resume blended learning bab 1 2 3-libre

12
RESUM BELAJAR dan PEMBELAJARAN BLINDED LEARNING ( Untuk memenuhi tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran yang dibimbing oleh Bpk.Husamah,S.Pd ) MASFADILAH 201310070311161 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ANGKATAN 2013/2014

Upload: dita-dita-putri

Post on 25-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

RESUM BELAJAR dan PEMBELAJARAN

BLINDED LEARNING

( Untuk memenuhi tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran yang dibimbing oleh

Bpk.Husamah,S.Pd )

MASFADILAH

201310070311161

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ANGKATAN 2013/2014

Page 2: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

BAB 1

MENGENAL BLENDED LEARNING

A. Mengapa Harus Blended Learning?

Bagaimana pun juga, belajar merupakan proses dua arah. Peserta didik memerlukan

umpan balik (feedback) dari pengajar dan sebaliknya sang pengajar juga memerlukan umpan

balik dari peserta didik. TPACK mendiskripsikan titik temu (intersection) yang penting dari

ketiga macam pengetahuan yang harus dimiliki pengajar/pendidik sebagai tempat dimana

pembelajaran yang efektif dapat berlangsung. Oleh karena itu, pendidik perlu terus-menerus

belajar sepanjang hayat agar dapat meningkatkan layanannya terhadap peserta didik yang

dipercayakan kepadanya untuk dibelajarkan. Salh satu cara yaitu dengan mengembangkan

Blended Learning. Blended Learning ini menggabungkan ciri-ciri terbaik dari pembelajaran

di kelas (tatap muka) dan ciri-ciri terbaik pembelajaran online untuk meningkatkan

pembelajaran mendiri secara aktif oleh peserta didik dan mengurangi jumlah waktu tatap

muka di kelas.

B. Konsep Blende Learning

Karakteristik Blended Learning adalah sebagai berikut:

a) Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model

pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang

beragam.

b) Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung atau tatap muka (face-to-face),

belajar mandiri, dan belajar via online.

c) Pembelajaran yang didekung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara

mengajar dan gaya pembelajaran.

d) Pengajar dan orang tua peserta belajar memiliki peran yang sama penting,

pengajar sebagai fasilitator dan orang tua sebagai pendukung.

Prinsip dasar Blended Learning adalah komunikasi. Kegiatan pembelajaran

melalui kelas konvensional dan kelas virtual atau online memiliki kelebihan dan

kekurangan sehingga ketika digabungkan, diharapkan dapat saling melengkapi.

Page 3: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

C. Tujuan dan Kategori Blended Learning

Tujuan dari penerapan Blended Learning dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik didalam proses balajar

sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.

b) Menyediakan peluang yang praktis-realistis bagi pengajar dan peserta didik untuk

pembelajaran secara mandiri, bermanfaat dan terus berkembang.

c) Peningkatan penjadwalan fleksibelitas bagi ppeserta didik, dengan

menggabungkan aspek terbia dari tatap muka dan pembelajaran online.

Blended Learning memiliki dua kategori utama, yaitu:

a) Peningkatan bentuk aktivitas tatap muka (face-to-face), untuk merujuk pada

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam aktifitas tatap muka.

b) Pembelajaran campuran (hybrid learning), mengurangi aktivitas tatap muka tetepi

tdak menghilangkannya, serta memungkinkan peserta didik untuk belajar secara

online.

D. Implementasi Blended Learning

Blended Learning dibutuhkan pada saat:

1. Proses belajar-mengajar tidak hanya tatap muka, namun dengan menambahkan waktu

pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dunia maya.

2. Membuat proses komunikasi non-stop antara pengajar dan peserta didik menjadi

mudah dan cepat.

3. Peserta didik dan pengajar dapat diposisikan sebagai pihak yang belajar (bukan hanya

peserta didik saja yang belajar)

Carmen menyebutkan lima kunci sebagai pedoman untuk meramu resep yang tepat bagi

Blended Learning yaitu:

1. Live Event, yaitu pembelajaran langsung atau tatap muka yang berlangsung scara

singkron dalam waktu dan tempat yang sama ataupun waktu sama tempatnya

berbeda.

