reraitska konseptuad pelaporan keuangan dalam perspektif islam

24
Reraitska KonseptuaD Pelaporan Keuangan dalam Perspektif Islam Zulkifli dan Sulasdningsih*^ Abstrak Tak mungkin dipungkih bahwa akuntansi konvensional yang dikenal saat ini diilhami dan berkembang berdasarkan tata nilai yang ada dalam masyarakat Barat. Oleh karena itu, Hdak dapat disangkal bahwa rerangka konseptualnya yang notabene dipakai sebagai dasar pembiiatan dan pcngembangan standar akuntansi berpihak kepada kelompok kepentingan tertentu. Dapatkah !alu akuntansi semacam ini dipakai dalam dan oldi masy^akac yang berpegang pada ajaran Syariah? Tniisan ini mcngajukan argumentasi bahwa Islam mempunyai nilai-nilai sendiri yang berbeda dibandingkan dengan nilai'nilai yang saat ini mendasari perkembangan dan pcngembangan akuntansi konvensional. Oleh karena itu, perlu peninjauan kembali pemakaian akuntansi Barat sa:ara apa adanya. Melalui tulisan ini, penulis melakukan kajian terhadap rerangka .konseptual akuntansi konvensional, sekaligus menyampaikan pandangan disekitar rerangka konseptual pelaporan keuangan dalam perspektif Islam. Ini meliputi, objectives atau tujuan laporan keuangan, karakteristik kualitadf infomasi, dan elemen-elemen laporan keuangan. I^jian penulis, tentii saja didasarkan atas penalaran logis dari sumber utama ajaran Syariah, yakni Al*Qur*an. PENDAHULUAN ' Laporan keuangan merupakan hasii akhir dari suatu proses akuntansi, agar informasikeuangan yang disajikan bermanfaat bagi para pemakai,- maka proses penyajiannya harus berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku. Dalam merumuskan standar - akuntansi, diperlukan acuan teoritikal yang diterima umum, sehingga standar akuntansi yang ditetapkan dapat digunakan untuk mengevaluasi praktik akuntansi yang sedang berlangsung, maupun mengenibangkan praktik akuntansi di masa yang akan datang, acuan teoritikal ini disebut rerangka konseptual penyusunan laporan keuangan. Fenomena tentang kegagalan akuntansikonvensionaldalam memenuhi tuntutan masyarakat akan informasi keuangan yang benar, jujur, dan adil, menyebabkan meningkatnya kesadaran di kalangan intelektual muslim akan perlunya pengetahuan akuntansi Zulkifli, SE, MM dan Dra. Suiasdningsih, M.Si adalah Staf Pengajar SnE Wdya Wiwaha, Yogyakarta JAAI VOLUME 2 NO.I DESEMBER 1998 165

Upload: others

Post on 16-Jan-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Reraitska KonseptuaD Pelaporan Keuangandalam Perspektif Islam

Zulkifli dan Sulasdningsih*^

Abstrak

Tak mungkin dipungkih bahwa akuntansi konvensional yang dikenal saat ini diilhamidan berkembang berdasarkan tata nilai yang ada dalam masyarakat Barat. Oleh karena itu, Hdakdapat disangkal bahwa rerangka konseptualnya yang notabene dipakai sebagai dasar pembiiatandan pcngembangan standarakuntansi berpihak kepada kelompok kepentingan tertentu. Dapatkah!alu akuntansi semacam ini dipakai dalam dan oldi masy^akac yang berpegang pada ajaranSyariah?

Tniisan ini mcngajukan argumentasi bahwa Islam mempunyai nilai-nilai sendiri yangberbeda dibandingkan dengan nilai'nilai yang saat ini mendasari perkembangan danpcngembangan akuntansi konvensional. Oleh karena itu, perlu peninjauan kembali pemakaianakuntansi Barat sa:ara apa adanya.

Melalui tulisan ini, penulis melakukan kajian terhadap rerangka .konseptual akuntansikonvensional, sekaligus menyampaikan pandangan disekitar rerangka konseptual pelaporankeuangan dalam perspektif Islam. Ini meliputi, objectives atau tujuan laporan keuangan,karakteristik kualitadf infomasi, dan elemen-elemen laporan keuangan. I^jian penulis, tentii sajadidasarkan atas penalaran logis dari sumber utamaajaran Syariah, yakni Al*Qur*an.

PENDAHULUAN '

Laporan keuangan merupakan hasii akhir dari suatu prosesakuntansi, agar informasi keuangan yang disajikan bermanfaat bagipara pemakai,- maka proses penyajiannya harus berdasarkan padastandar akuntansi yang berlaku. Dalam merumuskan standar

- akuntansi, diperlukan acuan teoritikal yang diterima umum,sehingga standar akuntansi yang ditetapkan dapat digunakan untukmengevaluasi praktik akuntansi yang sedang berlangsung, maupunmengenibangkan praktik akuntansi di masa yang akan datang,acuan teoritikal ini disebut rerangka konseptual penyusunan laporankeuangan.

Fenomena tentang kegagalan akuntansi konvensionaldalammemenuhi tuntutan masyarakat akan informasi keuangan yangbenar, jujur, dan adil, menyebabkan meningkatnya kesadaran dikalangan intelektual muslim akan perlunya pengetahuan akuntansi

Zulkifli, SE, MM dan Dra. Suiasdningsih, M.Si adalah Staf PengajarSnE Wdya Wiwaha, Yogyakarta

JAAI VOLUME 2 NO.I DESEMBER 1998 165

Rerangka Konseptual Pelaporan Keuangan dalam Perspektif Islam, Zulkiflidan Sulastinktg^ ISSN; 1410•2420

yang bemuansa Islami. Penimusan kembali rerangka konseptualpelaporan keuangan dengan menda^arkan pada prinsip kebenaran,kejujuran dan keadilan mcnjadi sangat mendesak untuk dilakukan,mengingat akuntansi Islam sesuai dengan kecendcrungan (fitrah)manusia yang menghendaki terwujudnya kehidupan bermasyarakatyang menjunjung tinggi etika dantanggungjawab sosial.

AKUNTANSI ISLAM: State OfTheArt

Dalam konsep Islam diyakini, bahwa agama Islam sebagaisistem nilai, tata cara ritual dan sistem kehidupan, sehingga seorangmuslim seharusnya berpcgang teguh pada ketentuan-ketentuanAllah SWT. Tidak terdapat tempat bagi seorang muslim untuksebagian mematuhi dan sebagian lagi mengingkari ajaran AllahSWT, sebagaimana Firman All^ dalam QS. 6:38:

"Dan tiadalah binatang-binatan^yan^ ada di burnt danburung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya,melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidaklah Kamialpakan satupun dalam Idtab, kemudian kepada AUahlahmereka dihimpunkan".

