rekuitmen dosen en pegawai

9
PEDOMAN No Prosedur Revisi No. Tanggal Halaman SELEKSI, PEREKRUTAN, PENEMPATAN, PENGEMBANGAN, RETENSI DAN PEMBERHENTIAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Sistem Seleksi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 M sebanyak 3 orang dosen tetap! 2" orang sta# administrasi Prodi dan tenaga lainnya terpusat di $urusan Keperawatan% a. Rekrutmen dan Seleksi 1.0 TUJUAN Sebagai panduan dalam pengendalian dalam rekruitmen dosen, berdasarkan pedoman, prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan, sehinggaakan diperoleh dosen yang profesional memiliki loyalitas tinggi terhadap lembaga. 2%& RUANG LINGKUP Panduan yang berlaku untuk dosen tetap dan tidak tetap ini, meliputi: pemetaan kebutuhan dosen oleh Kaprogdi, proses seleksi, sampai penetapan sebagai dosen melalui surat keputusan Direktur Akper Yapenas 21 aros. 3.0 DEFINISI !ekruitmen dosen Akper Yapenas adalah proses seleksi penerimaan dosen untuk menga"ar di Akper Yapenas 21 aros. 4.0 REFERENSI #.1 Peraturan pemerintah $omor : %& 'ahun 1((& 'entang Pendidikan 'inggi. #.2 Keputusan endiknas 2)2*+*2&&& 'entang Kurikulum Pendidikan Perguruan 'inggi. #.) SK Dir"en Dikti $o. 1%*D K' *Kep*1((- Penataan Program Studi Pada Perguruan 'inggi. #.# Keputusan endiknas $omor : 1 #*+*2&&1 'entang Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma di Perguruan 'inggi #./ Kebi"akan Yayasan Pendidikan Anak 0angsa 21 aros, #.% Peraturan Akademik Akper Yapenas 21 aros. 5.0 KONDISI UMUM Proses penerimaan dosen untuk menga"ar di Akper Yapenas 21 aros dilakukan oleh Kaprogdi, berdasarkan pada SK Direktur. %& PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB %.1 Kaprodi menentukan * memetakan kebutuhan dosen untuk setiap semester. %.2 Kaprodi melakukan seleksi terhadap alon dosen. %.) Kaprodi mengusulkan alondosen yang memenuhi syarat menga"ar, kepada direktur untuk diitetapkan. %.# Direktur menerbitkan Surat Keputusan.

Upload: hardy-wess

Post on 05-Oct-2015

171 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh rekrutmen dosen dan pegawai

TRANSCRIPT

MP Pelatihan Dept.

PEDOMAN

No ProsedurRevisi No.

TanggalHalaman

SELEKSI, PEREKRUTAN, PENEMPATAN, PENGEMBANGAN, RETENSI DAN PEMBERHENTIAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Sistem Seleksi dan Pengembangan

7.0KONDISI KHUSUSApabila proses penerimaan dosen Akper Yapenas 21 Maros tidak dapat dilakukan oleh Kaprodi, maka Direktur menunjuk Wakil Direktur I untuk mengambil alih tugas tersebut.

8.0ARSIP

Arsip yang diperlukan dan tetap disimpan selama 1 tahun adalah sebagai berikut:

8.1 Surat SK perjanjian kerja. 9.0 LAMPIRAN9.1. Flowchart seleksi dan penerimaan dosen

9.2 Form Pemetaan kebutuhan dosen untuk setiap semester Untuk mengantisipasi gerak pengembangan Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros maka perlu ditunjang dengan ketersediaan sumberdaya manusia yang memadai, baik kuantitas maupun kualitas. Untuk itu, mengacu pada Peraturan Kepegawaian Akper Yapenas 21 Maros. Pegawai yang dimaksud adalah mereka yang diangkat oleh Yapenas 21 Maros atau dosen yang dipekerjakan oleh oleh Kopertis Wilayah IX Sulawesi sebagai tenaga bantu untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab dan diberi gaji berdasarkan tugas dan tanggungjawab tersebut. Adapun status dan klasifikasi pegawai di lingkungan Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros terdiri dari :

Pegawai Administrasi, yakni pegawai yang tugas pokoknya adalah menyelenggarakan tugas keadministrasian atau ketatausahaan.

