resin akrilik acc

31
Kata pengantar Assalammu ‘Alaikum Wr. Wabarokatu Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul komposisi resin akrilik. Tak lupa salam dan shalawat kita kirimkan kepada baginda Rasulullah SAW semoga kita tetap menjadi pengikutnya hingga akhir zaman. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun sadar masih terdapay banyak kekurangan dalam makalah ini karenanya kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan yang lebih baik. wassalam Tim penyusun

Upload: kamen-yaiba

Post on 20-Oct-2015

211 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Kata pengantar

Assalammu Alaikum Wr. WabarokatuPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul komposisi resin akrilik. Tak lupa salam dan shalawat kita kirimkan kepada baginda Rasulullah SAW semoga kita tetap menjadi pengikutnya hingga akhir zaman.Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun sadar masih terdapay banyak kekurangan dalam makalah ini karenanya kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan yang lebih baik.wassalam Tim penyusun

Daftar isiHalaman judulKata pengantarDaftar isi

BAB IPENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANGSejak pertengahan 1940-an, kebanyakan basis protesa dibuat menggunakan resin poli(metal metakrilat). Resin-resin tersebut merupakan plastik lentur yang dibentuk dengan menggunakan molekul-molekul metal metakrilat multipel. Poli(metal metakrilat) murni adalah tidak berwarna, transparan dan padat. Untuk mempermudah penggunaannya dalam kedokteran gigi, polimer diwarnai untuk mendapatkan warna dan derajat kebeningan. Warna serta optic tetap stabil di bawah kondisi mulut yang normal; dan sifat-sifat fisiknya telah terbukti untuk aplikasi kedokteran gigi1Resin akrilik digunakan di bidang kedokteran gigi mulai tahun 1946. Sebanyak 98% dari semua basis gigitruan dibuat dari polimer atau kopolimer metil metakrilat. Polimer (metil metakrilat) murni tidak berwarna, dan padat. Menurut American Dental Association (ADA) terdapat dua jenis resin akrilik yaitu heat cured polymer dan self cured polymer, yang masing-masing terdiri dari bubuk yang disebut polimer dan cairan yang disebut monomer. 2.1.2. JENIS-JENIS BAHAN BASIS GIGI TIRUAN

Basis biasanya terbuat dari Klasifikasi basis gigitiruan berdasarkan bahan yang digunakan secara umum terdiri atas bahan logam, resin, dan kombinasi logam-resin2.1.2.1. Logam Logam sebagai bahan basis gigitiruan memiliki beberapa keuntungan:a. Penghantar suhuLogam merupakan penghantar suhu yang baik, sehingga setiap perubahan suhu yang terjadi akan langsung disalurkan ke jaringan di bawahnya. Rangsang seperti ini akan menstimulasi dan mempertahankan kesehatan jaringan.5b. Ketepatan dimensiBasis yang terbuat dari aloi emas maupun krom kobalt tidak hanya lebih tepat, tetapi juga mampu mempertahankan bentuk tanpa terjadi perubahan selama pemakaian dalam mulut. .5c. KebersihanLogam adalah bahan yang tahan abrasi, sehingga permukaannya tetap licin dan mengkilat serta tidak menyerap saliva. Sifat ini membuat deposit makanan dan kalkulus sulit melekat. .5d. Kekuatan maksimal dengan ketebalan minimalBasis logam dapat dibuat lebih tipis daripada resin, tetapi cukup kuat dan kaku, sehingga ruang gerak bagi lidah relatif lebih luas. .5 Di samping beberapa keuntungan di atas, logam juga memiliki beberapa kerugian:a. Basis logam tidak mungkin dilapis atau dicekatkan kembalib. Warna basis logam tidak harmonis dengan warna jaringan sekitarnya, sehingga bila dipakai di bagian anterior akan mengganggu estetikc. Relatif lebih berat, terutama aloi emas untuk rahang atasd. Perluasan basis logam hingga lipatan bukal serta pengembalian kontur pipi dan bibir sulit dilakukan dengan basis logame. Teknik pembuatannya lebih rumit dan mahal.5

