resume.docx
DESCRIPTION
ResumeTRANSCRIPT
Teori Produksi dan Estimasi
Keputusan mendasar dalam berproduksi yang dihadapi oleh perusahaan
adalah seberapa besar barang atau jasa yang diproduksi dan seberapa besar tenaga
kerja, modal, serta sumber-sumber daya atau input lainnya yang digunakan untuk
memproduksi output tersebut secara paling efisien. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, perusahaan membutuhkan rekayasa atau data teknologis tentang
kemungkinan produksi (atau selanjutnya disebut sebagai fungsi produksi)
sebagaimana pula data ekonomi produksi (economics of production) oleh suatu
perusahaan dan menciptakan kondisi untuk berproduksi secara efisien.
Bab ini dimulai dengan mendiskusikan fungsi produksi, yang merangkum
rekayasa dan teknologi kemampuan produksi yang terbuka bagi perusahaan.
Diskusi umum ini selanjutnya dikembangkan kepada kasus khusus dimana
terdapat satu input atau sumber daya variabel (Subbab 6-2) dan membahas tentang
seberapa banyak input variabel yang harus digunakan perusahaan untuk
memaksimumkan iaba (Subbab 6-3). Selanjutnya kita membahas tentang fungsi
produksi dimana terdapat dua input variabel (Subbab 6-4) dan mengembangkan
suatu kondisi guna mengefisienkan kombinasi dalam produksi (Subbab 6-
5).dalam Subbab 6-6, kita mendiskusikan skala hasil (return of scale)dimana
semua sumber daya atau input adalah variabel. Subbab 6-8 membahas tentang
kemajuan teknologi dan inovasi serta tingkat kepentingannya bagi daya saing
domestik dan global dari suatu perusahaan. Dalam lampiran (yang bersifat
opsional), kita menggunakan kalkulus sederhana untuk membahas tentang
kondisi, guna memaksimumkan output, meminimumkan biaya, atau
memaksimumkan keuntungan.
Teori Produksi dan Estimasi 1
ORGANISASI PRODUKSI DAN FUNGSI PRODUKSI
Dalam subbab ini kita terlebih dahulu membahas organisasi produksi serta
mengklasifikasikan input-input menjadi beberapa kategori, dan kemudian
mendefinisikan arti maupun kegunaan fungsi produksi tersebut dalam melakukan
analisis aktifitas produksi perusahaan.
Organisasi Produksi
Produksi (Production) merujuk pada perubahan bentuk berbagai input atau
sumber-sumber daya menjadi output berupa barang dan jasa. Output suatu
perusahaan dapat berupa komoditas akhir (Seperti sebuah komputer pribadi) atau
berupa produk antara, seperti misalnya semikonduktor (yang digunakan dalam
produksi komputer dan barang-barang lainnya). Selain barang, output juga berupa
jasa. Contoh lain dari jasa adalah pendidikan, pengobatan, perbankan,
telekomunikasi, transportasi, dan banyak jasa lainnya. Perlu diingat bahwa
“produksi” merujuk kepada seluruh aktivitas yang terlibat dalam memproduksi
barang dan jasa , dari meminjam untuk membangun atau melakukan ekspansi
fasilitas produksi, merekrut tenaga kerja, membeli bahan mentah menjalankan
pengendalian mutu, akuntansi biaya, dan lain-lain. Jadi produksi tidak selalu
berarti mengubah bentuk berbagai input menjadi output berupa barang dan jasa.
Input (Input) adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam
memproduksi barang dan jasa. Agar diskusi bisa terorganisasi dengan baik, input
diklasifikasikan ke dalam tenaga kerja (termasuk bakat kewirausahaan), modal,
dan tanah atau sumber daya alam. Setiap kategori yang luas ini mencakup juga
input dasar yang mempunyai variasi beragam. Sebagai contoh, input tenaga kerja
meliputi sopir bus, pekerja perakitan, akuntan, pengacara, dokter, ilmuwan, dan
sebagainya. Input juga diklasifikasikan sebagai input tetap atau input variabel.
Input tetap (Fixed input) adalah input yang tidak dapat berubah dengan mudah
selama periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang sangat
besar. Sebagai contoh input tetap adalah pabrik dan perlengkapan khusus (IBM
memerlukan waktu beberapa tahun untuk membangun pabrik baru untuk
Teori Produksi dan Estimasi 2
memproduksi chip komputer yang digunakan dalam komputernya). Di lain pihak
input variabel (variable input) adalah input yang dapat divariasikan atau diubah
secara mudah dan cepat. Contoh input variabel adalah sebagian bahan mentah dan
tenaga kerja tidak terdidik.
