rencana strategis - polpp.ntbprov.go.id polpp 2014-2018... · analisa isu strategis terkait tupoksi...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TAHUN 2013 - 2018
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Simulasi Teknik Komunikasi & Negosiasi Massa Simulasi Mediasi Massa & Kepemimpinan
Bimtek Teknik Komunikasi Massa, Negosiasi, Mediasi& Kepemimpinan
Penertiban PKL
Pengamanan Demo
Mediasi Nelayan
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, atas petunjuk Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa
maka Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2018 selesai disusun sesuai jadwal yang
direncanakan. Renstra ini nantinya akan menjadi pedoman bagi semua unit
kerja bidang teknis dalam merencanakan dan mengimplementasikan program
dan kegiatan selama 5 (lima) tahun.
Penyusunan Rencana Strategis ini didasarkan atas kajian terhadap tujuan
dan sasaran serta menyajikan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
rencana program dan kegiatan serta alokasi pendanaan indikatif pelaksanaan
Urusan Wajib dan Kewenangan Wajib Pemerintah Daerah dibidang penegakan
peraturan daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,yang dalam
implementasinya menjadi tugas dan fungsi Satpol PP selaku SKPD selama 5
tahun. Program dan kegiatan dalam renstra ini nantinya akan menjadi
pendukung dan mengakselerasi pencapaian hasil-hasil pembangunan didaerah
sesuai Visi “ Nusa Tenggara Barat yang Beriman, Berbudaya, Bersaing dan
Sejahtera” yang tertuang dalam RPJMD NTB 2013-2018.
Akhirnya teriring harapan agar Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan
seluruh bidang selaku unit-unit kerja, sekaligus berkontribusi bagi pencapaian
target pembangunan daerah. Kritik dan saran untuk menyempurnakan Renstra
ii
ini selalu diharapkan guna menyesuaikan dengan ketentuan, dinamika dan
kompleksitas tugas. Terima kasih.
Mataram,
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,
IBNU SALIM, SH, M.Si Pembina Utama Muda
NIP. 196812311994031070
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………….............. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………............... iii
DAFTAR TABEL………………………………………………………................... v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….............. vii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………….............................. 1
1.1. Latar Belakang ……………………………..........…………............. 1
1.2. Landasan Hukum .................................…..……………................. 2
1.3. Maksud dan Tujuan ...……………………………..........….............. 5
1.4. Sistematika Penulisan ……………………..............………............. 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP……………………......... 8
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi………………………….... 9
2.2. Susunan Kepegawaian dan Asset yang dikelola.......................... 22
2.2.1. Sumber Daya Manusia .....…….........……………….......... 22
2.2.2 Sarana dan Prasarana...................................................... 26
2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran..................................... 28
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK &
FUNGSI..............................…...................................................... 30
3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait Pelaksanaan Tugas .............. 30
3.2. Hasil yang Dicapai Lima Tahun Sebelumnya.............................. 31
3.2.1 Capaian Kinerja ……………………………………………… 31
3.2.2 Kinerja Anggaran …………………………………………….. 37
3.3. Analisa Isu Strategis Terkait Tupoksi .......................................... 39
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
iv
3.4. Analisa Lingkungan Strategis ...................................................... 40
3.4.1 Metode Penentuan Isu-Isu Strategis .................................. 47
3.4.2 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancamanan......................................................................... 48
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN................................................................................. 52
4.1 Visi dan Misi………………………………………………………..... 52
4.2 Tujuan dan Sasaran …………………….…....……….................... 56
4.3 Strategi dan Kebijakan……………….....…………….................... 67
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF............ 73
BAB VI INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU
KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .............................. 92
BAB VII PENUTUP.................................................................................... 96
Daftar Pustaka …………………………………………………………………….. viii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2014 - 2018
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Keadaan PNS dan PTT Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin s/d Mei 2014..................................................... 23
Tabel 2.2 Keadaan PNS dan PTT Menurut Golongan dan Usia s/d Mei 2014…………………………………………………….. 23
Tabel 2.3 Jumlah Dalam Jabatan Struktural Menurut Jabatan, Pangkat, Golongan dan Jenis Kelamin s/d Mei 2014…….. 24
Tabel 2.4 Jenis Diklat Penjenjangan dan DIklat Teknis Yang Telah Diikuti s/d Mei 2014................................................................... 25
Tabel 2.5 Distribusi Penempatan Personil Satuan Polisi Pamong Praja s/d Mei 2014………………………………………………... 26
Tabel 2.6 Sarana dan Prasarana Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013……………………………………………………………….. 27
Tabel 2.7 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran…………………… 28
Tabel 3.1 Rekapitulasi Kriminalitas menurut Kasus Tahun 2008-2012...…............................................................................... 32
Tabel 3.2 Penyelenggaraan Tibumtranmas Tahun 2009-2013............ 33
Tabel 3.3 Pelaksanaan Patroli dan Pengamanan Tibumtranmas........ 35
Tabel 3.4 Penindakan Yustisial Tahun 2009-2013............................... 36
Tabel 3.5 Jumlah Linmas Kabupaten/Kota Se-NTB Tahun 2013........ 37
Tabel 3.6 Anggaran dan Realisasi....................................................... 38
Tabel 3.7 Keterkaitan Masalah dengan Isu.......................................... 39
Tabel 3.8 Faktor Penghambat dan Pendorong Pencapaian Visi dan Misi ...................................................................................... 42
Tabel 3.9 Permasalahan berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Dalam Negeri....................................................................... 43
Tabel 3.10 Permasalahan berdasarkan Sasaran Renstra Satpol PP Kabupaten/Kota.................................................................... 44
Tabel 3.11 Matrik SWOT Penentuan Strategi Komitmen Pemerintah... 50
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Satpol PP Provinsi NTB Tahun 2013-2018..................................... 57
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2014 - 2018
vi
Tabel 4.2 Kaitan antara Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan......................................................... 67
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Satpol PP Provinsi NTB...................................................................................... 77
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Satpol PP Provinsi NTB............................ 93
Tabel 6.2 Indikator Kinerja Satpol PP Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi NTB............................................. 93
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2014 - 2018
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggara Barat Berdasarkan Perda Prov. NTB Nomor 9 Tahun 2011……………………………..…… 22
Gambar 4.1 Keterkaitan Visi Pemerintah Daerah dengan Visi Satpol PP Provinsi NTB……………………………..…………………… 55
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENDAHULUAN 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nusa Tenggara Barat sebagai satu daerah yang kini berkembang pesat
secara nasional dan menjadi tujuan wisata nasional sejalan dengan
ditetapkannya Nusa Tenggara Barat dalam koridor V Masterplan Percepatan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3Ei) yaitu sebagai pintu
Gerbang Pariwisata dan Lumbung Pangan Nasional, maka stabilitas dan
kondusifitas daerah menjadi sebuah prioritas utama untuk mendapat perhatian,
agar berbagai potensi gangguan, konflik sosial dan gangguan keamanan lainnya
dapat diredam, diminimalisir bahkan dicegah. Sebab kondisi daerah yang aman,
tentram dan tertib merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat sekaligus
jaminan bagi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kegiatan masyarakat serta investasi di daerah, yang diwujudkan melalui
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
penegakan terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah (perda).
Tugas dan fungsi tersebut merupakan pelaksanaan Urusan Wajib Daerah
yang menjadi Kewenangan Wajib Pemerintah Daerah yang secara teknis
operasional menjadi tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja didaerah.
Agar tugas dan fungsi ini dapat dilaksanakan secara efektif maka implementasi
pada rentang waktu 5 tahun harus dituangkan kedalam sebuah perencanaan
program dan kegiatan secara cermat, dan fokus melalui sebuah Rencana
Strategis (renstra).
Rencana Strategis SKPD sebagai dokumen perencanaan, memuat visi,
misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, juga mencakup penerapan
strategi dan kebijakan yang dituangkan dalam program dan kegiatan untuk
rentang waktu tahun 2013 – 2018. Terpenting lagi bahwa Renstra SKPD
merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kepala Daerah yang tertuang
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENDAHULUAN 2
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Rencana strategis yang disusun harus mampu menjadi acuan sekaligus
pemacu setiap unit kerja internal dalam pencapaian visi, misi, tujuan, dan
sasaran yang operasionalisasinya melalui Rencana Kerja (Renja) tahunan.
Termasuk acuan penyempurnaan kelemahan pada masa sebelumnya (2009 - 2013),
serta mengantisipasi tantangan ke depan sebagai dampak perkembangan serta
dinamika lingkungan strategis baik ditingkat lokal, regional, nasional maupun global.
Berdasarkan Rencana Strategis inilah Satpol PP Provinsi NTB
melaksanakan seluruh program dan kegiatan urusan wajib daerah bidang
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penegakan peraturan
daerah (perda) secara fokus, tepat waktu dan tepat sasaran, yang pada
akhirnya diharapkan bermuara bagi terwujudnya Nusa Tenggara Barat yang
aman, nyaman dan damai.
1.2 Landasan Hukum
Landasan Hukum dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2018 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENDAHULUAN 3
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaporan Rencana
Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan terakhir dirubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENDAHULUAN 4
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penugasan
Satuan Perlindungan Masyarakat Dalam Penanganan Ketenteraman,
Ketertiban dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara
Penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional
Satuan Polisi Pamong Praja;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penetapan Jumlah Personil Satuan Polisi Pamong Praja;
25. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
26. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2009-2029;
27. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2014
tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 - 2025;
28. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2018;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENDAHULUAN 5
29. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Gebernur Nusa Tenggara Barat Nomor 22
Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat,
Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggara
Barat merupakan dokumen rencana program dan kegiatan, arah dan kebijakan
penyelenggaraan Urusan Wajib Pemerintah Daerah dibidang Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat serta Penegakan Perda sesuai ketentuan
perundang-undangan.
a. Maksud
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang visi, misi, tujuan dan sasaran
lima tahunan Satpol PP Provinsi NTB, termasuk penetapan strategi dan
kebijakan yang diterjemahkan dalam program dan kegiatan dalam rangka
pencapaian visi dan misi organisasi sejalan dengan visi dan misi Kepala
Daerah yang tercantum dalam RPJMD Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2013-
2018 serta mengakomodir perencanaan Kabupaten/Kota dan nasional.
b. Tujuan
1. Meningkatkan pencapaian tujuan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat sebagai respon terhadap kebutuhan dan
harapan masyarakat (customer, stakeholder, policy maker).
2. Menuntun diagnosa perangkat Satpol PP dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat,
perlindungan masyarakat dan penegakkan perda sesuai hasil yang
diinginkan secara obyektif (objectives).
3. Memberikan komitmen yang jelas dan terukur pada aktivitas dan kegiatan
penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat,
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENDAHULUAN 6
perlindungan masyarakat dan penegakkan perda dimasa mendatang
(performance measurement).
4. Memantapkan strategi dan tindakan dalam mengimplementasikan
perencanaan penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman
masyarakat, perlindungan masyarakat dan penegakkan perda melalui
alokasi sumberdaya Satpol PP secara optimal (action plan).
5. Memfasilitasi pengukuran kemajuan perkembangan pelaksanaan
penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat,
perlindungan masyarakat dan penegakkan perda secara bertahap dan
berkelanjutan terhadap capaian kinerja yang dihasilkan (progress
measurement).
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud
dan Tujuan serta Sistematika Penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
Bab ini menguraikan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi,
Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana Yang Dikelola,
Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi NTB.
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN
FUNGSI SATPOL PP
Bab ini menjelaskan Gambaran Umum Daerah Terkait
Dengan Pelayanan Satpol PP, Hasil-hasil Yang DIcapai
Lima Tahun Sebelumnya, Analisa Isu Strategis Terkait
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENDAHULUAN 7
Dengan Tugas dan Fungsi Satpol PP, serta Analisa
Lingkungan Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
NTB.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Bab ini menjelaskan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka
Menengah, serta Strategi dan Kebijakan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi NTB.
BAB V : RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini menjelaskan Rencana Program dan Kegiatan, serta
Pendanaan Indikatif untuk Tahun 2013-2018.
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU KEPADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Bab ini menjelaskan Indikator Kinerja Satpol PP Provinsi NTB
yang secara Iangsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
dalam l ima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII : PENUTUP
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) pengemban amanat perundang-undangan pelaksanaan Urusan Wajib
Daerah di Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta
Penegakan Peraturan Daerah. Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pada pasal 148 secara tegas
memposisikan satpol PP dibentuk untuk membantu Kepala Daerah dalam
urusan wajib bidang penegakan perda dan penyelengaraan ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor
6 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 telah
mempertegas tugas, fungsi dan kewenangan Polisi pamong Praja, sebagai
berikut :
1. Melakukan tindak penertiban nonyustisial terhadap warga masyarakat,
Aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda atau
peraturan Kapala Daerah.
2. Menindak warga masyarakat, Aparatur, atau badan hukum yang menggangu
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
3. Fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan
masyarakat.
4. Melakukan tindak penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau
badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda atau
Peraturan Kepala Daerah.
5. Melakukan tindak administrasi terhadap warga masyarakat, Aparatur, atau
badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda atau Peraturan
Kepala Daerah.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
9
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Penjabaran tugas dan fungsi Satpol PP Provinsi NTB telah dituangkan
kedalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat dan Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gebernur Nusa Tenggara Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah memperkuat peran Satuan
Polisi Pamong Praja selaku perangkat daerah yang bertugas membantu
Gubernur dalam memelihara dan menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat, menegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Kepala Daerah.
Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi di daerah maka sesuai
PP Nomor 6 Tahun 2010 dan Peraturan Daerah tersebut, maka Struktur
organisasi dan kelembagaan Satpol PP yang semula setingkat eselon II. B
ditingkatkan menjadi SKPD level eselon II. A kedudukannya sejajar dengan
Dinas/Badan lain dilingkup Pemerintah Provinsi mencakup struktur sebagai
berikut : 1 (Satu) jabatan eselon II.A bagi Kepala Satuan, 5 (Lima) jabatan
eselon III.A bagi Sekretaris dan Kepala Bidang serta 11 (Sebelas) jabatan
eselon IV.A bagi Kepala Sub Bagian/Seksi sekaligus menyelenggarakan fungsi,
sebagai berikut :
1. Penyusunan program, pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat, penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan/Keputusan Kepala Daerah;
2. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat di daerah;
3. Pelaksanaan pengawasan kebijakan penegakkan Peraturan Daerah dan
Peraturan/Keputusan Kepala Daerah;
4. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat,
penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Keputusan Kepala Daerah
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
10
dengan aparat Kepolisian Negara dan/atau aparatur lainnya;
5. Pengawasan terhadap masyarakat, Aparatur dan Badan Hukum agar
memenuhi dan mentaati Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Kepala
Daerah;
6. Mengikuti proses penyusunan peraturan perundang-undangan serta kegiatan
pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah;
7. Membantu pengamanan dan pengawalan tamu VVIP termasuk pejabat
negara, pejabat daerah, tamu negara dan tamu daerah;
8. Melaksanakan pengamanan dan penertiban aset yang belum teradministrasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
9. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan umum
kepala daerah;
10. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian daerah
dan/atau kegiatan yang berskala massal;
11. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.
