review ii rencana strategis (renstra) rsud dr....
TRANSCRIPT
REVIEW II
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TAHUN 2014 – 2019
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Telp (0341 – 362101)
MALANG
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR
TERAKREDITASI KARS VERSI 2012 TINGKAT PARIPURNA
24 Februari 2015 s.d. 23 Februari 2018 Jl. Jaksa Agung Suprapto No.2 MALANG 65111
Telp. ( 0341 ) 362101, Fax. ( 0341 ) 369384 E-mail : [email protected]
Website : www.rsusaifulanwar.jatimprov.go.id
K E P U T U S A N
DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
NOMOR : 050 / 35324 / 302 / 2017
T E N T A N G
REVIEW KEDUA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TAHUN 2014 – 2019
DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka rangka menjabarkan visi dan misi Gubernur Jawa
Timur serta kebijakan pembangunan yang tertuang dalam Perubahan
RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 khususnya dalam bidang
kesehatan, sekaligus dalam rangka pelaksanaan sistem perencanaan,
monitoring dan evaluasi program dan kegiatan sampai tahun 2019, maka
dipandang perlu untuk dilakukan perubahan / review kedua terhadap
Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2014 – 2019 sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku;
b. Bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada butir a konsideran
menimbang, maka perlu diberlakukannya Review Kedua Rencana
Strategis (Renstra) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 – 2019
dengan Keputusan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
MENGINGAT : 1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005–2025;
3. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional;
5. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
6. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Nomor Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
10. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
11. Peraturan Presiden Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.01/160/I/2010 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014;
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Jawa Timur tahun 2006-2025;
18. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor : 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 1 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Petaruran Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 3 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;
20. Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/439/KPTS/013/2008
tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang
Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
21. Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/275/KPTS/013/2014
tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah, Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dan Biro Pada
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya semata, penyusunan Review II Rencana Strategis (Renstra) RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang tahun 2014 - 2019 telah terselesaikan. Review II Renstra RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang tahun 2014 - 2019 ini disusun atas dasar adanya perubahan-
perubahan yang terjadi sehingga berimplikasi terhadap perubahan tujuan dan
indikatornya, beberapa indikator sasaran, indikator program dan indikator kegiatan
beserta target tahunannya. Disamping itu Review II Renstra ini disusun berdasarkan
sekaligus sebagai penjabaran dari Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun
2014 – 2019.
Review II Renstra ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif
dan memuat berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang kurun waktu tahun 2018-2019. Dengan adanya Review II ini
diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta mampu
mengantisipasi segala perubahan dalam upaya mendukung pencapaian visi
pembangunan Jawa Timur yaitu “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri,
Berdaya Saing dan Berakhlak” sesuai dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku.
Penyusunan Review II Renstra ini melibatkan seluruh Satuan Kerja struktural
dan Dewan Pengawas PPK BLUD RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Program dan
kegiatan yang tertuang dalam Review II Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ini
mengacu pada Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, dengan
tetap memperhatikan Permendagri nomor 54 tahun 2010, yang akan digunakan
sebagai bahan pedoman atau acuan pelaksanaan sampai dengan tahun 2019.
Melalui kesempatan ini kami mengajak semua unsur yang terkait untuk saling
bersinergi dan berkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan bersama. Akhirnya, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian Review II Renstra ini, semoga
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 iv
DAFTAR ISI
HAL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................………………. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ .... iv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum............................................................................ 4
1.3 Maksud dan Tujuan......................................................................... 6
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................... 7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN ...................................................................... 9
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ......................................... 9
2.2 Sumber Daya Kesehatan ............................................................... 23
2.2.1. Tenaga ................................................................................. 23
2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan …………………………… 33
2.2.3. Unit Usaha ……………………………………………………… 41
2.3 Kinerja Pelayanan .......................................................................... 43
2.3.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) ………………………………… 43
2.3.2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) …………………………... 49
2.4 Anggaran ........................................................................................ 66
2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ..................... 69
BAB III ISU - ISU STRATEGIS ............................................................................ 80
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RS .................................................................................
80
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur .....................................................................................
86
3.3 Telaahan Terhadap Renstra Kementerian Kesehatan ................... 90
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...............................................................................
91
3.5 Penentuan Isu - isu Strategis .......................................................... 91
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 v
HAL
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ……….................... 97
4.1 Tujuan ............................................................................................. 97
4.2 Sasaran ……………......................................................................... 98
4.3 Strategi Dan Kebijakan ................................................................. 104
4.3.1. Strategi ………………………………………………………….. 104
4.3.2. Kebijakan ……………………………………………………….. 110
4.4 Nilai Dasar .................................................................................... 112
4.5 Budaya Kerja ................................................................................. 113
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .........................
114
BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD…………………….
140
BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………………... 142
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 vi
DAFTAR SINGKATAN
5R : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
ALL : Acute Lymphocytic Leukimia
ALOS : Average Length of Stay
AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
AML : Acute Myelogenous Leukimia
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN – TP : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Tugas Pembantuan
APD : Alat Pelindung Diri
ASEAN : Association of South East Asia Nations
ASN : Aparatur Sipil Negara
ATLS : Advanced Trauma Life Support
Bakordik : Badan Koordinasi Pendidikan
BBLR : Bayi Berat Badan Lahir Rendah
BDRS : Bank Darah Rumah Sakit
BKD : Badan Kepegawaian Daerah
BLS : Basic Life Suport
BLUD : Badan Layanan Umum Daerah
BOD : Biochemical Oxygen Demand
BOR : Bed Occupancy Rate
BTO : Bed Turn Over
Cathlab : Catheterization Laboratory
COD : Chemical Oxygen Demand
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 vii
CPAP : Continuous Positive Airway Pressure
CRR : Cost Recovery Ratio
CRRT : Continous Renal Replacement Therapy
CT-Scan : Computerized Tomography Scanner
CVCU : Cardio Vascular Care Unit
DAK : Dana Alokasi Khusus
DBHCHT : Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
DNA : Deoxyribose-Nucleic Acid
DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran
ESWL : Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
ESWT : Extracorporeal Shock Wave Therapy
FGD : Focussed Group Discussion
FKUB : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
GDR : Gross Death Rate
GELS : General Emergency Life Support
GKM : Gugus Kendali Mutu
HIV : Human Immuno Deficiency Virus
IGD : Instalasi Gawat Darurat
IKU : Indikator Kinerja Utama
ILSS : Instalasi Laundry dan Sterilisasi Sentral
Jamkesda : Jaminan kesehatan daerah
Jamkesmas : Jaminan kesehatan masyarakat
JCI : Joint Commite International
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
KARS : Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 viii
KLHS : Kajian Lingkungan Hidup Strategis
KSO : Kerjasama Operasional
LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
MDGs : Millennium Development Goals
MEA : Masyarakat Ekonomi ASEAN
NAPZA : Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya
NDR : Net Death Rate
NICU : Neonatal Intensive Care Unit
PERDA : Peraturan Daerah
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan
PH : Pangkat Hydrogen
PKRS : Promosi Kesehatan Rumah Sakit
PLN : Perusahaan Listrik Negara
PMI : Palang Merah Indonesia
PNSD : Pegawai Negeri Sipil Daerah
PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif
PPDS : Program Pendidikan Dokter Spesialis
PPGD : Penanganan Penderita Gawat Darurat
PPK : Pemberi Pelayanan Kesehatan
QCC : Quality Circle Control
RENSTRA : Rencana Strategis
SAKIP : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
SDM : Sumber Daya Manusia
SIMRS : Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
SK : Surat keputusan
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 ix
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SOTK : Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sp. A : Spesialis Anak
Sp.An : Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi
Sp.OG : Spesialist Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan)
SPM : Standar Pelayanan Minimal
SWOT : Strenghts, weaknesses, opportunities, threats
TB : Tubercolusis
THT : Telinga Hidung Tenggorokan
TOI : Turn Over Interval
TPA : Tempat Pembuangan Akhir
TPS : Tempat Pembuangan Sampah
TPS : Tempat Pengumpulan Sementara
TSS : Total Suspended Solid
URS Fleksible : Ureterorenoscopy Fleksible
USG 4 D : Ultrasonography 4 Dimensi
UV Visible : Ultra Violet Visible
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi−tingginya dapat terwujud. Hal ini
dilaksanakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil
dan merata dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi,
anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin. Untuk mewujudkannya perlu
disusun suatu Rencana Strategis (Renstra).