Pegawai Fungsional, yakni pegawai yang tugas pokoknya melaksanakan pekerjaan profesi tertentu (dosen, peneliti, pustakawan).

Pegawai Dipekerjakan, yakni pegawai tidak tetap yang dipekerjakan atas persetujuan atau rekomendasi direktur Akper Yapenas 21 Maros atau Ketua Prodi pada unit-unit kerja dibawahnya yang diangkat dan digaji oleh Direktorat yang mempekerjakannya atau menempatkannya pada unit dalam lingkup Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros.

Adapun persyaratan dan prosedur penerimaan dan seleksi pegawai sebagai berikut:

1. Persyaratan:

a. Usia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun, kecuali pegawai fungsional (dosen) yang diperlukan untuk kebutuhan akreditasi.

b. Tidak pernah dijatuhi hukuman penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai keputusan hukum yang tetap.

c. Tidak pernah terlibat dalam gerakan menentang Pancasila, dan UUD 1945.

d. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai suatu instansi, baik pemerintah maupun swasta.

e. Tidak berkedudukan sebagai pegawai atau calon pegawai pada instansi lain.

f. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian yang dibutuhkan

2. Prosedur Seleksi Penerimaan:

a. Panitia melakukan seleksi berkas sesuai formasi kebutuhan dan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Perserta yang dinyatakan bersyarat, dipanggil untuk mengikuti tes tertulis.

c. Peserta yang dinyatakan lulus ujian tertulis, dipanggil untuk mengikuti Psikotes yang dilaksanakan oleh tim penguji yang ditunjuk.

d. Peserta yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, selanjutnya diajukan untuk mengikuti tes wawancara.

e. Pelamar yang dinyatakan lulus tes wawancara harus menempuh evaluasi akhir yang dilakukan secara bertahap yang meliputi : Akhlaq/perilaku dan kemampuan/keterampilan khusus berkenaan dengan kepentingan unit yang lowong.

Penetapan kriteria yang cukup ketat tersebut dimaksudkan agar fungsi dan pengelolaan dosen dapat optimal dan sejalan dengan arah pengembangan Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros dalam penyelenggaraan program akademik sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Standar Operasional Prosedur Pedoman Rekruitmen Dosen Akper Yapenas 21 Maros. Dalam dokumen kebijakan akademik tercantum berbagai upaya untuk mendorong segenap staf pengajar di lingkungan Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros pada umumnya, untuk selalu meningkatkan kompetensinya, baik dalam penguasaan materi/substansi bahan ajar maupun metode pengajarannya, pencapaian derajat akademik tertinggi serta mampu melakukan berbagai inovasi yang dapat menjamin tercapainya kompetensi mahasiswa untuk setiap mata kuliah yang diampunya.

a. Penempatan dan Pengelolaan :

Setiap dosen tetap Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros dalam pemanfaatannya dilakukan dalam bentuk pemberian beban tugas dosen tetap yakni jenis dan jumlah pekerjaan yang wajib dilaksanakan sebagai tugas institusional dalam menyelenggarakan fungsi pendidikan tinggi. Tugas institusional yang dimaksudkan berupa tugas fungsional yaitu pekerjaan dalam batas-batas fungsi pendidikan tinggi yang dilakukan oleh dosen tetap dalam rangka penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi serta administrasi dan manajemen perguruan tinggi berdasarkan penugasan formal melalui suatu surat keputusan. Beban tugas dosen tetap dinyatakan sebagai kewajiban dengan imbalan berupa gaji dan imbalan lain yang diterima karena beban tugas dimaksud.

Selain beban tugas untuk Dharma pendidikan, seorang dosen tetap juga diberi kewajiban darma penelitian dan darma pengabdian pada masyarakat, dan dapat ditambah dengan kewajiban pembinaan sivitas akademika, administrasi dan manajemen melalui surat keputusan Direktur.

b. Pembinaan dan Pengembangan Karier Berkenaan dengan tugas institusional yang dibebankan bagi setiap pegawai (dosen, peneliti dan pustakawan), berupa pekerjaan dalam batas-batas fungsi pendidikan tinggi yang dilakukan dalam rangka penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi maka kepadanya akan diberikan imbalan sesuai dengan jenjang jabatan fungsionalnya. Jabatan fungsional diberikan kepada pegawai fungsional (dosen, peneliti dan pustakawan) yang jenjangnya disesuaikan dengan perolehan angka kredit pegawai yang bersangkutan menurut peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :

Asisten Ahli sampai dengan Guru Besar untuk dosen

Asisten Peneliti Muda sampai dengan Ahli Peneliti Utama untuk peneliti

Asisten Pustakawan Muda sampai dengan Pustakawan Utama untuk pustakawan

Sedangkan penetapan pangkat pegawai baru disesuaikan formasi yang tersedia dan dapat diangkat dengan pangkat awal sesuai jenjang pendidikan yang dipersyaratkan formasi tersebut. Selain itu, dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier maka setiap dosen juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan kompetensinya, baik berupa pendidikan bergelar maupun pendidikan tidak bergelar. Pemberian peluang seluas-luasnya diberikan bagi dosen untuk studi lanjut hingga jenjang pendidikan tertinggi, baik dalam negeri maupun diluar negeri. Begitupula dengan berbagai kegiatan seminar, pelatihan dan teaching improvement, baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar institusi. Hal ini merupakan refleksi dari standard akademik dan kebijakan akademik Analis Kesehatan bahwa setiap staf akademik harus mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasional serta merefleksikan praktek pengajaran yang dimiliki sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional. c. Kode Etik dan Reward dan Punishment

Secara umum, pengelolaan pegawai pada Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros diatur dalam suatu mekanisme reward and punishment yang jelas sebagaimana yang diatur dalam dokumen Peraturan Kepegawaian tentang Pokok-Pokok Kepegawaian di lingkungan Akper Yapenas 21 Maros. Oleh karena itu, seluruh dosen dan tenaga pendukung wajib mematuhi setiap aturan yang berlaku dalam lingkungan Akper Yapenas 21 Maros pada umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan motivasi, integritas dan memberikan kepastian hak dan kewajiban bagi seluruh staf. Salah satu bentuknya adalah aturan tentang jaminan kesejahteraan hari tua (dana pensiun). Sedangkan jaminan kesejahteraan staf diperoleh melalui gaji dan tunjangan tetap setiap bulan berdasarkan pangkat dan golongan yang dimiliki dengan rincian sebagai berikut :

Penggajian :

Setiap pegawai mendapat gaji setiap bulan sesuai pangkat dan golongan yang dimiliki, yang terdiri dari :

a. Gaji pokok

b. Tunjangan keluarga

c. Tunjangan kerja (tugas)

d. Tunjangan lain-lain

Kenaikan gaji, dapat dibedakan atas :

a. Kenaikan gaji berkala

b. Kenaikan gaji pangkat/golongan

Kenaikan gaji berkala diberikan kepada pegawai :

a. Setiap masa kerja bertambah 2 tahun sampai mencapai masa kerja 20 tahun bagi pegawai golongan I dan II

b. Setiap masa kerja bertambah dua tahun sampai masa kerja 18 tahun bagi pegawai golongan III dan IV

c. Setiap masa kerja bertambah 4 tahun setelah mencapai masa kerja diatas 20 tahun bagi pegawai golongan I dan II

d. Setiap masa kerja bertambah 4 tahun setelah mencapai masa kerja diatas 18 tahun bagi pegawai golongan III dan IV

Tunjangan Tunjangan :

a. Tunjangan jabatan fungsional sesuai dengan jenjang jabatan fungsionalnya

b. Tunjangan jabatan struktural diberikan kepada pegawai tetap yang menduduki jabatan struktural berdasarkan eselon yang ditempati/dimiliki

c. Tunjangan keluarga diberikan kepada pegawai tetap yang telah berkeluarga

d. Tunjangan kesehatan dan pensiun

e. Tunjangan pendidikan diberikan kepada pegawai fungsional yang melanjutkan pendidikan pada program Magister dan Doktor atau pendidikan lain untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya.

Sementara itu, bagi mereka yang berprestasi luar biasa, dapat diberi kenaikan pangkat istimewa, setelah menduduki pangkat terakhir minimal 1 tahun, maksimal dua kali. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak melakukan kewajibannya dapat dikenakan hukuman jabatan berupa penundaan kenaikan pangkat atau gaji berkala. Begitu pula bagi pegawai yang melakukan pelanggarann kode etik atau pelanggaran hukum akan diberikan sanksi berupa teguran, skorsing hingga pemecatan dengan tidak hormat.

