renstra (format2)

34
RENCANA STRATEGIS SMK …………………………… TAHUN 2006 - 2010 Disusun oleh:

Upload: mts-alwahyu113

Post on 09-Jun-2015

4.702 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Renstra (Format2)

RENCANA STRATEGISSMK ……………………………

TAHUN 2006 - 2010

Disusun oleh:

SMK ………………DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI

PROPINSI DKI JAKARTA

Page 2: Renstra (Format2)

2005

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Berisi gambaran yang menjadi latar belakang disusunnya rencana strategis

sekolah.

B. Permasalahan

Berisi rumusan masalah-masalah yang dihadapi oleh sekolah dengan

memperhatikan kondisi eksisting yang ada, rumusan masalah menggunakan kalimat

Tanya?

C. Tujuan

Berisi tujuan diselenggarakannya penyusunan rencana strategis sekolah.

Page 3: Renstra (Format2)

BAB II

PROFIL SEKOLAH

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah :

NSS :

Alamat Sekolah :

Telp.

E-mail

SK Pendirian (nomenklatur baru) :

B. Bidang/Program Keahlian:

C. Identitas Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah :

NIP :

Nomor SK Pengangkatan :

Tanggal :

TMT :

D. Data Siswa

No. Program KeahlianKelas I Kelas II Kelas III JumlahJumlah Jumlah Jumlah

Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa

12345678

Jumlah

Page 4: Renstra (Format2)

E. Data Tenaga Kependidikan

No. Kelompok GuruJenjang Pendidikan

Jumlah> S1 S1 D3/D4 <D31. Produktif2. Adaptif3. Normatif4. BP/BK

Jumlah

F. Data Prasarana dan Sarana

No. Nama Luas

(meter persegi) Keterangan

1.

2.

Tanah

Bangunan1. Ruang Teori2. Ruang Lab. Fisika3. Ruang Lab. Matematika4. Studio Gambar5. Bengkel Konstruksi Bangunan6. Bengkel Konstruksi Kayu7. Bengkel Mesin Perkakas8. Bengkel Mekanik Otomotif9. Bengkel Listrik10. Bengkel Elektronika11. Ruang Perpustakaan12. Ruang Lab. Bahasa13. Ruang Komputer14. Ruang Serbaguna15. Ruang Kepala Sekolah16. Ruang Wakil Kepala Sekolah17. Ruang Guru18. Ruang Tata Usaha19. Ruang reproduksi20. Ruang KM/WC Guru21. Ruang Tamu22. Ruang Pantri/Saji23. Ruang BP/BK24. Ruang UKS25. Ruang OSIS26. Ruang Koperasi27. Ruang Kantin28. Ruang Ibadah29. Ruang Media Pendidikan30. Ruang Gudang

Bersertifikat

Page 5: Renstra (Format2)

3.

4.

5.

6.

31. Ruang KM/WC Siswa32. Ruang Ganti Pakaian33. Ruang Bangsal Kendaraan34. Menara Pompa Air35. Ruang Diesel36. Gardu Jaga37. Rumah Penjaga

Lapangan Olah Raga

Taman

Jalan

Parkir Kendaraan

Page 6: Renstra (Format2)

BAB IIIKAJIAN TERHADAP PROGRAM KERJA SEKOLAH

A. Core Business

JENIS PRO

DUK DAN JASA

PRODUK YANG DITAWARKAN

PROVIDER STANDARMEASURE

CORE BUSINESS

B. Core CompetenciesKompetensi Profesional Kompetensi Sosial Kompetensi IndividualSesuai program keahlian yang diselenggarakan

Page 7: Renstra (Format2)

C. Mandat

Setiap organisasi senantiasa berhadap dengan mandat formal dan mandat informal.

Mandat formal adalah mandat yang harus dilakukan oleh suatu organisasi yang

datang dari organisasi di atasnya, pada umumnya mandat formal ini tertuang dalam

surat-surat keputusan atau peraturan-peraturan. Mandat informal adalah mandat yang

datang dari stakeholder baik eksternal maupun internal yang tidak tertuang dalam

peraturan-peraturan namun berbentuk norma-norma. Mandat menegaskan apa yang

harus dilakukan oleh organisasi berdasarkan tuntutan-tuntutan dari stakeholder

eksternal, yang selanjutnya sebagai landasan bagi organisasi dalam menyusun

misinya.

