rencana kinerja - bbihp.kemenperin.go.id
TRANSCRIPT
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015
BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR
TAHUN 2014
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
i
KATA PENGANTAR
RENKIN (RENCANA KINERJA) tahun 2015 merupakan rencana tahunan yang
ditujukan untuk melengkapi rencana kegiatan setiap tahun yang telah dibuat oleh setiap unit
instansi pemerintah khususnya Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar (BBIHP)
Kementerian Perindustrian, dengan mengikuti petunjuk pedoman penyusunan RENKIN,
sesuai Permenperin Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Perindustrian.
Meskipun Renstra Kementerian Perindustrian (Kemenperin) 2010-2014, Renstra
Badan Penyusunan Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) 2010-2014 dan Renstra
BBIHP 2010-2014, telah berakhir masa periodenya dan agenda penyusunan kebijakan dan
anggaran belum terlaksana sehingga Renstra 2015-2019 belum tersusun. Penyusunan
RENKIN BBIHP TA. 2015 masih berpedoman kepada Renstra BBIHP 2010-2014 sebagai
Tugas Pokok dan Fungsi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/6-2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar
Industri Hasil Perkebunan), sehingga tidak terlepas dari arah kebijakan Badan Pengkajian
Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian.
Harapan kami, bahwa Rencana Kinerja (RENKIN) tahun 2015 ini dapat dijadikan
bahan informasi dan evaluasi serta bahan pertimbangan bagi pimpinan BPKIMI dalam
menetapkan strategi kebijakan operasional dan pembinaan, dan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dalam tahun berjalan agar
program kegiatan sedapat mungkin terealisasi dengan baik.
Makassar, 30 Januari 2014
Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan,
ANDOYO SUGIHARTO
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................................. 4
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ............................................................................... 4
D. RUANG LINGKUP....................................................................................................... 6
BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI ......................................................... 7
A. HASIL-HASIL PEMBANGUNAN ................................................................................. 7
B. ARAH PEMBANGUNAN ........................................................................................... 12
BAB III RENCANA KERJA ...................................................................................................... 15
A. SASARAN KEGIATAN TAHUN 2015 ....................................................................... 15
B. INDIKATOR KINERJA .............................................................................................. 16
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................... 18
LAMPIRAN - 1 ......................................................................................................................... 19
RENCANA KINERJA BBIHP TA. 2015 ................................................................................... 19
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
1
A. LATAR BELAKANG Sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang
berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar
Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) turut secara aktif mendukung pengembangan
kompetensi di bidang industri hasil perkebunan baik secara lokal maupun regional
melalui penyediaan jasa layanan teknis dan teknologi di bidang penelitian dan
pengembangan industri, standardisasi dan sertifikasi. Namun, dengan perkembangan
lingkungan yang demikian pesat sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan
perdagangan bebas dunia menimbulkan permasalahan yang harus dihadapi, yaitu :
a. Bidang Penelitian dan Pengembangan Industri
Kualitas kelitbangan sudah seharusnya dipandang sebagai penentu keberhasilan
pembangunan industri karena apa yang dihasilkan oleh lembaga litbang bisa
diukur, baik input maupun outputnya. Namun, peranan kelitbangan dalam
pembangunan industri masih jauh dari apa yang diharapkan karena berbagai
permasalahan yang dihadapi yaitu:
1. Keterbatasan Sumber Daya Litbang;
2. Minimalnya hasil Litbang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha;
3. Rendahnya kemampuan Litbang Nasional;
4. Kerjasama antar Lembaga Litbang Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Dunia
Industri relatif masih rendah;
5. Belum berkembanganya budaya Litbang Industri di kalangan masyarakat;
6. Belum efektifnya penerapan sistem manajemen litbang di lingkungan BBIHP;
7. Manajemen keuangan yang kurang akomodatif terhadap tuntutan kegiatan
litbang.