Tugas dan fungsi organisasi tersebut, kemudian dijabarkan kembali
kedalam tugas dan fungsi pada masing-masing level jabatan dalam susunan
organisasi yang diuraikan sebagai berikut :
1. Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Provinsi Nusa Tenggara Barat,
dipimpin oleh seorang Kepala Satuan, mempunyai tugas memimpin,
mengatur, membina, memotivasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas di
bidang penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah, di bidang
pembinaan ketertiban umum dan ketenteraman serta perlindungan
masyarakat dan penegakan produk hukum daerah. Kepala Satuan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a) Perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan dan penetapan
standar/pedoman;
b) Pembinaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan,
Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
11
c) Penyelenggaraan pembinaan umum, meliputi pembinaan, pengawasan
dan penyuluhan serta penyelidikan dan penyidikan;
d) Pengelolaan dan pengendalian sumber daya aparatur, meliputi pelatihan
dasar, teknis fungsional, keuangan, sarana dan prasarana;
e) Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat dalam
operasi pengendalian serta kerjasama;
f) Penyusunan rencana pelaksanaan di bidang ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat, penegakan
Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur sesuai kebijakan Gubernur;
g) Pembinaan Satuan Polisi Pamong Praja dan Penyidik Pegawai Negeri
Sipil;
h) Peningkatan kualitas Satuan Polisi Pamong Praja dan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil Provinsi di bidang ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat;
i) Pelaksanaan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja dan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang berada di Kabupaten/Kota serta
dengan instansi lain yang terkait dalam menangani ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat dan penegakan
Peraturan Daerah;
j) Pengkoordinasian kegiatan penyelidikan dan penyidikan, penertiban di
lapangan yang dilakukan oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja dan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
k) Pengkoordinasian dan memfasilitasi kegiatan mediasi serta komunikasi
dalam membina potensi masyarakat dan kesiagaan masyarakat dalam
menghadapi timbulnya gangguan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat;
l) Pelaksanaan Patroli Wilayah dalam rangka mencegah gangguan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat;
m) Pengkoordinasian dan melaksanakan pengamanan gedung kantor,
rumah dinas Pimpinan Daerah dan aset Pemerintah Provinsi;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
12
n) Pengkoordinasian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat dalam kegiatan atau acara-acara Gubernur dan
pejabat lainnya baik yang bersifat lokal, regional, nasional maupun
internasional;
o) Pelaksanaan pelaporan hasil tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah secara berkala;
p) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;
q) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, yang mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan, pembinaan pelayanan administrasi
kepada semua unsur di lingkungan Satpol PP. Dalam melaksanakan tugas
tersebut, Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan dan pengkoordinasian rencana dan program Satpol PP;
b. Pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
rencana dan program;
c. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data;
d. Pelaksanaan administrasi kesekretariatan, pengolahan informasi dan
kehumasan;
e. Pengelolaan urusan kepegawaian;
f. Pengelolaan urusan keuangan;
g. Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga;
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
Sekretariat, membawahi :
a) Subbagian Program dan Pelaporan;
Subbagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi perencanaan dan penyusunan program/kegiatan,
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
13
pengumpulan dan analisis data serta evaluasi program/kegiatan dan
pelaporan. Adapun rincian tugas Subbagian Program dan Pelaporan,
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kerja;
b. Monitoring dan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
b) Subbagian Keuangan;
Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian,
mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan keuangan dan asset
atau barang milik daerah. Adapun rincian tugas Subbagian Keuangan,
adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan/mengolah data keuangan dan asset untuk bahan
penyusunan laporan keuangan dan asset;
b. Menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan pemberhentian
pemimpin kegiatan, kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan,
pengelolaan asset dan atasan langsungnya;
c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan
dan anggaran belanja rutin maupun pembangunan;
d. Menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi
keuangan, perbendaharaan dan pengelolaan asset;
e. Mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindaklanjut;
f. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian keuangan;
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
c) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian, mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan,
kepegawaian, kerumah tanggaan dan keprotokolan di lingkungan Satuan
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
14
Polisi Pamong Praja. Adapun rincian tugas Subbagian Umum dan
Kepegawaian, adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan urusan ketatausahaan;
b. Melaksanakan urusan kepegawaian;
c. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
d. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian;
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
3. Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah
Bidang Penegakan Perundangan-undangan Daerah dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja, yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengkoordinasian di bidang Penegakan Perundang-undangan atas
gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat dan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Peraturan/
Keputusan Kepala Daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Penegakan Perundangan-undangan Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program penegakan Perundang-undangan
Daerah atas gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,
perlindungan masyarakat, pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan/Keputusan Kepala Daerah;
b. Penyusunan kebijakan teknis penegakan perundang-undangan Daerah
atas gangguan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, perlindungan
masyarakat, pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan
Kepala Daerah;
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan penegakan perundang-undangan
daerah atas gangguan ketertiban umum, ketentraman masyarakat,
perlindungan masyarakat, pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan/Keputusan Kepala Daerah;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
15
d. Pengakajian dan analisis potensi gangguan ketertiban umum,
perlindungan masyarakat, pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan/Keputusan Kepala Daerah;
e. Pelaksanaan pengawasan secara priodik setiap kegiatan masyarakat
yang berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat, perlindungan masyarakat, pelanggaran Peraturan Daerah
dan Peraturan/Keputusan Kepala Daerah;
f. Pelaksanaan pennyelidikan dan penyidikan terhadap gangguan
ketentraman dan ketertiban umum;
g. Penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah
dan Peraturan/ Keputusan Kepala Daerah;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi lain, yaitu melaporkan kepada
Kepolisian Negara atas ditemukannnya atau patut diduga adanya tindak
pidana, dan menyerahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil atas
ditemukannya atau patut diduga adanya pelanggaran Peraturan Daerah
dan Peraturan/KeputusanKepala Daerah;
i. Mengikuti proses pennyusunan peraturan perundang-undangan serta
kegiatan pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah;
j. Melaksanakan pengamanan dan penertiban asset yang belum
teradministrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
k. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
Bidang Penegakan Perundangan-undangan Daerah, membawahi :
a) Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;
Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi, mempunyai tugas melakukan Penyiapan bahan
pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan, pengawasan dan penyuluhan
dalam ketertiban umum, ketentraman masyarakat, perlindungan
masyarakat, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan
Kepala Daerah. Adapun rincian tugas Seksi Pembinaan, Pengawasan
dan Penyuluhan, adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kerja;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
16
b. Monitoring dan evaluasi di bidang Pembinaan, Pengawasan dan
Penyuluhan;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
b) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan;
Seksi Penyelidikan dan Penyidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis
penyelidikan dan penyidikan atas gangguan keteriban umum,
ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat, pelanggaran
Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Kepala Daerah. Adapun
rincian tugas Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kerja;
b. Monitoring dan evaluasi di bidang pennyelidikan dan penyidikan;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi
4. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja, yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
dan pengkoordinasian di bidang Ketertiban umum dan Ketentraman
Masyarakat pemeliharaan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat,
Perlindungan Masyarakat, Penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan/Keputusan Kepala Daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Bidang Penegakan Perundangan-undangan Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program operasi dan pengendalian
pemeliharaan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, perlindungan
masyarakat, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan
Kepala Daerah;
b. Penyusunan kebijakan teknis pemeliharaan ketertiban umum,
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
17
ketentraman masyarakat, pelindungan masyarakat, penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan/Keputusan Kepala daerah;
c. Penyusunan pedoman operasi dan pengendalian pemeliharaan ketertiban
umum, ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat, penegakan
Peraturan daerah dan Peraturan /Keputusan Kepala Daerah;
d. Penyiapan personil dan kelengkapan peralatan koperasi;
e. Melakukan kerjasama dalam pemeliharaan ketertiban umum,
ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat dengan instansi
lainnya;
f. Pelaksanaan patroli lapangan terhadap obyek-obyek vital daerah maupun
pada tempat-tempat tertentu;
g. Pelaksanaan operasi penertiban warga masyarakat atau badan hukum
yang mengganggu ketertiban umum, ketentraman masyarakat,
pelenggaran Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Kepala Daerah;
h. Pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait dalam kegiatan operasi
dan pengendalian pemeliharaan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat, perlindungan masyarakat, penegakan peraturan daerah dan
Peraturan/ Keputusan Kepala Daerah, serta pengawalan Pejabat Daerah
dan Tamu daerah;
i. Membantu pengamanan dan pengawalan VVIP termasuk pejabat Negara,
pejabat daerah, tamu Negara dan tamu daerah;
j. Membantu pengamanan dan penertiban Penyelenggaraan keramaian
daerah dan/atau kegiatan yang berskala massal;
k. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, membawahi :
a) Seksi Operasi dan Pengendalian;
Seksi Operasi dan Pengendalian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan pelaksanaan
kebijakan teknis operasi dan pengendalian gangguan ketertiban umum,
ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat, pelanggaran
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
18
Peraturan Daerah dan Peraturan/ Keputusan Kepala Daerah. Adapun
rincian tugas Seksi Operasi dan Pengendalian, adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kerja;
b. Monitoring dan evaluasi di bidang Operasi dan Pengendalian;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
b) Seksi Kerjasama
Seksi Kerjasama dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kerjasama pemeliharaan ketertiban umum,
ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan/Keputusan Kepala Daerah dengan instansi
lainnya. Adapun rincian tugas Seksi Kerjasama, adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kerja;
b. Monitoring dan evaluasi di bidang kerjasama;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
5. Bidang Sumber Daya Aparatur
Bidang Sumber Daya Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja, yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengkoordinasian di bidang Sumberdaya Aparatur Polisi Pamong Praja.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Sumber Daya Aparatur
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program pelatihan dasar;
b. Penyusunan kebijakan teknis pelatihan dasar dan teknis fungsional;
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis
pelatihan dasar dan teknis fungsional;
d. Pengkajian dan analisis kebutuhan sumberdaya aparatur;
e. Pelaksanaan pembinaan fisik dan mental sumberdaya aparatur;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
19
f. Pelaksanaan bimbingan teknis peningkatan pengetahuan dan
keterampilan sumberdaya aparatur;
g. Penyiapan sarana dan prasarana pembinaan dan bimbingan teknis;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi lain dalam pengembangan
sumberdaya aparatur;
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
Bidang Sumber Daya Aparatur, membawahi :
a) Seksi Pelatihan Dasar
Seksi Pelatihan Dasar dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis
pelatihan dasar. Adapun rincian tugas Seksi Pelatihan Dasar, adalah
sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/ program kerja;
b. Monitoring dan evaluasi di bidang Pelatihan Dasar;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
b) Seksi Teknis Fungsional
Seksi Teknis Fungsional dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan
teknis fungsional. Adapun rincian tugas Seksi Teknis Fungsional, adalah
sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kerja;
b. Monitoring dan evaluasi di bidang teknis fungsional;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
6. Bidang Perlindungan Masyarakat
Bidang Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
20
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja, yang mempunyai tugas melaksanakan penanganan ketertiban umum,
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat dalam
penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Umum Kepala
Daerah (Pemilukada) dan penanganan bencana. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, Bidang Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program perlindungan masyarakat atas
penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah dan
penanganan bencana;
b. Penyusunan kebijakan teknis perlindungan masyarakat atas
penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah dan
penanganan bencana;
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan perlindungan masyarakat atas
penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah dan
penanganan bencana;
d. Pengkajian dan analisis potensi gangguan ketertiban umum, ketentraman
umum dan perlindungan masyarakat;
e. Pelaksanaan perlindungan masyarakat secara periodik setiap kegiatan
masyarakat yang berpotensi menimbulkan gangguan atas
penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan kepala daerah dan
penanganan bencana ;
f. Pelaksanaan bina potensi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilihan
umum, pemilihan umum kepala daerah dan penanganan bencana;
g. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan
umum kepala daerah;
h. Koordinasi, fasilitasi pembantuan masyarakat dalam penanggulangan dan
pengurangan resiko bencana;
i. Fasilitasi pemberdayaan kapasitas perlindungan masyarakat;
j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
21
Bidang Perlindungan Masyarakat, membawahi :
a) Seksi Satuan Linmas
Seksi Satuan Linmas dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai
tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis satuan linmas dalam
penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah dan
penanganan bencana. Adapun rincian tugas Seksi Satuan Linmas,
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kerja;
b. Monitoring dan evaluasi di bidang Satuan Linmas;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
b) Seksi Bina Potensi Masyarakat
Seksi Bina Potensi Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis bina potensi
masyarakat dalam penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan umum
kepala daerah dan penanganan bencana. Adapun rincian tugas Seksi
Bina Potensi Masyarakat, adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kerja;
b. Monitoring dan evaluasi di bidang Bina Potensi Masyarakat;
c. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Pembentukan jabatan fungsional Polisi Pamong Praja pada Satpol PP
Provinsi NTB mengacu pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 4 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Polisi
Pamong Praja dan Angka Kreditnya. Nantinya kedudukan jabatan fungsional
dalam struktur kelembagaan POL PP akan menyesuaikan dengen peraturan
perundang-undangan.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
22
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Berdasarkan
Perda Nomor 9 Tahun 2011
2.2 Susunan Kepegawaian dan Aset Yang Dikelola
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dalam mengemban tugas dan fungsi penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat, Satpol PP Provinsi Nusa Tenggara Barat
didukung sumber daya aparatur PNS dan PTT yang telah ditetapkan menjadi
personil Satpol PP sesuai keputusan Gubernur. Dukungan personil yang ada
berlatar-belakang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai Pasca Sarjana (S2)
K E P A L A
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN PROGRAM &
PELAPORAN
SUBBAGIAN
KEUANGAN SUBBAGIAN
UMUM &
KEPEGAWAIAN
BIDANG PENEGAKAN PERUNDANG- UNDANGAN
DAERAH
BIDANG KETERTIBAN
UMUM & KETENTRAMAN
MASYARAKAT
BIDANG SUMBER DAYA
APARATUR
BIDANG PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
SEKSI PEMBINAAN,
PENGAWASAN DAN PENYULUHAN
SEKSI PENYELIDIKAN
& PENYIDIKAN
SEKSI OPERASI
& PENGENDALIAN
SEKSI
KERJASAMA
SEKSI PELATIHAN
DASAR
SEKSI TEKNIS
FUNGSIONAL
SEKSI SATUAN
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
SEKSI BINA POTENSI
MASYARAKAT
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
23
keadaan sampai Mei 2014 berjumlah 140 orang, terdiri dari : PNS berjumlah 139
orang dan PTT berjumlah 1 orang, dengan jenjang pendidikan didomonasi
tamatan SLTA. Sebagaimana tampak pada tabel berikut :
Tabel. 2.1 Keadaan PNS dan PTT Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin s/d
Mei 2014
Jenjang Pendidikan
Status Kepegawaian
(Orang) Jumlah (Orang)
Persentase Jenjang
Pendidikan Terhadap Jumlah
Jen
is K
ela
min
(Ora
ng
) Persentase Jenis Kelamin
Terhadap Jumlah
PNS PTT
SD 1 - 1 0,71 %
Wa
nit
a
9 6,43 % SLTP 4 - 4 2,86 %
SLTA 98 1 99 70,72 %
SM/D3 2 - 2 1,43 %
Pri
a
131 93,57 % S1 31 - 31 22,14 %
S2 3 - 3 2,14 %
TOTAL 139 1 140 100 %
140 100 %
Sumber : Data Satpol PP NTB
Sementara sebaran personil menurut jenis kelamin didominasi oleh pria
sebanyak 131 orang (93,57 persen), sisanya wanita sejumlah 9 orang atau
sebesar 6,43 persen dari jumlah keseluruhan personil yang ada, sebagaimana
tampak pada tabel berikut :
Tabel.2.2 Keadaan PNS dan PTT Menurut Golongan dan Usia s/d Mei 2014
Golongan/ Status
Kepegawaian
Jumlah (Orang)
Persentase Golongan Terhadap Jumlah
Kelompok usia
Jumlah (Orang)
Persentase Kelompok
Usia Terhadap Jumlah
PTT 1 0,71 % <25 tahun 0 0 %
I 3 2,14 % 26-30 tahun 3 2,14 %
II 87 62,15 % 31-35 tahun 17 12,14 %
III 43 30,71 % 36-40 tahun 29 20,71 %
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
24
Golongan/ Status
Kepegawaian
Jumlah (Orang)
Persentase Golongan Terhadap Jumlah
Kelompok usia
Jumlah (Orang)
Persentase Kelompok
Usia Terhadap Jumlah
IV 6 4,29 % 41-45 tahun 39 27,86 %
46-50 tahun 30 21,43 %
51-55 tahun 15 10,71 %
>56 tahun 7 5,00 %
TOTAL 140 100 % 140 100 %
Sumber : Data Satpol PP NTB
Berdasarkan golongan ruang kepangkatan personil yang ada saat ini
didominasi oleh golongan II dan golongan III, dengan kelompok usia rata-rata 41
tahun keatas sebanyak 65 persen atau 91 orang, dan hanya 35 persen atau
49 orang personil yang berusia 40 tahun ke bawah.
