resume shaft power cycle
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
1/14
TUGAS TURBIN Nama : Krisna Eka Kurniawan
NIM : I0413027
RESUME SHAFT !"ER #$#%E
Dalam termodinamika, siklus berarti serangkaian proses termodinamika
yang melibatkan perpindahan panas dan kerja dari dan keluar sistem, dibarengi
dengan perubahan tekanan, temperatur, volume, entropi, dan variabel keadaan
(state variable) lainnya, dimana pada akhirnya sistem kembali ke keadaan semula.
Untuk menggambarkan perubahan variabel-variabel keadaan pada sebuah siklus,
biasa digunakan diagram seperti diagram T-s, diagram P-v, dan sebagainya.
Seara umum, siklus bisa dibedakan menjadi dua siklus, yaitu siklus mesin
panas (heat engine yle) atau lebih sering disebut siklus daya (po!er yle) dan
siklus pompa panas (heat pump yle) atau siklus re"rigerasi (re"igeration yle).
Siklus daya melibatkan perpindahan panas dari dan keluar sistem sehingga
menghasilkan kerja (#out). Sebaliknya, pada siklus pompa ataupun re"igerasi,
suatu kerja dimasukkan kedalam sistem sehingga perpindahan panas terjadi. Suatu
siklus sering disebut ideal jika pada kenyataannya tidak bisa benar-benar
diaplikasikan seara persis. $dealisasi tersebut menakup tidak bisa benar-benar
diaplikasikan seara persis. $dealisasi tersebut menakup tidak adanya
perpindahan panas ataupun tidak adanya perubahan variabel keadaan tertentu pada
suatu proses dalam siklus tersebut.
%da dua tipe utama untuk siklus daya (po!er yle), yaitu
• Shaft Power Cycles, biasayanya diguanakan pada industri perkapalan dan
pembangkit listrik.
• Aircraft Propulsion Cycles, kinerja tergantung pada keepatan dan
ketinggian.
Pada pembahasan kali ini hanya akan dibahas mengenai Sha"t Po!er &yle
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
2/14
'. Siklus $deal
%nalisis siklus turbin gas ideal dapat ditemukan dalam teks-teks pada
termodinamika rekayasa dan berikut ini ada beberapa resume singkat. %sumsi dari
kondisi ideal seperti berikut ini
a. Proses kompresi dan ekspansi yang terjadi seara reversibel dan adiabatik,
seperti isentropik.
b. Perubahan energi kinetik "luida kerja antara inlet dan outlet dari masing-
masing komponen diabaikan.
. Tidak ada kerugian tekanan dalam duting inlet, ruang pembakaran, panas
penukar, interooler, knalpot duting, dan saluran yang menghubungkan
satiap komponen.
d. *luida kerja memiliki komposisi yang sama di seluruh siklus dan
merupakan gas ideal dengan kalor spesi"ik konstan.e. %liran massa gas sepanjang siklus adalah konstan
". +eat trans"er dalam penukar kalor (diasumsikan ounter"lo!) adalah
omplete, sehingga dalam hubungannya dengan poin (d) dan (e)
kenaikan suhu di sisi dingin adalah kemungkinan paling maksimum dan
sama persis dengan penurunan suhu di sisi panas.
Siklus ideal untuk turbin gas sederhana adalah siklus /0%1T23 (atau
42U56).
Persamaan energi steady "lo!
7 8 h$$ - h$ 9 :' ( v$$' - v$
') 9 !
dimana 7 8 aliran perpindahan panas per unit massa
! 8 aliran kerja per unit massa
!' 8 - (h' - h) 8 - p (T' ; T)
7'
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
3/14
TUGAS TURBIN Nama : Krisna Eka Kurniawan
NIM : I0413027
6"isiensi Siklusnya
> 8 net !ork output:panas yang diberikan
Cp (T 3−T 4 )−Cp(T 2−T 1)Cp(T 3−T 2)
Termperatur siklus dapat dihubungkan dengan rasio tekanan rp
rp 8 p':p 8 p
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
4/14
< ( ) :
( ) :
( ) p
p p
w T t r c
C T T r c
γ γ
γ γ
−−
= − − − = − − ÷
( '.' )
Aeluaran kerja spesi"ik adalah "ungsi dari B t B (T
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
5/14
TUGAS TURBIN Nama : Krisna Eka Kurniawan
NIM : I0413027
=
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
6/14
Cambar '.= 6"isiensi siklus perpindahan panas sederhana untuk rp 8 h 8 - :t
yang merupakan e"isiensi &arnot. 4ika T< naik, t turun dan h naik.
