revfinny 040315 pertusis nif online maret 2015

8/17/2019 RevFinny 040315 Pertusis NIF Online Maret 2015

1/30

urikulum vit e

• dr Finny Fitry Yani SpA(K)

• Staf Respirologi Anak FK Unand RS M Djamil

• Spesialis Anak 2004

• Fellowship Respi anak FKUI RSCM

• Konsultan Respirologi Anak : 2011

• Shortcourse Pediatric TB : Capetown, South

Africa 2011

•

Organisasi : Komite CPD IDAI Sumbar• Pengurus UKK Respirologi IDAI 2014-2017

• Pokja TB Anak Kemenkes RI


2/30

Pertussis in children :A Reemerging Infection, What’s New Issue?

Finny Fitry YaniUKK Respirologi IDAI

Sub Bagian Respirologi-Bagian IKA

RS M Djamil/FK Unand Padang

NIF Online Symposia 4 Maret 2015-Finny


3/30

Case Illustration

IGD

Selama beberapa tahun

terakhir, seringkah sejawat

mendapatkan kasus seperti ini di praktek?

•Bayi usia 5 bulan, batuk

10 hari, keras terus

menerus, muntah,

disertai apneu, tidak

pernah imunisasi DPT



4/30

Gejala batuk yang spesifik :

• Muncul mendadak

• Muka memerah, lakrimasi, diakhiri muntah atau apneu

• Disertai inspirasi “whoop”-> High-pitched noise heard

when breathing in after a coughing spasm

• Whooping cough

• Pertusis

•

Batuk rejan• Batuk 100 hari



5/30

Kenapa Pertusis penting ?

• Sangat infeksius, transmisi lewat

droplet

• Episode outbreak

• Kasus fatal utama usia < 1 tahun

dengan komplikasi

• Kasus menurun sejak era

vaksinasi (1940an)

• 2003: Global 17,6 juta kasus, 90%

di negara berkembang , 279.000

• 2012 : Bayi 88.7 per 100,000 >> 8,7

• Kasus fatal

• Indonesia ?

•Underreported, low notification

• Cakupan vaksinasi menurun

• Evolusi genetik B.pertusis

Masalah ?



6/30

Deskripsi Klinis Pertusis

Kataral (1-2 mg)• Demam ringan

• Batuk pilek

• Sangat infeksius

•

AB efektif

Paroksismal(1-6 mg)

• Batuk mendadak,

muntah

• ‘whoop’

Konvalesens(mg - bulan)

• Batuk berkurang

dalam 2-3 mg



7/30

• Aerobic, Gram negative

coccobacillus

• Alcaligenaceae Family

•

Spesifik pada manusia• Kolonisasi di saluran nafas

New IssuePolimorfisme genetik dan

pembentukan alel baru

escape from immunity

Bordetella Pertussis



8/30

Efek antigen dan komponen biologi aktif

B. Pertussis terhadap saluran nafas

The bvg locus

Pertussis Toxin

Adenylate Cyclase Toxin

Hemaglutinin



9/30

Bronkus & Bronkiolus

Peribronkialinterstitial

pneumonitis

Sumbatan

jalan napas Eksudat mukopurulen

LPT -> lymphocytosis

promoting factor

Atelektasisbronkiektasi

Limfositosis

7-10 hr

Bagaimana Bordetella Pertussismerusak saluran nafas?

Batuk

Spasmodik



10/30

Kapan menduga Pertusis?

Apakah ada kontak dengan

penderita Pertusis?

(konfirm labor atau diduga)

Obati sebagai kasus suspek•< 21 hari pertama : PCR

Atau• >21 hari / telah 5 hari antibiotik :

serologi

•Obati dengan antibiotik

•Kontrol infeksi

Apakah batuk selama 14 hari terakhir ?

Ditambah

1 atau lebih gejala berikut :•Batuk paroksismal

•Muntah setelah batuk

•Whoop?

Atau bayi usia < 1 tahun :batuk 14 hari tanpa demam atau

wheezing?

