refrat bedah filtrasi

Upload: retno-arun

Post on 07-Jul-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    1/29

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Glaukoma berasal dari kata Yunani  glaukos yang berarti hijau kebiruan,

    yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma

    adalah penyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang

    disertai oleh pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang.1,2,3

    Di Amerika erikat, kira!kira 2.2 juta orang pada usia "# tahun dan yang

    lebih tua mengidap glaukoma, sebanyak 12#,### orang buta disebabkan penyakit

    ini. $anyaknya %rang Amerika yang terserang glaukoma diperkirakan akan

    meningkat sekitar 3.3 juta pada tahun 2#2#. &iap tahun, ada lebih dari 3##,###

    kasus glaukoma yang baru dan kira!kira '"## orang menderita kebutaan.

    Glaukoma akut (sudut tertutup) merupakan 1#!1'* kasus pada orang +aukasia.

    ersentase ini lebih tinggi pada orang Asia, terutama pada orang $urma dan

    -ietnam di Asia &enggara. Glaukoma pada orang kulit hitam, lima belas kali lebih

     banyak menyebabkan kebutaan dibandingkan orang kulit putih.2,"

    $erdasarkan etiologi, glaukoma dibagi menjadi " bagian glaukoma

     primer, glaukoma kongenital, glaukoma sekunder dan glaukoma absolut

    sedangkan berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular glaukoma

    dibagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup.2,

    enatalaksanaan glaukoma berupa pengobatan medis, terapi bedah dan

    laser. /0 (endoscopic cyclophotocoagulation) menggunakan laser untuk 

    mengurangi produksi humor aquoeus dan tekanan intraocular merupakan salah

    satu penatalaksanaan glaukoma.2,' 

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    2/29

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Glaukoma

    2.1.1 Definisi

    Glaukoma berasal dari bahasa Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan,

    yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.

    Glaukoma merupakan salah satu grup dari penyakit sara optik yang melibatkan

    sel ganglion retina dengan karakterikstik berupa optik neuropathy. &erjadi

     peningkatan tekanan bola mata, sehingga terjadi kerusakan papil sara optikus dan

    menyebabkan penurunan ungsi penglihatan. 1,2,3

    2.1.2 Anatomi an !isiolo"i Humo# A$uoeus

     Humor aquoeus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior 

    dan posterior mata. -olumenya adalah sekitar 2'# ul, dan kecepatan

     pembentukannya yang berariasi diurnal adalah 1,'!2 u4men.2  5umor a6uoeus

    diproduksi oleh korpus siliare. etelah memasuki kamera posterior, humor 

    a6uoeus  mengalir melalui pupil ke kamera anterior lalu ke jalinan trabekular di

    sudut kamera anterior.2

    +ontraksi otot siliaris melalui insersinya ke dalam jalinan trabekula

    memperbesar ukuran pori!pori di jalinan tersebut sehingga kecepatan drainase

    humor a6uoeus juga meningkat.2  Aliran humor a6uoeus ke dalam kanalis

    chlemm bergantung pada pembentukan saluran!saluran transelular siklik di

    lapisan endotel. aluran eeren dari kanalis chlemm menyalurkan cairan ke

    dalam sistem ena. ejumlah kecil humor a6uoeus keluar dari mata antara berkas

    otot siliaris dan lewat sela!sela sklera (aliran ueoskleral).2

    2

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    3/29

    Gam%a# 2.1 Ali#an Humo# A$ueous

    &Sum%e# ' (tt)'**+++.a(af.o#"*"laukoma*a%out*A$ueousHumo#,

    2.1.- Patofisiolo"i Glaukoma

    &ingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya produksi humor aquoeus oleh badan siliar dan pengaliran keluarnya. $esarnya aliran keluar humor 

    aquoeus melalui sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut bilik 

    mata depan, keadaan jalinan trabekulum, keadaan kanal chlemm dan keadaan

    tekanan ena episklera.

    3

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    4/29

    Gam%a# 2.2 Patofisiolo"i "laukoma

    &Sum%e# ' (tt)'**nas#ul%intan".files.+o#)#ess.om*2/11*11*"laukoma,

    &ekanan intraokuler dianggap normal bila kurang daripada 2# mm5g pada

     pemeriksaan dengan tonometer aplanasi. ada tekanan lebih tinggi dari 2# mm5g

    yang juga disebut hipertensi oculi dapat dicurigai adanya glaukoma. $ila tekanan

    lebih dari 2' mm5g pasien menderita glaukoma (tonometer Schiotz ).2,7,8

    Gam%a# 2.- Tekanan Int#a 0kule# tin""i

    &Sum%e# ' (tt)'**m)#ofessionalisionente#.om*ees3"laukoma.4)" ,

    9ekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah atroi sel

    ganglion dius, yang menyebabkan penipisan lapisan serat sara dan inti bagian

    dalam retina dan berkurangnya akson di sara optikus. :ris dan korpus siliar juga

    menjadi atroi, dan prosesus siliaris memperlihatkan degenerasi hialin.2

    Diskus optikus menjadi atroi disertai pembesaran cekungan optikus

    diduga disebabkan oleh gangguan pendarahan pada papil yang menyebabkan

    degenerasi berkas serabut sara pada papil sara optik (gangguan terjadi pada

    cabang!cabang sirkulus ;inn!5aller), diduga gangguan ini disebabkan oleh

     peninggian tekanan intraokuler. &ekanan intraokuler yang tinggi secara mekanik 

    menekan papil sara optik yang merupakan tempat dengan daya tahan paling

    "

    http://myprofessionalvisioncenter.com/eyes_glaukoma.jpghttp://myprofessionalvisioncenter.com/eyes_glaukoma.jpg