Mandat formal:

Mandat ini datang dari pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional, Dinas

Pendidikan Menengah dan Tinggi Propinsi DKI Jakarta) yang tertuang baik dalam

undang-undang sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah maupun

keputusan menteri, serta keputusan-keputusan Kepala Dinas Pendidikan

Menengah dan Tinggi. Mandatnya berbunyi:

Sekolah menengah kejuruan memperoleh mandat dari pemerintah untuk

melaksanakan pendidikan dalam rangka menghasilkan tamatan menjadi tenaga

kerja tingkat menengah untuk bekerja pada suatu bidang keahlian tertentu,

mengisi kebutuhan tenaga kerja pembangunan pada masa sekarang dan masa yang

akan datang, mampu berwirausaha dan berkompetisi pada pasar kerja nasional,

regional dan internasional.

Dsb.

Mandat informal:

Dari dunia usaha/industri:

Berisi Harapan Kalangan industri terhadap sekolah

Mandat dari masyarakat:

Berisi harapan masyarakat (para orang tua siswa) terhadap sekolah.

Masyarakat sekitar:

Berisi harapan masyarakat sekitar terhadap sekolah ,

Masyarakat sekolah:

Page 8: Renstra (Format2)

Berisi harapan masyarakat internal sekolah

D. Analisa Stakeholder

Berisi pihak-pihak yang berpengaruh terhadap beroperasinya sekolah, misal:

1. Dirjen Dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional dengan leading sector

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan;

2. Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Propinsi DKI Jakarta dengan leading

sektor Subdinas Pendidikan SMK;

3. Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Jakarta Utara;

4. dsb.

E. Visi Lembaga (Sekolah) Menjadi SMK Unggul

F. Misi

Berisi langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan visi di atas, misal:1. Pengembangkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada masyarakat

sekolah;

2. Pembinaan budaya unggul dan kompetisi pada masyarakat sekolah;

3. Penerapan manajemen berbasis sekolah

4. Penanaman budaya professional pada masyarakat sekolah

5. Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berstandar Nasional dan

Internasional;

6. dst.

G. Nilai-nilai

Berisi nilai-nilai yang dipelihara dan dijunjung tinggi oleh masyarakat sekolah

misal,

Profesionalitas;

Komitmen tinggi;

Kemandirian(kewirausahaan)

Berdaya kompetisi regional dan global;

Dsb.

Page 9: Renstra (Format2)

H. Tujuan Sekolah

1. Jangka Panjang

Berisi tujuan jangka panjang sekolah ( 5 tahun ke depan)

2. Jangka Pendek

Berisi serangkaian tujuan jangka pendek yang diwujudkan dalam tahunan, misal:

a. Membentuk pokja/tim kecil, sebagai pionir dalam mengimplementasikan

budaya professional;

b. Menjaring calon siswa yang berkualitas;

c. Menganalisis dan mensinkronkan kurikulum dengan tuntutan standar

kompetensi nasional dan internasional;

d. Meningkatkan kompetensi guru produktif dan adaptif melalui sertifikasi

kompetensi;

e. Dsb.

Page 10: Renstra (Format2)

BAB IV

ANALISIS

Analisis dimaksudkan untuk mengetahui posisioning sekolah melalui kajian

lingkungan internal dan eksternal, sehingga ditemukan isu strategis yang selanjutnya

dirumuskan strategi yang tepat untuk menanggulanginya.

