resume aplikom ratna 102-034 kelas a
TRANSCRIPT
RESUME APLIKASI KOMPUTER DASAR
Disusun guna memenuhi tugas aplikasi komputer dasar
Ratnaningtyas Wahyu K.W
102110101034
Kelas A
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2013
PERTEMUAN 1
PENGENALAN SPSS 11.5
SPSS yang semula memiliki singkatan Statistic Program for Social
Science menjadi Statistical Product and Service Solution, merupakan software
statistik yang dapat digunakan dalam pengolahan data secara cepat. Kemampuan
program SPSS digunakan untuk menganalisis serta menampilkan angka-angka
hasil penghitungan statistik, grafik, tabel dengan berbagai model, baik variabel
tunggal atau hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain.
SKALA DATA
Nominal (Tidak
dapat dihitung)
Ordinal
(Ada jenjang)
Interval (Ada
rentang di
dalamnya)
Rasio
Contoh :
1. Jenis kelamin
2. Agama
3. Status
perkawinan
4. Profesi
5. Suku bangsa
6. Ras
1. Status gizi
( buruk, normal,
obesitas)
2 .Jenjang
pendidikan (SD,
SMP, SMA,
PTN/PTS)
3. Rangking
kelas (1,2,3)
1. IQ
2. IPK
3. Pendapatan
4. Indeks
kepuasan pasien
1.Tinggi badan
(Cm/m)
2. Berat badan
(Kg) → ada nilai
0 gram
3. Tekanan darah
→ ada 0 Hg
4. Kadar COD,
BOD
5. Pencahayaan
→ nilao 0 →
gelap
6. Getaran → ada
nilai 0 → diam
Ciri Khas : 1. Tipe data yang digunakan
2. Jumlah variabel yang ada
3, Menggunakan uji apa?
I. Proses Operasi Program SPSS 11.5 For Window
A. Langkah-langkah :
1. Klik start
2. Klik program → SPSS 11.5 for window
3. Atau jika ada pada dekstop klik 2 kali program SPSS 11.5 for
window
Setelah prosedur diatas dilakukan akan muncul tampilan SPSS 11.5 for
window di layar monitor komputer menu utama SPSS yang bertuliskan
"SPSS Data Edit Editor". Lalu klik saja cencel pada kotak dialog yang
ada untuk memasukkan data baru :Lihat gambar 1
Maka Kotak dialog tersebut akan hilang, sehingga kita bisa melanjutkan
pengentrian dta.
Gambar 1: Menu utama SPSS (Data view)
B. Menu-Menu pada SPSS
Gambar 2: Menu utama SPSS ( Data editor)Keterangan :
a. Data view : tempat untuk menginput data statistik b. Variable view : tempat untuk menginput variable statistik
C. Menu Utama Data Editor
a. File : untuk mengatur operasi file-file SPSS (membuka file, menyimpan file, menutup file, mencetak file, dsb)
b. Edit : untuk perbaikan/perubahan data yang telah dibuatc. View : untuk menyajikan penampilan data, toolbar, dan output
SPSS pada layar monitord. Data : untuk pengerjaan dat SPSS yang bukan prosedur statistik
(menyisipkan variabel, menyisipkan kasus, menemukan kasus tertentu, dll)
e. Transform : untuk mentransformasikan/mengubah suatu data dan tidak terkait dengan prosedur stistik tertentu
f. Analyze : merupakan JANTUNG SPSS, seluruh perhitungan statistik dilakukan
g. Graphs : menmapilkan chart/grafk dari hasil perhitungan statistikh. Utilities : tambahan pekerjaan data statistiki. Window : menampilkan apa saja yang ada di SPSSj. Help : pemandu pengguna SPSS
D. Menu-Menu tambahan
E.
