resume.docx

27
Teori Produksi dan Estimasi Keputusan mendasar dalam berproduksi yang dihadapi oleh perusahaan adalah seberapa besar barang atau jasa yang diproduksi dan seberapa besar tenaga kerja, modal, serta sumber-sumber daya atau input lainnya yang digunakan untuk memproduksi output tersebut secara paling efisien. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perusahaan membutuhkan rekayasa atau data teknologis tentang kemungkinan produksi (atau selanjutnya disebut sebagai fungsi produksi) sebagaimana pula data ekonomi produksi (economics of production) oleh suatu perusahaan dan menciptakan kondisi untuk berproduksi secara efisien. Bab ini dimulai dengan mendiskusikan fungsi produksi, yang merangkum rekayasa dan teknologi kemampuan produksi yang terbuka bagi perusahaan. Diskusi umum ini selanjutnya dikembangkan kepada kasus khusus dimana terdapat satu input atau sumber daya variabel (Subbab 6-2) dan membahas tentang seberapa banyak input variabel yang harus digunakan perusahaan untuk memaksimumkan iaba (Subbab 6-3). Selanjutnya kita membahas tentang fungsi produksi dimana terdapat dua Teori Produksi dan Estimasi 1

Upload: anton-wibowo

Post on 05-Dec-2014

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Resume

TRANSCRIPT

Page 1: Resume.docx

Teori Produksi dan Estimasi

Keputusan mendasar dalam berproduksi yang dihadapi oleh perusahaan

adalah seberapa besar barang atau jasa yang diproduksi dan seberapa besar tenaga

kerja, modal, serta sumber-sumber daya atau input lainnya yang digunakan untuk

memproduksi output tersebut secara paling efisien. Untuk menjawab pertanyaan

tersebut, perusahaan membutuhkan rekayasa atau data teknologis tentang

kemungkinan produksi (atau selanjutnya disebut sebagai fungsi produksi)

sebagaimana pula data ekonomi produksi (economics of production) oleh suatu

perusahaan dan menciptakan kondisi untuk berproduksi secara efisien.

Bab ini dimulai dengan mendiskusikan fungsi produksi, yang merangkum

rekayasa dan teknologi kemampuan produksi yang terbuka bagi perusahaan.

Diskusi umum ini selanjutnya dikembangkan kepada kasus khusus dimana

terdapat satu input atau sumber daya variabel (Subbab 6-2) dan membahas tentang

seberapa banyak input variabel yang harus digunakan perusahaan untuk

memaksimumkan iaba (Subbab 6-3). Selanjutnya kita membahas tentang fungsi

produksi dimana terdapat dua input variabel (Subbab 6-4) dan mengembangkan

suatu kondisi guna mengefisienkan kombinasi dalam produksi (Subbab 6-

5).dalam Subbab 6-6, kita mendiskusikan skala hasil (return of scale)dimana

semua sumber daya atau input adalah variabel. Subbab 6-8 membahas tentang

kemajuan teknologi dan inovasi serta tingkat kepentingannya bagi daya saing

domestik dan global dari suatu perusahaan. Dalam lampiran (yang bersifat

opsional), kita menggunakan kalkulus sederhana untuk membahas tentang

kondisi, guna memaksimumkan output, meminimumkan biaya, atau

memaksimumkan keuntungan.

Teori Produksi dan Estimasi 1

Page 2: Resume.docx

ORGANISASI PRODUKSI DAN FUNGSI PRODUKSI

Dalam subbab ini kita terlebih dahulu membahas organisasi produksi serta

mengklasifikasikan input-input menjadi beberapa kategori, dan kemudian

mendefinisikan arti maupun kegunaan fungsi produksi tersebut dalam melakukan

analisis aktifitas produksi perusahaan.

