research based paper ana
DESCRIPTION
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBALTRANSCRIPT
RESEARCH BASED PAPER
PENGARUH COUNTRY Of ORIGIN TERHADAP SEPEDA MOTOR TVS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Global oleh dosen
pengampu Dr.Vanessa Gaffar, SE. Ak., MBA.dan Arief Budiman, IMSMEs.
Disusun oleh :
Manajemen B 2011
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul : RESEARCH
BASED PAPER COUNTRY of ORIGIN (Perusahaan TVS Motor)”, sebagai
salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Global Perusahaan oleh dosen pembimbing
Bu Dr. Vannesa Gaffar S.E,Ak, MBA dan Arief Budiman , IMSMEs.
Selama menyusun makalah dan dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah banyak
menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran serta fasilitas yang membantu hingga
akhir dari penulisan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya atas segala keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sehingga penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu dengan segala kerendahan hati Penulis berharap adanya saran dan kritik dari semua pihak
demi pebaikan dan kesempurnaan dimasa mendatang.
Akhir kata Penulis berharap semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada
penulis mendapat balasan dari Allah swt dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Bandung , Desember 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
DAFTAR TABEL.......................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................6
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................8
1.3 TUJUAN PENELITIAN...................................................................................8
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian.................................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................10
2.1 COUNTRY OF ORIGIN.................................................................................10
2.2 Riset-riset tentang fenomena country of origin................................................14
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................................16
A. PERUSAHAAN TVS MOTOR.......................................................................16
B. VISI DAN MISI TVS MOTOR........................................................................17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................22
A. KESIMPULAN................................................................................................22
B. SARAN.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24
LAMPIRAN..............................................................................................................26
A. KUESIONER PENELITIAN KOSONG..........................................................26
B. KUESIONER PENELITIAN...........................................................................27
C. ENTRY DATA................................................................................................28
D. DOKUMENTASI PENELITIAN....................................................................29
E. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA....................................................30
F. DOKUMEN LAIN (JURNAL)........................................................................31
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN........………………….….…10
GAMBAR 2. Overall Rangkings …………………………………………………..19
GAMBAR 3 . Rangkings Across Industri Sectors …………………………………20
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin meningkatnya pasar otomotif di Indonesia diperlukan penelitian
tentang pengaruh dari negara asal (country of origin) dan pengetahuan produk
pada evaluasi produk dan niat pembelian konsumen. Perusahaan perlu
mengetahui persepsi konsumen tentang pengaruh country of origin supaya
dapat diketahui posisi produk dalam benak konsumen, sehingga dapat
ditentukan strategi pemasaran dan promosi yang tepat untuk bersaing di pasar.
Produk sepeda motor dipilih karena perkembangan dan pertumbuhan industri
otomotif yang pesat ditandai dengan kuantitas sepeda motor yang dimiliki
oleh masyarakat serta mobilitas kendaraan yang berada di jalan. Selain itu
juga pengetahuan konsumen mengenai sepeda motor yang relatif luas.
Pertumbuhan perdagangan internasional dan pembentukan ekonomi
dan politik blok perdagangan telah terasa memperluas kehadiran di pasar
produk-produk yang berbeda asal-usul nasional. Hal ini telah merangsang
minat dalam menjelaskan peran country of origin dalam pasar domestik dan
internasional dan konsekuensi-konsekuensinya pada perilaku konsumen.
Country of Origin (COO) merupakan identitas dalam atribut produk yang
mempengaruhi evaluasi konsumen dalam mengidentifikasi asal negara suatu
produk. Pada perilaku pembelian dalam keputusan pembelian, konsumen
dapat menentukan keberhasilan strategi perusahaan di dalam negeri dan pasar
6
luar negeri. Sekarang ini, produk asal dapat membawa suatu hambatan
perdagangan barang dan jasa di dalam atau antar negara. Preferensi
konsumen untuk produk-produk dalam dan luar negeri dapat dipengaruhi
oleh trust di perusahaan asing, consumer ethnocentrisme dan perasaan negatif
terhadap negara tertentu. Menurut (Ahmed et al, 2004) secara jelas
mendefinisikan country-of-origin sebagai “country of manufacture or
assembly that is identified by “made in” or manufactured in” labels .
