responsi kulit kelamin

Upload: elsa-adila

Post on 06-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    1/17

    RESPONSI

    KANDIDIASIS VULVOVAGINAL

    Oleh :

    Agus Sholikin

    G.99131001

    Pe!i!ing :

    "#. Su$i %i"hi&'i( ).S$.( S*.KK.

    KEPANI+ERAAN KLINIK IL)U KESE,A+AN KULI+ DAN KELA)IN

    -AKUL+AS KEDOK+ERAN UNS RSUD DR. )OE%ARDI

    SURAKAR+A

    /01

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    2/17

    S+A+US RESPONSI

    IL)U PENAKI+ KULI+ DAN KELA)IN

    Pembimbing : dr. Suci Widhiati, M.Sc,Sp.KK.

     Nama Mahasiswa : Agus Sholikin

     NIM : .!!"#"$$"

    KANDIDIASIS VULVOVAGINAL

    A. SINONI)

    Kandidosis

    Moniliasis"

    2. DE-INISI

    Kandidiasis merupakan suatu pen%akit &amur %ang si'atn%a akut atau

    subakut %ang disebabkan oleh spesies Candida, terutama Candida albicans

    %ang dapat mengenai mulut, (agina, kulit, kuku, dan paru)paru. Candida  &uga

    dapat men%ebabkan gangguan sistemik seperti septikemia, endokarditis,

     pielone'ritis dan meningitis." Istilah kandidiasis lebih ban%ak digunakan di

    Amerika Serikat sedangkan Kandidosis lebih ban%ak digunakan di *ropa.+

    ambar ". ambaran Klinis Kandidiasis ul(o(aginal#

    "

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    3/17

    Kandidiasis ul(o(aginal -K adalah &enis kandidiasis urogenital %ang

     paling sering ter&adi pada wanita./ Pada K in'eksi ter&adi pada (ul(a dan

    (agina %ang disebabkan oleh Candida albicans, atau kadang oleh Candida sp,

    Torulopsis sp, atau ragi lainn%a.+ Namun pen%ebab tersering dari K adalah

    Candida albicans.5

    . EPIDE)IOLOGI

    Pen%ebab %ang tersering ialah Candida albicans  %ang berbentuk o(al

     yeast  dengan berbagai ukuran antara +)0 1m, dan bentuk polimor'isme seperti

     yeast form, budding yeast,  pseudohi'a, dan hi'a se&ati.0 Candida sp  terutama

    Candida albicans merupakan kapang komensal (agina %ang ada pada wanita

    sehat sekitar +$)#$2. Kapang komensal ini tidak akan menimbulkan ge&ala

     pen%akit &ika host memiliki pertahanan tubuh %ang baik. Namun ketika

    keseimbangan antara koloni 3andida sp dengan pertahanan host terganggu

    misal pada indi(idu imunocompromized  maka 3andida sp dapat mengin'eksi

    host %ang ditandai dengan proses in'lamasi sehingga menimbulkan K./

    Candida glabrata  dan candida tropicalis merupakan dua spesies lain %ang

     &uga sering menimbulkan K.4

    Kasus kandidiasis paling ban%ak ditemukan pada anak muda dan orang

    tua. Selain itu, kandidiasis &uga dapat muncul pada orang dengan

    immunocompremize, diabetes mellitus, obesitas, kehamilan, riwa%at seksusal

    akti', hiperhidrosis, penggunaan kortikosteroid &angka pan&ang, dan debil

    kronis.0,5  6eberapa 'aktor %ang berkaitan dengan munculn%a kandidiasis

    antara lain pengurangan cell-mediated immunity, penurunan anti)Candida IgA

    sali(a, dan kelainan makro'ag.0

    Sekitar 472 wanita dapat mengalami paling tidak satu kali K dalam

    hidup mereka, dan /$)/72 dari mereka akan terin'eksi ulang. Sebenarn%a

    K tidak sepenuhn%a dianggap pen%akit menular seksual, han%a sa&a

    3andida albicans dapat dibiakkan dari penis +$2 laki)laki %ang merupakan

     pasangan dari wanita pengidap K rekuren.4 

    +

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    4/17

    Pada dasarn%a terdapat 'lora normal seperti lactobacillus di (agina %ang

    dapat menginhibisi pertumbuhan berlebih Candida sp, namun hal ini tidak 

    ter&adi &ika 'lora normal tersebut mati oleh karena penggunaan antibiotik.!

