rendahnya minat baca siswa dan mahasiswa di indonesia

16
MAKALAH “RENDAHNY MINAT BACA SISWA DAN MAHASISWA DI INDONESIA” I I I I DISUSUN OLEH CHAIRUL ANAM KEMENTRIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA JL. LAPANGAN TEMBAK NO. 75 KELURAHAN CIBUBUR JAKARTA TIMUR 13720

Upload: danar-pratama-putra

Post on 14-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

MAKALAH

“RENDAHNY MINAT BACA SISWA DAN

MAHASISWA DI INDONESIA”

I

I

I

I

DISUSUN OLEH

CHAIRUL ANAM

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT

JAKARTA

JL. LAPANGAN TEMBAK NO. 75 KELURAHAN CIBUBUR

JAKARTA TIMUR 13720

Page 2: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Suharno, S.Sos

Nip : 140 310 551

Jabatan : Ka. Instalasi Publikasi, Dokumentasi dan

Perpustakan

Unit Organisasi : Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang berjudul :

“RENDAHNYA MINAT BACA SISWA DAN MAHASISWA DI

INDONESIA”

Disusun oleh : Chairul Anam

Nip : 140 122 718

Jabatan/Pangkat/Gol/ : Pustakawan Madya/Pembina/IV-a

Unit Organisasi : Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta

Adalah benar bahwa makalah tersebut diatas didokumentasikan di Perpustakan

Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta guna menambah koleksi bahan

pustaka.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperrlunya.

Jakarta, 15 September 2008

Rumah Sakit Ketergantungan Obat

Ka. Instalasi Publikasi, Dokumentasi dan Perpustakan

Suharno, S.Sos

Page 3: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

Nip.140310551.

ABSTRAK

A. Chairul Anam, Nip. 140 122 718

B. Makalah “RENDAHNYA MINAT BACA SISWA DAN MAHASISWA

DI INDONESIA”

C. Halaman

Masalah minat baca merupakan suatu masalah yang sejak jaman dahulu

hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat dikalangan para ahli

pendidikan kita. Hal ini disebabkan karena rendahnya minat baca

dikalangan para generasi muda kita, terutama diakalangan para siswa dan

mahasiswa di Indonesia. Karena rendahnya minat baca tersebut, membuat

para generasi muda kita kurang memiliki kecerdasan. Para generasi muda

kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan berhura-hura, dan kurang

menyukai terhadap hal-hal yang berbau membaca dan tulis-menulis. Hal

tersebut terungkap berdasarkan Laporan International for Evaluation of

Educational (IEA) pada tahun 1992 salam sebuah studi kemampuam

membaca generasi muda kita yang masih tertinggal jauh dibandingkan

dengan negara tetangga kita seperti, Malaysia, Singapura, Brunai

Darussalam, apalagi dengan India.

Diharapkan dimasa mendatang generasi muda kita akan bangkit untuk

rajin membaca dan menulisl lguna mencapai kesejahteraan kehidupan

bangsa Indonesia.

D. Penutup

E. Daftar Pustaka

Page 4: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

PENDAHULUAN

Dijaman era globalisasi seperti sekarang ini, dimana negar-negar maju

berlomba-lomba memamerkan teknologi mereka yang canggih, sehingga

membuat iri bagi negar-negara berkembang seperti Indonesia, dan negar

berkembang lainnya. Di negara-negara yang sudah maju budaya membaca

dikalangan para siswa dan mahasiswa sudah sangat tinggi, sehingga merekan

menjadi pintar dan dapat menguasai teknologi dan menjadi negara yang maju.

Sementara di Indonesia berbalik seratus delapan puluh derajat sangat

rendah. Kebiasaan membaca siswa dan mahasiswa kita harus dipupuk sejak dini

agar kebiasaan membaca menjadi sebuah tradisi. Pengertian membaca adalah

melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis atau yang melisankan atau

hanya dalam hati.

Dari pengertia tersebut, membaca sebenarnya tidak hanya memahami kata-

kata yang terdapat dalam bacaan. Namun membca merupakan suatu upaya

menangkap atau menyerap konsep yang dituangkan oleh si pengarang sehingga

memperoleh penguasaan makna dari isi bahan bacaan tersebut.