Country-of-origin dipahami sebagai efek yang muncul dalam persepsi
konsumen yang dipengaruhi oleh lokasi dimana suatu produk dihasilkan.
Lokasi atau negara tempat suatu produk dihasilkan akan mempengaruhi
persepsi orang mengenai kualitas produk tersebut. Semakin banyak informasi
yang dimiliki oleh konsumen, maka efek country-of-origin akan semakin
berkurang. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya rasionalitas konsumen akan
kualitas suatu produk.
Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian Ayyildiz dkk,
(2007) yaitu pengaruh country of origin pada kepuasan dan loyalitas
konsumen pada spa di Turkey dengan penelitian Sondoh Jr dkk, (2007) yaitu
pengaruh brand image terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen
dalam konteks warna kosmetik. Penelitian ini mencoba menggabungkan
kedua penelitian tersebut untuk memberikan tambahan bukti empiris pada
penelitian-penelitian sebelumnya. penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah TV Samsung di Surabaya. Penelitian ini diharapkan juga dapat
memberikan tambahan informasi pengetahuan tentang pengaruh country of
origin, brand image, terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen.
7
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah nya yaitu :
1. Apa yang di maksud dengan Country OF Origin ?
2. Apa saja riset-riset tentang fenomena country of origin ?
3. Seberapa banyak orang mengetahui merek , variant dan negara asal sepeda
motor TVS ?
4. Seberapa banyak orang mempertimbangkan untuk membeli sepeda motor
berdasarkan Negara asal produksi motor tersebut ?
5. Seberapa banyak orang yang mengetahui media promosi motor TVS ?
6. Seberapa banyak orang yang mengetahui lokasi dealer, penjualan spare part
TVS di bandung ?
7. Seberapa banyak orang yang menilai kualitas pelayanan motor sepeda
motor TVS ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penitiannya sebagaimana di maksud :
1. Untuk Mengetahui Country OF Origin ?
2. Untuk Mengetahui riset-riset tentang fenomena country of origin ?
3. Untuk Mengetahui Seberapa banyak orang mengetahui merek , variant dan
negara asal sepeda motor TVS ?
4. Untuk Mengetahui Seberapa banyak orang mempertimbangkan untuk
membeli sepeda motor berdasarkan Negara asal produksi motor tersebut ?
5. Untuk Mengetahui Seberapa banyak orang yang mengetahui media
promosi motor TVS ?
6. Untuk Mengetahui Seberapa banyak orang yang mengetahui lokasi dealer,
penjualan spare part TVS di bandung ?
8
7. Untuk Mengetahui Seberapa banyak orang yang menilai kualitas
pelayanan motor sepeda motor TVS ?
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi perkembangan ilmu manajemen pemasaran, melalui pendekatan
serta metode-metode yang digunakan, terutama dalam upaya
mendapatkan pendekatan-pendekatan baru terutama tentang country
of origin.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada
masyarakat menengah untuk dijadikan pertimbangan dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan Country of origin
sepeda motor TVS .
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 COUNTRY OF ORIGIN
Country of origin adalah persepsi umum konsumen akan suatu kualitas
produk yang dibuat oleh suatu negara (Bilkey dam Nes, 1982). Para
konsumen mengevaluasi sebuah produk tidak hanya melalui penampilan dan
karakteristik-karakteristik saja, tetapi juga negara asal dimana produk tersebut
dibuat. Hal ini disebut sebagai efek dari negara asal yang biasanya
dikomunikasikan lewat frase “made in” mempunyai pengaruh yang besar
terhadap persepsi mutu sebuah produk (Simamora, 2000:539). Sedangkan
pengetahuan adalah informasi yang disimpan dalam ingatan/benak konsumen
(Engel dan Blackwell, 1994: 316). Pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu pengetahuan pembelian, pengetahuan pemakaian, dan pengetahuan
produk.
Menurut Engel dan Blackwell (1994: 331) pengukuran pengetahuan
ada dua, yaitu pengetahuan objektif dan pengetahuan subjektif. Pengetahuan
objektif (objective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap apa yang
benar-benar sudah disimpan oleh konsumen dalam ingatannya. Sedangkan
pengetahuan subjektif (objective knowledge) menyadap persepsi konsumen
mengenai banyaknya pengetahuan mereka sendiri. Niat pembelian ini
mengarah kepada tujuan (niat) yaitu kecenderungan konsumen untuk membeli
merek yang paling disukainya (Kotler, 1994:174).
