rekayasa transportasi lanjutocw.upj.ac.id/files/slide-tsp413-pertemuan-3.pdf• pulau lalu lintas...
TRANSCRIPT
![Page 1: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/1.jpg)
REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro JayaTangerang Selatan 15224
![Page 2: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/2.jpg)
PENDAHULUAN
PERANCANGAN PERSIMPANGAN BARU selalu diusahakan agar
lampu pengatur lalu lintas tidak lagi diperlukan.
Ada empat cara untuk mengurangi jumlah titik-titik konflik
yaitu :
• Membuat pulau penyalur pada persimpangan yang
diprioritaskan (pulau lalulintas).
• Membuat bundaran lalu lintas
• Membangun jalan silang (persimpangan bertingkat)
• Membangun lampu pengatur lalulintas (Traffic light).
![Page 3: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/3.jpg)
PULAU LALU LINTAS
Pulau lalu lintas berfungsi :
1. Memisahkan arus lalu lintas secara terarah;
2. Mengarahkan pengemudi kejalur yang benar;
3. Menghindarkan pengemudi melakukan gerakan-gerakan
terlarang;
4. Melindungi (memberi keamanan) pengemudi yang
bermaksud belok kanan;
5. Menyediakan ruang lindung bagi para pejalan kaki
![Page 4: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/4.jpg)
TIPE PULAU LALU LINTAS
• Pulau – pulau kanal
(channelizing island),
digunakan untuk
memperlancar arus lalu
lintas.
• Pulau pemisah (divisional
island), digunakan untuk
memisahkan arus lalulintas
yang berlawanan atau
searah.
• Pulau pengaman (refuge
island), digunakan untuk
pejalan kaki.
![Page 5: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/5.jpg)
PERSYARATAN PULAU LALU LINTAS
• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi
standar dari kerb adalah 12 – 15 cm.
• Untuk jalan tanpa pemisah, pulau pemisah (median) sebaiknya digunakan
pada bagian menjelang persimpangan, khususnya untuk hal-hal sebagai
berikut :
– Kecepatan rencana
jalan yang
bersimpangan adalah 60
km/jam
– Jumlah penyeberang
jalan cukup besar dan
jarak penyeberangan
yang jauh.
![Page 6: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/6.jpg)
BUNDARAN (ROUNDABOUT)
TUJUAN
menjamin keselamatan dari lalu lintas antara lalu lintas yang
saling berpotongan dengan tundaan minimum
• Operasional yang efisien dari bundaran tergantung pada
gap yang dapat diterima oleh pengemudi dalam arus lalu
lintas yang bersikulasi.
PRINSIP OPERASIONAL
(a) (b)
• kendaraan yang masuk
berputar searah jarum
jam mengitari pulau lalu
lintas pusat.
• Jalan masuk
persimpangan diatur
oleh marka give way
• prioritas diberikan
kepada kendaraan yang
bersikulasi di bundaran
![Page 7: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/7.jpg)
PERSYARATAN BUNDARAN
• Jalan yang bertemu semua adalah jalan kolektor dan lokal
• Jalan arteri yang memiliki pergerakan belok cukup tinggi
dan persimpangan tidak dalam sistem koordinasi lampu
lalu lintas.
• Lalu lintas belok kanan cukup tinggi (diatas 30%);
• Simpangan lebih dari empat (simpang lima atau lebih);
• Tersedia lahan/ruang yang cukup memadai untuk
membangun bundaran lalulintas.
![Page 8: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/8.jpg)
METODOLOGI
• Di Inggris bentuk pengaturan prioritas yaitu kendaraan dari jalan minor
memberikan prioritas kepada kendaraan dari jalan utama
• Di Eropa daratan digunakan nearside priority dimana kendaraan
memberikan prioritas kepada kendaraan yang datang dari kanan
• Australia menggunakan off side priority.
Bagaimana di Indonesia ??????
Kondisi Indonesia dimana
perilaku pengemudi yang sangat
berbeda dibandingkan negara
maju, sehingga konsep yang
dipakai adalah metode dari
rumus Wardrop.
![Page 9: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/9.jpg)
METODOLOGI
PERUBAHAN
LANGKAH A : DATA MASUKAN
A-1 : kondisi GeometrikA-2 : kondisi lalu lintasA-3 : kondisi lingkungan
LANGKAH B : KAPASITAS
B-1 : Parameter geometrik jalinanB-2 : Kapasitas dasarB-3 : Faktor penyesuaian ukuran kotaB-4 : Faktor penyesuian tipe lingkungan,
hambatan samping dan kendaraan tak bermotor
B-5 : kapasitas
LANGKAH C : PERILAKU LALU LINTAS
C-1 : Derajat kejenuhanC-2 : tundaan – bagian jalinan bundaranC-3 : peluang natrian – bagian jalinan
bundaranC-4 : kecepatan tempuh – bagan jalinan
tunggalC-5 : waktu tempuh – bagan jalinan tunggalC-6 : penilaian perilaku lalu lintas
Keperluan penyesuaian anggapan mengenai rencan dsb
ya
tidak
AKHIR ANALISA
![Page 10: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/10.jpg)
METODOLOGI
• Di Inggris bentuk pengaturan prioritas yaitu kendaraan dari jalan minor
memberikan prioritas kepada kendaraan dari jalan utama
• Di Eropa daratan digunakan nearside priority dimana kendaraan
memberikan prioritas kepada kendaraan yang datang dari kanan
• Australia menggunakan off side priority.
Bagaimana di Indonesia ??????
Kondisi Indonesia dimana
perilaku pengemudi yang sangat
berbeda dibandingkan negara
maju, sehingga konsep yang
dipakai adalah metode dari
rumus Wardrop.
![Page 11: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/11.jpg)
KAPASITAS BUNDARAN
RSUCSW
WW
W
EW FF
LW
WW
WC
8.15.05.1
3.1 13
11135
Tipe Variabel Variabel dan nama masukan Faktor model
Geometri Lebar masukan rata-rata
Lebar jalinan
Lebar/panjang
WE
WW
WW/ WE
Lingkungan Kelas ukuran kota
Tipe lingkungan jalan,
hambatan samping dan
rasio kendaraan tak bermotor
CS
RE
SF
ρUM
Fcs
FRSU
Lalu lintas Rasio jalinan ρW
![Page 12: REKAYASA TRANSPORTASI LANJUTocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP413-pertemuan-3.pdf• Pulau lalu lintas umumnya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb dan tinggi standar dari kerb adalah 12](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022021811/5cd5444988c993ec188e11e6/html5/thumbnails/12.jpg)
CONTOH KASUS