Periode waktu dimana paling tidak ada satu input tetap disebut dengan
periode jangka pendek (short run), sementara periode waktu dimana seluruh input
adalah variabel disebut dengan periode jangka panjang (long run). Lamanya
periode jangka waktu (yaitu, periode waktu yang dibutuhkan bagi semua input
untuk menjadi variabel) tergantung pada industrinya.
Fungsi Produksi
Seperti halnya teori permintaan yang berfokus pada konsep fungsi permintaan,
teori produksi juga bergerak pada sekitar konsep fungsi produksi. Suatu fungsi
produksi (production function) adalah persamaan, tabel, atau grafik yang
menunjukkan output komoditas maksimum perusahaan yang diproduksi pada
setiap periode waktu dengan kombinasi input. Satuan input maupun output diukur
dalam satuan fisik disamping diukur dalam satuan moneter. Teknologi
diasumsikan tetap selama periode analisis.
Untuk menyederhanakan, kita asumsikan di sini bahwa suatu perusahaan
memproduksi hanya satu jenis output (barang atau jasa) dengan dua input, tenaga
kerja (labour-L) dan modal (capital-K).sehingga persamaan umum fungsi
produksi sederhana adalah
Q = f (L,K) (6-1)
Penjelasan Persamaan 6-1. Kuantitas output adalah fungsi dari , atau tergantung,
dari kuantitas tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam produksi.”Output”
disini berarti jumlah unit barang (misalnya, mobil) yang diproduksi, ”Tenaga
kerja” berarti jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan , dan “Modal” berarti jumlah
perlengkapan yang dipergunakan dalam produksi. Kita mengasumsikan seluruh
unit L dank adalah homogen atau identik. Suatu fungsi produksi yang eksplisit
Teori Produksi dan Estimasi 3
akan memberikan indikasi secara tepat kuantitas output yang akan diproduksi oleh
perusahaan pada tingkat input tenaga kerja dan modal tertentu.
Tabel 6-1 memberikan suatu fungsi produksi hipotesis yang menunjukkan
bahwa output (Q) yang dapat diproduksi oleh perusahaan dengan berbagai
kombinasi tenaga kerja (L) dan modal (K). tabel tersebut menunjukkan bahwa
dengan 1 unit tenaga kerja (1L) dan1 unit modal (1K), perusahaan akan
memproduksi 3 unit output (3Q).dengan 2L dan 1K, output yang dihasilkan
adalah 8Q ; dengan 3L dan 1K, outputnya adalah 12Q ; dengan 3L dan 2K,
outputnya adalah 28Q;dengan 4L dan2K, outputnya adalah 30Q,begitu
seterusnya. Perhatikan pula bahwa tenaga kerja dan modal dapat saling
menggantikan (substintusi) satu dengan lainnya dalam proses produksi.
Contohnya, 12Q dapat diproduksi baik dengan menggunakan kombinasi 3L dan
1K atau dengan 1L dan 4K.1 harga masing-masing input akan ditentukan dari dua
kombinasi tenaga kerja dan modal yang ada, kombinasi mana yang lebih murah.
output yang ingin diproduksi perusahaan adalah output yang memaksimumkan
laba totalnya. Pertanyaan ini akan dibahas dan dijawab lebih lanjut dalam bab ini.
Teori Produksi dan Estimasi 4
112Q juga bisa dihasilkan dengan 1K dan 6L dan bukan dengan 1K dan 3L (perhatikan angka terakhir baris
pertama), tetapi perusahaan tentu saja tidak akan menggunakan kombinasi tenaga kerja dan modal pada
tingkat ini. Demikian juga, 12Q dapat dihasilkan dengan 1L dan entah 4K atau 5K, tetapi perusahaan juga
pasti tidak akan menggunakan kombinasi tersebut.
FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
Pada bagian ini, akan disajikan teori produksi di mana hanya satu input yang
variabel. sehingga periode waktunya adalah jangka pendek. Kita mulai dengan
mendefinisikan produk total, rata-rata dan marginal dari input variabel dan dari
sini kita akan menurunkan elastisitas output dari input variabel, kemudian kita
akan membahas tentang hukum hasil yang semakin menurut (law of diminishing
return) serta arti dari pentingnya berbagai tahapan produksi.