Islam mengajarkan bahwa, kesuksesan hidup di dunia initidak dapat dipisahkan dari kesuksesan hidup di akherat kelak,sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Qashash ayat 77:

"Dan carilahpada apa yang ulah dianugrahkan Allahkepadamu (kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlahkamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawidan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allahtelah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuatkerusakan di (mttka) bumi. Sesungguhnya, AUah tidakmenyttkai orang-orangyang berbuatkerusakan'̂

Islam tidak hanya suatu konsep, melainkan sebagai "Din",yang berarti sebagai sesuatu yang harus dijabarkan dalam realitaskehidupan. Islam juga disebut sebagai Rahmatan lit Alamiin, yaitumerupakan rahmat bagi seluruh alam. Awal dari syi'ar agama yangdibawa olch para Nabi dan Rasul hanya bersifat lokal, misalnyaNabi Daud as, Nabi Luth as, Nabi Ya'cub as, Nabi Ibrahim as,Nabi Isma'il as, Nabi Musa as dan Nabi Isa as, semuanya hanya

166 JAAIV0LUME2N0.2,DESEMBER1998

ISSN :1410 -2420 Rerangka Konseptual Pelaporan Keuangan dalam Pet^kfif Islam. ZuMidan Sulasiiningsih

untuk kepentingan kaumnya. Islam yang didakwahkan olchRasulullah saw -melingkupi semua umat manusia, bahkanflora danfauna. Di sinilah perbedaan antara faham konvensional denganIslam, faham konvensional hanya mementingkan kaum pemilikmodal, sedangkan Islam mementingkan s^ala makhluk yang adadialam semesta.

Pengetahuan yang benar tentang Islam, mutlak diperlukandalam melihat akuntansi dalam. -perspektif Islam. Akuntansi yangdibangun dengan nilai-nilai Islam dapat menciptakan kejujuran,kebenaran dan keadilan dalamkehidupan bermasyarakat.

Akuntansi yang dikenal sekarang secara historis lahir dariseorang pendeta Italia bemama Lucas PacioUy dalam bukunya yangterbit tahun 1494 beijudul, Sumnut de Arithmatica Geometria etProportionalita, membahas mengenai doubU entryaccounting systems.Menurut para penulis Barat, akuntansi yang berkembang sekarangberasal dari Pacioli. Berdasarkan basil penelitian terkini, di bidangsejarah dan arkeologi, •banyak data membuktil^ bahwa, jauhsebelum penulisan Pacioli sudah dikenal akuntansi. Blam telahmengenai matemadka dan sistem angka sejak. abad ke- 9 Masehi.Bahkan jauh sebelum masa Islam, abad ke 13 - 7 sebelum Masehi,praktik akuntansi telah dijumpai, misalnya di Mesopotamia, Yunani,Romawi dan Cina. Akuntansi adalah budaya ciptaah manusia yangdalam Islam diakui keberadaannya, dan bahkan diperkuat dengannilai etikasyari'ah;—'

. Menurut All Shawki (dalam Harahap, 1991, hal 137),disebutkan bahwa, suatu pengkajian selintas terhadap sejarah Islammenyatakan bahwaakuntansi dalam Islam btikanlah merupakan senidan ilmu yang baru, sebenamya bisa dilihat dari peradaban Islamyang pertama yang sudah memiliki "Baitul Maal" yang merupakanlembaga keuangan yang berfungsi sebagai Bend^ara Negara sertamenjamin kesejahteraan sosial. Masyarakat Islam sejak itu telahmemiliki jenis akuntansi yang disebut 'Kitahat Al-Amwal"(pencatatan uang).

Islam telah menerapkan sistem pencatatan yangpenekanannya pada kebenaran, kejujuran dan keadilan antara keduabelah flhak sejak Rasulullah saw, sebagaimana firman Allah dalamQS.2:282: ,

^Wahai, oran^-oran^ yang beriman, apabila kamubermuamalah tidaksecara tunai untuk waktuyangditentukan,hendaknya seorang penulis diantara kamu menuliskannya

JAAIV0LUME2 N0.2.DESEMBER1998 167

RerangkaKonseplu^PelapofanKeuangandalam Perspektif Islam, ZuMidan Sulastin'ingsih ISSN: 1410 - 2420

der^an benar. Danjan^anlah penults en^an menulhkannyasebi^aitnanaAllah telah mengajarkannya, makahendaklah iamenulis. Dan hendaknya orangyangberutang mengintlakkan(apa yang akan ditulis itu), dan hendaknya ia bertaqwak^ada Allah dan janganlah ia tnengurangi sedikitpundaripada utangnya. Jikayang berutang itu orangyanglemahakahtya (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampumengintlakkan, maka hendaknya walinya mengintlakkandenganjujur, dan persaksikanlah dengan dua orangsaksi darioranglelaki diantaramu

Muamalah merupakan kegiatan berjual beli, berutangpiutang, sewa menyewa dan kegiatan bisnis yang Iain. Kewajibanmenunaikan zakat bagi setiap muslim merupakan bukti akanpentingnya peranan akuntansi bagi masyarakat, bagi organisasibisnis dan organisani non bisnis. Dalam hal ini akuntansi berperandalam proses penghitungan zakat yang tepat, baik zakat maal, zakatpenghasilan, zakat profesi> zakat perdagkigan dan zakat yang lain.IsUm menuntut umamya dapat bertanggungjawab dalam segalabidang, hanya saja kendala yang dihadapi adalah, kekurangmampuanumat Islam dalam menggali khazanah kemajuan ilmu pengetahuandan teknologinya sendiri, sehingga diambil alih olehoranglain.

Dalam era globalisasi ini, manusia mulai menyadari akanperlunya agama, yang dapat mendudukkan persoalan scbenamyaantara yang benar dengan yang salah, fenomena ini ditandai denganadanya beberapa universitas di negara Barat yang membuka pusatstudi Islam. Kesadaran masyarakat akan pentingnya agamamerupakan pemicu munculnya kebutuhan masyarakat akan etikadan tanggung jawab sosial yang selama ini diabaikan. Akuntansikonvensional lamban dalam mengantisipasi tuntutan masyarakat,khususnya mengenai penekanan padaaspek keadilan, kebenaran dankejujuran. Dalam kondisi ini, masyarakat mulai menyadari akanpentingnya akuntansi yang dibangun berdasarkan nilai-nilai Islam,sehinggakebenaran, kgujuran dan keadilan dapat ditegakkan dalamkehidupan bermasyarakat.

Akuntansi Islam adalah akuntansi yang dikembangkan darinilai-nilai Islam, sehingga memiliki karakteristik sebagai berikut(Harahap,1997):• Penentuan laba/rugi yang tepat. Femilihan prinsip pengakuan,

pengukurah dan penilaian yang berdasarkan pada kebenaran.

168 JAAIVaUME2N0.2,DESEMBER1998

.)

iSSN:1410-2420 Rerangka Konseptual Pelapofan Keuangan dalam PetspeWif Islam. ZuMidan Sulsslining^

kejujuran.dan k^dilan akan menghiasilkan informasi laba/rugiyangakurat

• Mempromosikan dan menilai efisiensi kepemimpinan.• Ketaatan pada hukum syari'ah. Sedap akdvitas yang dilakukan

oleh unit ekonomi harus diniJai halal haramnya, faktor ekonomibukan merupakan satu-satunya alasah untuk membuat suatukeputusan.

• Keterikatan pada keadilan. Tujuan utama dari syari'ah adalahterciptanya keadilan dalam kehidupan bermasyarakat. Informasialdintansi hams mampu melaporkan dan mencegah sedaptransaksi atau keputusan yang bersifat ddakadil

• Melaporkan dengan baik. Informasi akuntansi harus mampumelaporkan dengan baik nilai ekonomi dan nilai sosial yang.terkandung dalam badan usaha

• Perubahan dalam praktik akimtansi. Prakdk akuntansisekarang mcmerlukan pembahan dengan cepat. AkuntansiIslam harus mampu menyusun saran-saran yang tepat untukmengikuti pembahan yang terjadi.