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    5/29

    lemah pada bola mata. $agian tepi papil sara optik relati lebih kuat daripada

     bagian tengah sehingga terjadi cekungan pada papil sara optik 2,7

    2.1.5 Klasifikasi Glaukoma

    Glaukoma P#ime#

    a. Glaukoma suut te#%uka

    Glaukoma primer sudut terbuka adalah bentuk glaukoma yang

    tersering dijumpai. ekitar #,"!#,8 * orang berusia lebih dari "# tahun dan

    2!3* orang berusia lebih dari 8# tahun diperkirakan mengidap glaukoma

     primer sudut terbuka. Diduga glaukoma primer sudut terbuka diturunkan

    secara dominan atau resesi pada '#* penderita, secara genetik 

     penderitanya adalah homo

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    6/29

    &Sum%e# ' (tt)'**t#ial6.om*u#etalk*+)7ontent*%lo"s.i#*8*files*2/11*

    /9*iseases*Glaukoma,

    9ulai timbulnya gejala glaukoma primer sudut terbuka agak 

    lambat yang kadang!kadang tidak disadari oleh penderita sampai akhirnya

     berlanjut dengan kebutaan. 1,7,=

    ada glaukoma primer sudut terbuka tekanan bola mata sehari!hari

    tinggi atau lebih dari 2# mm5g. 9ata tidak merah atau tidak terdapat

    keluhan, yang mengakibatkan terdapat gangguan susunan anatomis dan

    ungsi tanpa disadari oleh penderita. Gangguan sara optik akan terlihat

    gangguan ungsinya berupa penciutan lapang pandang.1

    ada waktu pengukuran bila didapatkan tekanan bola mata normal

    sedangkan terlihat gejala gangguan ungsi sara optik seperti glaukoma

    mungkin akibat adanya ariasi diurnal. Dalam keadaan ini maka dilakukan

    uji prookasi minum air, pilokarpin, uji ariasi diurnal, dan prookasi

    steroid.1,7.

    %. Glaukoma suut te#tutu)

    Glaukoma sudut tertutup dibagi menjadi ", yaitu glaukoma sudut

    tertutup akut primer, glaukoma sudut tertutup subakut, glaukoma sudut

    tertutup kronik dan iris plateau. 5anya glaukoma sudut tertutup akut

     primer yang akan dibahas karena merupakan suatu kedaruratan

    otalmologik.2,3.

    7

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    7/29

    Gam%a# 2.9 Glaukoma suut te#tutu)

    &Sum%e#'(tt)'**ima"es.emeiine(ealt(.om*ima"es*(ealt(+ise*meial,

    Glaukoma sudut tertutup akut primer terjadi apabila terbentuk iris

     bomb> yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris

     perier. 5al ini menyumbat aliran humor aquoeus dan tekanan intraokular 

    meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan dan

    kekaburan penglihatan.

    ada glaukoma sudut tertutup , pupil berdilatasi sedang, disertai

    sumbatan pupil. 5al ini biasanya terjadi pada malam hari, saat tingkat

     pencahayaan berkurang. 5al tersebut juga dapat terjadi pada dilatasi pupil

    untuk otalmoskopi.2,=

    Glaukoma sudut tertutup akut primer ditandai oleh munculnya

    kekaburan penglihatan mendadak yang disertai nyeri hebat, halo dan mual

    serta muntah. &emuan!temuan lain adalah peningkatan mencolok tekanan

    intraokular, kamera anterior dangkal, kornea berkabut, pupil teriksasi

     berdilatasi sedang dan injeksi siliaris.1,2,3,=.

    Glaukoma kon"enital

    Glaukoma kongenital (jarang) dapat dibagi menjadi (1) glaukoma

    kongenital primer, yang menunjukkan kelainan perkembangan terbatas pada

    sudut kamera anterior (2) anomali perkembangan segmen anterior ! sindrom

    A?eneld, anomali eter, dan sindrom @eiger. Disini perkembangan iris dan

    kornea juga abnormal(3) berbagai kelainan lain, termasuk aniridia, sindrom

    turge!weber, neuroibromatosis, sindrom owe dan rubela kongenital. ada

    keadaan ini, anomali perkembangan pada sudut disertai dengan kelainan

    okular dan ekstraokular lain.2

    Glaukoma kongenital bermaniestasi sejak lahir pada '#* kasus,

    didiagnosis pada 7 bulan pertama pada 8#* kasus dan didiagnosis pada akhir 

    tahun pertama pada =#* kasus.2

    8

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    8/29

    Gam%a# 2.: Glaukoma kon"enital

    &Sum%e# ' (tt)'**+++.meial7efinitions.om*ima"es*kon"enital,

    Gejala paling dini dan paling sering adalah epiora. Dapat dijumpai

    otoobia dan pengurangan kilau kornea. eningkatan tekanan intraokular 

    adalah tanda kardinal. encekungan diskus optikus akibat glaukoma

    merupakan kelainan yang terjadi relati dini dan terpenting. &emuan!temuan

    lanjut adalah peningkatan garis tengah, edema epitel, robekan membran

    Descemet, dan peningkatan kedalaman kamera anterior serta edema dan

    kekeruhan lensa.2

    Glaukoma sekune#

    Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang diketahui penyebabnya. Dapat

    disebabkan atau dihubungkan dengan keadaan!keadaan atau penyakit yang telah

    diderita sebelumnya atau pada saat itu.2,'.

    enyakit!penyakit yang diderita tersebut dapat memberikan kelainan pada ' 

    • $adan siliar luksasi lensa ke belakang

    • upil seklusio pupil, glaukoma yang diinduksi miotik 

    • udut bilik mata depan goniosinekia.