Dipihak lain, Kebutuhan ideal personil Satpol PP Provinsi NTB sesuai
analisis dan kajian berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60
Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja,
seharusnya berjumlah minimal 360 orang. Usaha untuk memenuhi kebutuhan
minimal personil dengan mengajukan permohonan kepada Gubernur Nusa
Tenggara Barat melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat agar
diberikan personil hasil rekrutmen dan/atau memutasi tenaga yang berlebih
pada SKPD lain secara bertahap setiap tahunnya.
Jumlah personil yang menduduki jabatan struktural sampai bulan Mei
2014 berjumlah 17 orang. Adapun data menurut jabatan, eselonering,
pangkat/golongan dan jenis kelamin sebagai berikut :
Tabel.2.3 Jumlah Dalam Jabatan Struktural Menurut Jabatan, Pangkat, Golongan dan
Jenis Kelamin s/d Mei 2014
No
Jabatan
Eselon Golongan/Ruang Jenis
Kelamin
IIa IIIa IVa
Ju
mla
h
IV/c IV/b IV/a III/d III/c
Ju
mla
h
Pri
a
Wa
nit
a
1 Kepala 1 - - 1 1 - - - - 1 1 -
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
25
No
Jabatan
Eselon Golongan/Ruang Jenis
Kelamin
IIa IIIa IVa
Ju
mla
h
IV/c IV/b IV/a III/d III/c
Ju
mla
h
Pri
a
Wa
nit
a
2 Sekretaris - 1 - 1 - - 1 - - 1 1 -
3 Kepala Bidang
- 4 - 4 - 1 3 - - 4 4 -
4 Kepala Sub Bagian/ Kepala Seksi
- - 11 11 - - - 7 4 11 9 2
Jumlah 1 5 11 17 1 1 4 7 4 17 15 2
Sumber : Data Satpol PP NTB
Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan profesionalisme anggota
serta produktivitas kinerja pelayanan bidang penegakan perda, ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat, dilakukan pengembangan sumber daya manusia
(SDM) secara berkelanjutan baik melalui pendidikan dan pelatihan: Diklat
penjenjangan, dan Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana
tampak pada tabel berikut :
Tabel.2.4 Jenis Diklat Penjenjangan dan Diklat Teknis Yang Telah Diikuti s/d Mei 2014.
No Jenis Diklat Jumlah Yang
Telah Mengikuti Diklat
Jumlah Yang Belum Mengikuti
Diklat Keterangan
1 Diklatpim IV 8 orang 3 orang Yang belum mengikuti Diklat penjenjangan sudah diusulkan untuk dapat mengikuti Diklat sesuai jenjang pada tahun 2014.
2 Diklatpim III 2 orang
3 orang
3 Diklatpim II -
1 orang
Jumlah 10 orang
7 orang
4 Diklat Dasar Pol PP Pola 300 JP 101 orang 39 orang
5 Diklat PPNS 6 orang - Sumber : Data Satpol PP NTB
Kondisi sampai Mei 2014 terdapat 10 Pejabat struktural yang telah
mengikuti Diklat penjenjangan dari 17 pejabat struktural. Saat ini tersisa 7 orang
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
26
atau 42 persen yang belum mengikuti diklat penjenjangan. Sedangkan personil
yang telah mengikuti Diklat Dasar Polisi Pamong Praja sebanyak 101 orang atau
sebesar 72 persen dari jumlah personil yang ada, dan sisanya 28 persen atau
39 orang belum mengikuti diklat.
Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi dilingkungan Satpol PP,
dilakukan pembagian tugas rutin yang bersipat tetap dan situasional meliputi:
tugas rutin administrasi, dan ketertiban umum berupa: pengamanan dan
pengawalan objek vital Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, kantor Gubernur
dan Pendopo serta objek strategis lainnya milik Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Termasuk pengamanan situasional sesuai agenda daerah baik
berupa pengamanan lokasi kegiatan maupun tamu pemerintah daerah. Adapun
formasi penugasan personil secara internal sebagaimana tabel berikut:
Tabel.2.5 Distribusi Penempatan Personil Satuan Polisi Pamong Praja s/d Mei 2014
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Pejabat Struktural 17 Orang
2
Petugas Piket
51
Orang
Piket 1 x 24 jam pada 7 pos pengamanan
3 Petugas Pengamanan dan Pengawalan Gubernur / Wakil Gubernur
8
Orang
Melakukan pengamanan dan pengawalan di lapangan
4
Petugas Pengamanan Dalam
17
Orang
Melakukan pengamanan pada lingkungan ruang kerja Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Asisten.
5 Petugas Administrasi 47 Orang Melakukan pengadministrasian pada sekretariat dan masing-masing bidang.
J u m l a h
140
Orang
Sumber : Data Satpol PP NTB
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penegakan perda, POL PP
didukung sarana dan prasarana, sebagai berikut :
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
27
Tabel.2.6 Sarana dan Prasarana Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013
No Nama Jenis Barang Jumlah Barang
Tahun Pembelian
Kondisi
Baik Rusak
1 Kendaraan bermotor : 31 unit - 28 unit 3 unit
a Roda empat 14 unit 2001 s/d 2013 13 unit 1 unit
b Roda dua 17 unit 1999 s/d 2012 15 unit 2 unit
2 Pendingin ruangan (AC) 10 unit 2007 s/d 2012 10 unit -
3 Alat komunikasi : 31 unit - 31 unit -
a Handy Talky/Radio
HF/FM
27 unit 2007 s/d 2011 27 unit -
b Reviter 1 unit 2013 1 unit -
c Mesin Faximale 1 unit 2008 1 unit -
d Megaphone 2 unit 2008 2 unit -
4 Kumputer : 15 unit - 15 unit -
a Laptop 5 unit 2007 s/d 2012 5 unit -
b Personal Komputer (PC) 10 unit 2007 s/d 2012 10 unit -
5 Alat Elektronik : 5 unit - 5 unit -
a Proyektor/ LCD 1 unit 2011 1 unit -
b Absensi sidik jari 1 unit 2013 1 unit -
c Camera Video 1 unit 2012 1 unit -
d Camera foto 2 unit 2008-2012 2 unit -
6 Meubelair 100 unit 2007-2012 100 unit -
7 Alat Keamanan : 486 unit - 486 unit -
a Hand Metal Detector 2 unit 2005 2 unit -
b Helm Dalmas 60 unit 2004 60 unit -
c Helm PHH 77 unit 2006-2012 77 unit -
d Tongkat 125 unit 2005 s/d 2012 125 unit -
e Tameng 190 unit 2005 s/d 2012 190 unit -
f Rambu jalan 20 unit 2012 20 unit -
g Pagar besi rantai area 10 unit 2012 10 unit -
h Portal 2 unit 2012 2 unit -
Sumber : Data Satpol PP NTB
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
28
2.3 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011
tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja,
menegaskan bahwa Polisi Pamong Praja melaksanakan tugas operasional
pelayanan sebagai berikut :
a. Penegakan peraturan daerah;
b. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
c. Pelaksanaan penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa;
d. Pelaksanaan pengawalan pejabat/orang-orang penting;
e. Pelaksanaan penjagaan tempat-tempat penting; dan
f. Pelaksanaan operasional patroli.
Tabel. 2.7 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
No Bidang Jenis Pelayanan Kelompok Sasaran
1 Bidang Penegakan
Perundang-
undangan Daerah
Penyelidikan dan penyidikan peraturan daerah dan peraturan gubernur
Masyarakat dan badan
hukum yang melanggar
Peraturan Daerah.
Sosialisasi/penyuluhan
penegakan perda dan
peraturan gubernur
Masyarakat dan badan
hukum yang melanggar
Peraturan Daerah.
Operasi yustisi Masyarakat dan badan
hukum yang melanggar
Peraturan Daerah.
2 Bidang Ketertiban
Umum dan
Ketenteraman
Masyarakat
Operasi non yustisi Masyarakat, kelompok
masyarakat dan badan
hukum
Penanganan unjuk rasa dan
kerusuhan massa
Masyarakat, kelompok
masyarakat dan badan
hukum
Pengawalan pejabat/orang-
orang penting
Para Pejabat dan orang-
orang penting
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
29
No Bidang Jenis Pelayanan Kelompok Sasaran
Penjagaan tempat-tempat
penting atau Objek Vital
Tempat-tempat penting
yaitu :
a. Rumah Dinas Pejabat
Pemerintah Daerah.
b. Sekitar Ruang Kerja
Pejabat Pemerintah
Daerah.
c. Lokasi Kunjungan
Kerja Pejabat
Pemerintah Daerah.
d. Tempat Kedatangan
dan Tempat Tujuan
Tamu VIP.
e. Gedung dan Aset
Penting.
f. Upacara dan Acara
Penting.
Patroli Pemantauan Situasi
dan Kondisi Ketertiban
Umum
a. Masyarakat,
kelompok masyarakat
di tempat
keramaian/hiburan
b. Masyarakat,
kelompok
masyarakat antar
batas wilayah
3 Bidang
Perlindungan
Masyarakat
Pengamanan dan penertiban
penyelenggaraan pemilu,
pemilukada
Masyarakat,
penyelenggara pemilu
Perbantuan dalam
penanggulangan
pengurangan resiko bencana
Masyarakat
4 Bidang Sumber
Daya Aparatur
Pelayanan bimbingan teknis
peningkatan pengetahuan
dan keterampilan
Aparatur
Pelayanan pembinaan fisik
dan mental
Aparatur
5 Sekretariat Pelayanan dinas eksternal Dinas/Badan/instansi
Pemerintah Provinsi,
Kabupaten dan Pusat
Pelayanan dinas internal Pegawai/personil
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 30
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK & FUNGSI
3.1 Gambaran Umum Daerah Terkait Pelaksanaan Tugas
Secara geografis provinsi Nusa Tenggara Barat terbagi kedalam 2 pulau
besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, dengan luas daratan mencapai
20.153,15 kilometer persegi dan luas perairan laut 29.159,04 kilometer persegi.
Perbandingan luas daratan dari dua pulau utama yaitu Pulau Lombok seluas
4.738,70 kilometer persegi (23,51%) dan Pulau Sumbawa seluas 15.414,50
kilometer persegi (76,49%). Panjang garis pantai keseluruhan mencapai 2.333
km. Selain itu, terdapat ± 332 pulau-pulau kecil dan terbagi menjadi 10 daerah
otonomi kabupaten/kota meliputi: 8 daerah kabupaten dan 2 kota.
Kondisi geografis wilayah tugas yang demikian luas dan belum
sepenuhnya didukung infrastruktur, memberi warna dalam pelaksanaan tugas
jajaran Satpol PP dalam mewujudkan rasa nyaman, aman dan tertib ditengah
masyarakat. Belum memadainya dukungan sarana prasarana menjadi masalah
tersendiri dalam pelaksanaan tugas Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa
Tenggara Barat, termasuk jajaran satuan yang ada dikabupaten/kota. Akibatnya
masih ada persoalan yang dihadapi, seperti potensi konflik horizontal antar
warga masyarakat, baik yang bermotif komunal, bermotif radikalisme.
Konflik-konflik dan gangguan ketertiban yang terjadi diwilayah Provinsi
Nusa Tenggara Barat minimal dipicu oleh tiga hal antara lain: pertama,
munculnya paham keagamaan baru yang bersipat ekslusif. Kedua, adanya
perebutan terhadap akses sumber daya. Ketiga, konflik juga dapat dipicu
karena ketidak-puasan masyarakat dalam penegakan hukum. Selain itu. Konflik
horizontal maupun vertical juga dipicu oleh kondisi kerentanan masyarakat itu
sendiri yang mudah terbakar provokasi sebagaimana pernah terjadi beberapa
waktu lalu misalnya kasus perkelahian antar kampung di Bima karena issu
dukun santet, provokasi melalui SMS yang berujung korban nyawa di Kediri
Lombok Barat dan Kute Lombok Tengah.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 31
Dampak implementasi otonomi daerah juga memicu konflik horizontal
antar kabupaten dan kota misalnya dipicu batas wilayah, pengelolaan asset
antara kabupaten induk dan kabupaten baru, baik antara Lombok Barat dan
Lombok Utara, Kabupaten Bima dan Kota Bima serta pemanfaatan ruang, terkait
ruang/batas wilayah antara kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Semua
ini pada akhirnya akan dapat memicu konflik dan gangguan serta memicu
munculnya kasus-kasus pelanggaran hukum, pelanggaran peraturan daerah dan
kebijakan daerah lainnya. Karena itu, langkah koordinatif, tindakan pre-emtif dan
preventif guna mencegah berbagai gejala atau potensi kerawanan, konflik
maupun gangguan keamanan dan ketertiban dimaksud harus ditingkatkan dan
berkelanjutan.