KONSEP AKUNTABILITAS DALAM ISLAM

Accountability bukan hanyadapatmempertanggungjawabkansecara finansial, secara formal tetapi mencakup tanggungjawabkepada masyarakat, pemerintah dan kepatuhan kepada peraturan.

' Upaya untuk peningkatan accountability dapat dilakukan denganmengintegrasikan antara data keuangan dan non keuangan,memperluas mang lingkup tanggungjawab mencakup masyarakat(linglcungan).

Akuntjmsi b^ masyarakat Islam bukanlah sesuatu yangbersifat bam, sebab terbukd dalam sejarah, bahwa akuntansi sudahmulai berkembang di awal peradaban Islam. Perkembanganliteratur akuntansi di dunia Islam bersumber dari Al-Qur'an danAl-Hadist. Dalam Islam konsep accountability sangat tertanamdalam masyarakat. Kaum muslimln sangat memegang teguh konsepmanusia sebagai pemegang amanah, bukan sebagai pemegang kuasapenuh dalam mengatur alam semesta, manusia ditunjuk sebagaikhalifah, yang hams mempertanggungjawabkan segala tindakanyang dilakukannya. Firman Allah dalam QS. Thaha ayat 6disebutkan, bahwa:

JAA! VOLUME 2 NO. 2, DE8EMBER1998

RerangkaKonseplualPelaporanKeuangandalam Perspeklif \^am,ZulksflidanSulastiningsSi ISSN: 1410-2420

"Kepunyaan AUahlah semua yang ada di langit dansemua yang ada di burnt dan yang diantam keduanya, dansemuayang di bawah tanah".

Dalam ayat yang lain disebutkan, bahwa scriap perbuatanyang dilakukan akan dimintai pertanggung-jawabannya di haripenghisaban kelak, yaitu dalam QS. Al-Insyiqaaq, ayat 7-12:

"Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelahkanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yangmudah, dan dia akan ketnbali kepada kaumnya (orang yangberiman) dengan gembtra, adapun yang diberikan kitabnyadari belakang, ntaka ia akan berteriak, celakalah aku, dan iaakan nuisttk ke dalam apiyang menyala-nyala (neraka)

Ayat tersebut menunjukkan konsep Islam tentang amanahdan pertanggungjawaban atas amanah yang diberikan kepadamanusia. Istilah hisab atau perhitungan, pengadilan atau accountabilitymerupakan saat permintaan pertanggun '̂awaban oleh Allah kepadamanusia atas manifestasi dalam kehidupannya di hari pembalasankelak. Keyakinan akan adanya hari pembalasan bagi seorang muslimsangat besar artinya dalam memupuk rasa tanggung jawab atasperbuatannya. Konsep pertanggungjawaban ini merupakanketentuan Allah yang tcrtanam pada individu-individu muslim,tidak terbatas pada para profesional, akademisi maupun parapengusaha. Accountability tidak hanya terbatas pada konteksspiritual, akan tetapi mencakup proses yang lebih praktis, misalnyadalam bermuamalah.

Dalam QS Hud, ayat 84-85disebutkan, bahwa:

^an kepada penduduk Madyan (Kami utus) saudaramereka, Syuatb, ia berkata:^Hai kaumku sembahlah AUahjsekaU-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia dan janganlahkamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya akumelihat kamu dalam keadaan yang haik (mampu) dansesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hariyangmembtnasakan (kiamat). Dan Syuaib berkata, hoi kaumkucukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, danjanganlah kamu mervgikan manusia terhadap hak-haknya

JAAIV0LUME2N0.2.DESEMBER1998

ISSN; 1410 • 2420 Rerangka Konseptual Pelaporan Keuangan dalam Perspeklif islam, Zuftff/dan

mereka. Dan jan^anlah kamu berbmt k^ahatan di mukaburn dmgan mffmhuatkerwakan".

Ayat tersebut menegaskan akan pentingnya kejujuran,kebenaran dan keadilan, sebab merugikan orang lain tennasukperbuatan merusak bumi. Tindakan merugikan orang lain dalambermuamalah, diantaranya dengan menyembunyikan cacat barangdagangan, memanipulasi nilai atau informasi dan mcngurangitakaran atau timbangan.

Kebenaran merupakan ruh dari keimanan, sehingga tanpaadanya kebenaran maka syari'at agama tidak dapat ditegakkan.Sebaliknya, dusta atau kebohongan merupakan bagian dari sikaporang munafik. Bencana terbesar yang melanda dunia bisnissekarang ini adalah meluasnya tindakan dusta dan kebathilan,misalnya berdusta dalam mempromosikan produk, memanipulasinilaij memanipulasi informasi dan mengurangi takaran. SabdaRasuluUah saw:

"Penjual dan pmtbdi mempunyai kebebasan dalammemilih selama belum terputus transaksi. Jika keduanyabersikap bmardanmau menjelaskan kekuran^an produkyan^diperda^an^kan, maka keduanya mendapatkan berkah darijual belinya. Namun apabila keduanya soling menutupi cacatproduk yang diperd^angkanj maka jika mereka mendapatkeuntungan, maka hilanglah berkah jual beli itu".(HR. Muttajaqun ^Alaih),

Hadist tersebut menekankan akan pentingnya kejujuran,sebab kejujuran menempati prioritas utama untuk memperolchkebenaran dan keadilan.

Secara institusional, pada zaman khalihaf Umar Biii"Khattab (Klalifah kc 11) telah dibentuk baittd maal (bendaharanegara), pada zaman itu khalifah sangat khawatir akan terjadinyapenyalahgunaan baitul maal, sehingga beliau menunjuk seorangsahabat, bernama Abdullah Bin Irqam yang terkcnal jujur danmemiliki kemampuan di bidang keuangan sebagai bendaharawan.Disamping itu khalifah membuat lembaga ini bersifat indepcndenagar tidak tcrpengaruh oleh kcpcntingan para eksekutif. Untukmeningkatkan keamanan, maka beliau membagi perbendaharaan inimenjai dua depanemen, yaitu departemen pcnchpatan dan

JAAl VOLUME 2 NO. 2.DESEMBER1998 171

RerangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam Perspektif Islam,ZullaflidanSula^iningsih ISSN:1410-2420

departemen pencrimaan, yang masing-masing memiM tan^ung jawabdan wewenangyang terpisah.

Akuntansi merupakan sistem informasi, pcnentuan laba,pencatatan muamalah sekaligus pertanggungjawaban {accountabitity\akuntansi lahirdan berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat.Islam merupakan tata nilai yangharus ditegakkan, seperti kejujuran,kebenaran dan keadilan. Dengan demikian dalam pengembanganakuntansi Islam, nilai-nilai kebenaran, kejujurandan keadilanharusdiaktualisasikan dalam praktik akuntansi. Secara garis besar,bagaimana nilai-nilai kebenaran memb^ntuk akuntansi Islam dapatdijelaskan sebagai berikut:• Dalam QS.2:282, Allah SWT memerintahkan mencatat

muamalah (transaksi) yang mengakibatkan perubahan dalamassest perorangan atau organisasi. Muamalah merupakan bagianpenting dari ekonomi umat, sehingga pelaksaannya harusmemperhatikan nilai-nilai Islam.