    • aluran keluar aqueous miopia

    enyebab yang paling sering ditemukan adalah ueitis. enyebab lainnya

    =

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    9/29

    adalah penyumbatan ena otalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan

     perdarahan ke dalam mata. $eberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa

    menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler.=

    ada ueitis, tekanan intraokular biasanya lebih rendah dari normal karena

    korpus siliar yang meradang kurang berungsi baik. Bamun juga dapat terjadi

     peningkatan tekanan intraokular melalui beberapa mekanisme yang berlainan.

    Calinan trabekular dapat tersumbat oleh sel!sel radang dari kamera anterior,

    disertai edema sekunder, atau kadang!kadang terlibat dalam proses peradangan

    yang spesiik diarahkan ke sel!sel trabekula (trabekulitis).2,

    Eeitis kronik atau rekuren menyebabkan gangguan permanen ungsi

    trabekula, sinekia anterior perier, dan kadang!kadang neoaskularisasi sudut,yang

    semuanya meningkatkan glaukoma sekunder.2 

    Gam%a# 2. 8 Glaukoma sekune#

    &Sum%e# ' Kanski J J. Atlas Bantu 0ftalmolo"i. Hi)ok#ates. Jaka#ta 1;;2.

    (al ' 9178,

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    10/29

    Glaukoma a%solut

    Glaukoma absolut merupakan stadium akhir glaukoma (terbuka4tertutup)

    dimana sudah terjadi kebutaan total, akibat tekanan bola mata memberikan

    gangguan ungsi lanjut.1

    ada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil

    atroi dengan ekskaasi glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa

    sakit. ering dengan mata buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah

    sehingga menimbulkan penyulit berupa neoaskularisasi pada iris, keadaan ini

    memberikan rasa sakit sekali akibat timbulnya glaukoma hemoragik.1

    2.1.9 Peme#iksaan )enun4an"

    Peme#iksaan tekanan %ola mata

    emeriksaan tekanan bola mata dilakukan dengan alat yang dinamakan

    tonometer. Dikenal beberapa alat tonometer seperti tonometer chiot< dan

    tonometer aplanasi Goldman.

    emeriksaan tekanan bola mata juga dapat dilakukan tanpa alat disebut

    dengan tonometer digital, dasar pemeriksaannya adalah dengan merasakan

    lenturan bola mata (ballotement ) dilakukan penekanan bergantian dengan kedua

     jari tangan.1,8

    Goniosko)i

    &es ini sebagai cara diagnostik untuk melihat langsung keadaan patologik 

    sudut bilik mata, juga untuk melihat hal!hal yang terdapat pada sudut bilik mata

    seperti benda asing.1,8

    emeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan lensa sudut (goniolens) didataran depan kornea setelah diberikan lokal anestetikum. ensa ini dapat

    digunakan untuk melihat sekeliling sudut bilik mata dengan memutarnya 37#

    derajat.1

    Peme#iksaan la)an" )anan"

    $erbagai cara untuk memeriksa lapang pandang pada glaukoma adalah

    layar singgung, kampimeter dan perimeter otomatis.2

    enurunan lapang pandang akibat glaukoma itu sendiri tidak spesiik,

    1#

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    11/29

    karena gangguan ini dapat terjadi akibat deek berkas serat sara yang dapat

    dijumpai pada semua penyakit sara optikus, tetapi pola kelainan lapangan

     pandang, siat progresiitasnya dan hubungannya dengan kelainan!kelainan

    diskus optikus adalah khas untuk penyakit ini.2 

    U4i lain )aa "laukoma

    Eji +opi

    enderita meminum 1!2 mangkok kopi pekat, bila tekanan bola mata naik 1'!

    2# mm5g setelah minum 2#!"# menit menunjukkan adanya glaukoma.1,8

    Eji 9inum Air 

    ebelum makan pagi tekanan bola mata diukur dan kemudian pasien disuruh

    minum dengan cepat 1 liter air. &ekanan bola mata diukur setiap 1' menit. $ila

    tekanan bola mata naik =!1' mm5g dalam waktu "' menit pertama menunjukkan

     pasien menderita glaukoma.1,8

    Eji teroid

    ada pasien yang dicurigai adanya glaukoma terutama dengan riwayat

    glaukoma simpleks pada keluarga, diteteskan betametason atau deksametason

    #,1* 3!" kali sehari. &ekanan bola mata diperiksa setiap minggu. ada pasien

     berbakat glaukoma maka tekanan bola mata akan naik setelah 2 minggu.1,8

    Eji -ariasi Diurnal

    emeriksaan dengan melakukan tonometri setiap 2!3 jam sehari penuh, selama

    3 hari biasanya pasien dirawat. Bilai ariasi harian pada mata normal adalah

    antara 2!" mm5g, sedang pada glaukoma sudut terbuka ariasi dapat mencapai

    1'!2# mm5g. erubahan "!' mm5g sudah dicurigai keadaan patologik.

