resume kup pasal 25-39

Upload: wahyudominggo

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39

    1/8

    Resume KUP Pasal 25 - 39

    Pasal 25

    Ayat 1  : Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jendral Pajak.

    Keberatan yang diajukan adalah mengenai materi atau isi dari ketetapan pajak, yaitu jumlahrugi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, jumlah besarnya

    pajak, atau pemotongan atau pemungutan pajak.

    Ayat 2  : Alasan-alasan yang menjadi dasar perhitungan adalah alasan-alasan yang jelas

    dan dilampiri dengan fotokopi surat ketetapan pajak, bukti pemungutan, atau bukti

    pemotongan.

    Ayat 3 : atas !aktu pengajuan surat keberatan adalah " bulan sejak tanggal dikirim surat

    ketetapan pajak.

    Ayat 4  : Permohonan keberatan yang tidak memenuhi salah satu syarat sebagaimanadimaksud dalam pasal ini bukan merupakan surat keberatan, sehingga tidak dapat

    dipertimbangkan dan tidak diterbitkan #urat Keputusan Keberatan

    Ayat 5  : atas !aktu penyelesaian keberatan dihitung sejak tanggal penerimaan surat

    keberatan.

    Ayat 6 : Wajib Pajak diberi hak untuk meminta dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi,

    atau pemotongan atau pemungutan pajak yang telah ditetapkan.

    Ayat 7 : Jatuh tempo pembayaran yang tertera dalam surat ketetapan pajak tertangguh

    sampai dengan $ %satu& bulan sejak tanggal penerbitan #urat Keputusan Keberatan.

    Ayat 9  : Wajib pajak dikenai sanksi administrasi sebesar '() apabila surat keberatan

    ditolak atau dikabulkan sebagian oleh Dirjen Pajak.

    Pasal 26

    Ayat 1 : atas !aktu penyelasaian keputusan atas keberatan !ajib pajak ditetapkan selama

    $* bulan sejak tanggal surat keberatan diterima.

    Ayat 4 : Wajib pajak diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan terhadap pajak-pajakyang ditetapkan se+ara jabatan.

    Pasal 26 A

    ata +ara pengajuan dan penyelesaian keberatan diatur dengan atau berdasarkan

    Peraturan enteri Keuangan.

    1

  • 8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39

    2/8

    Pasal 27

    Ayat 1 : Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan

    peradilan pajak atas #urat Keputusan Keberatan.

    Ayat 2 : Putusan pengadilan adalah pengadilan khusus di Peradilan ata saha /egara.

    Ayat 3 : Permohonan yang diajukan ditulis dalam bahasa 0ndonesia paling lama " bulan

    sejak surat ketetapan keberatan diterima.

    Ayat 4a  : Dirjen Pajak !ajib memberikan keterangan se+ara tertulis apabila diminta oleh

    !ajib pajak.

    Ayat 5a : Wajib pajak dapat mengajukan banding selama $ bulan sejak tanggal penerbitan

    Putusan anding.

    Pasal 27 A

    Ayat 1 : 0mbalan bunga diberikan berkenaan dengan #urat Keputusan Keberatan, Putusan

    anding, atau Putusan Peninjauan Kembali dalam #urat Ketetapan Pajak Kurang ayar,

    #urat Ketetapan Pajak Kurang ayar ambahan, #urat Ketetapan Pajak /ihil atau #urat

    Ketetapan Pajak 1ebih ayar yang telah dibayar menyebabkan kelebihan pembayaran

    pajak.

    Ayat 2 : 0mbalan bunga juga diberikan terhadap pembayaran lebih #urat agihan Pajak

    yang telah diterbitkan berdasarkan Pasal $2 ayat %2& dan Pasal $3 ayat %$& sehubungan

    dengan diterbitkannya #urat Ketetapan Pajak Kurang ayar atau #urat Ketetapan PajakKurang ayar ambahan, yang memperoleh pengurangan atau penghapusan sanksi

    administrasi berupa denda atau bunga.

    Pasal 28

    $. #etiap !ajib pajak yang ada di 0ndonesia !ajib menyelenggarakan pembukuan.

    *. Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas.

    ". Pen+atatan oleh Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha danpekerjaan bebas meliputi peredaran atau penerimaan bruto dan penerimaan penghasilan

    lainnya, sedangkan bagi mereka yang semata-mata menerima penghasilan dari luar usaha

    dan pekerjaan bebas, pen+atatannya hanya mengenai penghasilan bruto, pengurang, dan

    penghasilan neto yang merupakan objek Pajak Penghasilan.

     

    Pasal 29

    Ayat 1  : Dirjen Pajak memiliki !e!enang untuk melakukan pemeriksaan untuk menguji

    kepatuhan pemenuhan ke!ajiban perpajakan Wajib Pajak

    2

  • 8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39

    3/8

    Ayat 2 : Petugas pajak harus memiliki tanda pengenal

    Ayat 3  : Wajib pajak !ajib memperlihatkan buku atau +atatan, dokumen yang menjadi

    dasarnya, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh,

    kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak.