    D. KLASI-IKASI

    K diklasi'ikasikan men&adi dua golongan %aitu K tanpa komplikasi

    dan K dengan komplikasi.#

    +&!el 1. Kl&si4ik&si K&n"i"i&sis Vul5o5&gin&l 6KVV7

    ariabel K tanpaKompllikasi

    K denganKomplikasi

    8era&at e&ala 9ingan atau sedang 6erat

    rekuensi Sporadis atau

    In'rekuensi

    9ekuren

    ;rganisme Candida albicans Spesies lainn%a

    aktor

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    5/17

    Koloni Candida sp  ditandai dengan keberadaann%a di epitel (agina,

    terutama dari spesies Candida albicans. Semua strain Candida albicans

    melekat dengan baik pada sel epitel (agina dan bukal. 6elum ada reseptor sel

    epitelial untuk Candida %ang berhasil teridenti'ikasi dan ragi tersebut tampak 

    tinggal melekat di permukaan manoprotein. Perkecambahan sel)sel Candida

    men%ebabakan peningkatan kolonisasi dan men'asilitasi untuk ter&adin%a

    in(asi pada &aringan.

    Perkecambahan 3andida lbicans strain mutan dapat terhambat &ika suhu

    mencapai #4o3. Perkecambahan tersebut dapat meningkatkan simptomatik 

    (aginitis, sedangkan penghambatan perkecambahan diperca%a dapat

    men%ebabkan asimptomatik (aginitis. 8alam (irulensi Candida, diperca%a

     bahwa ini disebabkan oleh en>im proteolitik Candida, toksin, dan

     phospholipase. Pada sekret %ang berasal dari (agina wanita dengan

    simptomatik (aginitis ditemukan sekret aspartil proteinase, namun tidak 

    ditemukan pada wanita dengan asimptomatik (aginitis.

     Theseproteolytic enzymes, which have broad substrate specifcity,

    destroy ree and cell-bound proteins that impair ungal colonizationand invasion.35 Several genes governing proteinaseproduction S!"#, S!"$, and S!"3% have been cloned, and astrong correlation e&ists both in vitro and in e&perimentalvaginitis between gene e&pression, aspartyl proteinase secretion,and ability to cause the disease.3',3( )ycoto&in, including avaginal identifed glioto&in, may act to inhibit phagocytic activity orsuppress the local immune system.*igh-re+uency heritableswitching occurs in colony morphology o most Candida sppgrown on amino acidrich agar in vitro at $.3/ The variantphenotypes represent a varying capacity to orm mycelia spontaneouslyand to e&press other virulence actors, including drug

    resistance, adherence, etc. There is insu0cient evidence thatphenotypic switching occurs in vivo at 3(1 however, this isan attractive hypothesis to e&plain spontaneous in vivo transormationrom asymptomatic colonization to symptomaticvaginitis. 2resh clinical vaginal isolates obtained during acutevaginitis have been ound to be in a high-re+uency mode o switching. These multiple phenotypes are derived rom thesame or related genetic strains.$(,3,4n one patient with recurrent 66 766%, who was sampledduring three episodes o vaginitis, Soll observed colonyphenotype switch with each recurrence o inection, eventhough 89! fngerprinting genotype% remained identical.$(

    Schroppel, using 89! analysis demonstrated that even

    /

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    6/17

    though the same strain may persist long-term in the vagina,a certain degree o yeast genetic instability e&ists associated

    with repeated courses o antiungal therapy.#ron binding by Candida organisms acilitates yeast virulence.$ !vailability o erythrocytes and hemoglobin in thevagina creates an ideal niche or yeast possessing erythrocytebinding

    surace receptors.

    In(asi mikro)organisme pada sel epitel merupakan bagian terpenting

    dalam kolonisasi pada mukosa dan pada akhirn%a men%ebabkan pen%akit.

