research and methodology in accounting and finance · 1 research and methodology in accounting and...
TRANSCRIPT
1
RESEARCH AND METHODOLOGY IN ACCOUNTING AND FINANCE
Chapter 8 - Data Collection Methods: Observation
• Definisi Observasi
Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti.
Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan
penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan
(reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).
• Jenis – jenis observasi :
1. Controlled observation (Observasi terstruktur) : suatu observasi yang prosedur dan
pelaksanannya sangat ketat dan biasanya dibantu dengan alat-alat yang peka, dan
dalam lembar observasinya dipergunakan proses kontrol yang memungkinkan
observasi untuk dilakukan kembali.
2. Uncontrolled observation (observasi tidak terstruktur) : suatu proses observasi yang
dilakukan secara spontan terhadap suatu gejala tertentu tanpa mempergunakan
alat-alat yang peka atau pengontrolan kembali atas ketajaman hasil observasi tadi.
3. Participant Observation : observer terlibat dengan situasi/lingkungan dimana gejala
terjadi. Jadi, tidak ada jarak antara observer dengan gejala yang diobservasi.
4. Non-Participant Observation : observer memperlakukan dan mempersiapkan dirinya
sedemikian rupa sehingga dirinya benar-benar berada “di luar” atau tidak terlibat
dalam situasi, lingkungan, dan gejala yang diamati.
5. Structured observation : observasi yang telah di rancang secara sistematis, tentang
apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.
6. Unstructured observation : bservasi yang tidak disiapkan secara sistematis tentang
apa yang akan diobservasi.
7. Consealed observation (observasi terbuka) : melakukan observasi sistematik dengan
memberitahu dan meminta izin terlebih dahulu pada subyek yang diamati.
8. Unconsealed observation (observasi tertutup) : dilakukan tanpa meminta izin dan
memberitahu terlebih dahulu.
2
• Hal–Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Observasi
1. Tujuan observasi, yaitu observer harus memahami dan memperhatikan tujuan
obseervasi agar selama observasi focus pada tujuan yang telah ditetapkan.
2. Fokus (materi) observasi, yaitu observer harus menguasai apa yang akan
diobservasi.
3. Variabel – variabel observasi, yaitu observer benar-benar memperhatikan variable-
variable yang dioservasi.
4. Sub variable, yaitu dalam melakukan observasi, observer yang baik tidak cukup bila
hanya mengobservasi sub variabelnya kemudian, hasilnya disimpulkan seolah-olah
sudah seluruh variable.
5. Indikator, yaitu bahwa observer harus mempunyai indikator observasi yang jelas.
Chapter 9 - Data Collection Methods: Questionnaires
➢ Pengertian Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau
dikerjakan oleh responden atau orang tua/ anak yang ingin diselidiki. Angket ini digunakan
untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan.
➢ Langkah-langkah pennyusunan kuesioner
1. Tentukan tujuan kuesioner.
➢ Data atau informasi apakah yang ingin Anda kumpulkan dari kuesioner tersebut?
➢ Apa tujuan utama penelitian Anda?
➢ Apakah kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang efektif untuk jenis
penelitian Anda?
➢ Tentukan pertanyaan penelitian : Pertanyaan penelitian adalah satu atau beberapa
pertanyaan yang merupakan fokus utama dalam kuesioner Anda.
➢ Kembangkan satu atau beberapa hipotesis yang ingin Anda uji. Pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner Anda harus diarahkan sedemikian rupa untuk menguji
kebenaran hipotesis tersebut.
2. Pilih tipe pertanyaan.
Ada beberapa tipe pertanyaan yang biasa digunakan dalam kuesioner penelitian. Beberapa
tipe pertanyaan yang biasa digunakan dalam kuesioner :
3
➢ Pertanyaan dikotomis: pertanyaan dikotomis hanya mampu dijawab dengan “ya”
atau “tidak”; “setuju” atau “tidak setuju”. Tipe pertanyaan ini paling mudah untuk
dianalisis, namun tidak bisa dijadikan alat ukur yang akurat dan mendetail.
➢ Pertanyaan terbuka: pertanyaan terbuka mengizinkan responden untuk menguraikan
jawaban. Secara umum, tipe pertanyaan ini berguna untuk memahami sudut
pandang responden, namun sangat sulit untuk dianalisis. Tipe pertanyaan ini
sebaiknya digunakan untuk menjawab pertanyaan “mengapa”.