2. Pembelajaran mandiri (self-paced-learning), mengombinasikan pembelajaran

mandiri yangmemungkinkan peserta belajar kapan saja dan dimana saja dengan

Page 4: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

menggunakan berbagai konten yang dirancang khusus untuk belajar mandiri baik

berdasarkan teks maupun multimedia.

3. Kolaborasi (collaboration), kolaborasi pengajar maupun kolaborasi antar peserta

beljar yang kedua-duanya bersifat lintas sekolah.

4. Asesmen, yakni cara untuk mengukur keberhasilan belajar (teknik asesmen)

dalam proses pembelajaran.

5. Materi pendudkung kinerja (performance support materials), yakni memastikan

sumber daya untuk mengombinasikan pembelajaran tatap muka dalam kelas dan

virtual.

E. Penelitian Terkait Blended Learning

Hasil penelitia Faizal, mendapatkan kesimpulan bahwa implementasi Blended Learning

mampu:

1. Meningkatkan keaktifan

2. Meningkatkan sikap kemandirian belajar

3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik

Dalam penelitian pembelajaran biologi dengan mengimplementasikan Blended Learning

pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA putra SMA Islam terpadu Nur Hidayah

Kartasura.

F. Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning

1. Kelebihan Blended Learning

a) Peserta didik leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri

dengan memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara online.

b) Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan pengajar atau peserta didik lain

di luar jam tatap muka

c) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik di luar jam tatap muka

dapat dikelola dan dikontrol dg baik oleh pengajar.

d) Pengajar dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas internet.

e) Pengajar dapat meminta peserta didik membaca materi sebelum pembelajaran

f) Pengajar dapat melaksanakan kuis, memberikan balikan dan memanfaatkan

hasil tes dengan efektif.

Page 5: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

g) Peserta didik dapat berbagi file dengan peserta didik lain

2. Kekurangan Blended Learning

a) Media yang dibutuhkan beragam, sehingga sulit diterapkan apabila saran dan

prasarana tidak mendukung.

b) Tidak meratanya fasilitas yang dimilki peserta didik, seperti halnya computer

dan akses internet

c) Kurangnya pengetahuan sumber daya pembelajaran (pengajar, peserta didik

dan orang tua) terhadap penggunaan teknologi.

G. Kedudukan Masing-Masing Komponen dalam Blended Learning

1. Face-to-Face (tatap muka)

Pembelajaran tatap muka ini dimaksudkan untuk memberikan rambu-rambu

dalam pelaksanaan pembelajaran serta mendekatkan hubungan emosional antara

peserta didik dan pengajar.

2. E-learning

Pembelajaran berbasis teknologi internet memainkan peran penting dalam

pelaksanaan pembelajaran berbasis Blended Learning. Untuk menghasilkan E-

learning ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu bersifat sedrhana, personal dan

cepat.

3. M-learning

Yaitu pembelajaran dengan menggunakan teknolgi yang mudah dibawa

(portable), yang terfokus pada teknologi, sehingga pembelajaran dapat dilakukan

dilokasi yang tidak tetap.

H. Relevansi Blended Learning dalam Membentuk SDM Berkarakter (Analisis Khusus

Perguruan Tinggi)

Terbentuknya suatu masyarakat berbasis sains (science-based-society), kegiatan bisnis

berbasis ilmu penegetahuan (knowledge-based business enterprises) dan terwujudnya suatu

budaya baru berlandaskan IPTEK terutama teknologi informasi yangwujud utamanya adalah

internet. Oleh karena itu penggabungan berbagai keunggulan pembelajaran berbasis internet

dengan tatap muka pada akhirnya dapat meningkatakan kreativitas peserta didik. Melalui

cara ini , peserta didik mesti memiliki daya saing yang tinggi. Pada akhirnya akan mencetak

putera-puteri bangsa yangcerdas, kreatif, inovatif dan tangguh (SDM Berkarakter).