1.2.2. Resin Sebagai basis gigitiruan, resin akrilik dan nilon menunjukkan beberapa keuntungan: a. Warnanya harmonis dengan jaringan sekitarnya, sehingga memenuhi faktor estetik

(Gambar 1)b. Dapat dilapis dan dicekatkan kembalic. Relatif lebih ringand. Teknik pembuatan dan pemolesannya mudahe. Biaya murahDi samping keuntungan tersebut, resin juga memiliki beberapa kerugian:a. Penghantar suhu yang burukb. Dimensinya tidak stabil baik pada waktu pembuatan, pemakaian dan reparasic. Mudah terjadi abrasi pada saat pembersihan atau pemakaiand. Walaupun dalam derajat kecil, resin menyerap cairan mulut sehingga mempengaruhi stabilitas warnae. Kalkulus dan deposit makanan mudah melekat pada basis resin Gambar 1 : Gigitiruan Resin Akrilik .5

Berdasarkan ISO 1567, polimer basis gigitiruan dikategorikan dalam tipe dan kelas berikut:a. Tipe 1. Polimer yang diproses dengan panas (i) Kelas 1. Bubuk dan cairan(ii) Kelas 2. Plastic cakeb. Tipe 2. Polimer swapolimerisasi(i) Kelas 1. Bubuk dan cairan.(ii) Kelas 2. Bubuk dan cairan resin tuangc. Tipe 3. Potongan atau bubuk termoplastik d. Tipe 4. Bahan yang diaktifkan dengan sinar e. Tipe 5. Bahan yang dikuring dengan microwave.5

1.2.3. Kombinasi Logam-Resin Basis kombinasi logam-resin ini berupa rangka dari logam, dilapisi resin untuk tempat perlekatan elemen tiruan dan bagian yang berkontak dengan mukosa mulut. .5

(Gambar 2 : Gigitiruan Kombinasi Logam-Resin ) Tujuan pemakaian basis kombinasi logam-resin adalah memanfaatkan keuntungan masing-masing bahan. .5

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN RESIN AKRILIKAkrilik berasal dari bahasa latin yaitu acrolain yang berarti bau yang tajam. Bahan ini berasal dari asam acrolain atau gliserin aldehida. Secara kimia dinamakan polymetil metakrylat yang terbuat dari minyak bumi, gas bumi dan arang batu. Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya. Bahan ini dapat dibentuk selama masih dalam bentuk plastis. Ada dua kelompok resin akrilik yang menarik bagi kedokteran gigi. Satu kelompok adalah turunan asam akrilik, CH2=CHCOOH, dan kelompok lain dari asam metakrilik CH2=C(VH3)COOH. 3Akrilik merupakan derivat dari etilen dan mengandung grup vinyl (-C=C-) dalam formula strukturalnya. Akrilik resin atau resin akrilik telah tersedia di beberapa variasi dan bentuk yang terbagi atas 3 yaitu :1. Powder-Liquid.2. Gels3. SheetPenggunaan powder liquid dalam bentuk bubuk atau cairan pada saat ini merupakan tipe yang paling popular. Ini karena penggunaannya cukup sederhana dalam hal prosedur maupun prosesnya, dan suatu basis gigi tiruan selesai diproses didalam dental laboratorium dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Bubuk polimer dilarutkan di dalam cairan monomer untuk membentuk suatu dough lalu dibentuk sesuai kegunaannya sebelum polimerisasi selesai.4Resin akrilik yang digunakan sebagai basis gigi tiruan diklasifikasi menurut spesifikasi American Dental Association No. 12 (ISO 1567) untuk Resin Basis Gigi Tiruan. Pada umumnya plastik yang dilapisi oleh beberapa spesifikasi termasuk asetil, akrilik, karbonat, ester asam dimetakrilat, styrene, sulfonat dan vinil polimer. Atau bisa juga terbentuk dari pencampuran beberapa polimer menjadi kopolimer.4