2utput kerja spesi"ik tidak berubah dengan +6 sehingga sama seperti siklus
sederhana.
Untuk mendapatkan kenaikan h yang ukup besar oleh +e pada siklus ideal.
a) nilai dari rp I ropt maka output kerja akan maksimum.
b) Tidak perlu menggunakan rasio tekanan siklus yang lebih tinggi karena TmaJ
pada siklus juga naik
R'&'a( #,*-'s
Cambar '. 0eheat yle
Aenaikan pada output kerja dapat diperoleh dengan membagi ekspansi dan
reheating gas antara turbin tekanan rendah dan tinggi.
Aarena jarak vertikal antara naiknya garis tekanan konstan dengan naiknya
entropi
r(T
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
7/14
TUGAS TURBIN Nama : Krisna Eka Kurniawan
NIM : I0413027
maka !reheat H !simple
!
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
8/14
( '.K)
6"ek dari 0eheat meningkatkan output spesi"ik dan menurunkan e"isiensi.
Cambar. '.K 2utput kerja vs. r di Siklus 0eheat
Sik-us .'n+an R'&'a( / H'a( E)*&an+'
• Penurunan e"isiensi karena reheat dapat diatasi dengan menambahkan
Heat Exchanger.
The high eJhaust gas temperature is no! "ully utiliLed in the +6 and the
inrease in !ork output is no longer o""set by the inrease in heat supplied.
Suhu gas buang yang tinggi sekarang sepenuhnya digunakan di +6 dan
meningkatkan output kerja.
Cambar. '.M Siklus 0eheat dengan +eat ; 6Jhange
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
9/14
TUGAS TURBIN Nama : Krisna Eka Kurniawan
NIM : I0413027
Cambar. '.N 6""iieny - reheat yle !ith heat ; eJhange
%&TU%5 &1&56S
Per"orma siklus aktual berbeda dari siklus ideal karena beberapa alasan
sebagai berikut
a) Perubahan Aineti 6nergy antara inlet dan outlet masing-masing
komponen tidak selalu dapat diabaikan .
b ) Aompresi dan ekspansi sebenarnya ireversibel dan karena itu
melibatkan peningkatan entropi
) gesekan airan menyebabkan kerugian tekanan dalam komponen dan
saluran terkait .
d ) +6 tidak bisa ideal , terminal perbedaan suhu bisa dihindarie ) Sedikit lebih banyak kerja dari yang dibutuhkan untuk proses kompresi
akan diperlukan untuk mengatasi bantalan dan !indage gesekan pada
transmisi antara kompresor dan turbin dan untuk mendorong komponen
pendukung seperti bahan bakar dan minyak pompa . ( +meh )
" ) &p dan g perubahan seluruh siklus. &p 8 " ( T ) h 8 " ( T )
g ) Pembakaran tidak lengkap ( homb )
o ideal
c
o actual
w h h
w h hη
′ ′∆ ∆= = =
∆ ∆ 6"isiensi mesin apapun ( yang menyerap atau
memproduksi pekerjaan ) , biasanya dinyatakan dalam rasio aktual untuk
trans"er kerja yang ideal
Untuk kompresor ?
*or a per"et gas?
h 8 & p T ,
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
10/14
+ubungan ini ukup akurat untuk gas di ba!ah kondisi yang dihadapi dalam
CT jika rata-rata &p selama rentang yang relevan suhu digunakan
6*$S$63S$ A2@P06S20 D%3 TU0/$3
E' E
E' E
c
T T
T T η
−
′ −=
6"isiensi kompresor,
E< E=
E< E=t
w T T
w T T η
−
−= =
′ ′
6"isiensi turbin,
E E'
E' E
E
( ) :( ) ( ) c
T P T T
P
γ γ
η
− − = −
E< E= E<
E< E=
( ) :( ) F ( ) G:
t T T T P P
γ γ η
−− = −
Untuk kompresor
E< E= E<
E< E=
( ) :( ) F ( ) G:
t T T T P P
γ γ η
−− = −
Untuk turbin,
s s
c
T
T
η
η
′∆=
′∆∑
c
T T
η
′∆∆ =
Aarena maka,
Aarena jarak vertikal antara sepasang garis tekanan konstan pada T-S diagram
meningkat sebagai entropi meningkat,
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
11/14
TUGAS TURBIN Nama : Krisna Eka Kurniawan
NIM : I0413027
SDTs H DT ⇒ hs H h ( "or ompressors )
Sekarang perhatikan kompresor aliran aksial terdiri dari beberapa tahap
berturut-turut.
