resume kup pasal 25-39
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39
1/8
Resume KUP Pasal 25 - 39
Pasal 25
Ayat 1 : Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jendral Pajak.
Keberatan yang diajukan adalah mengenai materi atau isi dari ketetapan pajak, yaitu jumlahrugi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, jumlah besarnya
pajak, atau pemotongan atau pemungutan pajak.
Ayat 2 : Alasan-alasan yang menjadi dasar perhitungan adalah alasan-alasan yang jelas
dan dilampiri dengan fotokopi surat ketetapan pajak, bukti pemungutan, atau bukti
pemotongan.
Ayat 3 : atas !aktu pengajuan surat keberatan adalah " bulan sejak tanggal dikirim surat
ketetapan pajak.
Ayat 4 : Permohonan keberatan yang tidak memenuhi salah satu syarat sebagaimanadimaksud dalam pasal ini bukan merupakan surat keberatan, sehingga tidak dapat
dipertimbangkan dan tidak diterbitkan #urat Keputusan Keberatan
Ayat 5 : atas !aktu penyelesaian keberatan dihitung sejak tanggal penerimaan surat
keberatan.
Ayat 6 : Wajib Pajak diberi hak untuk meminta dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi,
atau pemotongan atau pemungutan pajak yang telah ditetapkan.
Ayat 7 : Jatuh tempo pembayaran yang tertera dalam surat ketetapan pajak tertangguh
sampai dengan $ %satu& bulan sejak tanggal penerbitan #urat Keputusan Keberatan.
Ayat 9 : Wajib pajak dikenai sanksi administrasi sebesar '() apabila surat keberatan
ditolak atau dikabulkan sebagian oleh Dirjen Pajak.
Pasal 26
Ayat 1 : atas !aktu penyelasaian keputusan atas keberatan !ajib pajak ditetapkan selama
$* bulan sejak tanggal surat keberatan diterima.
Ayat 4 : Wajib pajak diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan terhadap pajak-pajakyang ditetapkan se+ara jabatan.
Pasal 26 A
ata +ara pengajuan dan penyelesaian keberatan diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan enteri Keuangan.
1
-
8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39
2/8
Pasal 27
Ayat 1 : Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan
peradilan pajak atas #urat Keputusan Keberatan.
Ayat 2 : Putusan pengadilan adalah pengadilan khusus di Peradilan ata saha /egara.
Ayat 3 : Permohonan yang diajukan ditulis dalam bahasa 0ndonesia paling lama " bulan
sejak surat ketetapan keberatan diterima.
Ayat 4a : Dirjen Pajak !ajib memberikan keterangan se+ara tertulis apabila diminta oleh
!ajib pajak.
Ayat 5a : Wajib pajak dapat mengajukan banding selama $ bulan sejak tanggal penerbitan
Putusan anding.
Pasal 27 A
Ayat 1 : 0mbalan bunga diberikan berkenaan dengan #urat Keputusan Keberatan, Putusan
anding, atau Putusan Peninjauan Kembali dalam #urat Ketetapan Pajak Kurang ayar,
#urat Ketetapan Pajak Kurang ayar ambahan, #urat Ketetapan Pajak /ihil atau #urat
Ketetapan Pajak 1ebih ayar yang telah dibayar menyebabkan kelebihan pembayaran
pajak.
Ayat 2 : 0mbalan bunga juga diberikan terhadap pembayaran lebih #urat agihan Pajak
yang telah diterbitkan berdasarkan Pasal $2 ayat %2& dan Pasal $3 ayat %$& sehubungan
dengan diterbitkannya #urat Ketetapan Pajak Kurang ayar atau #urat Ketetapan PajakKurang ayar ambahan, yang memperoleh pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi berupa denda atau bunga.
Pasal 28
$. #etiap !ajib pajak yang ada di 0ndonesia !ajib menyelenggarakan pembukuan.
*. Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas.
". Pen+atatan oleh Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha danpekerjaan bebas meliputi peredaran atau penerimaan bruto dan penerimaan penghasilan
lainnya, sedangkan bagi mereka yang semata-mata menerima penghasilan dari luar usaha
dan pekerjaan bebas, pen+atatannya hanya mengenai penghasilan bruto, pengurang, dan
penghasilan neto yang merupakan objek Pajak Penghasilan.
Pasal 29
Ayat 1 : Dirjen Pajak memiliki !e!enang untuk melakukan pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan ke!ajiban perpajakan Wajib Pajak
2
-
8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39
3/8
Ayat 2 : Petugas pajak harus memiliki tanda pengenal
Ayat 3 : Wajib pajak !ajib memperlihatkan buku atau +atatan, dokumen yang menjadi
dasarnya, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh,
kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak.