A. Identifikasi Lingkungan Internal

Tabel 4.1. Faktor Kunci Lingkungan Internal SMK ……….Jakarta

Faktor Kunci SuksesTahun 2004 Tahun 2005 KompetitorT S R T S R T S R

1. Sumber Daya Manusia- Kepala Sekolah - Guru Kompeten- Komite Sekolah- Pegawai - Komitmen- Motivasi Guru- Semangat Belajar Siswa- Kekompakan warga sekolah

2. Finansial- APBD- Iuran Pendidikan Bulanan- Unit Produksi- Sumbangan Awal Tahun- Sumbangan Masyarakat

3. Prasarana dan Sarana- Lokasi Sekolah- Luas lahan- Ruang Teori- Lab praktek- Fasilitas praktek- Fasilitas OR- Lingkungan Rindang- Lab Bahasa-

4. Teknologi- Peralatan praktek

modern- Pengembangan TI- Pengembangan CD

Page 11: Renstra (Format2)

Belajar-

5. Strategi- Manajemen Berbasis Sekolah- Pembelajaran berbasis kompe

tensi- Unit Produksi- Pendidikan Sistem Ganda-

6. Performa Sekolah- Hasil Monitoring Evaluasi- Lomba Kompetensi Siswa- Peringkat Hasil UN

B. Identifikasi Lingkungan Eksternal

Tabel 4.2. Faktor Kunci Lingkungan Eksternal SMK 04 Jakarta

Faktor Kunci Sukses Peluang

A n c a m a n

ProbabilitasSukses

DayaAtraktif

ProbabilitasTerjadi

DayaRusak

T S R T S T S R T S1. Ekonomi

- Dunia usaha/industri- Kemampuan masyarakat- Pertumbuhan Ekonomi- Krisis ekonomi

2. Sosial- Peluang Bursa Kerja- Kepercayaan masyarakat- Koordinasi dng Pemda- Kerjasama Dunia Usaha- Tamatan SLTP- Praktek Industri Luar N- Kompetitor sejenis

3. Politik- Stabilitas politik- Stabilitas keamanan- Otonomi daerah- Blockgrand APBN- Prog Keterampilan SMU

4. Teknologi- Peralatan praktek modern- Perkembangan Teknologi

pada industri- Teknologi Komputer- Internet

Page 12: Renstra (Format2)

C. Analisis Faktor Lingkungan Internal-Eksternal

Tabel 4.3. Data SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Ancaman dan Peluang)

Kekuatan Peluang

Kelemahan Ancaman

Page 13: Renstra (Format2)

D. Matriks Penentuan Peringkat Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Tabel 4.4. Matrik Kekuatan

No. Kekuatan S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Total1

2

3

4

5

6

7

8

9

S1 :

S2 :

S3 :

S4 :

S5 :

S6 :

S7 :

S8 :

S9 :

Vertical Blank

Hirisontal Cross

Total

Peringkat

Jadi peringkat untuk faktor kekuatan adalah:

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

Page 14: Renstra (Format2)

Tabel 4.5. Matrik Kelemahan

No. Kelemahan W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 Total1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

W1:

W2:

W3:

W4:

W5:

W6:

W7:

W8:

Vertical Blank

Horizontal cross

Total

Jadi peringkat untuk factor kelemahan:

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

Page 15: Renstra (Format2)

E. Matrik Penentuan Peringkat Faktor eksternal (Peluang dan Ancaman)

Tabel 4.6. Matrik Peluang

No. Peluang O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8 Total1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

O1:

O2:

O3:

O4:

O5:

O6:

O7:

O8:

Vertical Blank

Horizontal Cross

Total

Jadi peringkat peluang:

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

Page 16: Renstra (Format2)

Tabel 4.7. Matrik Ancaman

No. Ancaman T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 Total1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

T1:

T2:

T3:

T4:

T5:

T6:

T7:

Vertical Blank

Horizontal Cross

Total

Jari peringkat ancaman adalah:

I

II

III

IV

V

VI

VII

Page 17: Renstra (Format2)

F. Analisis Faktor Internal dengan bobot dan rating

Tabel 4. 8. TABEL IFAS

Faktor Internal Bobot RatingBobot xRating

Prio ritas Komentar

Kekuatan:-Kepala Sekolah -Pembelajaran Berbasis Kompetensi-Komitmen Guru-Manajemen Berbasis Se kolah-Pendidikan Sistem Ganda

0.200.100.150.100.05

54433

1.000.400.600.300.15

12345

Sub total 0.60 2.45

Kelemahan-Kompetensi Guru-Hasil Ujian Nasional-Peralatan Praktek-Semangat Belajar-Operasional APBD