10
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi niat pembelian konsumen,
yaitu sikap atau pendirian orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi.
Tahap dalam proses keputusan pembelian ada lima tahap, yaitu:
Gambar 1. Proses Keputusan Pembelian
Dari penelitian yang dilakukan Nur Sodik (2002) diungkapkan bahwa
factor harga dan kualitas terdapat perbedaan nyata antar negara asal produk
otomotif. Di dalam benak konsumen dipersepsikan produk otomotif asal
Jepang mempunyai kelebihan di atribut suku cadang, model yang beragam,
gaya, pelayanan serta keanekaragaman. Jerman dan Perancis mempunyai
image dengan daya uji, kecakapan, merek dan desain. Produk otomotif dari
Amerika menpunyai kedekatan dengan atribut keamanan, gender, luas,
pengoperasian, kebanggaan dan kelas. Sedangkan produk otomotif dari Korea
Selatan memiliki kedekatan dengan atribut harga dan iklan. Sedangkan dari
penelitian Jin Kyun Lee (2005) diketahui bahwa evaluasi produk dan niat
pembelian konsumen akan dipengaruhi oleh country of origin (COO) apabila
negara asal tersebut memiliki persepsi yang baik di mata konsumen.
Konsumen yang memiliki pengetahuan objektif dan subjektif yang
rendah dipengaruhi oleh COO dalam melakukan evaluasi terhadap produk.
11
Sedangkan konsumen yang mempunyai pengetahuan subjektif dan objektif
yang rendah belum tentu dipengaruhi oleh COO dalam niat pembelian dan
diketahui juga bahwa konsumen yang mempunyai evaluasi yang positif akan
berpengaruh pada niat pembelian.
Negara asal (country of origin) mengacu pada negara dimana suatu
merek dihubungkan, dan biasanya merupakan negara asala merek tersebut.
Dalam berbagai kasus merek, country of origin ini sulit dipisahkan. Contoh
klasik adalah IBM dan Sony yang mengacu pada negara asalnya yaitu Amerika
Serikat dan Jepang. Country of origin ini, seperti halnya juga harga dan nama
merek, memiliki pengaruh dalam penilaian suatu produk, Konsumen cenderung
memiliki kesan tertentu terhadap suatu produk yang di dihasilkan di suatu
negara. Label “made in” menjadi sifat (atribut) yang penting bagi konsumen
dalam proses penilaian produk. Hal ini menunjukkan bahwa negara asal produk
mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran. Selain itu
bagi perusahaan sendiri, hal ini penting untuk mendapat perhatian terutama
terdapatnya perbedaan sikap dari konsumen dalam menilai berbagai negara itu
untuk mengembangkan praktek pemasaran yang efektif.
Studi Nagashima (1977), menunjukkan bahwa konsumen memiliki
image tersendiri dalam pikirannya terhadap spesifik kategori produk tertentu.
Orang Jepang memiliki kesan bahwa Jerman adalah negara yang
memproduksi mobil mewah, negara Perancis terkenal sebagai negara
pembuat kosmetik, dan negara Amerika terkenal akan komputer dan pesawat
terbangnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat pengaruh country of
origin terhadap produk khusus yang sangat bervariasi antar tiap negara.
12
Dalam literatur tentang kepentingan negara asal produk oleh Chike
Okechuku (1994), mengatakan bahwa asal negara suatu produk menjadi sangat
penting untuk konsumen, sehingga dapat melebihi merek produk tersebut.
Suatu strategi yang baik untuk sumber yang memiliki image rendah ialah
berpindah lokasi manufakturnya atau melalui joint venture di negara yang
memiliki reputasi yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh Chike Okechuku
adalah terhadap dua kategori produk yaitu TV dan Radio kaset player, dengan
tingkatan profil gabungan atribut produk yang mempengaruhi keputusan
pembelian meliputi : nama merek, negara asal, harga, kualitas gambar, kualitas
penerimaan, dan garansi dari produk. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa untuk produk TV, negara asal merupakan faktor yang
sangat penting bagi responden Amerika sedangkan responden Kanada dan
Jerman mementingkan merek dan kualitas gambar sedangkan responden
Belanda mementingkan merek.