    Eji +amar Gelap

    ada uji ini dilakukan pengukuran tekanan bola mata dan kemudian pasien

    dimasukkan ke dalam kamar gelap selama 7#!# menit. ada akhir # menit

    tekanan bola mata diukur. ''* pasien glaukoma sudut terbuka akan menunjukkan

    hasil yang positi, naik = mm5g.1,8

    Eji prookasi pilokarpin

    11

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    12/29

    &ekanan bola mata diukur dengan tonometer, penderita diberi pilokarpin 1*

    selama 1 minggu " kali sehari kemudian diukur tekanannya.

    2.1.: Dia"nosis

    Diagnosis glaukoma sudut terbuka primer ditegakkan apabila ditemukan

    kelainan ! kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapang pandang disertai

     peningkatan tekanan intraokular, sudut kamera anterior terbuka dan tampak 

    normal, dan tidak terdapat sebab lain yang menyebabkan peningkatan tekanan

    intraokular. ekitar '#* pasien glaukoma sudut terbuka primer memperlihatkan

    tekanan intraokular yang normal sewaktu pertama kali diperiksa, sehingga untuk 

    menegakan diagnosis diperlukan pemeriksaan &onometri berulang.2

    Glaukoma sudut tertutup terjadi bila tekanan intraokular mendadak naik 

    karena adanya hambatan oleh akar iris pada sudut balik mata depan, yang

    membendung semua aliran keluar. :ni terjadi bila secara anatomis sudut bilik mata

    depan sempit. Glaukoma sudut tertutup ditandai oleh penglihatan yang kabur 

    mendadak diikuti rasa nyeri hebat dan penampakan lingkaran berwarna pelangi

    disekitar lampu. ering mual!mual dan muntah. $iasanya nyeri pada dan disekitar 

    mata gejala lainnya antara lain tekanan intraokular yang sangat tinggi, bilik mata

    depan yang dangkal, sembab kornea, tajam penglihatan menurun, pupil yang agak 

    melebar dan tidak bergerak dan injeksi siliar. ada unduskopi, papil sara optik 

    menunjukkan penggaungan dan atroi.1,2,3,=

    elain dari anamnesis diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan

     penunjang yang dapat dilakukan pada pasien yang diduga glaukoma.

    2.1.8 Te#a)i

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    13/29

    /ek samping hipotensi, bradikardi, sinkop, halusinsi, kambuhnya asma,

     payah jantung kongesti.

    +ontraindikasi utama pemakaian obat!obat ini adalah penyakit obstruksi jalan

    napas menahun, terutama asma dan deek hantaran jantung.2

    Apraklonidin

    uatu agonis adrenergik F2 yang menurunkan pembentukan  Humor aquoeus

    tanpa eek pada aliran keluar.2

    :nhibitor karbonat anhidrase2

    Aseta

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    14/29

    Diteteskan sekali atau 2? sehari, meningkatkan aliran keluar humor aquoeus

    dan sedikit banyak disertai penurunan pembentukan  Humor aquoeus.

    Dipierin

    uatu  prodrug epinerin yang dimetabolisasi secara intraokular menjadi

     bentuk aktinya.

    Penu#unan =olume Ko#)us =it#eum

    %bat!obat hiperosmotik 2

    Darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik keluar dari korpus vitreum dan

    terjadi penciutan korpus vitreum  selain itu juga terjadi penurunan produksi

     Humor aquoeus . enurunan olume korpus vitreum  bermanaat dalam

     pengobatan glaukoma sudut tertutup akut dan glaukoma maligna yang

    menyebabkan pergeseran lensa kristalina ke depan (disebabkan oleh perubahan

    olume korpus vitreum  atau koroid) dan menyebabkan penutupan sudut

    (glaukoma sudut tertutup sekunder)

    Gliserin (gliserol)

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    15/29

    dapat ditunggu sampai mata lebih putih atau tenang, dan kemudian penderita

    dilakukan pembedahan. &erapi pembedahan pada glaukoma selalu

    dipertimbangkan ketika terapi pengobatan tidak eekti atau tidak sesuai dengan

    target pengobatan, serta glaukoma makin tak terkontrol dengan kerusakan yang

     progresi atau beresiko tinggi menimbulkan kerusakan. embedahan selalu

    menjadi terapi primer pada glaukoma kongenital dan glaukoma sudut tertutup

    dengan blok pupil. ada pasien dengan %AG ( primary open angle glaucoma),

     pembedahan dilakukan ketika terapi pengobatan dinyatakan gagal. embedahan

    iltrasi dilakukan kalau glaukoma akut sudah berlangsung lama atau penderita

    sudah masuk stadium glaukoma kongesti kronik. erlu perhatian khusus karena

     pembedahan menimbulkan banyak eek, termasuk komplikasi, katarak dan

    ineksi. enelitian terbaru mengenai trabekulektomi sebagai terapi awal

    glaukoma, dimana dilakukan sebelum muncul pengobatan antiglaukoma

    kontemporer, trabekulektomi memiliki beberapa manaat H contohnya, pasien

    yang datang ke dokter berkurang, lapang pandang lebih baik, kontrol tekanan bola

    mata lebih baik.