0.150.060.100.050.04

-3-2-3-4-3

-0.45-0.12-0.30-0.20-0.12

12345

Sub total 0.40 -1.19Total IFAS 1.00 1.26

G. Analisa Faktor Eksternal dengan bobot dan ratingTabel 4.9. Tabel EFAS

Faktor Eksternal Bobot RatingBobot xRating

Prio ritas Komentar

Peluang:-Kerjasama D Usaha/D Industri-Perkembangan Teknologi-Kepercayaan Masyarakat-Otonomi Daerah-Block Grand APBN

0.200.100.150.100.05

54433

1.000.400.600.300.15

12345

Sub Total 0.60 2.45Ancaman:-Menurunnya D.Usaha/D.Industri-Menurunnya Kemamp Masyarakat-Program Keterampilan di SMU-Stabilitas Keamanan-Kompetitor sejenis

0.150.100.050.050.05

-4-4-2-3-2

-0.60-0.40-0.10-0.15-0.10

12345

Sub Total 0.40 -1.35Total EFAS 1.00 1.10

Page 18: Renstra (Format2)

H. Posisioning SMK

Dari hasil analisis faktor internal dan eksternal di atas, diperoleh hasil perhitungan

Total IFAS = 1.26 dan Total EFAS = 1.10. Selanjutnya digunakan untuk menentukan

posisioning dari SMK …….. Jakarta dengan menggunakan sumbu absis dan sumbu

ordinat sebagai berikut:

Kesimpulan:

Dari gambar di atas, maka diketahui bahwa posisioning SMK ………Jakarta

berada pada Kuadran I (Strategi Agresif), dengan kecenderungan mendekati sama

antara KEKUATAN dan PELUANG, namun masih diperlukan juga untuk mengatasi

kelemahan yang ada secara internal dan mangantisipasi ancaman walau tidak begitu

signifikan.

PELUANG

ANCAMAN

KEKUATANKELEMAHAN

( 1.16 , 1.10)

AGRESIFTURN AROUND

DIVERSIFIKASIDEFENSIF

Page 19: Renstra (Format2)

I. Analisa SWOT

Analisa Isu strategi dengan Matriks SWOT SMK ………….. Jakarta:

KEKUATAN (S)S1: Kepala Sekolah S2: Pembelaj Berbasis Kom petensiS3: Komitmen GuruS4: Manajemen Berbasis Se kolahS5: Pendidikan Sistem Gan da

KELEMAHAN (W)W1: Kompetensi GuruW2: Hasil Ujian NasionalW3: Peralatan PraktekW4: Semangat BelajarW5: Operasional APBD

PELUANG (O)O1: Kerjasama D Usaha/D IndustriO2: Perkembangan Tekno logiO3: Kepercayaan Masyara katO4: Otonomi DaerahO5: Block Grand APBN

COMPETITIVE ADVANTAGE (S-O)

S1 – O1

S2 – O2

S4 – O3

MOBILIZATION(W-O)

W1 – O1

W3 – O4

W4 – O2

ANCAMAN (T)T1: Menurunnya D.Usaha / D.IndustriT2: Menurunnya Kemamp MasyarakatT3: Program Keterampilan di SMUT4: Stabilitas KeamananT5: Kompetitor sejenis

INVESTMENT/DIVESMENT (S-T)

S1 – T1

S3 – T3

S4 – T2

DAMAGE CONTROL(W-T)

W1 – T1

W2 – T5

W5 – T2

1. Area Competitive Advantage (SO)

S1 – O1:

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ………. Jakarta dengan kemampuan kepala sekolah

mengembangkan kerjasama dengan dunia usaha / dunia industri untuk

melaksanakan program pendidikan dengan standar kompetensi nasional dan

internasional?

FAKTOR INTERNAL

FAKTOREKSTERNAL

Page 20: Renstra (Format2)

Strategi:

Meningkatkan efektivitas peran majelis sekolah sebagai forum koordinasi

konsultasi dan kerjasama antara sekolah dengan dunia usaha/dunia industri.

