resume buku_taujih ruhiyah_zuber safawi

20
TAUJIH RUHIYAH Pesan-Pesan Spiritual Penjernih Hati (Abdul Hamid Al Bilali) H. ZUBER SAFAWI

Upload: zaki-nabiha

Post on 26-Jun-2015

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

TAUJIH RUHIYAHPesan-Pesan Spiritual Penjernih Hati (Abdul Hamid Al Bilali)

H. ZUBER SAFAWI

Page 2: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

Secara umum buku ini memuat taujih/arahan untukkembali menjernihkan ruhiyah kita. Menjalani kehidupandengan berorientasi akhirat menjadi kunci utama ruhiyah yangakan selalu segar, sehat dan tidak terlalaikan oleh kenikmatandunia. Dunia hanyalah pemberhentian sementara untukmenyiapkan perbekalan menuju terminal akhir, yaitu akhirat.

Sang penulis (Abdul Hamid Al Bilali) menguraikandengan gamblang kiat-kiat untuk selalu berorientasi padaakhirat. Mengingat beratnya siksa Allah bagi orang-orang yanglalai dalam hidupnya adalah salah satu kiat yang dilakukanoleh para generasi terdahulu agar tak terlena dengankehidupan dunia.

GAMBARAN UMUM

Page 3: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

Penulis menguraikan tema utama buku ini secara luwes. Dimulai dengan gambaran karakter orang-orang yang hatinya senantiasa jernih, apa yang menyebabkan mereka mampu senantiasa menjaga kejernihan ruhaninya, hingga tips bagaimana menjaga kejernihan hati dan beberapa kendalanya.

Tema-tema tersebut dipaparkan dalam taujih-taujih singkat dengan sub topik sebagai berikut:

SISTEMATIKA

Page 4: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

1. Para Pencinta Waktu Fajar

2. Aku Bertawakkal Kepada Allah

3. Jika Kalian Bersyukur, Aku TambahkanKenikmatan Pada Kalian

4. Sadar dan Orang-orang yang Sadar

5. Kiat-kiat Menguatkan Kesadaran

6. Perasaan Merasa Berdosa

7. Hisablah Diri Kalian Sebelum Kalian Dihisab

8. Orang-orang Misterius

9. Biarawan-Biarawan di Malam Hari

10.Khusuk yang Tiada Lagi

SISTEMATIKA

Page 5: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

11. Para Penggembala di Sekitar Cagar Alam12. Cinta Dunia13. Inilah Dunia yang Kalian Buru14. Hakikat Penderitaan dan Kenikmatan15. Zuhud Semu Orang Bodoh16. Standar Akhirat17. Generasi Tabi’in Menciptakan Standar Baru18. Hari-hari Dunia di Akhirat19. Bentuk-bentuk Penyesalan Pada Hari Kiamat 20. Saksi-saksi Pada hari Kiamat21. Kesaksian Para Nabi dan Malaikat22. Kesaksian Organ Tubuh

SISTEMATIKA

Page 6: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

23. Kiat-kiat Menumbuhkan Obsesi pada Akhirat24. Karakteristik Orang-orang yang Berobsesi pada

Akhirat25. Kendala-kendala Menanamkan Obsesi pada Akhirat26. Contoh Figur yang Berobsesi pada Akhirat27. Penasihat yang Selalu Bungkam28. Ingatlah Pemutus Segala Kenikmatan29. Apa yang Dilakukan Setelah Ingat Kematian?30. Kendala-kendala Taubat31. Mati Mengenaskan32. Contoh-contoh mati mengenaskan

SISTEMATIKA

Page 7: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

Ada beberapa tema besar yang diangkat penulis dalam mendukung tema utama buku ini.