BAB I PENDAHULUAN
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
2
b. Penerapan SNI
1. Ketersediaan dan kapasitas infrastruktur standardisasi laboratorium penguji
untuk mendukung penerapan SNI dengan semua parameter masih terbatas;
Salah satu kendala dalam mendukung penerapan SNI yang diberlakukan
secara wajib selama ini adalah terbatasnya kemampuan dan jumlah
laboratorium uji yang telah di akreditasi KAN. Disadari bahwa untuk mendapat
akreditasi dari KAN bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan
ketersediaan sarana dan prasarana beserta tenaga analis yang cukup
memadai
2. Masih banyak SNI yang belum disesuaikan dengan standar internasional
dalam mendukung perdagangan bebas;
Banyak SNI yang tidak harmonis dengan standar internasional disebabkan
pada saat penetapan SNI masih banyak mengadopsi Standar Industri
Indonesia (SII) yang lama dan kemungkinan besar sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi atau kebutuhan
pasar
3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap mutu.
Kesadaran masyarakat terhadap mutu masih sangat rendah terutama bagi
masyarakat golongan menengah kebawah. Hal ini tidak dapat dipungkiri
karena daya beli masyarakat atau konsumen Indonesia masih rendah
mengingat mereka selalu menginginkan produk dengan harga murah
meskipun berkualitas rendah.
Untuk merencanakan strategi dan langkah-langkah yang berorientasi
kedepan dalam menghadapi tantangan tersebut diperlukan perencanaan strategis
yang sistimatis. Perencanaan sitematis disusun dalam RPJM dalam bentuk Rencana
Strategi (RENSTRA) dengan kurun waktu lima tahun dan Rencana Kinerja tahunan
dalam bentuk Rencana Kinerja (RENKIN). Renstra dan Renkin Balai Besar Industri
Hasil Perkebunan Makassar disusun berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian.
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
3
Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, dan cara
mencapai tujuan dan sasaran, yang meliputi kebijakan, program, dan aktifitas yang
realistis dan mengantisipasi pengembangan masa depan. Dalam upaya mencapai
sasaran yang ditetapkan telah dilakukan kajian potensi dan arah kebijakan yang
harus dilakukan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan seperti tertuang dalam
RENSTRA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan tahun 2010-2014. Renstra
tersebut memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan.
Visi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar adalah “Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan”
Misi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan adalah sebagai berikut
yaitu :
a. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang
inovatif dan berorientasi pada kebutuhan industri
b. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan profesional
c. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya
Tujuan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan menggambarkan arah
prioritas strategis institusi dan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan sesuai
dengan tugas dan fungsi institusi. Tujuan ini merupakan penjabaran atau
implementasi dari misi institusi, dan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dalam
kurun waktu 1(satu) tahun ke depan. Tujuan strategi BBIHP mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Meningkatkan peran dan kualitas hasil litbang dalam mendukung Industri Hasil
Perkebunan
b. Meningkatkan kegiatan pelayanan jasa teknis
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten
d. Meningkatkan jejaring yang luas antara lembaga litbang dan institusi terkait
Sasaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan disusun berdasarkan
kriteria spesifik, dapat diukur, berorientasi hasil, dapat dicapai dalam jangka waktu
lima tahun.
Sasaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan ditetapkan sebagai berikut:
a. Terwujudnya hasil riset teknologi terapan yang inovatif dan dapat dimanfaatkan
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
4
dan diterapkan oleh dunia industri, masyarakat, pemerintah daerah dan dunia
pendidikan.
b. Terwujudnya peningkatan kegiatan konsultansi teknologi, pelatihan, pengujian,
standardisasi, sertifikasi, inspeksi teknis, kalibrasi peralatan, dan sistem
manajemen mutu terhadap masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan
nilai jasa (JPT) dan daya saing produk yang dihasilkan
c. Terwujudnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang handal dan
profesional
d. Terwujudnya kerjasama yang luas dengan industri atau instansi terkait di bidang
Iptek, Litbang, pelatihan maupun kegiatan lainnya
Oleh karena Renstra BBIHP 2015-2019 yang seharusnya menjadi acuan
dalam penyusunan Renkin 2015 untuk saat ini belum disusun, maka untuk sementara
penyusunan RENKIN BBIHP 2015 masih mengaju pada penjabaran RENSTRA BBIHP
2010-2014, dan tupoksi BBIHP (Permenperin Nomor 150/M-IND/PER/12/2011) yang
tentunya menyesuaikan kondisi kebutuhan dan perkembangan pembangunan pada
tahun 2015. Penyusunan RENKIN 2015 mencakup penetapan rencana capaian kinerja
tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.