Produk total, Rata-rata, dan Marginal
Dengan menjaga kuantitas salah salah satu input konstan dan mengubah kuantitas
input lain yang digunakan, kita akan dapat menurunkan produk total (total
product) dari input variabel sebagai contoh, dengan memegang modal konstan
pada 1 unit (K = 1) dan meningkatkan penggunaan unit tenaga kerja dari nol
menjadi 6 unit, kita akan menghasilkan produk total dari tenaga kerja yang
ditunjukkan oleh baris terakhir pada Tabel 6-1, yang ditampilkan ulang pada
kolom 2 dari Tabel 6-2. Produk Marginal (marginal product –MP) dari tenaga
kerja (MPL) adalah perubahan dalam produk total atau tambahan output akibat
perubahan per unit tenaga kerja yang digunakan, sementara produk rata-rata
(average product-AP) dari tenaga kerja (APL) sama dengan produk total dibagi
dengan kuantitas tenaga kerja yang digunakan. Sehingga rumusnya adalah.3
MPL = ΔTPΔL (6-2)
APL=TPL (6-3)
Hukum Hasil Yang Semakin Menurun dan Tahapan-tahapan Produksi
Teori Produksi dan Estimasi 5
Untuk menunjukkan secara grafik hubungan antara produk total, disatu sisi, dan
produk rata-rata serta marginal dari tenaga kerja, disisi lain, kita asumsikan bahwa
waktu tenaga kerja dapat dibagi secara kontinyu (artinya, tenaga kerja dapat diswa
untuk beberapa bagian dalam sehari).
Bagian yang menurun dari kurva MPL merupakan cerminan dari hukum hasil yang
semakin menurun (law of diminishing return). Hal ini menyatakan bahwa semakin
banyak input variabel yang digunakan pada suatu tingkat input tetap tertentu,
setelah suatu titik, kita akan memperoleh hasil (produk marginal) yang semakin
menurun dari input variabel. Dalam figur 6-4,hukum hasil yang semakin menurun
mulai terlihat sejak tenaga kerja sebanyak 1,5L digunakan (setelah titik G’ pada
panel bagian bawah dari Figur 6-4). Perhatikan bahwa hasil yang semakin
menurun bukanlah suatu teori yang bisa dibuktikan atau disanggah dengan logika,
tetapi merupakan hukum fisik yang secara empiris telah dibuktikan selalu benar.
Hal itu menyatakan bahwa, setelah suatu titik , kita tidak akan terhindarkan dalam
memperoleh hasil yang semakin menurun dari input variabel. Artinya ,semakin
banyak unit input variabel yang digunakan pada tingkat input tetap yang sama,
maka input tetap akan menghasilkan tambahan produk sejalan dengan setiap
tambahan unit input variabel tetapi dalam jumlah yang semakin berkurang, dan
setelah suatu titik,produk marginal dari input variabel menurun.
PENGGUNAAN INPUT VARIABEL SECARA OPTIMUM
Berapa banyak tenaga kerja (input variabel dalam diskusi terdahulu) yang harus
digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan
maksimum ?jawabannya adalah bahwa perusahaan harus mempekerjakan
Teori Produksi dan Estimasi 6
tambahan satu unit tenaga kerja sepanjang tambahan penerimaan yang dihasilkan
dari penjualan output yang diproduksi melebihi tambahan biaya karena
mempekerjakan tenaga kerja tersebut (Sampai tambahan penerimaan sama dengan
tambahan biaya).
Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunaan tambahan unit
tenaga kerja disebut produk pendapatan marginal (marginal revenue product –
MRP) dari tenaga kerja (MRPL). Ini sama dengan dengan produk marginal dari
tenaga kerja (marginal product of labor –MPL) dikalikan pendapatan marginal
(marginal revenue – MR) dari penjualan output tambahan yang
diproduksi.dimana,
MRPL = (MPL) (MR) (6-6)
Disisi lain, tambahan biaya karena menambah unit tenaga kerja atau biaya
marginal sumber daya (marginal resource cost – MRCL) tenaga kerja adalah
sama dengan peningkatan biaya total perusahaan akibat menambah unit tenaga
kerja. Artinya
MRCL = ΔTC
ΔL (6-7)
Sehingga, suatu perusahaan harus terus mempekerjakan tenaga kerja sepanjang
MRPL > MRCL sampai dengan MRPL = MRCL. kita dapat membahas masalah
penggunaan tenaga kerja secara optimum (dan maksimasi laba) oleh perusahaan
yang menghadapi fungsi produksi jangka pendek sebagaimana didiskusikan pada
Subbab 6-2 dengan dibantu oleh Tabel 6-3.