Keterangan :a. Name : diisi nama variabelb. Type : diisi tipe data, misalnya numeric (untuk data
angka) atau string untuk data teksc. Widht : diisi jumlah karakter maksimal yang akan diinput
dalam data viewd. Decimals : diisi jumlah karakter maksimal yang akan diinput
dalam data viewe. Label : diisi keterangan untuk variabel (bolh dikosongkan)f. Values : untuk memberi kodevikasi, misal laki-laki = 1,
Perempuan =2g. Missing : untuk perlakuan data terhadap misiing value h. Align : untuk pengaturan tampilan perataan dalam data
view (left, center, right)i. Measure : secra default akan terpilih Nomnal jika variabel
bertipe string, dan akan terpilih scale jika data bertipe numeric.
E. Membuat Variabel dan Mengisi Data
Gambar 4: Menu utama SPSS (Data view)
Data editor pada data view mempunyai dua bagian utama, yaitu :
a. Kolom --> adanya kata variabel dalam setiap sel kolomnya. Kolom dalam SPSS akan diisi oleh variabel
b. Baris, dengan ciri adanya angka 1,2,3 dst. Baris dalam SPSS akan diisi oleh kasus/data.
PERTEMUAN 2STATISTIK DESKRIPTIF
Skala data pada SPSS1. Ratio → angka minimal dan maksimal
→ angka rata-rata / rerata→ angka median→ angka modus
2. Interva l → angka maksimal → angka minimal → angka rata-rata → angka median → angka modus
3. Ordinal → angka maksimal → angka minimal → angka median (bisa digunakan kalau tingkatan ganjil, tidak bisa
digunakan kalau tingkatan genap)4. Nominal → angka modus
Dibagi menjadi 4 submenu utama dalam statistik deskriptif :1. Frequencies2. Descriptive3. Explore4. Crosstabs
1. Frequency befungsi untuk menyajikan data yang sederhana misalkan
mean, median, modus, persentik, kuartil, disperse dan distribusi.
2. Descriptip berfunfi untuk memberikan tampilan ringkasan statistic
univariat dan mampu mengakulasi nilai standart (z_score)
3. Explore berfungsi memberikan gambaran yang lebih jelas tentang data
misalkan: data normalitas
4. Crosstabs berfungsi untuk menyajikan deskriptif data dalam bentuk
tabel silang . penggunaan crosstabs mengarah pada uji non parametric
Contoh Soal :1. masukkan data tinggi badan dan jenis kelamin mahasiswa berikut kedalam SPSS :Tinggi Badan(TB) Jenis Kelamin(JK) Tinggi Badan(TB) Jenis Kelamin(JK)170,2172,5180,3172,5159,6168,5168,5172,5174,5159,6170,4161,3
PRIAPRIAPRIAPRIAWANITAWANITAPRIAPRIAPRIAWANITAWANITAWANITA
PRIAWANITAWANITAWANITAWANITAPRIAWANITAWANITAPRIAPRIAWANITAWANITAWANITA
LANGKAH-LANGKAH :
1. Buat data sekelompok mahasiswa sesuai data diatas
2. pada kolom value JK diisikan ket (wanita=1, laki-laki=2) setiap pengetikan klik "add" kemudian klik OK. I Pada measure JK ganti dengan "Nominal", Tinggi badan dengan "Scale"
3. Mengisi value : ex. Jenis kelamin menggunakan keterangan “laki2 dan
wanita”
4. Memasukkan data pada bagian "Data View"
5. Setelah mengentri data pada data view kemudian dicari analisi deskiriptifnya. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Untuk menganilisis Tinggi Badan dapat dilakukan dengan cara analisis
diskriptif dengan submenu Frequency dan pemakaian Histrogram beserta
kurva normal :
1. Klik pada analyze → deskriptif statistic → Frequency
2. kemudian akan muncul kolom descriptive, masukkan salah satu data
yang akan dihitung, ex: TB, masukkan TB pada kolom Variabels
dalam layar Frequencies
3. Memunculkan histrogram beserta kurva normal → klik Charts → pilih
Histograms dan centang "with normaal curve" → Continue →ok
4. Intepretasi Data
Untuk menganilisis jenis kelamin dapat dilakukan dengan cara sbb :1. Klik pada analyze → deskriptif statistic → Frequency
2. kemudian akan muncul kolom descriptive, masukkan salah satu data yang
akan dihitung, ex: JK masukkan JK pada kolom Variabels dalam layar
Frequency
3. klik stastistik lalu centang modus
4. Klik Continue → OK
Langakh-langkah untuk menyimpan
1. file kemudian save as dan save
Untuk membuka file SPSS
klik file , open kemudian data
Cara Print harus di transport ke microsoftwords
1. Buka word
2. Buka out put SPSS, pilih objek yang akan dicopi, kemudian klik kanan
kemudian copi objek
3. Word kemudian klik paste
4. Setelah itu diklik icon print
Langkah-langkah untuk melihat histogram data
1. Klik analyze
2. Klik diskriptif statistic, lalu explore
3. Klik dependent
4. Klik plot, kemudian centang steam dan histogram
5. Klik continue dan kemudian ok
Untuk mengetahui miring atau tidak suatu data yang kita miliki maka
digunakan skewness.