Organisasi Produksi

Produksi (Production) merujuk pada perubahan bentuk berbagai input atau

sumber-sumber daya menjadi output berupa barang dan jasa. Output suatu

perusahaan dapat berupa komoditas akhir (Seperti sebuah komputer pribadi) atau

berupa produk antara, seperti misalnya semikonduktor (yang digunakan dalam

produksi komputer dan barang-barang lainnya). Selain barang, output juga berupa

jasa. Contoh lain dari jasa adalah pendidikan, pengobatan, perbankan,

telekomunikasi, transportasi, dan banyak jasa lainnya. Perlu diingat bahwa

“produksi” merujuk kepada seluruh aktivitas yang terlibat dalam memproduksi

barang dan jasa , dari meminjam untuk membangun atau melakukan ekspansi

fasilitas produksi, merekrut tenaga kerja, membeli bahan mentah menjalankan

pengendalian mutu, akuntansi biaya, dan lain-lain. Jadi produksi tidak selalu

berarti mengubah bentuk berbagai input menjadi output berupa barang dan jasa.

Input (Input) adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam

memproduksi barang dan jasa. Agar diskusi bisa terorganisasi dengan baik, input

diklasifikasikan ke dalam tenaga kerja (termasuk bakat kewirausahaan), modal,

dan tanah atau sumber daya alam. Setiap kategori yang luas ini mencakup juga

input dasar yang mempunyai variasi beragam. Sebagai contoh, input tenaga kerja

meliputi sopir bus, pekerja perakitan, akuntan, pengacara, dokter, ilmuwan, dan

sebagainya. Input juga diklasifikasikan sebagai input tetap atau input variabel.

Input tetap (Fixed input) adalah input yang tidak dapat berubah dengan mudah

selama periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang sangat

besar. Sebagai contoh input tetap adalah pabrik dan perlengkapan khusus (IBM

memerlukan waktu beberapa tahun untuk membangun pabrik baru untuk

Teori Produksi dan Estimasi 2

Page 3: Resume.docx

memproduksi chip komputer yang digunakan dalam komputernya). Di lain pihak

input variabel (variable input) adalah input yang dapat divariasikan atau diubah

secara mudah dan cepat. Contoh input variabel adalah sebagian bahan mentah dan

tenaga kerja tidak terdidik.

Periode waktu dimana paling tidak ada satu input tetap disebut dengan

periode jangka pendek (short run), sementara periode waktu dimana seluruh input

adalah variabel disebut dengan periode jangka panjang (long run). Lamanya

periode jangka waktu (yaitu, periode waktu yang dibutuhkan bagi semua input

untuk menjadi variabel) tergantung pada industrinya.

Fungsi Produksi

Seperti halnya teori permintaan yang berfokus pada konsep fungsi permintaan,

teori produksi juga bergerak pada sekitar konsep fungsi produksi. Suatu fungsi

produksi (production function) adalah persamaan, tabel, atau grafik yang

menunjukkan output komoditas maksimum perusahaan yang diproduksi pada

setiap periode waktu dengan kombinasi input. Satuan input maupun output diukur

dalam satuan fisik disamping diukur dalam satuan moneter. Teknologi

diasumsikan tetap selama periode analisis.

Untuk menyederhanakan, kita asumsikan di sini bahwa suatu perusahaan

memproduksi hanya satu jenis output (barang atau jasa) dengan dua input, tenaga

kerja (labour-L) dan modal (capital-K).sehingga persamaan umum fungsi

produksi sederhana adalah

Q = f (L,K) (6-1)

Penjelasan Persamaan 6-1. Kuantitas output adalah fungsi dari , atau tergantung,

dari kuantitas tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam produksi.”Output”

disini berarti jumlah unit barang (misalnya, mobil) yang diproduksi, ”Tenaga

kerja” berarti jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan , dan “Modal” berarti jumlah

perlengkapan yang dipergunakan dalam produksi. Kita mengasumsikan seluruh

unit L dank adalah homogen atau identik. Suatu fungsi produksi yang eksplisit

Teori Produksi dan Estimasi 3

Page 4: Resume.docx

akan memberikan indikasi secara tepat kuantitas output yang akan diproduksi oleh

perusahaan pada tingkat input tenaga kerja dan modal tertentu.