➢ Pertanyaan berupa pilihan berganda : tipe pertanyaan ini dilengkapi dengan tiga
pilihan jawaban atau lebih yang saling bertentangan; responden kemudian diminta
untuk memilih satu atau beberapa jawaban yang menurutnya paling sesuai.
Pertanyaan berupa pilihan berganda dapat dianalisis dengan mudah, namun
kemungkinan tidak melibatkan jawaban yang paling diinginkan responden.
➢ Pertanyaan berupa skala ordinal/skala peringkat : Tipe pertanyaan ini meminta
responden untuk mengurutkan pilihan jawaban yang disediakan. Tipe pertanyaan ini
secara tidak langsung memaksa responden untuk mendiskriminasi pilihan-pilihan
yang ada, namun tidak mampu menjelaskan alasan di balik pilihan responden.
➢ Pertanyaan berupa skala bertingkat : tipe pertanyaan ini memungkinkan responden
untuk menilai suatu isu berdasarkan skala ukur yang tersedia. Anda bisa
menyediakan skala ukur berupa angka 1-5; angka 1 mewakili jawaban “sangat tidak
setuju”, sementara angka 5 mewakili jawaban “sangat setuju”. Tipe pertanyaan ini
sangat fleksibel, namun tidak mampu menjawab pertanyaan “mengapa”.
3. Kembangkan pertanyaan kuesioner.
➢ Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner harus jelas, ringkas, dan lugas.
➢ Pertanyaan yang tidak bertele-tele memungkinkan Anda untuk mendapatkan
jawaban yang lebih akurat dari responden.
4. Batasi panjang kuesioner.
Buat kuesioner Anda sesingkat dan selugas mungkin, terutama karena orang-orang
cenderung lebih nyaman mengisi kuesioner yang singkat. Meski demikian, pastikan
kuesioner Anda tetap komprehensif dan membantu Anda mendapatkan berbagai informasi
penting yang diperlukan.
4
5. Identifikasi demografi target responden.
➢ Pertimbangkan jenis kelamin target responden Anda. Apakah kuesioner tersebut
diperuntukkan bagi pria dan wanita?
➢ Tentukan usia target responden Anda.
➢ Pikirkan kriteria apa lagi yang bisa Anda masukkan dalam demografi target
responden.
6. Pastikan Anda mampu melindungi kerahasiaan responden.
7. Membuat kuesioner
➢ Macam-macam kuesioner
1. Kuesioner tertutup : Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban.
Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka : Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru
memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup : Dimana pertanyaan tertutup kemudian
disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka : Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi
masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
➢ Question wording
1. Hindari pertanyaan berlaras ganda
2. Hindari pertanyaan dan kata-kata yang ambigu
3. Penggunaan kata-kata biasa
4. Hindari pertanyaan yang dapat memicu bias
5. Gunakan pernyataan positif dan negatif
6. Batasi panjang pertanyaan (<20 kata)
➢ Cover letter
1. Cover letter adalah halaman pengantar kuesioner
2. Itu termasuk:
a. Identifikasi peneliti
b. Motivasi bagi responden untuk mengisinya
c. Kerahasiaan
d. Berterima kasih kepada responden
5
Chapter 11 & 12 - Measurement : Scaling, Reliability, Validity
➢ Measurement (Pengukuran)
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif dengan membandingkan
sesuatu dengan satuan ukuran standar yang disesuaikan sesuai dengan objek yang akan
diukur.
➢ Karakteristik dari objek pengukuran
1. penggunaan angka atau skala tertentu
2. menurut suatu aturan atau formula tertentu.
➢ Kualitas Hasil pengkuran ditentukan oleh :
1. Instrumen atau alat ukur yang akan digunakan
2. Observer atau orang yang melakukan pengukuran
3. Kondisi lingkungan saat pengukuran dilakukan
➢ Operational Definition
Kegiatan mengurangi gagasan abstrak / konsep untuk menjadikan karakteristik penelitian lebih
mungkin untuk di observasi.
➢ International Operation
Pemaknaan atau konotasi yg berbeda dalam suatu budaya atas variabel penelitian (penelitian
trans nasional)
➢ Scale
1. Scale (skala) adalah suatu penetapan angka kepada objek penelitian.
2. Untuk mengukur suatu variabel dalam rumusan masalah penelitian, dibutuhkan
skala pengukuran.