2.2. KLASIFIKASI RESIN AKRILIKResin akrilik diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu resin akrilik polimerisasi panas, polimerisasi sinar dan swapolimerisasi. Resin akrilik polimerisasi panas adalah resin akrilik yang memerlukan energi panas untuk polimerisasi bahan-bahan tersebut dengan menggunakan perendaman air di dalam waterbath, jenis resin akrilik panas lain menggunakan proses polimerisasi dengan oven gelombang mikro. Resin akrilik polimerisasi sinar adalah resin akrilik yang diaktifkan dengan sinar yang terlihat oleh mata. Resin akrilik swapolimerisasi adalah resin akrilik yang menggunakan energi gelombang mikro dan panas untuk melakukan proses polimerisasi. Penggunaan energi termal menyebabkan dekomposisi benzoil peroksida dan terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil proses ini akan mengawali polimerisasi. 2Terdapat lima jenis resin basis gigi tiruan berdasarkan cara polimerisasinya yaitu:1) Tipe I : Heat-polymerizable polymers / Heat Cured Acrylic (Class 1, Powder dan Liquid ; Class 2, Plastic Cake)2) Tipe II : Autopolymerizable polymers / Self Cured Acrylic (Class 1, Powder dan Liquid ; Class 2, Powder dan Liquid pour- tipe resin)3) Tipe III : Thermoplastic blank or powder4) Tipe IV : Light activated materials / Visible Light Cured5) Tipe V : Microwave-cured materials. 4

2.3. RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS Resin akrilik polimerisasi panas adalah resin jenis poli(metil) metakrilat yang polimerisasinya dengan pemanasan. Bahan-bahan terkativasi dengan panas digunakan dalam pembuatan hampir semua basis protesa. Energi termal yang diperlukan untuk polimerisasi bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan perendaman air atau oven gelombang mikro (microwave).karena prevalensi dari resin-resin ini, sistem teraktivasi dengan panas lebih ditekankan. 2Resin ini biasanya diproses dalam kuvet menggunakan teknik pencetakan dan pengecoran. Polimer dan monomer yang dicampur dalam perbandingan yang tepat 3:1 berdasarkan volume atau 2,5:1 berdasarkan berat. Kebanyakan sistem resin PMMA terdiri atas komponen bubuk dan cairan. Bubuk terdiri atas butir-butir PMMA pra-polimerisasi dan sejumlah kecil benzoil peroksida. Cairan didominasi oleh metil metakrilat tidak terpolimerisasi dengan sejumlah kecil hidroqunion. Hidroqunion ditambahkan sebagai suatu inhibitor karena dapat mencegah polimerisasi yang tidak diharapkan, atau pengerasan cairan selama penyimpanan. 5Secara umum, resin akrilik yang dipolimerisasi diaktifkan dengan menempatkan kuvet dalam suhu air keran 74 oC (168 oF) selama 8 jam atau lebih, atau dengan 2-3 jam air mendidih pada 100 oC siklus pendek melibatkan pengolahan resin pada 74 oC selama sekitar 2 jam kemudian mendidih pada 100 oC selama 1 jam. 22.3.1. Komposisi Unsur pokok dari resin akrilik polimerisasi panas adalah:a. Bubuk Polimer : butiran atau granul poli metil metakrilat Inisiator : benzoyl peroxide Pigmen/pewarna : garam cadmium atau besi, atau pewarna organikb. CairanMonomer : metil metakrilat Cross-linking agent : ethyleneglycol