    &erapi bedah awal membuktikan dapat memperbaiki penyempitan lapang

     pandang daripada terapi awal pengobatan pada beberapa pasien yang pada

    dasarnya kehilangan penglihatan, dimana pasien dengan diabetes lebih beresiko

    kehilangan penglihatan jika tidak segera dilakukan pembedahan. $erdasarkan

    hasil penelitian dan pada praktek saat ini, banyak klinisi lebih memilih terapi

     pedah untuk %AG hingga setelah dilakukan terapi pengobatan atau terapi laser.

    &erapi bedah mempercepat perbaikan penglihatan pada pasien. +etika terindikasi

    operasi, petunjuk klinis harus dipilih demi kesesuaian prosedur. etiap prosedur 

    memiliki banyak kemungkinan yang sesuai dengan kondisi dan situasi klinis.

    2.2.1 I#iektomi )e#ife#

    :ndikasi pembedahan iridektomi perier ini dilakukan untuk glaukoma dalam

    ase prodomal, glaukoma akut yang baru terjadi atau untuk tindakan pencegahan

     pada mata sebelahnya yang masih sehat.

    &eknik yang dilakukan yakni , pada prinsipnya dibuat lubang di bagian perier 

    1'

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    16/29

    iris. 9aksudnya adalah untuk menghindari hambatan pupil. :ridektomi ini

     biasanya dibuat di sisi temporal atas.

    2.2.2 T#a%ekulektomi

    ada saat ini, bila seorang dokter ahli mata dihadapkan untuk 

    mengerjakan  bedah anti glaukoma, maka la

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    17/29

    &indakan pembedahan umumnya dilakukan di  bawah anestesi lokal,

    termasuk akinesia dan anesteri retrobulber. etelah disineksi daerah operasi

    dan membuat tali kendali otot rektus superior serta retraksi palpebra, dilakukan

    tahap! an!tahapan pembedahan sebagai berikut

    a) arasintesis di kornea perier bagian temporal bawah.

     b) Ilap tenon ! konjungti2a yang dapat dibuat baik dengan basis dalam

    limbus (limbal base flap) maupun berbasis  pada ornik (Fornix base

     flap). $ila digunakan lep tenon !  kon! jungtia dengan basis limbus

    kornea, dilakukan  pada  jarak 7!= mm dari dan sejajar limbus. adayang berbaris 1ornik, dibuat sayatan sepanjang limbus J 8 mm.

    c) Ilap sclera berbasis pada limbus dengan ukuran J "?" mm, setengah

    tebal sklera, yang dilanjutkan ke arah kornea melewati taji sklera

    (berwarna putih) sampai dengan lokali! sasi trabekulum (berwarna

    lebih gelap). elanjutnya dibuat  2 buah jahitan sementara  pada

    kedua sudut  posterior 1lep sklera.

    d) embuatan jendela trabekula sebesar 2 ? 2 mm. ayatan dibuat

    dengan pisau silet dimulai pada ke.dua sisi kanan dan kiri tegak luaus

     pada limbus, lak bagian  psoterior. $agian depan digunting dengan

    gunting -annas.

    e) :ridektomi perier. $ersihkan  bibir luka pada waktu iridektomi,

     parhatikan  bahwa pupil lonjong ke arah jendela trabekula. @eposisi

    iris biasanya cukup dilakukan dengan menekan dan mendorong! nya ke

    arah pupil dari luar, melalui perier kornea di atasnya.

    ) +edua jahitan sementara lep sklera dikuatkan. $ila  perlu  ditambah

    satu atau lebih jahitan lagi.

    g) Ilep tenon konjungti2a dijahit secala jclujur pada yang  berbasis

    limbus. ada lep dengan basis diornik, cukup dibuat 2 jahitan pada

    kedua ujung sayatan, setelan konjungtia di.

    tarik dan diyakini dapat

    menutup bekas sayatan

    18

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    18/29

    h) :njeksi antibiotika subkonjungti2a dan diberikan salep mata

    antibiotika.

    Gam%a# 2.@ T#a%ekulektomi

    1=

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    19/29

    (umberhttp44www.kalbearma.com4iles4cdk4iles4cdkK#"3KbedahKmikro.pd )

    Penulit7)enulit an" a)at te#4ai selama )em%ea(an '

    erdarahan

    erdarahan dapat terjadi pada setiap tahapan  pembedahan. asien usia

    lanjut, hipertensi, arterio sklerosis, kelainan pem! bekuan,  penyakit obstruksi

     perna1asan merupakan predis posisi. $egitu pula penderita glaukoma

    kongesti dan posisi kepala penderita yang terlampau rendah dari badan.

    ebagian  pendarahan dapat dicegah, misalnya dengan menggunakan

     jarum yang tidak memotong pada waktu mem! buat tali kendali. erdarahan

     pada waktu membuat 1lep tenon konjungtia dapat dikurangi dengan diseksi

    tidak me! motong. +auterisasi pembuluh darah pada permukaan sklera

    hendaknya dilakukan sebelum pembuatan lep sklera. ada waktu iridektomi,

    diyakini bahwa tidak memotong badan siliar atau iris terlalu basal.

    :rigasi dengan $ atau penekanan dengan kapas, tidak jarang dapat

    menghentik an perdarahan. $ila melakukan kauterisasi, sebaiknya dilakukan

    dengan cara kauterisasi  bidang basah, terutama bila mengkauterisasi

    dipermukaan sklera dan di bibir jendela trabekula. 5iema yang meng!

    ganggu dibersihkan dengan irigasi bilik mata depan melalui lobang parasintesis.