    Pasal 30

    $. Dirjen Pajak memiki !e!enang untuk melakukan penyegelan tempat atau ruangan

    tertentu serta barang bergerak dan4atau tidak bergerak apabila Wajib Pajak tidak memenuhi

    ke!ajiban.

    *. ata +ara penyegelan diatur berdasarkan peraturan mentri Keuangan

    Pasal 31

    $. ata 5ara pemeriksaan diatur berdasarkan peraturan entri Keuangan

    *. Apabila Wajib Pajak tidak hadir dalam batas !aktu yang ditentukan, hasil pemeriksaan

    ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

    Pasal 32

    Ayat 1 : agi Wajib Pajak tersebut perlu ditentukan siapa yang menjadi !akil atau kuasanyakarena mereka tidak dapat atau tidak mungkin melakukan sendiri tindakan hukum tersebut.

    Ayat 2 : Wakil Wajib Pajak yang diatur dalam ndang-ndang ini bertanggung ja!ab se+ara

    pribadi atau se+ara renteng atas pembayaran pajak yang terutang.

    Ayat 3 : Wajib pajak diberi kesempatan untuk meminta bantuan pihak lain yang memahami

    masalah perpajakan sebagai kuasanya, untuk dan atas namanya, membantu melaksanakan

    hak dan ke!ajiban perpajakan Wajib Pajak

    Ayat 4 : 6rang yang nyata-nyata mempunyai !e!enang dalam menentukan kebijaksanaan

    dan4atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan, misalnyaber!enang menandatangani kontrak dengan pihak ketiga, menandatangani +ek, dan

    sebagainya !alaupun orang tersebut tidak ter+antum namanya dalam susunan pengurus

    yang tertera dalam akte pendirian maupun akte perubahan, termasuk dalam pengertian

    pengurus.

    3

  • 8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39

    4/8

    Pasal 34

    Ayat 1 : #etiap Pejabat4Petugas pajak !ajib menjaga kerahasiaan data dari !ajib pajak

    tersebut.

    Ayat 2 : Para ahli, seperti ahli bahasa, akuntan, dan penga+ara yang ditunjuk oleh Direktur 

    Jenderal Pajak untuk membantu pelaksanaan undang-undang perpajakan.

    Ayat 3 : ntuk kepentingan negara, misalnya dalam rangka penyidikan, penuntutan, atau

    dalam rangka mengadakan kerja sama dengan instansi pemerintah lain, keterangan atau

    bukti tertulis dari atau tentang Wajib Pajak dapat diberikan atau diperlihatkan kepada pihak

    tertentu yang ditunjuk oleh enteri Keuangan.

    Ayat 4  : enteri Keuangan memberikan i7in pembebasan atas ke!ajiban kerahasiaan

    kepada pejabat pajak dan para ahli sebagaimana dimaksud pada ayat %$& dan ayat %*& atas

    permintaan tertulis hakim ketua sidang.

    Pasal 35

    Ayat 1  : ntuk menjalankan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan, atas

    permintaan tertulis Direktur Jenderal Pajak, pihak ketiga yaitu bank, akuntan publik, notaris,

    konsultan pajak, kantor administrasi, dan pihak ketiga lainnya yang mempunyai hubungan

    dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang dilakukan pemeriksaan pajak atau penagihan

    pajak atau penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan harus memberikan keterangan

    atau bukti-bukti yang diminta.

    Ayat 2  : Pimpinan ank 0ndonesia atas permintaan enteri Keuangan ber!enang

    mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar memberikan keterangan dan

    memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai keadaan keuangan nasabah

    penyimpan tertentu kepada pejabat pajak.

    Pasal 35 A

    Ayat 1 : #etiap Wajib Pajak Pribadi atau adan !ajib memberikan data dan informasi yang

    berkaitan dengan perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang ketentuannya diatur 

    dengan Peraturan Pemerintah.

    Ayat 2  : Direktur Jenderal Pajak dapat menghimpun data dan informasi yang berkaitan

    dengan perpajakan sehubungan dengan terjadinya suatu peristi!a yang diperkirakan

    berkaitan dengan pemenuhan ke!ajiban perpajakan Wajib Pajak dengan memperhatikan

    ketentuan tentang kerahasiaan atas data dan informasi dimaksud.

    4

  • 8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39

    5/8

    Pasal 36

    Ayat 1 : Dalam praktik dapat ditemukan sanksi administrasi yang dikenakan kepada Wajib

    Pajak tidak tepat karena ketidaktelitian petugas pajak yang dapat membebani Wajib Pajak

    yang tidak bersalah atau tidak memahami peraturan perpajakan. Dalam rangka memberikan

    keadilan dan melindungi hak Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak atas ke!enangannyaatau atas permohonan Wajib Pajak dapat membatalkan hasil pemeriksaan pajak yang

    dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan atau tanpa

    dilakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.