• Yang digunakan sebagai dasar pencatatan adalah buktitransaksi. Bukti teijadinya muamalah ini harus bebas daripenipuan, sehingga perlu adanya persaksian dari pihak yangkompeten (QS.2:282), sehingga bukti (evidence) tersebut dapatdipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian tidak

' ada satu transaskipun yang dilupakan walaupun sebesarzarrah(QS.A1- Zal^ah:7-8)

• Menurut Islam.akuntansi hams lebihmenekankan pada kenyataan,bukan sekedar menyandarkan pada bukti formal, misalnyamenurut bukti formal (faktur pembelian) senilai Rp 500,-,namun nilai pembelian sebenarnya adalah Rp 400; unmk imyang harus dicatat sebesarRp 400,-.

o Agar informasi keuangan dapat dipercaya, maka informasitersebut harus diuji oleh pihak yang independen (akuntanpublik), sehingga auditor sebagai at-test Junction, yang harusbersikap adil, independen dan obyektif sebagaimana dalamQS.An-Nisa':135;

^Wahai oran^-oran^ yang beriman jadilah kamu orangyang henar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karenaAllah walaupun terhadap dirimu sendiri, ibu bapakmu, kaumkerabatmu. Jika ia kaya atdu miskin Allah lebih tahukemaslahatannya, maka janganlah kamu mengikuti hawanajsu karena ingin menyimpang dari kebenaran, dan jikakamu memutarbaUkkan kata-kata atau enggan menjadi saksi.

172 JAAIVOLUME 2 NO. 2, DESEMBER1998

1SSN:1410'2420 RerangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam PefspekBf ]^m,ZulkMidan$u!asUnkigsSi

tnaka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segalaapayang kamu kerjakan.^

Ayat ini menegaskan tentang kualitas dari persaksianyang obyektif dan independen. Secara skematis konscpakuntansi Islam dapatdilihat padagambar lampiran 1.

RERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

Rerangka konseptual merupakan suatu pcmyataan prinsipteoritikal yang diterima umum dan digunakan sebagai rerangiaacuan untuk suatu bidang tertentu. Dalam kaitannya denganpelaporaan keuangan, prinsip teoritikal ini akan digunakan sebagaiacuandalammengevaluasi praktikpelaporan keuangan yangsedangberlangsung, maupun pr^tik pelaporan keuangan yang baru.Rerangkakonseptual ini harus menyediakan prinsip teoritikal dalammenentukan pertanggungjawaban atas peristiwa-peristiwa ekonomi,pengukuran dan penilaian atas peristiwa ekonomi tersebut, sertabagaimana harus mengkomunikasikan kepada para pemakai.

FASB (1980) mendefinisikan Reran^ konseptual sebagai:

"vj coherent system of interrelated objectives andjundamentals that can lead to consistent standard andthat prescribes the nature, junction, and limits offinancialaccountingandfinancial statements. It is expected to serve thepublic interestby providing structureand direction tofinancialaccounting and reporting to fascilitate the provision ofevenhandedfinancial and relatedinformation that isus^l inassisting capital and other markets to function efficiently inallocating scarce resources in theeconomy."

Rerangka konseptual merupakan hasil pemikiran yangmendalam serta mempunyai implikasi yang luas, karena rerangkakonseptual dikembangkan dengan memperdmbangkan faktor nilai-nilai dan lingkungan yangada di suatu negara. Rerangkakonseptualyang disepakati dapat memberikan manfaat, antara lain (FASB,1984):1. Dapatmengarahkan badan penyusun standar dalam menetapkan

standar akuntansi yang berlaku, sehingga praktik akuntansi

JAAI VOLUME 2 NO.2, DESEMBER1996 173

Rerangka Konseptual Pelaporan Keuangan dalam Perspektif Islam. ZuMidan Sulastiningsih ISSN: 1410 •2420

menjadi konsisten dan dapat mengarahkan praktik akuntansi dimasamendatang

2. Memberi landasan kepada praktisi (akuntan, manajcmen,auditor), untuk menyelcsaikan permasalahan pcrlakuan akuntansitertentu, seandainya belum ada standar yang mengatur

3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadaparti pcnting dan keterbatasan-keterbatasan informasi dalamlaporankeuangan.

4. Mclindungi akuntansi sebagai profesi dari politisasi (tekanan)pihak-pihak tertentu (vested interst^roup)

Setclah tahun 1950-an istilah kebenaran tidak dijumpaidalam akuntansi, dalam akuntansi dikenal adanya istilah kewajaran.Pengertian kewajaran adalah: (a) bebas dari keragu-raguan danketidakjujuran (free fivm bias and dishonesty) dan, (b) informasinyalengkap ijuU disclosure), Rerangka konseptual pelaporan keuanganhams dirumuskan dengan mendasarkan pada prinsip kebenaran,kejujuran dan keadilan. Kebenaran dalam konsep Islam adalahscsuatu yang berdasarkan sunatuUoh (Al-Qur'an dan Al-Hadist).Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al- Mukminun ayat 71:

"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafiu, makapasti binasalah lan^it dan bumi dan semua yang ada didalamnya. Sesungguhnya Kami telah mendatangkan kepadamereka kebanggaan mereka, tetapi mereka berpaling darikebanggaan itu".

Dalam ayat lain, Allah menjelaskan akan kescmpumaan Al-Qur'an, sehingga menjadi mjukan dalam merumuskan kebenaran,yaitu QS. Ibrahim 52:

"(Al-Qur'an) adalah penjelasan yang sempuma bagimanusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya,supaya mereka mengetahui bahwasanya Allah adalah TuhanTang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambilpelajaran".

Gambar pada lampiran 2 menunjukkan Elemen RerangkaKonseptual Pelaporan Keuangan dalam Perspektif Islam.

174 JAAI VOLUME 2NO. 2.DESEMBER1998

ISSN: 1410-2420 RerangkaKonseplua)PelaporanKeuangandalam Perepektif Islam,Zw/Affi/dan

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Penentuan tujuan, merupakan bagian terpenting dalammenyusun rerangka konseptual. Biasanya dalam menetapkan tujuanpelaporan keuangan, tujuan ekonomis dan sosial suatu negaramerupakan salah satu bahan pertimbangan, sebab akuntansi harusdapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan sosial danekonomis suatu negara. Tujuan dari pelaporan keuangan menurutFASB (1978):1. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor dan

kreditor dan pemakai lain dalam membuat keputusan investasikredit dan lainnyasecara rasional.

2. Menyediakan informasi untuk membantu investor dan kreditordan pemakai lainnya dalam mengevaluasi jumlah, saat danketidakpastian penerimaan kas di masayang akan datang

3. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber ekonomissuatu badan usaha, klaim terhadap sumber ekonomis danpengaruh transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan kondisiyang mempengaruhi komposisi dan jumlah sumber-sumberekonomis perusahaan tersebut serta klaim terhadap sumber-sumber ekonomis tersebut.