Walaupun terlihat bahwa pengaruh country of origin sangat besar untuk
dua kategori produk tersebut, namun secara aktual terkadang hal tersebut tidak
berlaku terhadap tingkat laku pembelian konsumen. Hali ini dapat di jelaskan
karena penelitian yang dilakukan berkaitan dengan sikap konsumen bukan
tingkah laku pembeliannya. Dalam hal ini, tingkah laku pembelian konsumen
tergantung apakah mereka memperhatikan negara asal produk seperti label
”made in” pada saat pembelian.
Merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi pemasar yang
memiliki image rendah apabila konsumen tidak terlalu memperhatikan negara
asal produk seperti label “made in” saat pembelian, dan hal ini berlaku
13
sebaliknya untuk negara yang memiliki kesan baik. Untuk produk kategori
seperti otomotif dan barang elektronik, pemasar penting untuk memberikan
informasi mengenai country of origin kepada konsumen karena konsumen
kerap menghubungkan produk terhadap country of origin spesifik .
Country of origin merupakan salah satu dari bermacam informasi
untuk membentuk konsep akan suatu produk selain merek. Serta diindikasikan
bahwacountry of origin tidak hanya mempengaruhi penilaian produk secara
langsung, tapi juga bisa menambah pengaruh atribut produk lainnya karena
country of origin akan merangsang konsumen untuk berpikir lebih intensif
tentang produk atribut lainnya.
2.2 Riset-riset tentang fenomena country of origin
Riset-riset tentang fenomena country of origin menunjukkan bahwa
pengaruh negara asal terhadap evaluasi produk bervariasi tergantung pada :
1. Kompleksitas teknik suatu produk
2. Ketersediaan, familiarity dan kesan pelayanan produk luar
negeri di bandingkan dengan luar negeri.
3. Kepercayaan konsumen terhadap pembelian produk luar negeri
yang tergantung budaya konsumen (etnosentris konsumen).
4. Tingkat perkembangan perekonomian negara asal produk.
14
5. Tingkat kesamaan atas perekonomian dalam negeri, budaya dan
sistem politik terhadap negera-negara lain.
Untuk konsumen dari negara berkembang, image suatu negara dan
pengaruh negara asal lebih mempengaruhi proses pembelian. Konsumen di
negara maju mendapatkan lebih banyak informasi dan memiliki lebih banyak
pengalaman pembelian, serta tampil lebih percaya diri waktu membeli produk
dalam negeri. Produk dari negera maju pada umumnya mendapatkan penilaian
yang lebih positif dari suatu negara berkembang. Pada umumnya, produk
Jepang dan Jerman di persepsikan lebih tinggi oleh konsumen di berbagai
negara. Penilaian konsumen dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi negara
tersebut.
Pendidikan, umur, dan penghasilan memiliki pengaruh positif terhadap
timbulnya sikap yang lebih terbuka terhadap produk luar negeri. Kaum wanita
pada umumnya menilai produk luar negeri lebih baik dari pada pria. Kaum
pria menilai tinggi untuk negara yang memproduksi produk-produk seperti
otomotif atau elektronik, sedangkan kaum wanita menilai produk tertinggi
untuk negara yang menghasilkan produk fashion. Dari segi usia, biasanya
anak muda lebih memiliki sikap positf terhadap produk luar negeri/asing
daripada orang tua, begitu juga dengan konsumen berpendidikan tinggi.
15
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PERUSAHAAN TVS MOTOR
TVS Motor Company adalah produsen terbesar ketiga roda dua di India dan
salah satu di antara sepuluh besar di dunia , dengan omset tahunan lebih dari USD 1,4 miliar
pada tahun 2011-2012 , dan merupakan perusahaan unggulan dari , USD 7,29 miliar , TVS
group. Bisnis berkisar di manufaktur komponen otomotif , distribusi komponen , pembuatan
bertenaga kendaraan roda dua , peripheral komputer , jasa keuangan , jasa kontrak
manufaktur dan pengembangan perangkat lunak . TVS Motor Company Ltd ( TVS Motor) ,
anggota kelompok TVS , adalah perusahaan terbesar kelompok dalam hal ukuran dan omset
PT TVS Motor Company Indonesia yang merupakan bagian dari TVS Motor
Company dari India, salah satu perusahaan manufaktur roda dua terbesar di dunia. Kami
merupakan pusat yang ditunjuk di kawasan Asia Tenggara untuk membangun fasilitas
manufaktur terintegrasi yang termasuk didalamnya: produksi mesin, produksi kendaraan,
pengetesan dan fasilitas pengecatan yang berlokasi di kawasan industry Surya Cipta di
Karawang Jawa Barat dengan kapasitas produksi 300,000 sepeda motor.