Dalam konteks inilah, dapat dikatakan bahwa kondisi aman, tertib dan
nyaman ditengah masyarakat, tentu tidak bisa dilepaskan dari banyak aspek
yang turut berpengaruh. Kondisi sosial ekonomi masyarakat, tingkat
pendapatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan merupakan aspek-aspek atau
isu-isu yang memerlukan perhatian dan penanganan melalui berbagai program
pembangunan pada lingkup Pemerintah Daerah sesuai tahapan pembangunan
yang ada pada RPJMD NTB.
3.2 Hasil Yang Dicapai Lima Tahun Sebelumnya
3.2.1 Capaian Kinerja
A. Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat
Kondisi daerah dan masyarakat yang aman, damai dan tentram
merupakan prasyarat utama untuk berjalannya pelaksanaan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan disuatu daerah, terutama untuk
meningkatkan investasi dan daya saing daerah. Oleh karena itu,
penyelenggaraan tugas dan fungsi selama lima tahun terakhir, telah diupayakan
secara maksimal melalui langkah-langkah koordinatif, pembinaan dan fasilitasi
sesuai kewenangan yang dimiliki dan diarahkan bagi terwujudnya kondisi daerah
yang tetap aman dan kondusif, meskipun diakui berdasarkan data
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 32
kepolisian tingkat kriminalitas masih fluktuatif dari waktu ke waktu. Total
kejahatan 7.821 kasus pada tahun 2008 menjadi sebanyak 11.186 kasus tahun
2012. Pada tahun 2008 kejahatan yang timbul setiap 1°07’12” menjadi 0°46’99”
pada tahun 2012. Kasus kejahatan yang dapat diselesaikan mengalami
peningkatan diakhir tahun 2012 menjadi 6.215 kasus dari kondisi 2008 sebanyak
4.668 kasus.
Jenis kejahatan didominasi oleh kasus pencurian kendaraan bermotor dan
pencurian dengan pemberatan. Kasus yang mengalami penurunan sejak tahun
2008 - 2011 adalah kasus penganiayaan berat, perkosaan, maupun illegal
logging, sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.1. Rekapitulasi Kriminalitas menurut Kasus Tahun 2008-2012
No Kasus 2008 2009 2010 2011 2012
1 Pencurian dengan
Pemberatan
1.048 566 565 1.122 974
2 Pencurian dengan
Kekerasan
254 76 198 394 422
3 Pencurian Kendaraan
Bermotor
568 320 283 1.840 2.692
4 Penganiayaan Berat 119 118 187 98 97
5 Judi 516 72 117 176 189
6 Narkotika 199 10 10 158 163
7 Pembunuhan 17 40 27 7 24
8 Kebakaran 101 13 12 63 46
9 Perkosaan 214 46 93 85 53
10 Uang Palsu 17 9 - 8 13
11 Illegal Logging 193 26 152 53 45
12 Senpi/handak 9 11 20 19 5
Jumlah 2.745 3.244 4.054 4.023
4.723
Sumber: Kepolisian Daerah NTB
Upaya - upaya mewujudkan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat baik melalui penindakan non yustisial maupun yustisial.
Penindakan non yustisial dilakukan melalui tahapan - tahapan yang
mengacu pada Standar Operating Prosedur (SOP) antara lain: tindakan
peringatan (teguran lisan - tertulis), penertiban
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 33
pengamanan dan patroli dalam rangka pencegahan preventif. Sedangkan upaya
yustisial dilakukan penegakan perda pola sidang ditempat melibatkan instansi
terkait.
Tabel.3.2. Penyelenggaraan Tibumtranmas Tahun 2009-2013
No Uraian Dasar Hukum Jumlah Satuan
1 Penertiban Pedagang
Kaki Lima
Perda Nomor 5 Tahun
2012 tentang
Pembinaan Jalan
67 PKL
2 Penertiban Baliho, Stiker,
Banner, Alat Peraga
Kampanye
1,316 Buah
3 Penertiban Penghunian
Rumah Dinas Tanpa Ijin
Perda Nomor 2 Tahun
1999 tentang Rumah
Daerah
39 Kasus
4 Penertiban Asset
(Randis) Yang Dikuasai
Oleh Aparatur Yang
Pindah Tugas dan
Pensiun.
Perda Nomor 8 Tahun
2007 tentang
Pengelaloaan Barang
Milik Daerah (BMD)
28 Kasus
5 Pendataan Kepemilikan
Asset (Tanah) Milik
Pemda, dan Penyewa
Tanah Oleh Pihak Ketiga
Perda Nomor 8 Tahun
2007 tentang
Pengelaloaan Barang
Milik Daerah (BMD)
7 Kasus
6 Operasi Bersama
Terhadap Kendaraan
Tranportasi Umum
(Retribusi Ijin Trayek)
Perda Nomor 4 Tahun
2011 tentang Retribusi
Ijin Trayek
56 Kasus
7 Operasi Bersama
Terhadap Keberadaan
Alat-Alat Berat Yang
Tidak Memperpanjang
Surat Ijin Operasional
Perda Nomor 1 Tahun
2011 tentang Pajak
Daerah (Jenis Alat-Alat
Berat dan Besar)
16 Kasus
8 Operasi Penertiban
Terhadap Penjual Garam
Non Yodium
Perda Nomor 3 Tahun
2006 tentang
Pengendalian Garam
Beryodium
2 Kasus
9 Penertiban dan
Penutupan Lokasi
Prostitusi
Perda Nomor 11 Tahun 2008 tentang HIV/AIDS
1 Lokasi
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 34
No Uraian Dasar Hukum Jumlah Satuan
10 Penertiban PSK, Mucikari dan Pekerja Anak di Bawah Umur
Perda Nomor 2 Tahun
2009 tentang
Penyelenggaraan
Pencegahan dan
Perlindungan
Perempuan dan Anak
Korban Tindak
Kekerasan.
3 PSK dan
Mucikari
11 Penertiban Ilegal Loging
di Pulau Lombok dan
Pulau Sumbawa
Perda Nomor 6 Tahun
2007 Tentang
Perlindungan Hutan,
Flora dan Fauna
5 Pembalak
Liar
12 Penertiban dan
Pendataan Rumah
Potong Hewan Illegal.
Peraturan Gubernur NTB Nomor 36 Tahun 2009 tentang Pengawasan Rumah Potong Hewan dan Lalu Lintas Daging Di Wilayah Prov.NTB.
6 Lokasi
13 Penertiban Penjual
Minuman Beralkohol
Tanpa Ijin
Perda Nomor 4 Tahun
1997 tentang Larangan,
Pengawasan,
Pengendalian,
Penertiban, Peredaran
dan Penjualan Minuman
Beralkohol
34 32 Botol
Berem dan 2
Jerigen Tuak
14 Pembinaan dan Pengawasan Aparatur PNS/PTT Yang Berada Diluar Kantor Pada Jam Kerja Efektif Tanpa Ijin
1. PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
2. Instruksi dan Edaran Gubernur tentang Pembinaan Disiplin PNS dan PTT
15 PNS dan PTT
15 Intensifikasi Pengawasan
Penjual, Obat-Obatan
dan Makanan
Kadaluarsa.
Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
25 Item
16 Retribusi Tera Ulang Bagi
Para Wajib Tera
(Pedagang)
Perda Nomor 2 Tahun
2013 Tentang Retribusi
Pelayanan Tera/Tera
Ulang
16 Pelanggaran
17 Penertiban Anak Punk Perda Nomor 5 Tahun
2012 Tentang
Pemanfaatan Jalan
29 Orang
Jumlah 1,665 Penertiban
Sumber: Data Satpol PP Prov. NTB
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 35
Upaya lainnya adalah melakukan peningkatan patroli wilayah secara priodik,
dan pengamanan event dan agenda strategis daerah.
Tabel.3.3. Pelaksanaan Patroli dan Pengamanan Tibumtranmas
No Uraian Jumlah Satuan
Patroli
1 Patroli Pemantauan dan Pengawasan Wilayah 135 Kali
2 Patroli Wilayah Dalam Rangka Menyambut Bulan
Suci Ramadhan
63 Kali
3 Patroli Wilayah Dalam Rangka Pilkada Gubernur dan
Wakil Gubernur NTB, Bupati dan Wakil Bupati
Lombok Timur, serta Bupati dan Wakil Bupati Lombok
Barat.
20 Kali
Jumlah Patroli 218 Kali
Pengamanan
1 Pengamanan Pemberangkatan dan Pemulangan
Jemaah Haji Embarkasi Lombok
50 Kali
2 Demonstrasi/Unjuk Rasa 171 Kali
3 Pengamanan Event/Agenda Daerah/Nasional 407 Kali
4 Pengamanan Sosial Kemasyarakatan 29 Kali
5 Pengamanan dan Pengawalan Pejabat/Tamu Vip/Tamu
Daerah Lainnya
124 Kali
Jumlah Pengamanan 657 Kali
Pengamanan Khusus
1 Pengamanan obyek vital (Kantor Gubernur, Rumah
Dinas Gubernur, Wakil Gubernur, Rumah Dinas Sekda
Prov. NTB, Kantor DPRD Provinsi NTB dan Asset
Pemda lainnya)
24 Jam
2 Pengamanan dan pengawalan melekat kepada
Gubernur dan Wakil Gubernur
24 Jam
Sumber: Data Satpol PP Prov. NTB
B. Penegakan Peraturan Daerah
Penegakan Peraturan Daerah merupakan satu bagian dari tugas dan
fungsi Satpol PP sesuai ketentuan perundang-undangan yang fokus pada upaya
penanganan dan penyelesaian pelanggaran peraturan daerah yang berkategori
tindak pidana ringan dengan hukuman maksimal 6 bulan kurungan penjara dan
denda 50 juta rupiah. Kegiatan penegakan terhadap pelanggaran perda yang
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 36
teridentifikasi dilanggar oleh masyarakat, aparatur atau badan hukum dilakukan
melalui penindakan yustisial oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol
PP, setelah didahului teguran, peringatan dan tindakan lain yang diperlukan
sesuai ketentuan. Penindakan yustisial dilakukan secara terpadu bersama
aparat penegak hukum/instansi seperti Hakim pada Pengadilan Negeri Mataram,
Jaksa pada Kejaksaan Negeri Mataram, Kepolisian Daerah NTB di Mataram,
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat
serta beberapa instansi lainnya sebagai pelaksana (leading sector) dari
Peraturan Daerah yang ditegakkan.
Tabel.3.4. Penindakan yustisial Tahun 2009-2013
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Penyidikan dan pemberkasan
atas pelanggaran Perda
Provinsi NTB Nomor 4 Tahun
2011 tentang Retribusi Izin
Trayek.
20 kasus
pelanggaran
Sidang ditempat
bersama tim terpadu
(Hakim, Jaksa, Polisi,
Dinas Perhubungan)
2 Penyidikan dan pemberkasan
atas pelanggaran Perda
Provinsi NTB Nomor 2 Tahun
2013 tentang Retribusi
Pelayanan Tera/Tera Ulang.
33 kasus (wajib menera ulang)
Pemberkasan
dilapangan.
JUMLAH 53 Kasus
Sumber: Data Satpol PP Provinsi NTB
C. Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat
Satuan Perlindungan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Satlinmas
adalah warga atau elemen masyarakat yang disiapkan dan dibekali
pengetahuan serta keterampilan untuk nantinya dapat membantu pemeliharaan
keamanan lingkungan. Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010
tentang Satpol PP, telah memberikan kewenangan kepada Satpol PP untuk
melaksanakan tugas perlindungan masyarakat, yang semula tugas ini menjadi
tanggung jawab Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri
(Bakesbangpoldagri).
Ada tiga tugas utama dari Perlindungan Masyarakat yang membutuhkan
koordinasi dalam pelaksanaannya antara lain:
1. Perbantuan dalam pengamanan pemilihan umum;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 37
2. Perbantuan dalam penanggulangan dan pengurangan resiko bencana;
3. Perbantuan dalam kegiatan sosial dimasyarakat.
Pembinaan dan koordinasi Penugasan Satlinmas selama ini adalah pada
saat pemilihan umum Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa
Tenggara Barat pada tahun 2013 sesuai ketentuan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penugasan Satuan Perlindungan
Masyarakat Dalam Penanganan Ketenteraman, Ketertiban, dan Keamanan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Kegiatan kelinmasan diantaranya dilakukan
saat penyiapan Satlinmas Kabupaten/Kota dalam rangka perbantuan
pengamanan pemilihan umum dengan personil Satlinmas yang mencapai
19.611 ribu personil yang tersebar disetiap Tempat Pemungutan Suara (TPS)
se-Nusa Tenggara Barat.
Tabel.3.5 Jumlah Linmas Kabupaten/Kota se-NTB Tahun 2013
NO KOTA SATLINMAS
INTI
SATLINMAS
PENDUKUNG
TOTAL
1 Lombok Barat 215 2.060 2.275
2 Lombok Utara 35 887 922
3 Lombok Tengah 150 3.630 3.780
4 Lombok Timur 625 4.102 4.727
5 Sumbawa 140 1.973 2.113
6 Dompu 100 919 1.019
7 Bima 135 2.131 2.266
8 Sumbawa Barat 450 128 578
9 Kota Mataram 200 1.105 1.305
10 Kota Bima 106 520 626
NTB 2.156 17.455 19.611
Sumber: Data Satpol PP Provinsi NTB
3.2.2 Kinerja Anggaran
Pendanaan program dan kegiatan secara proporsional akan mendukung
tercapainya sasaran kinerja yang telah ditetapkan. Pengelolaan pendanaan
program dan kegiatan pada periode rencana strategis (Renstra) 2009-2013 yang
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 38
lalu sebagaimana ditampilkan pada tabel sebagai berikut.