Tujuan dari pelaporan keuangan di atas ditentukan denganmemperhatikan faktor-faktor lingkungan Amerika Serikat, antaralain: sistem perekonomian yang maju, sistem perbankan yangefisien, pasar modal yang kuat, pengakuan penuh terhadap milikpribadi, penghargaan terhadap prestasi individual, pemisahan yaiigtegas antara pemilikan dan manajemen serta sistem birokrasi yangmantap. • ' . •

Tujuan utama pelaporan keuangan menurut Islam adalahuntuk memenuhi kepentingan dalam hal pelaksanan pembayaranzakat {zakat purpose)^ sehingga informasi keuangan tersebut harusdiarahkan untuk memudahkan semua pihak dalam menghitungzakamya. Hal ini disebabkan zakat merupakan manifestasi dari rasatanggung jawab setiap muslim kepada PcnciptaNya. Zakat telahmenempati kedudukan yang sangat penting dalam Islam, yaituurutan kedua setelah shalat. Firman Allah SWT dalam QS.2:110ditegaskan : ''Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat".Disamping itu salah satu tujuan zal^t yang terpenting adalahmempersempit ketimpangan ekonomi di dalam masyarakat, hinggake batas yang seminimal mungkin. Dengan demikian tujuan

JAAI VOLUME 2 NO.Z DESEMBER1998 175

RetangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam Perspeklif Islam,ZulkHlidanSulasOningsih ISSN: 1410 -2420

pelaporan keuangan dalam konscp Islam ddak hanya sekcdarpertanggungjawaban keuangan kepada pihak-pihak yangberkepentingan (hahlumminatmas) melainkan pertanggungjawaban.keuangan kepada Allah SWT (habluminaUah).

Unsur pertanggungjawaban dalam pelaporan keuanganhams lebih diutamakan dari sekedar aspek pembuatan keputusan,dengan menjadikan penunaian zakat sebagai aspek utama dalampelaporan keuangan, maka dapat dihindari perbedaan kepentinganantara berbagai pihak pemakai laporan keuangan. Disamping itudapat dihindari berbagai jenis praktik kecurangan dalam pelaporankeuangan, seperti window dressing dan penyajian informasi yangmenyesatkan pemakai laporan. Akuntansi yang berbasis pada zakatmampu menyelesaikan masalah ekonomi masyarakat, sebab konsepzakat tidak dapat dipisahkan dengan tanggung jawab seseorangterhadap lingkungan sosialnya. Firman Allah dalam QS.Al-Baqarahayat254 menyebutkan:

orang-orang yang beriman belanjakanlah (dijalanAllah) sebagian dari rizeqi yang ulah Kami berikankepadamu, sebelum datang hariyangpada hari itu tidak adaIggijual beli dan tidak adaIggi persahabatan yang akrab dantidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orangyatgzalim".

Dalam ayat lain disebutkan:

"Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orargmisHn yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatbahagian"(QS.51:19)

Tujuan dari pelaporan keuangan yang lain adalah sebagaidasar pembuatan keputusan ekonomis para pemakai laporankeuangan. Proses pembuatan keputusan memiliki resiko yang relatif^ggi> sebab dampaknya akan dirasakan pada pcriode yang akandatang. Untuk meminimalkan resiko dari keputusan yang dibuat,maka diperlukan informasi, baik yang bersifat kualitatif maupunkuantitatif. Informasi dalam hal ini dapat mengurangi faktor-falaorketidakpastian di masa yang akan datang, sehingga tingkatketepatan dari keputusan yang dibuat menjadi lebih tinggi. Perlunyainformasi dalam pembuatan keputusan ini disebabkan karcnamanusia tidak dibekali pengetahuan tentang masa yang akan

JAAIVaUME2N0.2.DESEMBER1998

ISSN: 1410- 2420 RerangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam Perspektif \s\am:Zvlkifli(]anSulastiningsih

datang, kecuali dari fenomena alam yang berjalan secara teratur,sebagaimana disebutkan dalamQS.3:190, yaitu;

^Sesungguhnya dalam pmciptaan lat^it dan bumi dansilih hergantinya malam dan dang terdapat tanda-tanda bagiorang-orangyang berakal".

Informasi kuantitatif yang bersifat keuangan (informasiakuntansi) merupakan somber informasi utama dalam mengelolaorganisasi, baik organisasi bisnis maupun organisasi nirlaba. Tujuandari pelaporan keuangan sebagai dasar pembuatan kcputusan initidak boleh bertentangan dengan tujuan utama pelaporan keuangan{zakat purpose)^ baik dalam hal konseptual, maupun dalam halteknis. Sifat-sifat buruk, seperti tamak dan egois tidak mendapattempat dalam akuntansi Islam, sehingga konsep akuntansi Islaminidapat menghindari kerusakan langit dan bumi dari tangan-tanganyang tidak bcrtanggungjawab.

Akuntansi merupakan media pertanggungjawaban(gccountabUity)y sehingga tujuan pelaporan keuangan menurutkonsepIslamadalah:1. Penentuan pendapatan dan penilaian kekayaan (asseU) sebagai

dasar penunaian pembayaran 2:akat. Firman Allah dalam QS2:110, menegaskan bahwa zakat merupakan kewajiban bagisetiap muslim setelah sholat. Disamping itu zakat merupakansimbul pertanggungjawaban kepada sesama manusia(Habluminannas) y sementara sholat merupakan simbolpertanggungjawab manusia kepada Allah SWT (habluminaUah).Dengan demikian Akuntansi Islam harus mendukung danmempermudah pelaksanaan zakat tersebut.

2. Firman Allah SWT dalam QS.2:282, menegaskan, bahwauntuk membuktikan telah terjadinya muamalah (transaksi),maka harus dilakukan pencatatan.

3. Mencegah terjadinya manipulasi transaksi atau hasil daritransaksi bisnis. Sebagaimana dalam QS.2:282 Allah SWTmenegaskan bahwa sebagai bukti telah terjadinya transaksi(niuamalah), maka pcrlu adanya catatan yang disertai denganpersaksian, sehingga tidak ada transaksi yang tidak diungkapkandalamlaporankeuangan.

4. Memberikan informasi kepada pemakai yang bcrmanfaat dalampembuatan keputusan. Hal ini mengingat *manusia .tidakdibekali pengetahuan masa yang akan datang, kecuali-. dari

JAW VOLUME 2 NO. 2.DESEMBER1998 177

RerangkaKbnseplualPelapofanKeuangandalam Perspektif {^am.ZuMidanSulastiningsih ISSN: 1410 -2420

fenomena alam yang berjalan secara teratur (sunnaUiUah)^sehingga untuk mengurangi ketidakpastian di masa yang akandatang, maka manusia memerluk^ informasi, baik yangbersifat kualitatif maupun kuantitadf.