Page 6: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

BAB II

KOMPONEN PERTAMA BLENDED LEARNING FACE-TO-FACE LEARNING

A. Memahami Konsep Pendekatan, Strategi, Model dan Metode Pembelajaran Sebagai

Face-to-face

1. Pendekatan Pembelajaran

a. Pendekatan Berbasis Konsep

Pendekatan dimana peserta didik dibimbing memahami sesuatu melalui

pemahaman konsep yang tekandung di dalamnya. Ciri-ciri suatu konsep adalah:

a. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu;

b. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung;

c. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya;

d. Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalamn-pengalaman;

e. Konsep yang benar berbentuk pengertian.

b. Pendekatan Keterampilan Proses

Kemampuan peserta didik untuk mengelola (memperoleh) apa yang

didapat dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM), yang memberikan kesempatan

seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengamati, menggolongkan,

menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, mengomuni-

kasikan hasil perolehan tersebut.

c. Pendekatan Konstruktivitas

Pengajar didalam kelas lebih banyak berurusan dengan strategi, bukan

sekedar memberikan informasi. Tugas pengajar adalah mengelola kelas sebagai

sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi peserta

didik.

d. Pendekatan Multikultural

Sebuah kebijakan sosial yang didasarkan kepada prinsip-prinsip

pemeliharan budaya dan saling memiliki rasa hormat antara seluruh kelompok

budaya dalam masyarakat.

Page 7: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

e. Pendekatan Kooperatif

Pembelajaran komperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran

berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajran kooperatif merupakan strategi

belajar dengan sejumlah peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang

tingkat kemampuannya berbeda.

f. Pendekatan Salingtemas

Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan

lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu

dan sebaliknya.

Suatu lingkungan pendidikan atau pengajaran memiliki fungsi-fungsi

sebagai beriku:

1. Fungsi psikologis;

2. Fungsi pedagogis;

3. Fungsi intruksional.

g. Pendekatan PAIKEM

PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai:

pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode

tertentu dan berbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan

sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan.

2. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan sebagai rencana, metode atau serangkaian

aktivitas yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

3. Model Pembelajaran

Beberapa model pembelajaran yang relavan untuk pembelajaran biologi;

a. Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual (contextual Teaching and Learning)

b. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)

c. Pembelajaran Langsung (direct Learning)

d. Pembelajaran Berbasis-Masalah (Problem-Based Learning)

e. Pembelajaran Berbasis Proyek (Projrct-Based Learning).

Page 8: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

f. Siklus Belajar (learning Cycle)

g. Model Pembelajaran Perubahan Konseptual

1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran dapat diartikan cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan

praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Hakikat Metode Pembelajaran Tatap Muka (face-to-face)

Pembelajaran formal yang umumnya dilakukan disekolah berlangsung melalui

metode pembelajaran tatap muka (face-to-face). Kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi langsung antara peserta didik dan pendidik. Metode pembelajaran

merupakan teknik pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

C. hubungan Metode Pembelajaran Tatap Muka dengan Hasil Pembelajaran

penggunaan metode pembelajaran yang sesuai akan membuat materi yang sulit

menjadi lebih mudah, serta materi yang kurang menarik bias menjadi lebih mudah, serta

materi yang kurang menarik bisa menjadi lebih menarik. Oleh sebab itu, pengajar harus

berupaya merancang metode pembelajaran yang baik dan menyenangkan dalam

pembelajaran tatap muka.

D. Metode-metode Pembelajaran Tetap Muka (face-to-face) serta implikasinya dalam

Pembelajaran Biologi.

Berikut ini akan dibahas beberapa metode pembelajaran yang digunakan pada

pembelajaran tatap muka, antara lain:

1. Metode ceramah;

2. Metode tanya jawab;

3. Metode diskusi;

4. Metode demonstrasi;

5. Metode eksperimen;

6. Metode pemberian tugas;

7. Metode latihan;

8. Metode bercerita;

9. Metode karyawisata;

10. Metode bermain peran;

Page 9: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

11. Metode studi kasus.

E. Kelebihan Metode Pembelajaran Tatap Muka

Secara umum, pemebelajaran tatap muka memiliki berbagai kelebihan terhadap

pengajar maupun peserta didik, antara lain:

1. Disiplin formal yang diterapkan pada pembelajaran tatap muka dapat membentuk

disiplin mental;

2. Memudahkan pemberian penguatan (reinforcement) dengan segera;

3. Memudahkan proses penilaian oleh pengajar;

4. Menjadi wahana belajar berinteraksi terhadap peserta didik.

F. Kekurangan Metode Pembelajaran Tatap Muka

Di balik kelebihan, secara umum metode pembelajaran tatap muka ini juga memiliki

beberapa kekurangan, seperti:

1. Membuat kekakuan dalam pembelajaran, karena anak dipaksa untuk belajar

dengan cara pengajar;

2. Pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara klasikal sering kali tidak dapat

mengakomodasi gaya belajar peserta didik yang bervariasi.

