rekonstruksi ritual pasca konflik di obyek wisata religi gunung...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Rekonstruksi Ritual Pasca Konflik
di Obyek Wisata Religi Gunung Kemukus
Kabupaten Sragen Jawa Tengah
DISERTASI
Dipertahankan dalam Ujian Terbuka
Program Studi Doktor Sosiologi Agama
Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana
Dipimpin oleh Rektor Magnificus Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D
2 November 2017
Oleh:
Fibry Jati Nugroho
ii
Rekonstruksi Ritual Pasca Konflik
di Obyek Wisata Religi Gunung Kemukus
Kabupaten Sragen Jawa Tengah
Promovendus : Fibry Jati Nugroho
Promotor : Prof. Pdt. John A. Titaley, Th. D.
Kopromotor : Dr. David Samiyono, MTS, MSLS.
Dr. Pdt. Retnowati, M.Si.
Katalog Dalam Terbitan 398.2738 Nug Nugroho, Fibry Jati r Rekontruksi Ritual Pascakonflik di Obyek
Wisata Religi Gunung Kemukus Kabupaten Sragen Jawa Tengah / Fibry Jati Nugroho.-- Salatiga : Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2017.
ix, 191p. ; 23 cm.
ISBN 978-602-9182-46-0
1. Sex--Folklore 2. Sex--Rites and ceremonies 3. Kemukus--Rites and ceremonies 4. Culture conflict--Kemukus I. Title
Copyright ©2017 oleh Fibry Jati Nugroho
Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga Telp 0298 321212 Ext. 274 Email: [email protected]
iii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur dari hati yang paling dalam kami
sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kemurahan dan
anugrahNya, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
dengan baik. Tanpa pertolongan dan kesanggupan dari Tuhan,
penulis tidak dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “
Rekontruksi Ritual Pascakonflik di Obyek Wisata Religi Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen Jawa Tengah”. Di dalam Penelitian
ini membahas perihal ritual di Gunung Kemukus yang sempat
dan masih menjadi perbincangan dan pergunjingan di khalayak
luas. Penelitian ini akan memperkaya wawasan tentang ritual
di Gunung Kemukus dari sudut pandang sosiologi agama.
Ritual yang mendapat stigma negatif dari kebanyakan orang
akan disajikan berdasarkan kajian sosiologis, yang memakai
latar dan konteks kosmologi Jawa. Pasca penutupan oleh
pemerintah Jawa Tengah, ritual di Gunung Kemukus mencoba
di rekontruksi guna menarik minat peziarah untuk kembali
berkunjung di Gunung Kemukus. Rekontruksi ritual yang
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat menghasilkan
Kemukus Baru, yang lebih spiritual dan religius.
Bagi penulis, penyelesaian disertasi ini merupakan
sebuah proses panjang yang penuh dengan perjuangan untuk
dilalui. Banyak pihak yang telah mendukung terselesaikannya
disertasi ini, oleh sebab itu penulis berterima kasih kepada
Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D. sebagai promotor yang sabar
membimbing dan mengarahkan dalam penyelesaian studi di
UKSW. Demikian juga kepada Ibu Dr. Pdt. Retnowati, M.Si.
selaku kopromotor dan dekan yang telah dengan sabar
membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan
disertasi ini. Pula kepada Bapak Dr. David Samiyono, MTS.,
MSLS., sebagai kopromotor yang senantiasa memberi
semangat dan membimbing, bukan hanya sebagai guru tetapi
iv
sebagai sahabat dalam mencari solusi terkait dengan tantangan
dan hambatan di dalam penyelesaian disertasi ini. Tidak lupa
juga kepada para penguji Dr. Pamerdi Giri Wiloso, Dr. Pdt.
Ebenhaizer Nuban Timo, Samsul Maarif Ph.D., yang telah
meramu dan menajamkan disertasi ini, sehingga menjadi
tulisan yang bermanfaat baik secara teoretis, maupun secara
praksis. Penulis juga sampaikan terima kasih kepada Ibu Liana
yang dengan sabar membantu proses administrasi di PPS-SA,
sehingga penelitian dan studi dapat berjalan dengan baik.
Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Sinode Jemaat Kristen Indonesia, khususnya kepada Pdt. Adi
Sutanto, M.Div., M.Th., D.Miss., atas dukungan moril dan
materiil dalam penyelesaian studi di UKSW. Terima kasih juga
kepada segenap sivitas akademika STT Sangkakala yang
mendukung dalam penelitian dan penyelesaian studi di UKSW.
