rencana kerja penyuluh pertanian

Upload: akh-arifin

Post on 18-Oct-2015

160 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PROGRAMA PENYULUH PERTANIAN

TRANSCRIPT

LAPORAN KEGIATAN SEKOLAH LAPANG IKLIM TA

RENCANA KERJAWILAYAH BINAAN GAPURA VDINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KECAMATAN GAPURATahun 2012KATA PENGANTAR

Dalam rangka melaksanakan kegiatan Penyuluhan Pertanian memerlukan acuan pelaksanan dalam bentuk Rencana Kegiatan Penyuluhamn Pertanian sebagai upaya untuk merubah perilaku petani agar mau dan amampu melaksanakan kegiatan usaha taninya secara tehnis , sehingga akan berdampak pada peningkatan produksi yang akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan petani serta terpenuhinya kebutuhan pangan Nasional.

Dengan adanya perencanan yang matang mulai dari persiapan sampai pada pelaksanaan yang disusun secara matematis mulai dari tingkat bawah, yaitu kelompok tani sebagai pelaksana langsung dari kebijakan pemerintah yang kemudian disusun menjadi Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian (RKPP) tahun 2012 pada wilayah binaan Gapura V. Sehingga tahapan kegiatan untuk peningkatan pendapatan Petani serta ketercukupan kebutuhan pangan lokal dan Nasional akan tercapai.Dengan penyusunan RKPP yang di dasari oleh Inventarisasi Permasalahan di wilayah kelompok tani dan rencana pengembangan dari individu kelompok itu sendiri dapat dipadukan dengan kebijakan pemerintah Daerah maupun Pusat. Dengan demikian RKPP tahun 2012 ini sudah dapat digunakan sebagai pedoman/acuan pelalaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di wilayah selama pada tahun 2012.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihakyang telah banyak membantu dalam penyelesaian penyusunan RKPP tahun 2012ini, khususnya kepada :

1. Kepala Desa di Wilayah Binaan Gapura V.2. Semua Kelompok tani Wilayah Binaan Gapura V.

3. Petugas POPT Kecamatan Gapura.

Kami sadari bahwa dalam penyusunan RKPP tahun 2012 ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga kritik dan saran yang konstruktif selalu kami harapkan demi suksesnya pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertaniandi wibi Gapura V.

Semuga Allah selalu memberikan petunjuk dan kemampuan kepada kita semua dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian Amiiiin.

Sumjenep, 4 Januari 2012

PenyusunI. KEBIJAKAN PEMERINTAHProgram pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada pangan khususnya beras, maka pada tahun 2012 telah mencanankan Program Peningkatan Produksi melalui beberapa program antara lain Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), SLPTT dan Penangana Pasca panen. Sehingga diharapkan tercapanya peningkatan produksi sebesar 10.000 juta Ton gabah kering giling untuk mencapai swasembada pangan Nasional. Demikian juga Jagung dan Kedele.

a. PadiTarget kenaikan produksi 10.000 juta ton gabah kering giling ini bisa di diharapkan adalah kenaikan 5 % atau naik sekitar 0,3 0,5 Ton/Ha. Untuk mencapai semua ini telah dirumuskan beberapa upaya yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses.

b. Jagung Sama halnya dengan padi, jagung juga produksinya dipacu untuk mencapai swasembada Nasional, antara lain : Dengan Program Bantuann Langsung Benih Unggul (BLBU) jagung Hibrida, Program SLPTT jangung Hibrida

Penggunaan Pupuk Ponska, Petroganik dan Bokashic. Palawija lainnyaUntuk jenis Palawija lebih ditekankan pada peningkatan produksi tanaman kedele untuk mencukupi kebutuhan Nasional.Hal ini pemerintah ber upayah melalui program pengembangan Kedele dan Bantuan Langsung Benih Unggul, dengan harapan sebagian besar kebutuhann kedele dalam Negeri dapat terpenuhi.

Sedangkan kacang Ijo perlunya penanganan terhadap pengendalian OPT sehingga produksi dapat bertahan untuk memenuhi kebutuhan Nasional.d. Hortikultura Program pemerintah dalam peningkatan dan pengembangan agribisnis di pedesaan ditempuh dengan berbagai program antara lain : dengan Pelaksanaan SLPHT Poisang, Pengembangan Pisang 10 Ha/Unit, Demplot, Pengembangan Pekarangan, Bantuan Modal Usaha Pengoloahan Hasil Pertanian dan pelaksanaan Pengembangan Biofarmaka tanaman Jahe yang mengacu pada Pola GAP, diharapkan dapat berkembang dengan baik yang ahirnya dapat berdampak pada peningkatan pendapatan petani secara umum.

