rencana strategis pengabdian kepada masyarakat...

68
i RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2020-2024 Oleh TIM PENYUSUN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER OKTOBER 2020

Upload: others

Post on 24-Mar-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

i

RENCANA STRATEGIS

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2020-2024

Oleh

TIM PENYUSUN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

OKTOBER 2020

Page 2: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

ii

Page 3: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

iii

RENCANA INDUK PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

No. Dok : 00024 25003

No. Revisi : 2 Tgl Terbit : 01-10-2020 Halaman : 68

DAFTAR REVISI

NO. Rev Tanggal Halaman Tertulis Revisi

Page 4: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

iv

TIM PENYUSUN

RENSTRA

PENGABDIAN UM

JEMBER 2020-2024

PENANGGUNG

JAWAB:

Dr. Emy Kholifah R.,

M.Si

KETUA:

Dr. Bagus Setya R., ST,

M.Kom

SEKRETARIS:

Dr. Siti Nursyamsiyah,

SS, M.Pd

Ns. Cahya Tri Bagus H , S.Kep., M.Kes

ANGGOTA:

Dr. Arik Susbiyanti,

M.Si

Dr. Wahju Dyah Laksmi W., M.Pd

Dr. Juariyah, M.Si

Page 5: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan semesta alam Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan, rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun dan

menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengabdian Universitas Muhammadiyah Jember

(UM Jember). Penyusunan Renstra Pengabdian ini merupakan tindak lanjut kebijakan

Kemenristekdikti yang telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk menyusun Rencana

Strategis Pengabdian dalam rangka memberikan payung pengabdian kepada para dosen dan

peneliti yang akan melakukan pengabdian.

Kebijakan dari Kemenristekdikti tentang rencana desentralisasi pengabdian kepada

perguruan tinggi mensyaratkan ketersediaan jejak rekam dan payung pengabdian kepada

Program Studi dan Pusat Studi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jember telah membuat peta jalan

(roadmap) pengabdian di lingkungan UM Jember. Sebagai tindak lanjut dari peta jalan

pengabdian tersebut, telah disusun Renstra Pengabdian ditingkat universitas.

Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024 memiliki tema pokok Inovasi Model

SOSIAL DAN IPTEKS untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa. Tema

tersebut sesuai dengan visi dan misi serta jejak rekam pengabdian internal dan eksternal.

Renstra Pengabdian UM Jember dituangkan dalam 10 peta jalan (roadmap) bidang-bidang

unggulan sebagai berikut :

1. Pengembangan Model Peningkatan Ketahanan Dan Keamanan Pangan Berbasis

Komoditas Lokal.

2. Pengembangan Infrastruktur Desa Yang Inovatif, Berwawasan Lingkungan

Dan Berkelanjutan.

3. Pengembangan Smart Village Yang Mendukung Aspek Pendidikan, Pemerintahan,

Bisnis, Lingkungan, Kesehatan.

4. Pengembangan Layanan Kesehatan Untuk Masyarakat Desa Sebagai Upaya

Pencegahan, Diagnostik, Terapeutik, Rehabilitatif, Dan Implementasi Bidang

Kesehatan Komplementer.

5. Sistem Hukum, Kebijakan Layanan Publik Dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa Yang Transparan Dan Berkeadilan

Page 6: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

vi

6. Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Desa Berbasis Kearifan Lokal Dan

Kewirausahaan.

7. Pengembangan Layanan dan Pendidikan Olahraga Masyarakat Desa Untuk

Meningkatkan Sistem Tata Kelola Dan Proses Belajar Mengajar serta masyarakat bugar,

berprestasi dan produktif

8. Penanaman Nilai-Nilai Al-Islam Dan Kemuhammadiyah Dalam Kehidupan Kampus,

Keluarga Dan Masyarakat Desa

9. Eksplorasi Budaya Pendalungan Berbasis Nilai-Nilai Multi Etnis Dalam Masyarakat.

Masing-masing bidang unggulan telah dijabarkan lebih lanjut ke dalam tema-tema

pengabdian spesifik. Untuk mendukung pengembangan kesepuluh bidang unggulan tersebut

telah pula dirancang berbagai skema pengabdian dengan mempertimbangkan potensi dan

kompetensi SDM dilingkungan UM Jember.

Kami berharap Renstra Pengabdian 2020-2024 ini dapat dijadikan acuan dan dapat

dimanfaatkan secara optimal oleh para pengabdi di lingkungan UM Jember untuk mendukung

visi dan misi Unmuh Jember menjadi Universitas Yang Unggul Dalam IPTEKS Bernafaskan

Nilai-nilai Ke-Islaman.

Buku RIP ini terwujud berkat kerjasama dan dedikasi Tim LPPM yang terdiri dari

dosen-dosen dari berbagai fakultas. Ucapan terimakasih tidak lupa kami sampaikan kepada

Rektor UM Jember, Dekan, Ketua Program Studi, Laboratorium, serta Pusat Studi di UM

Jember yang telah memberikan masukan berharga di dalam menyusun Renstra Pengabdian.

Page 7: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

vii

SAMBUTAN REKTOR

Peningkatan kualitas kegiatan pengabdian dilingkungan UM Jember diarahkan pada

penyebarluasan hasil-hasil inovasi IPTEKS untuk kesejahteraan dan peradaban umat sehingga

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang berkeadilan dan berkemakmuran

jasmani dan rohani serta diridlai Allah SWT. Orientasi tersebut selaras dengan tujuan pendirian

Persyarikatan Muhammadiyah, PTM dan UM Jember. Oleh karena itu perlu disusun

dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pengabdian UM Jember

2020-2024 yang sesuai dengan visi dan misi UM Jember serta memiliki kontribusi nyata dalam

menyelesaikan permasalahan di masyarakat dan negara.

Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024 memiliki tempa pokok Inovasi

IPTEKS untuk kesejahteraan dan peradaban umat. Tema tersebut diuraikan dalam 10 peta

jalan (roadmap) bidang-bidang unggulan sebagai berikut :

1. Pengembangan Model Peningkatan Ketahanan Dan Keamanan Pangan Berbasis

Komoditas Lokal.

2. Pengembangan Infrastruktur Desa Yang Inovatif, Berwawasan Lingkungan

Dan Berkelanjutan.

3. Pengembangan Smart Village Yang Mendukung Aspek Pendidikan, Pemerintahan,

Bisnis, Lingkungan, Kesehatan.

4. Pengembangan Layanan Kesehatan Untuk Masyarakat Desa Sebagai Upaya

Pencegahan, Diagnostik, Terapeutik, Rehabilitatif, Dan Implementasi Bidang

Kesehatan Komplementer.

5. Sistem Hukum, Kebijakan Layanan Publik Dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa Yang Transparan Dan Berkeadilan

6. Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Desa Berbasis Kearifan Lokal Dan

Kewirausahaan.

7. Pengembangan Layanan dan Pendidikan Olahraga Masyarakat Desa Untuk

Meningkatkan Sistem Tata Kelola Dan Proses Belajar Mengajar Serta Masyarakat

Bugar, Berprestasi Dan Produktif

8. Penanaman Nilai-Nilai Al-Islam Dan Kemuhammadiyah Dalam Kehidupan Kampus,

Keluarga Dan Masyarakat Desa

9. Eksplorasi Budaya Pendalungan Berbasis Nilai-Nilai Multi Etnis Dalam Masyarakat.

Page 8: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

viii

Tema pokok Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024dilatarbelakangi oleh visi dan

misi UM Jember yang bercita-cita sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam IPTEKS

bernafaskan nilai-nilai keIslaman”. Kesepuluh bidang unggulan pengabdian dikembangkan

dengan mempertimbangkan potensi dan kompetensi SDM di UM Jember. Semoga Renstra

Pengabdian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan IPTEKS untuk kesejahteraan

masyarakat dan pengembangan pengabdian di UM Jember.

Jember, 1 Oktober 2020

Rektor Universitas Muhammadiyah Jember

Dr. Hanafi, M.Pd

Page 9: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ii

DAFTAR REVISI iii

TIM PENYUSUN iv

KATA PENGANTAR v

SAMBUTAN REKTOR vi

DAFTAR ISI ix

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN UM JEMBER 5

BAB III GARIS BESAR RENSTRA PENGABDIAN 25

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN 31

BAB V POLA PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI

DAN DISEMINASI 53

BAB VI PENUTUP 59

Page 10: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

1

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) merupakan bagian dari

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) berdiri berdasarkan Piagam Pendirian PTM Nomor

: 047/III-JTM.81/81 tertanggal 1 September 1981, dan disetujui oleh Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 0172/Q/1982

tertanggal 10 Mei 1982. UM Jember mengemban misi mulia untuk mencapai cita-cita luhur

bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. UM Jember

berketetapan untuk menciptakan, menerapkan, dan mengembangkan IPTEKS untuk

membangun peradaban modern yang sesuai dengan ajaran Islam. Demi tercapainya tujuan

luhur pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan terwujudnya masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya yang berkeadilan dan berkemakmuran jasmani dan rohani yang diridlai Allah

SWT, UM Jember menyiapkan peserta didik untuk menjadi cendekiawan muslim dan

pemimpin bangsa yang bertaqwa, berakhlak mulia, dan memiliki keunggulan dalam keislaman,

kepemimpinan, keahlian profesional, dan kemandirian (Statuta UM Jember, 2013) (Renstra

UM Jember, 2013).

Dalam rangka mencapai misi dan tujuan mulia tersebut, seluruh civitas akademika UM

Jember secara terus menerus menjalankan tugas dan fungsi dalam catur dharma perguruan

tinggi. Salah satu catur dharma adalah pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian

dilaksanakan sebagai upaya penyebarluasan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)

dan manfaatnya bagi kesejahteraan dan peradaban umat. Hasil Inovasi model social dan

IPTEKS diharapkan dapat dimanfaatkan oleh UM Jember sebagai revenue generating dalam

rangka memperkuat kemandirian finansial.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Universitas Muhammadiyah

Jember diarahkan untuk ikut serta mensukseskan program “Desa Membangun”. Payung hukum

UU No. 4 Tahun 2014 Tentang Desa meletakkan desa sebagai halaman depan Indonesia, bukan

hanya sebagai latar belakang Indonesia dengan mengedepankan azas rekognisi dan subsidiaritas

dalam pengaturan desa. Dalam konteks Nawacita Pembangunan Jilid ke-2 Kabinet Kerja

Presiden Joko Widodo, setidaknya UU Desa mengemban 3 misi. Pertama, UU Desa

menegaskan bahwa desa berdaulat secara politik, artinya desa memiliki prakarsa dan

emansipasi lokal untuk mengatur dan mengurus dirinya. Kedua, secara ekonomi desa diarahkan

untuk mandiri secara ekonomi dipayungi oleh kewenangan berdasarkan hak lokal berskala desa.

Page 11: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

2

Ketiga, rekognisi budaya lokal desa tetap dilindungi sehingga inovasi kontemporer yang

bertujuan untuk mengembangkan desa tidak menghilangkan identitas budaya lokal desa.

Dengan kata lain, UU Desa telah membalik perspektif “desa sebagai obyek

pembangunan” menjadi “desa menjadi subyek pembangunan”. Karena itu ada perubahan

istilah dari “membangun desa” menjadi “desa membangun”. Dalam konteks “membangun

desa”, desa hanya berpartisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan

wilayah pedesaan. Namun, dalam konteks “desa membangun”, desa menjadi subyek yang

merencanakan, membiayai dan melaksanakan pembangunan. Dalam rangka mensukseskan

perubahan paradigma inilah berbagai langkah diperlukan agar konsep “desa membangun”

terimplementasi dengan baik, bukan hanya menjadi jargon semata. Di antara langkah-langkah

penting itu antara lain adalah : 1) membangun kapasitas perangkat dan masyarakat desa yang

kritis dan dinamis, 2) membangun sistem perencanaan pembangunan desa yang responsif dan

partisipatif serta 3) membangun kelembagaan ekonomi lokal yang mandiri dan produktif.

Percepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian kepada

masyarakat menuju Research University sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis UM

Jember 2012-2030, diperlukan pengembangan dan penerapan strategi yang efektif dalam

bentuk Rencana Strategis (Renstra) Pengabdian periode 5 tahun (2020-2020). Renstra

Pengabdian UM Jember tahun 2020-2024 adalah pedoman dan arahan kebijakan bagi

pelaksanaan Pengabdian yang telah ditetapkan oleh UM Jember. Penyusunan Renstra

Pengabdian ini berlandaskan lima aspek utama yaitu visi dan misi UM Jember, riwayat

perkembangan dan capaian, peran unit kerja pengelola, potensi sumber daya, dan

pengembangan kapasitas.

Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024 berorientasi pada terwujudnya masyarakat

Islam yang sebenar-benarnya yang berkeadilan dan berkemakmuran jasmani dan rohani serta

diridlai Allah SWT. Orientasi tersebut selaras dengan tujuan pendirian Persyarikatan

Muhammadiyah, PTM dan UM Jember. Adapun fokus pengembangan Renstra Pengabdian UM

Jember dituangkan dalam 10 peta jalan (roadmap) bidang-bidang unggulan sebagai berikut :

1. Pengembangan Model Peningkatan Ketahanan Dan Keamanan Pangan Berbasis

Komoditas Lokal.

2. Pengembangan Infrastruktur Desa Yang Inovatif, Berwawasan Lingkungan

Dan Berkelanjutan.

3. Pengembangan Smart Village Yang Mendukung Aspek Pendidikan, Pemerintahan,

Bisnis, Lingkungan, Kesehatan.

Page 12: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

3

4. Pengembangan Layanan Kesehatan Untuk Masyarakat Desa Sebagai Upaya

Pencegahan, Diagnostik, Terapeutik, Rehabilitatif, Dan Implementasi Bidang

Kesehatan Komplementer.

5. Sistem Hukum, Kebijakan Layanan Publik Dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa Yang Transparan Dan Berkeadilan

6. Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Desa Berbasis Kearifan Lokal Dan

Kewirausahaan.

7. Pengembangan Layanan dan Pendidikan Olahraga Masyarakat Desa Untuk

Meningkatkan Sistem Tata Kelola Dan Proses Belajar Mengajar Serta Masyarakat

Bugar, Berprestasi Dan Produktif

8. Penanaman Nilai-Nilai Al-Islam Dan Kemuhammadiyah Dalam Kehidupan Kampus,

Keluarga Dan Masyarakat Desa

9. Eksplorasi Budaya Pendalungan Berbasis Nilai-Nilai Multi Etnis Dalam Masyarakat.

Penyusunan Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024 menggunakan pendekatan

bottom-up dan top-down. Pendekatan secara bottom-up dilakukan dengan menyimpulkan

gagasan-gagasan dan topik-topik program pengabdian yang telah dilaksanakan oleh para Dosen

dalam tiga komponen berikut ini.

1. Tema dan topic abdimas dosen selama tiga tahun terakhir dalam

www.simlitabmas.unmuhjember.ac.id

2. Publikasi hasil kegiatan pengabdian dosen baik di laman

www.jurnal.unmuhjember.ac.id maupun di jurnal-jurnal pengabdian di luar kampus.

3. Rumusan hasil-hasil capaian penelitian dan pengabdian dari internal dan eksternal UM

Jember dalam lokakarya, seminar dan workshop pengembangan kapasitas pengabdian

berbasis riset, kearifan lokal dan orientasi bidang penelitian unggulan.

4. Kompetensi akademik dari para Dosen UM Jember.

Pendekatan secara top-down dilakukan dengan cara menyelaraskan dengan

dokumen manajemen UM Jember meliputi komponen sebagai berikut ini.

1. Statuta UM Jember II 2013

2. Rencana Jangka Panjang UM Jember 2012-2030

3. Rencana Strategis (Renstra) UM Jember 2018-2022

4. Rencana Operasional (Renop) UM Jember 2018-2022

5. Rencana Induk Penelitian UM Jember 2020-2024

Page 13: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

4

6. Agenda Riset Nasional 2009-2025

7. UUD 1945: Ps. 31 (5) bahwa pemerintah memajukan IPTEK dengan menjunjung tinggi

nilai agama, persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia;

8. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS;

9. UU RI No. 12 Tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Tinggi;

10. PP No. 4 Tahun 2014 tentang Pendidikan Tinggi dan Penyelenggaraan Pergurun Tinggi;

11. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentag SN Dikti;

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2018 Tentang Rencana Induk

Riset Nasional tahun 2017-2045.

13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor

38 tahun 2019 tentang prioritas Riset Nasional 2020-2024.

Page 14: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

5

BAB 2 LANDASAN PENGEMBANGAN PENGABDIAN UM JEMBER

2.1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Mutu UM Jember

2.1.1 Visi UM Jember

Visi UM Jember adalah perguruan tinggi yang unggul dalam IPTEKS bernafaskan

nilai-nilai ke-Islaman. Visi ini akan dicapai pada tahun 2042.

2.1.2 Misi UM Jember

Misi UM Jember sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan mutakhir.

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

3. Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah dan transparan.

4. Menyelenggarakan interaksi islami antar sivitas akademika.

5. Menyelenggarakan kerja sama dengan pihak lain yang saling memberi manfaat.

2.1.3 Tujuan UM Jember

Tujuan UM Jember sebagai berikut :

1. Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kompetitif, dan inovatif.