PT TVS Motor Company Indonesia berkomitmen menyediakan proses
manufaktur kelas dunia berkualitas ekspor dari fasilitas produksi kami di Indonesia dan
memiliki kandungan lokal 65 % didalam komponen sepeda motor kami yang termasuk
16
didalamnya: plastik, fabrikasi dan part aluminium. Kami telah menjadi anggota AISI atau
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia sejak Maret 2010.Tahap pertama dari investasi
kami adalah sebesar 50 juta US Dollar dengan tambahan 75 juta US Dollar untuk tahap
berikutnya. Saat ini, lebih dari 50.000 orang telah menggunakan sepeda motor TVS di
jalanan Indonesia .Sudah menjadi kebiasaan kami dalam hal kualitas terdepan dan
membantu memberikan pemenuhan kebutuhan sepeda motor rakyat Indonesia yang terus
berkembang, dan jaringan sales, service dan sparepart kami akan terus menjangkau
pelanggan lebih luas lagi di kawasan Asia Tenggara.
B. VISI DAN MISI TVS MOTOR
TVS Motor Company - Misi
Kami berkomitmen untuk menjadi produsen yang sangat menguntungkan ,
tanggung jawab sosial , dan terkemuka tinggi nilai untuk uang , ramah lingkungan ,
seumur hidup produk transportasi pribadi dengan merek TVS , untuk pelanggan terutama
di pasar Asia dan memberikan pemenuhan dan kesejahteraan bagi karyawan , dealer dan
pemasok .
Pernyataan visi
Didorong oleh pelanggan
TVS Motor akan responsif terhadap kebutuhan pelanggan sejalan dengan
kompetensi inti dan profitabilitas . TVS Motor akan memberikan kepuasan pelanggan
17
dengan memberikan pelanggan produk yang tepat , dengan harga yang tepat , pada waktu
yang tepat .
Industri Pemimpin
TVS Motor akan menjadi salah satu di antara dua produsen roda dua di India
dan salah satu di antara lima produsen roda dua di Asia .
gambaran global
TVS Motor akan memiliki operasi yang menguntungkan di luar negeri
khususnya di pasar Asia , memanfaatkan keahlian yang dikembangkan di bidang
manufaktur , teknologi dan pemasaran . Dorong akan mencapai porsi yang signifikan
untuk bisnis internasional dalam total omset .
Di tepi pemotongan
TVS Motor akan mengasah dan mempertahankan ujung tombak atas
teknologi dengan benchmarking konstan terhadap para pemimpin internasional .
Berkomitmen untuk Total Quality
18
TVS Motor berkomitmen untuk mencapai sebuah organisasi diri meninjau
lamanya dengan mengadopsi TQM sebagai jalan hidup . TVS Motor percaya akan
pentingnya proses . Orang dan proyek akan dievaluasi baik oleh hasil akhir dan proses
yang dianut .
Faktor Manusia
TVS Motor percaya bahwa orang membuat suatu organisasi dan
kesejahteraannya tergantung pada komitmen dan pertumbuhan penduduknya . Akan ada
upaya yang berkelanjutan melalui pelatihan dan perencanaan pertumbuhan karir yang
sistematis untuk mengembangkan bakat karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja .
TVS Motor akan menciptakan suasana yang memungkinkan dimana aktualisasi diri
maksimum setiap karyawan tercapai . TVS Motor akan mendukung dan mendorong
proses pembaruan diri dalam semua karyawan dan membina rasa harga diri .