4ika desain pisau mirip di baris pisau berturut itu adalah !ajar untuk
menganggap bah!a e"isiensi isentropik dari hs satu tahap tetap sama
melalui kompresor.
Aemudian suhu keseluruhan meningkat?
Perbedaan antara h dan hs akan meningkat dengan jumlah tahapan yaitudengan peningkatan rasio tekanan.
Penjelasan "isik adalah bah!a peningkatan suhu akibat gesekan dalam
hasil satu tahap di lebih banyak pekerjaan yang diperlukan di tahap
berikutnya.
%rgumen yang sama bias digunakan untuk menunjukkan bah!a untuk
turbin
&( &s(
-,(ri* Ei*i'n*,
isentropik e"isiensi tahap unsur dalam proses sedemikian rupa sehingga
konstan sepanjang seluruh proses.
Untuk proses kompresi O 5 * 6 .T8.T 6 *ns(
( ) :: .T p const γ γ − = Tapi untuk proses isentropik,
p
dp
T
T d
γ
γ −=′
dalam bentuk di"erensial
.T 6 5 * .T
'
'
( ) ln( )
ln( )c
P P
T T
γ η
γ ∞
− −=
− mengintegrasikan antara ' (inlet
outlet)
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
12/14
' '
( ) :( )
( ) c
T P
T P
γ γη ∞−=
4adi &
* dapat dihitung dari nilai pengukuran P
dan T pada inlet dan outlet kompresor, menjadi
' '
' '
( ) :
( ) :
: ( : )
: ( : ) c
c
T T P P
T T P P
γ γ
γ γη η
∞
−
−
′ − −= =
− −%khirnya hubungan antara &* / &
*?
Cambar. '.E Qariasi e"isiensi isentropik turbin dan kompresor dengan rasio
tekanan untuk e"isiensi polytropi N R
r'ssur' %s's
Cambar '. Pressure 5oses
P b 8 Pressure loss di &ombustion &hamber
Pha 8 kerugian tekanan gesekan di sisi udara +6
Phg 8 kehilangan tekanan gesekan di sisi gas +6
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
13/14
TUGAS TURBIN Nama : Krisna Eka Kurniawan
NIM : I0413027
Aerugian tekanan menyebabkan penurunan rasio tekanan turbin yang
tersedia.
Po< 8 P2' - Pb - Pha
P2= 8 Pa 9 Phg
+al ini lebih baik untuk mengambil Phg Pb sebagai proporsi tetap dari
tekanan pengiriman kompresor? Aemudian?
E< E'
E' E'
b ha P P
P P P P
∆ ∆= − −
E'k(i9i(as H'a( E)*&an+'r
Cas buang turbin rejet panas dengan laju
mt & p=K (TE=-TEK)
Aompresor menerima panas dengan laju
m & p' (TE-TE')
4ika m 8 mt
Aemudian & p=K (TE=-TEK) 8 & p' (TE-TE')
Salah satu ukuran yang mungkin kinerja adalah rasio energi aktual yang
diterima oleh udara dingin dengan nilai maksimum yang mungkin.
Demikian?
e"ektivitas +6 8 &p' (TE-TE') : &P'= (TE=-TE')
atas suhu rata-rata berkisar jika &p' 8 &P'=
e"ektivitas +6 8 (TE-TE') : (TE=-TE')
Sebagian besar umumnya +6 e"ektivitas 8 PAS p' (TE-TE') : &P'=
(TE=-TE')
K'ru+ian M'kanik
Dalam semua Turbin Cas, listrik yang dibutuhkan untuk
menggerakkan kompresor langsung, sehingga kerugian yang terjadi
karena bantalan gesekan dan !indage? jumlah ini sekitar R
4ika e"isiensi transmisi Om, maka
-
8/18/2019 Resume Shaft Power Cycle
14/14
!*( 8 & p' (TE'-TE):Om ( Om 8 R )
%pa daya yang digunakan untuk menggerakkan komponen
tambahan seperti bahan bakar dan minyak pompa, kerugian bersiap
biasanya diatat dengan mengurangkan dari output bersih.