Misalkan dari sebuah data SPSS didapat nilai skewnessnya -0,155,
nilai negative menunjukkan bahwa kurva mengarah agak miring kekiri.
Jika digunakan untuk uji normalitas makan gunakan hasil bagi antara
skewness dengan std eror of skewness.
CATATAN:
Jika nilai jatuhnya pada > 2 x > - 2 maka nilai tersebut berdistribusi normal
Koefisien varian
CATATAN:
Jika nilai jatuhnya pada > 2 x > - 2 maka nilai tersebut berdistribusi normal
Koefisien varian
UJI NORMALITAS
Untuk menentukan "UJI PARAMETRIC DAN NON PARAMETRIC"
Untuk mengetahui informasi apakah distribusi variabel numeric
berdistribusi normal atau tidak.
Metode Mengetahui Sebaran Normalitas :
Metode Parameter Kriteria sebaran data
dikatakan normal
Keterangan
Deskriptif
Koefisien
varian
Nilai koefisien varians > 30
%
SD/Meand x 100
%
Rasio
skewness
Nilai rasio skewnees -2 s/d 2 Skewnees / SE
skewnees
Rasio
kurtosis
Nilai rasio kurtosis -2 s/d 2 Kurtosis/SE
kurtosis
Histogram Simetris, tidak miring ke kiri atau kanan, tidak
terlalu tinggi/tidak terlalu rendah
Box plot Simetris media tepat di tengah, tidak ada outlier
atau nilai ekstrim
Normal Q-Q
plots
Data menyebar sekitar garis
Detrended Q-
Q plots
Data menyebar sekitar garis
pada nilai 0
Analitik Kolmogrov
Smirnov
Nilai kemaknaan (p) > 0,05 Untuk sampel
besar (>50)
Shapirp
Willk
Nilai kemaknaan (p) > 0,05 Untuk sampel
kecil (>50)
CATATAN:
jika sampel diatas 50 yang dibaca kolomogorof
jika sampel dibawah 50 shapirnov
nilai P sw sig=0.427, a = 0.05, p > a terima HO (tidak ada beda)
sehingga data berdistribusi normal.
1. Langkah nilai distribusi pada Crosstabs.
a. Plih analyze, klik distribusi statistic lalu crosstabs
b. Masukan variabel yang akan dihitung pada kolom row dan collom , ex:
tb pada ROW dan jenis kelamin pada colom
c. Klik cell, lalu percentage
d. Klik colom, continue
e. Ok
2. Langkah untuk memeunculkan nilai z
a. Pilih analyze, klik distribusi statistic
b. Kil desdcriptif
c. Centang pada standart dized
d. Continue, ok
OI : 95 % = a = 5 % (0.05)
HO : tidak ada beda, P>a
HI : ada beda, P<a
PERTEMUAN 3UJI BEDA DUA SAMPEL
(Paired Sampel T Test, Independent Sample T Test)
Uji dibagi dua :
1. Parametrik : a. Paired sampel T test
b. Independent sampel test
2. Non Parametrik : a. Wilcoxon
b. Sign test
c. Mc Nemar
1. UJI PARAMETRIK
I. Paired Sampel T Test
Dilakukan untuk 2 sampel dengan subjek yang sama → "TAPI"
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yg berbeda seperti
subyek A mendapat perlakuan I dan II.