Rencana strategis merupakan satu dokumen resmi perencanaan suatu
organisasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Rencana strategis
menetapkan arah dan tujuan kemana pelayanan organisasi akan dikembangkan,
apa yang hendak dicapai pada masa lima tahun mendatang, bagaimana
mencapainya dan langkah-langkah strategi apa yang perlu dilakukan agar tujuan
tercapai.
Rencana Strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019
merupakan dokumen perencanaan lima tahun ke depan yang telah dibahas
dengan seluruh unit kerja di lingkungan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan
pemangku kepentingan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan sesuai dengan
visi, misi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan. Rencana Strategis RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019 mensinergikan perencanaan
pembangunan kesehatan nasional, provinsi dan daerah melalui program-program
kesehatan dan merupakan satu kesatuan dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019.
Rencana strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ini berfungsi untuk
mengklarifikasikan secara eksplisit visi dan misi Gubernur Jawa Timur serta
berbagai kebijakan pembangunan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur khususnya
dalam bidang kesehatan. Rencana strategis ini juga sekaligus menerjemahkan
secara strategis, sistematis, dan terpadu ke dalam visi, misi, tujuan, sasaran,
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 2
strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
serta tolok ukur pencapaiannya. Lebih spesifik, Rencana strategis RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang memiliki fungsi diantaranya;
1. Menerjemahkan arah dan kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur
dan Kementerian Kesehatan terkait perkembangan pelayanan bidang
kesehatan khususnya di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang agar lebih dipahami
dan bermanfaat bagi masyarakat;
2. Merumuskan tujuan dan sasaran pembangunan yang realistis, konsisten
dengan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang;
3. Membangun rasa kepemilikan dari pemangku kepentingan terhadap rencana
yang disusun oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang;
4. Membangun kesepakatan untuk memadukan semua sumber daya dalam
mencapai tujuan;
5. Memastikan bahwa sumber daya dan dana yang ada diarahkan untuk
menangani isu strategis yang menjadi prioritas pelayanan di RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang;
6. Menetapkan indikator kinerja sebagai alat ukur sejauh mana kemajuan dalam
mencapai tujuan dan mengembangkan mekanisme guna menginformasikan
perubahan apabila diperlukan;
7. Merumuskan prioritas, strategi dan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai
tujuan;
8. Membantu dalam melakukan monitoring dan evaluasi kinerja RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang.
Proses penyusunan dokumen rencana strategis RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang diawali dengan membangun komitmen dan kesepakatan dari semua
pemangku kepentingan melalui proses yang transparan, demokratis, dan
akuntabel. Pendekatan penyusunan yang digunakan dengan memadukan
pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis namun lebih dominan
pada pendekatan proses teknokratis dan partisipatif karena pada dasarnya
perencanaan ini merupakan penjabaran secara teknis dari RPJMD Provinsi Jawa
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 3
Timur tanpa mengesampingkan masukan dari pemangku kepentingan lainnya. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa program yang dirumuskan benar-benar
aspiratif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 − 2019 disusun
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019 dan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan dengan mengikuti kaidah-kaidah penyusunan Renstra seperti yang
tertuang dalam Permendagri Nomor 54 tahun 2010. Perwujudan pelaksanaan
Renstra akan dilakukan melalui Rencana Kerja (Renja) tahunan tanpa
mengesampingkan perubahan situasi dan kondisi kebutuhan dalam upaya
optimalisasi pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Renstra ini juga memberikan penekanan pada upaya pencapaian sasaran
strategis dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 − 2019 yaitu
meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal.
Sejalan dengan sasaran strategis dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur tersebut
dan Renstra Kementerian Kesehatan maka RSUD Dr. Saiful Anwar Malang akan
berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan standar pelayanan yang
semakin baik. Hal ini juga sesuai dengan jati diri RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
yang merupakan institusi penyedia pelayanan di bidang kesehatan dengan fokus
pada upaya kuratif dan rehabilitatif yang mengutamakan keselamatan pasien
dengan tetap melaksanakan fungsi promotif dan preventif serta fungsi sebagai
tempat pendidikan dan penelitian.
Dalam pelaksanaan tahun ketiga Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tahun 2014 – 2019 telah mengalami beberapa perubahan situasi dan kondisi,
sehingga berimplikasi terhadap perubahan tujuan beserta indikatornya serta
perubahan indikator sasaran, indikator program maupun indikator kegiatan.
Berkaitan dengan hal tersebut serta dengan berdasarkan Perubahan RPJMD
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 maka dipandang perlu dilakukan
penyusunan Review II Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 –
2019.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 4
Penyusunan Review II Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang disamping
terus menekankan peningkatan dan mempertahankan status akreditasi paripurna,
juga memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional
Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, yang
ditindaklanjuti dengan Keputusan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Nomor
445 / 0892 / 302/ 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal, dan mendukung
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya pada tujuan
nomor 2, 3, dan 5 yaitu mengakhiri kelaparan ( kekurangan gizi ), menjamin
kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala
usia, kesetaraan gender. Khusus pada tujuan nomor 3 RSUD Dr. Saiful Anwar
telah dan terus memberikan penekanan dalam upaya mengurangi Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dengan meningkatkan Pelayanan
Obstetry dan Neonatal Komprehensif (PONEK). Disamping itu juga berkomitmen
dalam upaya mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis dan penyakit tropis / menular
lainnya dengan meminimalisir komplikasi yang menyertainya.