Page 5: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

POKOK PEMBAHASAN

Terkait dengan rendahnya minat baca siswa dan mahasiswa di Indonesia,

minat baca di negara kita tertinggal jauh dengan negara tetangga kita seperti

Malaysia, Siangapura, Brunai Darussalam, apalagi dengan India. Seperti kita

ketahui pembinaan minat baca merupakan hal yang sangat penting untuk dapat

mencerdaskan bangsa. Akan tetapi saat ini pembinaan minat baca seolah sudah

dilupakan orang, kita begitu percaya kepada sekolah tempat anak-anak kita

belajar, kita acuh apakah kepandaian membaca anak-anak kita benar-benar baik

atau sebatas biasa-biasa saja.

Pembinaan selanjutnya tentulah orang tua kita harus mengajari anakk-

anaknya agar mereka menjadi pembaca yang baik. Agar mereka menjadi kutu

buku, haruslah kita bimbing dan kita juga harus memilihkan bahan bacaan yang

baik. Jika kita salah memilihkan bahan bacaan yang baik, maka hasilnya akan

bertolak belakang. Bukannya mencintai buku melainkan malah membenci buku,

bahkan tidak mengetahui akan arti pentingnya dari sebuah buku ataupun bahan

bacaan.

Buku bacaan akan membuat kita berfikir, dan dari kita berfiki itu kita akan

mendapatkan banyak wawasan pengetahuan. Dari yang tadinya kita tidak tahu,

maka kita akan menjadi tahu, karena kita membaca buku.

Masalah minat baca dikalangan anak-anak usia sekolah maupun orang-

prang dewasa seperti halnya mahasiswa di negeri kita Indonesia ini sebenarnya

sudah banyak ditulis berbagai harian surat-surat kabar, maupun berbagi majalah,

sebagai topik penelitian ataupun makalah untuk diseminarkan. Seperti yang

disampaikan oleh H. Ahailah Baderi, Pustakawan Utama pada Perpustakaan

Nasional Republik Indoneisa dalam makalahnya yang berjudul, “Kalau Boleh

Kita Menghitung-Hitung Biaya Seminat yang Pernah Dilaksanakan di Negeri Ini,

Barangkali Sudah dapat Mendirikan Perpustakaan Megah di Ibukota Negara

Republik Indonesia Ini.”

Page 6: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

Namun topik ini tetap menarik dan aktual. Karena meskipun sudah banyak

yang ditulis dan dibicarakan diberbagai seminar, masih saja belum tampak

peningkatan minat baca yang signifikan. Indikator rendahnya minat baca dapat

kita lihat dari jumlah buku yang diterbitkan, yang memang masih jauh dibawah

penerbitan buku di negara tetangga kita yang sama-sama negara berkembang

seperti Malaysia, Singapura, atau apalagi dengan negara-negara yang lebih maju

dari negara kita.

Kemampuan minat baca para siswa-siswi sekolah kita, yang mana

kemampuan minat baca tersbut akan terbawa setelah mereka nantinya duduk

dibangku pendidikan yang lebih tinggi. Jadi bila pada waktu sekolah dibangku

yang lebih rendah saja kemampuan minat bacanya rendah, maka akan terbawa

hingga ke pendidikan yang lebih tinggi.

Rendahnya minat baca para siswa-siswi sekolah kita tercermin berdasarkan

laporan International Association for Evaluation of Educational (IEA) pada tahun

1992 dalam sebuah studi kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar kelas

IV pada 30 negara di dunia, menyimpulkan bahwa Indonesia menempati urutan

ke-29 setingkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan Venezuela.

Kemampuan membaca yang rendah pada anak-anak sekolah kita tersebut

sangat relevan dengan hasil studi dari Vincent Greammary yang dikutip oleh

World Bank dalam sebuah laporan pendidikan, eDucation in Indonesia from

Crisis to Recovery, tahun 1998, hasil studi tersebut menunjukkan bahwa

kemampuan membaca anak-anak kelas VI sekolah dasar kita, hanya mampu

meraih kedudukan paling akhir dengan nilai 51,7. Sedangkan anak-anak sekolah

dasar Filipina yang memperoleh 52,6 dan Thailand dengan nilai 65,1 serta anak-

anak sekolah dasar Singapura berhasil memperoleh nilai 74,0 dan Hongkong yang

memperoleh nilai 75,5.