Pasal 30
$. Dirjen Pajak memiki !e!enang untuk melakukan penyegelan tempat atau ruangan
tertentu serta barang bergerak dan4atau tidak bergerak apabila Wajib Pajak tidak memenuhi
ke!ajiban.
*. ata +ara penyegelan diatur berdasarkan peraturan mentri Keuangan
Pasal 31
$. ata 5ara pemeriksaan diatur berdasarkan peraturan entri Keuangan
*. Apabila Wajib Pajak tidak hadir dalam batas !aktu yang ditentukan, hasil pemeriksaan
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
Pasal 32
Ayat 1 : agi Wajib Pajak tersebut perlu ditentukan siapa yang menjadi !akil atau kuasanyakarena mereka tidak dapat atau tidak mungkin melakukan sendiri tindakan hukum tersebut.
Ayat 2 : Wakil Wajib Pajak yang diatur dalam ndang-ndang ini bertanggung ja!ab se+ara
pribadi atau se+ara renteng atas pembayaran pajak yang terutang.
Ayat 3 : Wajib pajak diberi kesempatan untuk meminta bantuan pihak lain yang memahami
masalah perpajakan sebagai kuasanya, untuk dan atas namanya, membantu melaksanakan
hak dan ke!ajiban perpajakan Wajib Pajak
Ayat 4 : 6rang yang nyata-nyata mempunyai !e!enang dalam menentukan kebijaksanaan
dan4atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan, misalnyaber!enang menandatangani kontrak dengan pihak ketiga, menandatangani +ek, dan
sebagainya !alaupun orang tersebut tidak ter+antum namanya dalam susunan pengurus
yang tertera dalam akte pendirian maupun akte perubahan, termasuk dalam pengertian
pengurus.
3
-
8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39
4/8
Pasal 34
Ayat 1 : #etiap Pejabat4Petugas pajak !ajib menjaga kerahasiaan data dari !ajib pajak
tersebut.
Ayat 2 : Para ahli, seperti ahli bahasa, akuntan, dan penga+ara yang ditunjuk oleh Direktur
Jenderal Pajak untuk membantu pelaksanaan undang-undang perpajakan.
Ayat 3 : ntuk kepentingan negara, misalnya dalam rangka penyidikan, penuntutan, atau
dalam rangka mengadakan kerja sama dengan instansi pemerintah lain, keterangan atau
bukti tertulis dari atau tentang Wajib Pajak dapat diberikan atau diperlihatkan kepada pihak
tertentu yang ditunjuk oleh enteri Keuangan.
Ayat 4 : enteri Keuangan memberikan i7in pembebasan atas ke!ajiban kerahasiaan
kepada pejabat pajak dan para ahli sebagaimana dimaksud pada ayat %$& dan ayat %*& atas
permintaan tertulis hakim ketua sidang.
Pasal 35
Ayat 1 : ntuk menjalankan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan, atas
permintaan tertulis Direktur Jenderal Pajak, pihak ketiga yaitu bank, akuntan publik, notaris,
konsultan pajak, kantor administrasi, dan pihak ketiga lainnya yang mempunyai hubungan
dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang dilakukan pemeriksaan pajak atau penagihan
pajak atau penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan harus memberikan keterangan
atau bukti-bukti yang diminta.
Ayat 2 : Pimpinan ank 0ndonesia atas permintaan enteri Keuangan ber!enang
mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai keadaan keuangan nasabah
penyimpan tertentu kepada pejabat pajak.
Pasal 35 A
Ayat 1 : #etiap Wajib Pajak Pribadi atau adan !ajib memberikan data dan informasi yang
berkaitan dengan perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
Ayat 2 : Direktur Jenderal Pajak dapat menghimpun data dan informasi yang berkaitan
dengan perpajakan sehubungan dengan terjadinya suatu peristi!a yang diperkirakan
berkaitan dengan pemenuhan ke!ajiban perpajakan Wajib Pajak dengan memperhatikan
ketentuan tentang kerahasiaan atas data dan informasi dimaksud.
4
-
8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39
5/8
Pasal 36
Ayat 1 : Dalam praktik dapat ditemukan sanksi administrasi yang dikenakan kepada Wajib
Pajak tidak tepat karena ketidaktelitian petugas pajak yang dapat membebani Wajib Pajak
yang tidak bersalah atau tidak memahami peraturan perpajakan. Dalam rangka memberikan
keadilan dan melindungi hak Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak atas ke!enangannyaatau atas permohonan Wajib Pajak dapat membatalkan hasil pemeriksaan pajak yang
dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan atau tanpa
dilakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.