Berkaitan dengan hal tersebut maka Review II Renstra Tahun 2014 − 2019
ini menjadi dokumen yang sangat penting dan relevan untuk dilaksanakan dan
digunakan sebagai acuan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang kurun waktu tahun 2018-2019.
1.2. Landasan Hukum
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Tahun
2014−2019 disusun berdasarkan :
1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
2. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005 − 2025;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 5
6. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional;
7. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit:
8. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran;
9. Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Nomor Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
13. Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;
14. Peraturan Presiden Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 − 2014;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 6
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 2 Tahun 2006 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa
Timur tahun 2006 − 2025;
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014 − 2019.
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014 − 2019.
24. Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/439/KPTS/013/2008 tentang
Penetapan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sebagai BLUD.
1.3. Maksud dan Tujuan
Review II Rencana Strategis ini disusun dengan maksud untuk :
1. Memberikan gambaran rencana jangka menengah pengembangan RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan bidang kesehatan.
2. Menyelaraskan antara perencanaan, pelaksanaan serta pencapaian indikator
secara berkesinambungan selama dua tahun ke depan.
Adapun tujuan penyusunan Review II Rencana Strategis tersebut adalah
sebagai pedoman bagi manajemen maupun seluruh satuan kerja di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang dalam penyusunan anggaran maupun rencana program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan kurun waktu dua tahun ke depan.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 7
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Review II Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Saiful Anwar Tahun 2014 – 2019 sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada Latar Belakang mengemukakan secara ringkas pengertian Rencana
Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, fungsi Rencana Strategis
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan rencana
strategis, keterkaitan rencana strategis dengan RPJMD, dan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan serta dengan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Saiful Anwar, Juga termuat landasan hukum serta maksud dan tujuan serta
sistematika penulisan review II rencana strategis.
BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT
Memuat informasi tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan capaian-capaian indikator penting yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan rencana strategis periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya,
dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu
diatasi melalui Rencana Strategis ini.
BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS
Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, Telaahan Visi, Misi dan program
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Telaahan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan dan telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup serta penentuan isu-isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 8
BAB 4 TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Memuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan jangka menengah Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Tahun 2014 - 2019.
BAB 5 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan sampai tahun
2019 beserta pencapaian indikator kinerjanya.
BAB 6 INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Saiful Anwar yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar dalam dua tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Perubahan
RPJMD Provinsi Jawa Timur.
BAB 7 PENUTUP
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 9
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur,
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan unsur pendukung Pemerintah Provinsi
Jawa Timur yang menyelenggarakan segala urusan Pemerintah dibidang
Pelayanan Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Gubernur Jawa Timur. Status kelembagaan
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ditetapkan sebagai Lembaga Teknis Daerah
setingkat Badan dengan Struktur Organisasi Struktural terdiri dari Direktur, 4 Wakil
Direktur, 7 Bidang dengan 14 Seksi dan 3 Bagian dengan 9 Sub Bagian. Adapun
Organisasi Non Struktural terdiri dari 25 Instalasi, 26 Staf Medik Fungsional dan 1
Staf Fungsional Terkait. Disamping itu terdapat juga beberapa Komite yaitu Komite
Medik, Komite Keperawatan, Komite Farmasi dan Terapi serta Satuan Pengawas
Intern yang membantu tugas-tugas Direktur.
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya promotif, pencegahan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan
pengembangan dibidang kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, rumah sakit mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan Pelayanan Medik;
2. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik;
3. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan;
4. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan;
5. Penyelenggaraan usaha Pendidikan dan Pelatihan;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 10
6. Penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter
spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya;
7. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan;
8. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;
9. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Mengacu pada Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
maka guna menyelaraskan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Bidang kesehatan serta untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan di bidang kesehatan perlu dikembangkan fungsi dalam
pelaksanaan penapisan teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment ) di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Adapun struktur organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur adalah seperti dalam
bagan 2.1. di bawah ini.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 11
Bagan 2.1 : Struktur Organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 12
Adapun Uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur sampai
dengan satu eselon dibawah Direktur adalah sebagai berikut :
Direktur mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,
mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap
pelaksanaan tugas rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu
oleh 4 (empat) orang Wakil Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur, yaitu :
1. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, mempunyai tugas
merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi,
membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan
instalasi di bawah koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai
fungsi:
1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan pelayanan medik,
keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya;
2) Perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, keperawatan dan
instalasi di bawah koordinasinya;
3) Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medik, keperawatan dan
instalasi di bawah koordinasinya;
4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik, keperawatan dan
instalasi di bawah koordinasinya;
5) Evaluasi terhadap pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah
koordinasinya;
6) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan
medik, keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya;
7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 13
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan membawahi Bidang
Pelayanan Medik dan Bidang Keperawatan, dimana masing-masing bidang
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
a. Bidang Pelayanan Medik, mempunyai tugas merencanakan dan
mengembangkan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat
jalan, rawat darurat dan perumusan kebijakan serta koordinasi dengan
instalasi :
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Anesthesi & Rawat Intensif
Instalasi Bedah Sentral
Instalasi Kedokteran Forensik
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Rehabilitasi Medis
Instalasi Pelayanan Utama
Instalasi Gigi & Mulut
Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu
Instalasi Radioterapi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan
Medik, mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pengembangan
kegiatan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat jalan
dan rawat darurat;
Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan rawat inap, rawat
intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan rawat inap,
rawat intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 14
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi – instalasi;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
b. Bidang Keperawatan, mempunyai tugas merencanakan, mengembangkan
dan memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan, sarana dan tenaga
keperawatan, dan perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Bidang Keperawatan mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelayanan keperawatan;
Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan sarana dan tenaga keperawatan;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan, sarana
dan tenaga keperawatan;
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Medik
dan Keperawatan.