Teori Produksi dan Estimasi 7
Dari tabel 6-3,kita dapat melihat bahwa perusahaan sebaiknya
mempekerjakan 3,5 unit tenaga kerja karena pada saat itulah MRPL = MRCL =20.
Pada jumlah tenaga kerja kurang dari 3,5L unit, MRPL > MRCL ,dan perusahaan
akan menambah dalam jumlah yang lebih besar kedalam penerimaan total
dibandingkan kedalam biaya total dengan mempekerjakan lebih banyak tenaga
kerja.
6.4 FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL
Sekarang kita membahas tentang fungsi produksi dimana terdapat dua input
variabel. fungsi ini bisa ditunjukkan secara grafis dengan isokuan. Dalam subbab
ini, kita mendefinisikan isokuan dan mendiskusikan ciri-cirinya. isokuan akan
digunakan dalam Subbab 6-5 untuk mengembangkan kondisi yang efisien bagi
kombinasi input dalam produksi
Isokuan Produksi
Isokuan (isoquan) menggambarkan berbagai kombinasi dari dua input (misalnya,
tenaga kerja dan modal) yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi
pada tingkat output tertentu. Isokuan yang lebih tinggi menunjukkan output yang
lebih besar. Sebaliknya, isoquant yang lebih rendah menunjukkan output yang
lebih kecil. Isokuan dapat diturunkan dari Tabel 6-4, yang mengulang fungsi
produksi dari tabel 6-1 dengan garis yang yang menghubungkan seluruh
kombinasi tenaga kerja-modal yang dapat digunakan untuk berproduksi pada
tingkat, output tertentu.
Wilayah Ekonomis Produksi
Berhubungan isokuan dalam Figur 6-6 (diulang dalam Figur 6-7) mempunyai
kemiringan yang positif, bagian ini tidaklah relevan. artinya, perusahaan tidak
akan beroperasi pada kemiringan isokuan yang positif karena pada tingkat output
yang sama perusahaan dapat berproduksi dengan menggunakan modal dan tenaga
kerja yang lebih sedikit. Sebagai contoh, perusahaan tidak akan memproduksi
36Q pada titik U dalam Figur 6-7 dengan menggunakan 6L dan 4K karena
Teori Produksi dan Estimasi 8
perusahaan dapat memproduksi 36Q dengan menggunakan tenaga kerja dan
modal dalam kuantitas yang lebih sedikit seperti ditunjukkan oleh titik V pada
isokuan yang sama.
Garis mendaki (rigde lines) memisahkan bagian isokuan yang relevan
(yang memiliki kemiringan negatif) dari bagian yang tidak relevan (yang memiliki
kemiringan positif).dalam Figur 6-7,garis mendaki 0VI menghubungkan titik-titik
dari berbagai isokuan pada saat isokuan mempunyai kemiringan positif disebelah
kanan.hal ini berarti bahwa mulai, contohnya, titik V pada isokuan untuk 36Q jika
perusahaan menggunakan tenaga kerja yang lebih banyak, perusahaan juga harus
menggunakan lebih banyak modal untuk tetap berada pada isokuan yang sama
(bandingkan titik U dan titik V) . Mulai dari titik V, jika perusahaan
menggunakan lebih banyak tenaga kerja sementara jumlah modal tetap, tingkat
output akan turun atau jatuh (artinya, perusahaan akan jatuh kembali ke isokuan
yang lebih rendah;lihat garis putus-putus horizontal pada figur).
Teori Produksi dan Estimasi 9
Tingkat Marginal dari Substitusi Teknis
Kita lihat pada subbab sebelumnya bahwa isokuan memiliki kemiringan negatif
dalam daerah yang secara ekonomis relevan.ini berarti bahwa jika ingin
mengurangi kuantitas modal yang digunakan dalam produksi, perusahaan harus
meningkatkan kuantitas tenaga kerja untuk tetap berada pada isokuan yang sama
(menghasilkan tingkat output yang sama).sebagai contoh, pergerakan dari titik N
ke titik R pada isokuan 12Q dalam Figur 6-8 menunjukkan bahwa perusahaan
melepas 2,5K dengan menambahkan 1L,sehingga, kemiringan isokuan 12Q antara
N dan R adalah -2,5K/1L. diantara titik R dan S, kemiringan isokuan 12 Q adalah
-1/2, dan begitu seterusnya.