Berdasarkan laporan UNDP tahun 2003 dalam “Human Development Report

2003” bahwa Indeksi Pembangunan Manusia (Human Development Indeksi –

HDI) berdasarkan angka buta huruf menunjukkan bahwa “Pembangunan Manusia

di Indonesia” menempati urutan yang ke 112 dari 174 negara di dunia yang

dievaluasi, sedangkan Vietnam, menempati urutan ke 109 padahal negara itu baru

saja keluat dari konflik politik yang cukup besar, namun negara mereka lebih

Page 7: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

yakin bahwa dengan “membangun manusianya” sebagai prioritas yang paling

depan. Sehingga diharapkan akan dapat mampu mengejar ketertinggalan yang

selama ini mereka alami. Melihat dari hasil berbagai studi tersebut diatas, dimana

hasil yang diperoleh Indonesia kurang begitu memuaskan, dan juga laporan

UNDP di Indonesia. Hal ini adalah sebagai suatu akibat darri anak-anak sisea kita

yang kelak akan menjadi mahasiswa, dimana minat bacanya masih rendah serta

belum menjadikan membaca sebagai suatu kebutuhan hidup, yang pada akhirnya

akan meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan, dan pada akhirnya dapat

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Faktor-Faktor Penghambat Minat Baca

Suatu sejarah bangsa Indonesia yang sangat pahit dan yang tak pernah

terlupakan yaitu saat mulai terjadinya krisis moneter yang melanda Indonesia

yang mulai terjadi pada tahun 1997. Krisis moneter tersebut rupanya bukan hanya

melanda Indonesia saja, tetapi juga melanda negara-negara Asia Tenggara seperti

Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Thailand, Fillipina, serta kawasan Asia

Timur yang membuat seluruh negara yang terkena krisis termasuk Indonesia

mengalami kejatuhan ekonomi dan membuat nilai tukar uang rupiah terhadap

dolar Amerika merosot begitu tajam.

Harga-harga kebutuhan pokok naik begitu tinggi, sehingga daya beli

masyarakat menurun, rakyat miskin bertambah banyak. Dan yang lebih disesalkan

lagi krisis ekonomi di Indonesia tersebut berlangsung sangat lama tidak seperti

yang terjadi di negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan

lainnya, mereka mampu mengatasi krisis ekonomi negaranya lebih cepat hanya

sekitar 2 hingga 3 tahun saja. Mereka cepat mampu meningkatkan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang unggul, kreatif, serta kompetitif dan siap menghadapi

segala bentuk perubahan sosial ekonomi, politik serta budaya dan lainnya.

Sementara Indonesia sendiri sampai sekarang belum pulih dari krisis ekonomi,

sehingga sangat menyengsarakan rakyat.

Bagi bangsa Indonesia yang masih terkena krisis berkpanjangan sampai

saat ini, dimana harga buku masih begitu tinggi, ditambah lagi harga kebutuhan

bahan pokok untuk kehidupan sehari-hari juga masih begitu tinggi. Sehingga hal

Page 8: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

tersebut membuat bangsa Indonesia sungguh sangat sulit untuk meningkatkan

budaya minat baca dikalangan para siswa dan mahasiswa. Disampng karena faktor

ekonomi, masih banyak faktor-faktor lainnya yang dapat menghambat minat baca

di Indonesia, diantaranya :

1. Pendidikan pada sekolah-sekolah di Indoneisa belum membuat anak-anak,

siswa-siswi, maupun mahasiswa harus membaca lebih banyak, lebih baik,

mencari informasi tetang ilmu pengetahuan lebih dari yang diajarkan di

bangku pendidikan.

2. Berbagai jenis hiburan yang banyak seperti stasiun-stasiun TV, permainan

atau game yang dapat dengan mudah mengalihkan perhatian anak-anak

dan orang dewasa dari buku.

3. Tempat hiburan yang menjamur dimana-mana seperti taman rekreasi,

tempat karoke, night club, mall, supermarket dan lain-lain.