2. Wakil Direktur Penunjang Pelayanan, mempunyai tugas merumuskan
kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan
mengendalikan kegiatan penunjang medik, penunjang non medik, rekam
medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Penunjang
Pelayanan, mempunyai fungsi :
1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penunjang medik,
penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi
terkait dibawah koordinasinya;
2) Perencanaan dan pengembangan pelayanan penunjang medik, penunjang
non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait
dibawah koordinasinya;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 15
3) Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan penunjang medik, penunjang
non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait
dibawah koordinasinya;
4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan penunjang medik,
penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi
terkait dibawah koordinasinya;
5) Evaluasi terhadap pelayanan penunjang medik, penunjang non medik,
rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah
koordinasinya;
6) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian pelayanan penunjang
medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta
instalasi terkait dibawah koordinasinya;
7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Wakil Direktur Penunjang Pelayanan membawahi Bidang Penunjang
Medik, Bidang Penunjang Non Medik, Bidang Rekam Medik dan Evaluasi
Pelaporan. Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Penunjang Pelayanan.
a. Bidang Penunjang Medik, mempunyai tugas merencanakan,
mengembangkan dan memenuhi kebutuhan pelayanan penunjang
diagnostik, penunjang terapi dan perumusan kebijakan serta koordinasi
dengan instalasi :
Instalasi Patologi Anatomi
Instalasi Farmasi
Instalasi Radiologi
Instalasi Laboratorium Sentral
Instalasi Laboratorium Pathologi Anatomi
Instalasi Gizi
Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 16
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penunjang
Medik, mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelayanan penunjang
diagnostik dan penunjang terapi;
Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan penunjang
diagnostik dan penunjang terapi;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang
diagnostik dan penunjang terapi;
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
b. Bidang Penunjang Non Medik, mempunyai tugas merencanakan,
mengembangkan dan memenuhi kebutuhan penunjang pelayanan
langsung dan penunjang pelayanan umum dan perumusan kebijakan serta
koordinasi dengan instalasi :
Instalasi Pemeliharaan Sarana Alat Medik
Instalasi Pemeliharaan Sarana Non Medik
Instalasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Instalasi Laundry dan Sterilisasi Sentral
Instalasi Penyehatan Lingkungan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penunjang
Non Medik, mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan penunjang pelayanan
langsung dan penunjang pelayanan umum;
Pengkoordinasian pengembangan kegiatan penunjang pelayanan
langsung dan penunjang pelayanan umum;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 17
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penunjang pelayanan
langsung dan penunjang pelayanan umum;
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
c. Bidang Rekam Medik dan Evaluasi Pelaporan, mempunyai tugas
merencanakan, mengembangkan dan memenuhi kebutuhan kegiatan
rekam medik, evaluasi pelaporan dan perumusan kebijakan serta
koordinasi dengan instalasi :
Instalasi Pengendalian Mutu.
Instalasi Kerjasama Pelayanan Kesehatan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Rekam Medik,
Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan rekam medik, evaluasi dan
pelaporan;
Pengkoordinasian pengembangan kegiatan dan sistem
penyelenggaraan rekam medik, evaluasi dan pelaporan;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan rekam medik, evaluasi
dan pelaporan;
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;
Pengawasan dan pengendalian kegiatan rekam medik dan evaluasi
pelaporan;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur
Penunjang Pelayanan.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 18
3. Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi, mempunyai tugas
merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi,
membina dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah
koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil
Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi, mempunyai fungsi :
1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan
instalasi dibawah koordinasinya;
2) Perencanaan dan pengembangan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah
koordinasinya;
3) Pengkoordinasian pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah
koordinasinya;
4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,
pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah koordinasinya;
5) Evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,
pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah koordinasinya;
6) Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah
koordinasinya;
7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi membawahi
Bidang Pendidikan dan Penelitian dan Bidang Pengembangan Profesi. Masing-
masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan
Profesi.
a. Bidang Pendidikan dan Penelitian, mempunyai tugas merencanakan dan
mengembangkan kegiatan pendidikan, penelitian dan perumusan kebijakan
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 19
serta koordinasi dengan Instalasi Penyuluhan Kesehatan RS. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pendidikan dan
Penelitian, mempunyai fungsi:
Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan penelitian;
Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian;
Pengkoordinasian kerjasama pendidikan dan penelitian;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan dan
penelitian;
Perumusan kebijakan dan pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-
instalasi ;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur
Pendidikan dan Pengembangan Profesi.
b. Bidang Pengembangan Profesi, mempunyai tugas merencanakan dan
mengembangkan kegiatan pengembangan profesi tenaga medik dan
keperawatan, pengembangan profesi tenaga non medik dan perumusan
kebijakan serta koordinasi dengan Instalasi Pelatihan. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Profesi, mempunyai
fungsi :
Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan serta
pengembangan profesi tenaga non medik;
Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pengembangan profesi
tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga
non medik;
Pengkoordinasian kerjasama untuk pengembangan profesi tenaga
medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga non medik;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 20
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan profesi
tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga
non medik;
Perumusan kebijakan dan pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-
instalasi;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur
Pendidikan dan Pengembangan Profesi.
4. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai tugas merumuskan
kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan
mengendalikan kegiatan ketatausahaan, penyusunan perencanaan program
dan anggaran, keuangan dan akuntansi dan instalasi di bawah koordinasinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, mempunyai fungsi :
1) Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan umum dan keuangan;
2) Perencanaan dan pengembangan ketatausahaan, penyusunan
perencanaan program dan anggaran, keuangan dan akuntansi;
3) Pengkoordinasian pelaksanaan ketatausahaan, penyusunan perencanaan
program dan anggaran, keuangan dan akuntansi;
4) Pembinaan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan ketatausahaan,
penyusunan perencanaan program dan anggaran, keuangan dan
akuntansi;
5) Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan ketatausahaan,
penyusunan perencanaan program dan anggaran, keuangan dan
akuntansi;
6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 21
Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi Bagian Umum,
Bagian Perencanaan dan Anggaran serta Bagian Keuangan dan Akuntansi.
Masing - masing bagian dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan.
a. Bagian Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan,
pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan ketatausahaan yang
meliputi tata usaha kepegawaian, keprotokolan, surat menyurat, kearsipan,
rumah tangga, perjalanan dinas, tata naskah, hukmas, pemasaran dan
perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
Bagian Umum mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelaksanaan tata usaha,
kepegawaian, hukmas dan pemasaran;
Pengkoordinasian pengembangan kegiatan tata usaha, kepegawaian,
hukmas dan pemasaran;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan tata usaha,
kepegawaian, hukmas dan pemasaran;
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait tata usaha,
kepegawaian, hukmas dan pemasaran;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
b. Bagian Perencanaan dan Anggaran, mempunyai tugas perencanaan,
pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan penyusunan
perencanaan, anggaran, perlengkapan dan aset. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Perencanaan dan Anggaran
mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan dan
kebutuhan dalam pengembangan penyusunan perencanaan, anggaran,
perlengkapan dan aset;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 22
Pengkoordinasian pengembangan kegiatan penyusunan perencanaan,
anggaran, perlengkapan dan aset;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penyusunan
perencanaan, anggaran, perlengkapan dan aset;
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.