3. Pembelajaran yang menoton membuat semakin menurunnya inisiatif dan

kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.

Page 10: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

BAB III

KOMPONEN KEDUA BLENDED LEARNING E-LEARING OFFLINE

A. Pengertian E-Learning

Perkembangan ICT yang sangat pesat membawa dampak yang begitu besar bagi

pola hubungan antar individu, antar komunitas, bahkan antar Negara atau bangsa. Tujuan

pemanfaatan ICT yaitu 1. Memperluas sikap kompetitif (competitive positioning); 2.

Meningkatkan cetra merek (brand image); 3. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan

pengajaran; 4. Meningkatkan kepuasan peserta didik; 5. Meningkatkan pendapatan; 6.

Memperluas basis peserta didik; 7. Meningkatkan kuaitas pelayanan; 8. Mengurangi

biaya operasi; 9. Mengembangkan produk dan layanan baru.

B. Pengertian Pembelajaran Berbasis E-Learning Offline

Pembelajaran berbasis e-learning offline dalam pelaksanaannya tidak

menggunakan jaringan penghubung atau LAN. Biasanya, system ini hanya menggunakan

komputer sebagai alat bantu belajar.

C. Pembelajaran Berbasis Komputer Sebagai Wujud Aplikasi Pembelajaran E-

Learning Offline

Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respons

yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Lebih dari itu,

komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan

kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer

memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Multimedia berbasis

komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk

melatih keterampilan dan kompetensi tertentu.

Beberapa istilah yang sering digunakan dalam pembelajaran berbasis komputer antara

lain:

1. Computer-Assited Instructional (CAI)

2. Computer-Management Instruction (CMI)

3. Computer-Assited Learning (CAL)

4. Computer-Mediated Learning (CML)

5. Computer-Based Learning (CBL)

Page 11: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

6. Computer-Based Instruction (CBI)

D. Media dalam Pembelajaran Berbasis E-Learning Offline

Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas

pesan yang disampaiakan pengajar. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual

dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar peserta didik (pola

bermedia). Bentuk penggunaan media pembelajaran computer (e-learning offline) yang

dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:

1. Multimedia Persentasi

2. CD Multimedia Interaktif

3. Video Pembelajaran

E. Kelebihan Pembelajaran E-Learning Offline

Multemedia interaktif adalah 1. Mampu menampilkan multimedia dengan file

lebih besar, 2. Jauh lebih hemat disbanding dengan pemanfaatan media secara online, 3.

Tingkat interaktivitasnya tinggi karena memiliki lebih banyak pengalaman belajar

melalui teks, audio, video, hingga animasi yang dikemas dengan tayangan gambar yang

ditampilkan bersamaan dengan judul dan narasi suara dan juga menampilkan tingkah

laku manusia atau pekerjaan yang kompleks.

F. Kelemahan Pembelajaran E-Learning Offline

Kelemahan pertama adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan

program komputer. Di samping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer

yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan

biaya relative tinggi. Selain itu, merancang dan memproduksi program pembeajaran yang

berbasis komputer merupakan pekerjaan yang tidak mudah.

G. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasi E-Learning Offline

Penggunaan komputer sebagai media pengajaran ini dikenal dengan nama pengajaran

dengan bantuan komputer atau Computer-Assisted (CAL). Berbasis komputer memiliki 3

unsur, yaitu urut-urutan yang dapat disesuaikan, jawaban, respon atau pekerjaan dari

peserta didik, umpan balik tepat yang disesuaikan. Proses intrusional sebagai berikut:

1. Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran;

2. Mengevaluasi peserta didik (tes);

3. Mengumpulkan data mengenai peserta didik;

Page 12: Resume Blended Learning Bab 1 2 3-Libre

4. Melakukan analisis statistic mengenai data yang didapatkan pembelajaran;

5. Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan).

Prinsip-prinsip perancangan CAi, yaitu:

1. Belajara harus menyenangkan;

2. Interaktivitas;

3. Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan umpan baliknya tersedia;

4. Menuntun dan melatih peserta didik dengan lingkungan informal.