2. Menghasilkan IPTEKS untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

3. Terwujudnya tata kelola universitas yang produktif, efektif, efesien,

transparan, akuntabel dan berkelanjutan.

4. Terwujudnya sivitas akademika yang mampu menjadi teladan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.

5. Terlaksananya jalinan kerja sama dengan berbagai pihak sebagai implementasi

Catur

Dharma Universitas.

2.1.4 Sasaran Mutu UM Jember

Sasaran mutu UM Jember dirinci dalam strategi dan indikator capaian dalam enam

bidang. Keenam bidang tersebut adalah bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada

masyarakat, kemahasiswaan, kelembagaan, kemandirian finansial, Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan (AIK) dijelaskan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut :

Page 15: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

Tabel 2.1. Sasaran Mutu UM Jember 2020 - 2024

Bidang

No

Sasaran Mutu Target

2024

Pen

did

ikan

1 Jumlah KBK yang sudah menjadikan KKNI sebagai acuan 100%

2 Jumlah kurikulum yang termutakhirkan secara berkala 100%

3 Kebijakan operasional penerapan hasil pembelajaran berbasis riset Ada

4 Jumlah prodi yang mengimplementasikan pembelajaran berbasis

riset secara terstruktur

100%

5 Indeks kepuasan layanan akademik 4.0

6 Rasio dosen dan mahasiswa 1:25

7 Jumlah SOP layanan Akademik 75

8 Jumlah Buku Ilmiah Nasional 63

9 Jumlah HKI/Paten 150

10 Jumlah publikasi nasional terakreditasi 250

11 Jumlah publikasi internasional terakreditasi 90

Pen

elitia

n d

an

pen

gab

dia

n

1 Jumlah penelitian yang diterapkan dalam pengabdian masyarakat 25

2 Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian unggulan universitas 150

3 Rata-rata jumlah mahasiswa yang terlibat dalam setiap judul

penelitian

90

4 Rata-rata jumlah mahasiswa yang terlibat dalam setiap judul

pengabdian pada masyarakat

90

5 Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian dan pengabdian pada

masyarakat yang sesuai dengan kepakarannya

140

6 Jumlah dosen yang menjadi pembicara pada pertemuan ilmiah

nasional

105

7 Jumlah dosen yang menjadi pembicara pada pertemuan ilmiah

internasional

35

8 Adanya dukungan institusi berupa penyediaan anggaran penelitian 15 jt

9 Jumlah realisasi kerjasama dalam negeri 150

10 Jumlah realisasi kerjasama luar negeri 35

Kem

ah

asisw

aan

1 Indeks kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan 5.7

2 Jumlah sistem layanan kemahasiswaan berbasis online 5

3 Banyaknya Mahasiswa yang terlibat dalam organiasi kemahasiswaan

regional dan nasional

25%

4 Banyaknya Mahasiswa yang terlibat dalam program kreatifitas

mahasiswa (PKM) tingkat regional dan nasional

55%

5 Banyaknya Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan bidang seni dan

olahraga tingkat regional dan nasional

50%

6 Banyaknya Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan bidang

teknologi tingkat regional dan nasional

45%

7 Banyaknya mahasiswa penerima beasiswa 465

8 Banyaknya mahasiswa yang mendapatkan prestasi tingkat regional

dan nasional

45

9 Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pembentukan

karakter mahasiswa

100%

10

Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam pengembangan soft skills

yaitu kecakapan hidup dan kewirausahaan.

100%

Page 16: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

7

Kele

mb

agaan

1 Optimalisasi fungsi organ-organ penunjang tata kelola yang

diamanatkan Statuta dan peraturan perundangan yang berlaku

52

2 Jumlah dokumen yang dihasilkan dan mendapat pertimbangan Senat 90

3 Jumlah rumusan Kebijakan Rektor bidang non akademik 15

4 Jumlah auditor internal yang bersertifikat 44

5 Jumlah unit bisnis otonom 15

6 Tersedianya perangkat aturan yang diperlukan dalam ketatakelolaan

dan sesuai dengan budaya PTM dan lokal UM Jember

5

7 Jumlah program pendidikan profesi baru 6

8 Perolehan akreditasi A program studi 10

9 Perolehan akreditasi universias A

Kem

an

dir

ian

Fin

an

sial

1 Dilakukan audit laporan keuangan oleh akuntan public independen Ada

2 Penurunan jumlah temuan audit 5

3 Tersedia sistem inventarisasi aktiva yang modern Ada

4 Tersusunnya hasil opini laporan keuangan WTP

5 Pelaporan pertanggung jawaban keuangan yang tepat waktu 95%

6 Penyampaian laporan kinerja keuangan yang tepat waktu 100%

7 Jumlah SOP bidang perencanaan keuangan dan akuntansi 24

8 Pendapatan bersih pengembang bisnis non akademik, hasil usaha

unit penunjang, kerjasama dan pendapatan lainnya

5,5

Al-Isla

m d

an

Kem

uh

am

mad

iya

ha

n

1 Jumlah sivitas akademika dan karyawan yang ikut Baitul Arqom 100%

2 Jumlah dosen yang jadi instruktur LKMM dan Pelatihan Aqidah

Islam

65%

3 Jumlah dosen dan karyawan yang sholat berjamaah di mesjid UM

Jember selama jam kerja

70%

4 Jumlah dosen dan karyawan yang mampu membaca alquran dan

memahami isinya

100%

5 Jumlah dosen dan karyawan yang aktif pengajian Persyarikatan

Muhammadiyah

100%

6 Jumlah dosen dan karyawan yang datang tepat waktu sesuai aturan

yang berlaku

80%

7 Komitmen dosen dan karyawan dalam bekerja 80%

8 Rasa memiliki terhadap UM Jember 100%

9 Jumlah Pengabdian pada masyarakat di amal usaha Muhammadiyah 15

10 Jumlah penelitian yang berbasis syariah Islam berdasarkan

kepakaran

65

11 Jumlah publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi berbasis syariah 80

12 Jumlah dosen dan karyawan masuk ke pengurusan Muhammadiyah 55%

2.2 Perkembangan dan Capaian

Perkembangan dan capaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di UM Jember

dilakukan melalui kerjasama antar dosen baik dalam satu atau lintas fakultas dan program studi.

Sebagian besar telah ditindaklanjuti dalam media publikasi ilmiah baik prosiding dan jurnal

pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian tidak dapat dilepaskan dari kegiatan

Page 17: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

8

penelitian, sehingga sub-bab ini menguraikan capaian penelitian dan pengabdian masyarakat.

Akan tetapi penekanan uraian pada aspek capaian pengabdian masyarakat. UM Jember

senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Sejumlah upaya telah dilakukan dalam bentuk capaian kinerja

bidang penelitian dan pengabdian baik internal dan eksternal. Berdasarkan Laporan Kinerja

Penelitian dan pengabdian masyarakat Perguruan Tinggi Tahun 2017-2019 dari

Kemenristekdikti, UM Jember menempati kluster 3.

Kegiatan penelitian dan pengabdian di UM Jember bersumber dari dana internal dan

eksternal. Sumber dana internal dari anggaran LPPM UM Jember, dan sumber dana eksternal

berasal antara lain Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti),

dunia industri, pemerintah daerah, dan masyarakat. Berdasarkan Laporan Kinerja LPPM UM

Jember Tahun 2011-2015 telah terjadi peningkatan signifikan baik jumlah judul dan besaran

dana perolehan dana hibah penelitian dan pengabdian internal dan eksternal. Peningkatan dalam

lima tahun terakhir tersebut menunjukkan semakin tingginya kesadaran dan kinerja dosen di

lingkungan UM Jember. Peningkatan tersebut ditunjukkan dalam Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Jumlah Judul dan Dana Penelitian dan Pengabdian UM Jember

Berkaitan dengan capaian kinerja bidang karya ilmiah, UM Jember telah memiliki

media publikasi dalam bentuk jurnal ilmiah nasional berbasis program studi. Disamping itu

dosen juga memiliki kinerja publikasi ilmiah baik didalam dan diluar institusi sebagai

pemakalah dalam seminar nasional dan atau penulis dalam jurnal nasional dan internasional

cetak dan elektronik, serta karya buku ber-ISBN. Perkembangan jumlah capaian kinerja

bidang karya ilmiah Dosen UM Jember Tahun 2017-2019 ditunjukkan dalam Tabel 2.4.

Berdasarkan Tabel 2.4 tersebut telah terjadi peningkatan jumlah capaian secara konsisten dalam

publikasi ilmiah dan sedikit penurunan pada karya buku. Luaran karya ilmiah tersebut telah

berdampak pada kualitas dosen dalam meningkatkan kinerja akademik, penelitian dan

pengabdian.

No

Tahun Jumlah Penelitian Jumlah Pengabdian

Judul Dana (Rp) Judul Dana (Rp)

1. 2017 38 356.642.000 28 1.691.500.000

2. 2018 28 1.844.000.000 25 1.003.000.000

3. 2019 7 812.683.500 13 1.000.420.000

Page 18: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

9

Tabel 2.4 Jumlah Capaian Kinerja Bidang Karya Ilmiah

Kegiatan pengabdian di UM Jember sebagai bentuk penyebarluasan hasil-hasil

IPTEKS atau hilirisasi penelitian agar dapat diimplementasikan dalam masyarakat sehingga

berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu pengabdian

diarahkan pada kearifan lokal (local wisdom) masyarakat Jawa Timur Bagian Timur sebagai

keunggulan spesifik yang dilakukan secara kolaboratif dalam 8 fakultas dan 22 program studi.

Kearifan lokal daerah menjadi keunggulan kompetetif (competitive advantage) UM Jember

dalam meningkatkan daya saing terhadap perguruan tinggi lain. Berdasarkan basis data (data

base) pengabdian di UM Jember, kegiatan pengabdian dikelompokkan dalam 9 bidang

unggulan yaitu

1. Pengembangan Model Peningkatan Ketahanan Dan Keamanan Pangan Berbasis

Komoditas Lokal.

2. Pengembangan Infrastruktur Desa Yang Inovatif, Berwawasan Lingkungan

Dan Berkelanjutan.

3. Pengembangan Smart Village Yang Mendukung Aspek Pendidikan, Pemerintahan,

Bisnis, Lingkungan, Kesehatan.

4. Pengembangan Layanan Kesehatan Untuk Masyarakat Desa Sebagai Upaya

Pencegahan, Diagnostik, Terapeutik, Rehabilitatif, Dan Implementasi Bidang

Kesehatan Komplementer.

5. Sistem Hukum, Kebijakan Layanan Publik Dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa Yang Transparan Dan Berkeadilan

6. Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Desa Berbasis Kearifan Lokal Dan

Kewirausahaan.

7. Pengembangan Layanan dan Pendidikan Olahraga Masyarakat Desa Untuk

Meningkatkan Sistem Tata Kelola Dan Proses Belajar Mengajar Serta Masyarakat

Bugar, Berprestasi Dan Produktif

8. Penanaman Nilai-Nilai Al-Islam Dan Kemuhammadiyah Dalam Kehidupan Kampus,

No Komponen 2017 2018 2019

1. Jurnal Nasional 120 95 0

2. Jurnal Nasional Terakreditasi 0 3 100

3. Jurnal Internasional 3 13 23

4. Buku Ber-ISBN 14 15 17

Page 19: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

10

Keluarga Dan Masyarakat Desa

9. Eksplorasi Budaya Pendalungan Berbasis Nilai-Nilai Multi Etnis Dalam Masyarakat.

Peran Unit Kerja Pengelola

Unit kerja pengelola kegiatan pengabdian di UM Jember adalah Lembaga Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Dalam pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra)

Pengabdian dan pengembangannya, LPPM senantiasa berdasarkan pada visi dan misi LPPM

UM Jember. Visi LPPM UM Jember adalah menjadi lembaga pencerahan untuk kegiatan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara jujur dan amanah dalam lingkungan

internal dan eksternal, sehingga tercipta masyarakat yang mandiri dan sejahtera yang diridhai

Allah SWT. Sedangkan misi LPPM UM Jember sebagai berikut :

1. Sebagai wahana kelompok ilmuwan yang kreatif, terampil, pemikir, dan pelopor

pembaharuan peradaban manusia ke arah kemajuan yang positif.

2. Berperan sebagai pusat pengkajian dan pengembangan serta pemeliharaan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

3. Membina dan mengembangkan tenaga pengajar dan mahasiswa yang berdedikasi

tinggi untuk bersama-sama memajukan ilmu pengetahuan melalui pelatihan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Sebagai wadah meningkatkan dan mengembangkan jaringan kerjasama di bidang

penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan lembaga eksternal.

LPPM adalah unsur pelaksana akademik yang mempunyai tugas melaksanakan,

mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, serta ikut membangun kompetensi sumber daya manusia yang diperlukan. Sejak

berdirinya, LPPM UM Jember telah memfasilitasi dan mendorong sivitas akademika di

lingkungan UM Jember untuk mengadakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

baik secara kelompok dan individu. LPPM UM Jember memiliki tugas pokok dan fungsi

sebagai berikut :

1. Sebagai lembaga yang mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat dalam bidang sains, teknologi, kesehatan, sosial dan humaniora

yang dilaksanakan oleh sivitas akademika UM Jember sesuai visi UM Jember.

2. Sebagai lembaga yang mengkoordinasikan diseminasi hasil-hasil penelitian dan

pengabdian masyarakat dalam bidang sains, teknologi, kesehatan, sosial dan

humaniora kepada masyarakat.

Page 20: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

11

3. Sebagai lembaga yang bertugas mengembangkan kapasitas dan potensi penelitian di

lingkungan UM Jember untuk kesejahteraan masyarakat.LPPM UM Jember

dikembangkan melalui mekanisme koordinasi Bidang Akademik UM Jember yang

dipimpin oleh Wakil Rektor I. Gambar 2.3 menyajikan struktur organisasi LPPM UM

Jember.

2.4 Potensi Sumber Daya

2.4.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan pengembangan kegiatan pengabdian.

UM Jember memiliki potensi SDM yang terdiri dari pendidik, pengabdi, dan tenaga

kependidikan. Tabel 2.5, 2.6, 2.7 menguraikan komposisi dosen tetap di UM Jember

berdasarkan status, tingkat pendidikan, dan jabatan fungsional yang memenuhi UU Sisdiknas

dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Tabel 2.5 Komposisi Dosen Tetap UM Jember Berdasarkan Status

No. Status Dosen TA 2017/2018 TA 2018/2019 TA 2019/2020

1. Kopertis 54 51 50

2. Persyarikatan 101 149 160

Jumlah 155 200 210

Tabel 2.6 Jumlah Dosen Tetap UM Jember Berdasar Tingkat Pendidikan

No. Status Dosen S1 S2 S3

1. Kopertis 1 37 8

2. Persyarikatan 1 216 25

Jumlah 2 253 33

Tabel 2.7 Jumlah Dosen Tetap UM Jember Berdasarkan Jabatan Fungsional

No. Status Dosen Tenaga

Pengajar

Asisten

Ahli

Lektor Lektor

Kepala

Guru

Besar

Total

1 Kopertis 2 9 26 9 - 46

2 Persyarikatan 87 121 30 4 - 242

Jumlah 89 130 56 13 0 288

Page 21: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

12

Dengan komposisi dosen UM Jember, jumlah judul pengabdian yang dihasilkan

semakin meningkat secara signifikan dalam setiap tahun dalam 5 tahun baik sumber dana

eksternal dan internal. Tabel 2.8 menunjukkan capaian judul pengabdian dalam 5 tahun terakhir

baik yang bersumber dari dana internal dan eksternal. Capaian kinerja pengabdian tersebut

dapat lebih ditingkatkan melalui peningkatan kerjasama antar lembaga nasional dan

internasional, peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan metodologi pengabdian dan

teknik penyusunan proposal pengabdian kompetitif.

Tabel 2.8 Jumlah Judul Pengabdian Dosen UM Jember 2011-2015

No

Sumber Pembiayaan Jumlah Judul

Pengabdian

Total

2017 2018 2019

1 Dana Pengabdian Eksternal 28 25 13 66

2 Dana Pengabdian Internal 118 102 41 261

Total 246 127 54 327

UM Jember berkomitmen dan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas SDM yang

dimiliki. Upaya yang dilakukan antara lain pemberian dan atau membantu akses beasiswa

studi lanjut, melakukan pelatihan-pelatihan tematik sesuai tugas pokok dan fungsi SDM,

melakukan monitoring dan evaluasi periodik, serta koordinasi rutin. Peningkatan kualitas

SDM juga dilakukan dengan pelaksanaan kode etik bagi seluruh sivitas akademika UM Jember.

Berdasarkan data per 31 Agustus 2020, terdapat 41 dosen yang sedang tugas belajar dalam

program Magister (S2) dan Doktoral (S3). Dari 41 dosen tersebut sebagian besar (90%) sumber

dananya berasal dari beasiswa yang disediakan oleh pemerintah dan sisanya 10% berasal dana

mandiri dosen yang bersangkutan. Pihak UM Jember memberikan bantuan biaya untuk

pelaksanaan tesis dan desertasi dosen studi lanjut dengan memberikan bantuan sebesar Rp.