c. Bagian Keuangan dan Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan perencanaan, pengembangan dan pemenuhan kebutuhan
kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi
dan perumusan kebijakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bagian Keuangan dan Akuntansi, mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian, pelaksanaan, perencanaan dan pemenuhan
kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pengelolaan penerimaan
pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi;
Pengkoordinasian, pengembangan kegiatan pengelolaan penerimaan
pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan penerimaan
pendapatan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi;
Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;
Pelaksanaaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur
Umum dan Keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi struktur organisasi RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang yang berdasarkan peraturan daerah Provinsi Jatim No.11
Tahun 2008 dan uraian tugas pejabat struktural dituangkan dalam peraturan
gubernur Jatim No.48 Tahun 2009, sampai saat ini telah berjalan 5 (lima) tahun
dan sudah berjalan dengan baik, namun guna memaksimalkan peran dan fungsi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ke depan maka masih ada beberapa hal yang
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 23
perlu dilakukan penataan kembali antara lain dengan melakukan restrukturisasi
struktur organisasi dan tata kerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Adapun alasan pertimbangan perlunya dilakukan restrukturisasi organisasi
tersebut adalah sbb :
1. Terdapat ketidakseimbangan beban tugas antar satuan organisasi yaitu disatu
pihak ada beban tugas yang besar dan dilain pihak ada satuan organisasi yang
beban tugasnya relatif tidak optimal (kecil);
2. Terdapat satuan organisasi dijajaran struktural yang tugasnya lebih tepat ke
arah fungsional karena memberikan pelayanan yang langsung bersentuhan
dengan pasien, sehingga agar dapat berkembang lebih baik sebaiknya
diarahkan ke organisasi fungsional;
3. Agar prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi dapat berjalan dengan lebih
baik.
Berdasarkan beberapa pertimbangan diatas, re-organisasi dilaksanakan
melalui :
1. Penataan kembali tupoksi, tanggung jawab, wewenang serta tata hubungan
kerja baik secara vertical maupun horizontal di jajaran struktural dan
fungsional;
2. Penambahan Instalasi baru disesuaikan dengan perkembangan pelayanan
rumah sakit.
2.2. Sumber Daya Kesehatan
2.2.1. Tenaga
Potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang cukup memadai, terutama dari kualitas, meskipun dari segi
kuantitas khususnya tenaga medis dan tenaga keperawatan masih belum
mencukupi. Untuk meningkatkan produktifitas karyawan, senantiasa
diupayakan peningkatan kesejahteraan pegawai, pengembangan karier
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 24
melalui pendidikan, kursus dan pelatihan yang dilaksanakan baik di dalam
maupun di luar Rumah Sakit. Permasalahan tenaga khususnya tenaga
keperawatan yang telah memasuki masa pensiun, menyebabkan kuantitas
tenaga makin tidak terpenuhi. Gambaran tenaga pemberi pelayanan
kesehatan bagi pengguna jasa di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang seperti
tertera dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.1. Gambaran Jumlah Tenaga di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tahun 2013.
NO JENIS
TENAGA PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN
MINIMAL (berdasarkan Permenpan
No.26 Tahun 2011)
JML
PNS /
ASN
JML
NON PNS / ASN
KEKURANG
AN PNS / ASN
KET.
(% kekurangan PNS / ASN)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(7:4)x100
1 Tenaga Medis Dokter Sub Spesialis /Spesialis/ Umum
339 152 32 155 45,7%
2 Tenaga Keperawatan
Perawat & Bidan
1283 523 428 332 25,9 %
3 Tenaga Gizi Gizi 93 38 8 47 50,5%
4 Tenaga Kefarmasian
Farmasi 188 29 124 35 18,6%
5 Tenaga Kesehatan Masyarakat
Penilik Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Teknik Lingkungan, Ilmu Lingkungan, SPPH
28 16 3 9 32,1%
6 Tenaga Keteknisan Medis
Analis Kesehatan, Analis Kimia, Radiologi, Rekam Medik, Teknik Elektromedik
216 71 64 81 37,5%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 25
NO JENIS
TENAGA PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN
MINIMAL (berdasarkan Permenpan
No.26 Tahun 2011)
JML
PNS /
ASN
JML
NON PNS / ASN
KEKURANG
AN PNS / ASN
KET.
(% kekurangan PNS / ASN)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(7:4)x100
7 Tenaga Keterapian Fisik
Fisioterapi, Phisikologi Klinis, Okopasi Terapi
37 14 1 22 59,5%
8 Tenaga Non Kesehatan
S1 Umum,SLTA, SLTP, SD
949 565 334 35 3,7%
JUMLAH 3133 1408 994 710 22,7%
Dari seluruh tenaga yang ada baik PNSD maupun tenaga dengan
status sebagai tenaga kontrak telah cukup memadai. Namun bila ditinjau
dari standar kebutuhan berdasarkan standar Permenpan No. 26 Tahun
2011, Forecasting dengan BKD Provinsi Jawa Timur dan Permenkes 81
Tahun 2004, maka masih banyak kekurangan tenaga kesehatan dalam
melakukan pelayanan kesehatan. Dari banyaknya kebutuhan tenaga
tersebut, yang paling banyak dibutuhkan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
adalah tenaga medis, tenaga perawat, tenaga gizi, tenaga farmasi, tenaga
teknisi dan tenaga keterapian fisik.
Apabila dikaitkan dengan gambaran 10 (sepuluh) besar penyakit
yang ditangani di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2013 maka
kebutuhan tenaga kesehatan tersebut memang sangat dibutuhkan guna
efektifitas pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Begitu
juga apabila dikaitkan dengan banyaknya kunjungan pasien yang
membutuhkan pelayanan di RSUD Dr. Saiful Anwar, dimana pada tahun
2013 kunjungan rawat jalan sebanyak 296.690 orang, kunjungan rawat
inap sebanyak 36.825 orang dan kunjungan rawat darurat sebanyak
31.416 orang.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 26
Penyakit terbanyak yang ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
adalah cedera dan perdarahan sehingga untuk pelayanan ini dibutuhkan
kecukupan tenaga medis dan perawat. Di Instalasi Rawat Jalan penyakit
terbanyak yang ditangani adalah penyakit degeneratife, penyakit nyeri
punggung dan osteoarthritis, sehingga dibutuhkan kecukupan tenaga medis
dan tenaga gizi serta tenaga keterapian fisik. Di Instalasi Rawat Inap
penyakit yang paling banyak ditangani adalah penyakit degeneratife
sehingga dibutuhkan kecukupan tenaga medis, tenaga keperawatan dan
tenaga gizi.
Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUD Dr. Saiful Anwar juga
ditunjang oleh 110 tenaga dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya (FKUB) dan dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan bagi dokter spesialis melibatkan 638 orang Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) dalam memberikan pelayanan kesehatan
disamping sebagai materi pendidikan bagi PPDS juga untuk menunjang
kekurangan tenaga medis yang ada. Kewenangan ini diberikan kepada
PPDS dalam memberikan pelayanan di rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat maupun pelayanan di penunjang medik sesuai kewenangannya
dengan tetap dalam pengawasan dokter spesialis.
Di masing-masing SMF tersebut diatas hanya terdapat 1 sampai
dengan 3 tenaga dokter spesialis, kekurangan tenaga medis tersebut
semakin terasa karena para dokter itu harus meninggalkan pelayanan untuk
memberi perkuliahan/pendidikan di kampus yang juga merangkap sebagai
dosen di FKUB.