Monitoring dan Evaluasi Program Studi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros senantiasa melakukan monitoring dan Evaluasi terhadap kegiatan akademik dosen seperti : kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat:

a. Kegiatan pembelajaran meliputi: Jumlah mahasiswa, jadwal perkuliahan dan praktikum, Garis-garis besar program pengajaran (GBPP), kehadiran dosen, kehadiran mahasiswa dalam kuliah, praktikum dan ujian, nilai ujian.

b. Kegiatan penelitian meliputi kegiatan yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi berupa karya-karya ilmiah seperti: laporan hasil penelitian, makalah, hasil seminar, dan sejenisnya.

c. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi: kegiatan penyuluhan, pelatihan, konsultasi, dan sejenisnya.

Dari berbagai kegiatan tersebut tersusun dalam bentuk dokumen rekam jejak kinerja akademik dosen dan kinerja tenaga kependidikan, dosen, yang menggambarkan berbagai fenomena hasil evaluasi dosen. Peningkatan kualitas proses belajar-mengajar secara rutin dimonitoring oleh pengelola program melalui evaluasi terhadap dosen pengajar setiap matakuliah yang mencakup : Komponen penilaian dosenNo

ObyekPenilaian

Komponen Penilaian

(1)

(2)

(3)

1

Materi

Manfaat materi

Relevansi materi dengan pekerjaan

Kesesuaian materi dengan modul

2

Dosen

Penguasaan Materi

Kejelasan dan sistematika materi

Metode penyajian

Pengembangan wawasan mahasiswa

Penggunaan contoh yang sesuai

Upaya mendorong partisipasi mahasiswa

Sumber : Program Studi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros Bagi dosen pengajar yang mendapatkan penilaian bagus, maka diusulkan untuk diberi kesempatan mengajar pada semester berikutnya dengan tetap menyesuaikan. Untuk memenuhi tuntutan paradigma baru pengelolaan perguruan tinggi yang mengutamakan perbaikan mutu secara berkelanjutan, Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar membentuk Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Unit ini mempunyai tugas dan fungsi untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan Jurusan Analis Kesehatan secara berkelanjutan dalam rangka mencapai visi dan misi yang ditetapkan serta memenuhi kebutuhan stakeholder (kebutuhan masyarakat, kebutuhan dunia kerja dan kebutuhan profesional) melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. LPM Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar sampai saat ini baru dapat menyusun 20 Standard Opersional Prosedur. Seluruh dokumen telah disosialisasikan kepada pimpinan unit kerja dan dosen di lingkungan Akper Yapenas 21 Maros. Karena baru menyelesaikan dokumen mutu akademik dan mensosialisasikannya, maka LPM belum dapat menghasilkan laporan hasil audit. Untuk Program Studi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros, MONEV yang dilakukan pada proses pembelajaran dilakukan melalui :

1. Kesiapan jadwal pembelajaran ceramah, ruang kuliah, termasuk kesiapan dan kesediaan dosen pengajar, dan pembimbing Tugas Akhir.2. Pelaporan dosen tentang kesiapan rancangan belajar MK, SAP, materi yang akan disampaikan, dan daftar nilai mata kuliah yang diamanatkan kepadanya.3. Pembahasan rancangan belajar, penilaian dan lain-lain terkait proses pembelajaran bersama tim yang dilibatkan.4. MONEV kehadiran dosen disesuaikan dengan pembahasan yang seharusnya diberikan sesuai rancangan belajar. Instrument yang digunakan adalah monitoring dosen, daftar hadir mahasiswa dan buku kontroling mahasiswa.5. MONEV kegiatan evaluasi pembelajaran antara lain : tes tulis UTS dan UAS.6. Memberikan kuesioner evaluasi dosen//pembimbing.7. Membahas permasalahan yang ditemukan dalam pertemuan berkala tingkat prodi atau pertemuan insidentil bila diperlukan.8. Rekam jejak kinerja akademik dosen menjadi dokumen pendukung untuk mengusulkan honor mengajar, honor transport, honor tutorial, honor laboratorium dan honor praktek lapangan.Rekam jejak kinerja tenaga kependidikan (non dosen) seperti bagian administrasi kemahasiswaan yang ada di tingkat prodi dapat dimonev dari dokumen kelengkapan input nilai, semua kegiatan pembelajaran dan kegiatan kesekretariatan prodi.