Atau bayi usia < 3 bulanapneu dan/atau sianosis tanpa sebab

jelas

Tidak diambil sampel

Pantau dan amati gejala

tambahan

tidak

Ya Ya

Tidak



11/30

Pertusis Spectogram

Gelombang ritmik tajamsaat batuk diikuti periode

tenang selama inhalasi,

>90% dapat dikenali

sebagai Pertusis



12/30

• Kultur : gold standar :

Spesifisitas rendah < 30%, 2 minggu

• Spesimen nasopharyngeal1. Aspirasi Nasal

2. Nasofaring Posterior

3. Faring ke nasofaring poserior

• PCR : sebagai tambahan , bukanpengganti kultur, 2 minggu pertama onset

• Serologi : IgG tidak bisa membedakaninfeksi baru, atau lama

Diagnosis Laboratorium

N.Guiso, et al. Eur J Clin Microbiol Infect Dis (2011) 30:307 –312NIF Online Symposia 4 Maret 2015-Finny


13/30

Diagnosis banding

• Batuk spasmodik dan kronik (>14 hari): – bronkiolitis

– pneumonia bakterial

– sistik fibrosis

– tuberkulosis

– penekanan di luar trakea dan bronkus

– hipereaktifitas bronkus dan asma

• Infeksi B. parapertussis, B. bronkisepta, dan

adenovirus Sindrom pertusis



14/30

Komplikasi

Bayi• pneumonia (15-25%)

• kejang, ensefalopati

• meninggal

• hipertensi pulmonal

Anak• sinkop• gangguan tidur• fraktur iga•Inkontinensia urine

Lain - lain•perdarahan subkonjungtiva•BB turun•Dehidrasi•Otitis media



15/30

Pneumonia B.Pertusis

• Gambaran tidak spesifik

• Infiltrat perihiler atauedema interstitial dan

atelektasis bervariasi• Infeksi B. pertusis dapat

ditemukan:

– Konsolidasi

– Kolaps – limfadenopati di hilus



16/30

Pneumonia B.pertusis : Kasus Fatal

Sebukan B.pertusisdalam epitel

silia bronkiolus

Edema dan

sebukan makrofagintraalveolar

Agregasi leukosit

dl arteriol pulmonar

Paddock et al. Clinical Infectious Diseases 2008; 47:328 –38



17/30

Hipertensi Pulmonal pada Pertusis

John T Berger. Pediatr Crit Care Med 2013; 14:356–

365)

Pulmonary hypertension, immuneresponsiveness, and elevated WBC

contribute to morbidity and

mortality



18/30

• Rawat inap, terutama bayi usia < 6 bulan, pada kasusberat perlu oksigen dan ventilator mekanik.

• Pertussis Immune Globulin : diberikan pada anak usia < 1tahun berat badan < 10 kg, dosis : 1,25 - 2,5 cc / i.m

• Investigasi Kontak + Antibiotik Profilaksis

• DOC Antibiotika : Eritromisin, Azitromisin, Claritromisin,dengan tujuan untuk eradikasi bakteri dan menurunkanpotensi penularan, bukan untuk mengurangi gejala klinis.

• AB pilihan 2 : Kotrimoksazol, Clindamycin

Manajemen



19/30

Antibiotika : DOC Makrolid



20/30

Antibiotik Pertusis pada anak

• Azitromisin : 10 mg/kg/hari selama 3 hariatau 10 mg/kg/hari hari 1 lanjut

5 mg/kg /hari hari ke 2 sd 5

• Klaritromisin ,5 mg/kg 2 kali per hari ,selama 7 hari

• Eritromisin : 40-60 mg/kg/hari 34 dosis terbagiselama 7 - 14 hari

• Trimetoprim/sulfametoksazol : (jika alergi makrolid)

8/40 mg/kg/hari 2 dosis terbagi

selama 14 hari



21/30

•Bergantung usia → anak besar prognosis baik.