Citizen Perusahaan yang bertanggung jawab
TVS Motor tegas percaya pada integrasi Keselamatan , Kesehatan dan
Lingkungan aspek dengan semua kegiatan usaha dan memastikan perlindungan karyawan
dan lingkungan termasuk pengembangan masyarakat sekitar . TVS Motor berusaha untuk
hubungan jangka panjang saling percaya dan saling ketergantungan dengan pelanggan ,
karyawan , dealer dan pemasok
19
Gambar 2. Overall Rangkings
Gambar 3 . Rangkings Across Industri Sectors
20
21
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Country of origin adalah persepsi umum konsumen akan suatu kualitas produk yang
dibuat oleh suatu negara (Bilkey dam Nes, 1982). Para konsumen mengevaluasi sebuah produk
tidak hanya melalui penampilan dan karakteristik-karakteristik saja, tetapi juga negara asal
dimana produk tersebut dibuat. Hal ini disebut sebagai efek dari negara asal yang biasanya
dikomunikasikan lewat frase “made in” mempunyai pengaruh yang besar terhadap persepsi mutu
sebuah produk (Simamora, 2000:539). Sedangkan pengetahuan adalah informasi yang disimpan
dalam ingatan/benak konsumen (Engel dan Blackwell, 1994: 316).
B. SARAN
Perusahaan-perusahaan otomotif sebaiknya tetap mempertahankan dan berusaha
meningkatkan citra dari negara asal (country of origin) di mata konsumen. Selain itu perusahaan
dapat terus meningkatkan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dengan cara
memberikan informasi mengenai produk.
Sebaiknya perusahaan melakukan evaluasi secara berkala sebagai system peringatan
awal, seperti menyebarkan angket pada konsumen untuk mengetahui keinginan konsumen. Hal
ini untuk mengetahui apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan evaluasi
terhadap produk, mengetahui citra negara asal di mata konsumen, keinginan membeli dari
konsumen terhadap produk yang dijual oleh perusahaan, serta tingkat pengetahuan yang dimiliki
22
konsumen mengenai produk.
23
DAFTAR PUSTAKA
Bilkey, Warren J. and E Nes, 1982, “Country Of Origin Effect In Product
Evaluation”, Journal of International Studies, Vol.13: 89-99.
Engel, James F., Roger D. Blackwell and Paul W. Miniard, 1994, Perilaku
Konsumen, Jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta.
________ ,1995, Perilaku Konsumen, Jilid II, Binarupa Aksara, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham. R.L. and Black. W.C., 1998, Multivariate Data
Analyis, Prentice Hall International Inc., Upper Saddle River, New Jersey.
John, Mowen C., 2002, Perilaku Konsumen, Jilid II, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,
Jakarta.
Lamb, W. Charles, Joseph F. Hair dan Carl Mc.Daniel., 2001, Pemasaran, Salemba
Empat, Jakarta.
Lee, Jin Kyun, 2005, ”Country of Origin as A Streotype: The Effect of Product
Knowledge on Product Evaluation and Purchase Intention”, Journal of
Interactive Advertising, Vol. 12: 35-42.
Maheswaran, Durairaj, 1994, “Country of Origin as A Stereotype; Effects of
24
Consumer Expertise and Attribute Strength on Product Evaluation”, Journal
of Marketing Research, Vol. 21: 24-39.
Nagashima, Akira, 1970, “A Comparison of Japanese and U S Attitude Toward
Foreign Products”, Journal of Marketing, Vol. 34: 68-74.
Park, C. Whan and V. Parker Lessig, 1981, “Familiarity and Its Impact on
Consumer Decision Biases and Heuristics”, Journal of Consumer Research.
Vol. 8: 223-230.
Sekaran, Uma., 2000, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.
Simamora, Henry, 2000, Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid 2, Salemba
Empat, Jakarta.
Sodik, Nur, 2004, “Analisis Keberhasilan Persepsi Konsumen Pada Negara Asal
Country of Origin Terhadap Kualitas dan Harga Produk Otomotif”, Jurnal
Bisnis dan Manajemen, Vol. 4: 18-41.
Swastha, Basu dan Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku
Konsumen, BPFE, Yogyakarta.
Swastha, Basu, 1999, Azas-Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2002, Metode Riset Bisnis, Gramedia, Jakarta.
http://jingdaily.com/chinese-brands-shed-cheap-stereotype-at-rapid-pace/
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=115143&val=5259&title=
http://www.tvsmotor.com/default.aspx
http://www.tvsmotor.co.id/
25
http://id.wikipedia.org/wiki/TVS_Motor
LAMPIRAN
A. KUESIONER PENELITIAN KOSONG
26
B. KUESIONER PENELITIAN
27
C. ENTRY DATA
28
D. DOKUMENTASI PENELITIAN
29
E. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA
30
F. DOKUMEN LAIN (JURNAL)
31
32