S2 – O2:

Isu Strategis:

Bagaimana SMK …….. Jakarta mengembangkan pembelajaran berbasis

kompetensi untuk materi produktif agar senantiasa relevan dengan perkembangan

teknologi yang ada?

Strategi:

Melaksanakan/meningaktkan kerjasama dengan dunia usaha/industri sebagai

institusi pasangan dalam penyusunan program dan pengendalian pembelajaran.

S4 – O3:

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ……….. Jakarta dengan manajemen berbasis sekolah mampu

meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga menyekolahkan anaknya ke

SMK ……… Jakarta?

Strategi:

Menyediakaan program-program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan lapangan kerja.

2. Area Mobilization

W1 – O1:

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ……….Jakarta mengatasi kelemahan rendahnya kompetensi guru

melalui kerjasama dengan dunia usaha/industri?

Strategi:

Menyelenggarakan program diklat peningkatan kompetensi guru kerjasama dengan dunia

usaha/industri melalui program magang,

W3 – O4:

Page 21: Renstra (Format2)

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ………. Jakarta mengatasi kekurangan peralatan praktek dengan

memanfaatkan peluang kebijakan otonomi daerah?

Strategi:

Mengajukan proposal pengadaan peralatan praktek kepada Dinas Dikmenti

Propinsi DKI Jakarta mengacu kepada tuntutan standar kebutuhan kurikulum.

W4 – O2:

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ……… Jakarta mengatasi rendahnya semangat belajar para siswa

dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada?

Strategi:

Mengembangkan materi-materi pembelajaran yang dikemas dalam bentuk CD,

agar pembelajaran lebih menarik.

3. Area Investment/Divestment

S1 – T1:

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ……..Jakarta dengan kemampuan kepala sekolah mengantisipasi

lesunya dunia usaha/industri saat sekarang ini?

Strategi:

Meningkatkan efektivitas pembelajaran praktek di sekolah dan mengembangkan unit

produksi sekolah.

S3 – T3:

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ……….. Jakarta dengan komitmen guru yang dimiliki mengantisipasi

diselenggarakannya program keterampilan pada SMU?

Strategi:

Page 22: Renstra (Format2)

Membangun kesadaran kepada para guru kemungkinan terjadinya kompetisi antara

tamatan SMK dengan tamatan SMU program keterampilan dalam mencari pekerjaan,

sehingga diharapkan dapat menumbuhkan komitmen bagi para guru untuk memberikan

materi pembelajaran yang sebaik-baiknya.

S4 – T2:

Isu Strategis:

Bagaiamana SMK …………. Jakarta mengembangkan manajemen berbasis sekolah

untuk mengantisipasi menurunnya kemampuan masyarakat dalam membiayai

pendidikan?

Strategi:

Memberdayakan komite sekolah untuk melakukan penggalian dana dari sumber lain yang

halal, disamping memaksimalkan beroperasinya unit produksi sekolah.

4. Area Damage Control

W1 – T1:

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ……… Jakarta menanggulangi rendahnya kompetensi guru dan

mengantisipasi kelesuan dunia usaha?

Strategi:

Hal perlu dilakukan adalah mengembangkan musyawarah guru mata pelajaran inter dan

antar sekolah, serta mengembangkan unit produksi sekolah sebagai wahana peningkatan

kompetensi guru.

W2 – T5

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ………. Jakarta menanggulangi hasil ujian nasional yang rendah

dengan tidak mengabaikan kompetitor sejenis?

Strategi:

Meningkatkan proses pembelajaran dengan menambah jumlah jam tatap muka dan

memberikan latihan-latihan soal secara efektif.

W5 – T2

Page 23: Renstra (Format2)

Isu Strategis:

Bagaimana SMK ………. Jakarta menanggulangi rendahnya dukungan dana operasional

yang bersumber dari APBD dan menghadapi menurunnya kemampuan masyarakat?

Strategis:

Membuat analisis kebutuhan operasional pendidikan secara rasional, selanjutnya diajukan

kepada Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta, disamping melakukan penggalian sumber

lain pengembangan unit produksi sekolah.