Tabel 6-1 memberikan suatu fungsi produksi hipotesis yang menunjukkan

bahwa output (Q) yang dapat diproduksi oleh perusahaan dengan berbagai

kombinasi tenaga kerja (L) dan modal (K). tabel tersebut menunjukkan bahwa

dengan 1 unit tenaga kerja (1L) dan1 unit modal (1K), perusahaan akan

memproduksi 3 unit output (3Q).dengan 2L dan 1K, output yang dihasilkan

adalah 8Q ; dengan 3L dan 1K, outputnya adalah 12Q ; dengan 3L dan 2K,

outputnya adalah 28Q;dengan 4L dan2K, outputnya adalah 30Q,begitu

seterusnya. Perhatikan pula bahwa tenaga kerja dan modal dapat saling

menggantikan (substintusi) satu dengan lainnya dalam proses produksi.

Contohnya, 12Q dapat diproduksi baik dengan menggunakan kombinasi 3L dan

1K atau dengan 1L dan 4K.1 harga masing-masing input akan ditentukan dari dua

kombinasi tenaga kerja dan modal yang ada, kombinasi mana yang lebih murah.

output yang ingin diproduksi perusahaan adalah output yang memaksimumkan

laba totalnya. Pertanyaan ini akan dibahas dan dijawab lebih lanjut dalam bab ini.

Teori Produksi dan Estimasi 4

Page 5: Resume.docx

112Q juga bisa dihasilkan dengan 1K dan 6L dan bukan dengan 1K dan 3L (perhatikan angka terakhir baris

pertama), tetapi perusahaan tentu saja tidak akan menggunakan kombinasi tenaga kerja dan modal pada

tingkat ini. Demikian juga, 12Q dapat dihasilkan dengan 1L dan entah 4K atau 5K, tetapi perusahaan juga

pasti tidak akan menggunakan kombinasi tersebut.

FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL

Pada bagian ini, akan disajikan teori produksi di mana hanya satu input yang

variabel. sehingga periode waktunya adalah jangka pendek. Kita mulai dengan

mendefinisikan produk total, rata-rata dan marginal dari input variabel dan dari

sini kita akan menurunkan elastisitas output dari input variabel, kemudian kita

akan membahas tentang hukum hasil yang semakin menurut (law of diminishing

return) serta arti dari pentingnya berbagai tahapan produksi.

Produk total, Rata-rata, dan Marginal

Dengan menjaga kuantitas salah salah satu input konstan dan mengubah kuantitas

input lain yang digunakan, kita akan dapat menurunkan produk total (total

product) dari input variabel sebagai contoh, dengan memegang modal konstan

pada 1 unit (K = 1) dan meningkatkan penggunaan unit tenaga kerja dari nol

menjadi 6 unit, kita akan menghasilkan produk total dari tenaga kerja yang

ditunjukkan oleh baris terakhir pada Tabel 6-1, yang ditampilkan ulang pada

kolom 2 dari Tabel 6-2. Produk Marginal (marginal product –MP) dari tenaga

kerja (MPL) adalah perubahan dalam produk total atau tambahan output akibat

perubahan per unit tenaga kerja yang digunakan, sementara produk rata-rata

(average product-AP) dari tenaga kerja (APL) sama dengan produk total dibagi

dengan kuantitas tenaga kerja yang digunakan. Sehingga rumusnya adalah.3

MPL = ΔTPΔL (6-2)

APL=TPL (6-3)

Hukum Hasil Yang Semakin Menurun dan Tahapan-tahapan Produksi

Teori Produksi dan Estimasi 5

Page 6: Resume.docx

Untuk menunjukkan secara grafik hubungan antara produk total, disatu sisi, dan

produk rata-rata serta marginal dari tenaga kerja, disisi lain, kita asumsikan bahwa

waktu tenaga kerja dapat dibagi secara kontinyu (artinya, tenaga kerja dapat diswa

untuk beberapa bagian dalam sehari).