Mendorong masyarakat pedesaan untuk menjual hasil/Produk Pertanian dalam bentuk Olahan lanjutan sehingga diharapkan masyarakat mendapatkan nilai tambah sekaligus dapat menyerap tenaga kerja di pedesaan. Program Pelatihan dibidang pengolahan hasil, bantuan alat pengolahan hasil dll

e. Bidang Peternakan

II. POLA TANAM

Polatanam yang sedang dilakukan di Wibi Gapura V secara garis besarnya terbagi menjadi dua katagori yaitu :a. Katagori lahan Sawah adalah : Padi = Padi = Palawija( 45% )

Padi = Tembakau = Palawija( 20% )

Padi = Tembakau = Hortikultura( 5% )

Padi = Tembakau = Berro( 30% )

b. Katagori lahan Tegal adalah : Jagung = Jagung = Berro( 20% )

Jagung = Kc. Ijo = Berro( 45% )

Kc. Tanah= Ubi Kayu = Berro( 15% )

Jagung = Kc. Tanah = Berro( 20% )

III. PENERAPAN TEHNOLOGI BUDIDAYA PERTANIAN

Di Wibi Gapura V teknologi budidaya pertanian yang diterapkan petani saat ini secara garis besarmasih kurang intensif,hususnya pada daerah kering/tegal yang tanamannya kebanyakan adalah jagung lokal dimana ketergantungan terhadap air hujan adalah 100%. Sehingga kendala untuk menerapkan teknologi pertanian terkendala oleh adanya air pengairan tersebut. Sedangkan pada lahan sawah sudah relatif lebih intensif, karena kebanyakan air pengairan dapat disuplai dari sumur bor, seperti tabel tersebut : . Bidang Tanaman Pangan

No.KomodityBenih BermutuPenggunaan pupuk sesuai tehnis

OrganikNPKS

Padi50%

Jagung5%

Kacang-kacangan40%

Ubi kayu0%

Bidang Peternakan

No.KomodityBenih BermutuPenggunaan pupuk sesuai tehnis

OrganikNPKS

Ayam Buras50%

Sapi5%

Kambing40%

Ayam R%as0%

Itik

IV. ANALISA KEADAAN

Bila keadaan data data diatas, makadapat disimpulkan bahwa keadaan pertanian di wibi Gapura V pada tahun 2010 dapat dianalisa sebagai berikut : A. PADI

Produksi padi , yaitu rata rata masih berkisar 4,5 s/d 6ton /ha. Hal ini karena:

Air irigasi sangat kurang, akibat dari air curah hujan yang kurang.

Umur bibit yang kurang mudah. Sehingga masa vegetatif relatif singkat dan staknasi tanaman semakin lamaserta Jarak tanam yang terlalu lebar dan jumlah bibit yang terlalu banyak, sehingga anakan produktif tidak sempurna.

Penanaman terlalu dalam sehingga anakan kurang

Penggunaan pupuk organik, terutama pupuk kandang sangat kurang, sehingga tanah semakin kritis.

Pemakaian pupuk urea yang berlebihan, sehingga tanaman rentan terhadap cuaca dan serangan penyakit.

Pemakaian pupuk P dan K masih dibawah dosis, sehingga tidak seimbang dengan kebutuhan tanaman.

Penggunaan benih bermutu/ berlabel belum seluruhnya petani menggunakan, sehingga produksinya juga kurang baik.

B. JAGUNG

Produksi jagung masih sangat rendah (rata rata 0, 87 ton / ha) karena :

a. Benih yang ditanam hampir 95% adalah varitas lokal yang kurang bermutu.

b. Jarak tanam terlalu rapat (15 20 Cm ) sehingga tanaman kurang sehat.

c. Jumlah tanamanperlubang terlalu banyak (3 5 pohon) sehingga tanaman kurang sinar matahari, angin dan nutrisi.

d. Pemakaian pupuk organik / pupuk kandang sangat kurang,sehingga tanah menjadi kurus / gersang dan keras.

Jumlah jenis dan cara pemupukan yang kurang benar,sehingga suplai unsur hara pada tanaman kurang mencukupi

C. KACANG TANAH

Produksi kacang tanah baru mencapai 0, 72 ton / ha, hal ini karena :

a. Jarak tanam terlalu rapat, sehingga tanaman kurang nutrisi dan sinar matahari serta mudah terserang hama / penyakit.

b. Mutu benih yang digunakanbermutu rendah, sehingga kurang produktif.

c. Pemupukan kurang sesuai kebutuhan tanaman, baik dosis dan jenisnya, terutama pupuk kandang / kompos yang sangat kurang.

D. KACANG HIJAU

Produksi kacang hijaudiwilayah ini masih 0, 67 ton / ha dikarenakan :

a) Jarak tanam terlalu rapat, sehingga tanaman kurang nutrisi dan sinar matahari.

b) Mutu benih yang digunakan bermutu rendah, sehingga kurang produktif.

c) Pemupukan kurang sesuai kebutuhan tanaman, baik dosis dan jenisnya, terutama pupuk kandang / kompos yang sangat kurang.

