rekomendasi konsep tata hijau - repository.ipb.ac.id · contoh tanaman yang efektif digunakan yaitu...
TRANSCRIPT
85
REKOMENDASI KONSEP TATA HIJAU
Penanaman lanskap harus dapat memberikan fungsi yang dapat
mendukung keberlanjutan aktivitas yang ada dalam lanskap tersebut. Fungsi
arsitektural penting dalam penataan tanaman, yaitu mempertimbangkan
bagaimana tanaman dapat digunakan dalam lanskap untuk memenuhi fungsi yang
diinginkan sebagai elemen pembentuk ruang seperti screen, pengarah, peneduh
maupun alas. Penerapan fungsi tanaman pada lanskap permukiman juga harus
menampilkan aspek estetika sehingga pengguna dapat menikmati keberadaan
tanaman.
Pada suatu lanskap, penanaman sebaiknya memperhatikan fungsi-fungsi
utama yang dibutuhkan. Tidak semua fungsi yang dibutuhkan harus terpenuhi,
karena setiap tapak spesifik dan membutuhkan fungsi yang berbeda-beda dengan
derajat pemenuhan yang tidak sama. Pemenuhan fungsi penanaman yang
dibutuhkan juga bergantung kepada keinginan masing-masing pemilik properti
yang bersangkutan.
Gerbang Utama dan Gerbang Cluster
Penataan tanaman pada area gerbang utama (Gambar 23) harus dapat
menampilkan identitas selain memberikan kesan estetik bagi kawasan tersebut.
Fungsi pengarah juga dibutuhkan untuk mengarahkan pandangan dan memberikan
orientasi pada gerbang sebagai focal point. Untuk menonjolkan area gerbang
sebagai focal point dan identitas kawasan, penanaman pada area tersebut dapat
ditata dengan pola-pola menarik yang berbeda dengan area lainnya, dengan
pemilihan tanaman lokal atau yang menjadi ciri khas daerah. Untuk menjamin
faktor keamanan, tanaman yang dipilih sebaiknya berupa tanaman rendah seperti
semak atau tanaman penutup tanah yang memberi kesan terbuka sehingga tidak
menghalangi pandangan pengguna jalan.
Penempatan tanaman dengan nilai estetik baik dari bentuk tajuk, tekstur,
warna daun, batang maupun bunga dapat diterapkan untuk menghadirkan aksen
pada lanskap gerbang utama. Untuk mendukung keberadaan name sign, tanaman
dengan postur lebih tinggi daripada name sign itu sendiri dapat ditempatkan
86
sebagai background. Tanaman lainnya yang ditempatkan di sekeliling name sign
sebaiknya berupa tanaman rendah seperti semak atau penutup tanah. Tanaman
memanjat juga dapat digunakan untuk melembutkan kesan keras pada pilar-pilar
di tepi jalan yang mengelilingi gerbang.
Untuk gerbang cluster (Gambar 24), fungsi penanaman yang sama dapat
diterapkan, yaitu fungsi estetika, identitas dan mengimbangi kesan keras yang
muncul dari hardscape. Keterbukaan juga menjadi faktor yang harus
dipertimbangkan untuk member keleluasaan pandangan. Untuk itu, tanaman yang
digunakan sebaiknya meliputi pohon pendek, semak atau perdu dan tanaman
penutup tanah yang sesuai dengan konsep tropis yang ingin ditonjolkan.
89
Jalan Utama
Penataan tanaman pada lanskap jalan utama (Gambar 25) dalam kawasan
permukiman dapat berfungsi sebagai pembatas visual (screen), kontrol kesilauan,
peneduh, penahan erosi, pengarah serta estetika. Kebutuhan akan terpenuhinya
fungsi-fungsi tersebut bergantung pada kondisi spesifik tapak dan keinginan
pengguna tapak atau pemilik properti.
Penataan tanaman untuk menjadi pembatas visual dapat diterapkan pada
area-area di mana terdapat pemandangan buruk yang harus dibatasi, atau area di
mana penggunanya membutuhkan privasi, seperti penanaman pada bagian depan
rumah atau pada jalan publik yang berbatasan dengan rumah warga. Agar dapat
memenuhi fungsi pembatas visual dengan optimal, tanaman yang dipilih
sebaiknya merupakan pohon, perdu maupun semak dengan ketinggian lebih dari
1,5 meter atau setinggi pandangan mata, dengan penanaman rapat, tajuk
bersinggungan atau membentuk baris. Tanaman dengan massa daun rapat dapat
membatasi pandangan lebih baik daripada yang berdaun jarang. Contoh tanaman
yang dapat digunakan sebagai pembatas visual antara lain cemara lilin (Cupressus
sempervirens), daun renda merah (Acalypha godseffiana) dan bambu jepang
(Arundinaria pumila).