Bagian yang menurun dari kurva MPL merupakan cerminan dari hukum hasil yang

semakin menurun (law of diminishing return). Hal ini menyatakan bahwa semakin

banyak input variabel yang digunakan pada suatu tingkat input tetap tertentu,

setelah suatu titik, kita akan memperoleh hasil (produk marginal) yang semakin

menurun dari input variabel. Dalam figur 6-4,hukum hasil yang semakin menurun

mulai terlihat sejak tenaga kerja sebanyak 1,5L digunakan (setelah titik G’ pada

panel bagian bawah dari Figur 6-4). Perhatikan bahwa hasil yang semakin

menurun bukanlah suatu teori yang bisa dibuktikan atau disanggah dengan logika,

tetapi merupakan hukum fisik yang secara empiris telah dibuktikan selalu benar.

Hal itu menyatakan bahwa, setelah suatu titik , kita tidak akan terhindarkan dalam

memperoleh hasil yang semakin menurun dari input variabel. Artinya ,semakin

banyak unit input variabel yang digunakan pada tingkat input tetap yang sama,

maka input tetap akan menghasilkan tambahan produk sejalan dengan setiap

tambahan unit input variabel tetapi dalam jumlah yang semakin berkurang, dan

setelah suatu titik,produk marginal dari input variabel menurun.

PENGGUNAAN INPUT VARIABEL SECARA OPTIMUM

Berapa banyak tenaga kerja (input variabel dalam diskusi terdahulu) yang harus

digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan

maksimum ?jawabannya adalah bahwa perusahaan harus mempekerjakan

Teori Produksi dan Estimasi 6

Page 7: Resume.docx

tambahan satu unit tenaga kerja sepanjang tambahan penerimaan yang dihasilkan

dari penjualan output yang diproduksi melebihi tambahan biaya karena

mempekerjakan tenaga kerja tersebut (Sampai tambahan penerimaan sama dengan

tambahan biaya).

Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunaan tambahan unit

tenaga kerja disebut produk pendapatan marginal (marginal revenue product –

MRP) dari tenaga kerja (MRPL). Ini sama dengan dengan produk marginal dari

tenaga kerja (marginal product of labor –MPL) dikalikan pendapatan marginal

(marginal revenue – MR) dari penjualan output tambahan yang

diproduksi.dimana,

MRPL = (MPL) (MR) (6-6)

Disisi lain, tambahan biaya karena menambah unit tenaga kerja atau biaya

marginal sumber daya (marginal resource cost – MRCL) tenaga kerja adalah

sama dengan peningkatan biaya total perusahaan akibat menambah unit tenaga

kerja. Artinya

MRCL = ΔTC

ΔL (6-7)

Sehingga, suatu perusahaan harus terus mempekerjakan tenaga kerja sepanjang

MRPL > MRCL sampai dengan MRPL = MRCL. kita dapat membahas masalah

penggunaan tenaga kerja secara optimum (dan maksimasi laba) oleh perusahaan

yang menghadapi fungsi produksi jangka pendek sebagaimana didiskusikan pada

Subbab 6-2 dengan dibantu oleh Tabel 6-3.

Teori Produksi dan Estimasi 7

Page 8: Resume.docx

Dari tabel 6-3,kita dapat melihat bahwa perusahaan sebaiknya

mempekerjakan 3,5 unit tenaga kerja karena pada saat itulah MRPL = MRCL =20.

Pada jumlah tenaga kerja kurang dari 3,5L unit, MRPL > MRCL ,dan perusahaan

akan menambah dalam jumlah yang lebih besar kedalam penerimaan total

dibandingkan kedalam biaya total dengan mempekerjakan lebih banyak tenaga

kerja.

6.4 FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL

Sekarang kita membahas tentang fungsi produksi dimana terdapat dua input

variabel. fungsi ini bisa ditunjukkan secara grafis dengan isokuan. Dalam subbab

ini, kita mendefinisikan isokuan dan mendiskusikan ciri-cirinya. isokuan akan

digunakan dalam Subbab 6-5 untuk mengembangkan kondisi yang efisien bagi

kombinasi input dalam produksi

Isokuan Produksi

Isokuan (isoquan) menggambarkan berbagai kombinasi dari dua input (misalnya,

tenaga kerja dan modal) yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi

pada tingkat output tertentu. Isokuan yang lebih tinggi menunjukkan output yang

lebih besar. Sebaliknya, isoquant yang lebih rendah menunjukkan output yang

lebih kecil. Isokuan dapat diturunkan dari Tabel 6-4, yang mengulang fungsi

produksi dari tabel 6-1 dengan garis yang yang menghubungkan seluruh

kombinasi tenaga kerja-modal yang dapat digunakan untuk berproduksi pada

tingkat, output tertentu.