Renkin ini merupakan komitmen bagi BBIHP untuk pencapaian kinerja dalam TA. 2015
B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kinerja Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan Tahun 2015 adalah merupakan suatu komitmen tentang kinerja yang akan
dilaksanakan dan diwujudkan oleh Institusi Balai Besar industri Hasil Perkebunan dalam
melaksanakan kegiatan tugas dan fungsinya pada tahun anggaran 2015..
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Balai Besar Industri Hasil Perkebunan sebagai unit pelaksana teknis di bawah
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri diharapkan akan menjalankan
tugas dan fungsinya sesuai dengan kebijakan Kementerian Perindustrian. Dalam
menjalankan kebijakan litbang, BBIHP berpedoman pada kebijakan Pembangunan
Industri, serta Kebijakan Teknis BPKIMI dengan mempertimbangkan segala potensi
yang ada, baik itu sumber daya manusia, maupun potensi sumber daya alam hasil
perkebunan yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/6-2006
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, Tugas Pokok
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
5
BBIHP adalah melaksanakan kegiatan Penelitian, Pengembangan, Standardisasi,
Sertifikasi, Kalibrasi dan Pengembangan Kompetensi Industri Hasil Perkebunan sesuai
Kebijakan Teknis yang ditetapkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
Sedangkan fungsi BBIHP sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri
Perindustrian tersebut di atas yaitu:
a. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dan Pelayanan Jasa Teknis bidang
teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan
penanggulangan pencemaran industri hasil perkebunan.
b. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses.
c. Penelitian, pengembangan, perancangan, penerapan standardisasi.
d. Pelaksanaan Pelayanan Teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu,
produk akhir, hasil perkebunan dan limbah.
e. Pelaksanaan pelayanan teknis kalibrasi peralatan.
f. Pelaksanaan inspeksi teknis.
g. Pelaksanaan alih teknologi penelitian dan pengembangan.
h. Pelaksanaan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultansi dan
informasi.
i. Pelaksanaan pemasaran dan kerja sama, pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi.
j. Pelayanan teknis dan administrasi pada semua unsur di lingkungan Balai Besar
Industri Hasil Perkebunan Makassar dan penyusunan laporan serta evaluasi hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan.
Dalam upaya memaksimalkan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas Balai
Besar Industri Hasil Perkebunan menyusun kebijakan strategi sebagai berikut :
• Menciptakan kondisi ilmiah yang kondusif bagi terciptanya hasil-hasil riset
terapan dan inovasi iptek yang bernilai komersil, dan memberikan manfaat nyata
bagi industri dan dunia usaha.
• Menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya kegiatan pelayanan jasa
teknis (standardisasi/pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan dan konsultansi)
sesuai dengan misi institusi.
• Memberikan peluang yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keahlian untuk mendukung misi institusi, berdasarkan tugas
dan kompetensi masing-masing pegawai.
• Memperluas jejaring/kemitraan dengan lembaga litbang atau industri terkait.
• Memperkuat sarana dan prasarana kelembagaan untuk meningkatkan
pelayanan kepada mitra jejaring.
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
6
D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Rencana Kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan
fungsi Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun demikian, ruang
lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program/kegiatan utama Balai
Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar, yaitu kegiatan-kegiatan yang
keluarannya merupakan faktor kunci keberhasilan Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan Makassar.