1. Karakter/sifat orang-orang yang berorientasi pada akhirat.

2. Hakikat kehidupan dunia dan akhirat.

3. Gambaran tentang hari akhir.

4. Kiat-kiat berorientasi pada akhirat

5. Kendala untuk berorientasi pada akhirat.

6. Figur tokoh yang berorientasi akhirat

RINGKASAN

Page 8: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

a. Menghidupkan waktu malamnya untuk beribadah kepadaAllah

- Mencintai waktu fajar dan tidak meninggalkan shalat shubuhdan ashar berjamaah.

- Waktu shubuh dan ashar adalah waktu malaikat yang bertugassiang dan malam bergati shift, sehingga jika beribadah di duawaktu itu akan disaksikan oleh dua shift malaikat sekaligus.

- Shalat Shubuh dan Isya adalah ibadah yang paling sulit dilakukanoleh orang munafik, sehingga orang yang konsisten berjamaahshubuh dan isya adalah orang yang memiliki kekuatan iman dankebersihan dari sifat munafik.

- Melakukan qiyamu lail dan bermunajat kepada Allah di waktumalam.

- Qiyamu lail merupakan ibadah yang berat karena harusmeninggalkan kenikmatan beristirahat sehingga menjadi standarbagi orang-orang yang mampu memikul tugas berat.

- Hasan Al Bashri mengatakan, jika seseorang mengerjakan dosaia tidak dapat mengerjakan qiyamu lail, gara-gara dosanya itu.

Karakter Orang-orang yang Berorientasi Pada Akhirat

Page 9: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

b. Tawakkal kepada Allah- Menyerahkan segala urusan dan meminta pertolongan

hanya kepada Allah setelah upaya maksimal yangdilakukan mamnusia adalah bukti pengakuan ataskelemahan diri, mengakui kekuasaan dan kebesaran Allahketundukan seorah makhluk pada penciptanya.

- Orang yang tawakkal kepada Allah memilika peluang besarmejadi bagian dari 70 ribu yang masuk surga tanpa hisab.

- Orang yang tawakkal akan semakin dekat dengan-Nya.- Ia akan dijauhkan dari syirik.- Semakin ridho dengan takdir Allah dan memiliki

kepasrahan total pada-Nya.- Hatinya tidak lagi takut kepada makhluk ciptaan Allah.- Senantiasa mendapatkan petunjuk, dilindungi dari hal-hal

buruk dan seluruh kebutuhannya dicukupi.

Karakter Orang-orang yang Berorientasi Pada Akhirat

Page 10: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

c. Bersyukur- Bersyukur atas nikmat Allah tidak sebatas pujian dengan

lidah, melainkan upaya seluruh organ tubuh untukmengerjakan apa saja yang diridhoi sang Pemberi Nikmat(Allah SWT).

- Menurut Ibnul Qayyim, syukur seseorang tidak lengkaptanpa :1) Ia mengakui nikmat Allah pada dirinya; 2) Iamenyanjung Allah atas nikmat itu; dan 3) Ia menggunakannikmat itu untuk mendapatkan keridhaan-Nya.

d. Sadar atas tujuan penciptaan Allah pada dirinya- Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepada-

Nya.- Menjadikan tujuan penciptaannya (beribadah) sebagai

kesibukannya selama hidup.- Orang yang sadar akan selalu mengaitkan apa saja yang

dilihatnya di atas bumi ini dengan akhirat.- Upaya untuk menguatkan kesadaran bisa dilakukan

dengan bertaubat, mengingat kematian, mengingat akibatpenundaan siksa, dan ingat akan dosa.

Karakter Orang-orang yang Berorientasi Pada Akhirat

Page 11: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

e. Berhati-hati dan selalu ingat akan dosa- Tidak menganggap remeh perbuatan dosa, sekecil apapun

dan berupaya meninggalkan hal-hal yang berbau syubhat.- Memiliki kekhawatiran amalnya tidak diterima oleh Allah SWT

sehingga melakukan segala sesuatu dengan penuhkesungguhan dan keikhlasan serta selalu ingat akan dosa-dosanya.

- Selalu menghisab diri (muhasabah) atas segala dosa yangpernah dilakukannya.