dimethylacrylateInhibitor : hydroquinoneKomponen utama dari bubuk adalah butiran-butiran poli metal metakrilat dengan diameter hingga 100 m dan massa jenis 1,19 g/cm3, sedangkan komponen utama dari cairan adalah monomer metil metakrilat yang bening, tidak berwarna, tidak kental dan berbau menyengat yang disebabkan tekanan penguapan yang relatif tinggi pada suhu ruangan.5Sebagian besar resin akrilik polimerisasi panas tersedia dalam bentuk bubuk dan cairan. Bubuknya dapat transparan, sewarna gigi, atau berwarna pink untuk menyerupai warna gingiva. Beberapa sediaan bahkan mengandung serat-serat merah agar dapat menyerupai pembuluh darah. Cairannya tersedia dalam botol kecoklatan untuk mencegah premature polimerization yang disebabkan cahaya atau radiasi ultraviolet pada saat penyimpanan. 2Bubuknya mengandung beberapa komposisi yaitu polimetil metakrilat sebagai polimer, benzoil peroksida (0,2-0,5%) sebagai inisiator, merkuri sulfit atau cadmium sulfit sebagai zat pigmen yang tercampur di dalam partikel polimer, dan dibutil pthalat sebagai plasticizer.Cairannya mengandung monomer (metil metakrilat), hydroquinone (0,006 %) sebagai inhibitor atau stabilizer untuk mencegah polimerisasi selama penyimpanan, dibutilpthalat sebagai plasticizer, dan glikol dimetakrilat (1-2%) sebagai bahan untuk memicu ikatan silang (cross-linking agent). Kebanyakan sistem resin poli(metil metakrilat) terdiri atas komponen bubuk dan cairan dimana merupakan bahan yang terkativasi dengan panas Bubuk terdiri atas butir-butir poli(metil metakrilat) pra polimerisasi dan sejumlah kecil benzoil peroksida (pelumai / inisiator ). 2Cairan didominasi oleh metil metakrilat tidak terplimerisasi dengan sejumlah kecil hidroquinon. Hidroquinon ditambahkan sebagai suatu penghambat (inhibitor) . Bahan tersebut mencengah polimerisasi yang tidak diharapkan , atau pergeseran cairan selama penyimpanan. 22.4. RESIN AKRILIK POLIMERISASI KIMIAAktivasi kimia juga digunakan untuk melangsungkan polimerisasi basis gigitiruan. Aktivasi kimia tidak memerlukan penggunaan energi panas, sehingga dapat dilakukan pada suhu ruang. Resin yang teraktivasi secara kimia sering disebut sebagai resin cold-curing, self-curing atau otopolimerisasi. 2Aktivasi kimia dicapai melalui penambahan amin tersier, seperti dimetil-para-tolouidin, terhadap cairan basis gigitiruan, yaitu monomer. Bila komponen bubuk dan cair diaduk, amin tersier menyebabkan terpisahnya benzoil peroksida. Sebagai akibatnya, dihasilkan radikal bebas dan polimerisasi dimulai. 2Resin basis gigitriruan yang diaktifkan secara kimia paling sering diproses menggunakan teknik compression molding. Pembuatan mold dan pemasukkan resin dilakukan dengan cara yang sama seperti yang digambarkan untuk resin yang diaktivasi secara panas, lalu ditempatkan pada suhu kamar atau pada suhu yang sedikit lebih tinggi (45 oC) selama kurang lebih 3045 menit. Polimer dan monomer dipasok dalam bentuk bubuk dan cairan. Waktu kerja untuk resin yang teraktivasi secara kimia adalah lebih pendek dibanding bahan yang diaktivasi secara panas. 2