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
7
A. HASIL-HASIL PEMBANGUNAN
Pada Dasarnya Renstra BBIHP adalah penjabaran dari Renstra BPKIMI. Guna
pencapaian Visi dan Misi Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar Industri
Hasil Perkebunan telah menyusun sasaran dan strategi pelaksanaannya. Sasaran
utama (Visi) yang akan dicapai Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar adalah:
“Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil
Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Ungul dan Terdepan”. Untuk
mencapai sasaran utama tersebut, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan memiliki
sasaran – sasaran penunjang yang ingin dicapai yaitu :
1. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif
dan berorientasi pada kebutuhan industri;
2. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan professional;
3. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya;
Pada Tahun Anggaran 2015 untuk menunjang sasaran – sasaran tersebut dicapai
dengan beberapa strategi sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;
2. Meningkatnya kerja sama litbang;
3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;
4. Meningkatnya usulan penerapan SNI;
5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;
6. Meningkatnya standardisasi industri daerah;
7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Selanjutnya, dalam Tabel 2.1 akan diuraikan Indikator Kinerja dan Target dari Sasaran
Strategis diatas.
BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]
8
Tabel 2.1 Sasaran Strategis
Selama kurun waktu pelaksanaan RPJMN 2010-2014 Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan, sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang
berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) turut
secara aktif mendukung pengembangan kompetensi di bidang industri hasil perkebunan.
Capaian perkembangannya dalam kurun waktu 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Dalam rangka mendukung RPJMN 2010-2014 BBIHP mempunyai sasaran utamanya
yaitu Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil
Perkebunan yang ungul dan terdepan. Jumlah penelitian dan perekayasaan yang telah
dilakukan oleh BBIHP tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
No.1
1
2
3
4
5
6
7
8
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja
1 Sistem
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4
Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat
10 Orang
Jumlah pengadaan alat laboratorium 4 alat
Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
18 Lingkup
Jumlah Perusahaan yang dilayani 110 Perusahaan
Nilai (Rp.) JPT Rp. 2.500.000.000,-
Jumlah sampel 2000 SampelJumlah Desain/Prototip 1 Desain/Prototip
Meningkatnya usulan penerapan SNI
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium
2%
Meningkatnya jasa pelayanan Jumlah Orang 5 Orang
Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Meningkatnya kerja sama litbang Kerja sama litbanginstansi dengan
industri2 Kerjasama
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 5 Karya Tulis Ilmiah
2 3 4Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder
Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri
Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian
Hasil litbang yang telah diimplementasikan
1 Penelitian
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
9
2014
TARGET RENSTRA REALISASI TARGET RENSTRA REALISASI TARGET
RENSTRA REALISASI TARGET RENSTRA REALISASI TARGET
RENSTRA
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
VIPenelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
1 Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan
1 1 2 2 2 5 2 2 2
2 Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan
5 5 5 5 5 16 5 5 5
3 Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan
3 3 2 2 2 4 2 2 2
1 Jumlah Orang 10 10 10 10 20 9 25 52 Jumlah Sampel 1025 1025 915 915 1000 1030 1025 2148 18703 Jumlah Desain/Prototip 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Jumlah Perusahaan yang
dilayani134 134 116 116 107 264 132 176 138
5 Nilai (Rp.) JPT 933,523,000 669,565,455 936,063,000 485,374,900 936,065,000 800,137,850 936,065,000 1,652,106,185 1,450,000,000
c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah
1 Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat
4 4 4 4 3 13 9 64 10
2 Jumlah pengadaan alat laboratorium
12 12 3 3 2 40 2 15 3
3 Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
11 11 24 24 10 8 10 3 1
a. Penelitian dan pengembangan teknologi industri
Jumlah hasil litbang teknologi baru 5 5 5 5 6 6 8 8 4
Jumlah kerjasama litbang dan rancang bangun
2 2 2 1 2 6 2 4 2
b. Pelayanan Teknis pengujian industri Jumlah JPT 1025 1025 915 915 1000 1030 1025 1866 1870
c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah
Jumlah RSNI 3 3 1
No. PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR
2010
2 3
Pelayanan jasa teknis industri
Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT
Prioritas Kementerian/Lembaga
Berdasarkan Renstra BPKIMIa. Penelitian dan pengembangan
teknologi industri
b.