Dua kali pengukuran sebelum dan sesudah (sampel berpasangan)
Contoh Kasus :
Sebuah perusahaan farmasi terkemuaka dengan memproduksi obat
penurun BB. Sebelum produk obat diproduksi secara masal, terlbeih dahulu
dilakukan uji coba(benar-benar ada efek tehadap penurun BB). Untuk itu, sebuah
sampel terdiri atas 10 orang, masing-masing I ukur Bbnya, kemudian setelah
minum obat tersebut selama sebulan, kembali I ukur berat badannya.
Langkah-Langkah penyelesaain :
1. Setting data ( masukan data ke SPSS dan simpan dgn nama “uji t paire”)
2. Analisis data ( pengolahan data )
a. Membuka file uji t paired
b. Pilih Analyze
c. Pilih submenu Compare-means
d. Pilih Paired-sample T test
e. Klik mouse pada variabel sebelum → klik mouse sekali lg pada
variabel sesudah, terlihat kolom current selection I bawah, trdpt ket 1
dan 2. Kemudian klik mouse pd tanda segitiga, pd paired variabel
terlihat sesudah … sebelum.
f. Klik option, continue, OK
3. Interpretasi hasil analisis.
Pada tahap ini kita dapat membaca hasil output yang telah dilakukan dan
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yaitu tidak ada perbedaaan BB sblm
dan sesudah mengkonsumsi obat penurun BB
Hasil : P uji paired t test = 0,067, jika alfa 0,05
P > alfa: H0 diterima
t hit>t table: H0 ditolak . Variabel = variasi
II. Independent Sample T Test
No. Berat badan (kg) No. Berat badan (kg)
sebelum sesudah sebelum sesudah
1 78,85 76,22 6 88,15 82,53
2 77,95 77,89 7 92,54 92,56
3 78,65 78,02 8 96,25 92,33
4 79,25 80,21 9 84,56 85,l2
5 82,65 82,65 10 88,25 84,56
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua populasi,
dgn melihat mean dua sampelnya.
Kata “ independent” atau “bebas” berarti tdk ada hubungan antara dua
sampel yg akan diuji.
Contoh kasus :
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara TB dan BB
seorang pria dan wanita. Untuk itu, 7 pria dan 7 wanita masing-masing diukur TB
dan Bbnya (angka dalam cm untuk TB dan kg untuk BB)
No. Tinggi Berat Gender No. Tinggi Berat Gender
1 174,5 65,8 Pria 8 154,7 48,7 Wanita
2 178,6 62,7 Pria 9 152,7 45,7 Wanita
3 170,8 66,4 Pria 10 155,8 46,2 Wanita
4 168,2 68,9 Pria 11 154,8 43,8 Wanita
5 159,7 67,8 Pria 12 157,8 58,1 Wanita
6 167,8 67,8 Pria 13 156,7 54,7 Wanita
7 165,5 65,8 Pria 14 154,7 49,7 Wanita
Rumusan masalah : apakah ada perbeaan tinggi badan dan berat badan
antara pria dan wanita?
Langkah- langkah penyelesaian :
1. Input data ( masukkan data ke SPSS dan simpan dgn nama uji t
independent).
2. Analisi data
a. Buka file uji t independent
b. Pilih analyze
c. Pilih submenu compare-means
d. Lalu pilih uji t independent test
e. Lakukan pengisian Test Variabeles , oleh karena yg akan diuji data
tinggi dan berat , mk klik mouse pad variabel tinggi.
f. Klik gender dan masukkan pd grouping variable
g. Klik mouse pd define group, lakukan pengisian angka 1 pd group 1 dan
angka 2 pd group 2.
h. Klik continue, option, continuem,OK.
3. Interpretasi hasil analisis
Pada tahap ini kita dpt membaca hasil output yang telah dilakukan dan
dapat disimpulkan bahwa :
Variabel tinggi badan : nilai prob 0,0001 < 0,005, maka Ho ditolak
Variabel beart badan : nilai prob 0,037 < 0,05, maka Ho ditolak
Keputusan : Ada perbedaan anatara populasi TB pria dan wanita dan populasi BB
pria dan wanita
CATATAN :
Contoh: p levene’s test: 0,037, p< alfa: terima H1 (antara pria dan wanita variannya tdk homogen)
-jika levene’s test tdk homogen maka dilanjutkan untuk uji equal variance not assumed, uji T 0,001, P< alfa, Ho ditolak (ada perbedaan TB antara pria dan wanita).-Jika levene’s test homogen, maka dilanjutkan dg equal variances assumed.