    +onjungtia robek 

    @obekan konjungtia umumnya terjadi di daerah litrbus kornea. 5al

    ini akan mengganggu pembentukan  bleb  pada  pembedahan trabekulektomi

    yang mempergunakan lep tenon konjungtia dengan basis limbus. uka tersebut

    akan menjadi lebih terbuka dan  berbentuk lobang kancing (button hole) pada

    waktu  penjahitan kembali lep tenon ! konjungti2a. 9asalah ini tidak perlu

    ada bila trabekulektomi dilakukan dengan menggunakan lep tenon !

    konjungtia yang berbasis pada 1ornik.

    @obekan tersebut harus dijahit, dan dianjurkan untuk menjehitnya

    dengan benang 1# ! # dan jarum yang tidak memotong, serta menyertakan

    tenon di bawahnya sampai tidak ada kebocoran lagi.

    1

    http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/cdk_043_bedah_mikro.pdfhttp://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/cdk_043_bedah_mikro.pdf

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    20/29

    erorasi sklera4kornea dan lep sklera robek 

    erorasi sklera biasanya terjadi pada waktu membuat inaisi batas lepsklera yang terlalu dalam atau diseksi sklera, terutama bila lep sklera dibuat

    terlalu tebal dan mengguna! kan pisau yang tajam. %leh karena itu, membuat

     batas lep sklera sebaiknya  dimulai dengan his.  permulaan yang tidak 

    terlalu dalam. edang sayatan berikutnya, yaitu untuk mencapai kedalaman

    yang diingini, dapat dibuat dengan sedikit menarik satu sisi bibir luka sayatan

     permulaan untuk melihat kedalamannya. Dianjurkan pula untuk tidak 

    melakukan diseksi sklera dengan  pisau yang terlah. tajam. $iasanya

    dipergunakan pisau beaver atau pisau  gulf seperti waktu melakukan operasi

     pterygium. Cika perorasi terjadi juga, tetapi kecil, dapat dibiarkan. er! orasi

    yang cukup panjang dijahit dengan benang 1# ! #, dan bila ada perdarahan dari

     badan siliar harus dikontrol dulu se! belum penjahitan sklera.

    er1orasi kornea yang  prematur tidak perlu terlalu di! risaukan, oleh

    karena dapat disertakan pada waktu membuat jendela trabekula.

    @obeknya lep sklera dapat dihindari dengan tidak memegang lep

     pada tepinya, tetapi menjepitnya agak lebar pada sisirya. elain itu, jangan

    membuat lep sklera terlalu tipis dan menarik lep terlalu kuat

    :ris tidak prolap atau prolap berlebihan

    Emumnya iris mudah prolap bila jendela trabekula di buat pada

    tempat yang tepat. :ris akan sukar atau tidak  prolap bila  jendela

    trabekula terlak  posterior, lebih!lebih bila pengangkatan jaringan trabekulum

    tidak lengkap, adanya sinekhia  posterior atau iris yang kaku karena

     pengobatan miotikum yang lama.

    $ila jendela trabekula baik, iris juga dapat dibuat  prolap  dengan

    menyuntikkan $ melalui lobang parasintesis. 5indari memasukkan pinset iris

    terlalu dalam ke bilik mata depan untuk menarik iris, oleh karena dapat

    menimbulkan trauma  pada lensa. rolap iris yang  berlebihan dapat terjadi

     pada  pupil yang lebar, adanya penekanan terhadap bolamata,

    meningkatnya tekanan di ruang posterior atau terjebaknya akuos di bilik 

    mata belakang. Adalah bijaksana untuk tidak langsung melakukan iricektomi,

    2#

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    21/29

    tetapi iridotomi dahulu  pada keadaan demikian.

    $ilik mata depan yang dangka atau rata

    $ilik mata depan yang menjadi sangat dangkal disebabkan oleh

     banyaknya akuos yang keluar, biasanya setelah iridektomi. Emumnya ke

    dalaman bilik mata depan kembali setelah lep sklera dijahit kembali.

    Ada kalanya ruang anterior tersebut tetap dangkal sehingga perlu

    dibentuk dengan memasukkan $ melalui lubang parasintesis. engisian ini

     pun sering dilakukan untuk mengetahui banyak. sedikitnya drainase akuos

    melalui celah! celah lep sklera. $ila ia terlalu banyak, diperlukan penambah! an

     jahitan lep sklera. ada keadaan!keadaan tertentu,  bilik mata depan dapat

    tidak terbentuk atau kembali menghilang walt.upun sudah dicoba mengisinya

    dengan hawa. Entuk ini harus waspada akan adanya dorongan terhadap

    diaragma iris lensa ke depan, oleh karena meningkatnya tekanan di

    ruang posterior.

    enyebab!penyebab tersebut selayaknya harus diketahui lebih dini

    sejak awal  pembedahan, adalahA

    a. Akinesia dan anestesia retrobulber, termasuk massase  bola mata yang tidak 

    sempurna.

     b. enekanan bola mata oleh kelopak mata atau speculum palpebra.

    c. osisi kepala terlalu rendah.

    Dalam keadaan yang ekstrim dan la

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    22/29

    konjungtia, yang mana dapat berlangsung 2 bulan atau lebih, etika reaksi $9D

    mulai terlihat dimana akan sembuh lebih cepat. Antibiotik proilaksis jangka

     panjang umumnya tidak disarankan. &rabekulotomi butuh perawatan post operasi

    yang intensi dan perlu dilakukan ollow up tiap bulan. elama periode ini,

    umumnya tanda radang terlihat, injeksi !Fluorouracil   dapat diberikan atau

     jahitan dilepas. Dan jika terjadi hipotoni atau $9D datar tampak, hal ini tidak 

    akan tak terdiagnosa lebih lama.