KARAKTERISnK KUALITATIF INFORMASI

Pemakai laporan keuangan adalah mercka yang mempunyaipengetahuan yang layak mengenai kegiatan bisnis, dan bersediamcmpelajari informasi dengan ketckunan yang cukup. Karakteristikkualitadf informasi akan menjadi penyaring bagi informasi yangseharusnya diungkapkan dan yang tidak layak diungkapkan,semakin banyak informasi yang diungkapkan, maka semakin banyakbiaya untuk menyediakan informasi tersebut. Dengan demikian costben^t merupakan batas atas untuk mempertimbangkan masuknyasuatu informasi dalam pelaporan. Di sisi lain, ddaksemua informasiyang bermanfaat dapat diungkapkan dalam pelaporan keuangan,sehingga perlu kriteria untuk menyaring informasi yang harusmasuk dalam suatu sistem pelaporan. Materiality merupakan batasbawah untuk menyaring masuknya informasi dalam suatu sistempelaporan. •

Disamping itu haras ditetapkan, bahwa informasi yangdisampaikan^ memang bermanfaat, sehing^ relevance dan reliabilitymerupakan batasan untuk menentukan arti pentingnya suatukejadian yang harus dilaporkan. Suatu informasi dikatakan relevance^

•apabila informasi yang terkandung dalam kejadian mempunyai nilaiuntuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan pemakaiinformasi. Sedangkan reliability merupakan batasan mengenai,sejauh mana informasi tersebut menggambarkan keadaan yangdirepresentasi secara tepat, tcruji dan netral (FASB, 1984).Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut timeliness^predictive value dan feedback value. Informasi memiliki nilai prediksiapabila informasi tersebut mampu m^m-fin-ecast kejadian yang akandatang. Informasi memiliki nilai feedback apabila informasi tersebutmemungkinkan bagi pemakai informasi untuk mengadakan koreksi.Suatu informasi tepat waktu, apabila tersedia bagi pembuatkeputusan sebelum iakehilangan kcsempatan untuk mempengaruhikcputusannya.

Informasi dikatakan reliable., apabila informasi tersebutbersifat verifiability, neutrality dan representational faithjulness.Informasi yang andal adalah informasi yang bebas dari kesalahan

JAAIV0LUME2N0.2.DESEMBER1998

ISSN; 1410 -2420 RerangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam Perspektif Islam.ZulkiflidanSulasiiningsih

dan menyajikan apa yang sebenarnya. Vermability maksudnya,informasi tersebut dihasilkan dari penggunaan metode tanpakesalahan. Sedangkan neutrality dihubungkan dengan kepatuhanproses penyusunan standar akuntansi kepada konsep relevance danreliability, sehingga tidak memihak kepentingan pihak tertentu.

Komparabilitas informasi akuntansi memungkinkanpemakai untuk mengidentiflkasi dan menjelaskan kesamaan dan'perbedaan diantara dua kelompok kejadian ekonomi. Sedangkankonsistensi berard kesesuaian kebijakan dan prosedur akuntansi dariperiode keperiode.

Dalam konsep Islam, sesuatu akan bermanfaat apabilamemiliki kontribusi dalam menegakkan amar ma'rufnahi mun^kar.Dengan demikian informasi keuangan akan usc^l apabila informasitersebut dapat digunakan sebagai dasar penghitungan zakat, yangmerupakan salah satu pilar tegaknya keadilan di muka bumi.Dengan menetapkan dasar penentuan zakat sebagai tujuan utamapelaporan keuangan, maka proses penyajian informasi keuanganakan mengacu pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keadilan.Untuk menentukan kebenaran, keadilan dan kewajaran dariinformasi tersebut, tentunya buk^ wewenang dari manajemen atauakuntan. Logika kebenaran memang sangat terkait dengan konsepmenyeluruh dari keadilan. Firman Allah dalam QS. 2:42menegaskan:

^Dan jan^an kamu campur adukkan antara yang haqdengan yang bathilj danjangan kamusembunyikan yang haqitUy sedangkan kamumengetahuinya."

Sampai saat ini belum ada konsensus yang menyeluruhsecara praktis dalam hal penyajian informasi keuangan yang benar,hal ini merupakan kewajiban para akuntan muslim untukmerumuskan kembali rerangka konseptual akuntansi Islam. Allahtidak membenarkan upaya-upaya mencari kebenaran yang tidakbertanggungjawab, sebagaimana dalam firman-Nya dalam QS. An-Najm:28:^

Dan mereka (manusia) tidak mempunyai sesuatupengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalahmengikuti prasangka, sesungguhnya persangkaan itu tiadaberfaedahsedddtpun terhadap kebenaran."

JAM VOLUME 2 NO. 2.DESEMBER1998 179 -

RerangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam Perspehlif Islam.ZulkiflidanSvlastinbgsih ISSN: 1410 -2420

Ayat-ayat tersebut menegaskan, bahwa manusia jika dibiarkan tanpapegangan untuk merumuskan suatu kebenaran, maka akanmenghasilkan sesuatu yang bersifat terkaan dan semu, yang padaakhirnya akan menimbulkan kerusakan di muka bumi. Dengandemikian pengetahuan tentang Islam (Al-Qur'an dan Ai-Hadist)sebagai way of life, merupakan syarat mudak dalam penyampaianinformasi yang benar.

Akuntansi berhubungan dengan muamallah (transaksibisnis), sehingga secara konsep dan teknik tidak dijabarkan dengandetail dalam Al-Qur'an dan Hadist. RasuluUah SAW menegaskandengan sabdanya : "Kamu lebih mengetahui dengan urusan-unisanduniamu". Secara general praktik akuntansi Islam hendaknyamemperhatikanhal-halsebagai berikut:• Akuntan Muslim harus meyakini, bahwa Islam sebagai way of

UJe, sebagaimana firman Allah SWTdalam QS. 3: 85 :

'̂ Siapa yan£ mencari menjadi agama selain dari Islam,maka tidaklah diterima (Allah) dan ia di akherat termasukgolongan orangyang memgi^

• Akuntan harus memiliki karakter yang baik, jujur, adil dandapat dipercaya(An-Nisa' ayat 135).

• Akuntan bertanggung jawab melaporkan seriap transaksi yangbertentangan dengansyari'ah Islam, (QS. Al-Zalzalah: 7-8)

• Dalam penilaian kekayaan dapat digunakan harga pasar atauharga pokok. Keakuratan penilaian tersebut harusdipersaksikanoleh pihakyangindependen, (QS.2:282)

• Standar akuntansi yang diterima umum dapat dilaksanal^sepanjang tidak bertentangan denganhukum Islam

• Transaksi yang tidak sesuai dengan ketentuan syari'at harusdihindari, sebab setiap kegiatan bisnis harus dinilai halal danharamnya. Faktor ekonomi bukan alasan tunggal untukmenentukan berlangsungnya kegiatanorganisasi.

• Akuntansi sosial merupakan kosep akuntansi yang penting danperlu dikembangkan.

Selain kebenaran, keadilan juga merupakan syarat suatuinformasi yang bermanfeat. Keadilan merupakan konsep yangterkait hampir dengan seluruh aspek kehidupan, aspek sosial,politik, ekonomi dan spiritual. Firman Allah dalam QS. An-Nisa:135:

180 JAAIV0LUME2N0.2,DESEMBER199d

ISSN: 1410 - 2420 RerangkaKonseptualPelapofanKeuanganda!am Perspektif Mam.ZuMidanSulasiiningsih

"Wahai oran^-orangyan^ beriman,jadilah kamu benar-benar oroftgyang memgakkan hadilan, mmjadi saksikarmaAJJah, biarpun Urhadap dirimu smdiri atau ibu bapa dankaum kerabatmu".

Ayat lain yang memerintahkan kepada manusia agarberbuat adil adalah QS. Al-A'rafayat 29;

Katakanlah Ttthanku mmyunth mmjalankan keadilan".