Kepada keluarga di Semarang, Jepara dan Solo atas
dukungannya dalam penyelesaian studi di UKSW. Last but not
least, terima kasih kepada istri dan anak-anakku, Dwi Novita
Sari, S.Th., M.Pd., Josias Kevin Nugroho, dan Jesslyn Emmanuela
Nugroho yang rela kehilangan waktu, tenaga dan dana untuk
mendukung dalam menyelesaikan studi dan penelitian
disertasi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan disertasi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, harapannya
disertasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, baik bagi dinas
pariwisata untuk pengembangan wisata religi di Gunung
Kemukus, maupun kepada masyarat luas. Juga berharap
penelitian ini dapat memperkaya dan memunculkan penelitian
baru di Gunung Kemukus.
v
ABSTRAK
Ritual di Gunung Kemukus dari waktu ke waktu
menjadi primadona baik di kalangan masyarakat, maupun di
kalangan peneliti. Stigma negatif, cibiran dan pergunjingan
menjadi hal yang biasa ketika membincang obyek wisata religi
Gunung Kemukus. Tahun 2014, setelah jurnalis Australia yang
bernama Patrick Abboud mengunggah hasil penelusuran
jurnalistiknya di Gunung Kemukus, pemerintah merespon
dengan melakukan penutupan ritual di Gunung Kemukus.
Berita penutupan tersebut tersiar dan menjadikan obyek
wisata Gunung Kemukus mengalami penurunan secara drastis.
Perubahan yang terjadi setelah penutupan yang
dilakukan oleh pihak pemerintah, ternyata mendapat resistensi
dari masyarakat, tenaga outsorcing loket, dan juru kunci di
Gunung Kemukus. Masyarakat dan perangkat pariwisata di
Gunung Kemukus menjadi gelisah dikarenakan pendapatan
mereka menurun. Masyarakat yang biasa menyediakan
kebutuhan para peziarah menjadi berkurang pendapatannya,
karena sedikitnya para peziarah yang berkunjung. Tenaga
outsourcing di loket masuk menjadi berkurang pendapatannya
karena sistem bagi hasil dari tiket yang terjual menjadi sepi,
dikarenakan penjualan tiket menurun. Juru kuncipun menjadi
gerah, karena peziarah yang sedikit membuat pendapatan
mereka menjadi menurun.
Pemerintah mengajak masyarakat merekontruksi ritual
ngalab berkah dengan berproses memakai kerangka teori dari
Bell. Proses tersebut dimulai dengan penolakan (repudiating)
akan ritual yang telah ada. Masyarakat mulai disadarkan
bahwa berkembangnya prostitusi di kawasan Gunung
Kemukus menyebabkan nilai kesakralan ritual berkurang,
potensi penyakit menular semakin berkembang dan stigma
negatif bagi masyarakat di wilayah setempat. Kesadaran ini
vi
memunculkan penolakan masyarakat akan adanya praktek
prostitusi di wilayah Gunung Kemukus. Kemudian pemerintah
melakukan penggalian sejarah terkait asal muasal (returning)
ritual ngalab berkah, dilanjutkan dengan menanamkan kembali
esensi dari ritual (romantisme). Tahapan ini dilalui dalam
proses rekontruksi ritual di Gunung Kemukus.
Rekonstruksi ritual yang ada hanya memakai
kerangka berpikir dari Bell, terkait dengan repudiating,
returning, dan romantis. Celah yang ditinggalkan perlu diisi
dengan rekognisi sebagai pengenalan dan penghargaan atas
ritus, mitos dan ritual dalam konteks tradisinya. Ketika
rekognisi dilakukan, maka rekonstruksi ritual tetap dapat
dilakukan tanpa meninggalkan esensi ritual, yaitu ritus, mitos
dan ritual dalam konteks tradisinya. Ritual yang dikonstruksi
tetap melekat kepada tradisinya, dan tetap lestari di tengah
perubahan sosial di masyarakat. Ketika rekognisi dinafikkan,
maka bangunan ritual yang dihasilkan belum utuh sepenuhnya.
Oleh sebab itu, dalam merekontruksi ritual diperlukan empat
hal yaitu repudiating, returning, romantis dan rekognisi.