NB: Jika ingin membaca hasil output, klik kanan pada tabel pilih results coach
Uji tes untuk melihat homogenitas varians:Ho: tidak ada perbedaan, homogenH1: ada perbedaan, tidak homogen
PERTEMUAN 4UJI DUA SAMPEL NONPARAMETRIK
(Uji Kolmogrov Smirnov, Wald Wolfowits , Chi Square, Mann Whitney)
I. Uji Kolmogrov Smirnov Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang
signifikan untuk dua sampel yang independent. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Setting data2. Analisis data, meliputi:
a. Analyze » Nonparametric test » 2 independent sample b. Masukkan variable dependent dengan Test Variabel List.c. Pada grouping, masukkan variable independent. d. Pada define group, ketik 1 untuk group 1, 2 untuk group 2 kemudian
klik continue.e. Pada bagian Test Type pilih Kolmogrov-Smirnov lalu klik OK
II. Uji Wald- wolfowitz Uji ini pada prinsipnya sama dengan uji Mann-Whitney dan uji Kolmogro-
Smirnov. Uji ini menggunakan banyaknya rangkaian yang terdapat pada dua sampel. Menguji dua sampel apakah berasala dari populasi yang identic atau tidak.
Langkah-langkah pengujian:
1. Setting data2. Analyze » nonparametric test » 2 independent samples3. Masukkan variable dependent pada Test Variable List.4. Pada grouping, masukkan variable independent.5. Pada define group, ketik 1 untuk group 1, 2 untuk group 2 kemudian klik
continue.6. Pada bagian Test Type pilih Wald-Wolfowitz lalu OK
1. Uji Chi - Square Digunakan unutk menguji hipotesis terhadap proporsi relative dari
kasusu-kasus yang dikelompokkan dalam beberapa group. Data yang digunakan adalah data nominal dalam bentuk frekuensi. Dapat digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan
antara jumlah pengamatan suatu objek tertentu pada tiap klasifikasinya
terhadap nilai harapan (expected value) yang berdasarkan hipotesis nol-nya.
Langkah-langkah pengujian:
1. Setting data2. Analisis data, meliputi:
a. Analyze » descriptive Statistic » Cosstrabb. Masukkan variable dependent pada colomn dan variable independent
pada row.c. Klik kotak Statistic dan pilih chi-squareKlik continue dan OK
2. UJI NON PARAMETRIK
untuk data berpasangan, terdapat berbagaimacam pengujian yang dapat dilakukan, misalnya dengan:
I. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
Uji alternative uji t data berpasangan, Untuk data berskala ordinal/interval yang tidak berdistribusi normal
Contoh kasus:Dinas kesehatan kabupaten X yang melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian kendaraan dinas terhadap kinerja bidan desa. Table data:
Kinerja bidan sebelum diberi kendaraan dinas
Kinerja bidan sesudah diberi kendaraan dinas
100 10598 9476 7890 9887 9089 8577 8692 8778 8082 83
Langkah-langkah penyelesaian:1. Input data (Setting Data)
2. Analyze→Nonparametric tests → 2 Related Samplesa. Pada tampilan kotak dialog 2 Related Samples klik variabel
Sebelum dan Sesudah untuk dimasukkan pada bagian Test Pair(s) List dengan menekan tanda segitiga
b. Kemudian langkah terakhir yaitu pada bagian Test Type pilih Wilcoxon kemudian klik OK.
3. Maka akan muncul interpretasi hasilnya P uji wilcoxon=0,358, P > alfa: (Ho diterima) tidak ada perbedaan yg signifikan sebelum dan sesudah diberi kendaraan.