Keberadaan tanaman dengan fungsi kontrol kesilauan sangat dibutuhkan
pada median jalan. Jalan utama pada permukiman seperti Bogor Nirwana
Residence dilewati kendaraan dengan intensitas cukup tinggi karena keberadaan
The Jungle sebagai area rekreasi di dalam permukiman yang dapat diakses oleh
masyarakat umum. Untuk dapat menahan silau lampu kendaraan dengan baik,
penanaman pada median sebaiknya menggunakan semak atau perdu yang
tingginya melebihi tinggi lampu pada kendaraan. Penanaman rapat secara kontinu
dengan massa daun padat dapat meningkatkan keefektifan pemenuhan fungsi ini.
Contoh tanaman yang efektif digunakan untuk memenuhi fungsi ini antara lain
pangkas kuning (Duranta repens), azalea (Rhododendron sp.) dan krimbosa
(Tabernaemontana corymbosa).
Fungsi peneduh sangat dibutuhkan pada tepi jalan untuk memberikan
kenyamanan pada pengguna jalan, terutama pejalan kaki. Pohon peneduh juga
penting untuk menahan cahaya matahari agar tidak terlalu banyak yang
90
dipantulkan oleh jalan beraspal dan menimbulkan gangguan visual pada pengguna
jalan. Untuk memenuhi fungsi ini dengan baik, tanaman yang sebaiknya dipilih
adalah pohon sedang dengan bentuk tajuk bulat, kubah, menyebar atau tidak
beraturan, dengan percabangan minimal 5 meter di atas tanah sehingga tidak
mengganggu kendaraan yang melintas. Peletakan tanaman sebaiknya sesuai
dengan orientasi objek yang dinaungi atau mengikuti arah pergerakan matahari.
Untuk jalan berorientasi utara-selatan, tinggi pohon akan sangat penting dalam
memberikan naungan, sementara untuk jalan berorientasi barat-timur, bentuk
tajuk akan sangat berpengaruh. Pengaturan jarak tanam juga penting untuk
efektivitas fungsi peneduh. Tanaman yang ditanam kontinu dengan tajuk
bersinggungan akan lebih memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan serta
dapat berfungsi ganda sebagai tanaman pengarah. Untuk fungsi peneduh ini,
contoh tanaman yang efektif digunakan yaitu bintaro (Cerbera odollam), dadap
merah (Erythrina crista-galli) dan tanjung (Mimusoph elengi).
Fungsi pengarah merupakan salah satu fungsi terpenting yang dibutuhkan
dalam suatu lanskap jalan. Keberadan tanaman pengarah di tepi dan median jalan
dapat memudahkan pengguna jalan menentukan orientasi menuju focal point atau
area tertentu. Kriteria tanaman dengan fungsi pengarah pada lanskap jalan yaitu
perdu dengan ketinggian 3 hingga 6 meter atau pohon dengan ketinggian lebih
dari 6 meter. Tanaman ditanam secara massal, berbaris atau linear dan lebih baik
jika peletakannya kontinu dengan jarak tanam teratur. Penataan tersebut dapat
menimbulkan kesan rapi dan memudahkan orientasi pengguna jalan. Tanaman
yang dapat memenuhi fungsi pengarah dengan baik antara lain kenari (Canarium
commune), glodogan tiang (Polyalthia longifolia) dan palem raja (Roystonea
regia).