Kata Kunci : Ritual Ngalab Berkah, Rekontruksi Ritual, Obyek
Wisata Religi Gunung Kemukus
vii
DAFTAR ISI
Sampul Dalam ....................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................... iii
Abstrak ....................................................................................................... v
Daftar Isi .................................................................................................... vii
BAB I Pendahuluan ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian dan Tujuan Penelitian ....... 14
C. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian ........................ 15
D. Penelitian Terdahulu .......................................................... 16
E. Metode Penelitian ................................................................ 22
F. Garis Besar Isi ......................................................................... 27
BAB II Ritual dalam Perspektif Sosiologis ............................. 29
A. Agama sebagai Candu Masyarakat ............................ 30
B. Agama sebagai Tindakan Sosial .................................. 34
C. Agama sebagai Kesadaran Kolektif ........................... 36
D. Perspektif Mitologi ............................................................. 41
E. Perspektif Ritual .................................................................. 44
F. Kosmologi Ritual Jawa ..................................................... 57
BAB III Obyek Wisata Religi Gunung Kemukus ................... 67
A. Letak Geografis .................................................................... 67
1. Lokasi ............................................................................ 67
2. Batasan Wilayah ...................................................... 69
3. Aksesbilitas Lokasi ................................................. 70
B. Demografi ............................................................................... 71
1. Penduduk (Jumlah) ........................................ 71
2. Struktur Sosial .................................................. 72
3. Mata Pencaharian .................................................... 73
4. Tingkat Pendidikan ................................................ 73
5. Prosentase Agama ................................................... 74
C. Psikografi ................................................................................ 74
1. Adat dan Tradisi ............................................. 74
viii
2. Karakteristik Masyarakat .......................... 75
3. Kepercayaan ..................................................... 78
4. Bahasa dan Simbol ........................................ 81
5. Pola Hubungan Sosial .................................. 84
D. Sejarah Gunung Kemukus ....................................... 86
1. Dokumentasi ........................................................ 86
a. Majalah Kedjawen 1942 ....................... 86
b. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kab. Sragen ................................................. 87
2. Mitos ......................................................................... 89
a. Pemerintah ................................................. 89
b. Masyarakat .................................................. 93
c. Juru Kunci .................................................... 94
d. Peziarah ........................................................ 97
E. Ritual di Gunung Kemukus ................................... 98
1. Ngalab Berkah ....................................................... 98
2. Slametan ................................................................... 103
3. Wayangan ................................................................ 105
4. Suronan ..................................................................... 106
5. Larung lanse ........................................................... 108
F. Pelengkap Ritual ........................................................ 110
1. Pekerja Seks Komersial .................................... 110
2. Penyedia Kamar ................................................... 111
3. Pedagang .................................................................. 112
4. Tukang Ramal ........................................................ 113
5. Tukang Pijit Tradisional ................................... 113
G. Konflik di Gunung Kemukus Tahun 2014 ...... 114
1. Situasi Konflik ....................................................... 114
2. Respon Konflik ...................................................... 117
a. Pemerintah ................................................... 117
b. Masyarakat ..................................................... 118
ix
c. Juru Kunci ....................................................... 119
d. Peziarah ........................................................... 120
e. Pekerja Seks Komersial ............................ 121
3. Dampak Konflik .................................................... 121
a. Pertentangan Internal di Pengelola
Obyek Wisata Gunung Kemukus .......... 122
b. Ketidakpercayaan Masyarakat dengan
Pemerintah ...................................................... 124
c. Sikap Masyarakat yang Mudah Curiga
dengan Pendatang (Wajah Baru) ......... 125
d. Pendapatan Masyarakat Menurun ....... 126
4. Perubahan Pasca Konflik ................................. 127
a. Respon Pemerintah ..................................... 127
b. Ritual .................................................................. 132
c. Respon Masyarakat ..................................... 139
d. Juru Kunci ........................................................ 140
Bab IV Rekonstruksi Ritual Pasca Konflik
Penutupan di Gunung Kemukus ...................... 143
A. Ritual sebagai Tindakan Sosial dalam
Liminalitas Kehidupan ................................ 143
B. Ritualization di Gunung Kemukus ......... 148
C. Bangunan Ritual Pasca Konflik di
Gunung Kemukus ........................................... 153
D. Kontribusi Teori Rekonstruksi Ritual .. 168
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi ............................ 177
A. Kesimpulan ................................................................... 177
B. Rekomendasi ............................................................... 181
Daftar Pustaka ....................................................................................... 185