    C.albicans  menempel secara in vitro  sel epitel bukal dan lebih ban%ak 

    ditemukan pada sali(a.Pada kondisi in vitro pelekatan mikro)organisme lebih

    e'ekti' pada p< 0 daripada p< #)/ -p< normal (agina. Peningkatan &umlah

     pertumbuhan dari beberapa strain Candida sp. seperti C.albicans dipengaruhi

    oleh media %ang cocok seperti media mengandung glukosa dengan

    konsentrasi %ang tinggi -galaktosa, maltosa, sukrosa dan perlekatan tersebut

    nampak berhubungan dengan produksi lapisan 'ibrilar pada sel yeast . aktor 

     perubahan lingkungan sangat berpengaruh, terutama di dalam mulut.

    C.albicans kurang sensiti' untuk tumbuh pada kondisi tersebut.! Patogenesitas

    relati' dari Candida sp %ang berbeda tercermin dari kemampuan mengin(asi

    sel epitel in vitro  dan pada berbagai permukaan sel lain. C.albicans  &uga

    menun&ukkan strain %ang berbeda dalam adhesi dan (irulensi. Adhesi ter&adi

    karena molekul terikat spesi'ik -adhesin pada  yest  kemungkinan analog

    terhdap (imbriae bakteri. C.albicans  adalah spesies paling baik dalam

    mengin(asi sel epitel namun spesies lain seperti C.tropicalis  lebih in(asi' 

    terhadap material inert. Studi in vitro  terhadap adherensi sel epitel

    menun&ukkan C.albicans  paling in(asi', dan C.glabata %ang paling rendah

    da%a in(asin%a. 8eteksi ?+ integrin -reseptor adhesin terdapat pada

     permukaan C.albicans, namun tidak ditemukan di C.glabata.

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    7/17

    Perubahan pada lingkungan pertumbuhan in (itro meru&uk pada

     perubahan bentuk C. albicans. Produksi blastospora lebih mudah didapat pada

    media laboratoris dan pembentukan 'ilamen ter&adi pada serum dengan suhu

    #4 dera&at celcius. Produksi hi'a in vivo  merupakan indikasi adan%a

     pertumbuhan akti' namun tidak dapat mengin(asi &aringan sehingga tidak 

    dapat di&adikan patokan diagnosis.

     Produksi Proteinase

    Isolat C.albicans %ang menghasilkan aspart%l proteinase lebih patogenik 

     pada model binatang daripada spesies %ang tidak menghasilkan proteinase ini.

    *kspresi gen aspart%l protenase han%a selama minggu pertama in'eksi. Peran proteinase pada (irulensi kandidiosis (aginal pada pasien %ang terin'eksi im ekstaseluler ini menghancurkan

    memban sel dan produksi mereka melalui isolat klinis %ang berhubungan

    dengan patogenesis.

     Perubahan Fenotip

    enotip spesi'ik %ang tidak stabil men%ebabkan strain C.albicans

    mengubah 'enotip koloni mereka tanpa mempengaruhi genotipn%a. =idak ada

     bukti %ang menun&ukkan adan%a hubungan antara perobahan 'enotip dengan

    (irulensi. Namun beberapa 'enotip pun%a kemampuan untuk membentuk 

    m%celia dengan spontan dan menghasilkan 'aktor (irulensi lain %ang

    membuktikan 'enomena ini men&adi sebuah hipotesis %ang atrakti'. Modulasi Antigenik 

    *kspresi permukaan sel dari antigen mannoprotein dimodulasi selama

     pertumbuhan intra(agina dan dapat merupakan 'aktor penting dalam

    menentukan (irulensi. Meskipun epitop oligosakarida dapat diidenti'ikasi

     pada permukaan sel ragi dalam " &am in'eksi (agina, antigen ini men&adi tidak 

    terdeteksi pada +/ &am dan hari)hari berikutn%a selama perkembangan kuman

    dan bentuk 'ilamentosa.