15.000.000 sampai Rp.30.000.000 per dosen. Kompetensi dosen juga terus meningkat terbukti

dengan telah tersertifikasinya dosen UM Jember. Jumlah dosen UM Jember yang telah

mendapatkan sertifikasi dosen adalah sebanyak 78. Disamping itu sebagian besar program studi

sudah terakreditasi B. Adapun komposisi jumlah fakultas, program studi dan peringkat

akreditasi serta jumlah dosen studi lanjut disajikan dalam Tabel 2.9.

Page 22: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

13

Tabel 2.9. Daftar Dosen Studi Lanjut

No. Fakultas/Prodi Studi Lanjut S2

Studi Lanjut S3

1. Hukum 0 3

2. Psikologi 0 2

3. Manajemen 0 7

4. Akuntansi 0 1

4. Ilmu Pemerintahan 0 5

5. Ilmu Komunikasi 0 2

6. FIKES 0 4

7. Pendidikan Biologi 0 4

8. Pendidikan Bhs. Inggris 0 3

9. Pendidikan Bhs. Indonesia 0 5

10. Pendidikan Matematika 0 4

11. Teknik Sipil 0 4

12. Teknik Informatika 0 2

13. Agribisnis 0 3

14. Agroteknologi 0 5

15. Akuntansi 0 1

16. Teknik Mesin 0 1

17. Pendidikan Agama Islam 0 3

18. Ekonomi Syariah 0 0

19. Prodi PJKR 0 1

20. Teknologi Industri Pertanian 0 1

21. Perhotelan 0 1

Jumlah 0 61

Tabel 2.10 Program Studi dan Status Akreditasi

No. Jenjang Program Studi Fakultas Akreditasi/Nilai

1. S1 Hukum FH B/339

2. S1 Psikologi F.Psikologi B/326

3. S1 Manajemen FE A/366

4. S1 Akuntansi A/361

5. S1 Ilmu Pemerintahan FISIPOL B/342

6. S1 Ilmu Komunikasi A/364

Page 23: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

14

7. S1 Ilmu Keperawatan FIKES B/337

8. D3 Ilmu Keperawatan B/335

9. S1 Pendidikan Biologi FKIP B/307

10. S1 Pendidikan Bhs. Inggris B/341

11. S1 Pendidikan Bhs.Indonesia B/353

12. S1 Pendidikan Matematika B/324

13. S1 PAUD B/340

14. S1 Teknik Sipil FT B/326

15. S1 Teknik Informatika B/347

16. S1 Teknik Elektro B/326

17. S1 Teknik Mesin B/337

18. D3 Manajemen Informatika B/330

19. S1 Agribisnis FP A/377

20. S1 Agroteknologi A/362

21. S1 Pendidikan Agama Islam FAI A/362

22. S1 Prodi PJKR FKIP Ijin

23. Profesi Ners FIKES B/338

24. S2 Magister Manajemen FE B/338

25. S1 Teknologi Industri Pertanian FP Ijin

26. S1 Ekonomi Syariah FAI Ijin

27. D3 Perhotelan FISIPOL Ijin

28. Profesi Pendidikan Profesi Guru FKIP Ijin

2.4.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang pelaksanaan pengabdian yang sangat

diperlukan keberadaannya. UM Jember memiliki sarana utama berupa gedung kampus

dengan fasilitasnya yang berada di Kota Jember yang beralamat di Jalan Karimata No. 49

Jember. Tabel 2.10 menyajikan luas tanah dan bangunan yang dimiliki UM Jember, Tabel

2.11 menyajikan luas fasilitas penunjang, tabel 2.12 menyajikan daftar peralatan pendukung

kegiatan praktikum.

Tabel 2.10 Gedung dan Ruang Kelas

No Jenis Ruang Kuliah Jumlah

(Unit)

Luas (m2) Fakultas

1. Ruang Kuliah Lt. 2 Gedung A 12 576 Ekonomi

2. Ruang Kuliah Lt. 3 Gedung A 10 608 FIKES

3. Ruang Kuliah Lt. 4 Gedung A 2 151 FIKES

4. Ruang Kuliah Lt. I Gedung B 6 324 FAPERTA

Page 24: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

15

5. Ruang Kuliah Lt. II Gedung B 12 704 FT

6. Ruang Kuliah Lt. III Gedung B 8 384 FISIPOL

7. Ruang Kuliah Lt. 1 Gedung CC 2 96 FT

8. Ruang Kuliah Lt. 2 Gedung CC 2 118 FT

9. Ruang Kuliah Lt. 3 Gedung CC 4 280 FT

10. Ruang Kuliah Lt. 4 Gedung CC 2 100 FT

11. Ruang Kuliah Lt. 1 Gedung C 2 200 FT

12. Ruang Kuliah Lt. 2 Gedung C 4 235 FT

13. Ruang Kuliah Lt. 3 Gedung C 6 352 Lab Terpadu

14. Ruang Kuliah Lt. I Gedung Al Fanani

8 384 FKIP

15. Ruang Kuliah Lt. II Gedung Al Fanani

8 384 F. Psikologi & Pascasarjana

16. Ruang Kuliah Lt. 1 Gedung G 1 60 FAPERTA

17. Ruang Kuliah Lt. 2 Gedung G 1 60 FAPERTA

18. Ruang Kuliah Lt. 2 Gedung G 2 120 FAI

19. Ruang Kuliah Lt. 3 Gedung G 4 400 FAI

Tabel 2.11 Fasilitas Penunjang

No. Jenis Prasarana Penunjang

Jumlah Luas (m2) Jumlah Unit

1. Masjid 400 1

2. Poliklinik 1000 1

3. Plasa 1

4. Kantin 300 3

5 Parkir 3000 4

6 Asrama dan Pondok Pesantren 70 1

7 Toilet 200 50

8 Radio Nusantara 20 1

9 Gedung UKM 400 10

10 Ruang Himpunan Mahasiswa 16 1

11 Ruang Server 100 1

12. Ruang HKI 30 1

13. Ruang rapat 125 1

14. Loby Pariwisata 80 1

15. Aula Zaenuri 950 1

16. Galeri Investasi 75 1

17. ATM Center 20 3

Page 25: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

16

18. Perpustakaan 100 1

19. Kebun Percobaan 490 1

20. Moyamu 150 1

21. Kantin 60 11

22. Lapangan Basket 20X15 1

23. Lapangan Sepak Bola 120X90 1

24. Lapangan Volly 18X9 1

25. Papan Mapala 20X10 1

26. Papan Tenis Meja 8X8 1

Tabel 2.12 Data Peralatan Untuk Peralatan Pratikum

No Nama

Laboratorium

Jenis Peralatan dan Tahun

Produksi

Jumlah

Unit

Fakultas

1. Lab. Microteaching Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer 1 FKIP

2. Lab. Bahasa Pend.BhsInggris

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer

1

FKIP

3. Lab.Workshop

P. Matematika

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer

1

FKIP

4. Lab. Mikro Biologi Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer,

alat lab

1

FKIP

5. Lab.Botani &

Genetika

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer,

alat lab

1

Pertanian

6. Lab.Akuntansi Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1 Ekonomi

7. Lab.Manajemen Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1 Ekonomi

8.

Lab.Teknik Sipil

Lab Teknik Informatika

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1

Teknik

1

2

.

Lab.M.

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1

Teknik Informatika

13.

Lab.MMS Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab 1 Teknik

1

4

.

Lab.Hardware-

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1

Teknik Jaringan

15

.

Lab.

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1

Pertanian Agroteknologi

16.

Lab.Agribisnis Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab 1 Pertanian

17.

Lab. Psikologi Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab 1 Psikologi

1Lab.Medikal

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1

Kesehatan

Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1 Teknik

9. Lab.Teknik Elektro Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1 Teknik

10. Lab.Teknik Mesin Meja, Kursi, Papan Tulis, Komputer, alat lab

1 Teknik

Page 26: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

17

2.5 Pengembangan Kapasitas

Pengembangan kapasitas pengabdian dilakukan salah satunya dengan manajemen

internal. Secara berkala dilakukan evaluasi secara komprehensif dengan mempertimbangkan

aspek kinerja unit, kontribusi terhadap kinerja dan reputasi akademik secara keseluruhan serta

efektifitas penyelenggaraan unit. Evaluasi secara menyeluruh selama ini telah dilakukan

secara periodik dengan mengoptimalkan sistem penjaminan mutu yang dapat digunakan

sebagai pengembangan yang tepat untuk masing-masing unit.

Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) merupakan alat evaluasi yang selama ini

dilaksanakan di bawah koordinasi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Indikator kinerja

dasar/umum yang dievaluasi dan berlaku untuk semua unit, yaitu (1) Pencapaian Sasaran

Mutu Unit, (2) Pencapaian program/rencana kerja dan program pengembangan unit, (3)

Ketersediaan Prosedur Kerja dan implementasinya, (4) Pemahaman, Realisasi dan Evaluasi

Daftar Catatan Mutu, (5) Evaluasi Kedisiplinan Kerja, dan (6) Pengendalian dan Evaluasi

Keluhan Pelanggan. Indikator kinerja akademik yang dievaluasi ada 9 yaitu (1) Proses

Persiapan Pembelajaran, (2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran, (3) Proses Ujian, (4) Prestasi

Akademik Mahasiswa, (5) Proses Kerja Praktik/Kerja Lapangan/Kepaniteraan Klinik dan

Praktek Hukum, (6) Proses Skripsi/Tugas Akhir, (7) Proses Pendadaran, (8) Kondisi Dosen,

dan (9) Hasil Lulusan. Masing-masing indikator kinerja dijabarkan dalam bentuk kegiatan

atau aktivitas yang lebih rinci dan lebih operasional.

Hasil AMAI untuk kinerja UM Jember pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.13

dan Tabel 2.14 berikut ini.

Tabel 2.13 Indeks Kepuasan Dosen Terhadap Layanan UM Jember

No. Aspek Nilai

Interval

Kepuasan

Prosentase Kategori Nilai Layanan

UM

Jember

1. Tugas Pokok >_ 47 57.1% Puas B Baik

2. Hubungan dengan Pimpinan

>_ 18 64.30% Puas B

Baik

3. Kepedulian UM Jember

>_ 37 37% Puas B Baik

4. Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi

>_ 59.5 46% Puas B Baik

Page 27: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

18

5. Fasilitas Sarana dan Prasarana

>_ 55 59% Puas B Baik

Tabel 2.14 Indeks Kepuasan Tenaga Kependidikan (Tendik) Terhadap Layanan UM Jember

No. Aspek Nilai

Interval

Kepuasan Tendik

Indeks

Kepuasan

Tendik

Kepuasan

Dosen

Nilai Layanan

UM

Jember

1. Pekerjaan dan Suasana Pekerjaan

21 78% Puas B Baik

2. Hubungan

dengan

Pimpinan

57 43% Puas B Baik

3. Kepedulian

UM Jember

29 71% Puas B Baik

4. Gaji dan

Kesejahtera

an

57 43% Puas B Baik

5. Peningkatan

Kualifikasi

dan

Kompetensi

14 86 Puas B Baik

Kapasitas pengabdian UM Jember juga ditunjang oleh jejaring kerjasama. UM Jember

terus berupaya untuk membangun jejaring kerjasama dengan berbagai instansi baik perguruan

tinggi, pemerintah, maupun industri di tingkat nasional. Upaya membangun kerjasama ini

diwujudkan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan

memberdayakan kerjasama yang telah dilakukan UM Jember, sedangkan upaya ekstensifikasi

dilakukan melalui pembangunan kerjasama baru. Dalam pergaulan di dunia perguruan tinggi,

UM Jember menjadi anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI). UM

Jember juga tergabung dalam Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta Se-Indonesia

(BKS-PTIS). Kerjasama lain yang sudah dirintis dan masih berjalan hingga saat ini adalah

dengan Mahkamah Konstitusi RI, dengan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Propinsi

Jawa Timur, PT Telkom Jember, PT Telkom Situbondo, PT Telkom Bondowoso, PT Telkom

Malang, PT PLN (Persero) Jember, PT PLN (Persero) Bondowoso, Dinas Pengairan Jember.

PT Bank Mandiri (Persero) Jember, PT Bank BNI 1946 (Persero) Jember, PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Jember, PT Bank Mandiri Syariah (Persero) Jember. Kerjasama di bidang

pengabdian juga telah dilakukan oleh UM Jember selama 4 tahun. Kerjasama secara nasional

Page 28: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

19

dilakukan dengan Ditlitabmas DIKTI, LIPI dan Yayasan Darmandiri. Kerjasama regional

yang telah dilakukan antara lain dengan Pemerintah Kabupaten di daerah tapal kuda yaitu

dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo. Kerjasama secara

lokaldilakukan dengan GAPOKTAN dan HIPPA. Disamping kerjasama yang dilakukan

pihak universitas, pihak unit juga melaksanakan kerjasama dengan pihak luar antara lain

dalam program PKL, PPL, KKN baik dengan lembaga pemerintah maupun lembaga non

pemerintah.

2.6 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan analisis yang mendasari penyusunan Rencana Strategis

(Renstra) Pengabdian UM Jember agar lebih fokus dalam menyusun dan melaksanakan setiap

rencana dan kegiatan. Analisis SWOT dapat memberikan gambaran secara menyeluruh

dan utuh tentang kondisi internal dan eksternal yang dihadapioleh UM Jember, serta

hubungan di antara kedua kondisi tersebut dalam membentuk arah perkembangan UM

Jember. Analisis internal mencakup evaluasi terhadap beberapa faktor utama di dalam UM

Jember, yang berkait erat dengan kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) UM

Jember pada aspek ketatakelolaan (Good University Governance) dan penjaminan mutu,

aspek infrastruktur, aspek finansial, aspek sumberdaya manusia, aspek operasional (Proses

Pembelajaran), aspek administrasi dan pengelolaan program akademik, dan aspek pelayanan,

serta aspek sistem informasi manajemen. Analisis eksternal mengkaji faktor-faktor di luar

UM Jember yang berpengaruh terhadap peluang (Opportunities) dan tantangan (Threats) yang

dihadapi UM Jember pada aspek kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat, kondisi

makro ekonomi, aspek geografis, dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, dan

aspek hukum. Hasil analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal digunakan sebagai

acuan dalam menetapkan strategi umum pengembangan UM Jember.

2.6.1 Analisis Eksternal

Tabel 2.15 Analisis SWOT Eksternal

Peluang Tantangan

• Kebijakan MBKM dari Kemendikbud

• Pembukaan moratorium pendirian

Program Studi baru

• Tantangan untuk meningkatkan

kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi

• Kebijakan dana desa oleh kementrian

• Tingkat persaingan antar PT yang

semakin kompetitif dalam bidang Tri

Dharma PT.

• Berdirinya lembaga pendidikan baru strata

diploma / sarjana di Jember

• Munculnya pesaing lokal, dengan adanya

Page 29: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

20

desa (Kemendes PDTT) sebagai

implementasi konsep desa membangun.

• Posisi UM Jember berada di wilayah

yang merupakan pusat dari kegiatan

beberapa kabupaten di Jawa Timur

bagian timur.

• Terbukanya kemitraan dengan

berbagai lembaga, baik lembaga

pemerintah maupun lembaga non

pemerintah.

• Potensi calon mahasiswa UM Jember

di sekitar Kota Jember maupun Jawa

Timur bagian Timur cukup besar.

• Potensi tempat pengabdian masyarakat

masih cukup banyak dan luas terutama

di wilayah pedesaan yang

memungkinkan implementasi desa

mitra.

• Potensi pembiayaan/beasiswa dari

Pemerintah pusat dan daerah maupun

perusahaan masih terbuka.

• Dukungan pemerintah terhadap

peningkatan mutu pendidikan dan

pengembangan PT, serta kesempatan

untuk mendapatkan dana dari DIKTI

untuk pengembangan PT.

• Aplikasi IPTEK dapat mendukung

Kegiatan Tri Dharma PT.

• Telah ada networking Perguruan

Tinggi Muhammadiyah dengan

berbagai institusi di dalam dan luar

kelas jarak jauh yang diselenggarakan

baik oleh PTN/PTS.

• Potensi pasar bebas yang memberi

kesempatan PT asing untuk menawarkan

program-program kompetitif.

• Perkembangan IPTEKS dan tuntutan

produktivitas universitas menuntut

ketersediaan fasilitas pendidikan yang

modern, kesiapan SDM dan system

manajemen yang handal.

• Meningkatnya standart mutu Tri Dharma

PT.

• Tekanan biaya pesaing yang ada di sekitar

wilayah Jawa Timur.

• Calon mahasiswa sangat selektif memilih

PT dan Program Studi yang mampu

memenuhi tuntutan dunia kerja di era

industri 4.0

• Era industri 4.0 ditandai dengan

otomatisasi dan aplikasi big data

menyebabkan batas negara bukan

menjadi hambatan bagi suatu perguruan

tinggi terkemuka untuk menjaring dan

2.6.2 Analisis Internal

Tabel 2.16 Aspek Ketatakelolaan dan Penjaminan Mutu

Kekuatan Kelemahan

• Kebijakan pemangku kepentingan

internal untuk kemajuan PT Adanya

keingginan untuk menerapakan

menejemen mutu dilingkungan UM

Jember.