QS Al-Israa; ayat35 men^askan agarkita menyempumakan takaraa*

"Dan sempumakanlah takaran apabila kamu mmakar,dan Hmbanglab dmgan neracayang bmar. Jtulah yang Ubihutama bagimudan lebihbaikakibatnya".

Akuntansi konvensional belum dapat menjamin adanyainformasi yang bersifat adil dan tidak merugikan fihak lain,sebagaimana yang dinyatakan oleh Takatera (dikutip dalamHarahap, 1997):" dalam akuntansi terdapat asimetris antaraprosedur lapor^ keuangan dengan pemakai, laporan keuangandidominasi oleh manajemen. Mereka dapat menggunakan untukkepentingan intern, membuat rencana, untuk menunjukkan situasipcrsaingan yang stabil, menarik investor dan keperluan lain.Walaupun akuntansi normatifmenolak dan merumuskan teori yanglebih ^rorientasi pada pemakai laporan, tetapi dalam praktiknya,posisi neutrality belum sepenuhnya dapat ditegakkan, dengan katalain masih tetap ada dominasi manajemen.

Proses pembuatan keputusan tidak dapat dipisahkan dariinformasi yang bcrmanfaat. Informasi yang disajikan hamsmenjamin, bahwa proses penyajiannya telah mempertimbangkanantara cara yang adil dan cara yang tidak adil. Dengan demikianperhatian akuntan tidak hanya pada masalah pengukuran,pengakuan, penilaian aktdva, penilaian utang, penilaian modal,penggunaan metode dan teknik akuntansi, akan tetapi yangterpcnting adalah, apakah metode, teknik dan konsep akuntansitersebut menggambarkan secara adil atas transaksi yang telahterjadidalam batasperilaku ekonomi yangIslami.

JAW VOLUME 2 NO. 2.DESEMBER1998 181

RerangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam Perspektif Islam,2<//Wff/danSu/asfiningsft ISSN: 1410 -2420

ELEMENI^ORAN KEU^GAN

Pada akuntansi konvesional, investor dan kreditor menjadifokus utama dalam penyampaian informasi kcuangan, schinggamengarahkan perekayasaan dalam memilih elemen yang hamsdiungkapkan mengenai kondisi fisik dan kegjatan operasi dari suatubadan usaha. Kondisi fisik dan kegiatan operasi suatu badan usahaharus dapat direpresentasi dalam bentuk simbol-simbol, sehinggatanpa melihat sccara fisik, fihak yang berkepentingan terhadapiaporan keuangan dapat memahami kondisi fisik dan kegiatanopcrasional badan usaha tersebut. Elemen Iaporan keuangan untukmemenuhi kebutuhan investor dan kreditor, biasanya terdiri:Iaporan posisi keuangan, Iaporan mengenai kemampuan untukmenghasilkan laba (meliputi laba periode dan aliran kas), Iaporantentang prestasi manajemen, Iaporan tentang pertanggungjawabanmanajemen, Iaporan tentang Interpretasi danpenjelasan manajemen.

FASB (1986) mendefinisikan (10) sepuluh elemen yangdianggap dapat menggambarkan realitas ekonomik suatu badanusaha, yaitu: assets, liabilities, equity, revenues, expenses, ^ains, losses,investments by owners, distributions to owners dan comprehensive income.Elemen-elemcn Iaporan kcuangan saling berkaitan satu sama laindan mempimyai hubungan fungsional yang disebut persamaandasar akuntansi.

Tujuan utama pelaporan keuangan dalam konsep Islamadalah zakatpurpose, maka harus mcnyajikan Iaporan mengenai danazakat. Zakat mempakan pungutan wajib dalam bentuk uang atauharta lain yang diambil dari pemilik untuk diberikan kepada fakirmiskin dan orang-orang yang berhak, tanpa mengharapkanpenghasilan, sebagaimana QS. At^Taubah: 61:

" Bahwasanya zakat itu adalah untuk orang-orangfakir,orang miskin, para alimin, orang muaUaf, budak belian yangakan dihebaskan, orang yang herhutang untuk keperluan dijalanAllah danorang -orangyang dalam perjalanan. Hal itumerupakans uatu kewajiban dari Allah dan Allah MahaMengetahui lagiMana bijaksand".

Jumlah zakat tahunan dapat ditentukan dari modal ataudari laba bersih. Apabila ditentukan dari modal maka besarnya zakatadalah 2,5% per tahun (Sabiq 1990), dan apabila ditentukan darilaba bersih sebesar 10% pertahun (Karim & Gambling dalam

132 JAAIV0LUME2N0.2,DESEMBER1998

ISSN: 1410>2420 RerangkaKonseplua!PelaporanKeuangandalam Perspektif l^m.Zull(iflidanSulastinings»i

harahap, 1997). Dalam laporan ,.dana zakat hams disajikaninformasi mengenai- sumber zakat. (misalnya zakat dari pemilik,zakat dari kai^wan^ •zakat. dari konsumen yang berscdia) dan

. penggunaan dana zakat tersebiit. .. Disamping laporan. tentang dana zakat, perusahaan haras

menyajil^,: (I). Laporan laba/ragi, yang menyajikan informasimengenai hasil, bia)^ dan laba/ragi pada suatu periode teitentu, (2)

. Laporan perabahan .modal atau laporan perabahan laba yangditahan, yang menyajikan informasi yang berkaitan dengan modal

' atau laba yang ditahan, (3). Laporan posisis keuangan, yang- -' menyajikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada

' , suatu ^gg^ tertentu, (4)> laporan sumber dan penggunaan dana,i • yang menyajil^. sumber dana dan penggunaan dana selama satu

- > . periode tertentu, (5) lapol^ arus kas, yang menyajikan informasi... • mengenai suni^r dan penggiunaan kas pada suatu periode tertentu,

. (6) lapo^ tent^g prestasi manajemen dan (7) laporan tentanginterpretasi dan penjelasan manajemen. .

PENGAKUAN (BECOGimiON) DAN P^GUKURAN (imASUBEMENT)

; ' - r. PengakuM d^-pengukuran elemen *laporan keuangan' > V ' merapakan bagian dari pelaporan keuangan untuk mencapai

penyediaan informasi yang bennanfaat dan relevan. Seperangkatinformasi yang tercakup dalam pelaporan keuangan adalah (FASB,

T 1984): . ,' 1. Laporan keuangan (financialstatement)

^.2. Penjelasan laporan keuangan (notes offinancial statement),3. Informasi tambi^an (supplet^tary injbnnation)4. M^a pelaporan keuangan lain (other means offinancial

r r^ortir^)5. 'lx)£qmm\\23n (other injbrmation) ~ .

(pengakuan) merapakan penentuan mengenai,apakah suatu jumlah haras dicatat.dalam sistem pelaporan, sehingga

, ; jumlah tersebut'terefleksikan dalam,laporan keuangan. Sedangkanpcngukuran bcrhubungan dengan masalah penentuanjmnlah (rapiah) yang haras dilekatkan pada suatu elemen yang akan

- ' - . dilaporkan. FASB (1984) mengidentifikasikan beberapa atribut.png dapat digunakan sebagai dasaf pengukuran, yaitu: historicalcost, currmt cost, current market value, net realizable vdue,danpresentvalueoffuture cashflows.