Wilayah Ekonomis Produksi

Berhubungan isokuan dalam Figur 6-6 (diulang dalam Figur 6-7) mempunyai

kemiringan yang positif, bagian ini tidaklah relevan. artinya, perusahaan tidak

akan beroperasi pada kemiringan isokuan yang positif karena pada tingkat output

yang sama perusahaan dapat berproduksi dengan menggunakan modal dan tenaga

kerja yang lebih sedikit. Sebagai contoh, perusahaan tidak akan memproduksi

36Q pada titik U dalam Figur 6-7 dengan menggunakan 6L dan 4K karena

Teori Produksi dan Estimasi 8

Page 9: Resume.docx

perusahaan dapat memproduksi 36Q dengan menggunakan tenaga kerja dan

modal dalam kuantitas yang lebih sedikit seperti ditunjukkan oleh titik V pada

isokuan yang sama.

Garis mendaki (rigde lines) memisahkan bagian isokuan yang relevan

(yang memiliki kemiringan negatif) dari bagian yang tidak relevan (yang memiliki

kemiringan positif).dalam Figur 6-7,garis mendaki 0VI menghubungkan titik-titik

dari berbagai isokuan pada saat isokuan mempunyai kemiringan positif disebelah

kanan.hal ini berarti bahwa mulai, contohnya, titik V pada isokuan untuk 36Q jika

perusahaan menggunakan tenaga kerja yang lebih banyak, perusahaan juga harus

menggunakan lebih banyak modal untuk tetap berada pada isokuan yang sama

(bandingkan titik U dan titik V) . Mulai dari titik V, jika perusahaan

menggunakan lebih banyak tenaga kerja sementara jumlah modal tetap, tingkat

output akan turun atau jatuh (artinya, perusahaan akan jatuh kembali ke isokuan

yang lebih rendah;lihat garis putus-putus horizontal pada figur).

Teori Produksi dan Estimasi 9

Page 10: Resume.docx

Tingkat Marginal dari Substitusi Teknis

Kita lihat pada subbab sebelumnya bahwa isokuan memiliki kemiringan negatif

dalam daerah yang secara ekonomis relevan.ini berarti bahwa jika ingin

mengurangi kuantitas modal yang digunakan dalam produksi, perusahaan harus

meningkatkan kuantitas tenaga kerja untuk tetap berada pada isokuan yang sama

(menghasilkan tingkat output yang sama).sebagai contoh, pergerakan dari titik N

ke titik R pada isokuan 12Q dalam Figur 6-8 menunjukkan bahwa perusahaan

melepas 2,5K dengan menambahkan 1L,sehingga, kemiringan isokuan 12Q antara

N dan R adalah -2,5K/1L. diantara titik R dan S, kemiringan isokuan 12 Q adalah

-1/2, dan begitu seterusnya.

MRTS dari tenaga kerja untuk modal sama dengan MPL /MPK. Kita dapat

membuktikan hal ini dengan mengingat bahwa semua titik pada isokuan merujuk

pada tingkat output yang sama. Sehingga , untuk pergerakan menurunkan pada

isokuan tertentu, tambahan output sebagai hasil penggunaan tenaga kerja yang

lebih banyak harus sama dengan pengurangan output akibat penggunaan modal

yang lebih sedikit. Secara spesifik, peningkatan dalam kuantitas tenaga kerja yang

digunakan (ΔL) dikalikan produk marginal tenaga kerja (MPL) harus sama dengan

pengurangan jumlah modal yang digunakan (-ΔK) dikalikan produk marginal

modal (MPK). Berarti,

(ΔL) (MPL) = - (ΔK) (MPK) (6-8)

Sehingga

MPL

MPK

= − ΔKΔL

= MRTS(6-9)

Sehingga, MRTS sama dengan kemiringan absolut dari isokuan dan rasio dari

produktivitas marginal.