Tabel.3.6. Anggaran dan Realisasi
No Uraian Pada Tahun Ke-
1 (2009) 2 (2010) 3 (2011) 4 (2012) 5 (2013)
I JUMLAH ANGGARAN
7,810,253,560
9,150,934,093
9,570,651,011
11,275,430,700
15,365,823,900
a Belanja Tidak Langsung
5,500,021,614
5,854,634,118.53
6,453,657,159
7,075,430,700
7,935,823,900
b Belanja Langsung
2,310,231,946 3,296,299,975.40 3,116,993,852 4,200,000,000 7,430,000,000
II REALISASI ANGGARAN
6,937,411,105
8,646,283,860
9,082,143,648
10,711,442,433
14,671,827,350
a Belanja Tidak Langsung
4,656,932,407
5,386,079,069
6,042,319,243
6,569,499,199
7,294,149,108
b Belanja Langsung
2,280,478,698 3,260,204,791 3,039,824,405 4,141,943,234 7,377,678,242
III RASIO REALISASI DAN ANGGARAN
88.82% 94.49% 94.90% 95.00% 95.48%
a Belanja Tidak Langsung
84.67% 92.00% 93.63% 92.85% 91.91%
b Belanja Langsung
98.71% 98.90% 97.52% 98.62% 99.30%
IV Rata-Rata Pertumbuhan
Anggaran Realisasi
a Belanja Tidak Langsung 487,160,457.20
527,443,340.20
b Belanja Langsung 1,023,953,610.80 1,019,439,908.80
Rasio serapan anggaran POL PP NTB tertinggi terjadi pada tahun 2013,
sedangkan serapan anggaran terendah terjadi pada tahun 2009 ( tahun awal Renstra
2009-2013). Rasio realisasi anggaran mengalami tren positif setiap tahunnya dengan
rata-rata pertumbuhan belanja tidak langsung sebesar Rp. 527.443.340,20, dan
untuk belanja langsung meningkat sebesar Rp. 1.019.439.908,80. Juga alokasi
anggaran meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
Rp. 487.160.457,20 untuk belanja tidak langsung dan sebesar Rp. 1.023.953.610,80
untuk belanja langsung.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 39
3.3 Analisa Isu Strategis Terkait Tupoksi
Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemeliharaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta
pelaksanaan penegakan peraturan daerah maka aspek yang berkaitan langsung
terhadap pelaksanaan tugas harus dapat diidentifikasi untuk selanjutnya
dituangkan kedalam penetapan strategi, kebijakan serta pelaksanaan program
dan kegiatan penanganan dan penyelesaiannya.
Tabel.3.7. Keterkaitan Masalah Dengan Isu
NO BIDANG MASALAH ISU
1 Penegakan Perundang-undangan Daerah
1. Kesadaran dan ketaatan masyarakat, aparatur dan Badan Hukum, terhadap Perundang- udangan daerah yang masih kurang.
Pelanggaran Perundang-undangan daerah masih sering terjadi.
2. Penertiban asset Pemda yang bermasalah belum optimal.
2 Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat
1. Gangguan terhadap ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan konflik sosial masih sering terjadi.
Gangguan tibumtranmas dan konflik sosial serta isu provokatif yang semakin kompleks dan variatif 2. Masih rentan dan
mudahnya masyarakat terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan yang berpotensi memicu konflik.
3 Perlindungan Masyarakat
Pengamanan Pemilu, pengurangan resiko bencana dan mobilisasi perbantuan sosial lainnya di masyarakat Belum optimal.
Peran satlinmas di masyarakat belum optimal
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 40
NO BIDANG MASALAH ISU
4 Sumber Daya Aparatur 1. Pola pengembangan sumber daya aparatur belum optimal
Kapasitas dan profesionalitas personil Satpol PP belum memadai.
2. Kerjasama dan kemitraan belum optimal.
5 Sekretariat 1. Perencanaan program dan pelaporan kurang terpadu.
Pelayanan administrasi perkantoran belum berjalan secara tertib dan optimal.
2. Pengelolaan Administrasi keuangan kurang tertib.
3. Pengelolaan Administrasi umum dan kepegawaian kurang tertib.
3.4 Analisa Lingkungan Strategis
1. Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Menelaah visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih bertujuan untuk memahami arah pembangunan yang akan
dilaksanakan selama kepemimpinannya, hal ini berguna bagi perumusan
issu strategis dan identifikasi faktor pendorong dan penghambat kinerja POL
PP selaku SKPD dalam kontribusi bagi pencapaian RPJMD.
Sesuai Visi dalam RPJMD Tahun 2013-2018, adalah: Mewujudkan
Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing
dan Sejahtera. Visi ini dituangkan kedalam 7 Misi pencapaian
pembangunan. Dalam konteks pencapaian misi inilah, setiap SKPD dituntut
menyelaraskan program dan kegiatan dukungan bagi pencapaian target
yang ditetapkan. Terdapat 2 (dua) Misi Pembangunan yang memiliki
keterkaitan langsung dengan program dan kegiatan Satpol PP yaitu: Misi I
dan III sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 41
a. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter
Meletakkan pondasi budipekerti/moral masyarakat yang kokoh adalah
modal dasar pembangunan bagi kesejahteraan yang lebih baik. Hidup
dalam atmosfir yang amat pluralitas secara sosial, budaya maupun agama
memerlukan semangat dan komitmen yang kuat dalam toleransi dan
kebersamaan, terlebih arus globalisasi telah menembus sekat-sekat
geografis. lintas ruang dan waktu membuat masyarakat hidup dalam
pergulatan sosial budaya yang bisa menggoyahkan jati diri. Oleh karena itu,
pengembangan karakter masyarakat dengan membangun mental yang
dilandasi nilai-nilai agama dan mengembangkan semangat
toleransi/harmonisasi dengan mengakui kebersamaan dalam keberagaman.
Dalam perspektif inilah, Satpol PP Provinsi NTB dituntut mampu
bersinergi mendukung terwujudnya kondisi masyarakat yang penuh
toleransi serta harmoni ditengah masyarakat. Karena kondisi inilah yang
pada gilirannya memberi andil besar bagi terwujudnya keamanan dan
ketertiban serta ketentraman ditengah masyarakat.
b. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani,
penegakan hukum yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas
keamanan.
Disadari bahwa mewujudkan Pemerintah yang baik menuju
kepemerintahan yang baik adalah harus ditopang oleh birokrasi yang baik
dan kuat, hukum dan aturan terjaga dan ditegakkan, terlebih lagi kondisi
keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat harus tetap terjaga dan
stabil bagi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan kemasyarakat. Inilah modal dasar utama pembangunan dapat
berjalan lancar dan baik. Mewujudkan semua ini sudah pasti menuntut
peran dan tanggung jawab Satpol PP, melalui fungsi pengawasan aparatur
secara optimal yang pada akhirnya bermuara bagi pencapaian Misi Ke III
tersebut.
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 42
Tabel.3.8. Faktor Penghambat dan Pendorong Pencapaian Visi dan Misi
Visi : MEWUJUDKAN MASYARAKAT NUSA TENGGARA BARAT YANG
BERIMAN, BERBUDAYA, BERDAYASAING DAN SEJAHTERA
NO INDIKATOR
KINERJA DAERAH
PROGRAM PRIORITAS
DAERAH
PERMASALAHAN FAKTOR - FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
1. Misi I : Mempercepat Perwujudan Masyarakat Yang Berkarakter
Melalui Pemantapan Ketaatan Beragama, Peningkatan
Budipekerti, dan Pengembangan Toleransi.
a. Penangan
an
pelanggar
an
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan
Gubernur
Program
peningkatan
kesadaran
tertib
masyarakat
Kerjasama dan
kemitraan belum
optimal.
Program
prioritas yang
ada pada
RPJMD
tersebut tidak
ada
dilaksanakan
pada Satpol
PP Provinsi
NTB.
Adanya tugas
dan fungsi
berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan
2. MISI III : Melanjutkan Ikhtiar Reformasi Birokrasi Yang Bersih dan
Melayani, Penegakan Hukum Yang Berkeadilan, dan
Memantapkan Stabilitas Keamanan.
a. Masyarak
at yang
mengikuti
sosiali
sasi
kamtib
mas
Program
pemelihara
an kantran-
tibmas dan
pencegahan
tindak
kriminal
a. Gangguan terhadap ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan konflik sosial masih sering terjadi.
b. Masyarakat masih rentan dan mudah terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan yang berpotensi memicu konflik dan gangguan keamanan serta tibum
Beragamnya modus pelanggaran ketertiban umum, ketentraman masyarakat (tibumtranmas) dan konflik sosial
Adanya INPRES Nomor : 2 Tahun 2013 tentang Tim Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri
2. Renstra Kementerian dan Renstra Kabupaten/Kota
Sebagai bagian dari Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 43
Kementerian Dalam Negeri khususnya Direktorat Satpol PP dan Linmas,
yang sesuai ketentuan merupakan instansi Pembina Satpol PP secara
Nasional maka Satpol PP disetiap daerah di Indonesia termasuk Satpol PP
Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah pasti harus memperhatikan kebijakan
pembinaan umum yang dilakukan Menteri Dalam negeri sebagaimana
tertuang dalam Sasaran Jangka Menengah Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014. Hal ini dilakukan sebagai
sinkronisasi program pembinaan Kementerian Dalam negeri melalui program
dekonsentrasi agar dapat sejalan dengan program Satpol PP di daerah.
Untuk itu diperlukan telaah terhadap faktor penghambat dan pendorong
yang mempengaruhi penanganan permasalahan yang ada agar mendapat
dukungan pembinaan dari Kementerian Dalam Negeri.
Tabel.3.9. Permasalahan berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Dalam
Negeri.
NO
SASARAN
JANGKA
MENENGAH
RENSTRA
KEMENDAGRI
PERMASALAHAN
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
1 Meningkatnya
kualitas
penyelenggaraan
proses demokrasi
(Pemilu/Pilpres).
Pengamanan
Pemilu,
pengurangan
resiko bencana
dan mobilisasi
perbantuan sosial
lainnya di
masyarakat
belum optimal.
Dukungan
alokasi
anggaran
masih
terbatas.
Adanya Peraturan
Menteri Dalam
Negeri Nomor : 10
Tahun 2009
tentang Penugasan
Satuan
Perlindungan
Masyarakat
Dalam
Penanganan
Ketenteraman,
Ketertiban dan
Keamanan
Penyelenggaraan
Pemilihan Umum.
2 Meningkatnya
kualitas
kelembagaan dan
Aparat Satpol PP
dan Satlinmas.
Pola
pengembangan
sumber daya
aparatur belum
optimal.
Sistem
rekruitmen
SDM POLPP
belum
terbangun.
1. Adanya
dukungan
alokasi APBN
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 44
NO
SASARAN
JANGKA
MENENGAH
RENSTRA
KEMENDAGRI
PERMASALAHAN
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
2. Adanya
Permendagri
Nomor 60
Tahun 2013
tentang
Pedoman
Penetapan
Jumlah
Personil Satpol
PP.
3 Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan dan
sarpras
pemerintahan
pasca bencana/
pengurangan
resiko bencana.
Pengamanan
Pemilu,
pengurangan
resiko bencana
dan mobilisasi
perbantuan sosial
lainnya di
masyarakat
belum optimal.
Dukungan
alokasi
anggaran
masih
terbatas.
Adanya tugas dan
fungsi
berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan.
Hal yang sama juga dilakukan analisis terhadap sasaran jangka
menengah rencana strategis Satpol PP kabupaten dan kota. Mengkaji apa
yang menjadi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan dan dinilai
akan dapat mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi oleh
Pemerintah Provinsi guna dapat difasilitasi maupun ditangani secara koordinatif.
Tabel.3.10. Permasalahan berdasarkan Sasaran Renstra Satpol PP
Kabupaten/Kota
NO
SASARAN
JANGKA
MENENGAH
RENSTRA
KABUPATEN/
KOTA
PERMASALAHAN
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
1 Terwujudnya
pembinaan
terhadap potensi
masyarakat dalam
rangka
Pengamanan
Pemilu,
pengurangan
resiko bencana
dan mobilisasi
Dukungan
alokasi
anggaran
masih terbatas
Adanya Peraturan
Menteri Dalam
Negeri Nomor : 10
Tahun 2009
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 45
NO
SASARAN
JANGKA
MENENGAH
RENSTRA
KABUPATEN/
KOTA
PERMASALAHAN
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
perlindungan
masyarakat yang
berbasis system
keamanan
lingkungan
(SISKAMLING)
perbantuan sosial
lainnya di
masyarakat
belum optimal
tentang Penugasan
Satuan
Perlindungan
Masyarakat
Dalam
Penanganan
Ketenteraman,
Ketertiban dan
Keamanan
Penyelenggaraan
Pemilihan Umum
2 Meningkatnya
kesadaran dan
kepatuhan
masyarakat
terhadap
perundang-
undangan yang
berlaku
Kesadaran dan
ketaatan
masyarakat,
aparatur dan
Badan Hukum,
terhadap
Perundang-
udangan daerah
yang masih
kurang
Opini negatif
masyarakat
terhadap
Satpol PP
Adanya dukungan
toma dan toga dan
stakeholder terkait
3 Terwujudnya
aparatur Satpol PP
yang handal dan
berdaya saing
Pola
pengembangan
sumber daya
aparatur belum
optimal
Sistem
rekruitmen
SDM POLPP
belum
terbangun
Adanya
rancangan revisi
pasal 148 dan
149 dalam UU
32 tahun 2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
khususnya
kewenangan
Satpol PP
3. Rencana Tata Ruang Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan
kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 46
budidaya. Telaahan rencana tata ruang wilayah diperlukan adalah untuk
mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap tugas
dan fungsi Satpol PP Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingat kewenangan
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tata ruang didaerah terutama
pada wilayah provinsi merupakan kewenangan Gubernur yang secara teknis
menjadi bagian tugas Satpol PP melalui mekanisme penegakan peraturan
daerah tertib tata ruang wilayah baik melalui Pengawasan dan Penegakan
bersama Badan koordinasi Tata Ruang Daerah (BKTRD) serta aktif dalam
urusan Perencanaan Kabupaten/Kota.
Fokus dukungan tugas dan fungsi Satpol PP dalam
penyelenggaraan tata ruang wilayah NTB adalah menekankan aspek yang
diatur dalam peraturan daerah mengenai RTRW terutama mencakup:
a. Pemantapan dan perlindungan kawasan konservasi;
b. Perlindungan dan rehabilitasi kawasan lindung;
c. Pengelolaan kawasan rawan bencana;
d. Pengelolaan Kawasan Strategis Provinsi dari Kepentingan Fungsi dan
Daya Dukung Lingkungan;
e. Perlindungan dan rehabilitasi ekosistem;
f. Pengelolaan kawasan dan pengendalian tata ruang;
g. Pengembangan kerjasama antar daerah.
4. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau yang lebih dikenal dengan
KLHS adalah proses mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan hidup dalam pengambilan keputusan terhadap
kebijakan, rencana dan/atau program. Tujuan penyelenggaraan
KLHS adalah memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana dan program.
Pentingnya kajian lingkungan strategis bagi Satpol PP adalah untuk
dapat memberikan dukungan yang tepat terhadap upaya-upaya
mewujudkan kelestrian lingkungan hidup yang membutuhkan perhatian
dan sinergitas semua pihak mengingat dampak kerusakan lingkungan
hidup yang demikian besar bagi keberlanjutan ekosistem.
Dalam konteks inilah, pelaksanaan tugas dan fungsi Satpol PP harus
mampu bersinergi untuk :
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 47
a. Mencegah degradasi hutan dan lahan (illegal logging, illegal mining)
Degradasi hutan sebagian besar disebabkan oleh aktifitas penebangan
liar dan tambang yang berdampak pada menipisnya jumlah mata air.