➢ Tipe skala
1. Skala Nominal : Suatu skala yang berfungsi untuk mengelompokan data, tetapi tidak
memiliki arti. Contoh : jenis kelamin diberi skala : 1. Pria 2. Wanita
2. Skala interval : Skala yang memiliki nilai dengan jarak sama.
Contoh : kepuasan seseorang terhadap pelayanan suatu jasa dapat diberi skala interval
1-2-3-4-5. Dimana nilai : 1: sangat tidak puas ; 2: tidak puas ; 3: biasa ; 4: puas ; 5:
sangat puas
6
3. Skala Ratio : Skala yang dapat memberi arti perbandingan/perkalian.
Contoh : Berat badan Karina 40 kg berat badan Rony 60 kg. Ratio berat Rony 3/2 x
berat Karina. Jadi nilai 3/2 memiliki arti.
4. Skala Ordinal : Skala yang memberi arti prioritas/peringkat/ranking. Contoh : Urutkan
pilihan anda dengan memberi angka 1-3. 1 berarti dibutuhkan, 2 biasa, 3 tidak
dibutuhkan. Benda : ….kosmetik/aksesoris
…..buku/artikel
…..ticket traveling
Setiap orang akan memiliki prioritas berbeda.
➢ Rating Scale
Salah satu alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi tentang
sifat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara bertingkat.
➢ Jenis-jenis rating scale
1. Dichotomous Scale : Skala yang digunakan untuk mendapatkan jawaban “ Ya” atau
“Tidak”
2. Category Scale : Skala yang digunakan oleh beberapa item untuk mendapatkan satu
jawaban
3. Semantic Differential Scale : Skala yang digunakan untuk menilai sikap responden
terhadap sesuatu tertentu
4. Numerical Scale : Skala yang digunakan untuk mengukur sesuatu yang diukur
dengan angka untuk menunjukan skor sesuatu yang diukur.
5. Itemized Rating Scale : Skala 5 titik atau 7 titik dengan titik panduan atau jangkar
(anchor), sesuai keperluan, disediakan untuk tiap item dan responden menyatakan
nomor yang tepat untuk tiap item.
6. Likert Scale : Skala untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan pada skala 5 titik
7. Stapel Scale : Skala ini memberikan ide mengenai seberap dekat atau jauh respons
individu terhadap stimulus. Skala stapel secara simultan mengukur arah dan
intensitas sikap terhadap item yang dipelajari. Karakteristik minat terhadap studi
ditempatkan di bagian tengah dengan jarak skala numeric
7
8. Consensus Scale
Skala di mana panel juri memilih item tertentu, mengukur konsep yang menurut mereka
releva. Item dipilih terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep.
Satu contoh skala konsensus konsensus adalah Thurstone Equal Apprearing Interval
Scale.
➢ Ranking scale
Ranking scales (skala peringkat) digunakan untuk membandingkan dua objek atau lebih,
secara langsung dan menentukan pilihannya. Seringkali partisipan diminta untuk memilih
“yang terbaik” atau “yang paling disukai”.
➢ Model Alternatif Ranking Scales
1. Paired Comparisons : Skala perbandingan berpasangan digunakan ketika, diantara
sejumlah objek yang jumlahnya sedikit, responden diminta untuk memilih diantara
dua objek pada waktu yang bersamaan.
2. Forced Choice : Forced choice meminta responden untuk mengurutkan objek dan
membandingkan satu sama lain.
3. Comperative Scale : Skala comperative menyediakan patokan atau titik acuan untuk
menilai sikap objek saat ini, peristiwa, atau situasi yang diteliti.
➢ Goodness of Measures
Item Analysis
Analisis item dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrumen termasuk sana atau
tidak. Dalam analisis item, berarti antara kelompok skor tinggi dan kelompok skor rendah
diuji untuk mendeteksi perbedaan yang signifikan melalui t-nilai. Item dengan tinggi t-nilai
(tes yang mampu mengidentifikasi item yang sangat diskriminatif dalam instrumen) tersebut
kemudian dimasukkan dalam instrumen. Setelah itu, tes untuk keandalan instrumen
dilakukan dan validitas ukuran dibuat.
1. Reliability: Uji seberapa konsisten dari serangkaian pengukuran atau serangkaian
alat ukur.