MRTS dari tenaga kerja untuk modal sama dengan MPL /MPK. Kita dapat
membuktikan hal ini dengan mengingat bahwa semua titik pada isokuan merujuk
pada tingkat output yang sama. Sehingga , untuk pergerakan menurunkan pada
isokuan tertentu, tambahan output sebagai hasil penggunaan tenaga kerja yang
lebih banyak harus sama dengan pengurangan output akibat penggunaan modal
yang lebih sedikit. Secara spesifik, peningkatan dalam kuantitas tenaga kerja yang
digunakan (ΔL) dikalikan produk marginal tenaga kerja (MPL) harus sama dengan
pengurangan jumlah modal yang digunakan (-ΔK) dikalikan produk marginal
modal (MPK). Berarti,
(ΔL) (MPL) = - (ΔK) (MPK) (6-8)
Sehingga
MPL
MPK
= − ΔKΔL
= MRTS(6-9)
Sehingga, MRTS sama dengan kemiringan absolut dari isokuan dan rasio dari
produktivitas marginal.
Input Substitusi dan Komplementer Sempurna
Teori Produksi dan Estimasi 10
Bentuk suatu isokuan mencerminkan derajat sejauh mana satu input dapat
disubstitusikan oleh yang lainnya dalam produksi. Disatu sisi, semakin kecil
lekukan isokuan, semakin tinggi derajat substitusi input-input produksi. Disisi
lain, semakin besar lekukan isokuan, semakin rendah derajat substitusinya.
Pada titik ekstrem adalah isokuan-isokuan yang berbentuk garis lurus,
seperti ditunjukkan pada panel di sebelah kiri dari figur 6-9. Dalam hal ini, tenaga
kerja dan modal merupakan substitusi sempurna, artinya, tingkat atau level
dimana tenaga kerja dapat disubstitusi dengan modal kerja (kemiringan absolut
dari isokuan atau MRTS) adalah konstan.hal ini berarti tenaga kerja dapat
disubstitusikan untuk modal (atau sebaliknya) pada tingkat konstan sebagaimana
ditunjukkan oleh kemiringan absolut isokuan. Sebagai contoh, di panel sebelah
kiri pada Figur 6-9, 2L dapat disubstitusikan untuk 1K tanpa memperhatikan titik
produksi pada isokuan. Kenyataannya, tititk A pada sumbu tenaga kerja
memperlihatkan bahwa tingkat output yang ditunjukkan oleh isokuan yang sedang
diproduksi hanya menggunakan tenaga kerja (tanpa modal). Demikian pula
halnya, di titik B pada sumbu modal menunjukkan bahwa untuk tingkat output
yang sama dapat diproduksi hanya dengan menggunakan modal (tanpa tenaga
kerja).contoh Substitusi yang hampir sempurna adalah antara minyak dan gas
yang digunakan untuk mengoperasikan beberapa tungku perapian, energi dan
waktu dalam proses pengeringan, serta daging ikan dan kacang polong yang
digunakan untuk menyediakan protein dalam makanan campuran.
Walaupun sustitusi sempurna dan komplementer sempurna dari input
dalam produksi dapat dimungkinkan, dalam banyak kasus isokuan melengkung
(input tidak bersubstitusi secara sempurna), seperti ditunjukkan dalam Figur 6-8.
Hal ini berarti dalam situasi produksi yang biasa, tenaga kerja dapat
disubsitusikan untuk modal pada tingkatan tertentu. Semakin kecil derajat
kelengkungan isokuan, semakin mudah input dapat saling mensubstitusi dalam
produksi.
Teori Produksi dan Estimasi 11
Sebagai tambahan, pada saat isokuan mempunyai semacam lengkungan,
kemampuan substitusi tenaga kerja terhadap modal (atau sebaliknya) menurun
sejalan dengan semakin banyaknya tenaga kerja disubsitusikan terhadap
modal.hal ini ditunjukkan oleh penurunan kemiringan absolut isokuan atau MRTS
seiring dengan pergerakan menurun di sepanjang isokuan (lihat Figur (6-8).
Kemampuan untuk mensubstitusi antar satu input dengan input lainnya dalam
produksi sangat penting untuk menjaga biaya produksi rendah ketika harga pada
suatu input naik dan relatif terhadap harga input lainnya.
1. Isocost
Produksi Jangka Panjang
yang dimaksud dengan produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi
simana semua factor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua factor
produksi bersifat variabel.