Aktifitas pertambangan di Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima dan
Lombok Barat. Juga telah mengurangi jumlah hutan tutupan serta
hutan/lahan produktif lainnya.
b. Mewujudkan ruang kota tertata dengan baik melalui upaya pengawasan
dan pengendalian pemanfaatan ruang
Ruang terbuka hijau serta ruang publik kota-kota di NTB kondisinya
ruang publik 30 persen dalam satu wilayah. Ketersediaan ruang terbuka
hijau didaerah harus dapat dipertahankan melalui upaya penerbitan
perijinan bangunan termasuk juga menjaga konsistensi peruntukan ruang
melalui langkah penegakan perda tata ruang secara yustisi maupun non
yustisi.
3.4.1 Metode Penentuan Isu-isu Strategis
Sebagaimana diketahui bahwa Isu strategis merupakan permasalahan
yang berkaitan dengan fenomena atau akumulasi permasalahan yang belum
dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki
dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan
yang perlu diatasi secara bertahap. Oleh karenanya, kemampuan menentukan
issu dan dampak-dampaknya secara tepat akan sangat membantu sebuah
organisasi dalam pencapaian program sesuai tujuan yang ditetapkan dalam
rencana strategis.
Adapun metode penentuan isu-isu strategis pelayanan Satuan Kerja
Perangkat Daerah antara lain dapat dilakukan dengan cara :
1. Forum Focussed Group Discussion (FGD) dengan melibatkan para pakar
yang memiliki pengalaman merumuskan isu-isu strategis.
2. Menggunakan metode pembobotan.
Metode penentuan isu-isu strategis pelayanan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi NTB periode tahun 2013-2018 dilakukan dengan cara melakukan
pembahasan melalui forum Focussed Group Discussion (FGD) dengan
melibatkan tim penyusun dan narasumber sebagai tenaga ahli yang berasal dari
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 48
widyaiswara Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan Provinsi
NTB. Identifikasi Isu-isu strategis dalam kurun waktu lima tahun kedepan,
sebagai berikut:
1. Gangguan tibumtranmas dan konflik sosial serta isu provokatif yang semakin
kompleks dan variatif
2. Pelanggaran Perundang-undangan daerah masih sering terjadi.
3. Peran satlinmas di masyarakat belum optimal.
4. Kapasitas dan profesionalitas personil Satpol PP belum memadai.
5. Pelayanan administrasi perkantoran belum berjalan secara tertib dan optimal.
3.4.2 Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
Peningkatan kualitas kinerja pelayanan bidang penegakan perda,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat kedepan, tentu
merupakan obsesi yang harus diperjuangkan agar dapat terwujud oleh seluruh
jajaran anggota Satpol PP, meski disadari bahwa upaya ini tidaklah mudah,
terlebih ketika dihadapkan pada realitas tantangan dan permasalahan tugas yang
semakin komplek dan variatif sejalan dengan dinamika perkembangan kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, serta perkembangan global. Untuk
memastikan tantangan dan peluang pada lima tahun kedepan, maka terlebih
dahulu dilakukan analisa dan kajian terhadap lingkungan strategis melalui
Analisa SWOT mencakup: analisa kekuatan dan kelemahan pada lingkungan
internal, serta peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal.
Faktor kekuatan yang dapat menjadi daya dukung pada lingkungan internal,
sebagai berikut :
1. Lingkungan kerja yang baik dan kondusif
2. Adanya Standart Operating Procedure (SOP)
3. Adanya tim work yang baik
4. Adanya reward and punishment
Faktor kelemahan yang perlu diantisipasi pada lingkungan internal, sebagai
berikut :
1. Kualitas sumber daya manusia belum memadai
2. Kuantitas sumber daya manusia masih terbatas
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 49
3. Sarana operasional dan mobilitas tugas masih terbatas
4. Gedung kantor belum ada
5. Sarana perkantoran masih terbatas.
6. Data dan informasi masih terbatas
Faktor peluang yang dapat dimanfaatkan pada lingkungan eksternal,
sebagai berikut :
1. Adanya rancangan revisi pasal 148 dan 149 dalam UU 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah khususnya kewenangan Satpol PP
2. Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja
3. Adanya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
4. Adanya rancangan ketentuan tentang Jabatan Fungsional Satpol PP
5. Adanya Mitra Praja Utama (MPU) dibidang penegakkan Perda, ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat
6. Adanya dukungan tokoh masyarakat (TOMA), tokoh agama (TOGA), dan
stakeholder terkait
7. Adanya pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis
8. Adanya dukungan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
9. Adanya INPRES Nomor 2 Tahun 2013 tentang penanganan gangguan
keamanan dalam negeri.
Faktor ancaman yang perlu diantisipasi pada lingkungan eksternal, sebagai
berikut :
1. Dukungan Alokasi Anggaran (APBD) Masih Terbatas
2. Opini negatif masyarakat terhadap Satpol PP
3. Adanya overlaping kewenangan dengan instansi lain
4. Beragamnya modus pelanggaran tibumtranmas dan konflik sosial
5. Sistem rekruitmen SDM Pol PP belum terbangun
6. Regulasi terkait pelaksanaan tugas Pol PP masih terbatas
7. Dampak negatif globalisasi.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 50
Tabel.3.11. Matrik SWOT Penentuan Strategi Komitmen Pemerintah
LINGKUNGAN INTERNAL STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Lingkungan kerja
yang baik dan
kondusif.
2. Adanya Standart
Operating
Procedure (SOP)
3. Adanya tim work
yang baik.
4. Adanya reward
and punishment
1. Kualitas sumber
daya manusia
belum memadai
2. Kuantitas
sumber daya
manusia masih
terbatas
3. Sarana
operasional dan
mobilitas tugas
masih terbatas
4. Gedung kantor
belum ada
5. Sarana
perkantoran
masih terbatas.
6. Data dan
informasi masih
terbatas
OPPORTUNITIES (O) SO WO
1. Adanya rancangan revisi pasal
148 dan 149 dalam UU 32
tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
khususnya kewenangan Satpol
PP
Koordinasi,
Integrasi,
Sinkronisasi,
Sosialisasi dan
Sinergitas
Koordinasi,
Konsultasi,
Sosialisasi,
Fasilitasi,
Mobilisasi,
Simulasi, Edukasi,
Integrasi,
Sinkronisasi, dan
Sinergitas
2. Adanya Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Satuan Polisi Pamong Praja
3. Adanya Peraturan Daerah
Provinsi NTB Nomor 9 Tahun
2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi
NTB Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Bappeda
dan Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK & FUNGSI 51
4. Adanya rancangan ketentuan
tentang Jabatan Fungsional
Satpol PP
5. Adanya Mitra Praja Utama
(MPU) dibidang penegakkan
Perda, ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
6. Adanya dukungan tokoh
masyarakat (TOMA), tokoh
agama (TOGA), dan
stakeholder terkait.
7. Adanya pendidikan dan
pelatihan (diklat) teknis
8. Adanya dukungan dana
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN)
9. Adanya INPRES Nomor 2
Tahun 2013 tentang
penanganan gangguan
keamanan dalam negeri
TREATH (T) ST WT
1. Dukungan Alokasi Anggaran
(APBD) Masih Terbatas.
2. Opini negatif masyarakat
terhadap Satpol PP
3. Adanya overlaping kewenangan
dengan instansi lain
4. Beragamnya modus
pelanggaran tibumtranmas dan
konflik sosial
5. Sistem rekruitmen SDM Pol PP
belum terbangun
6. Regulasi terkait pelaksanaan
tugas Pol PP masih terbatas
7. Dampak negatif globalisasi.
Koordinasi,
Konsultasi, Mediasi,
Konsolidasi,
Sosialisasi,
Inventarisasi,
Fasilitasi,
Mobilisasi, Simulasi,
Edukasi, Integrasi,
Sinkronisasi, dan
Sinergitas
Koordinasi,
Konsultasi,
Mediasi,
Konsolidasi,
Sosialisasi,
Inventarisasi,
Fasilitasi,
Mobilisasi,
Simulasi, Edukasi,
Integrasi,
Sinkronisasi, dan
Sinergitas
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 52
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
A. Visi
Visi adalah gambaran kondisi masa depan yang ingin dicapai sebuah
organisasi melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5
(lima) tahun, setelah mempertimbangkan daya dukung, potensi sumber daya,
serta kajian terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta peluang
yang dapat diraih. Menetapkan visi dalam sebuah pencapaian organisasi sesuai
arah yang diinginkan merupakan sebuah keharusan agar maksud, tujuan dan
sasaran dapat diwujudkan sesuai rencana program dan kegiatan yang telah
ditetapkan.
Dalam menetapkan arah yang ingin dicapai selama 5 tahun, Polisi
Pamong Praja (POL PP) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu
SKPD yang menjadi bagian dari perangkat daerah dan bertugas membantu
Kepala Daerah (Gubernur) dalam mengemban pencapaian pelaksanaan Urusan
Wajib bidang penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan
penegakan peraturan daerah, telah melalui proses kajian tentang kondisi masa
lalu, lingkungan internal, eksternal serta issu lokal dan nasional yang sudah,
termasuk mencermati dinamika aktual yang sedang berkembang. Visi Satpol PP
juga telah mengakomodir arah pembangunan daerah Nusa Tenggara Barat
yang tertuang dalam RPJMD 2013 - 2018 yaitu: “Mewujudkan Masyarakat Nusa
Tenggara Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera “.
Oleh karena itu, berdasarkan kekuatan sumber daya yang dimiliki serta
tempaan pengalaman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi selama ini, serta
adanya dukungan Kepala Daerah, DPRD dan masyarakat untuk mendorong
suasana tertib, tentram serta dukungan masyarakat maka POL PP Provinsi NTB
berani menetapkan visi perencanaan untuk menjadi terdepan dalam
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 53
memberikan pelayanan penegakan perda, penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat melalui Visi sebagai berikut :
“TERDEPAN DALAM PENEGAKAN PERATURAN DAERAH DAN
PERATURAN GUBERNUR BAGI TERWUJUDNYA KONDUSIFITAS
MASYARAKAT DAN DAERAH ”
Terdepan mengandung pengertian adalah berikhtiar menjadi garda terdepan
dalam upaya menekan dan mengurangi pelanggaran Peraturan Daerah,
Peraturan Gubernur dan kebijakan daerah lainnya untuk mewujudkan
kondusifitas masyarakat dan daerah.
Penegakan adalah upaya-upaya dalam mewujudkan kesadaran hukum
masyarakat terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah melalui
penindakan baik bersifat yustisial maupun non yustisial.
Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur adalah Produk Perundang-
Undangan Daerah yang telah ditetapkan dan berlaku sah sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
Kondusifitas Masyarakat dan Daerah mengandung pengertian adalah situasi
dan kondisi masyarakat serta wilayah/daerah yang aman, damai dan tentram
dari berbagai potensi konflik maupun gangguan ketertiban, ketenteraman
masyarakat, sehingga pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan kemasyarakatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
B. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya dan langkah yang akan
ditempuh guna mewujudkan visi yang telah ditetapkan, meliputi sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Misi pertama ini diarahkan untuk menciptakan kondisi yang aman, tertib, dan
tentram ditengah masyarakat, melalui langkah-langkah penegakan aturan,
penertiban, pengawasan, pemantauan untuk pencegahan gangguan, potensi
konflik serta pemberantasan penyakit masyarakat yang meresahkan secara
intens dan berkelanjutan, didukung penguatan koordinasi dan keterpaduan
Satpol PP provinsi dan kabupaten/kota serta seluruh mitra terkait;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 54
2. Meningkatkan kepatuhan dan ketaatan terhadap Perundang-undangan
Daerah.
Misi kedua ini diarahkan untuk meningkatkan tertib masyarakat terhadap
perundang-undangan daerah yang berlaku, pengendalian dan langkah
penegakan terhadap pelanggaran dan konsekuensinya bagi masyarakat
melalui langkah pre-emtif, preventif dan refresif; Melakukan penegakan
pelanggaran peraturan daerah secara yustisi maupun non yustisi secara
terpadu. Juga mendorong pemahaman dan partisipasi masyarakat untuk
patuh dan taat terhadap peraturan yang ada sehingga pelanggaran dapat
diminimalisir;
3. Meningkatkan kesiapsiagaan dan kemandirian satlinmas.
Misi ini diarahkan untuk mengoptimalkan peran koordinasi dan pembinaan
provinsi terhadap Satlinmas sebagai bagian tugas dan fungsi ketertiban
umum sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Satpol PP antara lain: melalui koordinasi, pembinaan dan fasilitasi Satuan
Perlindungan Masyarakat kabupaten dan kota agar mampu, terampil dan
memiliki kesiagaan pada 3 (tiga) tugas pokok yaitu: perbantuan dalam
kegiatan pengamanan (pemilu), perbantuan dalam penanggulangan dan
pengurangan resiko bencana serta perbantuan sosial lainnya didaerah .
4. Meningkatkan kemampuan dan Keterampilan Sumber Daya Aparatur
Satpol PP.
Misi ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas, kemampuan dan
keterampilan sumber daya aparatur Satpol PP selaku korp penegak
peraturan perundang-undangan daerah yang tugasnya selalu bersentuhan
dengan masyarakat guna mencegah dan meminimalisir tindakan personil
yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP), yang menyalahi
aturan, kode etik dan/atau mencegah tindakan lain dari anggota yang dapat
berimplikasi pelanggaran HAM. Misi ini memfokuskan pada peningkatan
kualitas SDM anggota melalui pendidikan dan latihan dasar, bimbingan
teknis kepolisipamongprajaan, kesamaptaan, kemampuan komunikasi,
negoisasi dan mediasi konflik termasuk kemampuan intelejen bagi seluruh
personil Satpol PP Provinsi NTB;
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 55
5. Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pelayanan internal.
Misi ini diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi kesekretariatan dalam
memberikan pelayanan internal, dan sebagai supporting unit/bidang guna
terlaksananya pelayanan oganisasi yang mampu memacu kinerja organisasi
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dibidang penegakan perda,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Selain itu,
meningkatkan kapasitas sarana prasarana yang mendukung kelancaran
operasional tugas dan fungsi yang ada.
Gambar 4.1 Keterkaitan Visi Pemerintah Daerah dan Satpol PP
RPJMD NTB
VISI NTB
RENSTRA SATPOL PP
PROVINSI NTB
1. Meningkatkan ketertiban
umum dan ketentraman
masyarakat.
2. Meningkatkan kepatuhan
dan ketaatan terhadap
Perundang- undangan
Daerah.
3. Meningkatkan
kesiapsiagaan dan
kemandirian satlinmas.
4. Meningkatkan kemampuan
dan keterampilan sumber
daya aparatur Satpol PP
5. Meningkatkan kelancaran
dan ketertiban pelayanan
internal.
Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang
Beriman, Berbudaya,
Berdayasaing dan Sejahtera
“Terdepan Dalam Penegakan Peraturan Daerah Dan
Peraturan Gubernur Bagi Terwujudnya Kondusifitas
Masyarakat & Daerah ”
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 56
4.2 Tujuan dan Sasaran
Sesuai visi dan misi yang ada serta memperhatikan masalah, tantangan,
potensi dan peluang yang ada maka tujuan dan sasaran pembangunan
pemeliharaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, ditampilkan
sebagai berikut.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 57
Tabel.4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Satpol PP Provinsi NTB Tahun 2013-2018
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
1
Meningkatkan
efektivitas
penertiban
masyarakat
a. Terwujudnya
kerjasama
pengamanan dan
pengawalan pejabat
yang mantap.
Jumlah lokasi
pengamanan,
pengawalan
pejabat dan tamu
serta kegiatan
pemda di
Kab/Kota
10 Kab/Kota
10 Kab/Kota
10 Kab/Kota
10 Kab/Kota
10 Kab/Kota
b. Terwujudnya rasa
aman dan nyaman
yang mantap.
Jumlah kegiatan
Turjawali
12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
2 Meningkatkan
kondusifitas
masyarakat
a. Terwujudnya Nota
Kesepakatan
kerjasama sesuai
kebutuhan.
Jumlah rapat
koordinasi tibum
dan tranmas
1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 58
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
b. Tercegah semakin
meluasnya
penyebaran penyakit
masyarakat (Pekat)
secara maksimal.
Frekwensi
operasi pekat
12 Kali
12 Kali
12 Kali
12 Kali
12 Kali
c. Tersedianya peta,
data dan informasi
rawan pekat yang
memadai.
Jumlah peta
kawasan rawan
penyakit
masyarakat
(Pekat)
1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
d. Tercegah semakin
meluasnya potensi
konflik dan
gangguan di
masyarakat secara
maksimal.
Jumlah kegiatan
terpadu
4 Kali 4 Kali 6 Kali 6 Kali 12 Kali
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 59
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
3
Meningkatkan
efektivitas
penegakan
perundang-
undangan
daerah
a. Terbina dan
terawasinya
masyarakat,
aparatur dan badan
hukum secara
optimal.
Jumlah rapat
koordinasi
pengawasan dan
penegakan
Perda
1 Kali
1 Kali
1 Kali
1 Kali
1 Kali
b. Terwujudnya
aparatur yang
disiplin.
Frekwensi
pengawasan
aparatur
12 Kali 12 Kali 12 Kali 12 Kali 12 Kali
c. Tersuluhnya
masyarakat,
aparatur dan badan
hukum secara baik.
Hasil Penyuluhan
penegakan Per
Undang -
Undangan
Daerah
4 Laporan 2 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 4 Laporan
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 60
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
d. Terwujudnya
laporan asset Vital
Pemda bermasalah
di luar dan dalam
daerah sesuai
ketentuan.
Jumlah Laporan
pengamanan
dan penanganan
aset
5 Dokumen
4 Dokumen
5 Dokumen
5 Dokumen
5 Dokumen
4 Meningkatkan
intensitas dan
efektivitas
penanganan
pelanggaran
Perundang-
undangan
daerah.
a. Terselenggaranya
penindakan
pelanggaran Perda
sesuai ketentuan.
Frekwensi
operasi yustisi
4 Kali 4 Kali 4 Kali 4 Kali 4 Kali
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 61
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
b. Terwujudnya
laporan rapat
koordinasi yang
memadai.
Jumlah Laporan
rapat koordinasi
PPNS
1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
c. Terwujudnya
PPNS yang
profesional.
Jumlah PPNS
yang diberikan
bintek
40 Orang 30 Orang 40 Orang 30 Orang 40 Orang
d. Tersedianya
rencana kerja dan
kegiatan PPNS
yang memadai.
Jumlah Laporan
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
5 Meningkatkan
kapasitas
Satlinmas.
a. Tersedianya
laporan rapat
koordinasi yang
memadai.
Jumlah Laporan
rapat koordinasi
Linmas
1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 62
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
b. Terbinanya anggota
masyarakat dalam
peran perlindungan
masyarakat yang
memadai.
Jumlah
masyarakat yang
mengikuti gelar
pasukan
satlinmas
2.600 Orang
(Kab/ Kota
se NTB)
2.600 Orang
(Kab/ Kota
se NTB)
2.600 Orang
(Kab/ Kota
se NTB)
2.600 Orang
(Kab/ Kota
se NTB)
2.600 Orang
(Kab/ Kota
se NTB)
6 Meningkatkan
kuantitas
satlinmas.
a. Tersedianya tenaga
pengendali
keamanan
lingkungan yang
terampil.
Jumlah
masyarakat yang
dibina
225 Orang
(Kota Mata-
ram dan Kab
Sumbawa)
225 Orang (Kab Dom- pu dan Kab Lotim)
225 Orang (Kota Bima dan Kab Lobar)
225 Orang (Kab Bima dan KLU)
225 Orang (Kab Loteng dan KSB)
b. Tersedianya
personil satlinmas
terlatih yang
memadai.
Jumlah personil
Satlinmas yang
terlatih
150 Orang
(Kab Bima
dan KLU)
150 Orang (KSB dan Kab Loteng)
150 Orang (Kota Bima dan Kab. Lobar)
150 Orang (Kab Dompu dan Kab. Lotim)
150 Orang (Kota Mataram dan KSB)
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 63
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
7 Meningkatkan
kapasitas dan
profesi-
onalitas
personil
Satpol PP.
a. Terlatihnya personil
Satpol PP dalam
penyelenggaraan
tibumtranmas dan
penegakan Perda
secara optimal.
Jumlah personil
Satpol PP yang
dibina
100 Orang 60 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang
b. Terbinanya Personil
Pol PP dalam gelar
pasukan yang
berkesinambungan.
Jumlah personil
Satpol PP yang
mengikuti gelar
pasukan
600 Orang 600 Orang 600 Orang 600 Orang 600 Orang
c. Terwujudnya
personil Pol PP
yang mampu
mendorong
partisipasi
masyarakat.
Jumlah
masyarakat yang
ikut berpartisipasi
600 Orang 600 Orang 600 Orang 600 Orang 600 Orang
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 64
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
8 Meningkatkan
kapasitas
tenaga teknis
fungsional
personil
Satpol PP.
a. Terwujudnya
personil Pol PP
yang mampu dalam
pengendalian
massa.
Jumlah personil
Pol PP yang
terlatih
60 Orang
(4 org msg-
msg kab/
kota dan 20
org provinsi)
60 Orang
(4 org msg-
msg kab/
kota dan 20
org provinsi)
60 Orang
(4 org msg-
msg kab/
kota dan 20
org provinsi)
60 Orang
(4 org msg-
msg kab/
kota dan 20
org provinsi)
60 Orang
(4 org msg-
msg kab/
kota dan 20
org provinsi)
b. Terwujudnya
personil Satpol PP
yang terampil
dalam teknik
berkomunikasi,
negosiasi dan
mediasi massa.
Jumlah personil
Satpol PP yang
terampil.
40 Orang
( 3 org msg-
msg Pol PP
kab/ kota
dan 10 org
Pol PP Pro-
vinsi)
40 Orang
( 3 org msg-
msg Pol PP
kab/ kota
dan 10 org
Pol PP Pro-
vinsi)
40 Orang
( 3 org msg-
msg Pol PP
kab/ kota
dan 10 org
Pol PP Pro-
vinsi)
40 Orang
( 3 org msg-
msg Pol PP
kab/ kota
dan 10 org
Pol PP Pro-
vinsi)
40 Orang
( 3 org msg-
msg Pol PP
kab/ kota
dan 10 org
Pol PP Pro-
vinsi)
9 Meningkatkan
kualitas
rencana
program dan
laporan.
a. Tersusunnya
dokumen
perencanaan yang
mantap.
Jumlah dokumen
perencanaan
3 Dokumen 3 Dokumen 4 Dokumen 3 Dokumen 4 Dokumen
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 65
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
b. Tersusunnya
laporan kinerja
yang akuntabel.
Jumlah dokumen
laporan kinerja
2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen
10
Meningkatkan
kualitas
laporan
keuangan.
a. Tersusunnya
laporan keuangan
yang akuntabel.
Jumlah dokumen
laporan
keuangan SKPD
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
11 Meningkatkan
kualitas
administrasi
umum dan
kepegawaian.
b. Terwujudnya
layanan Surat
menyurat secara
tertib.
Pelayanan
internal tepat
waktu
12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
c. Tersedianya sarana
dan prasarana
yang memadai.
Jumlah peralatan
dan prasarana
aparatur yang
memenuhi
standar
2 paket
66 unit
3 paket
91 unit
2 paket
77 unit
1 set
1 paket
80 unit
1 set
2 paket
74 unit
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 66
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018)
d. Terwujudnya
disiplin aparatur
Pakaian dinas
beserta
kelengkapannya
yang tersedia
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
e. Tersusunnya
laporan
pengelolaan
barang/aset secara
tertib.
Jumlah dokumen
laporan aset/
barang milik
daerah
2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 67
4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan ditetapkan adalah untuk mencapai tujuan dan
sasaran jangka menengah Satpol PP Provinsi NTB yang selaras dengan strategi
dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam RPJMD. Strategi
dan kebijakan yang ditetapkan adalah cara mencapai tujuan, sasaran, dan target
kinerja hasil (outcome) program prioritas pada RPJMD 2013-2018 khusus terkait
urusan wajib bidang penegakan perda, penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat yang menjadi tugas dan fungsi Satpol PP Provinsi
NTB.
Strategi dan kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperehensif
bagaimana mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien pada kurun
waktu lima tahun. Satu strategi dapat terhubung dengan pencapaian satu
sasaran atau lebih, sedangkan kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi
dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih agar lebih
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Tabel. 4.2 Kaitan antara isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
ISU STRATEGIS :
1. Pelanggaran perundang-undangan daerah masih banyak terjadi;
2. Masih terjadinya Gangguan tibumtranmas dan konflik sosial ditengah
masyarakat;
3. Masih terjadinya konflik horizontal ditengah masyarakat;
4. Masih rentan dan mudahnya masyarakat terprovokasi oleh issu;
5. Kapasitas dan profesionalitas personil Satpol PP belum memadai.
6. Peran Satlinmas di masyarakat belum optimal;
7. Masih terbatasnya sarana prasarana untuk mendukung operasionalisasi
dan kinerja aparat Satpol PP;
8. Pelayanan administrasi perkantoran belum berjalan secara tertib dan
optimal.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 68
VISI : TERDEPAN DALAM PENEGAKAN PERATURAN DAERAH DAN
PERATURAN GUBERNUR BAGI TERWUJUDNYA KONDUSIFITAS
MASYARAKAT DAN DAERAH.
MISI I : Meningkatkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan
efektivitas
penertiban
masyarakat
1.1 Terwujudnya
kerjasama
pengamanan dan
pengawalan pejabat
yang mantap.
Koordinasi,
konsultasi dan
mediasi
pengamanan/
pengawalan
Menjalin
kerjasama
dengan
masyarakat,
aparatur dan
Stakeholder
terkait serta
Kabupaten
/Kota.
1.2 Terwujudnya rasa
aman dan nyaman
yang mantap.
Koordinasi,
konsultasi dan
mediasi
pengamanan/
penertiban
2. Meningkat
kan
kondusifitas
masyarakat
2.1 Terwujudnya Nota
Kesepakatan
kerjasama sesuai
kebutuhan.
Koordinasi,
konsultasi dan
fasilitasi nota
kesepakatan
kerjasama.
Mendorong
partisipasi
masyarakat
dalam
mewujudkan
rasa aman
dan tentram.
2.2 Tercegah semakin
meluasnya
penyebaran
penyakit masyarakat
(Pekat) secara
maksimal.
Koordinasi,
konsolidasi dan
mobilisasi
penanganan
penyebaran
penyakit
masyarakat
(PEKAT).
2.3 Tersedianya peta,
data dan informasi
rawan pekat yang
memadai.
Identifikasi,
koordinasi dan
inventarisasi data
dan informasi
rawan pekat.
2.4 Tercegah semakin
meluasnya potensi
konflik dan
gangguan di
masyarakat secara
maksimal.
Koordinasi,
konsolidasi,
mediasi dan
mobilisasi
penanganan
potensi konflik
dan gangguan
masyarakat.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 69
MISI II : Meningkatkan kepatuhan dan ketaatan terhadap Perundang-undangan Daerah.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkat
kan
efektivitas
penegakan
perundang-
undangan
daerah
1.1 Terbina dan
terawasinya
masyarakat,
aparatur dan badan
hukum secara
optimal.
Koordinasi,
konsolidasi
pembinaan
pengawasan
masyarakat,
aparatur dan
badan hukum.
Melakukan
kerja sama
dengan
masyarakat,
aparatur,
stakeholder
terkait dan
Kabupaten/
Kota.
1.2 Terwujudnya
aparatur yang
disiplin.
Koordinasi,
konsolidasi dan
konsultasi
penegakan
disiplin aparatur
1.3 Tersuluhnya
masyarakat,
aparatur dan badan
hukum secara baik.
Koordinasi,
konsolidasi dan
sosialisasi
rencana
penegakan
produk hukum
daerah
Mengembang
kan
kerjasama
dan
keterpaduan
dan
mendorong
partisipasi
masyarakat.
1.4 Terwujudnya
laporan asset Vital
Pemda bermasalah
di luar dan dalam
daerah sesuai
ketentuan.
Koordinasi,
konsolidasi dan
fasilitasi
penanganan
asset
bermasalah.
Melakukan
kerjasama
dengan
aparatur,
masyarakat
dan badan
hukum dan
unsur-unsur
terkait.
2. Meningkat
kan
intensitas
dan
efektivitas
penanganan
pelanggaran
Perundang-
2.1 Terselenggaranya
penindakan
pelanggaran Perda
sesuai ketentuan.
Koordinasi,
konsolidasi dan
fasilitasi
masyarakat yang
diarahkan pada
budaya tertib
Melakukan
kerjasama
dengan
aparatur,
masyarakat,
badan hukum
dan unsur-
unsur terkait.
2.2 Terwujudnya
laporan rapat
koordinasi yang
memadai.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 70
undangan
daerah.
2.3 Terwujudnya PPNS
yang profesional.
Koordinasi,
konsolidasi dan
fasilitasi
masyarakat yang
diarahkan pada
budaya tertib
Melakukan
kerjasama
dengan
aparatur,
masyarakat,
badan hukum
dan unsur-
unsur terkait.
2.4 Tersedianya
rencana kerja dan
kegiatan PPNS yang
memadai.
MISI III : Meningkatkan kesiapsiagaan dan kemandirian satlinmas.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkat
kan
kapasitas
Satlinmas.
1.1 Tersedianya
laporan rapat
koordinasi yang
memadai.
Koordinasi,
konsolidasi dan
intensifikasi
pembinaan,
pemberdayaan
dalam
perbantuan
Satlinmas.
Menjalin
kerjasama
dengan
kabupaten/
kota.