2. Validity: Uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur.
8
➢ Jenis-jenis Reliability
1. Test-Retest Reliability: koefisien reliabilitas diperoleh dengan mengulang
pengukuran yang sama dikesempatan kedua.
2. Parallel-Form Reliability: ketika respon dari dua pengukuran konsep yang sama
sangat berkorelasi.
3. Interitem Consistency Reliability: pengujian terhadap konsistensi setiap jawaban
responden.
4. Split-Half Reliability: korelasi antara dua bagian dari suatu instrumen.
➢ Jenis-jenis Validity
1. Content Validity: menetapkan pengambilan sampel yang mewakili dari seluruh
kumpulan item.
2. Face Validity: tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena hanya
didasarkan pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur.
3. Criterion-related Validity: validitas yang digunakan apabila ukuran tersebut
membedakan individu-individu berdasarkan criteria.
4. Concurrent Validity: dihasilkan jika skala membedakan individu yang diketahui
berbeda.
5. Predictive Validity: kemampuan dari pengukuran untuk membedakan di antara
individu-individu mengenai kriteria yang diprediksi untuk masa yang akan datang.
6. Construct Validity: menguji seberapa baik hasil yang diperoleh dengan
menggunakan measure fit theory.
7. Convergent Validity: terpenuhi jika skor yang diperoleh dengan dua
instrumen/metode berbeda.
8. Discriminant Validity: terpenuhi jika berdasarkan teori, dua variabel diprediksi tidak
berkorelasi.
➢ Reflective Versus Formative Measurement Scales
1. Reflective Scale: di dalam skala ini, semua item diharapkan berkorelasi.
2. Formative Scale: di dalam skala ini, berisi item yang tidak selalu berkorelasi
Chapter 13 – Sampling
➢ Sampling : Proses pengambilan beberapa jumlah elemen yang cukup dari sebuah
populasi.
9
➢ Population (populasi) : Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang,
kejadian, atau hal-hal menarik yang ingin diteliti oleh peneliti.
➢ Elements : Anggota tunggal dari populasi.
➢ Sample : Bagian dari populasi. Ini terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari
populasi.
➢ Unit Sampling : kumpulan dari elemen-elemen yang tidak saling tumpang tindih dari
suatu populasi. Jika masing-masing unit sampling memuat tepat satu dan hanya satu
elemen dari populasi, maka satu unit sampling dan satu elemen adalah identik.
➢ Subject : suatu anggota dari sample.
➢ Parameters : karakteristik dari populasi, terdiri dari :
• : rata-rata populasi
• : standar deviasi populasi
• : varian populasi
➢ Alasan Sampling : Untuk memudahkan peneliti daripada harus mengumpulkan data
dari seluruh populasi. Dalam investigasi penelitian yang melibatkan beberapa ratus dan
bahkan ribuan elemen, secara praktis mustahil untuk dapat dikumpulkan, diuji dan
ditelaah dari setiap elemen tersebut.
➢ Representasi Sampel : Memilih sampel harus mewakili populasi yang ada, logis dan
ilmiah.
➢ Normalitas Distribusi : Atribut atau karakteristik populasi umumnya berdistribusi
normal. Bila kita akan menaksir karakteristik populasi dari sampel yang mewakili akurasi
yang masuk akal, sampel harus dipilih sedemikian sehingga distribusi karakteristik yang
diteliti mengikuti pola distribusi normal yang sama dalam sampel seperti dalam populasi.
➢ Proses Sampling : Sampling adalah proses pemilihan jumlah yang memadai dengan
elemen yang tepat dari populasi, sehingga penelitian sampel dan pemahaman tentang
sifat atau karakteristik memungkinkan bagi kita untuk menggeneralisasi sifat atau
karakteristik elemen populasi.
➢ Langkah-langkah utama Proses Sampling yaitu :
1. Mendefinisikan populasi : elemen, batasan geografis, dan waktu
2. Menentukan kerangka sampel : semua elemen dalam populasi tersebut diambil
3. Menentukan desain sampel : cara probabilitas dan non-probabilitas
10
4. Menentukan ukuran sampel : tujuan penelitian, interval kepercayaan, level
keberanian, jumlah variasi, masalah biaya dan waktu
5. Melaksanakan proses sampel : target populasi
➢ Probability Sampling : teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel, atau pengambilan sempel
secara random atau acak.