20132011 2012
Tabel 2.2. Capaian Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun Anggaran 2010-2014
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
10
Tabel 2.3. Matrik Judul Penelitian dan Perekayasaan Tahun Anggaran 2010-2014
No Judul Litbang dan Rekayasa Tahun Anggaran 1. Pengembangan produk pangan dari kedelai
dan kakao
2010
59.460.000
2. pembuatan partikel pembawa obat-Solid Lipid Nanopartikel (SNL) dari lemak kakao
108.460.000
3. Pemanfaatan pulp kakao sebagai bioetanol 87.660.000 4. Pengaruh temperatur roasting dan alkalisasi
terhadap jenis warna dan mutu bubuk kakao
68.770.000
5. Pembuatan krim anti aging perpaduan ekstrak polifenol kakao dengan alovera dan rumput laut
2011
92.685.000
6. Pembuatan tablet effervescent cokelat jahe dan cokelat kayu manis
72.685.000
7. Pembuatan makanan kesehatan dari pasta cokelat non fermentasi kaya polifenol
100.525.000
8. Penentuan umur simpan cokelat oles dengan metode ASLT model arrhenius dan model kadar air kritis
66.455.000
9. Desain dan uji unjuk kerja alat tempering tipe silinder berjaket air
86.245.000
10. Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal (Kedelai Dan Jagung) Sebagai Bahan Substitusi Susu Bubuk Dan Lesitin Dalam Pembuatan Produk Cokelat Batangan
2012
76.325.000
11. Peningkatan Mutu Hand And Body Lotion Dari Lemak Kakao
86.763.000
12. Penyusunan Pohon Industri Kakao Sebagai Referensi Pengembangan Industri Dan Riset Kakao Nasional
46.795.000
13. Pembuatan Minuman Moka Jahe Dari Biji Kakao Fermentasi
63.055.000
14. Pemanfaatan Biji Kakao Menjadi Produk Perawatan Kulit
79.420.000
15. Modifikasi Alat Roasting Tipe TC-20 Dengan Sistem Pengabutan Uap Dan Alkali
82.170.000
16. Pembuatan Alas Bedak Tabir Surya Berbahan Aktif Polifenol Kulit Buah Kakao
2013
82.655.000
17. Pembuatan Minuman Fungsional Berbasis Kakao dengan Suplemen Serat, Protein, Vitamin dan Mineral dari Jagung Manis dan Kacang
106.425.000
18. Formulasi Candy Cokelat untuk Makanan Kesehatan
80.885.000
19. Pembuatan Masker Wajah dari Biji Kakao Non Fermentasi
94.248.000
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
11
No Judul Litbang dan Rekayasa Tahun Anggaran 20. Pengembangan Pemanfaatan Biji Kakao
Non Fermentasi dan Kulit Biji sebagai Komponen Aktif Pasta Gigi
85.413.000
21. Peningkatan Mutu Produk Sabun Spa dari Lemak Kakao
112.800.000
22. Kajian Finger Print Mutu (Komponen Kimia dan Organik) Biji Kakao di Sulawesi
124.230.000
23. Penyempurnaan Sistem Termal dan Sistem Kontrol Pada Alat Tempering Cokelat Tipe Silinder Berjaket
116.850.000
24. Desain dan Uji untuk Performa Dry Aglomeration Crystalizor untuk Pembuatan Minuman Serbuk Berbasis Kakao
107.210.000
25. Pemanfaatan Kulit Buah kakao untuk Pembuatan Arang dan Asap Cair
2014
121.063.00
26. Pengembangan Produk Kosmetik Berbasis Lemak Kakao
97.300.000
27. Diversifikasi Produk Biji Kakao Menjadi Dark dan White Chocolate
67.661.000
28. Kajian Finger Print Mutu Biji Kakao (Komponen Organik) di Sulawesi Barat dan Tenggara)
199.998.000
29. Pembuatan Alat Kristalisasi Portabel 85.075.000
Perkembangan kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan juga bisa dilihat dari
perkembangan jasa pelayanan teknis BBIHP atau besarnya penerimaan jasa pelayanan
teknis atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir yang merupakan sasaran utama dari Penyedia Layanan Jasa Teknis. Besarnya
total PNBP dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Target dan Realisasi Penerimaan PNBP Tahun 2010 – 2014
Tahun Penerimaan %
Penggunaan %
Target Realisasi Target Realisasi
2010 933.523.000 669.565.455 71,72 933.523.000 499.297.000 53,49
2011 936.063.000 485.374.900 51,85 936.063.000 511.855.000 54,68