Area jalan yang berada pada kontur tidak rata membutuhkan penanaman
dengan fungsi penahan erosi. Tanaman untuk penahan erosi dapat berupa tanaman
pendek maupun pohon. Untuk tanaman pendek, kriteria tanaman penahan erosi
meliputi penutupan merata, ditanam secara massal dan lebih baik berupa penutup
tanah tahunan atau rumput yang perakarannya dapat menahan tanah dengan baik
serta tidak memerlukan pemeliharaan intensif. Untuk pohon, lebih diutamakan
menggunakan pohon konifer atau berdaun jarum dengan percabangan horizontal
91
dan kulit batang kasar, serta penutupan merata. Dalam Booth (1983),
dikemukakan bahwa sekitar 60 % curah hujan mencapai tanah setelah melalui
kanopi pohon tipe konifer, pohon jenis lain meneruskan 80 % curah hujan. Hal ini
disebabkan struktur daun pohon jenis konifer yang dapat menjerap tetesan air
lebih baik. Kulit batang kasar juga dapat memperlambat pergerakan air menuruni
batang pohon sehingga mengurangi kecepatan air hujan mencapai permukaan
tanah.
Untuk mencegah kemonotonan, dalam penataan tanaman dibutuhkan
variasi. Variasi yang ingin ditampilkan harus dipertimbangkan dengan baik karena
bila terlalu banyak dapat menimbulkan kekacauan desain. Variasi yang dapat
diterapkan adalah gradasi dan repetisi. Gradasi dapat diperoleh dengan menyusun
atau mengelompokkan tanaman berdasarkan karakter fisik yang mudah terlihat
seperti warna, bentuk maupun tekstur. Repetisi dapat dihadirkan dengan
menempatkan tanaman dengan karakter fisik yang khas dalam kelompok dengan
dengan meletakkannya secara berulang dalam jarak tertentu. Untuk mengimbangi
kecepatan kendaraan, penyajian tanaman secara massal dapat dilakukan dengan
perubahan jenis sepanjang jarak tertentu, disesuaikan dengan kecepatan maksimal
kendaraan yang melintasi jalan. Hal ini dimaksudkan agar pengguna jalan dapat
menangkap kesan warna, bentuk maupun tekstur dari tanaman. Untuk jalan
permukiman dengan kecepatan maksimal 20km/jam, dapat dilakukan penanaman
dengan satu jenis tanaman yang dominan sepanjang 120 hingga 180 meter.
Untuk penanaman pada ujung-ujung median atau area dimana kecepatan
kendaraan berkurang seperti pada persimpangan jalan, penanaman dapat lebih
difokuskan pada fungsi estetik namun tetap terbuka tanpa penggunaan tanaman
yang tingginya melebihi pandangan.
93
Taman Publik
Penataan tanaman pada area taman publik (Gambar 26) sebaiknya
memenuhi fungsi pembatas visual, peneduh, penahan angin, penahan erosi, alas
dan estetika. Pemenuhan fungsi-fungsi tersebut juga bergantung dari karakter dan
kebutuhan masing-masing tapak.
Pembatas visual (screen) dibutuhkan dalam sebuah taman publik untuk
membatasi pemandangan buruk dari luar taman. Namun demi faktor keamanan
dan keselamatan pengguna taman, sebuah taman publik sebaiknya tetap memiliki
kesan terbuka untuk mencegah tindakan kriminal terjadi di dalam taman tersebut.
Pembatas visual yang dibutuhkan pada taman publik sebaiknya tidak terlalu masif
sehingga tidak menghalangi seluruh pandangan ke dalam taman atau sebaliknya.
Kriteria pembatas visual yang dibutuhkan pada sebuah taman publik sama dengan
kriteria yang diterapkan pada jalan, yaitu pohon, perdu atau semak dengan
ketinggian lebih dari 1,5 meter dengan tajuk bersinggungan atau overlapping,
ditanam berbaris atau membentuk massa dengan massa daun rapat. Contoh
tanaman yang dapat digunakan yaitu bambu jepang (Arundinaria pumila) yang
ditanam berjarak, hanjuang (Cordyline terminalis) atau batavia (Jatropha
pandurifolia).
Untuk fungsi peneduh, kriteria penilaiannya yaitu pohon dengan tinggi
sedang atau kurang dari 15 meter dengan bentuk tajuk menyebar, bulat, kubah
atau tidak beraturan, peletakan sesuai orientasi objek yang dinaungi, tajuk
bersinggungan, massa daun padat, percabangan minimal 2,5 meter di atas tanah
dan ditanam secara kontinu atau teratur. Fungsi peneduh sangat dibutuhkan dalam
suatu taman publik untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna taman.