• Dukungan dari pemangku kebijakan

internal untuk memfasilitasi kegiatan

pengabdian Dosen.

• Adanya keinginan institusi untuk

memberdayakan Tim Monitoring dan

• Portofolio Program Studi belum

dijalankan dengan baik dan belum

dibakukan sebagai alat evaluasi diri

dan pengembangan Program Studi.

• Masih sering terjadi konflik peran dan

ambiguitas peran pada staf akademik dan

nonakademik.

• Lemahnya budaya kerja berorientasi

kualitas.

• Masih sangat sedikit personal yang

Page 30: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

21

Evaluasi Internal dan Sistem

Penjaminan Mutu Internal.

• Adanya keseragaman tata kelola untuk

Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

• Cukup tingginya reputasi UM Jember di

wilayah Jawa Timur

memahamai system penjaminan mutu.

Tabel 2.17 Aspek infrastruktur

Kekuatan Kelemahan

• Telah memiliki gedung kuliah yang

representatif

• Area kampus yang luas

• Lokasi kampus berada di Wilayah yang

kondusif untuk menciptakan atmosfir

akademik.

• Mempunyai masjid kampus

• Tersedia akses poin diseluruh area

kampus

• Memiliki bandwidth dengan kapasitas

yang memadai

• Telah memiliki fasilitas kesehatan

mandiri berupa poliklinik

• Memiliki unit usaha pendukung antara

lain : UMJ trans, UMJ Enginering, UMJ

Press, Koperasi, SPBU, Gedung Zaenuri

dan air mineral (Moyamu)

• Memiliki kendaraan operasional dalam

jumlah yang memadai

• Belum memiliki master plan yang baku

sebagai acuan dalam pengembangan

kampus.

• Belum memiliki sistem pengembangan

dan peningkatan

• Belum jelasnya SOP penggunaan

sarana prasarana

• Sarana akademik belum sesuai dengan

keperluan institusi.

• Belum ada ruang rapat mini di masing-

masing unit.

Tabel 2.18 Aspek Finansial

Kekuatan Kelemahan

• Pendapatan keuangan cenderung

meningkat seiring dengan

bertambahnya mahasiswa baru

• Aset UM Jember cukup besar.

• Memilik unit usaha berorientasi bisnis

seperti : UMJ Trans, SPBU,

Poliklinik Suherman.

• UM Jember dipercaya menjadi

Pemenang dana hibah dari pemerintah

untuk kegiatan Tri Dharma PT

• Pemasukan, pengeluaran, dan

pengelolaan dana UM Jember belum

mengacu kepada RAPBU.

• Penerimaan sumber dana masih

didominasi SPP mahasiswa.

• Belum ada laporan keuangan berstandard

akuntansi.

Page 31: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

22

Tabel 2.19 Aspek Sumber Daya Manusia

Kekuatan Kelemahan

• Dosen dan Karyawan memiliki

komitmen yang baik dalam Al-Islam

dan Kemuhammadiyahan.

• Banyak dosen studi lanjut S3

• Sistem rekrutmen, seleksi,

pengembangan, dan pelatihan SDM

belum terstandar.

• Sistem penilaian kinerja, beban kerja,

sistem reward dan punishment, rentang

kendali belum terstandar.

• Pemberdayaan karyawan belum optimal.

• Komposisi keahlian dosen tidak

seimbang dengan kelompok keilmuan.

• Belum adanya kriteria baku yang sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab

untuk mencapai suatu jabatan struktural

tertentu.

• Kurangnya jumlah lektor dan lektor

kepala

• Belum ada guru besar.

Tabel 2.20 Aspek Pembelajaran

Kekuatan Kelemahan

• Universitas memiliki komitmen

menyelenggarakan MBKM.

• Memiliki infrastruktur e Study untuk

mendukung kegiatan pembelajaran

berbasis blended learning.

• Sudah memiliki panduan pelaksanaan

MBKM.

• Memiliki sistem informasi akademik

yang mendukung kegiatan

pembelajaran.

• Prodi telah memiliki kemandirian

dalam penyelenggaraan pembelajaran

• Jumlah dosen telah memenuhi nisbah

dosen dan mahasiswa

• Kurikulum belum disusun bersama

dengan stakeholder.

• Proses pembelajaran belum berorientasi

pada penelitian.

• Jaringan kerja sama industri dan

masyarakat belum dikembangkan secara

optimal.

Tabel 2.21 Aspek Administrasi dan Pengelolaan Program Akademik.

Kekuatan Kelemahan

• Telah memiliki sistem informasi

akademik.

• Semua dosen dan mahasiswa telah

memanfaatkan sistem informasi

• Kinerja dosen dalam pembuatan buku

ajar.

• Belum ada pemberdayaan kepakaran.

• Belum ada jaringan yang optimal untuk

Page 32: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

23

akademik dalam pembelajaran.

• Semua prodi telah terakreditasi

minimal B.

• Sudah memiliki peraturan akademik

Universitas Muhammadiyah Jember

• Sudah ada standarisasi penjaminan

mutu pelayanan administrasi

akademik pada setiap fakultas.

pemberdayaan akademik.

• Pengelolaan lulusan belum berbasis

sistem informasi.

Tabel 2.21 Aspek Pelayanan

Kekuatan Kelemahan

• Sudah memiliki unit layanana

kemahasiswaan.

• Memiliki unit layanan kesehatan

berupa poliklinik.

• Memiliki layanan bimbingan

konseling dan soft skill.

• Ada pusat psikologi dan layanan

masyarakat

• Sebagian besar layanan sudah

berbasis sistem informasi

• Layanan untuk pengembangan karir

dosen dan karyawan belum optimal.

• Belum ada pelatihan untuk peningkatan

kinerja karyawan.

Tabel 2.22 Penelitian dan Pegabdian kepada Masyarakat

Kekuatan Kelemahan

• Telah memiliki skim dana internal

untuk meningkatkan kualitas

publikasi dosen dan pembiayaan

pengabdian kepada masyarakat

• Memiliki insentif publikasi pada

jurnal bereputasi di luar skem dana

penelitian internal.

• Memiliki platform OJS untuk jurnal

ilmiah di lingkungan UM Jember.

• Klusterisasi kinerja penelitian di

kluster utama sedangkan klasterisasi

kinerja pengabdian di kluster memuaskan.

• Memiliki 19 jurnal ilmiah program

• Riset belum dilakukan dalam kelompok

riset atau kelompok penelitian.

• Belum memiliki pusat penelitian sebagai

pusat kegiatan dan diseminasi hasil

penelitian.

• Belum ada luaran inovasi riset dalam

bentuk paten.

• Dari sisi kuantitas dan kualitas, luaran

riset dalam bentuk artikel di jurnal

bereputasi masih perlu ditingkatkan.

• Dari sisi akreditasi, jurnal program studi

masih perlu ditingkatkan.

Page 33: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

24

Studi yang telah terakreditasi Sinta

• Memiliki international conference

untuk meningkatkan publikasi dosen.

• Memiliki kerja sama dengan desa

mitra dan stakeholder lain dalam

kegiatan pembelajaran, riset dan

abdimas.

• Memiliki kerjasama riset, abdimas

dan publikasi dengan LPPM PTMA

dan LPPM PT lainnya.

• Memiliki simlitabmas internal untuk

pengelolaan administrasi penelitian

dan abdimas.

• Memiliki pelatihan untuk

peningkatan kualitas publikasi dosen.

• Ada pelatihan untuk meningkatkan

serapan dana riset eksternal.

• Sudah memiliki standard penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat.

• Sudah ada luaran riset dalam bentuk

artikel internasional pada jurnal

bereputasi.

Tabel 2.25 Mahasiswa dan Alumni

Kekuatan Kelemahan

• Meningkatnya jumlah mahasiswa

pada beberapa tahun terakhir

• Banyak alumni yang berhasil dalam

dunia kerja, berpeluang menjadi

mitra pengembangan institusi dan

agen pencitraan kampus.

• Kegiatan ekstrakurikuler berkembang

di kalangan mahasiswa

• Bervariasinya kualitas input mahasiswa.

• Lemahnya database penelusuran alumni.

• Belum ada tracer study sercara berkala.

• Belum ada pengembangan database

alumni.

• Kurangnya kegiatan kerja sama yang

melibatkan alumni.

Page 34: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

25

BAB 3 GARIS BESAR RENSTRA PENGABDIAN UM JEMBER

3.1 Sinergi Pengabdian dengan Riset dan MBKM

Era Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan bagi Perguruan Tinggi untuk menyiapkan

lulusan yang memiliki daya saing terhadap perubahan yang sedang dan akan terjadi. Perubahan-

perubahan itu meliputi bidang sosial, ekonomi, budaya, dunia dan teknologi. Perubahan-

perubahan itu menuntuk dunia pendidikan agar adaptif dan dinamis dalam penerapan

kurikulum. Lulusan perguruan tinggi yang dihasilkan dari implementasi perangkat

kurikulumnya harus memiliki link and match terhadap perubahan yang terjadi, termasuk di

dalamnya dunia kerja. Dalam konteks itulah, kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

yang dikemas dalam program “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka” perlu segera

diimplementasikan. Program tersebut memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran di luar prodi dan atau kampusnya, memberikan kesempatan

yang lebih luas kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan

kompetensi baru yang tidak akan didapatkan jika mahasiswa hanya mengikuti pembelajaran di

program studi mereka sendiri.

Gambar 3.1 Sinergi Antara Riset, Abdimas dan MBKM untuk pengembangan Desa Mitra

Universitas Muhammadiyah Jember mengimplementasikan kegiatan riset dan abdimas

selaras dengan program MBKM. Sinergi dari 3 kegiatan yang pada dasarnya merupakan

kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi digambarkan seperti Blok Diagram di atas. Permasalahan

Page 35: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

26

yang diangkat dari riset dosen bisa berawal dari temuan gap penelitian yang dikaji secara

mendalam dalam pembelajaran. Permasalahan juga bisa berasal dari mitra UM Jember dalam

kegiatan abdimas, yaitu desa. LPPM UM Jember, melalui pendanaan riset dan abdimas skem

internal dan eksternal memfasilitasi kegiatan penelitian dosen hingga menghasilkan bebeberapa

luaran seperti : 1) Artikel ilmiah yang terpublikasi dalam jurnal bereputasi, 2) Hak Cipta dapat

berupa paten atau HAKI dan luaran lain.

Gambar 3.2 Tingkat kesiapterapan teknologi

Kegiatan riset didorong untuk mengarah pada pengembangan Sistem/Sub sistem sehingga

telah menghasilkan fitur suatu produk inovasi teknologi. Dalam kerangka Tingkat

Kesiapterapan Teknologi, setidaknya berada di TKT Level 6, 7 dan 8. Di level 6 TKT, hasil

riset berupa sebuah model atau prototype sistem dapat didemonstrasikan dalam suatu

lingkungan yang relevan. Sedangkan pada level 7 model dapat didemonstrasikan pada

lingkungan yang sebenarnya. Pada tahap ini peran mitra sangat penting untuk demonstrasi

Page 36: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

27

model atau sistem. Sedangkan pada TKT level 8, sistem telah lengkap dan telah memenuhi

syarat pengujian dalam lingkungan yang sebenarnya.

Dengan tingkat kematangan di level itu, hasil riset dapat dihilirisasi menjadi sebuah fitur

produk teknologi yang aplikatif dan inovatif yang siap dioperasikan. Fitur inovasi hasil riset itu

kemudian diterapkan dan diaplikasikan pada mitra untuk ikut serta menyelesaikan

permasalahan pada mitra. Kegiatan ini dilakukan dalam skema abdimas untuk desa mitra.

Universitas Muhammadiyah Jember melalui LPPM telah melakukan kerja sama dengan desa

mitra dalam payung kegiatan riset, MBKM dan abdimas. Kerja sama dengan desa mitra akan

terus ditingkatkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas yang mampu menjangkau desa-desa

di wilayah Propinsi Jawa Timur pada umumnya.

Hasil-hasil riset yang inovatif juga digunakan untuk melakukan update konten kurikulum

dalam Kurikulum MBKM Universitas Muhammadiyah Jember. Dalam tinjauan MBKM,

kurikulum tidak hanya disusun oleh kampus, tetapi dirancang bersama dengan stakeholder,

sehingga hasil riset yang telah diterapkan bersama dengan mitra akan digunakan untuk

mengupdate konten pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran MBKM bersama mitra.

Universitas Muhammadiyah Jember, sebagai komitmen untuk ikut membantu mensukeskan

program “Desa Membangun” mengarahkan kegiatan riset, penelitian dan abdimas untuk

penyelesaian permasalahan di desa.

3.2 Strategi dan Kebijakan

Penyusunan Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024 dilakukan dengan

mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal (peluang dan tantangan) dan lingkungan

internal (kekuatan dan kelemahan) UM Jember. Memperhatikan kekuatan dan kelemahan saat

ini, UM Jember akan selalu berkomitmen untuk mampu menangkap setiap peluang yang ada

dengan tetap mengantisipasi tantangan yang dihadapi. Bab ini menyajikan secara ringkas

langkah yang ditempuh dalam merumuskan arah pengembangan Pengabdian UM JEMBER.

Gambaran kondisi lingkungan eksternal di masa datang serta gambaran lingkungan internal UM

Jember yang saat ini dimiliki, sebagaimana disajikan dalam narasi skenario di atas, menuntut

dan memungkinkan UM Jember untuk membangun, mengembangkan dan meneguhkan posisi

UM Jember, sebagai bentuk kewaspadaan, guna meraih keunggulan baru.

Program akselerasi menuju research university dan world class university merupakan

salah satu dari program utama yang dilakukan, secara umum research university didefinisikan

sebagai universitas di mana kegiatan pendidikan dan Pengabdian berjalan bersama dengan porsi

Page 37: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

28

yang hampir sama pentingnya. Lebih lanjut disebutkan bahwa pencapaian status sebagai

research university akan ditandai oleh beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Dosen maupun mahasiswa terlibat secara aktif dalam Pengabdian;

2. Hasil Pengabdian digunakan untuk pengayaan perkuliahan dan pengembangan ilmu

pengetahuan;

3. Pelaksanaan Pengabdian dikomunikasikan baik melalui forum diskusi atau seminar

yang dimaksudkan untuk mendapatkan saran-saran dalam perbaikan pelaksanaan

pengabdian;

4. Semua atau sebagian Pengabdian harus dipublikasikan di jurnal internasional;

5. Pendanaan Pengabdian diperoleh dari berbagai sumber, baik dari universitas yang

bersangkutan, pemerintah maupun swasta.

Beberapa persiapan UM JEMBER yang telah disiapkan untuk mewujudkan research

university adalah:

1. Meningkatkan iklim dan memfasilitasi riset dan abdimas untuk mendorong peningkatan

publiksi dosen pada jurnal bereputas

2. Membangun kerjasama dengan desa sebagai mitra dalam kegiatan riset abdimas dan

pembelajaran berbasis MBKM

3. Mendorong hilirisasi hasil riset agar model dan teknologi hasil riset dapat

diimplementasikan di desa mitra;

4. Menyediakan dana riset , abdimas internal dan insentif publikasi untuk meningkatkan

kualitas penelitian dan pengabdian masyrakat

5. Menjalin kerjasama penelitian , abdimas, dan publikasi bersama PT lain.

6. Meningkatkan akreditasi jurnal dilingkungan UM Jember

Bab ini menyajikan strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja. Ketiga

komponen tersebut disusun pada tingkatan yang sangat mendasar dengan fungsi sebagai arahan

dasar. Pada saat proses implementasinya, ketiga komponen tersebut masih memerlukan rincian

yang lebih operasional sesuai dengan kondisi riil saat itu. Dengan demikian diharapkan

rumusan yang tercantum dalam dokumen Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024ini

menjadi tidak kaku, meski tetap masih mempunyai arah yang jelas.

Strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja yang disajikan pada bagian berikut

ini disusun untuk masing-masing tahap pengembangan; karena pada dasarnya ketiga

komponen tersebut dirumuskan dalam rangka mewujudkan tujuan yang ditetapkan untuk

masing-masing tahapan pengembangan. Di lain pihak, ketiga komponen tersebut dirumuskan

Page 38: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

29

berdasarkan roh dasar pengembangan (strategic intent) pada masing-masing tahapan, dan

tentunya penyusunan tersebut tidak lepas dari arahan yang terdapat pada visi, misi, tujuan dan

nilai-nilai dasar UM Jember. Secara skematis landasan berpikir proses penyusunan Renstra

Pengabdian UM Jember 2020-2024 adalah sebagaimana diuraikan dalam Tabel 3.1.