- Menurut Ibnul Qayyim, syukur seseorang tidak lengkap tanpa:1) Ia mengakui nikmat Allah pada dirinya; 2) Ia menyanjungAllah atas nikmat itu; dan 3) Ia menggunakan nikmat itu untukmendapatkan keridhaan-Nya.

f. Ikhlas dan khusuk dalam beribadah- Menyembunyikan amalnya di hadapan manusia dan hanya

mengharap keridhaan-Nya.- Menurut Ibnul Qayyim, khusuk yang benar adalah

kekhusukan iman, yaitu ketundukan hati kepada Allah SWTdengan cara mangagungkan-Nya, tunduk dan malu pada-Nya. Lalu hati pasrah pada-Nya disertai perasaan takut, malu,mengakui nikmat-nikmat-Nya dan kesalahan-kesalahandirinya.

Karakter Orang-orang yang Berorientasi Pada Akhirat

Page 12: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

g. Zuhud- Sifat atau perilaku zuhud merupakan efek dari sikap yang

berorientasi kepada kehidupan akhirat.- “Barangsiapa akhirat menjadi obsesinya, allah menjadikan

hatinya kaya, melancarkan semua urusannya, dan duniadatang kepadanya dalam keadaan tunduk. Dan,barangsiapa dunia menjadi obsesinya, Allahmenjadikannya miskin, mengacaukan semua urusannya,dan dunia datang kepadanya sebatas yang ditakdirkanuntuknya.” (HR Tirmidzi)

- Orang yang zuhud bukanlah orang yang samasekalimenolak kenikmatan dunia, namun menjadikan nikmatyang dianugerahkan kepada dirinya untuk mengejarakhirat, beramal dan beribadah kepada-Nya.

- Orang yang zuhud adalah orang yang tidak terlena akankenikmatan dunia, namun tetap berorientasi padakenikmatan sejati, yaitu upaya untuk mengejarkeselamatan dan kebahagiaan di akhirat

Karakter Orang-orang yang Berorientasi Pada Akhirat

Page 13: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

a. Dunia ibarat wanita renta berwajah jelek- Al ala‟ bin Ziyad berkata, “Di mimpiku aku lihat manusia

membuntuti sesuatu lalu aku ikut membuntutinya. Akuterkejut. Ternyata yang mereka buntuti adalah wanita tuarenta berwajah buruk mengenakan sejumlah pakaian mewahdan perhiasan. Aku bertanya kepada wanita tua itu, „andasiapa?‟ ia menjawab, „aku dunia.‟ Aku berkata, „aku berdoakepada Allah agar menjadikanmu benci kepadaku.‟ Wanita ituberkata, „Itu terwujud jika engkau benci uang.‟

- Sesungguhnya harta itu milik Allah. Dan Allah menitipkannyakepada siapa yang Ia kehendaki serta mengambilnya darrisiapa yang Ia kehendaki.

- Harta juga merupakan fitnah.

b. Dunia bak tempat sampah- Umar bin Khaththab mengibaratkan dunia yang banyak diburu

oleh manusia hanyalah tempat sampah yang bau dan hanyaberisi barang-barang bekas tak berguna. Oleh karenanyadunia tidak layak untuk diburu.

Hakikat Kehidupan Dunia dan Akhirat

Page 14: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

c. Tempat ujian dan jembatan menuju akhirat- Seorang mukmin yang baik tidaklah menjadikan dunia

sebagai tujian akhir, bahkan ia tidak menjadikannya sebagaitempat peristirahatan, karena sesungguhnya tujuan akhir dantempat peristirahatan yang kekal adalah akhirat.

- Dunia hanyalah tempat ujian dan jembatan menuju akhirat.Oleh karenanya ia pun tidak boleh berleha-leha dansenantiasa siap untuk ujian serta menempuh perjalananmenyeberangi jembatan.

- ia tidak bersiap-siap untuk mukim (menetap), tapi bersiap-siap untuk perjalanan jauh. Layaknya seorang musafir, yangdilakukannya adalah menyiapkan sebanyak mungkin bekalmenuju tujuan akhirnya.