Penempatan yang tepat juga harus dipertimbangkan agar dapat memberi naungan
secara optimal. Tanaman peneduh dapat diletakkan di dekat area duduk-duduk
maupun dengan memperkirakan arah bayangan yang ditimbulkan saat tanaman
terkena sinar matahari. Tanaman dengan fungsi peneduh baik yang dapat
digunakan seperti bintaro (Cerbera odollam), kersen (Muntingia calabura) dan ki
hujan (Samanea saman).
Fungsi penahan angin diperlukan dalam suatu taman publik untuk
mencegah hembusan angin yang terlalu kencang memasuki taman sehingga dapat
94
mengurangi kenyamanan pengguna taman. Kriteria tanaman sebagai penahan
angin pada taman publik yaitu pohon tinggi atau kombinasi pohon dan semak atau
penanaman berlapis, ditanam berbaris atau membentuk massa, jarak tanam rapat,
tidak berdaun besar dan daun tidak mudah rontok. Keberadaan tanaman penahan
angin di sekitar taman publik sebaiknya direncanakan dengan baik agar tetap
dapat menyediakan jalur sirkulasi udara sehingga taman tidak menjadi pengap.
Pada taman publik yang terletak pada area berkontur, fungsi penahan
erosi sangat dibutuhkan. Kriteria penahan erosi pada lanskap taman publik sama
seperti kriteria penahan erosi pada lanskap jalan yaitu tanaman pendek (tanaman
penutup tanah atau semak rendah) dengan penutupan merata, ditanam secara
massal dan berupa penutup tanah tahunan atau rumput, atau pohon dengan
penutupan merata, pohon konifer (berdaun jarum), pohon dengan percabangan
horizontal dan kulit batang kasar. Penanaman rumput sebagai alas pada taman
publik merupakan pilihan yang tepat karena rumput merupakan tanaman penutup
tanah dengan penutupan merata yang berfungsi menahan erosi dan dapat
meningkatkan nilai estetik taman, sekaligus tahan injakan sehingga dapat
menjamin aktivitas pengguna.
Taman publik dengan estetika tinggi akan lebih disukai pengguna, namun
penataan tanaman dengan fungsi estetika tetap harus mempertimbangkan
kebutuhan ruang untuk pemenuhan aktivitas yang dibutuhkan oleh pengguna.
Aktivitas yang umumnya terdapat pada taman publik skala kecil seperti dalam
area permukiman ini adalah berjalan-jalan atau rekreasi pasif seperti duduk dan
melihat-lihat.
96
Taman Depan Rumah
Penataan tanaman pada taman depan rumah pada permukiman BNR
(Gambar 27) lebih mengutamakan fungsi estetika dengan berbagai gaya penataan
maupun pemilihan tanaman, mengikuti keinginan pemilik properti namun tetap
memperhatikan fungsi penanaman yang dibutuhkan. Penataan tanaman dengan
pola geometrik dapat menimbulkan kesatuan tema dengan bangunan rumah yang
bergaya modern minimalis. Untuk mengurangi kesan monoton, tanaman dengan
warna cerah dapat memberikan aksen.
Penanaman dekat dinding rumah (foundation planting) dapat diterapkan
untuk mengimbangi kesan keras yang ditimbulkan bangunan. Peletakan tanaman
pada grading berfungsi sebagai barrier dan memberi tanda perbedaan ketinggian
sehingga bermanfaat untuk keamanan. Bila diletakkan berbaris di bagian depan
taman, tanaman juga dapat berfungsi sebagai pagar. Tanaman yang dapat
digunakan dalam foundation planting ini seperti marantha (Marantha sp.),
spatipilum (Spathiphyllum wallisii) atau air mancur (Russelia equisetiformis).
Tanaman yang digunakan lebih baik berupa semak atau perdu rendah
hingga sedang yang dikombinasikan dengan tanaman penutup tanah sehingga
menciptakan kesan terbuka dan lapang. Desain dengan perawatan yang mudah
dan tidak intensif lebih baik karena tidak merepotkan pemilik properti.
Keberadaan satu atau dua batang pohon dapat dipertimbangkan sebagai peneduh
atau screen pandangan atau pemandangan buruk, namun peletakannya sebaiknya
memperkirakan arah jatuhnya bayangan yang diinginkan maupun arah pandangan
atau pemandangan yang ingin diblokir. Pohon yang dapat digunakan pada taman
depan rumah antara lain sawo (Achras zapota), kamboja (Plumeria sp.) dan jambu
biji (Psidium guajava).