1. Unrestricted atau Simple Random Sampling : setiap elemen dalam populasi telah
dikenal dan berkedudukan sama, mempunyai kesempatan untuk terpilih sebagai
subjek
2. Restricted atau Complex Probability Sampling :
3. Systematic Sampling : desain sampling sistematis melibatkan penggambaran setiap
elemen n dalam populasi dimulai dengan elemen yang dipilih secara acak antara 1
dan n.
4. Stratified Random Sampling : stratified random sampling melibatkan proses
stratifikasi atau segregasi, diikuti oleh pilihan acak subjek dari setiap strata
5. Proportionate and Disproportionate Stratified Random Sampling
6. Cluster Sampling : sampel yang berkumpul dalam kelompok-kelompok atau
potongan elemen, agregat alami elemen dalam populasi. Target pertama populasi
dibagi menjadi beberapa cluster. Kemudian sampel acak dari cluster diambil untuk
setiap cluster yang dipilih baik semua elemen atau sampel dari unsur-unsur yang
termasuk dalam sampel.
o Area Sampling : cluster terdiri dari wilayah geografis seperti kabupaten, blok
kota, atau batas-batas tertentu dalam suatu daerah.
o Single-Stage Cluster Sampling : melibatkan pembagian populasi ke dalam
kelompok yang nyaman, secara acak memilih jumlah yang diperlukan cluster
sebagai subjek sampel, dan menyelidiki semua elemen di masing-masing cluster
yang dipilih secara acak.
o Multistage Cluster Sampling : melibatkan probability sampling unit sampling
primer, dari masing-masing unit utama, sampel probabilitas unit sampel
sekunder kemudian ditarik, tingkat ketiga probability sampling dilakukan dari
masing-masing unit sekunder, dan seterusnya, sampai kita telah mencapai tahap
akhir dari pemecahan untuk unit sampel, ketika kita mengambil sampel setiap
anggota di unit-unit.
11
➢ Nonprobability Sampling : teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel.
1. Convenience Sampling : mengacu pada pengumpulan informasi dari anggota
populasi yang mudah tersedia.
2. Purposive Sampling : orang-orang yang dapat memberikan informasi yang
diinginkan terbatas, baik karena mereka adalah satu-satunya orang yang memiliki
informasi tersebut, atau mereka sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan
oleh peneliti.
o Judgement Sampling : melibatkan penempatan pilihan subjek yang paling
menguntungkan atau dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang
diperlukan.
o Quota Sampling : menjamin kelompok tertentu terwakili secara memadai dalam
penelitian tersebut melalui penugasan kuota.
➢ Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Desain Sampling :
1. Tingkat pengetahuan sebelumnya dalam bidang penelitian yang dilakukan.
2. Tujuan utama penelitian
3. Pertimbangan biaya
➢ Sampling Dalam Penelitian Lintas Budaya
1. Kita harus peka terhadap isu pemilihan sampel yang cocok di negara yang berbeda-
beda.
2. Sifat dan tipe organisasi yang telah dipelajari, apakah subjek berasal dari pedesaan
atau perkotaan, dan tipe-tipe desain pengambilan keputusan yang digunakan.
➢ Isu Presisi dan Keyakinan dalam Menentukan Ukuran Sampel
o Sampel yang dapat diandalkan dan valid, memiliki kemampuan untuk
mengeneralisasikan temuan dari sample untuk populasi yang diteliti.
o Statistik sampel harus menjadi taksiran yang dapat diandalkan dan
mencerminkan parameter populasi sedekat mungkin dalam margin kesalahan
yang tipis.
1. Ketelitian
▪ Mengacu pada seberapa dekat taksiran dengan karakteristik populasi
sebenarnya.
12
▪ Ketelitian merupakan fungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi
pengambilan sampel dari rata-rata sampel.
▪ Semakin kecil variabilitas, semakin besar probabilitas bahwa rata-rata sampel
akan lebih dekat dengan rata-rata populasi.
2. Keyakinan
▪ Menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran peneliti akan benar-benar berlaku
bagi populasi.
▪ Semakin sempit kisaran, semakin rendah keyakinan. Sehingga ada trade off
antara ketelitian dan keyakinan dalam penentuan sampel.
▪ Tingkat keyakinan dapat membentang dari 0 sampai 100%.