    2.2.- T#a%ekulo)lasti Lase# &LTP,

    9erupakan tekknik dimana energi laser di aplikasikan pada trabecular 

    meshwork pada spot diskret, setiap pengobatan selalu melapisi 1=#o sampai 37#o.

    terdapat berbagai macam & yang ada saat ini, termasuk argon laser 

    trabeculoplasty" diode laser trabeculoplasty dan selective laser trabeculoplasty.

    enggunaan laser untuk menimbulkan luka bakar melalui suatu goniolensa

    ke jalinan trabekular dapat mempermudah aliran akueus karena eek luka bakar 

    tersebut pada jalinan trabekular dan kanalis chlemm serta terjadinya proses!

     proses selular yang meningkatkan ungsi jalinan trabekular. &eknik ini dapat

    diterapkan bagi bermacam!macam bentuk glaukoma sudut terbuka.

    :ndikasi

    & ini di indikasikan ketikan seorang pasien glaukoma dengan toleransi

    obat sudah maksimal dan sudut terbuka pada gonioskopi. aat ini banyak klinisi

     berinisiati beberapa patokan terapi pengobatan sebelum melakukan &, tetapi

    & dapat dipertimbangkan sebagai langkah awal untuk tatalaksana glaukoma.

    asien yang tidak toleran atau tidak cocok dengan terapi obat dapat menjadi

    kandidat &.

    & eekti mengurangi :% (:ntraocular ressure) pasien dengan %AG,

    glaukoma pigmen, sindrom eksoliati dan glaukoma akibat steroid. Aakia dan

     pseudoakia merupakan respon yang paling banyak terhadap terapi ini. &

    dinyatakan eekti jika sesuai dengan target yaitu :% 2#!3'* berkurang. &

    tidak eekti untuk glaukoma sekunder seperti glaukoma ueitis.

    22

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    23/29

    +ontra :ndikasi

    Ada beberapa +: pada terapi %AG dg &. & tidak disarankan pada

     pasien dengan glaukoma yang mengalami inlamasi, iridokorneal endothelial

    sindrom, glaukoma neoaskuler, sinekia sudut tertutup. & masih dapat

    dilakukan namun dirasa kurang eekti. +: yang lain yaitu kerusakan mata dg :%

    tinggi.

    /aluasi preoperasi

    ama halnya dengan operasi mata yang lain, ealuasi preop & harus

    terperinci dan riwayat mata serta riwayat pengobatan. pemeriksaan lapang

     pandang, gonioskopi, dan ealuasi nerus optikus sudut harus terbuka pada

    gonioskopi. &ingkat pigmentasi dari sudut akan menunjukkan kekuatan trabekular 

    meshwork, dan berapa energy yang dibutuhkan argon serta lase untuk mencapai

    eek yang dibutuhkan.

    &eknik 

    rosedur A& menggunakan energi '#Lm diokuskan melewati lensa

    gonio energy diatur 3##!1###mM dalam durasi #.1 detik dimana harus melewati

     pigmen anterior dan posterior trabekular meshwork. Aplikasi pada trabekular 

    meshwork posterior mempengaruhi reaksi inlamasi, dispersi pigmen, lamanya

     peningkatan :%, dan A. etelah sinar diatur akan keluar gelembung kecil. Cika

    gelembung muncul, energy dikurangi dan di titrasi sesuai eek yang ingin dicapai.

    & digambarkan, energy laser diaplikaskan ke trabekular meshwork sejauh 37# o.

     banyak pasien puas dengan turunnya :% setelah terapi, dengan aplikasi sebanyak 

    "#!'#? lebih dari 1=#o dari meshwork.

    +omplikasi

    +omplikasi paling sering dari & adalah peningkatan :%, dimana

    ditunjukkan 2#* pasien. :% dilaporkan mencapai '#!7#mm5g dan hal ini

    menambah kerusakan nerus optikus. 5al ini meningkat ketika sudut yang

    23

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    24/29

    digunakan hanya 1=#o  atau kurang dalam setiap sesi terapi. eningkatan :%

    terlihat 1!" jam setelah terapi dan pasien harus di monitoring ketat untuk 

    mengetahui komplikasi secara dini. enambahan apraclonidine topical atau

     brimonidine diberikan ketika :% naik post op. pengobatan yang lain untuk 

    menekan :% termasuk beta bloker, pilocarpine, dan karbonik anhydrase inhibitor.

    +elompok hiperosmotik dan 0A:s oral dapat membantu :% yang meningkat bila

    obat topikan tidak menunjukkan hasil. :ritis stadium rendah dapat terjadi

    mengikuti &. $eberapa ahli bedah rutin memberikan obat anti inlamasi "!8 hari

    setelah & hanya digunakan jika menunjukkan adanya inlamasi. +omplikasi

    yang lain termasum hiema, A (erieral Anterior inekia), dan peningkatan

    :% yang resisten namun jarang membutuhkan bedah iltrasi.