Dokter umum bertugas di kamar terima, poliklinik pegawai, triage,
dan general check up. Di masa yang akan datang dibutuhkan tambahan
beberapa tenaga dokter spesialis untuk mengisi kekurangan tersebut.
Tenaga keperawatan dan kebidanan sebanyak 951 orang yang bertugas di
instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan instalasi gawat darurat. Rasio
tenaga perawat terhadap pasien rawat inap dibandingkan dengan jumlah
tempat tidur adalah 1:1,57 atau 1 perawat untuk 2 tempat tidur. Karena
tugas perawat mencakup 3 giliran jaga (shift), maka jumlah perawat yang
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 27
bertugas di rawat inap sangat tidak memadai, dengan standar 1 perawat
untuk 3 tempat tidur pada 1 shift (Kepmenkes 81 Tahun 2004). Begitu juga
tenaga kesehatan lain (tenaga keperawatan non perawatan) dan tenaga
administrasi.
Dari Tenaga sebanyak 2.402 orang, sebanyak 1408 orang
merupakan tenaga PNSD dan sebanyak 994 orang berstatus tenaga
kontrak yang digaji dari anggaran fungsional RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang.
Tabel 2.2. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Berdasarkan Tingkat Kepangkatan Tahun 2013.
NO. TINGKAT
KEPANGKATAN/ GOLONGAN
PNS / ASND
FK Kontrak BSB Titipan JUMLAH
1 IV/e 1 2 0 0 0 3
2 IV/d 21 3 0 0 0 24
3 IV/c 24 6 0 0 0 30
4 IV/b 26 4 0 0 0 30
5 IV/a 30 14 0 0 0 44
6 III/d 134 8 0 0 0 142
7 III/c 155 10 0 0 0 165
8 III/b 293 25 0 0 1 311
9 III/a 128 0 0 0 0 128
10 II/d 169 0 0 0 1 170
11 II/c 88 2 0 0 0 90
12 II/b 219 0 0 0 0 219
13 II/a 75 0 0 0 0 75
14 I/d 26 0 0 0 0 26
15 I/c 5 1 0 0 0 6
16 I/b 14 0 0 0 0 14
17 Tidak ada kepangkatan / gol.
0 37 994 8 0 1045
*** Total *** 1408 110 994 8 2 2524
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 28
Sebagian besar sumber daya manusia di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang dengan golongan ruang / kepangkatan yang sudah tinggi. Hal ini
menggambarkan bahwa kinerja kepegawaian / profesionalisme pegawai
sudah baik yang ditunjang dengan masa kerja pegawai yang memadai.
Tabel 2.3. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013.
NO TINGKAT
PENDIDIKAN PNS / ASND
FK Kontrak BSB Titipan JUMLAH
1 Sarjana S3 8 14 1 0 0 23
2 Sarjana S2 149 87 25 0 0 263
3 Sarjana S1 240 3 194 8 1 446
4 D3 398 1 543 0 1 949
5 D1 0 0 2 0 0 2
6 SLTA 377 3 203 0 0 575
7 SLTP 126 2 13 0 0 141
8 SD 110 0 13 0 0 123
*** Total *** 1408 110 994 8 2 2524
Sebagian besar tenaga adalah lulusan strata satu ke atas. Hal ini
juga menggambarkan bahwa ketenagaan di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang tingkat kompetensi dan profesionalisme sudah baik.
Tabel 2.4. Gambaran Ketenagaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Berdasarkan Profesionalisme / Kompetensi Tahun 2013.
JENIS TENAGA PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN
MINIMAL (berdasarkan Permenpan
No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml. %
Tenaga Medis Dokter Ahl.Anak 18 9 6 3 16,7
Dokter Ahl.Anastesi 8 3 1 4 50,0
Dokter Ahl.Bed.Anak 7 2 0 5 71,4
Dokter Ahl.Bed.Digestif 5 2 0 3 60,0
Dokter Ahl.Bed.Onkologi 7 3 0 4 57,1
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 29
JENIS TENAGA PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN
MINIMAL (berdasarkan Permenpan
No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml. %
Dokter Ahl.Bed.Orthopaedi
10 4 2 4 40,0
Dokter Ahl.Bed.Plastik 8 1 0 7 87,5
Dokter Ahl.Bed.Saraf 7 3 0 4 57,1
Dokter Ahl.Bed.Toraks 5 2 0 3 60,0
Dokter Ahl.Bed.Umum 6 1 0 5 83,3
Dokter Ahl.Emergency Med.
7 5 1 1 14,3
Dokter Ahl.Forensik 11 0 0 11 100,0
Dokter Ahl.Jiwa 6 3 0 3 50,0
Dokter Ahl.Kul.& Kel. 11 3 1 7 63,6
Dokter Ahl.Mata 13 10 2 1 7,7
Dokter Ahl.Mikrobiologi 10 0 0 10 100,0
Dokter Ahl.Obstetri&Ginekologi
15 11 3 1 6,7
Dokter Ahl.Onkologi Radiasi
4 0 1 3 75,0
Dokter Ahl.Parasitologi Klinik
8 0 0 8 100,0
Dokter Ahl.Pat.Anatomi 11 0 1 10 90,9
Dokter Ahl.Pat.Klinik 12 3 1 8 66,7
Dokter Ahl.Penyakit Dalam
18 11 0 7 38,9
Dokter Ahl.Penyakit Jantung
12 7 0 5 41,7
Dokter Ahl.Penyakit Paru 10 6 1 3 30,0
Dokter Ahl.Radiologi 8 6 0 2 25,0
Dokter Ahl.Rehab.Medis 7 4 0 3 42,9
Dokter Ahl.Saraf 10 6 0 4 40,0
Dokter Ahl.THT 12 7 1 4 33,3
Dokter Ahl.Urologi 6 3 1 2 33,3
Dokter Gigi 14 11 0 3 21,4
Dokter Gigi Ahl.Bed.Mulut 5 3 0 2 40,0
Dokter Gigi Ahl.Gigi Anak 4 1 1 2 50,0
Dokter Gigi Ahl.Konserv.Gigi
4 2 1 1 25,0
Dokter Gigi Ahl.Ortodentik
5 3 0 2 40,0
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 30
JENIS TENAGA PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN
MINIMAL (berdasarkan Permenpan