Kegiatan yang menjadi objek dalam penyusunan strategi dasar, kebijakan dasar dan

indikator kinerja didasarkan atas pendekatan value chain. Pendekatan ini pada dasarnya

membagi kegiatan organisasi menjadi dua kelompok besar, yaitu kegiatan utama (main activity)

dan kegiatan pendukung (supporting activity) . Kegiatan utama direpresentasikan oleh Catur

Darma UM Jember, yang terdiri atas pendidikan, Pengabdian, pengabdian pada masyarakat,

dan dakwah, sedangkan kegiatan pendukung diwujudkan oleh kegiatan pada bidang organisasi

dan SDM, teknologi, sarana dan prasarana serta keuangan. Gambar tersebut menyajikan

pola pikir tersebut. Sementara itu, bentuk lengkap yang mencantumkan tujuan tahapan,

strategic intent, strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja masing-masing tahapan

pengembangan secara rinci disajikan pada lampiran. Sedang bagian selanjutnya dalam bab ini

menyajikan penjelasan lebih rinci atas komponen-komponen tersebut.

3.2 Strategi dan Kebijakan

Bab ini menyajikan strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja. Ketiga

komponen tersebut disusun pada tingkatan yang sangat mendasar dengan fungsi sebagai arahan

dasar. Pada saat proses implementasinya, ketiga komponen tersebut masih memerlukan rincian

yang lebih operasional sesuai dengan kondisi riil saat itu. Dengan demikian diharapkan

rumusan yang tercantum dalam dokumen Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024ini

menjadi tidak kaku, meski tetap masih mempunyai arah yang jelas.

Strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja yang disajikan pada bagian

berikut ini disusun untuk masing-masing tahap pengembangan; karena pada dasarnya

ketiga komponen tersebut dirumuskan dalam rangka mewujudkan tujuan yang ditetapkan untuk

masing-masing tahapan pengembangan. Di lain pihak, ketiga komponen tersebut dirumuskan

berdasarkan roh dasar pengembangan (strategic intent) pada masing-masing tahapan, dan

tentunya penyusunan tersebut tidak lepas dari arahan yang terdapat pada visi, misi, tujuan dan

nilai-nilai dasar UM Jember. Secara skematis landasan berpikir proses penyusunan Renstra

Pengabdian UM Jember 2020-2024 adalah sebagaimana diuraikan dalam Tabel 3.1.

Kegiatan yang menjadi objek dalam penyusunan strategi dasar, kebijakan dasar dan

indikator kinerja didasarkan atas pendekatan value chain. Pendekatan ini pada dasarnya

Page 39: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

30

membagi kegiatan organisasi menjadi dua kelompok besar, yaitu kegiatan utama (main activity)

dan kegiatan pendukung (supporting activity) . Kegiatan utama direpresentasikan oleh Catur

Darma UM Jember, yang terdiri atas pendidikan, Pengabdian, pengabdian pada masyarakat,

dan dakwah, sedangkan kegiatan pendukung diwujudkan oleh kegiatan pada bidang organisasi

dan SDM, teknologi, sarana dan prasarana serta keuangan. Gambar tersebut menyajikan

pola pikir tersebut. Sementara itu, bentuk lengkap yang mencantumkan tujuan tahapan,

strategic intent, strategi dasar, kebijakan dasar dan indikator kinerja masing-masing tahapan

pengembangan secara rinci disajikan pada lampiran. Sedang bagian selanjutnya dalam bab ini

menyajikan penjelasan lebih rinci atas komponen-komponen tersebut.

Gambar 3.3 Strategi dan Kebijakan

Page 40: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

31

BAB 4 PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1 Orientasi Pengabdian

Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024 memiliki orientasi keunggulan dalam rangka

Peningkatan Kehidupan Masyarakat yang memiliki moralitas yang dibungkus dalam

kerangka keimanan untuk mewujudkan bangsa yang baik, makmur, sentosa dan diberkahi

Allah SWT (baldatun thoyibatun warobbun ghofur). Tema unggulan yang diangkat adalah

“Inovasi Model SOSIAL DAN IPTEKS untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Desa”. Adapun fokus pengembangan bidang unggulan untuk pemecahan masalah bangsa

tersebut tertuang dalam 9 bidang peta jalan (road-map) unggulan, yaitu :

1. Pengembangan Model Peningkatan Ketahanan Dan Keamanan Pangan Berbasis

Komoditas Lokal.

2. Pengembangan Infrastruktur Desa Yang Inovatif, Berwawasan Lingkungan Dan

Berkelanjutan.

3. Pengembangan Smart Village Yang Mendukung Aspek Pendidikan, Pemerintahan,

Bisnis, Lingkungan dan Kesehatan.

4. Pengembangan Layanan Kesehatan Untuk Masyarakat Desa Sebagai Upaya

Pencegahan, Diagnostik, Terapeutik, Rehabilitatif, Dan Implementasi Bidang

Kesehatan Komplementer.

5. Sistem Hukum, Kebijakan Layanan Publik Dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa Yang Transparan Dan Berkeadilan

6. Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Desa Berbasis Kearifan Lokal Dan

Kewirausahaan.

7. Pengembangan Layanan dan Pendidikan Olahraga Masyarakat Desa Untuk

Meningkatkan Sistem Tata Kelola Dan Proses Belajar Mengajar serta masyarakat bugar,

berprestasi dan produktif

8. Penanaman Nilai-Nilai Al-Islam Dan Kemuhammadiyah Dalam Kehidupan Kampus,

Keluarga Dan Masyarakat Desa

9. Eksplorasi Budaya Pendalungan Berbasis Nilai-Nilai Multi Etnis Dalam Masyarakat.

Page 41: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

32

4.2 Bidang Unggulan

4.2.1 Pengembangan Model Peningkatan Ketahanan Dan Keamanan Pangan

Berbasis Komoditas Lokal.

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. UU Nomor 7 tahun 1996

tentang pangan menjelaskan bahwa pangan merupakan hak asasi setiap Warga Negara

Indonesia. Karena itulah, pemerintah memiliki kewajiban dalam menjamin upaya pemenuhan

kebutuhan pangan di seluruh wilayah Indonesia. Secara sosial, pangan merupakan faktor

penting dan stragis dalam kebijakan Nasional. Konsep ketahanan pangan di Indonesia berdasar

pada Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang pangan. Ketahanan pangan adalah suatu

kondisi dimana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi, dan

ketersediaan pangan yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan

seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Selain itu aspek pemenuhan kebutuhan pangan

penduduk secara merata dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat juga tidak boleh

dilupakan.

Gambar 4 Kerangka Kebijakan Ketahanan Pangan

Konsep ketahanan pangan dapat diterapkan untuk menyatakan situasi pangan pada

berbagai tingkatan yaitu tingkat global, nasional, regional, dan tingkat rumah tangga serta

individu yang merupakan suatu rangkaian system hirarkis. Hal ini menunjukkan bahwa konsep

ketahanan pangan sangat luas dan beragam serta merupakan permasalahan yang kompleks.

Namun demikian dari luas dan beragamnya konsep ketahanan pangan tersebut intinya bertujuan

Page 42: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

33

untuk mewujudkan terjaminnya ketersediaan pangan bagi umat manusia. Bagi Indonesia,

ketahanan pangan masih sebatas konsep. Pada prakteknya, permasalahan ketahanan pangan di

Indonesia masih terus terjadi, masalah ini mencakup empat aspek aspek pertama ialah aspek

produksi dan ketersediaan pangan. Ketahanan pangan menghendaki ketersediaan pangan yang

cukup bagi seluruh penduduk dan setiap rumah tangga. Dalam arti setiap penduduk dan rumah

tangga mampu untuk mengkonsumsi pangan dalam jumlah dan gizi yang cukup. Permasalahan

aspek produksi diawali dengan ketidakcukupan produksi bahan pangan untuk memenuhi

kebutuhan penduduk. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan produksi pangan yang relatif

lebih lambat dari pertumbuhan permintaannya. Permasalahan ini akan berpengaruh pada

ketersediaan bahan pangan.

Pola konsumsi masyarakat terhadap suatu bahan pangan sangat dipengaruhi oleh dua faktor,

diantaranya : tingkat pengetahuan masyarakat tersebut terhadap bahan pangan atau makanan yang

dikonsumsi dan pendapatan masyarakat. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bahan pangan juga

sangat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat tersebut. Apabila suatu masyarakat memiliki

pengetahuan yang cukup mengenai bahan pangan yang sehat, bergizi, dan aman untuk dikonsumsi.

Maka masyarakat tersebut tentunya akan lebih seksama dalam menentukan pola konsumsi makanan

mereka. Selain itu, pendapatan masyarakat sangat berpengaruh di dalam menentukan pola konsumsi

masyarakat. Berdasarkan data dari BPS mengenai hubungan antara skor pola pangan harapan (PPH)

suatu masyarakat dengan tingkat pengeluaran per kapita per bulan. Terdapat hubungan positif dianta

keduanya, yakni semakin tinggi tingkat pengeluaran per kapita per bulan suatu masyarakat maka akan

semakin tinggi pula pola pangan harapan masyarakat tersebut. Aspek terkhir ialah aspek kemiskinan.

Ketahanan pangan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh aspek kemiskinan. Kemiskinan menjadi

penyebab utamanya permasalahan ketahanan pangan di Indonesia. Hal ini dikaitkan dengan tingkat

pendapatan masyarakat yang dibawah rata-rata sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan

pangan mereka sendiri. Tidak tercukupi pemenuhan kebutuhan masyarakat dikarenan daya beli

masyarakat yang rendah juga akan mempengaruhi tidak terpenuhinya status gizi masyarakat. Tidak

terpenuhinya status gizi masyarakat akan berdampak pada tingkat produktivitas masyarakat Indonesia

yang rendah. Status gizi yang rendah juga berpengaruh pada tingkat kecerdasan generasi muda suatu

bangsa.

4.2.2 Pengembangan Infrastruktur Desa Yang Inovatif, Berwawasan Lingkungan

Dan Berkelanjutan.

Infrastruktur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam menjalani aktifitas

kehidupan. Dari asal katanya, infrastruktur adalah tempat atau prasarana yang digunakan

manusia dalam melakukan sebuah aktifitas, seperti pemukiman, jalan, jembatan, gedung dan

Page 43: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

34

bangunan-bangunan irigasi. Secara umum infrastruktur perlu dirancang dengan

memperhatikan faktor lingkungan, artinya semua aktifitas mulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan operasional infrastruktur tidak merubah kondisi lingkungan yang

sebelumnya sudah baik. Infrastruktur sebagai sistem yang didukung dengan sarana dan

prasarana yang menjadi syarat kehidupan layak. Persoalan infrastruktur menjadi sangat

penting mengingat investasi yang cukup besar, maka jika keberlanjutannya tidak bertahan lama

maka investasi yang dikularkan semakin bertambah lagi.

Sebagai contoh pasokan rumah mencapai puluhan ribu per tahunnya dan baru dapat

dipenuhi sebagian saja, baik oleh pihak pemerintah, swasta ataupun mandiri oleh masyarakat.

Selain permasalahan kekurangan pasokan permukiman, permukiman yang dibuat sering

mengabaikan integrasi dari beberapa aspek, misalnya kenyamanan, keselamatan, lingkungan,

dan proses penghidupan yang berkelanjutan (sustainable livelihood) . Permasalahan lain yang

sering muncul adalah aspek legalitas tanah dan bangunan, meroketnya harga bangunan, local

genius yang terbaikan, ketiadaaan/kekurangan pasokan listrik, gas, dan jaringan komunikasi,

serta infrastruktur lainnya. Ditambah lagi banyaknya persoalan permukiman yang berada di

area yang rawan bencana.

Gambar 4 Pengembangan Infrastruktur dan Energi menuju Green Village

GREEN

VILLAGES

Page 44: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

35

Berangkat dari beberapa hal tersebut di atas, maka UM Jember mengambil tema

Pengabdian dalam road map ke-4 adalah pengembangan infrastruktur yang berwawasan

lingkungan. Pengmbangan model infastruktur yang berwawasan lingkungan di sini menjadi

salah satu kata kunci penting yang mengindikasikan adanya kemampuan untuk merespon

perubahan lingkungan. Hal ini tidak hanya berdimensi teknologis bagi rumah atau

infrastruktur permukiman secara umum, tetapi, barangkali lebih penting, adalah kecerdasan

masyarakat yang tinggal di dalamnya dalam merespon keterbatasan, perubahan lingkungan

serta bencana. Artinya, dalam road map ini akan dibangun suatu konsep yang komprehensif

dalam mengembangkan permukiman yang berbasis persoalan dan local genius Indonesia, untuk

mencapai sustainability dan merespon terhadap potensi bencana. Kebencanaan yang menjadi

kata kunci menjadi sangat beralasan karena lokasi Kabupaten Jember dan sekitarnya dikenal

sebagai daerah bencana.

Di sebelah selatan terdapat patahan gempa yang aktif dan banjir, di sebelah utara

terdapat Gunung Argopuro, di sebelah barat terdapat pegunungan yang rawan longsor, dan di

sebelah tenggara terdapat ancaman kekeringan di musim kemarau. Isu tentang permukiman

yang terjangkau harganya, nyaman dihuni, ramah lingkungan, aman terhadap bencana, dan

mempertimbangkan ikatan sosial budaya merupakan topik menarik di Kabupaten Jember.

Melalui road map ini UM Jember ingin mengembangkan konsep desain, model dan prototip

berbagai skala pengembangan infrastruktur, mulai dari rumah hingga kawasan baik di

perkotaan maupun di perdesaan. Konsep, model dan prototip ini juga meliputi teknologi, sistem,

infrastruktur pendukung yang mendukungnya. Solusi ini juga perlu didukung mulai dari

rekayasa lahan hingga customization interior dan piranti di dalamnya. Solusi fisik ini dengan

sendirinya juga perlu didukung dengan rekayasa sosial dan kultural serta ekonomi agar dapat

diterima oleh masyarakat. Agama juga perlu dilibatkan sebagai upaya memberi makna lebih

koheren pada perubahan perilaku dari kultur "apa adanya" yang berkembang saat ini ke kultur

yang lebih menghargai kebersihan, inklusivitas, serta citra yang baik. Dengan demikian model

yang akan dikembangkan ini bersifat dinamis dan multi dimensi yang diharapkan nantinya

dapat diaplikasikan di berbagai wilayah di Indonesia dalam rangka meningkatan infrastruktur

permukiman Indonesia seperti tercantum dalam Visi Inovasi Indonesia 2025.

Wilayah Indonesia memang sangat luas dan terkandung sumber daya alam dan potensi

enegi yang berlimpah, baik di dalam tanah atau di permukaan tanah. Beberapa di antaranya

dapat dikembangkan menjadi energi alternative atau energi terbarukan contohnya energi

matahari, air, angin dan sampah sebagai pengganti atau alternative lain dari bahan bakar minyak

Page 45: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

36

yang setiap tahun terus menurun dan menyusut persediaanya. Indonesia mempunyai potensi

yang sangat besar untuk mengembangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air dan

sampah. Namun penggunaan energi terbarukan di Indonesia masih sangat rendah sehingga

diperlukan peningkatan dalam kegiatan studi dan penelitian yang berkaitan dengan semua jenis

sumber daya energi terbarukan secara menyeluruh. Penelitian bisa dimulai dengan upaya

perumusan standar rekayasa system konversi energi yang sesuai dengan Indonesia,

pembuatan prototype yang sesuai dengan spesifikasi dasar dan standar rekayasanya, perbaikan

penyedian energi listrik, dan pengumpulan pendapat dan tanggapan masyarakat tentang

pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan.

Pengembangan energi terbarukan perlu dilakukan supaya bisa mengatasi persoalan

sumber energi fosil yang setiap hari kian menipis. Potensi energi terbarukan di Indonesia

memang bermacam-macam contohnya matahari, air, angin dan sampah akan tetapi kendala

muncul dari pemanfaatanya. Penyebabnya diantaranya adalah sumber daya manusia yang

kurang ahli, teknologi, dan terdapat kesenjangan geografis lokasi-lokasi pasokan energi dan

permintaan. Bicara soal teknologi untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia

memiliki beberapa kendala di antaranya rekayasa dan teknologi pembuatan sebagian besar

komponen utamanya belum bisa didapat di Indonesia jadi harusimport dari luar negeri,

maka dari itu kita harus mengoptimalkan teknologi yang kita gunakan untuk mendapatkan

sumber energy yang maksimal pula.

Energi adalah modal dasar dalam melakukan pembangunan nasional. Ketersediaan

sumber energi mutlak untuk menjalankan berbagai aktivitas dalam kehidupan kita. Menurut

beberapa ahli berpendapat bahwa dengan pola konsumsi seperti sekarang, maka dalam waktu

50 tahun cadangan bahan bakar fosil akan habis, ini bisa dilihat dari naiknya harga minyak di

dalam negeri dan tidak stabilnya harga minyak di pasar internasional. Jika dikaitkan dengan

penggunan sumber energi fosil sebagai bahan bakar sistem pembangkit listrik, maka kebisaan

tersebut akan meningkatkan pula biaya oprasional pembangkit yang berpengaruh langsung

terhadap biaya produksi listriknya yang berimbas langsung terhadap pertumbuhan ekonomi,

maka dari itu kita memerlukan mengunakan energi dari sumber energi terbarukan agar bisa

menghemat penggunaan bahan bakar fosil yang sekarang kita gunakan ini. Menurut kepala

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) energi terbarukan di Indonesia setidaknya

mampu berkontribusi sebanyak 23 persen darri kebutuhan energi nasional pada tahun 2025

kemudian dapat meningkat lagi menjadi 31 persen pada tahun 2050. Pertanyaannya sekarang

adalah apakah masyarakat memiliki pengetahuan dan kesadaran pelestarian lingkungan hidup

Page 46: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

37

? jawabannya adalah “ya”. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan

hidup menunjukan sambutan yang sangat baik. Masyarakat makin peduli mulai dari sekedar

menjaga kebersihan lingkungan, mengontrol limbah buangan dan sisa produksi. Banyak

pembangunan proyek fisik yang memperhatikan faktor pelestarian lingkungan hidup, sehingga

perusahan atau perorangan yang merugikan sekitar dapat diminimalisir atau dihindari.