J. Isu Strategi

Mempertimbangkan hasil analisis strategi dengan pendekatan SWOT, sehingga dapat

dirumuskan alternatif-alternatif isu dengan berbagai kemungkinan, maka rumusan

isu-isu strategi yang mendesak dihadapi oleh SMK …….. Jakarta adalah:

1. Bagaimana meningkatkan kualitas kompetensi guru baik penguasaan bahasa

Inggris dan kompetensi kejuruannya melalui pengembangan kerjasama dengan

dunia usaha/industri?

2. Bagaimana mengembangkan proses pembelajaran produktif dengan pendekatan

pembelajaran berbasis produksi (production based training) sebagai pemantapan

pembelajaran berbasis kompetensi (competencies based training), bekerja sama

dengan dunia usaha/industri untuk menjamin relevansinya dengan perkembangan

teknologi yang ada?

3. Bagaimana menanggulangi kekurangan peralatan praktek dengan memanfaatkan

peluang kerjasama industri dan otonomi daerah agar standar kebutuhan peralatan

sesuai tuntutan kurikulum dan tuntutan perkembangan teknologi dapat dicapai?

K. Formula Strategi yang dapat dilakukan

Mengantisipasi isu-isu strategis sebagaimana rumusan di atas, maka disusunlah

formula strategi penanggulangan sebagai berikut:

1. Meningkatkan jalinan kerjasama sekolah dengan dunia usaha dan industri melalui

pemberdayaan majelis sekolah sebagai wahana koordinasi, konsultasi dan

kerjasama;

Page 24: Renstra (Format2)

2. Mengembangkan program peningkatan kompetensi guru kerja sama dengan dunia

usaha/industri mengacu pada tuntutan standar kompetensi baik nasional maupun

internasional.

3. Mengembangkan kursus bahasa Inggris dimulai dari guru produktif kerjasama

dengan lembaga yang kualifide dengan mengaplikasikan pada proses

pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya;

4. Menyiapkan para guru untuk mampu melaksanakan pembelajaran berbasis

produksi sebagai pemantapan dari proses pembelajaran berbasis kompetensi

kerjasama dengan dunia usaha/industri yang relevan;

5. Menyusun rencana induk pengembangan sarana praktek sebagai bahan usulan

pengadaan peralatan praktek siswa kepada Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta

dan menggali sumber-sumber dari luar sekolah (industri).

Dari serangkaian formula strategi di atas selanjutnya disusun program-program

strategis operasional yang merupakan implementasi dari strategi tersebut.

Page 25: Renstra (Format2)

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui perencanaan strategis kita dapat mengetahui hal-hal penting yang

sesungguhnya dihadapi oleh suatu organisasi seperti pada sekolah menengah

kejuruan, dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan internal, peluang dan ancaman

eksternal serta dengan mempertimbangkan mandat, misi dan nilai-nilai yang ada kita

dapat merumuskan isu-isu strategis.

Selanjutnya dari isu-isu strategis yang ada kita menyusun formula strategi untuk

menanggulangi isu-isu tersebut, dan dari formula strategi inilah kita jabarkan ke

dalam program-program strategis dengan mempertimbangkan skala prioritas berdasar

sumber daya yang kita punya.

Keberhasilan dari suatu perencanaan strategis tidak berhenti pada tataran konsep

di atas kertas, akan tetapi diperlukan komitmen bersama dari para stakeholder dan

pelaksana agar sasaran dan tujuan organisasi dapat tercapai.

Perencanaan strategis tidak menggantikan program kerja yang bersifat reguler

karena memiliki dasar pijakan yang berbeda. Perencanaan strategis lebih fokus

terhadap masalah-masalah yang strategis yang dihadapi organisasi, sedang program

kerja baik jangka panjang atau tahunan merupakan wujud pelaksanaan dari tugas

pokok dan fungsi organisasi, kurang mempertimbangkan faktor-faktor kritis yang

dihadapi organisasi.

B. Saran-saran

Demi terealisasinya rencana strategis secara implementatif di sekolah seyogyanya

melibatkan segenap komponen stakeholder, sehingga komitmen yang sudah dibangun

dalam proses perencanaan, dapat tetap dipelihara atas dasar tanggung jawab bersama

sampai pada pelaksanaan program-program yang disusun.

--SHR--