Hakikat Kehidupan Dunia dan Akhirat

Page 15: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

a. Hari di mana tidak ada pertolongan- Ketika manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar menunggu

saat-saat ditimbang amal perbuatannya. Maka di situlahmanusia merasakan penderitaan yang luar biasa. Tidak adayang bisa menolong kecuali amalnya. Saat

b. Penuh Penyesalan- Setelah ditunjukkan seperti apa tempat kembali yang abadi,

manusia akan menyesal karena tidak memanfaatkanmasahidupnya dengan sebaik-baiknya. Kenikmatan dunia takada artinya dengan beratnya siksa neraka, mereka yangmerasakan siksa neraka serta-merta lupa akan kenikmatanyang pernah mereka rasakan. sebaliknya penderitaan didunia tak ada artinya bagi orang yang mendapat kenikmatansurga, seakan-akan mereka tak pernah merasakanpenderitaan.

- Penyesalan-penyesalan itu muncul pada saat kiamat kecil,yaitu detik-detik menjelang kematian, pada saat tidak adayang memberi pertolongan meski itu dari sahabat karibnya,pada saat amal perbuatannya tidak diperlihatkan, pada saatneraka ditampakkan, pada saat berdiri di neraka, dan padasaat setelah dilemparkan ke neraka.

Gambaran tentang Hari Akhir

Page 16: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

c. Hari persaksian

- Hari akhir adalah saat manusia tidak bisa membela diri,seluruh organ tubuh manusia lah yang menjadi saksi atasamal perbuatannya ketika hidup. Ia tidak bisa menyangkalatau berpaling dari apa yang telah diperbuatnya semasahidup.

- Pada saat itu juga Rasulullah SAW, akan menjadi saksi atasummatnya yang taat dan yang ingkar, juga para nabi,malaikat dengan pencatatan yang cermat.

Gambaran tentang Hari Akhir

Page 17: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

a. Mengingat kematian- Al ala‟ bin Ziyad berkata, “Di mimpiku aku lihat manusia

membuntuti sesuatu lalu aku ikut membuntutinya. Akuterkejut. Ternyata yang mereka buntuti adalah wanita tuarenta berwajah buruk mengenakan sejumlah pakaian mewahdan perhiasan. Aku bertanya kepada wanita tua itu, „andasiapa?‟ ia menjawab, „aku dunia.‟ Aku berkata, „aku berdoakepada Allah agar menjadikanmu benci kepadaku.‟ Wanita ituberkata, „Itu terwujud jika engkau benci uang.‟

- Sesungguhnya harta itu milik Allah. Dan Allah menitipkannyakepada siapa yang Ia kehendaki serta mengambilnya darrisiapa yang Ia kehendaki.

- Harta juga merupakan fitnah.

b. Gelapnya alam kubur- Umar bin Khaththab mengibaratkan dunia yang banyak diburu

oleh manusia hanyalah tempat sampah yang bau dan hanyaberisi barang-barang bekas tak berguna. Oleh karenanyadunia tidak layak untuk diburu.

Kiat Berorientasi pada Akhirat

Page 18: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

1. Memburu dunia

2. Tidak ingat kedahsyatan hari kiamat

3. Ambisi jabatan

4. Tertipu oleh kesehatan

5. Tidak segera bertaubat

Kendala untuk berorientasi pada

akhirat

Page 19: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

1. Umair bin Al-Hammam

2. Anas bin An-Nadhr

3. Ja’far bin Abu Thalib

4. Abdullah bin Mas’ud

5. Hammamah bin Abu Hammamah

6. Al-Hasan Al-Bashri

7. Sufyan Ats-Tsauri

8. Manshur bin Zadzan

9. Rabi’ah Asy-Syamsiyah

Figur tokoh yang berorientasi

akhirat

Page 20: Resume Buku_Taujih Ruhiyah_Zuber Safawi

TERIMA KASIH