Pasal 36A
Ayat 1 : Dalam rangka mengamankan penerimaan negara dan meningkatkan
profesionalisme pega!ai pajak dalam melaksanakan ketentuan undang-undang perpajakan,
terhadap pega!ai pajak yang dengan sengaja menghitung atau menetapkan pajak yangtidak sesuai dengan undang-undang sehingga mengakibatkan kerugian pada pendapatan
negara dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ayat 2 : Pega!ai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengan sengaja bertindak di luar
ke!enangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
dapat diadukan ke unit internal Departemen Keuangan
Ayat 3 : Petugas pajak yang melakukan pemerasan kepada !ajib pajak dapat dihukum
dengan pidana dalam pasal "89
Ayat 4 : Pega!ai pajak yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri dan terbukti
mela!an hukum dian+am dengan pidana pasal $* /o. "$ tahun $333
Ayat 5 : Pega!ai pajak tidak akan dituntut apabila melaksanakan tugasnya dengan baik.
Pasal 36 B
$. enteri Keuangan berke!ajiban untuk membuat kode etik pega!ai Direktorat Jenderal
Pajak.
*. Pega!ai Direktorat Jenderal Pajak !ajib mematuhi kode etik pega!ai Direktorat JenderalPajak.
". Penga!asan pelaksanaan dan penampungan pengaduan pelanggaran kode etik pega!ai
Direktorat Jenderal Pajak dilaksanakan oleh Komite Kode tik yang ketentuannya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan enteri Keuangan.
5
-
8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39
6/8
Pasal 36 C
enteri Keuangan membentuk komite penga!as perpajakan, yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan enteri Keuangan.
Pasal 36 D
$. Direktorat Jenderal Pajak dapat diberi insentif atas dasar pen+apaian kinerja tertentu.
*. Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat %$& ditetapkan melalui Anggaran
Pendapatan dan elanja /egara.
". ata +ara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat %$&
diatur dengan Peraturan enteri Keuangan.
Pasal 37
-Perubahan besarnya imbalan bunga dan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan, diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 37 A
$. Wajib Pajak yang menyampaikan pembetulan #urat Pemberitahuan ahunan Pajak
Penghasilan sebelum ahun Pajak *((;, yang mengakibatkan pajak yang masih harusdibayar menjadi lebih besar dan dilakukan paling lama dalam jangka !aktu $ %satu& tahun
setelah berlakunya ndang-ndang ini, dapat diberikan pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan pelunasan kekurangan pembayaran
pajak yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan enteri Keuangan.
*. Wajib Pajak orang pribadi yang se+ara sukarela mendaftarkan diri untuk memperoleh
/omor Pokok Wajib Pajak paling lama $ %satu& tahun setelah berlakunya ndang-ndang ini
diberikan penghapusan sanksi administrasi atas pajak yang tidak atau kurang dibayar untuk
ahun Pajak sebelum diperoleh /omor Pokok Wajib Pajak dan tidak dilakukan pemeriksaan
pajak, ke+uali terdapat data atau keterangan yang menyatakan bah!a #urat Pemberitahuan
yang disampaikan Wajib Pajak tidak benar atau menyatakan lebih bayar.
Pasal 38
Pelanggaran terhadap ke!ajiban perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak, sepanjang
menyangkut tindakan administrasi perpajakan, dikenai sanksi administrasi dengan
menerbitkan surat ketetapan pajak atau #urat agihan Pajak, sedangkan yang menyangkut
tindak pidana di bidang perpajakan dikenai sanksi pidana.
6
-
8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39
7/8
Pasal 39
Ayat 1 : Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat ini yang dilakukan
dengan sengaja dikenai sanksi yang berat mengingat pentingnya peranan penerimaan
Pajak dalam penerimaan negara.
Ayat 2 : ntuk men+egah terjadinya pengulangan tindak pidana di bidang perpajakan, bagi
mereka yang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum le!at $ %satu&
tahun sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan,
dikenai pidana lebih berat, yaitu ditambahkan $ %satu& kali menjadi * %dua& kali sanksi pidana
Ayat 3 : Penyalahgunaan atau penggunaan tanpa hak /omor Pokok Wajib Pajak atau
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, atau penyampaian #urat Pemberitahuan yang isinya
tidak benar atau tidak lengkap dalam rangka mengajukan permohonan restitusi pajak
dan4atau kompensasi pajak atau pengkreditan pajak yang tidak benar sangat merugikan
negara.
Pasal 39 A
Penyalahgunaan berupa penerbitan dan4atau penggunaan faktur pajak, bukti pemotongan
pajak, bukti pemungutan pajak, dan4atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan
transaksi yang sebenarnya dikenai sanksi pidana.
7
-
8/18/2019 Resume Kup Pasal 25-39
8/8
8