Input Substitusi dan Komplementer Sempurna

Teori Produksi dan Estimasi 10

Page 11: Resume.docx

Bentuk suatu isokuan mencerminkan derajat sejauh mana satu input dapat

disubstitusikan oleh yang lainnya dalam produksi. Disatu sisi, semakin kecil

lekukan isokuan, semakin tinggi derajat substitusi input-input produksi. Disisi

lain, semakin besar lekukan isokuan, semakin rendah derajat substitusinya.

Pada titik ekstrem adalah isokuan-isokuan yang berbentuk garis lurus,

seperti ditunjukkan pada panel di sebelah kiri dari figur 6-9. Dalam hal ini, tenaga

kerja dan modal merupakan substitusi sempurna, artinya, tingkat atau level

dimana tenaga kerja dapat disubstitusi dengan modal kerja (kemiringan absolut

dari isokuan atau MRTS) adalah konstan.hal ini berarti tenaga kerja dapat

disubstitusikan untuk modal (atau sebaliknya) pada tingkat konstan sebagaimana

ditunjukkan oleh kemiringan absolut isokuan. Sebagai contoh, di panel sebelah

kiri pada Figur 6-9, 2L dapat disubstitusikan untuk 1K tanpa memperhatikan titik

produksi pada isokuan. Kenyataannya, tititk A pada sumbu tenaga kerja

memperlihatkan bahwa tingkat output yang ditunjukkan oleh isokuan yang sedang

diproduksi hanya menggunakan tenaga kerja (tanpa modal). Demikian pula

halnya, di titik B pada sumbu modal menunjukkan bahwa untuk tingkat output

yang sama dapat diproduksi hanya dengan menggunakan modal (tanpa tenaga

kerja).contoh Substitusi yang hampir sempurna adalah antara minyak dan gas

yang digunakan untuk mengoperasikan beberapa tungku perapian, energi dan

waktu dalam proses pengeringan, serta daging ikan dan kacang polong yang

digunakan untuk menyediakan protein dalam makanan campuran.

Walaupun sustitusi sempurna dan komplementer sempurna dari input

dalam produksi dapat dimungkinkan, dalam banyak kasus isokuan melengkung

(input tidak bersubstitusi secara sempurna), seperti ditunjukkan dalam Figur 6-8.

Hal ini berarti dalam situasi produksi yang biasa, tenaga kerja dapat

disubsitusikan untuk modal pada tingkatan tertentu. Semakin kecil derajat

kelengkungan isokuan, semakin mudah input dapat saling mensubstitusi dalam

produksi.

Teori Produksi dan Estimasi 11

Page 12: Resume.docx

Sebagai tambahan, pada saat isokuan mempunyai semacam lengkungan,

kemampuan substitusi tenaga kerja terhadap modal (atau sebaliknya) menurun

sejalan dengan semakin banyaknya tenaga kerja disubsitusikan terhadap

modal.hal ini ditunjukkan oleh penurunan kemiringan absolut isokuan atau MRTS

seiring dengan pergerakan menurun di sepanjang isokuan (lihat Figur (6-8).

Kemampuan untuk mensubstitusi antar satu input dengan input lainnya dalam

produksi sangat penting untuk menjaga biaya produksi rendah ketika harga pada

suatu input naik dan relatif terhadap harga input lainnya.

1. Isocost

Produksi Jangka Panjang

yang dimaksud dengan produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi

simana semua factor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua factor

produksi bersifat variabel.

Isoquant

Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan

titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan

Teori Produksi dan Estimasi 12

Page 13: Resume.docx

tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan

kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen.

Isocost

Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang

menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan

sejumlah anggaran tertentu. Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau

kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen dan bentuk dari kurva ini

dapat dilihat pada Gambar 6-10.

Gambar 6-10

Jumlah Produksi Optimum

Teori Produksi dan Estimasi 13

Page 14: Resume.docx

Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum apabila perusahaan

tersebut dengan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan

menghasilkan dengan kombinasi factor produksi yang paling rendah biayanya

(Least Cost Combination). Secara garis besar Least Cost Combination tercapai

saat kurva isocost bersinggungan dengan kurva isoquant.