1.2 Terbinanya anggota
masyarakat dalam
peran perlindungan
masyarakat yang
memadai.
Sosialisasi,
koordinasi,
mobilisasi dan
fasilitasi
masyarakat
Menjalin
kerjasama
dengan
masyarakat,
aparatur,
stakeholder
terkait dan
kabupaten/
kota.
2. Meningkat
kan kuantitas
satlinmas.
2.1 Tersedianya tenaga
pengendali
keamanan
lingkungan yang
terampil.
Koordinasi ,
konsolidasi dan
fasilitasi
masyarakat yang
diarahkan pada
terciptanya
lingkungan yang
aman.
Mendorong
partisipasi
masyarakat
2.2 Tersedianya
personil satlinmas
terlatih yang
memadai.
Mobilisasi,
simulasi dan
fasilitasi yang
diarahkan pada
perbantuan
bencana alam.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 71
MISI IV: Meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya
aparatur Satpol PP.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkat
kan
kapasitas
dan profesi-
onalitas
personil
Satpol PP.
1.1 Terlatihnya personil
Satpol PP dalam
penyelenggaraan
tibumtranmas dan
penegakan Perda
secara optimal.
Koordinasi,
konsultasi dan
edukasi aparatur
Satpol PP yang
diarahkan pada
pembentukan
karakter dan
kesiapsiagaan
Meningkat
kan
kerjasama
dengan
intansi terkait
dan
Kabupaten/
Kota
1.2 Terbinanya Personil
Pol PP dalam gelar
pasukan yang
berkesinambungan.
1.3 Terwujudnya
personil Pol PP
yang mampu
mendorong
partisipasi
masyarakat.
2. Meningkat
kan
kapasitas
tenaga teknis
fungsional
personil
Satpol PP.
2.1 Terwujudnya
personil Pol PP
yang mampu dalam
pengendalian
massa.
Koordinasi,
konsultasi dan
edukasi aparatur
Satpol PP yang
diarahkan pada
peningkatan
pengetahuan dan
ketrampilan.
Meningkat
kan
kontinuitas
bimbingan
teknis
fungsional 2.2 Terwujudnya
personil Satpol PP
yang terampil
dalam teknik
berkomunikasi,
negosiasi dan
mediasi massa.
2.3 Terwujudnya
personil Satpol PP
yang terampil
dalam penjagaan,
pengamanan obyek
vital dan memiliki
kemampuan dasar
intelijen.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 72
MISI V : Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pelayanan internal.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkat
kan kualitas
rencana
program dan
laporan.
1.1 Tersusunnya
dokumen
perencanaan yang
mantap.
Koordinasi,
konsultasi,
integrasi,
sinkronisasi dan
sinergi
perencanaan dan
pelaporan
Meningkat
kan
kerjasama
antar unit
kerja 1.2 Tersusunnya
laporan kinerja
yang akuntabel.
2. Meningkat
kan kualitas
laporan
keuangan.
2.1 Tersusunnya
laporan keuangan
yang akuntabel.
3. Meningkat
kan kualitas
administrasi
umum dan
kepegawaian
3.1 Terwujudnya
layanan Surat
menyurat secara
tertib.
Koordinasi dan
sinkronisasi
pelayanan
administrasi
3.2 Tersedianya sarana
dan prasarana
yang memadai.
3.3 Tersusunnya
laporan
pengelolaan
barang/aset secara
tertib.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 73
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka implementasi visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, selanjutnya diperlukan langkah kongkrit untuk memperlancar dan
memperkuat pencapaian tujuan dan sasaran yang ada, melalui program prioritas
terpilih dalam bentuk rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif.
Adapun rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan Satpol PP
Provinsi NTB, sebagai berikut :
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat
2. Kegiatan penyediaan jasa komunikasi; sumber daya air dan listrik
3. Kegiatan penyediaan jasa administrasi keuangan
4. Kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor
5. Kegiatan penyediaan alat tulis kantor
6. Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan
7. Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
8. Kegiatan penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
9. Kegiatan penyediaan makanan dan minuman
10. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
11. Kegiatan penyediaan jasa administrasi dan teknis perkantoran
12. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Kegiatan pengadaan mebeulair
2. Kegiatan pengadaan kendaraan dinas/operasional
3. Kegiatan pengadaan UPS/stabilizer, komputer dan alat-alat elektronik
4. Kegiatan pengadaan peralatan studio dan komunikasi
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 74
5. Kegiatan pengadaan AC/Alat pendingin
6. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
7. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
8. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
III. Program peningkatan disiplin aparatur
1. Kegiatan pengadaan pakaian beserta kelengkapannya
IV. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
1. Kegiatan penyusunan pelaporan kinerja dan ikhtisar kinerja SKPD
2. Kegiatan penyusunan rencana kerja SKPD
V. Progam Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Kegiatan peningkatan manajemen asset/barang milik daerah
VI. Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
1. Kegiatan pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan
lingkungan
2. Kegiatan fasilitasi penyiapan tenaga pengendali keamanan lingkungan
3. Kegiatan rakor Linmas
4. Kegiatan pengendalian keamanan lingkungan
VII. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
1. Kegiatan pencegahan, penanggulangan dan penanganan potensi konflik
dan gangguan keamanan dan ketentraman di masyarakat
2. Kegiatan peningkatan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan
patroli (TURJAWALI)
3. Kegiatan koordinasi pengawasan dan penegakan Perda provinsi dan
kabupaten/kota Se-NTB
4. Kegiatan koordinasi pengawasan, pengamanan dan penanganan asset
vital Pemda di luar dan dalam daerah (kabupaten/kota Se-NTB)
5. Kegiatan bintek kepolisipamongprajaan, komunikasi, negosiasi dan
mediasi massa
6. Kegiatan bintek pengamanan, penjagaan obyek vital dan kemampuan
dasar inteljen
7. Kegiatan operasi yustisi penegakan produk hukum daerah
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 75
8. Kegiatan sosialisasi/penyuluhan Perda/Pergub dan kebijakan terkait
pelaksanaan program unggulan dan strategis daerah lainnya
9. Kegiatan koordinasi dan kerjasama pengamanan/pengawalan pejabat
(Gubernur/Wakil Gubernur), tamu VIP/tamu Pemda ke kab/kota se NTB
10. Kegiatan pengadaan alat keamanan
VIII. Program pengembangan wawasan kebangsaan
1. Kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap nilai - nilai luhur
budaya bangsa
2. Kegiatan peningkatan pembinaan personil aparat praja wibawa.
3. Kegiatan pembinaan kesamaptaan, PBB dan pengembangan karakter
personil Pol PP
IX. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
1. Kegiatan peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dan
instansi/mitra terkait dalam teknik pencegahan kejahatan
2. Kegiatan operasi wibawa untuk pemberantasan PEKAT (Prostitusi,
Gepeng, Anjal, Miras, Perjudian, Premanisme dan Narkoba)
3. Kegiatan pemetaan kawasan rawan pekat di masyarakat
X. Program Reformasi Birokrasi
1. Kegiatan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap aparatur
lingkup pemerintah provinsi NTB
XI. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
1. Kegiatan perbantuan pengurangan resiko korban bencana alam
XII. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1. Kegiatan rakor PPNS
2. Kegiatan bintek penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
3. Kegiatan peningkatan peran sekretariat PPNS
Program dan kegiatan yang merupakan program prioritas sesuai RPJMD
Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013 - 2018, meliputi :
I. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
1. Kegiatan operasi yustisi penegakan produk hukum daerah
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 76
II. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
1. Kegiatan operasi wibawa untuk pemberantasan PEKAT (Prostitusi,
Gepeng, Anjal, Miras, Perjudian, Premanisme dan Narkoba)
Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2013 – 2018, sebagai berikut.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 92
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU KEPADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Penentuan dan penetapan suatu indikator kinerja sangat penting dalam
setiap unit kerja. Indikator kinerja ini nantinya akan menuntun pelaksanaan
program dan kegiatan. Pencapain terhadap satu indikator yang ditetapkan
akan menjadi salah satu ukuran keberhasilan bagi setiap unit kerja dalam
pelaksanaan pelayanan sesuai kewenangan yang dimiliki. Penetapan
standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan
akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu
instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan
mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja
secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah
dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.
Oleh karena itu, Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat
dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau
melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap
pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi
(ex post). Diakui ada kesulitan dalam penentuan dan pengukuran indikator
kinerja pada sektor publik disebabkan karena sektor publik memiliki
karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama
menyangkut output dan outcome program dan kegiatan. Output pada
organisasi pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang
sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya.
Dalam perspektif inilah, indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi NTB mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD merupakan
indikator kinerja yang secara Iangsung menunjukkan kinerja yang akan
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 93
dicapai dalam lima tahun kedepan sebagai bentuk komitmen mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Tabel.6.1 Indikator Kinerja Satpol PP Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi NTB
No Indikator Satuan
Kondisi kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
pada
Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
Tahun
4
Tahun
5
akhir periode RPJMD
I Penanganan pelanggaran perundang-undangan daerah
Persen - 100 100 100 100 100 100
1 Frekwensi operasi yustisi
kali - 4 4 4 4 4 20
II Penanganan penyakit masyarakat (PEKAT)
Persen - 100 100 100 100 100 100
1 Frekwensi operasi pekat
kali - 12 12 12 12 12 60
Indikator kinerja Satpol PP yang mengacu pada visi, misi dan tujuan
tahun 2013-2018, sebagai berikut.
Tabel.6.2 Indikator Kinerja Satpol PP Provinsi NTB
No Indikator Kinerja
Satuan
Kondisi kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
Tahun
4
Tahun
5
I. IMPACT
Stabilitas Daerah
Dokumen - 1 1 1 1 1 1
II. BENEFIT
1. Tingkat penanganan pelanggaran ketertiban
Persen
- 100 100 100 100 100 100
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 94
No Indikator Kinerja
Satuan
Kondisi kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
Tahun
4
Tahun
5
2. Tingkat penanganan pelanggaran perundang- undangan daerah
Persen
- 100 100 100 100 100
100
3. Tingkat kinerja Satpol PP
Persen - 65 70 75 80
85 85
4. Petugas Perlindu-ngan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten
2 linmas per lingk/
dusun (16.000
org)
- 2 linmas
Per 5 lingk/ dusun (2.600 org)
2 linmas Per 4 lingk/ dusun (3.200 org)
2 linmas Per 3 lingk/ dusun (5.350 org)
2 linmas Per 2 lingk/ dusun (8.000 org)
2 linmas Per
lingk/ dusun (16.000
org)
2 linmas Per
lingk/ dusun (16.000
org)
5. Tingkat pelayanan internal
Persen - 100 100 100 100 100 100
III. OUT COME
1.
Cakupan kelompok sasaran yang dibina
Persen - 100 100 100 100 100 100
2.
Cakupan kasus yang ditangani
Persen - 100 100 100 100 100 100
3.
Cakupan penegakan aturan
Persen - 100 100 100 100 100 100
4.
Cakupan penegakan aturan
Persen - 100 100 100 100 100 100
5.
Rasio Satpol PP yang dilatih
Persen - 100 100 100 100 100 100
6.
Rasio Tenaga teknis fungsional yang dilatih
Persen - 100 100 100 100 100 100
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 95
No Indikator Kinerja
Satuan
Kondisi kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
Tahun
4
Tahun
5
7.
Rasio Satlinmas yang dibina
Persen - 100 100 100 100 100 100
8.
Rasio Linmas yang dibentuk
Persen - 20 20 20 20 20 100
9.
Rencana dan laporan
Dokumen 5 5 5 6 5 6 6
10. Laporan keuangan
Dokumen 1 1 1 1 1 1 1
11.
Laporan kepegawai-an
Dokumen 1 1 1 1 1 1 1
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENUTUP 96
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Agenda lima
tahunan organisasi Satpol PP sendiri, juga merupakan penjabaran dari Visi, Misi
dan agenda Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang telah ditetapkan dalam
RPJMD Provinsi NTB 2013-2018.
Rencana Strategis nantinya menjadi acuan bagi unit organisasi Satpol PP
Provinsi NTB dan seluruh bidang teknis dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi dibidang penegakan perda, ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat. Keberhasilan dalam merealisasikan tujuan dan sasaran sesuai
Renstra, tentu tidak hanya ditentukan oleh sebuah keberadaan dokumen
perencanaan dan penjabarannya kedalam rencana kerja tahunan, melainkan
harus didukung oleh disiplin, produktivitas kinerja serta tekad yang kuat
seluruh jajaran mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan secara
konsisten.
Bahwa nantinya akan muncul hambatan dan tantangan dalam realitas
pelaksanaan program dan kegiatan dilapangan, tentu membutuhkan kajian dan
analisa serta kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah dan
penyempurnaan agar tercapai sasaran kinerja guna menyesuaikan dengan
dinamika organisasi dan lingkungan strategis internal maupun eksternal.
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROV. NTB TAHUN 2013 - 2018
PENUTUP 97
Akhirnya semoga renstra ini bermanfaat bagi kemajuan organisasi,
masyarakat dan daerah serta menjadi salah satu bentuk akuntabilitas kinerja
jajaran Korp Penegak Perda Satpol PP Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Terima kasih.
Mataram,
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,
IBNU SALIM, SH, M.Si Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 196812311994031 070
v
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah.
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
vi
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaporan Rencana
Pembangunan Daerah.
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja.
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan terakhir dirubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penugasan
Satuan Perlindungan Masyarakat Dalam Penanganan Ketenteraman,
Ketertiban dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, tatacara Penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah.
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja.
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang
Pedoman Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penetapan Jumlah Personil Satuan Polisi Pamong Praja.
24. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
vii
25. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2014
tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 – 2025.
26. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 – 2018.
27. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 22 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Gebernur Nusa Tenggara Barat Nomor 22
Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat,
Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
28. Dokumen Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2009-
2013.
29. Cooper, Donald R. Dan Emory, C. William (1999) Metode Penelitian Bisnis
(terjemahan), jilid I, edisi kelima, Erlangga, Jakarta.
30. Nusa Tenggara Barat Dalam Angka Tahun 2013.
31. Mardani, N.K. (2000) Perencanaan dan Pembangunan Pariwisata Pesisir
dan Bahari Berwawasan Lingkungan, Makalah pada Pelatihan Perencanaan
dan Pengelolaan Wilayah Pesisir secara Terpadu, PPSL IPB, Bogor.
32. Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian, Edisi ke empat, Jakarta, Ghalian
Indonesia.
33. Sugiyono (2001). Metode Penelitian Administrasi, Alpabeta, Bandung.
34. Sambas Ali Muhidin, S.Pd. M.Si dan Drs. Maman Abdurahman, M.Pd.
(2009). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur.
35. Ir. Darmansyah, MM. Widyaiswara Utama. Petunjuk Teknis Penyusunan
Renstra SKPD.
36. Ir. Darmansyah, MM. Widyaiswara Utama. Indikator Kinerja
Program/Kegiatan Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006.