No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml. %
Dokter Gigi Ahl.Prostodonsia
5 1 0 4 80,0
Dokter Umum 30 16 8 6 20,0
Tenaga Medis Total 339 152 32 149 44,0
Tenaga Keperawatan Bidan 1 1 0 0 0,0
D.3 Kebidanan 95 21 55 19 20,0
D.4 Kebidanan 11 3 2 6 54,5
S.P.K. 97 97 0 0 0,0
D.3 Keperawatan 758 283 339 136 17,9
D.4 Keperawatan 42 33 7 2 4,8
S.1 Keperawatan 225 72 21 132 58,7
S.2 Keperawatan 8 1 0 7 87,5
D.3 Anastesi 8 4 0 4 50,0
D.4 Anastesi 10 0 0 10 100,0
S.P.R.G. 1 1 0 0 0,0
D.3 Kesehatan Gigi 27 7 4 16 59,3
Tenaga Keperawatan Total 1283 523 428 332 25,9
Tenaga Gizi S.2 Gizi Medik 2 0 0 2 100,0
S.1 Gizi 15 3 4 8 53,3
D.4 Gizi 26 19 1 6 23,1
D.3 Gizi 26 12 2 12 46,2
D.3 Tata Boga 6 0 1 5 83,3
S.P.A.G./Tata Boga 18 4 0 14 77,8
Tenaga Gizi Total 93 38 8 47 50,5
Tenaga Kefarmasian S.2 Farmasi Klinik 3 1 0 2 66,7
S.1 Farmasi,Apt 65 7 41 17 26,2
D.3 Farmasi/A.A.F. 84 9 59 16 19,0
S.A.A./S.M.F. 36 12 24 0 0,0
Tenaga Kefarmasian Total 188 29 124 35 18,6
Tenaga Kesehatan Masyarakat
S.2 Kesehatan 3 3 0 0 0,0
S.2 Ilmu Lingkungan 1 1 0 0 0,0
S.1 Kesehatan Masyarakat
10 5 3 2 20,0
S.1 Teknik Lingkungan 10 4 0 6 60,0
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 31
JENIS TENAGA PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN
MINIMAL (berdasarkan Permenpan
No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml. %
D.3 Penilik Kesehatan 2 1 0 1 50,0
S.P.P.H. 2 2 0 0 0,0
Tenaga Kesehatan Masyarakat Total 28 16 3 9 32,1
Tenaga Keteknisian Medis
S.1 Biologi 1 1 0 0 0,0
S.1 Fisika 2 2 0 0 0,0
S.1 Teknik Elektro Medik 3 1 0 2 66,7
S.1 Teknik Kimia 1 0 1 0 0,0
S.1 Teknik Nuklir 3 2 0 1 33,3
S.1 Administrasi Publik 1 1 0 0 0,0
D.4 Radiologi 9 4 0 5 55,6
D.4 Teknik Elektro Medik 6 2 0 4 66,7
D.3 Analis Kesehatan 57 16 22 19 33,3
D.3 Analis Kimia 6 0 2 4 66,7
D.3 Radiologi 41 14 16 11 26,8
D.3 Refraksi Optisi 8 3 1 4 50,0
D.3 Rekam Medik 32 2 13 17 53,1
D.3 Teknik Elektro Medik 10 2 2 6 60,0
D.3 Teknik Gigi 6 3 0 3 50,0
D.1 Tekn.Transfusi Darah 10 0 5 5 50,0
S.M.A.K. 7 7 0 0 0,0
S.M.E.A. 5 5 0 0 0,0
S.M.K.K. 2 2 0 0 0,0
Tenaga Keteknisian Medis Total 216 71 64 81 37,5
Tenaga Keterapian Fisik
S.2 Psikologi Klinis 3 1 0 2 66,7
D.4 Fisioterapi 5 2 0 3 60,0
D.3 Fisioterapi 17 9 1 7 41,2
D.3 Okupasi Terapi 6 1 0 5 83,3
D.3 Terapi Wicara 6 1 0 5 83,3
Tenaga Keterapian Fisik Total 37 14 1 22 59,5
Tenaga Non Kesehatan
S.2 Administrasi Publik 5 3 0 2 40,0
S.2 Administrasi Rumah Sakit
1 1 0 0 0,0
S.2 Hukum Kesehatan 2 1 0 1 50,0
S.2 Manajemen 11 10 1 0 0,0
S.2 Psikologi 1 1 0 0 0,0
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 32
JENIS TENAGA PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN
MINIMAL (berdasarkan Permenpan
No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml. %
S.2 Sosiologi 2 2 0 0 0,0
S.2 Manajemen Kes. 1 1 0 0 0,0
S.1 Administrasi 20 5 14 1 5,0
S.1 Akuntansi 39 12 27 0 0,0
S.1 Bahasa Inggris 3 0 3 0 0,0
S.1 Ekonomi 8 4 4 0 0,0
S.1 Hukum 10 5 3 2 20,0
S.1 Kesejahteraan Sosial 1 1 0 0 0,0
S.1 Komputer 16 5 9 2 12,5
S.1 Komunikasi 3 0 3 0 0,0
S.1 Manajemen 33 9 24 0 0,0
S.1 Pendidikan 7 3 2 2 28,6
S.1 Psikologi 8 7 1 0 0,0
S.1 Sains 1 1 0 0 0,0
S.1 Statistik 2 0 2 0 0,0
S.1 Teknik 17 4 11 2 11,8
D.3 Administrasi 7 0 5 2 28,6
D.3 Akuntansi 6 1 3 2 33,3
D.3 Akupuntur 1 1 0 0 0,0
D.3 Bahasa Inggris 3 1 1 1 33,3
D.3 Ekonomi 1 1 0 0 0,0
D.3 Kesekretariatan 9 5 4 0 0,0
D.3 Keuangan 2 1 1 0 0,0
D.3 Komputer 17 3 14 0 0,0
D.3 Koperasi 1 0 1 0 0,0
D.3 Perhotelan 1 0 1 0 0,0
D.3 Perpustakaan 1 1 0 0 0,0
D.3 Teknik 4 1 3 0 0,0
D.1 Komputer 4 0 4 0 0,0
S.M.A. 227 115 94 18 7,9
S.M.E.A. 64 56 8 0 0,0
S.M.K. 77 1 61 0 0,0
S.M.K.K. 30 30 0 0 0,0
S.M.P. 81 70 11 0 0,0
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 33
JENIS TENAGA PENDIDIKAN
STANDAR KEBUTUHAN
MINIMAL (berdasarkan Permenpan
No.26 Tahun 2011)
JUMLAH PNS / ASN
JUMLAH NON PNS / ASN
KEKURANGAN PNS / ASN
Juml. %
S.M.P.S. 52 52 0 0 0,0
S.P.K.P. 52 52 0 0 0,0
S.P.P. 1 1 0 0 0,0
S.T.M. 46 40 6 0 0,0
S.D. 71 58 13 0 0,0
Total Tenaga Kesehatan 2.184 843 660 675 30,9
Total Tenaga Non Kesehatan 949 565 334 35 3,7
Total Tenaga Kesehatan + Tenaga Non Kesehatan
3.133 1.408 994 710 22,7
Secara umum jumlah tenaga berdasarkan kompetensi dan
keprofesionalismenya masih banyak yang kurang. Hal ini karena tenaga
khususnya tenaga keperawatan banyak yang telah memasuki masa
pensiun, sehingga kuantitas tenaga semakin tidak terpenuhi. Disamping itu
dengan dikembangkannya jenis pelayanan di RSSA, jumlah tenaga
keperawatan yang ada saat ini belum dapat memenuhi standar minimal
kebutuhan tenaga keperawatan.