    Pasal 36A

    Ayat 1  : Dalam rangka mengamankan penerimaan negara dan meningkatkan

    profesionalisme pega!ai pajak dalam melaksanakan ketentuan undang-undang perpajakan,

    terhadap pega!ai pajak yang dengan sengaja menghitung atau menetapkan pajak yangtidak sesuai dengan undang-undang sehingga mengakibatkan kerugian pada pendapatan

    negara dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Ayat 2 : Pega!ai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengan sengaja bertindak di luar 

    ke!enangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,

    dapat diadukan ke unit internal Departemen Keuangan

    Ayat 3  : Petugas pajak yang melakukan pemerasan kepada !ajib pajak dapat dihukum

    dengan pidana dalam pasal "89

    Ayat 4  : Pega!ai pajak yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri dan terbukti

    mela!an hukum dian+am dengan pidana pasal $* /o. "$ tahun $333

    Ayat 5 : Pega!ai pajak tidak akan dituntut apabila melaksanakan tugasnya dengan baik.

    Pasal 36 B

     $. enteri Keuangan berke!ajiban untuk membuat kode etik pega!ai Direktorat Jenderal

    Pajak.

    *. Pega!ai Direktorat Jenderal Pajak !ajib mematuhi kode etik pega!ai Direktorat JenderalPajak.

    ". Penga!asan pelaksanaan dan penampungan pengaduan pelanggaran kode etik pega!ai

    Direktorat Jenderal Pajak dilaksanakan oleh Komite Kode tik yang ketentuannya diatur 

    dengan atau berdasarkan Peraturan enteri Keuangan.

    5

  • 8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39

    6/8

    Pasal 36 C

    enteri Keuangan membentuk komite penga!as perpajakan, yang ketentuannya diatur 

    dengan Peraturan enteri Keuangan.

    Pasal 36 D

    $. Direktorat Jenderal Pajak dapat diberi insentif atas dasar pen+apaian kinerja tertentu.

    *. Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat %$& ditetapkan melalui Anggaran

    Pendapatan dan elanja /egara.

    ". ata +ara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat %$&

    diatur dengan Peraturan enteri Keuangan.

    Pasal 37

    -Perubahan besarnya imbalan bunga dan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan

    kenaikan, diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 37 A

    $. Wajib Pajak yang menyampaikan pembetulan #urat Pemberitahuan ahunan Pajak

    Penghasilan sebelum ahun Pajak *((;, yang mengakibatkan pajak yang masih harusdibayar menjadi lebih besar dan dilakukan paling lama dalam jangka !aktu $ %satu& tahun

    setelah berlakunya ndang-ndang ini, dapat diberikan pengurangan atau penghapusan

    sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan pelunasan kekurangan pembayaran

    pajak yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan enteri Keuangan.

    *. Wajib Pajak orang pribadi yang se+ara sukarela mendaftarkan diri untuk memperoleh

    /omor Pokok Wajib Pajak paling lama $ %satu& tahun setelah berlakunya ndang-ndang ini

    diberikan penghapusan sanksi administrasi atas pajak yang tidak atau kurang dibayar untuk

    ahun Pajak sebelum diperoleh /omor Pokok Wajib Pajak dan tidak dilakukan pemeriksaan

    pajak, ke+uali terdapat data atau keterangan yang menyatakan bah!a #urat Pemberitahuan

    yang disampaikan Wajib Pajak tidak benar atau menyatakan lebih bayar.

    Pasal 38

    Pelanggaran terhadap ke!ajiban perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak, sepanjang

    menyangkut tindakan administrasi perpajakan, dikenai sanksi administrasi dengan

    menerbitkan surat ketetapan pajak atau #urat agihan Pajak, sedangkan yang menyangkut

    tindak pidana di bidang perpajakan dikenai sanksi pidana.

    6

  • 8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39

    7/8

    Pasal 39

    Ayat 1  : Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat ini yang dilakukan

    dengan sengaja dikenai sanksi yang berat mengingat pentingnya peranan penerimaan

    Pajak dalam penerimaan negara.

    Ayat 2 : ntuk men+egah terjadinya pengulangan tindak pidana di bidang perpajakan, bagi

    mereka yang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum le!at $ %satu&

    tahun sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan,

    dikenai pidana lebih berat, yaitu ditambahkan $ %satu& kali menjadi * %dua& kali sanksi pidana

    Ayat 3  : Penyalahgunaan atau penggunaan tanpa hak /omor Pokok Wajib Pajak atau

    Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, atau penyampaian #urat Pemberitahuan yang isinya

    tidak benar atau tidak lengkap dalam rangka mengajukan permohonan restitusi pajak

    dan4atau kompensasi pajak atau pengkreditan pajak yang tidak benar sangat merugikan

    negara.

    Pasal 39 A

    Penyalahgunaan berupa penerbitan dan4atau penggunaan faktur pajak, bukti pemotongan

    pajak, bukti pemungutan pajak, dan4atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan

    transaksi yang sebenarnya dikenai sanksi pidana.

    7

  • 8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39

    8/8

    8