    0

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    8/17

    K dapat ter&adi pada wanita dengan 'aktor predisposisi berupa

    kehamilan, haid, diabetes mellitus, pemakaian kontrasepsi, terapi

    antibiotik, terapi kortikosteroid, penggunaan alat bantu intrauteri

    -contohn%a: I@8, pakaian %ang terlalu ketat dan sintetis, dan

    imunosupresi. 0, 4

    -. GA)2ARAN KLINIS

    Secara klinis, kandidiasis (ul(o(aginal akan memberikan gambaran klinis

    antara lain:+

    • 9asa gatal pada sekitar (ul(a

    • =imbuln%a lecet pada (ul(a sampai dengan terbentukn%a 'isura

    • *ritema dan edema

    • 8uh tubuh dari (agina berwarna putih seperti susu terkadang bergumpal

    dan tidak berbau

    • esi satelit -&arang

    • 8ispareunia

    G. DIAGNOSIS1(/

    @ntuk menegakkan diagnosis K perlu dilakukan anamnesis %ang

    tepat dan mengarah pada ge&ala khas %ang di&umpai pada K, seperti gatal,

    dischage warna putih di sekitar genital maupun dalam genital tanpa adan%a

     bau %ang khas. Selain itu &uga ditan%akan mengenai riwa%at seksual pasien,

    dan tidak lupa kebiasaan pasien seperti penggunaan obat pencuci (agina serta

     pakaian dalam %ang digunakan.Selain itu &uga ditan%akan kepada pasien

    tentang &umlah anak dan riwa%at menstruasi. Setelah anamnesis dirasa cukup

    untuk mengarahkan diagnosis, dilakukan pemeriksaan penun&ang tambahan

    untuk me%akinkan diagnosis %ang dibuat. Adapun alur penegakan diagnosis

    K sebagai berikut:

    4

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    9/17

    Pasien dengan keluhan duh tubuh (aginaAnamnesis B Pemeriksaan KlinisSwab 8uh tubuh untuk PC. Penun&ang

    K;<

    ram

    PMND#$

    8iplococcus gram negati', clue cells,=.(aginalis

    Pseudohi'a atau 6lastospora

    Kontrol Setelah 4

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    10/17

    DA-+AR PUS+AKA

    ". Kuswad&i, ed 8&uanda A, ah M -+$$$. Kandidosis. 8alam: 8&uanda A.

    Ilmu Pen%akit Kulit dan Kelamin, *d 7th. Eakarta: Penerbit akultas

    Kedokteran @ni(ersitas Indonesia. pp. "$0)"$!.

    +. =im Perhimpunan 8okter Spesialis kulit dan Kelamin Indonesia -P*98;SKI-+$"". Kandidosis (ul(o(aginalis. 8alam: Panduan Pela%anan Medis 8okter 

    Spesialis Kulit dan Kelamin. Eakarta: P*98;SKI. pp. +/4)+/5

    #. Sobel E8 -+$$5. ul(o(aginal 3andidiasis. In: S I, ilchrest 6 A, Paller A S, e''ell 8 E

    -+$$5enital Candidiasisin Fitzpatrick’s 3olour Atlas B S%nopsis o' 3linical

    8ermatolog% 0th ed. =he Mcraw) SI, ilchrest 6A, Paller AS, e''el 8I, Wol'' K. it>patrickGs

    8ermatolog% In eneral Medicine. *d 5th. ol I. New Fork: =he Mcraw)

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    11/17

    "$. Mans&oer A, Suprohaita, Wardhani W I, Setiowulan W. -+$$$ #lmu "enyakit 

     $ulit dan $elamin  dalam Kapita Selekta Kedokteran. Eakarta: Media

    Aesculapius K. pp. "7$)"7".

    S+A+US PENDERI+A

    I. IDEN+I+AS PENDERI+A

     Nama : N%. SK 

    @mur : /0 tahun

    Eenis kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Peker&aan : Ibu 9umah =angga

    Alamat : 6aki, Sukohar&o

    =anggal pemeriksaan : " ebruari +$"/

     No. 9M : $""!0$45

    II. ANA)NESIS

    A. Keluh&n u'&&

    atal)gatal di kemaluan

    2. Ri&&' Pen&ki' Sek&ng

    Seorang pasien, wanita N%. SK usia /0 tahun dirawat di 9S@8 8r.

    Moewardi oleh bagian Pen%akit 8alam dengan 8iabetes Mellitus =ipe II

    se&ak tanggal " ebruari +$"#. ;leh dokter %ang merawat pasien

    dikonsultasikan ke bagian Kulit dan Kelamin dengan keluhan gatal)gatal

    "$

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    12/17

    di kemaluan. Keluhan tersebut dirasakan oleh pasien se&ak " minggu

    %ang lalu dan memberat se&ak # hari sebelum masuk 9S@8 8r.