•Bayi mempunyai risiko kematian 0,5 –1% karena

ensefalopati•Observasi jangka panjang → apnea atau kejang

gangguan intelektual di kemudian hari

Prognosis



22/30

1. Imunisasi aktif

– Bersama vaksin Pentavalent (DPT, HepB, HiB) atau

vaksin kombinasi lain (aceluler Pertusis)

– Usia 2,3,4 bulan (Kemenkes) dan 2,4, 6 bulan (IDAI)

2. Imunisasi pasif

• Antibodi dari ibu → menembus barrier plasenta dalam

jumlah sedikit → daya lindung kurang

Pencegahan



23/30

3. Kontak dengan penderita pertusisImunisasi pasif : Human Hyperimune Globulin (HHG) kurang

efektif → dipertimbangkan pada anak usia < 2 tahun, belum

di imunisasi dan dekat dengan penderita

4. Antibiotika profilaksisEritromisin : 50 mg / kg bb / hari / 3 – 4 dosis / 7 hari → bila

masa inkubasi berlalu, gejala klinik tidak ada →lakukanimunisasi dasar atau ulangan


……Pencegahan


24/30

Penyebaran Pertusis : dulu dan sekarang



25/30

• Terdapat hubungan antara usia dan titer IgGpertusis positif pada populasi remaja, dewasa,

dan orang tua di kota Bandung menggunakanmetode ELISA dan MAP.

• Persentase IgG positif hasil pengukuran ELISA

meningkat dengan semakin bertambahnyausia.Bachtiar NS, dkk. MKB. 2011;43(1):10 –5.

Titer IgG Pertusis



26/30

• Status kekebalan terhadap pertusis

• Usia 6-36 bulan :18,18% di daerah kumuh

dan 13,58% di daerah sedang

• Kelompok umur 1-2 tahun : 30% daerah

kumuh berbanding 9,7%.

• Faktor sosial yang diteliti tidak menunjukkan

adanya hubungan dengan kekebalan

terhadap pertusis.

Kekebalan pertusis pada bayi diCipinang Jakarta (1993)

Prijanto, M. Cermin 2 Dunia Kedokteran No. 86, 1993NIF Online Symposia 4 Maret 2015-Finny


27/30

Kenapa Efektifitas Vaksinasi Pertusis menurun?

• Vaccin chold chain ?

• Kelompok Antivaksin ?

• Evolusi genetik B.pertusis ?


Tantangan bagiKemenkes RI dan IDAI


28/30

Underdiagnose and Underreported Mimicry dengan infeksi virus saluran nafas.

• Pertusis klinis saja : 1 dari 5 kasus (19%) tak terdiagnosis

• Batuk paroksismal -> tidak selalu jadi prediktor yang baik ,kadang tidak spesifik

• Cegah penularan : diagnostik rutin pada infeksi saluran nafas

Low Notification• Luar negeri : setiap kasus pertusis ada form pelaporan

•

Indonesia ? Insiden tidak jelas, form pelaporan khusus tidak ada(komunitas)

• Riskesdas : Pertusis tidak ada , diklasifikasikan sebagai ISPA

• RS ? Ko insiden dengan Pneumonia ? ICD X?

Pertusis :Underdiagnose, Underreported and Low notification



29/30

• Pertusis meningkat, pada bayi risiko morbitas dan

mortalitas tinggi oleh karena komplikasi

• Diduga pertusis klinis , jika batuk panjang, paroksismal,

‘whoop’• Diagnostik labor : spesimen nasofaringeal : kultur dan PCR,

serologi dengan pertimbangan

• DOC Antibiotika : makrolid, AB profilaksis untuk anak yang

kontak dengan kasus pertusis, terutama berisiko komplikasi• Vaksinasi pertusis masih perlu ditingkatkan, walau sudah

ditemukan evolusi genetik B.pertusis

• Pencatatan dan pelaporan kasus pertusis perlu ditingkatkan

Pertussis in summary



30/30

Terima KasihNIF Online Symposia 4 Maret 2015


revfinny 040315 pertusis nif online maret 2015

Documents