Isoquant
Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan
titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan
Teori Produksi dan Estimasi 12
tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan
kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen.
Isocost
Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang
menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan
sejumlah anggaran tertentu. Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau
kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen dan bentuk dari kurva ini
dapat dilihat pada Gambar 6-10.
Gambar 6-10
Jumlah Produksi Optimum
Teori Produksi dan Estimasi 13
Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum apabila perusahaan
tersebut dengan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan
menghasilkan dengan kombinasi factor produksi yang paling rendah biayanya
(Least Cost Combination). Secara garis besar Least Cost Combination tercapai
saat kurva isocost bersinggungan dengan kurva isoquant.
MRTS adalah suatu tingkatan dimana tenaga kerja (labour) dapat
disubstiutsikan dengan modal (capital) sementara output tetap konstan di
sepanjang isoquant. MRTS = 4 berarti apabila terjadi penambahan satu unit nilai
tertentu suatu modal, maka harus terjadi penambahan empat (4) tenaga kerja.
Teori Produksi dan Estimasi 14
Contoh Gambar 6-13
Return to scale
Return to scale berbicara tentang hasil atau tingkat
pengembalian yang didapat akibat dari adanya kenaikan atau
penurunan biaya rata-rata atau derajat sejauh mana output berubah
akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai
dalam produksi sekala hasil sendiri terbagi menjadi tiga yaitu : tetap,
meningkat dan menurun.
Teori Produksi dan Estimasi 15
Contoh pada Perusahaan GM (General Motors)
Gambar Contoh Skala Hasil
Fungsi Produk Empiris
Fungsi Produksi yang secara umum digunakan dalam estimasi empiris
adalah fungsi pangkat dari bentuk :
Q=AK a Lb
Teori Produksi dan Estimasi 16
Di mana Q, K dan L mengacu pada kuantitas output, modal, dan tenaga
kerja dan A, a, serta b adalah parameter yang akan diestimasi secara empiris.
Persamaan diatas sering disebut dengan persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas
(Cobb-Douglas production function) sebagai penghormatan terhadap Charles
W.Cobb dan Paul H. Douglas yang memperkenalkannya pada tahun 1920.
Fungsi produksi Cobb-Douglas mempunyai beberapa ciri yang bermanfaat
pertama, produk marjinal dari modal dan produk marjinal dari tenaga kerja
tergantung kepada kuantitas kedua-dua nya, baik kuantitas modal maupun
kuantitas tenaga kerja yang digunakan dalam tenaga kerja yang digunakan dalam
produksi seperti sering terjadi dalam dunia nyata. Kedua, pangkat K dan L (yaitu
a dan b) mencerminkan berturut - turut bahwa ealstisitas tenaga kerja dan modal
terhadap output (EK dan EL¿ dan jumlah dari pangkatnya (yaitu a + b) mengukur
sekala hasil. dan yang ketiga fungsi Cobb- Douglas dapat dengan mudah
dikembangkan dengan menggunakan lebih dari dua input misal (modal, tenaga
kerja, dan sumber daya alam atau modal tenaga kerja produksi dan tenaga kerja
non produksi).
Inovasi dan Daya Saing Global
Pengenalan inovasi adalah determinan yang paling penting dari daya saing
jangka panjang suatu perusahaan. Inovasi dibagi menjadi dua jenis yaitu : Inovasi
produk berarti pengenalan produk baru atau produk yang telah dikembangkan
sedangkan Inovasi proses berarti pengenalan proses produksi baru atau proses
produksi yang telah dikembangkan sehingga lebih efisien.
Teori Produksi dan Estimasi 17
Inovasi sendiri dipicu oleh kompetisi global yang semakin ketat di
samping persaingan domestik yang kuat dan konsentrasi Geografis. Kebanyakan
inovasi mati karena perencanaan yang buruk dan masalah produksi yang tidak
diharapkan. Selama tahun 1970an dan 1980an perusahaan Amerika di berbagai
industri kehilangan daya saing internasionalnya mereka memperoleh kembali
semuanya, terutama karena computer aided design dan computer aided
manufacturing.
Teori Produksi dan Estimasi 18
Teori Produksi dan Estimasi
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Ekonomi Manajerial’
Oleh :
Dewa Gde Mahendra
M. Abdi Dzil Ikhram
Program Pascasarjana
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas BrawijayaMalang
2013
Teori Produksi dan Estimasi 19