    Moewardi. Pasien &uga mengeluhkan rasa panas pada kemaluan %ang

    memberat ketika malam hari men&elang tidur. Pasien mengaku merasa

     perih ketika kencing dan sakit ketika berhubungan seksual dengan

    suamin%a seminggu terakhir. ;leh dokter %ang merawat ditemukan

     bercak putih seperti susu pecah keluar dari kemaluan pasien dan tidak 

     berbau -bau : ) .

    Pasien sduah menikah dengan + orang anak. Pasien sudah

    monopouse se&ak dua tahun %ang lalu dan sedang tidak menggunakan

    alat maupun obat kontrasepsi. Saat berhubungan seksual pasien tidak 

    menggunakan kondom, dan sering melakukan oral seks. Keluar nanah

    dari kemaluan disangkal. 8emam disangkal. 6AK saat ini dibantu

    dengan kateter. 6A6 lancar.

    . Ri&&' Pen&ki' D&hulu

    9iwa%at sakit serupa : disangkal

    9iwa%at hipertensi : positi', se&ak " tahun %ang lalu

    9iwa%at 8M =ipe II : positi', se&ak # bulan %ang lalu

    9iwa%at alergi obat : disangkal

    9iwa%at alergi makanan : disangkal

    9iwa%at asma : disangkal

    9iwa%at bersin)bersin pagi hari : disangkal

    9iwa%at atopi : disangkal

    D. Ri&&' Kelug&

    9iwa%at sakit serupa : disangkal

    9iwa%at alergi obat : disangkal

    9iwa%at alergi makanan : disangkal

    9iwa%at asma : disangkal

    9iwa%at 8M : positi'  

    ""

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    13/17

    E. Ri&&' Ke!i&s&&n

    Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pemakaian celana

    dalam tidak ketat dan selalu berganti sehari dua kali. Pasien Saat

     berhubungan seksual pasien tidak menggunakan kondom dan sering

    melakukan oral seks. 9iwa%at menggunakan cairan pembersih (agina

    disangkal.

    Pasien makan tiga kali sehari, dengan nasi dan sa%ur serta lauk 

     pauk seperti telur, a%am, daging, tempe dan tahu. Pasien minum 7)0

    gelas sehari dan sering minum %ang manis. Pasien tidak pernah

    mengalami gatal atupun kelainan lain setelah mengkonsumsi makanan

    tersebut.

    -. Ri&&' Ekonoi

    Penderita hidup serumah dengan suamin%a. Kebutuhan sehari)hari

    dicukupi oleh suami.

    III. PE)ERIKSAAN -ISIK 

    A. S'&'us Gene#&lis

    ". Keadaan @mum : K@ baik, 3M, gi>i kesan lebih

    +. ital Sign :

    =ekanan darah : "0$H"$$ mm

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    14/17

    7. =elinga : dalam batas normal

    0.

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    15/17

    Regio Geni'&li& Eks'e#n& 6Vul5&( L&!iu )&;o#7:

    =ampak lembab, dengan patch eritema, sekret dan bercak putih -

    Regio Geni'&li& In'e#n& 6Po#sio $e#5i< "&n "in"ing 5&gin&7:

    =ampak bercak putih seperti susu disekitar ori'icium uteri eksternum

    =idak tampak adan%a sekret maupun bercak pada dinding (agina

    IV. PE)ERIKSAAN PENUN8ANG1. Pee#iks&&n G#&

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    16/17

  • 8/17/2019 Responsi Kulit Kelamin

    17/17

    • Eika tidak ada kontra indikasi dari bagian Pen%akit 8alam sebaikn%a

    kateter urin dilepas.)e"ik&en'os& :

    • 9H Micona>ole 3ream +2 tube No I

      S + dd ue

    • 9H lucona>ole tab mg "7$ No J

      S " dd tab "

    VIII. PROGNOSIS

    Ad (itam : dubia ad bonam

    Ad sanam : dubia ad bonam

    Ad 'ungsionam : dubia ad bonam

    Ad kosmetikam : dubia ad bonam

    "0