➢ Data Sampel, Presisi, dan Keyakinan Dalam Estimasi
o Ketelitian dan keyakinan merupakan isu penting, karena menggunakan data
sampel untuk menarik kesimpulan tentang populasi, peneliti diharapkba
“mengenai sasaran” dan mengetahui tingkat kemngkinan kesalahan.
o Peneliti biasanya melakukan penaksiran interval untuk memastikan penaksiran
yang relatif akurat terhadap parameter populasi.
➢ Trade-Off Antara Presisi dan Keyakinan
o Terdapat trade-off antara ketelitian dan keyakinan untuk ukuran sampel apapun.
o Jika ukuran sampel tidak dapat ditingkatkan, tingkat ketelitian dapat ditingkatkan,
namun tingkat keyakian harsu dikurangi.
Penting bagi peneliti memahami 4 aspek, yaitu:
1. besarnya ketelitian yang dibutuhkan,
2. besarnya keyakinan yang diperlukan,
3. tingkat variabilitas karakteristik populasi yang diteliti,
4. analisis biaya manfaat terkait ukuran sampel.
➢ Sampel Data dan Pengujian Hipotesis
o Data sampel dapat digunakan bukan hanya dalam taksiran nilai populasinya,
namun juga menguji hipotesis tentang nilai populasi, korelasi populasi, dan
lainnya.
o Pengan data sampel, dimungkinkan peneliti dapat mengetahui apakah hipotesis
0 atau alternatifnya yang diterima atau ditolak.
➢ Menentukan Ukuran Sampel
o Peneliti butuh pemikiran terkait seberapa besar ketelitian dan keyakinan yang
benar-benar diperlukan, sebelum menentukan ukuran sampel.
13
o Karena, jika ingin ketelitian dan keyakinan yang tinggi, maka sampel akan
semakin tinggi dan kemungkinan peningkatan biaya yang dibutuhkan.
➢ Pentingnya Desain Sampling dan Ukuran Sampel
o Pengambilan sampel dan ukuran sampel adalah penting untuk dapat
digeneralisasikan
o Pengambilan sampel yang tepat harus dilakukan dan menyesuaikan dengan
model penelitian
o Pengambilan sampel yang memadai akan mempengaruhi tingkat ketelitian dan
keyakinan
➢ Roscoe (1975) mengusulkan terkait ukuran sample:
o Ukuran sampel >30 dan <500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
o Dimana adanya pemecahan sampel, ukuran sample minimal 30 untuk setiap
kategori
o Dalam penelitian multivariant, sampel sebaiknya beberapa kali lebih besar dari
jumlah variabel dalam studi
o Untuk penelitian exsperimental dengan control eksperimen yang ketat, lebih baik
menggunakan ukuran sample kecil 10-20.
➢ Efisiensi Dalam Sampling
o Efisiensi pengambilan sampel tercapai ketika tingkat kesalahan standar “standar
error” dapat dikurangi dengan ukuran sampel tertentu “n”.
o Efisiensi pengambilan sampel tergantung dari tujuan penelitian, serta tingkat dan
efisiensi yang diharapkan
o Desain pengambilan sampel akan memberikan tingkat efisiensi yang berbeda
➢ Pengambilan Sampel Terkait Penelitian Kualitatif
o Sampel kualitatif dimulai dengan mendefinisikan dengan tepat populasinya.
o Umumnya menggunakan “nonprobability sample” dikarenakan tujuanya tidak
untuk menarik inferensi statistik.
o Teknik “purposive sampling” dengan teori sampling diperkenalkan (Glaster dan
Stranuss 1967) dalam “Grounded Theory”
o Sulit untuk mempredikasi kapan penyerapan teori dapat tercapai, kita harus
memastikan bahwa sampel yang diambil dapat mewakili informasi sehingga tidak
dimungkinkan adanya informasi baru dan juga tergantung pada heterogenitas
populasi.
14
Chapter 14 - Quantitative Data Analysis
➢ Pengkodean dan pemasukan data
Data coding adalah kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan sehingga dapat diolah atau dimasukkan dalam database.
1. Coding the responses. Hasil dari responden dapat dikodekan menggunakan angka-
angka yang dipilih oleh responden. Misalnya untuk variabel pekerjaan dilakukan
koding 1= Pegawai Negeri, 2= Wiraswasta, 3= Pegawai Swasta dan 4= Pensiunan.
Jenis kelamin: 1= Pria dan 2= Wanita. Koding berguna untuk mempermudah pada
saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.