4.2.3 Pengembangan Smart Village Yang Mendukung Aspek Pendidikan,

Pemerintahan, Bisnis, Lingkungan dan Kesehatan.

Terbitnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang melahirkan adanya kebijakan

tentang dana desa dan mengakibatkan peningkatan yang signifikan pada pengembangan inovasi

desa. Payung hukum UU No. 4 Tahun 2014 Tentang Desa meletakkan desa sebagai halaman

depan Indonesia, bukan hanya sebagai latar belakang Indonesia dengan mengedepankan azas

rekognisi dan subsidiaritas dalam pengaturan desa. Dalam konteks Nawacita Pembangunan

Jilid ke-2 Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, setidaknya UU Desa mengemban 3 misi.

Pertama, UU Desa menegaskan bahwa desa berdaulat secara politik, artinya desa memiliki

prakarsa dan emansipasi lokal untuk mengatur dan mengurus dirinya. Kedua, secara ekonomi

desa diarahkan untuk mandiri secara ekonomi dipayungi oleh kewenangan berdasarkan hak

lokal berskala desa. Ketiga, rekognisi budaya lokal desa tetap dilindungi sehingga inovasi

kontemporer yang bertujuan untuk mengembangkan desa tidak menghilangkan identitas

budaya lokal desa.

Salah satu model implementasi inovasi desa sebagai penerapan konsep “Desa

Membangun” adalah penerapan smart village yang sebenarnya merupakan turunan dari smart

city. Masih banyak gap anatara kajian teoritis dengan implementasi praktis di lapangan

berkaitan dengan smart village, karena memang penerapannya masih relative baru di Indonesia.

Melalui kegiatan pengabdian dalam payung Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat

UM Jember 2020-2004, UM Jember berusaha mengurangi kesenjangan itu khususnya di desa-

desa mitra LPPM UM Jember. Meskipun belum ada definisi final tentang smart village, namun

secara umum dapat dikatakan bahwa desa itu adalah desa cerdas jika desa tersebut secara

inovatif menggunakan teknologi informasi untuk mencapai peningkatan kualitas hidup,

efisiensi dan daya saing dalam aspek pendidikan, pemerintahan, bisnis, lingkungan dan

kesehatan.

Terwujudnya desa mandiri yang berkelanjutan dapat menjadikan desa lebih menarik

untuk ditempati, dikunjungi maupun untuk dijadikan sasaran investasi. Oleh sebab itu, maka

Page 47: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

38

perlu dilakukan upaya untuk merubah pandangan bahwa kota lebih maju, lebih canggih, atau

lebih sejahtera bila dibandingkan dengan desa. Anggapan tersebut perlu dibalik dengan

langkah-langkah inovatif yang salah satunya dilakukan dengan menciptakan smart village atau

desa cerdas. Smart village merupakan rangkaian dari Program Universal Service Obligation

(USO) yang dimaksudkan sebagai sarana memperkenalkan bidang information and

communication technology (ICT) pada masyarakat, terutama untuk meningkatkan

produktivitas dan perekonomian di daerah. Sementara itu, Smart City and Community

Innovation Centre (SCCIC) memformulasikan smart village sebagai sebuah ekosistem yang

memungkinkan pemerintah, industri, akademisi maupun elemen masyarakat terlibat untuk

menjadikan desa menjadi lebih baik.

Dalam konsep desa cerdas, tingkat keberhasilan program diukur dengan melihat kinerja

pengelolaan sumber daya sehingga menjadi lebih efisien, berkelanjutan dan melibatkan

beragam elemen masyarakat. Konsep Smart Village dibutuhkan agar desa-desa mampu

mengetahui permasalahan yang ada di dalamnya (sensing), memahami kondisi permasalahan

desa (understanding), dan dapat mengatur (controlling) berbagai sumber daya yang ada untuk

digunakan secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memaksimalkan pelayanan kepada

warganya. Selain itu, agar program smart village mencapai keberhasilan, diperlukan elemen

pendukung yang meliputi 5 (lima) teknologi pintar, yaitu: (1) sensor pintar, (2) komunikasi dari

satu mesin ke mesin lain, (3) komputasi awan, (4) media sosial, dan (5) teknologi Geographical

Information System (GIS).

4.2.4 Pengembangan Layanan Kesehatan Untuk Masyarakat Desa Sebagai Upaya

Pencegahan, Diagnostik, Terapeutik, Rehabilitatif, Dan Implementasi Bidang

Kesehatan Komplementer.

Indonesia masuk kategori negara yang lamban dalam mencapai MDGs. Sumber

kelambanan ditunjukkan dari masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian balita,

belum teratasinya laju penularan HIV/AIDS, rendahnya pemenuhan air bersih dan sanitasi yang

buruk, belum adanya pengakuan inisiatif masyarakat, pemerintah RI belum pernah mendorong

rasa kepemilikan bersama MDGs kepada rakyatnya, sangat kuat kesan bahwa pen capaian

MDGs identik dengan pelaksanaan program pemerintah. melakukan upaya terobosan yang

memiliki daya ungkit bagi peningkatan derajat kesehatan penduduk Indonesia dan untuk

akselerasi pencapaian MDGs yaitu melalui kebijakan program Desa sehat. Desa sehat adalah

suatu kondisi masyarakat desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta

Page 48: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

39

kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan

kesehatan secara mandiri. Masalah pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan pada program

Desa sehat adalah sebagai berikut: Pertama, paradigma sehat sebagai paradigma pembangunan

kesehatan telah dirumuskan, namun belum dipahami dan diaplikasi semua pihak. Kedua,

undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menetapkan daerah

(kabupaten/kota) memegang kewenangan penuh dalam bidang kesehatan, namun kewenangan

tersebut belum berjalan optimal. revitalisasi puskesmas dan posyandu hanya diartikan dengan

pemenuhan fasilitas sarana. keterlibatan masyarakat bersifat semu yang lebih berkonotasi

kepatuhan daripada partisipasi dan bukan pemberdayaan masyarakat. Partisipasi masyarakat

merupakan elemen utama dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan. Pentingnya

pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dengan menyepakati perlunya: membangun

kapasitas promosi kesehatan, penguatan sistem kesehatan, kemitraan dan kerjasama lintas

sektor, pemberdayaan masyarakat, serta sadar sehat dan perilaku sehat.

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat noninstruktif

untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi

masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi

setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas sektor maupun LSM dan tokoh

masyarakat. Model pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan diformulasikan sebagai

berikut. Pertama, model pengembangan lokal yaitu pemberdayaan masyarakat sejalan dengan

model pengembangan lokal sebagai upaya pemecahan masalah masyarakat melalui partisipasi

masyarakat dengan pengembangan potensi dan sumber daya lokal. Kedua, model promosi

kesehatan dilakukan melalui empat pendekatan, yaitu persuasi (bujukan/ kepercayaan)

kesehatan, konseling personal dalam kesehatan, aksi legislatif, dan pemberdayaan masyarakat.

Ketiga, model promosi kesehatan perspektif multidisiplin mempertimbangkan lima pendekatan

meliputi medis, perilaku, pendidikan, pemberdayaan, dan perubahan sosial. Keempat, model

pelayanan kesehatan primer berbasis layanan masyarakat, masyarakat harus bertanggung jawab

dalam mengidentifikasi kebutuhan dan menetapkan prioritas, merencanakan dan memberikan

layanan kesehatan, serta memantau dan mengevaluasi layanan kesehatan. Kelima, model

pemberdayaan masyarakat meliputi partisipasi, kepemimpinan, keterampilan, sumber daya,

nilai-nilai, sejarah, jaringan, dan pengetahuan masyarakat. Keenam, model pengorganisasian

masyarakat yaitu hubungan antara pemberdayaan, kemitraan, partisipasi, responsitas budaya,

dan kompetensi komunitas. Ketujuh, model determinan sosial ekonomi terhadap kesehatan

Page 49: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

40

meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan modal atau kekayaan yang berhubungan satu

sama lain dengan kesehatan.

4.2.5 Sistem Hukum, Kebijakan Layanan Publik Dan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Yang Transparan Dan Berkeadilan

Pelaksanaan otonomi dan demokrasi Desa yang dibingkai dengan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bukan sekadar perkara kelembagaan semata, melainkan

mempunyai dasar filosofis yang dalam. Masa depan negara ini, membutuhkan bangsa yang

mandiri, bermartabat, pemerintah yang kuat (berkapasitas dan bertenaga) dan demokratis.

Upaya penguatan otonomi daerah dan “otonomi desa” menjadi bagian dari cita-cita itu,

sekaligus hendak membangun imajinasi Indonesia yang kuat dan sempurna, yang melampaui

(beyond) sentralisme dan lokalisme. NKRI akan menjadi lebih kuat bila ditopang oleh

kedaulatan rakyat serta kemandirian lokal (daerah dan Desa), yakni pusat yang “menghargai”

lokal dan lokal yang “menghormati” pusat. Kemandirian Desa akan menjadi fondasi dan

kekuatan NKRI, oleh karenanya jika Desa selamanya marginal dan tergantung, maka justru

akan menjadi beban berat pemerintah dan melumpuhkan fondasi NKRI tersebut.

Gambar Gap dalam Kebijakan Layanan di Desa

Jika menilik amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, disebutkan bahwa pada

dasarnya otonomi Desa memiliki tujuan sebagai berikut: (1) memperkuat kemandirian Desa

Page 50: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

41

sebagai basis kemandirian NKRI; (2) memperkuat posisi Desa sebagai subyek pembangunan;

(3) mendekatkan perencanaan pembangunan ke masyarakat; (4) memperbaiki pelayanan publik

dan pemerataan pembangunan; (5) menciptakan efisiensi pembiayaan pembangunan yang

sesuai dengan kebutuhan lokal; (6) menggairahkan ekonomi lokal dan penghidupan masyarakat

Desa; (7) memberikan kepercayaan, tanggung jawab dan tantangan bagi Desa untuk

membangkitkan prakarsa dan potensi Desa; (8) menempa kapasitas Desa dalam mengelola

pemerintahan dan pembangunan; (9) membuka arena pembelajaran yang sangat berharga bagi

pemerintah Desa, lembagalembaga Desa dan masyarakat; dan (10) merangsang tumbuhnya

partisipasi masyarakat lokal.

Untuk mewujudkan kondisi Desa sebagaimana tersebut di atas, tentu banyak sekali hal

yang harus dilakukan oleh pemerintah, baik pusat, provinsi, kabupaten, dan kecamatan serta

seluruh stake holders terkait. Salah satu hal yang sangat krusial adalah terkait dengan penguatan

kapasitas pelayanan publik Pemerintahan Desa, dimana esensi desentralisasi dan otonomi

daerah salah satunya adalah mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Oleh karena

itu, membangun model pelayanan publik dalam Pemerintahan Desa menjadi sebuah

keniscayaan dalam mendorong desentralisasi dan otonomi desa sebagai strategi dalam

memperkuat NKRI kedepan. Membangun konstruksi model pelayanan publik Desa paling tidak

harus dimulai dari mengidentifikasi aspek-aspek yang berkaitan dengan manajemen pelayanan

publik Desa secara menyeluruh. Beberapa aspek yang berpengaruh terhadap totalitas dalam

pemberian pelayanan publik Desa yang berkualitas, antara lain terkait dengan: (1)

pengorganisasiannya; (2) bisnis proses; (3) SDM; (4) Standar-standar; (5) IT dan Sarana

pendukung lainnya. Oleh karena itu, penguatan kapasitas pelayanan publik Desa pada dasarnya

adalah upaya-upaya untuk mengidentifikasi, membangun, menerapkan dan mengevaluasi

secara baik dan konsisten seluruh aspek-aspek pelayanan publik Desa sebagaimana tersebut di

atas. Dengan demikian, akan dapat dikembangkan konstruksi model pelayanan publik Desa

baik menyangkut jenis dan jumlahnya, pengorganisasiannya, ruang lingkupnya, kompetensi

SDM pelayanan Desa, standar-standar pelayanannya serta penggunaan IT untuk mendukung

kelancaran dan kualitas pelayanan publik Desa.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa merupakan instrumen untuk

membangun visi menuju kehidupan Desa yang mandiri, demokratis dan sejahtera. Kemandirian

Desa bukanlah kesendirian Desa dalam menghidupi dirinya sendiri serta berada di ruang yang

hampa politik, tetapi juga terkait dengan dimensi keadilan yang berada dalam konteks relasi

antara Desa . Kemandirian Desa berarti kapasitas dan inisiatif lokal yang kuat. Inisiatif lokal

Page 51: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

42

adalah gagasan, kehendak dan kemauan entitas Desa yang berbasis pada kearifan lokal,

komunalisme dan modal sosial (kepemimpinan, jaringan dan solidaritas sosial). Dengan

demikian, inisiatif lokal yang kuat merupakan fondasi lokal bagi kemandirian Desa. Perspektif

pelayanan publik Desa, berdasarkan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6

Tahun 2014 Pasal 4 butir f, dinyatakan bahwa pengaturan desa bertujuan meningkatkan

pelayanan publik bagi warga masyarakat desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan

umum. Sedangkan dalam Pasal 7 ayat (3) butir c, disebutkan bahwa penataan Desa

dimaksudkan untuk mempercepat proses pelayanan publik. Selanjutnya Pasal 67 ayat (2) butir

e, menyatakan bahwa Desa berkewajiban memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat desa. Lebih lanjut, dalam Pasal 68 ayat (1) butir b disebutkan bahwa masyarakat

desa berhak memperoleh pelayanan yang sama dan adil. Isu kesejahteraan mencakup dua

komponen besar, yakni penyediaan layanan dasar (pangan, papan, pendidikan dan kesehatan)

dan pengembangan ekonomi Desa yang berbasis pada potensi lokal. Kemandirian dan

demokrasi Desa merupakan alat dan peta jalan untuk mencapai kesejahteraan rakyat Desa.

Desentralisasi memungkinkan alokasi sumberdaya kepada Desa, dan demokrasi

memungkinkan pengelolaan sumberdaya Desa berpihak pada rakyat Desa. Hak Desa untuk

mengelola sumberdaya alam, misalnya, merupakan modal yang sangat berharga bagi ekonomi

rakyat Desa. Demikian juga dengan alokasi dana Desa yang lebih besar akan sangat bermanfaat

untuk menopang fungsi Desa dalam penyediaan layanan dasar warga Desa. Namun,

kesejahteraan rakyat Desa yang lebih optimal tentu tidak mungkin mampu dicakup oleh

pemerintah Desa semata, karena itu dibutuhkan juga kebijakan pemerintah yang responsif dan

partisipatif, yang berorientasi pada perbaikan pelayanan dasar dan pengembangan ekonomi

local.

4.2.6 Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Desa Berbasis Kearifan Lokal Dan

Kewirausahaan.

Pengembangan ekonomi terus mengalami proses transformasi seiring dengan adanya

perubahan ketersediaan sumber daya dan kebutuhan masyarakat. Keterbatasan ketersediaan

sumber daya alam mendorong munculnya paradigma baru dalam pembangunan ekonomi, yaitu

bahwa pembangunan ekonomi tidak lagi menggantungkan kepada ketersediaan sumber daya

alam, namun lebih pada unsur kreatif itas dan inovasi yang bisa dilakukan oleh sumber daya

manusianya. Sektor ekonomi yang bergerak dengan dorongan ini kemudian dikenal dengan

industri atau ekonomi kreatif. Berdasarkan INPRES no. 6 Tahun 2009, industri ekonomi kreatif

Page 52: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

43

didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, ketrampilan, dan bakat

individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomi.

Gambar 4 Spektrum Ekonomi Kreatif

Dengan semakin pentingnya peran ekonomi kreatif ini akhirnya mendorong Pemerintah

Indonesia untuk serius dalam mengembangkannya. Sebagian besar industri ekonomi kreatif

paling menyentuh ke masyarakat kebanyakan adalah UKM dan menurutnya saat ini

pengelolaannya belum profesional. Pasalnya ekonomi kreatif merupakan basis dari karakter

dan identitas bangsa apalagi berbasis potensi lokal. Dengan memperkuat struktur industri

berbasis tradisi dan budaya, kekayaan intelektual dan warisan budaya bangsa dapat

dilestarikan sebagai sumber inspirasi untuk menghasilkan produk-produk inovatif baru

bernilai tambah dan berdaya saing tinggi. Di sinilah tampak bahwa aspek kewirausahaan dalam

industri ekonomi kreatif ini belum tergarap secara professional.