II. Uji Tanda (Sign Test) Uji ini mempunyai fungsi yang sama dengan uji peringkat bertanda
Wilcoxon, hanya berada teknik perhitungan.Contoh kasus I:
“sama dengan contoh kasus pada Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon”
Langkah-langkah penyelesaian :1. Input data (Setting Data)2. Analyze → Nonparametric tests → 2 Related Samplesa. Pada tampilan kotak dialog 2 Related Samples klik variabel klik variabel
Sebelum dan Sesudah untuk dimasukkan pada bagian Test Pair(s) List dengan menekan tanda segitiga
b. Kemudian langkah terakhir yaitu pada bagian Test Type pilih Sign →OK.c. Iinterpretasi hasil
III. Uji Mc. Namer untuk data nominal tidak berbeda debgab uji sign test dan peringkat bertanda wilcoxon →
bedanya adalah untuk "UNTUK DATA NOMINAL"
Langkah-langkah uji :
1. Input data2. Analize → non parametric test →2 related sampel3. masukkan secara berpasangan pada test pair list4. pilih Mc. Namer
PERTEMUAN 5UJI 3 SAMPEL BEBAS NON PARAMETRIK
(Uji Kruskall Wallis, Anova)
Parametrik : menggunakan one way anova (dg syarat varians antar kelompok harus homogen, variabel yg mau diuji harus berdistribusi normal). Contoh buku aplikom hal 45. (contoh variabelnya: kelompok shift dan produktivitas).
Apakah ada perbedaan produktivitas kerja terhadap kelompok shift?”, maka merupakan rasio interval
Langkah-langkah :1. Input data2. Analize - Compare means - one way anova (dependent: untuk variable yg
akan diuji. factor: variable penyebabnya).3. pilih options →centang homogenitas of varians4. continue →ok5. Untuk mengetahui kelompok mana saja yg berbeda:1. Analize → Compare means → one way anova (dependent: untuk variable
yg akan diuji. factor: variable penyebabnya).2. pilih post hoc → centang benferoni dan tukey3. continue →ok
Uji normalitas dilihat dari pertanyaan penelitian. JIka variabel merupakan data rasio interval maka uji normalitas. jika bukan
rasio interval seperti ordinal tidak perlu dilakukan uji normalitas.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: produktivitas
(I) kelompok shift
(J) kelompok shift
Mean Differenc
e (I-J)Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper
Bound
Tukey HSD
shift 1 shift 2-
7.5000(*)2.6624
6.035
-14.608
8-.3912
shift 3
-7.5000(*)
2.66246
.035-
14.6088
-.3912
shift 4 -4.7500
2.66246
.295-
11.8588
2.3588
shift 2
shift 17.5000(*)
2.66246
.035 .391214.608
8
shift 3 .0000 2.66246 1.000
-7.1088
7.1088
shift 4 2.7500 2.66246 .731
-4.3588
9.8588
shift 3
shift 17.5000(*)
2.66246
.035 .391214.608
8
shift 2 .0000 2.66246 1.000
-7.1088
7.1088
shift 4 2.7500 2.66246 .731
-4.3588
9.8588
shift 4
shift 14.7500
2.66246
.295-
2.358811.858
8
shift 2
-2.7500 2.66246 .731 -9.8588
4.3588
shift 3 -2.7500 2.66246 .731
-9.8588
4.3588
Bonferroni
shift 1 shift 2-
7.5000(*)2.6624
6.043
-14.855
9-.1441
shift 3
-7.5000(*
)2.66246 .043
-14.855
9-.1441
shift 4 -4.7500 2.66246 .488
-12.105
92.6059
shift 2
shift 1 7.5000(*)
2.66246 .043 .144114.855
9
shift 3 .0000 2.66246 1.000
-7.3559
7.3559
shift 4 2.7500 2.66246 1.000
-4.6059
10.1059
shift 3
shift 1 7.5000(*)
2.66246 .043 .144114.855
9
shift 2 .0000 2.66246 1.000
-7.3559
7.3559
shift 4 2.7500 2.66246 1.000
-4.6059
10.1059
shift 4
shift 14.7500 2.66246 .488
-2.6059
12.1059
shift 2 -2.7500 2.66246 1.000
-10.105
94.6059
shift 3 -2.7500 2.66246 1.000
-10.105
94.6059
* The mean difference is significant at the .05 level.