2. Data entry merupakan transfer pengkodean data dari kuisioner ke software.
➢ Pengeditan data
Pengeditan data adalah proses meneliti hasil survei untuk meneliti apakah ada
responden yang tidak lengkap, tidak lengkap atau membingungkan. Dalam editing data
dilakukan hal-hal sebagai berikut: mendeteksi dan mengkoreksi data-data yang tidak logis,
tidak konsisten atau data ilegal serta kecurangan dalam informasi yang dikembalikan oleh
responden.
➢ Transformasi data
Transformasi data adalah variasi dari pengkodean data yang merupakan proses mengubah
hasil data numerik asal dari nilai kuantitatif ke nilai lainnya. Suatu data biasanya diubah untuk
menghindari adanya masalah dalam tahap pengolahan data selanjutnya.
➢ Getting a feel for the data
1. Frekuensi adalah seberapa sering variasi dari sub kategori dari suatu fenomena
terjadi.
2. Mengukur tendensi sentral merupakan ukuran dalam statistik deskriptif yang
menunjukkan nilai sentral dari distribusi data penelitian. Salah satu aspek yang
paling penting untuk menggambarkan distribusi data adalah nilai pusat data
pengamatan (tendensi sentral). Ada tiga ukuran tendensi sentral yang sering
digunakan, yaitu:
a. Mean memberi informasi tentang besaran rata-rata yang ada pada data.
b. Median nilai tengah dari rangkaian data yang telah disusun secara berurut.
15
c. Modus adalah nilai data yang paling sering muncul (frekuensi terbesar) dalam
rangkaian data itu.
➢ Mengukur penyebaran
1) Range adalah perbedaan antara data terbesar dengan data terkecil yang terdapat
pada sekelompok data. Range adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukan
jarak penyebaran data antara nilai terendah (Xmin) dengan nilai tertinggi (Xmax).
2) Varians adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata-rata
hitungnya. Varians digunakan untuk mengetahui seberapa jauh persebaran nilai
hasil observarsi terhadap rata-rata.
3) Standar Deviasi adalah akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar
penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya. Standar Deviasi sendiri juga
merupakan akar dari Varians.
4) Pengukuran penyebaran lain. Ketika median digunakan untuk mengukur tendensi
sentral, percentiles, deciles dan quartiles. Median membagi total jumlah observasi
menjadi 2 disebut halves, quartiles dibagi 4, decile dibagi 10, dan percentiles dibagi
100. Pengukuran penyebaran dari median menggunakan interquartile range, terdiri
dari pertengahan dari 50% obeservsi. Interquartile range sangat berguna ketika
membandingkan diantara beberapa grup.
➢ Hubungan antar variabel
1) Non parametric test digunakan untuk menilai hubungan antara variabel dalam skala
nominal atau ordinal
2) Spearman’s rank correlation dan Kendall’s rank correlation digunakan untuk menguji
hubungan antara 2 variabel ordinal.
3) A correlation matrix digunakan untuk menguji hubungan antara variabel interval
dan/atau variabel rasio.
➢ Hubungan antara dua variabel nominal menggunakan X² test/ Chi-Square
Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi
observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan/ekspektasi. frekuensi
observasi nilainya didapat dari hasil percobaan. frekuensi harapan nilainya dapat dihitung
secara teoritis
16
➢ Korelasi
Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk
mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua veriabel. Dua variabel dikatakan
berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel
lainnya, baik dalam arah yang sama ataupun arah yang sebaliknya.
➢ Testing Goodness of Data
1) Reabilitas : Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur.
2) Validitas : Demikian juga pengujian validitas. Apakah alat ukur yang saya miliki itu valid
ataukah tidak, saya menjawab pertanyaan mengenai buku.
Chapter 16 - Qualitative Data Analysis
Data kualitatif adalah data dalam bentuk kata-kata. Contoh dari data kualitatif adalah
catatan wawancara, transkrip fokus grup, dan lainnya. Kualitatif data bisa berasal dari sebuah
variasi yang luas dari sumber utama atau sumber kedua, seperti individu, fokus grup, dan lain-
lain.
➢ Langkah dalam analisis data kualitatif
1) Pengurangan Data : Langkah awal dalam analisis data adalah pengurangan data
melalui coding dan pengkategorian.