Kabupaten Jember sebagai sentral Kawasan Besuki memiliki berbagai kelebihan,

termasuk dalam aspek ekonomi. Tiga sektor utama yang menjadi pilar ekonomi Jember, yaitu

Page 53: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

44

sektor pendidikan, sektor pariwisata dan sektor perkebunan serta pertanian. Ketiga-tiganya

berkembang dengan berbasis knowledge. Dari ketiga sector inilah mendorong tingginya

semangat melakukan kegiatan usaha ekonomi kreatif yang berbasis potensi lokal. Kabupaten

Jember merupakan sebuah kawasan yang masih tertinggal di bidang pendidikan

mengharuskan penduduk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya. Sebagai

sebuah perguruan tinggi berideologi Islam, UM Jember memiliki tanggung jawab untuk turut

melakukan pendidikan terhadap para calon wirausahawan dan wirausahawan untuk

meningkatkatkan kualitas kinerjanya sesuai dengan nilai-nilai Islam dan peradaban Indonesia.

Nilai-nilai islam dan peradaban inilah yang kemudian diharapkan bukan sekedar sebagai

sebuah kode etik, namun sebagai suatu spirit dan prinsip di dalam bisnis.Pengembangan

ekonomi kreatif meski diarahkan setidaknya dalam tiga orientasi: wirausaha, etika dan daya

saing global.

Tiga nilai inilah yang akan didorong oleh UM Jember dalam tema Pengabdian ini.

Diharapkan UM Jember mampu berperan dalam pengembangan ekonomi kreatif dengan

mengedepankan sisi kewirausahaanya sehingga memiliki saya saing global. Tentunya hal ini

diperlukan pentahapan, mulai mengangkat ekonomi kreatif kelas local menjadiberkelas

nasional, dan kemudian mendorong industri berkelas nasional menjadi berdaya saing global.

Meskipun demikian sangat dimungkinkan dengan adanya percepatan peningkatan

kewirausahaan mendorong ekonomi kreatif melakukan sebuah lompatan menuju berdaya

saing global. Berdaya saing global bukan hanya diartikan sebagai kemampuan industri ekonomi

kreatif untuk menangkap peluang ekspor, namun dalam arti industri ini memiliki daya saing

yang tinggi sehingga mampu bersaing dengan industri asing maupun industri domestik di dalam

menggarap pasar lokal, domestik maupun pasar ekspor.

Secara umum, topik-topik dalam Pengabdian ini berorientasi untuk mengetahui

bagaimana pemanfaatan potensi lokal untuk pengembangan ekonomi kreatif saat ini dan

strategi percepatannya penguatan ekonomi kretaif berbasis potensi lokal ?. Melalui road map

ini dapat diungkap hal-hal sebagai berikut :

• Bagaimanakah pola pemetaan potensi lokal di kawasan Jember dan sekitarnya ?

• Mengetahui pola pengembangan ekonomi kreatif kawasan ?

• Strategi apakah yang diperlukan dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis

sumberdaya lokal ?

• Bagaimana mewujudkan model ekonomi kreatif berbasis potensi local ?

• Bagaimana implementasi model dalam rangka penguatan ekonomi kreatif berbasis

Page 54: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

45

sumberdaya local ?

Ada empat sasaran pokok yang akan digali yaitu:

• Ekonomi kreatif dan aspek-aspek pembentuk maupun pendukungnya

• Etika bisnis dan potensi lokal dalam pengembangan industri kreatif

• Industri ekonomi kreatif, terutama di Kabupaten Jember dan sekitarnya

• Daya saing global

Dalam rangka menjalankan road map Pengabdian, maka akan dilakukan berbagai

Pengabdian untuk menjawab pertanyaan khusus Pengabdian. Kerangka pelaksanaan

Pengabdian-Pengabdian tersebut diproyeksikan dalam sebuah rencana 5 tahun 2020-2020.

4.2.7 Pengembangan Layanan dan Pendidikan Olahraga Masyarakat Desa Untuk

Meningkatkan Sistem Tata Kelola Dan Proses Belajar Mengajar serta masyarakat

bugar, berprestasi dan produktif

Pada era 4.0 layanan pendidikan masyarakat desa perlu ditingkatkan melalui sistem tata

kelola dan proses Belajar Mengajar. Dalam Peraturan Perundang-undangan yaitu Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memberikan amanat

bahwa Kursus dan Pelatihan dalam mendukung pengurangan pengangguran dan kemiskinan

seperti tercantum dalam pasal 26 ayat 5 yang menyatakan bahwa kursus dan pelatihan

diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan,

kecakapan hidup dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja,

usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, lalu masih

ditemukannya fakta angka kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Maka dari itu

diselenggarakan program Desa Vokasi, yaitu kawasan pedesaan yang menjadi sentra

penyelenggaraan kursus dan/atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan

unit-unit usaha (produksi/jasa) berdasarkan keunggulan lokal dalam dimensi sosial, ekonomi,

budaya, dan lingkungan.

Salah satu program Desa adalah memberikan pembekalan pada masyarakat dalam hal

layanan pendidikan melalui program kerjasama mitra denga PT ataupun lembaga-lembaga

pendidikan lainnya untuk pengembangan diri. Program desa vokasi diselenggarakan agar

masyarakat di wilayah pedesaan mendapat:

a) Dukungan berbagai keterampilan produksi/ jasa, agar mampu memberdayakan potensi

desa menjadi produktif sebagai sumber pendapatan untuk meningkatkan mutu

Page 55: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

46

kehidupan dan pembangunan desa,

b) Menekan angka pengangguran dan tingkat urbanisasi dengan memberikan keterampilan

masyarakat di wilayah pedesaan dalam memanfaatkan keunggulan komparatif dan

keunggulan kompetitif dari sumber daya dan potensi suatu desa berbasis kearifan local,

c) Membentuk kawasan desa yang menjadi sentra beragam vokasi,

d) Terbentuknya kelompok–kelompok usaha yang memanfaatkan pontesi sumber daya

dan kearifan lokal, dimana warga masyarakat dapat belajar dan berlatih menguasai

keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja dan menciptakan lapangan kerja

sesuai dengan sumber daya yang ada di wilayahnya sehingga taraf hidup masyarakat di

wilayah pedesaan semakin meningkat.

Sekolah-sekolah di daerah pedesaan sering diasosiasikan dengan keterbelakangan

dalam banyak aspek, seperti ketersediaan fasilitas, infrastruktur, kualitas proses belajar-

mengajar, output, manajemen dan tata kelola. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,

berbagai program digulirkan baik oleh pemerintah, dunia usaha, masyarakat, maupun

pemangku kepentingan lain. Secara umum, program-program tersebut lebih berfokus pada

distribusi resources, pembangunan infrastruktur sekolah, peningkatan kualitas guru dan

perbaikan manajemen dan tata kelola.

Sangat sedikit program yang diarahkan pada perbaikan manajemen dan kepemimpinan

sekolah, yang memperhatikan aspek keunikan dan karakteristik wilayah pedesaan serta

peningkatan kualitas interaksi antara berbagai stake holders di tingkat sekolah. Untuk

mewujudkan Tri dharma PT UM Jember memiliki tanggung jawab untuk melakukan

pengembangan layanan pendidikan masyarakat desa untuk mengembangkan tata kelola dan

proses belajar mengajar. Mencerdaskan masyarakat, mengentas kemiskinan dan desa tertinggal

bagian dari Tri Dharma PT yaitu melakukan pengabdian pada masyarakat untuk membangun

masyarakat yang mandiri dan berkemajuan. Oleh karena itu pentingnya mempertimbangkan

konteks dan relasi dalam tata kelola, kepemimpinan dan manajemen sekolah di daerah pedesaan

untuk menciptakan proses pembelajaran yang relevan dan bermakna.

Globalisasi telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk manajemen dan

kepemimpinan di sektor pendidikan. Sebagai sebuah fenomena yang melampaui batas-batas

politik, budaya dan geografis, globalisasi sukses menciptakan keseragaman baik dalam teori,

kebijakan maupun praktek kepemimpinan dan manajemen sekolah. Dalam kacamata Dimmock

dan Walker (2005), teori dan praktek kepemimpinan di sektor pendidikan lebih banyak

‘diekspor’ dari negara-negara Anglo-American yang kemudian diadopsi di banyak belahan

Page 56: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

47

dunia tanpa memperhatikan konteks ekonomi, politik dan budaya di negara-negara tersebut.

Kondisi ini kemudian diperkuat dengan kehadiran institusi-institusi global seperti Program for

International Students Assessment (PISA) yang merumuskan kriteria-kriteria global untuk

mengukur dan membuat komparasi pencapaian pendidikan di negara-negara anggota OECD.

Layanan pendidikan secara optimal pada masyarakat perlu diperioritaskan untuk

membangun masyarakat mandiri. Lebih jelasnya layanan pendidikan dapat dikategorikan

menjadi 3 (tiga) jenjang layanan yaitu: 1) Layanan pemerintah (pusat, kabupaten/kota dan dinas

pendidikan) kepada masyarakat dan sekolah; 2) layanan sekolah kepada masyarakat dan siswa;

dan 3) Layanan guru kepada siswa.Dari jenjang layanan ini masing-masing memiliki jenis

layanan yang berbeda sesuai jenjangnya. Jenis layanan sesuai jenjangnya dari tinggi ke rendah,

dari umum ke khusus dan dari kelompok ke individu.

Pertama, layanan pemerintah pusat, kabupaten/kota, dan dinas pendidikan kepada

masyarakat dan sekolah mencakup: a) Informasi jenis sekolah ke masyarakat; b) Pemberian

biaya operasional sekolah; c) Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana; d) Pembinaan

manajemen; e) Pembinaan akademik; f) Bantuan biaya pendidikan bagi siswa miskin; dan g)

Bantuan operasional bagi sekolah yang kurang biaya.

Kedua, layanan sekolah kepada masyarakat dan siswa mencakup: a) Informasi sekolah

(program, peminatan, paket keahlian, pendaftaran dll) kepada masyarakat; b) Pendaftaran

danpenerimaan siswa baru; c) Peminatan; d) Penyediaan ruang dan sarana belajar; e)

Pembelajaran yg sesuai dg karakteristik siswa; f) Bimbingan belajar; g) Kegiatan ekstra

kurikuler; h) Pembelajaran remedial; i) Bimbingan karir; i) Bursa kerja; k) Penyaluran ke

perguruan tinggi; dan l) Penyaluran ke dunia kerja.

Ketiga, layanan guru kepada siswa mencakup: a) Layanan orientasi: memperkenalkan

seseorang pada lingkungan yang baru dimasukinya, misalnya memperkenalkan siswa baru pada

sekolah yang baru dimasukinya; b) Layanan informasi: bersama dengan layanan orientasi

memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal

yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu

tujuan atau rencana yang dikehendaki. Informasi yang dapat diberikan di sekolah di antaranya:

informasi pendidikan, informasi jabatan, informasi tentang cara belajar yang efektif dan

informasi sosial budaya; c) Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran: membantu

menempatkan individu dalam lingkungan yang sesuai untuk perkembangan potensi-potensinya.

Termasuk di dalamnya: penempatan ke dalam kelompok belajar, pemilihan kegiatan

ekstrakurikuler yang diikuti, penyaluran ke jurusan/program studi, penyaluran untuk studi

Page 57: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

48

lanjut atau untuk bekerja; d) Layanan bimbingan belajar: membantu siswa untuk mengatasi

masalah belajarnya dan untuk bisa belajar dengan lebih efektif; e) Layanan konseling

individual: konseling yang diberikan secara perorangan; dan f) Layanan bimbingan dan

konseling kelompok: konseling yang dilaksanakan pada sekelompok orangyang mempunyai

permasalahan yang serupa.

Dengan mengacu pada jenis layanan di atas maka perlu sekali ditetapkan Standar

Pelayanan Minimal di bidang pendidikan, yang mana standar pelayanan ini berbeda dengan

standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan mengacu pada komponen/instrumen

yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pendidikan sedangkan standar pelayanan

pendidikan ditekankan pada penyediaan layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Dengan

demikian, standar pelayanan pendidikan bukanlah miniatur dari SNP (atau SNP minus) tetapi

merupakan hal yang berbeda dengan SNP, yaitu terkait dengan konsep melayani pelanggan

dengan sebaik-baiknya (pelayanan prima) dan memberikan kepuasan pelanggan atas imbalan

yang diberikan oleh pelanggan (customer satisfaction). Berikut ini gambar alur bagaimana

layanan pendidikan memberikan kepuasan pada pelanggan termasuk masyarakat desa.

4.2.8 Eksplorasi Budaya Pendalungan Berbasis Nilai-Nilai Multi Etnis Dalam

Masyarakat.

Dewasa ini upaya pengembangan kapasitas Masyarakat Pendalungan merupakan bagian

yang penting di dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari pengembangan

kapasitas misalnya dilaksanakan dengan pendidikan, baik secara formal maupun informal. Di

dalam perusahaan misalnya melalui pelatihan-pelatihan sumberdaya manusia, pengembangan

sistem manajerial. Di dalam pemerintahan pengembangan kapasitas aparatur pemerintahan juga

penting untuk meningkatkan performa aparatur dalam menjadalankan tugasnya sebagai abdi

negara, dan juga regulasi dan deregulasi kebijakan pemerintahan. Dalam konteks pembangunan

secara keseluruhan pun upaya pengembangan kapasitas menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

Dengan kata lain tidak mungkin terjadi suatu proses pembangunan/pengembangan dalam hal

apapapun tanpa upaya pengembangan kapasitas bagi pelaku maupun juga sistem yang

mengaturnya. Dalam hal ini yang akan kita bahas adalah kapasitas yang terkait dengan manusia

dan juga sistem yang ada di sekitarnya, kapasitas yang dapat pula diartikan sebagai kemampuan

manusia, kemampuan institusi dan juga kemampuan sistemnya. Implementasi capacity building

harus melibatkan pihak pemerintah, masyarakat dan private sector termasuk di antaranya adalah

Perguruan Tinggi Swasta seperti UM Jember.

Page 58: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

49

Gambar 4 Pihak yang terlibat

Lalu bagaimana dengan Pengertian umum Pengembangan Kapasitas? Apakah

kapasitas Masyarakat Pendalungan hanya berorientasi kepada kemampuan manusia

semata-mata?tentu saja tidak, mengingat dalam sebuah sistem organisasi misalnya selain

mencakup aspek manusia juga mencakup sistem manajemen, kebijakan, strategi, peraturan dll.

Pengertian pengembangan kapasitas memang secara terminologi masih ada perbedaaan

pendapat, sebagian orang merujuk kepada pengertian dalam konteks kemampuan (pengetahuan,

keterampilan) sebagian lagi mengartikan kapasitas dalam konteks yang lebih luas termasuk di

dalamnya soal sikap dan perilaku. Sebagian ilmuwan juga melihat pengembangan kapasitas

sebagai capacity development atau capacity strengthening, mengisyaratkan suatu prakarsa

pada pengembangan kemampuan yang sudah ada (existing capacity). Sementara yang

lain lebih merujuk padaconstructing capacity sebagai proses kreatif membangun kapasitas yang

belum nampak (not yet exist) (Prof. Dr. H.R. Riyadi Soeprapto, MS: 2010). Beberapa

pengertian menurut para ahli:

a) capacity building sebagai suatu proses yang dapat meningkatkan kemampuan

seseorang, suatu organisasi atau suatu sistem untuk mencapai tujuan-tujuan

yang dicita- citakan, Brown (2001:25)

b) capacity building sebagai suatu proses untuk melakukan sesuatu, atau serangkaian

gerakan, perubahan multi level di dalam individu, kelompok-kelompok, organisasi-

organisasi dan sistem-sistem dalam rangka untuk memperkuat kemampuan

penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat tanggap terhadap perubahan

lingkungan yang ada Morison (2001:42)

Lain lagi menurut A9CBF: 2001) Peningkatan kapasitas dapat didefinisikan sebagai

sebuah proses untuk meningkatkan kemampuan individu, kelompok, organisasi, komunitas

UM Jember

Masyarakat

Pemda

Page 59: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

50

atau masyarakat untuk menganalisa lingkungannya; mengidentifikasi masalah-masalah,

kebutuhan-kebutuhan, isu-isu dan peluang-peluang; memformulasi strategi-strategi untuk

mengatasi masalah-masalah, isu-isu dan kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan memanfaatkan

peluaang yang relevan. merancang sebuah rencana aksi, serta mengumpulkan dan

menggunakan secara efektif, dan atas dasar sumber daya yang berkesinambungan untuk

mengimplementasikan, memonitor, dan mengevaluasi rencana aksi tersebut, serta

memanfaatkan umpan balik sebagai pelajaran.