Cara membaca
1. Bandingkan masing2 shift2. lihat kolom sig, bandingkan dg alfa.3. jika kurang dari alfa maka ada perbedaan.
produktivitas
kelompok shift N
Subset for alpha = .05
1
2
Tukey HSD(a)
shift 1 12 35.5833
shift 4 12 40.3333 40.3333
shift 2 12 43.0833
shift 3 12 43.0833
Sig. .295 .731
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.a Uses Harmonic Mean Sample Size = 12.000.
Cara membaca:membandingkan antar shift, jika nilai berada pada satu kolom maka tidak ada perbedaan.Uji Nonparametrik (untuk uji ordinal):
1. analize2. non parametric test3. k independent sampel (dependent: untuk variable yg akan diuji. groping:
variable penyebabnya).4. pilih define group5. centang median dan kolmogrov6. continue7. ok
Frequencies
kelompok shift
shift 1
shift 2 shift 3 shift 4
produktivitas
> Median 0 8 8 5
<= Median
12 4 4 7
NB: Jika nilai lebih dari median, maka produktivitas kerjanya tinggi.
I. Uji Kruskal Walis
Perluasan dari uji U mann Whitney Perluasan uji non parametric dari anova Uji ini dilakukan jika SYARAT HOMOGENEITY OF VARIANCE
TIDAK TERPENUHI
Contoh kasus : Penggadaan uji coba kebijakan penempatan sarjana kesehatan (sarjana keperawatan, kedokteran, kesehatan masyrakat) sebagai kepala puskesmas, karena diasumsikan mereka mempunyai kemampuan yang sama sebagai manajer puskesmas.
Langkah - Langkah :1. Uji normalitas
Analyze - Descriptive - ExploreDependent = TPAPlots = centang Normality Plots with tes → distribusi normal P = 0,624HO diterima → tidak ada perbedaan → normal / homogenKarena N>50 → yang dibaca " SHAPIRO WILK"
Normal → Parametrik → anova Analyze → compare means → one way → options → homogenity
(untuk mengetahui homogenitas Asumsi varians P < α → tidak terpenuhi → terpenuhi → loncat
pakai "KRUSKAL WALLIS"(karena data yang diuji rasio - interval → uji normalitas
Analyze → nonpar → several independent → K-wallis
Langkah-langkah Pengerjaan1. Input data (Variabel = TPA2. Analisis Data :
Analyze – non parametric test – K independent sample Pindahkan dependen variable sebelah kiri ke variable uji / test
variable list sebelah kanan dengan tanda» Pindahkan variable independent ke grouping variable sebelah kanan
dengan tanda » Pada define range isikan batas atas dan batas bawah variable yang
diuji Pada ‘test type’ pilih ‘Krusskal Wallis H’
2. Uji Median Pelengkap dari uji Kruskal Wallis H. Uji ini ingin melihat apakah sampel yang diambil berasal dari
populasi dengan median yang sama Langkah-langkah :
1. Input dataData berbentuk ordinal → tidak perlu uji normalitas → masuk uji nonpar → kruskal wallis dengan median untuk data rasio interval tidak homogen, ordinal,
2. Analisis data Analyze – non parametric test – K independent sampl Pindahkan dependen variable sebelah kiri ke variable uji / test
variable list sebelah kanan dengan tanda » pindahkan variable independent ke grouping variable sebelah
kanan dengan tanda » Pada define range isikan batas atas dan batas bawah variable
yang diuji Pada ‘test type’ pilih ‘Krusskal Wallis H’
PERTEMUAN 6UJI TIGA SAMPEL, NON PARAMETRIK BERHUBUNGAN
(Uji Friedman, Kendall's W, Cochran Q)
I. Uji Friedman uji non parametrik dari pengukuran "BERULANG" satu sampel
atau merupakan "ANOVA DUA ARAH" dengan menggunakan "RANK/PERINGKAT" sebagai tolok ukur
misal : apakah ada perubahan tinggi badan setelah penambahan protein dan sebelum penambahan protein. Terdpat pengukuran BERULANG dari sebelum penambahan dan sesudah penambahan
1. Contoh kasus :Dalam rangka ulang tahun ke 16 RS ingin mengetahui apakah ada perubahan manajemen setelah melewati 3 kali pergantian pimpinan/direktur yang berbeda. Diambil sampel sebanyak 10 orang karyawan yg bekerja selama 15 th atau melewati 3 x pergantian direktur.