2012 936.065.000 800.137.850 90,86 891.932.000 653.888.000 85,47
2013 936.065.000 1.652.106.185.31 176,49 1.315.608.000 1.201.394.000 91,32
2014 1.450.000.000 1.381.705.000
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
12
B. ARAH PEMBANGUNAN
Visi pembangunan Industri Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia
menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025, dengan visi antara pada tahun 2020
sebagai Negara Industri Maju Baru. Untuk mewujudkan target-target tersebut, diperlukan
upaya-upaya terstruktur dan terukur, yang harus dijabarkan ke dalam peta strategi yang
mengakomodasi keinginan pemangku kepentingan berupa strategic outcomes yang
terdiri dari: 1) Meningkatnya nilai tambah industri, 2) Meningkatnya penguasaan pasar
dalam dan luar negeri, 3) Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri, 4)
Meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat
energi dan ramah lingkungan, 5) Menguat dan lengkapnya struktur industri, 6)
Meningkatnya persebaran pembangunan industri, serta 7) Meningkatnya peran industri
kecil dan menengah terhadap PDB.
Dalam rangka merealisasikan target-target tersebut, Kementerian Perindustrian telah
menetapkan dua pendekatan guna membangun daya saing industri nasional yang
tersinergi dan terintegrasi antara pusat dan daerah. Pertama, melalui pendekatan top-
down dengan pengembangan 35 klaster industri prioritas yang direncanakan dari Pusat
(by design) dan diikuti oleh partisipasi daerah yang dipilih berdasarkan daya saing
internasional serta potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kedua, melalui
pendekatan bottom-up dengan penetapan kompetensi inti industri daerah yang
merupakan keunggulan daerah, dimana pusat turut membangun pengembangannya,
sehingga daerah memiliki daya saing.
a. Arah Kebijakan dan strategi BPKIMI
Sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang diamanatkan dalam
Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008, RPJMN 2010-2014 dan Rencana Strategis
Kementerian Perindustrian 2010-2014, maka arah kebijakan BPKIMI dalam
kelitbangan industri tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi maju;
2. Peningkatan fasilitas penerapan teknologi dan perlindungan HKI;
3. Peningkatan kualitas hasil litbang industri;
4. Peningkatan pengembangan kebijakan regulasi teknis dan kemampuan
pelayanan teknis SNI lingkup industri;
5. Peningkatan pengembangan kebijakan menuju iklim usaha kondusif dan
Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang efektif;
6. Peningkatan fasiltasi pengembangan industri hijau;
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
13
7. Peningkatan pemanfaatan SDA lokal di industri
b. Arah Kebijakan dan Strategi BBIHP
Sesuai dengan Rencana Strategis BPKIMI 2010-2014, dan mengingat
kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai
tujuan dan sasaran maka arah kebijakan BBIHP berdasarkan visi dan misi yang telah
digariskan adalah:
1. Menciptakan kondisi ilmiah yang kondusif bagi terciptanya hasil-hasil riset terapan
dan inovasi iptek yang bernilai komersil, dan memberikan manfaat nyata bagi industri
dan dunia usaha.
- Mendorong inovasi berbasis litbang;
- Mendirikan Pusat Inovasi;
- Memberikan pendampingan kepada industri yang inovatif dan mendorong hasil-
hasil riset menjadi produk-produk bermafaat;
- Menerapkan sistem manajemen kelitbangan (KNAPP);
- Memberikan alokasi yang cukup untuk kegiatan kelitbangan
2. Menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya kegiatan pelayanan jasa teknis
(standardisasi/pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan dan konsultansi) sesuai
dengan misi institusi.
