Resume Hasil Uji Kompetensi Dokter Indonesia XVIIPosted : 2011-06-07 13:00:00

PendahuluanUji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) adalah suatu ujian yang dilaksanakan untuk mengevaluasi kompetensi dokter Indonesia untuk mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai pelaksanaan UU praktik kedokteran untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). Dengan adanya UKDI maka diharapkan kualitas dokter Indonesia terstandar sehingga kualitas pelayanan kesehatan Indonesia yang baik. UKDI telah dilaksanakan sejak tahun 2007 selama 4 kali dalam setahun. Sejak pelaksanaan UKDI XVII ini sesuai perkembangan metode ujian maka metode ujian ini dilakukan dengan menggunakan komputer. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tampilan soal, mempercepat proses analisis soal serta meningkatkan frekuensi jumlah ujian setiap tahun. Pelaksanaan ujian dengan komputer ini telah didahului dengan uji coba sebanyak 5 kali selama tahun 2010-2011 di seluruh Indonesia. Dengan standar prosedur operasional yang telah mengalami perbaikan terus menerus pelaksanaan UKDI dengan menggunakan komputer (CBT) ini bisa berjalan dengan lancar.

Laporan PelaksanaanWaktu Dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 Agustus 2011 mulai pukul 08.00 WIB Peserta

Persyaratan peserta adalah o Peserta pendidikan dokter yang telah dinyatakan lulus oleh institusi masing-masing tetapi belum melakukan angkat Sumpah Dokter o Dokter WNI lulusan luar negeri yang telah dinyatakan lulus program adaptasi o Dokter WNA lulusan dalam dan luar negeri yang akan mengikuti pendidikan spesialis di Indonesia untuk mendapatkan STR bersyarat. o Jumlah institusi asal peserta: 49 FK/PSPD o Jumlah peserta total 2553 orang, terdiri dari Ujian pertama (first taker) : 1747 orang

Ujian mengulang (retaker) : 806 orang. Peserta retaker kembali menjadi tanggung jawab masing-masing institusi untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut.

Lokasi Ujian

Catatan: UNSRAT tidak berhasil dilaksanakan karena terdapat masalah teknis perangkat keras yang mengalami virus. Evaluasi CBT

Evaluasi Pelaksanaan CBT berdasarkan laporan berita acara 1. Aspek peserta: salah lokasi sehingga tidak bisa mengikuti ujian, hal ini karena kesalahan ybs dalam melakukan pendaftaran ujian, sakit dan tetap mengikuti ujian, tidak bisa menggunakan komputer, kesalahan login 2. Aspek CBT: pengaturan komputer yang tidak sesuai prosedur sehingga server mati dan komputer memiliki virus Evaluasi Pelaksanaan CBT berdasarkan umpan balik peserta 1. Aspek aplikasi CBT

2. Aspek CBT Center (Pusat Ujian)

3. Aspek Soal Ujian

Dari data diatas maka disimpulkan CBT telah dilaksanakan dengan baik dan peserta merasa terbantu dan menginginkan agar pelaksanaan ujian berikutnya diharapkan menggunakan CBT karena lebih mudah dan aplikasi familiar.

Hasil Ujian

Tabel ini menunjukkan hasil UKDI selama pelaksanaan sejak pertama kali sampai UKDI XVII. Batas lulus yang ditetapkan berdasarkan standard setting dengan menggunakan metode modified Angoff. Grafik Cohort Hasil UKDI I - XVII

Perbandingan Data UKDI satu tahun terakhir berdasarkan jenis soal

Hasil ini menunjukkan validitas soal tetap terjaga sehingga kualitas soal UKDI bisa dipertanggungjawabkan. Rerata UKDI berdasarkan IPK SKed

Dari data ini didapatkan penurunan hasil pada hasil UKDI XVII. Hal ini terjadi kemungkinan karena peserta ujian bukan merupakan lulusan utama dari setiap institusi dengan rerata IPK 2,50 - 2,99. Dari data ini dengan menggunakan student t-test Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IPK Sked dengan nilai UKDI (p=0,439). Chi Square Rerata UKDI dengan kelulusan UKDI p=0.000. Perbadingan hasil UKDI berdasarkan akreditasi institusi pendidikan

Perbandingan antar Kelompok dengan ANOVA p=0,000. Post Hoc: terdapat perbedaan yang bermakna untuk setiap kelompok akreditasi (p=0.000). Hal ini menunjukkan bahwa akreditasi institusi sangat mempengaruhi hasil UKDI.

PenutupPengembangan UKDI telah dilaksanakan secara berkesinambungan sejak tahun 2007. Pelaksanaan UKDI dengan menggunakan CBT merupakan usaha untuk memperbaiki kualitas metode ujian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas staf FK dalam sistem ujian berupa pengembangan soal dan pemahaman tentang sistem ujian. Selanjutnya ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Semua kegiatan ini bisa berjalan baik tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak termasuk institusi pendidikan, kementerian pendidikan dan kesehatan. Untuk selanjutnya kerja sama ini perlu ditingkatkan lebih baik lagi sehingga tujuan bersama untuk memajukan pendidikan kedokteran Indonesia bisa tercapai.