2.5. RESIN AKRILIK POLIMERISASI MICROWAVE Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dalam rentang frekuensi megahertz untuk mengaktifkan proses polimerisasi basis resin akrilik. Prosedur ini sangat disederhanakan pada tahun 1983, dengan pengenalan serat kaca khusus, cocok untuk digunakan dalam oven microwave. Resin akrilik dicampur dalam bubuk yang tepat, dalam waktu yang sangat singkat sekitar 3 menit. Kontrol yang cermat dari waktu dan jumlah watt dari oven adalah penting untuk menghasilkan resin bebas pori dan memastikan polimerisasi lengkap. 2

2.6. RESIN AKRILIK POLIMERISASI CAHAYAResin akrilik diaktifkan cahaya, yang juga disebut resin VLC, adalah kopolimer dari dimetakrilat uretan dan resin akrilik kopolimer bersama dengan silika microfine. Proses polimerisasi diaktifkan dengan menempatkan resin akrilik yang telah dicampur dalam moldable di model master pada sebuah meja berputar, dalam ruang cahaya dengan intensitas cahaya yang tinggi dari 400-500 nm, untuk periode sekitar 10 menit. 2Resin dilapisi dengan senyawa tidak reaktif untuk mencegah penghambatan oksigen dari proses polimerisasi. Resin diaktifkan cahaya tidak mengandung monomer metakrilat, resin yang dihasilkan mengandung oligomer berat molekul tinggi, yang menghasilkan penyusutan polimerisasi yang lebih kecil. 22.7. FASE PERUBAHAN AKRILIK1. Sandy stage/wet sand stageKonsistensi campuran kasar2. Srting stage/ sticky stageMonomer akan melarutkan butir-butir polimer sehingga campuran melunak, melekat serta berserabut. Bila dipegang/ ditarik-tarik, campuran tadi masih melekat di tangan3. Dough stage/ packing stageMonomer makin banyak merembes ke dalam butir-butir polimer dan ada juga monomer yang menguap sehingga asistensi makin padat. Pada akhirnya akan menjadi adonan yang plastis dan tidak melekat pada tangan.4. Rubbery stageBentuk dan campuran pada tingkatan paling akhir ini sudah agak keras menyerupai karet, tetapi masih dapat diputuskan dengan jari tangan.5. Rigid stageBagian luar sudah mengeras tapi dibagian dalam masih bersifat lunak. Sudah tidak dapat diputus dengan tangan

BAB IIIPENUTUPResin akrilik digunakan di bidang kedokteran gigi mulai tahun 1946. Sebanyak 98% dari semua basis gigitruan dibuat dari polimer atau kopolimer metil metakrilat. Polimer (metil metakrilat) murni tidak berwarna, dan padat. Menurut American Dental Association (ADA) terdapat dua jenis resin akrilik yaitu heat cured polymer dan self cured polymer, yang masing-masing terdiri dari bubuk yang disebut polimer dan cairan yang disebut monomer. 2Material yang digunakan adalah powder dan liquid. Komposisinya adalah sebagai berikut Komposisi basis akrilik , yaitu : 6

PowderpolimerPolymethylmethacrylateInisiatorperoksida seperti benzoyl peroksidaPigmengaram dari cadmium atau besiLiquidmonomerMethylmethacrylateCross linking agentEthyleneglycoldimethacrylateInhibitorHydroquinoneActivatorN N-dimethyl-p-toluidineKomponen utama dari powder adalah polimetilmetakrilat dengan diameter hingga 100 m. Ini dihasilkan dari suspensi polimerisasi. carboksimetilselulosa dapat digunakan sebagai pengental dan penstabil suspensi, tetapi memiliki kerugian yang berpotensi mencemari butiran polimer. Suhu dinaikkan untuk menguraikan peroksida dan membawa polimerisasi dari metilmetakrilat untuk membentuk butiran polimetilmetakrilat, setelah pengeringan, membentuk free-fl owing powder pada suhu kamar. 6PMMA 7PMMA memiliki transparansi (transmisi 92%), indeks bias tinggi (1,49), dan sifat pelapukan yang baik dan sebagaisalah satu polimer yang paling biokompatibel. PMMA dapat dengan mudah mesin dengan alat konvensional. 8Inisiator terdiri dari sisa peroksida yang tidak bereaksi setelah produksi butiran. Dengan ditambahkan peroksida tambahan ke butiran setelah pembentukannya. 6Pigmen Polimetilmetakrilat yang seperti kaca kadang-kadang digunakan dalam konstruksi dasar gigi tiruan. Bagaimanapun untuk membuat basis gigi tiruan yang lebih alami. Kadang-kadang lapisan serat kecil dengan pigmen digunakan basis resin gigi tiruan yang konvensional dari garam cadmium. Pigmen ini memiliki stabilitas warna yang baik. 6Komponen utama dari liquid adalah monomer methylmethacrylat (MMA). Viskositas (sifat kekentalan) cairan rendah dengan titik didih 100,3 C. tekanan uap relatif tinggi pada suhu kamar. yang sangat rentan terhadap penambahan polimerisasi radikal bebas.cairan tersebut biasanya berisi beberapa cross-linking agen. Substansi yang paling banyak digunakan adalah ethyleneglycoldimethacrylate. Senyawa ini digunakan untuk memperbaiki sifat fisik material. 6 Inhibitor digunakan untuk memperpanjang umur simpan komponen cair. Dengan tidak adanya inhibitor, polimerisasi monomer dan cross-linking agen akan terjadi perlahan-lahan, bahkan pada suhu kamar. hidroquinon, bekerja dengan cepat bereaksi dengan radikal yang terbentuk di dalam cairan untuk membentuk stabil radikal yang tidak mampu memulai polimerisasi. 53.1. KENTUNGANPolimetil metakrilat yang merupakan material dasar dari resin akrilik di bidang kedokteran gigi digunakan sebagai material pembuatan basis gigi tiruan lepasan semenjak mulai diperkenalkan pada tahun 1937.1 Material ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain 1. estetik yang baik, 2. kekuatan tinggi, 3. menyerap air rendah, 4. daya larut rendah, 5. mudah dilakukan reparasi,6. proses manipulasi mudah karena tidak memerlukan peralatan rumit.