Dalam Buku The Capacity Building For Local Government Toward Good Governance

yang ditulis oleh Prof. Dr. H.R. Riyadi Soeprapto, MS, juga menyampaikan bahwa World Bank

menekankan perhatian capacity building pada;

a) Pengembangan sumber daya manusia; training, rekruitmen dan pemutusan pegawai

profesional, manajerial dan teknis,

b) Keorganisasian, yaitu pengaturan struktur, proses, sumber daya dan gaya

manajemen,

c) Jaringan kerja (network), berupa koordinasi, aktifitas organisasi, fungsi network,

serta interaksi formal dan informal,

d) Lingkungan organisasi, yaitu aturan (rule) dan undang-undang (legislation) yang

mengatur pelayanan publik, tanggung jawab dan kekuasaan antara lembaga,

kebijakan yang menjadi hambatan bagi development tasks, serta dukungan

keuangan dan anggaran.

e) Lingkungan kegiatan lebih luas lainnya, meliputi faktor-faktor politik, ekonomi dan

situasi-kondisi yang mempengaruhi kinerja.

Sedangkan UNDP memfokuskan pada tiga dimensi, yaitu;

a) Tenaga kerja (dimensi human resources), yaitu kualitas SDM dan cara SDM

dimanfaatkan

b) Modal (dimensi fisik), menyangkut sarana material, peralatan, bahan-bahan

yang diperlukan dan ruang/gedung,

c) Teknologi, yaitu organisasi dan gaya manajemen, fungsi perencanaan, penentuan

kebijakan, pengendalian dan evaluasi, komunikasi, serta sistem informasi

manajemen.( lihat Edralin, 1997:148).

Dengan demikian dapat disampaikan bahwa upaya pengembangan kapasitas

dilaksanakan di berbagai tingkatan yang mencakup berbagai macam aspek, mulai dari

sumberdaya manusianya maupun juga sistem-sistem yang mengatur proses kerja di dalamnya.

Page 60: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

51

4.2.9 Penanaman Nilai-Nilai Al-Islam Dan Kemuhammadiyah Dalam Kehidupan

Kampus, Keluarga Dan Masyarakat Desa

Kegiatan penanaman nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UM Jember

diarahkan untuk pencapaian standar mutu UM Jember yang telah ditetapkan. Ada bentuk

pembinaan yang dilakukan pada dosen, pegawai dan mahasiswa untuk mencapai standar mutu

UM Jember. Ada beberapa indikator pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang telah

dilakukan oleh UM Jember sebagai berikut: 1) Melaksanakan pengajian rutin untuk karyawan

dan dosen; 2) melakukan refreshing Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk Karyawan; 3)

melakukan refreshing Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk Dosen; 4) Melaksanakan

Baitul Arqom untuk Dosen Baru; 5) melakukan workshop, seminardan simposiun tentang

pengembangan pemikiran Islam dan Kemuhammadiyahan; 6) melakukan kajian-kajian untuk

pengembangan kelembagaan persyarikatan, ortom dan amal usaha Muhammadiyah; dan 7)

tersedianyan buku pedoman hidup islami warga Muhammadiyah.

Dalam buku pedoman hidup Islami warga kampus UM Jember disebut bahwa seluruh

pimpinandan karyawan atau pengelola amal usaha Muhammadiyah, berkewajiban menjadi

tuntutan untuk menunjukkan keteladanan diri, melayani sesama, menghormati hak-hak sesama,

dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi sebagai cerminan ihsan, ikhlas dan ibadah.

Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus bisa menciptakan suasana kehidupan Islami,

dalam amal usaha yang menjadikan tanggung jawabnya dan menjadikan amal usaha yang

dipimpinnya sebagai salah satu alat dakwah maka tentu saja usaha ini menjadi sangat perlu agar

juga menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun proses rangkaian Al Islam dan Kemuhammadiyahan melalui 3 tahapan yaitu:

internalisasi, implementasi dan integrasi. Berikut ini penjelasan dari rangkaian tersebut: 1)

Internalisasi, 2) Implementasi, dan 3) Integrasi. Internalisasi dilakukan UM jember dalam upaya

memberikan pemahaman dan pengayaan dalam proses pembelajaran nilai-nilai Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan secara terus menerus kepada pegawai UM Jember melalui berbagai

kegiatan dan model pendekatan yang terstruktur, terencana dan terukur. Proses ini dilakukan

secara kontinuitas. Internalisasi ini bertujuan untuk: a) penumbuhan kesadaran nilai-nilai Al-

Islam dan Kemuhammadiyahan untuk mewujudkan pengalaman keberagamaan yang lurus

(mustaqiim) berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan tarjih Muhammadiyah

sebagai pedoman; b) peneguhan nilai-nilai dasar Islam dan Kemuhammadiyahan dalam

kehidupan individu, keluarga, kampus, organisasi, masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 61: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

52

Implementasi dilakukan melalui proses pemberian pelatihan dan pendampingan

keagamaan, bagi pegawai dan mahasiswa UM Jember dalam rangka mewujudkan pengalaman

nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini

diharapkan dapat mewujudkan budaya kerja dan hidup yang kondusif dalam upaya

mengantarkan para pegawai menjadi muslim yang sebenar-benarnya dan pegawai profesional

yang dilandasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Implementasi ini bertujuan:

a) Terciptanya budaya, membaca, memahami dan menghafal Al-Qur’an;

b) Terciptanya budaya ibadah mahdah berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah

c) Terciptanya budaya Islami dalam kehidupan pribadi, keluarga, kampus, profesi,

organisasi, masyarakat, berbangsa dan bernegara;

d) Terciptanya budaya literasi dalam kehidupan kampus

e) Terciptanya budaya kerjasama yang baik dalam membangun kampus knowledge

morality; dan

f) Terciptanya budaya aktif dalam kegitan bermuhammadiyah.

Integrasi merupakan proses menumbuhkan nilai-nilai Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan dalam pengembangan keilmuan dan profesi program studi melaui

penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui pemurnian

(purifikasi) pemahaman pemikiran yang sudah berkembang berdasarkan nilai-nilai Al-Islam

dan Kemuhammadiyahan dan atau dilakukan pengembangan (modernisasi) keilmuan dan

profesi program studi yang dapat menumbuhkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

sebagai arus utama pengembangan keilmuan. Implementasi ini bertujuan:

a) Terciptanya budaya kajian penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang

berlandaskan pada nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk

pengembangan keilmuan program studi;

b) Terciptanya budaya pengembangan keilmuan guna pengayaan nilai-nilai Al-Islam

dan Kemuhammadiyahan dalam pelaksanaan keilmuan dan profesi program studi.

Ketiga proses tahapan tersebut dilakukan secara sistematis dan kontinuitas dalam

pengabdian pada masyarakat. Mengacu pada persepsi database Pengabdian yang lalu, serta

kekhasan UM Jember sebagai Universitas Islam, maka road map pelaksanaan Renstra

Pengabdian Universitas Muhammadiyah Jember 2020-2024 dalam bidang pengembangan

model, inovasi, produk dan market.

Page 62: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

53

BAB 5 POLA PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI DAN DISEMINASI

Pelaksanaan Pengabdian unggulan sesuai dengan Renstra Pengabdian UM Jember

2020-2024 mengikuti topik yang telah diuraikan di dalam Bab IV. Skenario pola pelaksanaan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam 4 tahap kegiatan yaitu : 1)

Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Evaluasi, dan 4) Diseminasi seperti terlihat pada Gambar 5.1.

Pada tahap perencanaan, dosen melaksanakan kegiatan perencanaan dengan

mempertimbangkan topik riset pada RIP karena abdimas merupakan kegiatan hilirisasi riset.

Selanjutnya, kegiatan abdimas dilaksanakan oleh dosen di desa mitra dengan memanfaatkan

peluang dana yang ada yang bisa bersumber dari : 1) Dana Internal maupun 2) Dana Eksternal.

Pada tahap evaluasi, hasil kegiatan pengabdian dosen akan dilakukan evaluasi oleh Tim

Reviewer Abdimas. Evaluasi meliputi dampak dan luaran abdimas. Pada tahap berikutnya,

dosen melakukan diseminasi hasil-hasil kegiatan abdimas yang telah dilaksanakan. Diseminasi

hasil dapat dilakukan melalui konferensi, jurnal ilmiah dan media daring atau luring.

Gambar 5.1 Pola Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Diseminasi

Pada tahap perencanaan, dosen mengusulkan dana abdimas baik dari dana internal

maupun dana eksternal universitas. Dana eksternal bisa berasal dari : 1) Kementerian terkait, 2)

Pemerintah Daerah, 3) Dana dari CSR. Untuk usulan dan internal Universitas Muhammadiyah

Perencanaan Topik pada RIP

Usulan Abdimas

Pelaksanaan Desa MitraMelibatkan mahasiswa

EvaluasiTim reviewer internal dan

eksternal

Dampak dan luaran

Diseminasi SeminarJurnal Ilmiah

AbdimasMedia daring

atau luring

Page 63: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

54

Jember, pola pengelolaan usulan dana dilakukan dengan memanfaatkan sistem informasi

penelitian dan abdimas internal pada www.simlitabmas.unmuhjember.ac.id.

Gambar 5 Pola Pengelolaan Abdimas melalui simlitabmas internal

Alternatif rincian program kegiatan abdimas, dengan menyesuaikan topik pada Rencana

Induk Penelitian UM Jember 2020-2024 dan merupakan hilirisasi hasil riset dosen dapat dilihat

pada Tabel berikut :

Tabel 5.1 Alternatif Program Abdimas sesuai 9 Bidang Unggulan

Bidang Program

Pro

gra

m p

engem

ban

gan

model

pen

ingkat

an d

an

kea

man

an p

angan

ber

bas

is

kom

odit

as l

okal

a) Eksplorasi pangan potensial di desa dari biodiversitas plasma

nutfah

b) Budidaya dan produksi bibit unggul untuk desa mitra

c) Pengembangan IPTEKS pasca panen

d) TTG untuk deteksi pangan halal

e) Pengembangan model bisnis pertanian berbasis E-Commerce

f) Peningkatan kewirausaahaan di kalangan petani

Page 64: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

55

Pro

gra

m p

engem

ban

gan

infr

astr

uktu

r

des

a yan

g i

novti

f ber

waw

asan

lingkungna

dan

ber

kel

anju

tan

a) Aplikasi teknologi produksi biomasa didesa,

b) Aplikasi material lokal untuk rancang bangun infrastruktur

ramah lingkungan, dan

c) Aplikasi teknik biopori untuk mengurangi pemakaiaan listrik

dan air bersih.

d) Rancang bangun PLTMH dan PLTS,

e) Aplikasi teknik pengolahan sampah.

f) Aplikasi bioenergi berbasis limbah organic.

g) Aplikasi teknologi tepat guna untuk mitigasi polusi dan

sumberdaya air

Pro

gra

m P

engem

ban

gan

sm

art

vil

lage y

ang

men

dukung a

spek

pen

did

ikan

, p

emer

inta

han

, bis

nis

lin

gkungan

dan

kes

ehat

an

a) Smart government untuk desa

b) Smart education untuk desa

c) Smart health untuk desa

d) Smart business untuk desa

e) TTG berbasis mikro elektronika

f) Aplikasi sistem informasi untuk pengelolaan administrasi dan

keuangan desa

g) Jaringan internet untuk desa

Pro

gra

m P

engem

ban

gan

L

ayan

an

Kes

ehat

an U

ntu

k M

asyar

akat

Des

a S

ebag

ai

Upay

a P

ence

gah

an,

Dia

gnost

ik,

Ter

apeu

tik, R

ehab

ilit

atif

, D

an I

mple

men

tasi

Bid

ang K

eseh

atan

Kom

ple

men

ter:

a) Edukasi stunting pada ibu hamil. alat peraga dan bahan

kampanye, deteksi dini dan pencegahan penyakit.

b) Edukasi Elderly abuse pada keluarga yang berbasis komunitas,

c) Edukasi dan pendampingan pada kasus nutris pada semua usia.

d) Penerapan model kolaborasi peringatan terjadinya disaster pada

masyarakat desa rawan bencana.

e) Edukasi dan pemberdayaan masyarakat desa dalam pengelolaan

air bersih.

f) penyuluhan tentang air bersih, sanitasi, ruang terbuka,

posyandu.

Page 65: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

56

Sis

tem

H

ukum

, K

ebij

akan

L

ayan

an

Publi

k D

an P

enyel

enggar

aan

Pem

erin

tahan

Des

a Y

ang T

ransp

aran

Dan

Ber

kea

dil

an

a) Pelatihan pengelolaan dan administrasi pemerintahan desa

b) Bantuan fasilitas layanan public

c) Edukasi politik pemerintahan local dan demokrasi.

d) Pelatihan aparatur desa untuk implementasi desa mandiri

e) Pelatihan pengelolaan keuangan desa.

f) Edukasi tentang kesetaraan gender.

g) Pembentukan desa wisata

h) Edukasi pemanfaatan media sosial

i) Pembentukan desa tangguh bencana

j) Bantuan sertifikasi produk

k) Bantuan legalitas badan hukum

Pen

gem

ban

gan

Indust

ri E

konom

i K

reat

if

Des

a B

erbas

is K

eari

fan L

okal

Dan

Kew

irau

sahaa

n :

a) Pelatihan pengelolaan BUMDES.

b) Pemberdayaan usaha kreatif UMKM.

c) Edukasi perbankan syari’ah

d) Intermediasi akses permodalan untuk BUMDES dan UMKM.

e) Pelatihan kewirausahaan untuk pengelola BUMDES dan

UMKM

Pen

gem

ban

gan

Lay

anan

dan

Pen

did

ikan

Ola

hra

ga

Mas

yar

akat

Des

a U

ntu

k

Men

ingkat

kan

Sis

tem

Tat

a K

elola

Dan

Pro

ses

Bel

ajar

Men

gaj

ar s

erta

mas

yar

akat

bugar

, ber

pre

stas

i dan

pro

dukti

f

a) Pembentukan taman bacaan masyarakat

b) penuntasan buta aksara.

c) Pelatihan guru TPA, TK dan PAUD.

d) Eduasi pendidikan jasmani di sekolah formal dan nonformal

e) Edukasi literasi fisik

f) Program latihan fisik BBTT (Baik, Benar, Terukur dan

Teratur) sesuai karakteristik individu

g) Pembentukan industri, dan pariwisata bidang olahraga

Page 66: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

57

Eksp

lora

si B

uday

a P

endal

ungan

Ber

bas

is

Nil

ai-N

ilai

Mult

i E

tnis

Dal

am M

asyar

akat

a) Penguatan nilai budaya dan karakter masyarakat Pandalungan.

b) Trauma healing berbasis local wisdom

Pen

anam

an N

ilai

-Nil

ai A

l-Is

lam

Dan

Kem

uham

mad

iyah

Dal

am K

ehid

upan

Kam

pus,

Kel

uar

ga

Dan

Mas

yar

akat

Des

a

a) pelatihan guru ngaji,

b) Edukasi transparansi pengelolaan pesantren.

c) Mengadakan kajian-kajian keislaman

Selain luaran yang sudah ditetapkan oleh LPPM, kegiatan abdimas diharapkan mampu

meningkatkan aspek keberdayaan mitra, baik mitra produktif maupun mitra non produktif.

Contoh mitra produktif adalah UMKM dan BUMDES, sedangkan mitra non produktif seperti

anggota masyarakat.

Tabel 5.2 Peningkatan Aspek keberdayaan mitra

Mitra Non Produktif Mitra Produktif

• Pengetahuan

• Keterampilan

• Pengetahuan

• Keterampilan

Page 67: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

58

• Kesehatan

• Pendapatan

• Pelayanan

• Kualitas produk

• Jumlah produk

• Jenis produk

• Kapasitas Produksi

• Berhasil melakukan ekspor

• Berhasil melakukan pemasaran antar

pulau

• Aset

• Omset

• Tenaga kerja

• Kemampuan manajemen

• Keuntungan

• Sertifikasi produk

• Badan hukum unit usaha

• Jumlah wirausaha baru mandiri

Page 68: RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …simlitabmas.unmuhjember.ac.id/files/RENSTRA_PPM_FINAL_2020_2024.pdfPercepatan agenda dharma perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian

59

BAB 6 PENUTUP

Syukur Alhamdulillah, Renstra Pengabdian UM Jember 2020-2024 telah berhasil

disusun dengan segenap kelemahan dan kelebihannya. Renstra Pengabdian UM Jember 2020-

2024 ini dijadikan sebagai panduan pelaksanaan semua program yang terkait Pengabdian

unggulan di UM Jember. Pada proses implementasi, peran kesiapan organisasi dan sumber daya

manusia menduduki posisi yang amat penting. Kesehatan organisasi beserta segenap

dosen/pengabdian harus diupayakan dalam kondisi prima. Segala aspek yang menyangkut

terciptanya lingkungan kerja yang kondusif serta terciptanya peningkatan produktivitas kerja,

baik produktivitas dosen/pengabdian secara khusus maupun produktivitas kerja organisasi

secara umum, harus menjadi perhatian utama. Selanjutnya, untuk menjaga proses

implementasi berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka kegiatan evaluasi beserta

tindakan pembetulan/penyesuaian (corrective actions), jika memang diperlukan, harus

dijadikan agenda kerja yang tak terpisahkan dalam mengelola UM Jember. Demikian Renstra

Pengabdian UM Jember 2020-2024ini disusun semoga bermanfaat bagi pengembangan dan

kemajuan Pengabdian di UM Jember khususnya dan berdampak positif bagi bangsa

Indonesia.