JAAIV0LUME2 NO.2.DESEMBER1998 , ••183

RefangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam Petspektif \5\^m.Zulld^^i(^anSulasliningsih ISSN: 1410 - 2420

Agar informasi yang disajikan tcrsebut wefid^ makapemiiihan atribut pengukuran elemen laporan keuangan hamsmendasarkan pada prinsip kebenaran, kcjujuran, dan kcadilan.Misalnya assets dan liabilities hams dinilai berdasarkan harga pasaratau harga pokok dan orang yang independen hams memberikankesaksian atas keakuratan penilaian tersebut. Keakuratan daripengukuran dan penilaian sangat penting dalam penenman zakatyang harus dikeluarkan. Menumt Adnan (1997), terdapat konsepakuntansi penting yang diterapkan dalam akuntansi konvensional,tidak dapat diterima dari sudut pandang Islam yaitu konservatisme.Historical cost adalah derivasi langsung dari konsep konservatisme,yang efeknya tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Adnan (1997)menegaskan kembali bahwa, konsep-konscp yang ditumnkan oleh

.konservatisme dan historical cost^ seperti matching, objectivity,realisation, going concern dan asumsi stabilnya nilai uang juga tidakdapat dibenarkan dari sudut pandang Islam. Konservatisme danhistorical cost akan mengakibatkan kekayaan dinilai terlalu rendah,sehingga besamya zakat yang harus dibayarkan juga menjadi terlalurendah. Prinsip pengakuan, pengukuran dan penilaian elemenlaporan keuangan yang diterima umum, sepanjang tidakbertentangan dengan mjuan pelaporan keuangan menumt konsepIslam, harus tetap diikuti. Sebaliknya, apabila prinsip tersebutbertentangan dengan konsep Islam, maka harus dihindari.

PENUTUP

Di zaman globalisasi ini, manusia semakin menyadari akanpentingnya agama, kesadaran tersebut mempakan pemicumunculnya kebumhan masyarakat akan etika dan tanggung jawabsosial yang selama ini diabaikan. Akuntansi konvensional larabandalam mengantisipasi tunmtan masyarakat, khususnya dalampenekanan aspek kebenaran, kejujuran dan keadilan, sehinggamenumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya akuntansiyang dibangun berdasarkan nilai-nilai Islam, sehingga kebenaran,keadilan, dan kejujuran dapat ditegakkan dalam kehidupanbermasyarakat.

Rerangka konseptual pelaporan keuangan mempakanacuan teoritikal dalam penyusunan standar akuntansi. Elemen dariRerangka konseptual adalah: tujuan pelaporan keuangan,karakteristik kualitatif informasi keuangan, elemen laporankeuangan, pengakuan, pengukuran, dan penilaian. Dalam

184 JAAI VOLUME 2 NO. 2,DESEMBER1998

ISSN: 1410 •2420 Reranglo Konseptual Pelaporan Keuangan dalam Perspektif Islam. ZullOli dan Sulasfmmgsff)

Islam tujuan dari pelaporan keuangan yang terpenting adalahpertanggungjawaban, sehingga informasi keuangan yang disajikandapat digunakan sebagai dasar penunaian zakat (zakat purpose).Penentuan karakteristik kualitatifsuatu informasi sangat dipengaruhioleh tujuan dari penyajian informasi keuangan tersebut, karenazakatpurpose^ maka informasi yang disajikan harus yang sebenamya,jujur, dan bersifat adil. Demikian juga dalam memilih metodepengakuan, pengukuran, dan penilaian clemen laporan keuanganharus berdasarto prinsip kebenaran, kejujuran, dan keadilan.Laporan keuangan yang disajikan selain laporan keuangan utama,manajemen harus menyajikan laporan mengenai dana zakat, laporanini menyajikan informasi tentang sumber sumber penerimaan danazakat (dari pemilik, karyawan, dan pelanggan yang bersedia) daninformasi mengenai penggunaan dari dana zakat tersebut.

JAAI VOLUME 2 NO. 2. DESEMBER1998 ^85

Reratgka Konseptual Pelaporan teuangan dalam Perepeklif \slam,ZulkiflidanSulastin!ngsS) ISSN: 1410-2420

Lampiran 1

KONSEP RERANGKA AKUNTANSI ISLAM

ORGANISASI

PROFIT/NON PROFIT

MELAKUKAN KEGIATAN (BISNIS) HARUSSESUAI SYARIAT (QUR'AN/HADITS);

HALAL ATAU HARAM

KEGUTAN DICATAT (ACCOUNTING)QS. 2: 282

INPUT (BUKTITRANSAKSI: FORMAL

DANPERSAKSIAN)

PROSES AKUNTANSI

OUTPUT

(LAPORANKEUANGAN)

ZAKAT PURPOSE

188

STANDAR AKUNTANSI

PENEKANAN PADA:

KEJUJURAN,KEBENARAN,DANKEADILAN

JAAI VOLUME 2 NO.2. DESEMBER1998

ISSN:1410-2420 RerangkaKonseptualPelaporanKeuangandalam Perspeklif l^am,ZulkiflidanSulas&\ingsS}

Lampiran2.

ELEMEN RERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

DALAM PERSPEKHF ISLAM

ACCOUNTING

ELEMENT

OBJECTIVES

(ZAKAT PURPOSE)

QUALITATIVECHARACTERISTICiS;

KEJUJURAN

KEB^ARAN

REPORTING

FINANCIAL

STATEMENT

FINANCIAL REPOTING

RECOGNITION.INCOME STATEMENT

MEASUREMENT

. (K3)

JAAI VOLUME 2 NO. 2, DESEMBER1998

FUND FLOW AND

LIQUIDITY

187

Refangka tonseptual Pelaporan Keuangan dalam Perspektif \siam,ZulkiflldanSulastiningsi} ISSN: 1410 -2420

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur*an dan Terjemahannya, Khadim al Haramain asy syarifain.Afzalurrahman (1995), Muhammad Sebagai Seorang Fedagang

(Tcrjemahan Depag), Jakarta: Yayasan Suama Bhumy.FASB (1978),"Objectives of Financial Reporting By Bussiness

Oi^anizations,"Statement of Financial AccountingConcept No. 1. Stamfon, ConniFASB.

FASB (1980),"Qualitative Characteristics of AccountingInformation," Statement of Financial AccountingConcept No.2. Stamfort, Conn:FASB.

FASB (1984),"Recognation and Measurement in FinancialStatements of Business Enterprises,"Statement ofFinancial Accounting Concept No.5. Stamfort, Conn:FASB.

Muhammad Akhyar Adnan (1997), "Konsep d^ Praktik DalamBank Islam, Studi Kasus Bank Islam Malaysia Berhaddan Bank Muamalat Indonesia, "Konfcrensi RisetAkuntarisi dan Bisnis: Universitas Gadjah Mada: PPA

Sayid Sabiq (1990), FikihSunnah, Bandung: PTAlma'arif.Sofyan Safri Harahap (1997), Akuntansi Islam, Jakarta: Bumi

Aksara.

Yusuf Qardhawi (1997), Norma Ekonomi Islam, Jakarta: GemaInsani Press. ,(1994), Fatwa-fatwa Mutakhir, Jakarta: Yayasan AlHamidiy. ^

1®® JAAJ VOLUME 2NO. 2. DESEMBER1998