- Mengembangkan prasarana untuk mendukung penerapan SNI wajib;
- Memperluas ruang lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN;
- Mempertahankan akreditasi secara nasional maupun internasional lembaga
penilaian kesesuaian (LPK).
3. Memberikan peluang yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keahlian untuk mendukung misi institusi, berdasarkan tugas dan kompetensi
masing-masing pegawai
- Meningkatkan kualitas SDM litbang melalui berbagai program pendidikan (S2
dan S3) dan pelatihan;
- Melaksanakan program magang di industri;
- Mengembangkan potensi SDM litbang melalui kerjasama nasional maupun
international.
4. Memperluas jejaring/kemitraan dengan lembaga litbang atau industri terkait
- Mengembangkan sistem kerjasama penelitian;
- Melaksanakan seminar nasional.
5. Memperkuat sarana dan prasarana kelembagaan untuk meningkatkan pelayanan
kepada mitra jejaring
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
14
- Mengembangkan kapasitas/kemampuan IT yang telah tersedia;
- Mengoptimalkan sarana dan prasarana IT yng tersedia;
- Menciptakan ruang pelayanan yang kondusif dan nyaman.
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
15
A. SASARAN KEGIATAN TAHUN 2015
Sasaran strategis adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam kurun waktu satu tahun. Penetapan
sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan
memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian
sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi
untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing.
Sasaran diupayakan dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan strategi secara
berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata terhadap tujuan yang
ditetapkan di dalam rencana strategis.
Sasaran yang ingin dicapai BBIHP pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;
2. Meningkatnya kerja sama litbang;
3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;
4. Meningkatnya usulan penerapan SNI;
5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;
6. Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah;
7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya pencapaian sasaran strategis tersebut, Pada tahun 2015 BBIHP memiliki satu kegiatan yaitu Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan. Kegiatan
tersebut terdiri dari 10 output seperti terlihat pada Tabel 3.1. dalam upaya meningkatkan
dan mengembangkan kinerja untuk mendukung pelaksanaan Tupoksi,-
BAB III RENCANA KINERJA
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
16
Tabel 3.1 Output Kegiatan BBIHP Tahun 2015
No KODE OUTPUT VOLUME
1 1869.001 Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi industri
7 Penelitian
2 1869.002 Hasil rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri 2 Rekayasa
3 1869.003 Layanan Jasa Teknis 5 Layanan jasa Teknis
4 1869.004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri
20 Kegiatan
5 1869.005 Dokumen Perencanaan /Penganggaran /Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi
5 Dokumen
6 1869.994 Layanan Perkantoran 12 Bulan
7 1869.995 Kendaraan Bermotor 1 Unit
8 1869.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 20 Unit
9 1869.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 60 Unit
10 1869.998 Gedung / Bangunan 530 m2
B. INDIKATOR KINERJA Dalam rangka menguraikan lebih detail sasaran strategis di atas, maka Balai
Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar menetapkan Indikator Kinerja dan output
pendukung:
1. Sasaran Strategis : Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi
industri;
Indikator Kinerja : 1. Hasil litbang yang siap diterapkan (2 Penelitian)
2. Hasil litbang yang telah diimplementasikan (1 Penelitian)
Output Pendukung : 1. Hasil Kajian/ Penelitian Penguasaan Teknologi Industri
2. Hasil Rekayasa Mesin/ Peralatan Teknologi Industri
2. Sasaran Strategis : Meningkatkan kerja sama litbang
Indikator Kinerja : Meningkatkan kerja sama litbang instansi dengan industri (2
Kerja sama)
Output Pendukung : Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
3. Sasaran Strategis : Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
Indikator Kinerja : Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan (5 karya tulis ilmiah)
Output Pendukung : Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
17
4. Sasaran Strategis : Meningkatnya usulan penerapan SNI
Indikator Kinerja : Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di
laboratorium (2,0 %)
Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis
Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha
Indikator Kinerja : 1. Jumlah orang (5 orang)
2. Jumlah sample (2000 sampel)