MRTS adalah suatu tingkatan dimana tenaga kerja (labour) dapat

disubstiutsikan dengan modal (capital) sementara output tetap konstan di

sepanjang isoquant. MRTS = 4 berarti apabila terjadi penambahan satu unit nilai

tertentu suatu modal, maka harus terjadi penambahan empat (4) tenaga kerja.

Teori Produksi dan Estimasi 14

Page 15: Resume.docx

Contoh Gambar 6-13

Return to scale

Return to scale berbicara tentang hasil atau tingkat

pengembalian yang didapat akibat dari adanya kenaikan atau

penurunan biaya rata-rata atau derajat sejauh mana output berubah

akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai

dalam produksi sekala hasil sendiri terbagi menjadi tiga yaitu : tetap,

meningkat dan menurun.

Teori Produksi dan Estimasi 15

Page 16: Resume.docx

Contoh pada Perusahaan GM (General Motors)

Gambar Contoh Skala Hasil

Fungsi Produk Empiris

Fungsi Produksi yang secara umum digunakan dalam estimasi empiris

adalah fungsi pangkat dari bentuk :

Q=AK a Lb

Teori Produksi dan Estimasi 16

Page 17: Resume.docx

Di mana Q, K dan L mengacu pada kuantitas output, modal, dan tenaga

kerja dan A, a, serta b adalah parameter yang akan diestimasi secara empiris.

Persamaan diatas sering disebut dengan persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas

(Cobb-Douglas production function) sebagai penghormatan terhadap Charles

W.Cobb dan Paul H. Douglas yang memperkenalkannya pada tahun 1920.

Fungsi produksi Cobb-Douglas mempunyai beberapa ciri yang bermanfaat

pertama, produk marjinal dari modal dan produk marjinal dari tenaga kerja

tergantung kepada kuantitas kedua-dua nya, baik kuantitas modal maupun

kuantitas tenaga kerja yang digunakan dalam tenaga kerja yang digunakan dalam

produksi seperti sering terjadi dalam dunia nyata. Kedua, pangkat K dan L (yaitu

a dan b) mencerminkan berturut - turut bahwa ealstisitas tenaga kerja dan modal

terhadap output (EK dan EL¿ dan jumlah dari pangkatnya (yaitu a + b) mengukur

sekala hasil. dan yang ketiga fungsi Cobb- Douglas dapat dengan mudah

dikembangkan dengan menggunakan lebih dari dua input misal (modal, tenaga

kerja, dan sumber daya alam atau modal tenaga kerja produksi dan tenaga kerja

non produksi).

Inovasi dan Daya Saing Global

Pengenalan inovasi adalah determinan yang paling penting dari daya saing

jangka panjang suatu perusahaan. Inovasi dibagi menjadi dua jenis yaitu : Inovasi

produk berarti pengenalan produk baru atau produk yang telah dikembangkan

sedangkan Inovasi proses berarti pengenalan proses produksi baru atau proses

produksi yang telah dikembangkan sehingga lebih efisien.

Teori Produksi dan Estimasi 17

Page 18: Resume.docx

Inovasi sendiri dipicu oleh kompetisi global yang semakin ketat di

samping persaingan domestik yang kuat dan konsentrasi Geografis. Kebanyakan

inovasi mati karena perencanaan yang buruk dan masalah produksi yang tidak

diharapkan. Selama tahun 1970an dan 1980an perusahaan Amerika di berbagai

industri kehilangan daya saing internasionalnya mereka memperoleh kembali

semuanya, terutama karena computer aided design dan computer aided

manufacturing.

Teori Produksi dan Estimasi 18

Page 19: Resume.docx

Teori Produksi dan Estimasi

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Ekonomi Manajerial’

Oleh :

Dewa Gde Mahendra

M. Abdi Dzil Ikhram

Program Pascasarjana

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas BrawijayaMalang

2013

Teori Produksi dan Estimasi 19