    5asil dan ollow up jangka panjang

    Entuk ollow up, selama "!7 minggu harus dipantau sebelum eek dari

    terapi pertama di ealuasi dan keputusan terapi tambahan dibuat. ekitar =#*

     pasien dengan pengobatan tak terkontrol %AG. engalaman :% turun drastic

    minimal 7!12 bulan setelah &. Data jangka panjang menunjukkan '#* pasien

    dengan respon awal :% turun 3!' tahun setelah terapi. +eberhasilan rata!rata 1#

    tahun sekitar 3#*. +eberhasilan tertunggi terlihat pada pasien lansia dengan

    %AG dan pseudoeksoliati glaukoma. 9ata dengan glaukoma pigmentasi

    menunjukkan penurunan :% yang baik.

    eningkatan :% dapat terlihat pada pasien setelah beberapa bulan atau

     bahkan tahun kontrol. &erapi laser tambahan membantu beberapa pasien, terutama

    yang belum pernah diterapi sebelumnya. &erapi ulangan dari sudut telah terobati

    seluruhnya (sekitar =#!1## spot dengan sudut 37#o) memiliki keberhasilan yang

    lebih rendah dan tingkat komplikasi yang lebih tinggi daripada terapi primer.

    2.2.5 Bea( D#ainase Glaukoma

    &indakan bedah untuk membuat jalan pintas dari mekanisme drainase

    normal, sehingga terbentuk akses langsung 5umor a6uoeus dari kamera anterior 

    ke jaringan subkonjungtia atau orbita, dan dapat dibuat dengan trabekulotomi

    2"

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    25/29

    atau insersi selang drainase. &rabekulotomi telah menggantikan tindakan!tindakan

    drainase ull!thickness. enyulit utama trabekulotomi adalah kegagalan bleb

    akibat ibrosis jaringan episklera.2

    enanaman suatu selang silikon untuk membentuk saluran keluar 

     permanen bagi 5umor a6uoeus adalah tindakan alternati untuk mata yang tidak 

    membaik dengan trabekulotomi atau kecil kemungkinannya berespons terhadap

    trabekulotomi.2

    klerostomi laser holmium adalah satu tindakan baru yang menjanjikan

    sebagai alternati bagi trabekulotomi.

    Goniotomi adalah suatu teknik yang bermanaat untuk mengobati

    glaukoma kongenital primer, yang tampaknya terjadi sumbatan drainase  Humor 

    aquoeus di bagian dalam jalinan trabekular.

    2.2.9 Kom)likasi )asa %ea( filt#asi )aa "laukoma

    Ta%el 2.1 Kom)likasi Bea( !ilt#asi

    A+al Lan4ut

    Infeksi eakage

    B2/11,

    2'

    http://www.aao.org/http://www.aao.org/

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    26/29

    27

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    27/29

    BAB III

    KESI

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    28/29

    DA!TA PUSTAKA

    1. :lyas . :lmu enyakit 9ata. $alai enerbit I+E:. Cakarta. 2##1. hal 182!

    ,22#!".

    2. -aughan DG, /a @, Asbury &. %talmologi Emum. /disi 1". Midya

    9edika. Cakarta. 2###.hal 22#!3=.

    3. :lyas . +edaruratan Dalam :lmu enyakit 9ata. $alai enerbit I+E:.

    Cakarta.

    hal 8!1##.

    ". http44www.aha.org4glaukoma4about4glabout.htm

    '. http44www.matta?neuprater.com4glosary.htmlOecp.

    7. :lyas , &an

  • 8/18/2019 REFRAT BEDAH FILTRASI

    29/29

    17. . &ejwani, .9urthy, and -. . angwan, N0ataract e?traction outcomes in

     patients with IuchsQ heterochromic cyclitis,PCournal o 0ataract and

    @eractie urgery, ol. 32, no. 1#, pp.178=H17=2, 2##7.

    18. -aughan D. G. Asbury,&. %talmologi umum. /disi 2#. Midya 9edika.

    Cakarta. 2#13

    1=. :lyas, 5. . :lmu enyakit 9ata. /disi '. $alai enerbit Iakultas +edokteran

    Eniersitas :ndonesia. Cakarta. 2#12

    1. %ler,Cane., 0assidy, orraine. (2#13). %phthalmology at a Glance. Cakarta

    enerbit /rlangga.

    2#. /ndophthalmitis tudy Group, /uropean ociety o 0atarac R @eractie

    urgeons. rophyla?is o postoperatie endophthalmitis ollowing cataract

    surgery results o the /0@ multicenter study and identiication o risk 

    actors. C 0ataract @eract urg 2##833(7)8=H==.

    21. . 5. $osch!Driessen, 9. $. laisier, C. . tilma, A. -an der elij, and A.

    @othoa, N@eactiations o ocular to?oplasmosis ater cataract e?traction,P

    %phthalmology, ol. 1#, no. 1, pp. "1H"', 2##2.

    22. . . 5ooper,B. A. @ao, and @. /. mith, N0ataract e?traction in ueitis

     patients,P urey o %phthalmology, ol. 3', no. 2, pp. 12#H1"", 1#.

    23. . 9. 9alinowski, C. . ulido, and C. 0. Iolk, Nongterm isual outcome and

    complications associated with pars planitis,P %phthalmology, ol. 1##, no. 7,

     pp. =1=H=2', 13.

    2". iingstone 0hurchill, ractical %phthalmic urgery, /din$urgh ondon

    9adrid 9elbourne Bew York and &okyo, pp 22!2"3,13.

    2'. Maltman, +rupin, 0omplication in %phtalmic urgery, hiladelpia &oronto,

     pp.1'=!1=', 1#.