3. Jumlah desain/prototip (1 desain/prototip)
4. Jumlah perusahaan yang dilayani (110 perusahaan)
5. Nilai JPT (Rp. 2.500.000.000)
Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis
6. Sasaran Strategis : Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
Indikator Kinerja : 1. Jumlah SDM LPK yang memperoleh sertifikat (10
orang)
2. Jumlah Pengadaan Alat laboratorium (4 alat)
3. Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui
oleh KAN
Output Pendukung : 1. Layanan Jasa Teknis
2. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand
Industri
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
7. Sasaran Strategis : Meningkatkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan
staf
Indikator Kinerja : Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja (1
satker)
Output Pendukung : 1. Dokumen Perencanaan /Penganggaran /Pelaporan
/Monitoring dan Evaluasi
2. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand
Industri
8. Sasaran Strategis : Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Indikator Kinerja : Tingkat kepuasan pelanggan (indeks 4 dari skala 5)
Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis
Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
18
Rencana Kinerja Tahun 2015 merupakan proses penjabaran dari Sasaran, dan Program
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan oleh BBIHP melalui
berbagai kegiatan tahunan. Didalam Rencana Kinerja ditetapkan target kinerja tahun 2015
untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Target kinerja
ini akan menjadi komitmen bagi institusi untuk mencapainya dalam satu periode tahun 2015,
yang disusun setiap awal tahun anggaran atau periode tahun sebelumnya yaitu tahun 2014.
Dengan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan oleh BBIHP diharapkan dapat
mendukung tercapainya visi dan misi BBIHP sekaligus visi dan misi BPKIMI dan
Kementerian Perindustrian. Rencana Kinerja (Renkin) BBIHP merupakan acuan dan arahan
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015. Dengan
rencana kinerja tersebut diharapkan kinerja BBIHP akan lebih jelas dan terukur sesuai
dengan Rencana Jangka Menengah dan Jangka Panjang (RJPM) sehingga setahap demi
setahap visi dan misinya dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dalam Renkin Tahun 2015, Sasaran yang ingin dicapai BBIHP adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;
2. Meningkatnya kerja sama litbang;
3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;
4. Meningkatnya usulan penerapan SNI;
5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;
6. Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah;
7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Rencana Kinerja (Renkin) yang telah ditetapkan diharapkan dapat dimengerti dan dipahami
oleh seluruh personil BBIHP sehingga mereka akan mempunyai komitmen untuk
mendukung setiap kegiatan yang telah direncanakan. Selain hal tersebut, kondisi
perekonomian pada Tahun 2015 diasumsikan sama dengan tahun 2013. Apabila kondisi
perekonomian membaik atau terjadi krisis yang akan mempengaruhi perekonomian
Indonesia dan berdampak pada sektor industri, maka target kinerja dalam Renkin BBIHP
Tahun 2015 perlu direvisi dan disesuaikan dengan kondisi tersebut.
BAB IV PENUTUP
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
19
LAMPIRAN - 1 RENCANA KINERJA BBIHP TA. 2015
RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]
20
RENCANA KINERJA
Unit : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
Tahun Anggaran : 2015
No.1
1
2
3
4
5
6
7
8
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja
1 Sistem
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4
Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat
10 Orang
Jumlah pengadaan alat laboratorium 4 alat
Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
18 Lingkup
Jumlah Perusahaan yang dilayani 110 Perusahaan
Nilai (Rp.) JPT Rp. 2.500.000.000,-
Jumlah sampel 2000 SampelJumlah Desain/Prototip 1 Desain/Prototip
Meningkatnya usulan penerapan SNI
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium
2%
Meningkatnya jasa pelayanan Jumlah Orang 5 Orang
Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Meningkatnya kerja sama litbang Kerja sama litbanginstansi dengan
industri2 Kerjasama
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 5 Karya Tulis Ilmiah
2 3 4Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder
Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri
Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian
Hasil litbang yang telah diimplementasikan
1 Penelitian
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan,
Andoyo Sugiharto