4. Budaya baca dikalangan siswa-siswi dan mahasiswa kita yang masih

rendah belum diwariskan secara maksimal oleh nenek moyang kita. Kita

terbiasa mendengat dan belajar dari berbagai dongeng, kisah adat istiadat

secar verbal dikemukakan orang tua, tokoh masyarakat penguasa zaman

dahulu.

5. Taman bacaan-taman bacaan, dan perpustakan sebagai suatu sarana untuk

memperoleh bahan bacaan masih jarang ditemukan, kalaupun ada

lokasinya masih sangat jauh. Masih banyak sekolah disemua jenjang

pendidikan yang perpustakaannya masih belum lengkap, belum memenuhi

standar sarana dan prasarana pendidikan

Selain itu perpusatakaan sekolah masih belum sepenuhnya berfungsi

dengan baik, jumlah buku-buku perpustakaan masih jauh dari mencukupi

kebutuhan tuntutan membaca buku sebagai basis pendidikan.

Serta peralatan dan petugas pustakawan sebagai pengelola perpustakaan

masih belum ada, sehingga masih belum memnuhi syarat sebagai

perpustakaan yang baik dan layak sebagai pelengkap sarana pendidikan

yang bermutu. Seperti kita ketahui, perpustakaan sekolah merupakan suatu

sarana membaca, dan juga sarana belajar sepanjang hayat dikandung

Page 9: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

badan guna memperoleh wawasan ilmu pengetahuan yang sangat vital,

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

BENTUK PEMECAHANNYA

Ada beberapa jalan pemecahan untuk mengatasi rendahnya minta baca ini

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem pembelajaran di Indonesia harus dirubah, anak-anak atau siswa

maupun mahasiswa diharuskan membaca buku sebanyak-banyaknya,

dan mencari informasi ilmu pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan

oleh guru ataupun oleh dosennya.

2. Harga buku harus diturunkan dengan harga serendah-rendahnya

sehingga anak-anak atau siswa maupun mahasiswa dari golongan

kurang mampu dapat membeli buku.

3. Mulai dari sekarang kita harus rajin membaca, dengan demikian kita

akan mewariskan budaya membaca kepada anak cucu kita kelak.

4. Taman bacaan-taman bacaan atau perpustakaan diperbanyak jumlahnya

sehingga tidak susah-susah bila dicari. Jumlah koleksi bahan

pusttakanya juga harus ditambah agar semakin banyak pengunjung

perpustakaan yang datang.

Page 10: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

PENUTUP

Kebiasaan tidak bisa dipaksakan begitu saja, akan tetapi harus dimulai sejak

dini. Demikian juga masalah kebiasaan membaca sejak generasi muda kita duduk

di bangku taman kanak-kanak harus dibiasakan membaca agar menjadi kebiasaan

membaca dapat menjadi suatut tradisi. Jumlah perpustakaan harus diperbanyak

agar mudah ditemukan. Koleksi buku-buku perpustakaan di sekolah harus

ditambah dan terus diperbaharuo agar para pembaca buku-buku di perpustakaan

tidak merasa bosan untuk datang berkunjung.

Pemerintah mau tidak mau harus membuat harga buku menjadi murah

dengan cara menurunkan harga kertas misalnya atau dengan mengurangi atau

bahkan meniadakan sama sekali pajak penjualan buku-buku.

Sehingga harga menjadi terjangkau oleh masyaraka golongan menegah

kebawah. dengan cara tersenut diatas diharapkan para generasi muda kita akan

rajin membaca buku, yang pada akhirnya akan meningkatkan minat baca

dikalangan para siswa maupun mahasiswa kita.

Page 11: Rendahnya Minat Baca Siswa Dan Mahasiswa Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

1. Dwi Adi K, Kamus Praktis Bahasa Indonesia

Penerbit Fajar Mulya, kota terbit Surabaya, tahun terbit 2004

2. Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern

Penerbit Pustaka Armani, Kota terbit Jakarta, Tahun terbit 1999

3. Laporan Internationa Association for Evaluation of Education (IAE)

pada tahun 1992

4. www.asianbram.com

Belajar menulis jarak jauh