Langkah - Langkah :1. Masukan data di bawah ini
Sampel Direktur A Direktur B Direktur C1 76 79 962 68 79 843 64 77 964 78 73 885 79 81 686 73 79 867 80 86 718 73 84 739 81 79 8010 79 90 77
2. Rumusan Masalah : apakah ada perbedaan perubahan manajemen sebelum dan sesudah pergantian pimpinan direktur.
3. Hipotesis :Ho : Tidak ada perubahan manajemen setelah melewati 3 kali pergantian pimpinan direkturH1 : ada perubahan manajemen setelah melewati 3 kali pergantian pimpinan direktur
4. Input data perubahan kinerja sesuai data diatas
Input data pada variabel view --> 3 variabel
Input data pada view
5. Analisi dataAnalyze - Nonparametric Test - K related sampel (muncul kotak dialog)Pindahkan variabel sebelah kiri - kanan dengan tanda ►Pada "Test Type" --> centang FRIEDMAN
6. Intepretasi data
7. Keputusan :
Out put bag 1:
Out put bag 2:
Berdasarkab nilai probabilitas (p) (Asymp. Sig)Asymp. Sig > α ---> 0,387 > 0,005 --> Ho diterima
8. Kesimpulan Tidak ada perubahan manajemen setelah melewati 3 kali pergantian
pimpinan direktur
II. Uji Kendall's W (Uji Keselarasan)Uji ini merupakn normalisasi dari uji friedman. Digunakan untk mengetahui sejauh mana himpunan peringkat dan tidak individu selaras atau tidak .Contoh kasus sama dengan Friedman. Langkah-Langkah :
1. Ineput data2. Analisis Data :Analyze - Nonparametric - K related samples (muncul kotak dialog)Pindahkan variabel sebelah kiri - kanan dengan tanda ►Pada "Test Type" --> centang Kendall's W
3. intepretasi data
4. Keputusan : Berdasarkab nilai probabilitas (p) (Asymp. Sig)
Asymp. Sig > α ---> 0,387 > 0,005 --> Ho diterima5. Tidak ada perubahan manajemen setelah melewati 3 kali pergantian pimpinan direktur
I. Uji Cochran's Q
Digunaka jika variabel yang didapat DIKOTOMI (dinyatakan dalam dua nilai)
Merupakan perluasan dari Uji Mc Nemar dalam situasi > 2 sampel
Contoh Kasus :1. apakah ada perbedaan hasil yang didapat pada 3 orang interviewer dengan tipe : 1. Kepribadian, 2. Penyabar, 3.Formal. untuk pengujian mereka diterjunkan pada 18 KK untuk melakukan interview.
KK Interviewer 1 Interviewer 2 Interviewer 31 0 0 02 1 1 03 0 1 04 0 0 05 1 0 06 1 1 07 1 1 08 0 1 09 1 0 010 0 0 011 1 1 112 1 1 113 1 1 014 1 1 015 1 1 016 1 1 117 1 1 018 1 1 00 = Tidak senang1 = Senangα = 0,05
Langkah-Langkah Input data :1. Input Data
Input data ke dua pada kolom data view.
2. Analyze - Nonparametric Test - K related samples Pindahkan variabel sebelah kiri - kanan dengan tanda ► Pada "Test
Type" --> centang Kendall's W
3. Intepretasi Hasil
4. Keputusan
Berdasarkab nilai probabilitas (p) (Asymp. Sig)Asymp. Sig > α ---> 0,028> 0,005 --> Ho diterima
5. KesimpulanTidak ada perbedaan hasil yang didapat pada 3 orang interviewer dengan
tipe : Kepribadian, Penyabar, Formal