2) Penyajian Data : Penyajian data adalah aktivitas utama kedua yang harus kita
lalui ketika menganalisa data kualitatif. Penyajian data melibatkan pengambilan
data yang dikurangi dan menampilkannya dala sebuah organisasi.
3) Pengambilan Kesimpulan : Pengambilan kesimpulan adalah langkah terakhir
dalam aktifitas analisa dalam proses dari analisa data kualitatif. Pengambilan
kesimpulan adalah inti dari analisi data.
➢ Reliabitas dan Validitas dalam Penelitian Kualitatif
Reliabilitas dalam analisis data kualitatif termasuk kategori dan reliabilitas interjudge.
Reliabilitas interjudge bisa didefinisikan sebagai sebuah tingkatan dari konsistensi antara
pengkode pengolahan data yang sama. Validitas adalah sejauh mana sebuah instrumen
pengukuran yang dimaksudkan untuk menghasilkan:
1. Mewakili keakuratan data yang dikumpulkan
2. Dapat di genarilisir atau dipindahkan ke konteks lain atau pengaturan lain.
17
Dua metode untuk meraih validitas dan reliabilitas adalah:
1. Mendukung jumlah generalisasi peristiwa
2. Memastikan keterwakilan dari kasus dan penyertaan dari kasus yang menyimpang
➢ Beberapa Metode Lain dari Pengumpulan dan Analisa Data Kualitatif
1. Analisis Kontens : sebuah metode penelitian pengamatan yang digunakan untuk
evaluasi secara sistematik konten simbolis dari semua bentuk rekaman komunikasi.
2. Analisis Narasi : sebuah pendekatan yang bertujuan untuk memperoleh cerita yang kita
katakan tentang diri mereka sendiri dan implikasinya terhadap kehidupan kita.
3. Induksi Analitik : Induksi analitik adalah sebuah pendekatan untuk analisi data kualitatif
dalam penjelasan universal dari fenomena yang dicari dengan pengumpulan dari data
kualitatif sampai tidak ada kasus yang inkonsisten dengan sebuah penjelasan hipotesis
dari sebuah fenomena yang ditemukan.
Chapter 17 - The Research Report
➢ Laporan penulis
Laporan penulis dimulai dengan penjelasan mengenai masalah manajemen dan penelitian
yang objektif. Ini membuat pembaca cepat memahami mengapa peneliti melakukan penelitian.
Laporan penelitian diwajibkan juga menghipun argument dari para pembaca untuk hasil dari
penelitian untuk mendapatkan kesimpulan atau rekomendasi dan dapat diimplementasikan.
Contoh :
1. Laporan deskriptif sederhana
2. Laporan komprehensif, menawarkan solusi alternative
➢ Tujuan Laporan Kepenulisan
Laporan penelitian ilmiah yang disebut juga laporan penelitian atau laporan ilmiah.
Laporan penelitian ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang disusun melalui tahap–tahap
berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh
para ilmuwan. Laporan ilmiah pada hakikatnya menyajikan kebenaran ilmiah hasil
penelitian, pengamatan dan hasil analisis yang cermat. Isi dan organisasi laporan tertulis
dan presentasi lisan bergantung pada tujuan penelitian, dan audiens yang menjadi
sasarannya.
18
➢ Karakteristik Laporan Kepenulisan Yang Baik
1. Setiap laporan harus berdasarkan fakta (memverifikasi informasi dan bukti-bukti
yang valid)
2. Jelas dan mudah dimengerti
3. Harus memfasilitasi para pengambil keputusan dalam membuat keputusan yang
tepat Hasil terfokus dan berorientasi hasil Terorganisasi dengan baik Kejelasan
4. Koherensi
5. Penekanan yang tepat pada aspek penting
6. Transisi halus dari satu topik ke topik berikutnya
7. Pilihan yang tepat dari kata-kata
8. Kekhususan (spesifik)
➢ Isi Laporan Penelitian
1. Judul
2. abstrak
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel, Angka, dan Bahan Lainnya
5. Kata pengantar
6. Surat kuasa
7. Bagian pendahuluan
8. Bagian laporan (isi)
9. Bagian akhir dari laporan
10. Referensi
11. Lampiran
➢ Presentasi laporan penelitian
1. Menyiapkan isi
2. Menyiapkan Alat peraga (Misalnya grafik, grafik, table)
3. Presenter
4. Presentasi
5. Bisa Menangani pertanyaan
Sumber : Textbook (Uma Sekaran & PPT Bimay)