E. UBI KAYU

Diwilayah ini produksi ubi kayu baru mencapai rata rata 12 ton / ha, karena a. Mutu benih yang ditanam kurang baik, sehingga produksinya rendah.

b. Jarak tanam terlalu rapat (50 X 20 Cm ) sehingga terlalu efiolasi.

c. Pemupukan sangat kurang, baik jumlah dan jenisnya.

V. S O S I A La. Baru 85 % petani yang ada di wibi Gapura V ikut menjadi anggota klp tani.

b. Hanya 15 % petani yang berpartisipasi dalam diskusi kelompok tani.

c. Baru 30 % kelompok tani yang menjalin kerjasama antar kelompok

d. Hanya 25 % kelompok yang mampu melaksanakan administrasi kelompok.

e. Kelompok tani belum mampu menyusun rencana kerja kelompok dengan benar.

VI. E K O N O M I

a. Petani rata rata hanya memiliki kurang dari 50 % modal usaha taninya.

b. Harga jual komoditi pertanian pada saat panen 25 % lebih rendah.

c. Pupuk urea sering kurang / tidak ada pada saat dibutuhkan petani.

VII. M A S A L A H

VIII. TUJUAN

A. TUJUAN UMUM.

1. Kelompok tani mampu melaksanakan lima jurus kemampuan kelompok tani untuk mencapai produksi / produktifitas secara optimal.

2. Mewujudkan pertanian yang berbasis agribisnis untuk mencapai kesejahteraan petani beserta keluarganya.

3. Mewujudkan ketahanan pangan melalui pengembangan program lumbung pangan, penguatan modal usaha dan pengembangan kelembagaan.

4. Mengenbangkan pertanian terpadu melalui peningkatan mutu intensifikasi ( PMI ) berupa penggunaan benih bermutu, penggunaan pupuk berimbang dan tehnik bididaya yang tepat guna.5. Pengembangan tanaman palawija dan holtikultura untuk mencapai Diversifikasi pangan dan Gizi.

6. Pemanfaatan lahan pekarangan secara secara maksimal untuk tanaman sayuran dan buah buahan demi memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

7. Mengembangkan mekanisme pertanian dengan mengoptimalkan bantuan alat mesin pertanian untuk menuju pertanian yang modern.

B. B.TUJUAN KHUSUS1. Tanaman pangan

a. Padi

-80 % Petani melaksanakan sistim tanam jajar legowo.

-70 % Petani mampu melaksanakan pemupukan berimbang, sesuai lokasi.

-80 % Petani mau dan mampu menggunakan pupuk organik / pupuk kandang.

-75 % Petani mampu menggunakn benih bermutu / berlabel.

b. Jagung.

-25 % Petani mampu menggunakan benih hibrida / komposit.-50 % Petani mau memakai jarak tanam sesuai anjuran.

-50 % Petani mampu menggunakan pupuk lengkap dan berimbang.

b. Kacang tanah

.

-50 % Petani mau menggunakan jarak tanam sesuai anjuran.

-50 % Petani mau dan mampu memakai benih bermutu.

-50 % Petani mau dan mampu menggunakan pupuk berimbang.c. Kacang hijau.-50 % Petani mau menggunakan jarak tanam sesuai anjuran.

-50 % Petani mau dan mampu menggunakan benih bermutu.

-50 % Petani mampu menggunakan pupuk lengkap dan berimbang.

d. Ubi kayu.

-50 % Petani mau menggunakan jarak tanam sesuai anjuran.

-25 % Petani mau menggunakan bibit unggul misalnya adira

-50 % Petani mau dan mampu menggunakan pupuk lengkap.

2. HOLTIKULTURAa. Pisang.

-50 % Petani mau melaksanakan sanitasi secara continio.

- Petani mau mengadakan paremajaan tanaman pisang bagi tanaman yang kurang produktif.

- Petani mau menggunakan bibit dengan Bit dalam peremajaan.- 65 % Petani menggunakan jarak tanam sesuai anjuran( 5 X 5 mtr)

- Petani mau membuat Draenage untuk pencegahan penyakit.

- Petani mau melakukan pemupukan N dan P tepat dosis dan tepat waktu.

b. Blewa.

-25 % Petani mau dan mampu menggunakan benih hibrida F1.-50 % Petani mau dan mampu memakai pupuk kandang sesuai anjuran.

-50 % Petani mampu menggunakan pupuk lengkap dan berimbang .

-75 % Petani mampu mengendalikan hama / penyakit secara rutin.

3. SOSIAL. -75 % Petani yang ada sudah menjadi anggota kelompok tani

-50 % anggota kelompok tani berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok

-25 % Kelompok tani yang ada dapat saling kerja sama dalam usaha tani -75 % Pengurus kelompok tani dapat melaksanakan administrasi kelompok dengan benar

-75 % Pengurus kelompok tani dapat menyusun rencana kelompok

IX. PENUTUP

Rencana Kerja Wibi Gapura VTtahun 2012