Oleh karena itu resin akrilik masih menjadi pilihan utama dokter gigi sebagai pembuatanbasis gigi tiruan lepasan, meskipun saat ini telah banyak digunakan material logam campur sebagai basis gigi tiruan lepasan.

Perkembangan material untuk pembuatan basis gigi tiruan telah dirasakan pada saat ini dengan dipasarkan resin akrilik jenis rapid heat cured. Pabrik pembuat material tersebut menyebutkan bahwa resin akrilik ini mempunyai fitting yang baik, komfortabel, free bubble, kuat, cadmiumfree. Keunggulan jenis resin akrilik ini tidak memerlukan waktu yang lama untuk proses polimerisasi. Menggunakan perbandingan antara bubuk dan cairan resin akrilik yang tepat berdasarkan petunjuk pabrik dan jenis resin akrilik ini hanya memerlukan waktu selama 20 menit untuk proses polimerisasi. Hal ini berbeda dengan resin akrilik yangSebelumnya, memerlukan waktu sekitar 120 menit untuk proses polimerisasi.3.2. KEKURANGAN Kekurangan material resin akrilik adalah 1. bersifat toksik.2. Apabila proses polimerisasi dari resin akrilik berjalan singkat, akan menyebabkan kandungan monomer yang belum bereaksi menjadi polimer masih tetap tinggi.3. Kandungan monomer sisa dalam resin akrilik yang tinggi perlu mendapatkan perhatian. Bila material tersebut digunakan di dalam rongga mulut dapat mengakibatkan terjadi iritasi pada mukosa rongga mulut yang manifestasinya berupa kemerahan, rasa sakit dan pembengkakan4. Peneliti lain juga melaporkan terjadi iritasi mukosa yang disebabkan pelepasan monomer sisa dari resin akrilik yang telah mengeras.

Pabrik pembuat sistem resin yang diaktivasi dengan panas umumnya menganjurkan batas temperatur dan waktu tertentu untuk penyimpanan. Pengamatan cermat terhadap anjuran tersebut adalah penting. Bila anjuran tidak diikuti, komponenkomponen dapat mengalami perubahan yang akhirnya dapat mempengaruhi sifat resin-resin , serta sifat kimia dan fisik dari basis protesa yang telah diproses. 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Anusavice K.Phillips buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi edisi 10.Jakarta:EGC;2003, hal. 192-4,7-82. Akrilik pembuatan protesa. www.diandentis.wordpress.com 3. Yulianti, Anita., Viabilitas sel fibroblas BHK-21 pada permukaan resin akrilik rapid heat cured. www.dentj.com 4. Nirwana,Intan., Soekartono, R.Helal., Sitotoksisitas resin akrilik hybrid setelah penambahan glass fiber dengan metode berbeda. www.dentj.com5. Acrylic thermoplastic resin composition, acrylic resin film and acrylic resin composite. http://www.google.com/patents/EP2080786A1?cl=en6. McCabe J., Angus W.G. Walls.Applied dental materials 9thed:Blackwell publishing;2008,P.112-37. Obrien W.J.Dental materials and their selection 3rded.Canada:Quintessence publishing;2002,P.1498. Park J., Joseph D Bronzino.Biomaterials principles and applications:CRC press LLC;2003,P.80