2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Luas lahan RSUD Dr. Saiful Anwar 84.106,5 m² dengan luas
bangunan 101.253,84 m² yang terdiri dari bangunan berlantai satu sampai
dengan bangunan berlantai enam. Secara fisik bangunan di RSUD Dr.
Saiful Anwar di dominasi bangunan lama dengan usia lebih dari 30 tahun
seperti Instalasi Rawat Inap I, Instalasi Gizi dan lainnya, serta gedung baru
dengan usia kurang dari 10 tahun seperti gedung IGD, CVCU, Paviliun,
Ruang 26, IRNA III, Perinatologi dan lainnya. Dengan kondisi seperti
tersebut maka diperlukan pemeliharaan yang intens guna mendukung
pelayanan yang lebih optimal.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 34
Sarana penunjang lain yang tidak kalah penting adalah ketersediaan
listrik dan air. Kondisi ketersediaan listrik RSUD Dr. Saiful Anwar pada
tahun 2009 – 2013 sangat memprihatinkan. Dari segi sumber listrik utama
atau PLN, suplai yang diterima cukup baik namun masih terjadi
ketidakstabilan tegangan yang kadang menyebabkan peralatan kesehatan
mengalami kerusakan. Terlebih lagi dengan seringnya terjadi pemadaman
yang dilakukan PLN dimana dalam satu tahun mencapai 46,53 jam pada
tahun 2011 serta 59,80 jam pada tahun 2012. Hal ini menjadi masalah
serius ketika energi listrik alternative atau back up generator set yang ada
hanya mampu mencakup 30 % kebutuhan energi listrik rumah sakit ketika
listrik padam. Namun pada tahun 2013 dengan telah diadakan generator
set baru melalui anggaran subsidi APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2013,
dengan kapasitas 2 x 1880 KVA telah mampu mem back up seluruh
kebutuhan listrik rumah sakit ketika listrik mati oleh PLN.
Kondisi air bersih yang ada di RSUD Dr. Saiful Anwar tidak jauh
berbeda dengan kondisi listrik. Suplai air bersih dari sumber air bawah
tanah yang ada sudah mengalami penurunan debit, disamping kondisi
jaringan air bersih yang banyak mengalami kerusakan atau korosi. Hal ini
mengakibatkan menurunnya kualitas air yang dibutuhkan untuk pelayanan.
Untuk itu diperlukan pemeliharaan sumber air bawah tanah serta penataan
jaringan air bersih yang ada.
Sebagai gambaran kondisi aset dan sarana prasarana di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang dalam melaksanakan fungsinya seperti tertera dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 2.5. Gambaran Aset RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2013
No. Jenis Aset TAHUN 2013
Satuan Jumlah Kondisi Nilai Akhir (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Golongan tanah
1 Tanah Bidang 5 Baik 170,669,750,000
II Gol. Peralatan dan mesin
1 Alat - alat besar Buah 39 Baik 7,721,657,500
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 35
No. Jenis Aset TAHUN 2013
Satuan Jumlah Kondisi Nilai Akhir (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 Alat - alat angkut Buah 392 Baik 6,664,175,175
3 Alat bengkel dan alat ukur Buah 351 Baik 1,449,264,490
4 Alat pertanian Buah 0 - -
5 Alat kantor dan rumah tangga
Buah 19726 Baik 41,593,805,496
6 Alat studio dan alat komunikasi
Buah 1.363 Baik 2,624,372,650
7 Alat - alat kedokteran Buah 13610 Baik 227,997,928,167
8 Alat laboratorium Buah 587 Baik 6,806,150,200
III Gol.gedung dan bangunan
1 Bangunan gedung Buah 182 Baik 148,952,700,330
2 Monumen Buah 2 Baik 20,000,000
IV Gol. Jalan, irigasi dan jaringan
1 Jalan dan jembatan Buah 2 Baik 267,626,400
2 Instalasi Buah 13 Baik 3,936,601,812
3 Jaringan Buah 14 Baik 4,086,127,742
V Golongan aset tetap lainnya
1 Buku dan perpustakaan Buah 1.384 Baik 336,657,150
2 Barang bercorak kebudayaan
Buah 16 Baik 2,813,375
Total 623,154,950,862
Semua aset dalam keadaan baik dan berfungsi karena aset yang
rusak dalam laporan mutasi aset sudah dilakukan atau sedang diusulkan
penghapusan. Disamping itu juga selalu dilakukan pemeliharaan secara
berkala dimana pemeliharaan tersebut membutuhkan kemampuan teknis
yang lebih spesifik terutama untuk alat - alat kesehatan yang canggih
sehingga saat ini masih diperlukan kontrak servis pada distributor. Untuk
kedepan akan dilakukan pelatihan peningkatan kemampuan SDM dalam
hal perawatan khusus alat-alat kesehatan yang canggih.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 36
Aset terbesar yang dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah
berupa Alat Kesehatan. Adapun jenis alat dan kondisi alat kesehatan
seperti tertuang dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.6. Gambaran Beberapa Alat Kesehatan dan Penunjangnya di
RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2013.
No Nama Alat Standar
Kebutuhan
Jumlah Kondisi Saat ini Kekurangan
Baik Rusak Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Ventilator transport 4 1 - 1 3
2 Incubator (Incubator transport)
2 1 - 1 1
3 Infant Ventilator 16 4 - 4 12
4 Vital sign monitor 4 - 2 2 2
5 Warmer (Infant warmer) 3 - 1 1 2
6 Inkubator 2 1 - 1 1
7 Ventilator 24 8 2 10 14
8 CPAP 12 3 - 3 9
9 Meja Operasi 22 12 - 12 10
10 Lampu operasi 22 11 - 11 11
11 Electro surgeri unit 22 15 - 15 7
12 Anaesthesi Machine 22 12 - 12 10
13 Defibrilator 7 1 - 1 5
14 Bed Side Monitor 66 23 - 23 43
15 URS Fleksible 1 - 1 1 1
16 Mesin Hemodialis 100 36 - 36 64
17 Endoscopy 3 1 1 2 2
18 C - Arm 2 1 - 1 1
19 Echocardiography 5 3 - 3 2
20 Generator Temporary Pace Maker
7 2 - 2 5
21 Scope Broncoscopy 2 1 - 1 1
22 USG 4 D 1 - 1 1 1
23 Mikroskope Mata 1 - 1 1 1
24 USG MATA 2 - 1 1 1
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 37
No Nama Alat Standar
Kebutuhan
Jumlah Kondisi Saat ini Kekurangan
Baik Rusak Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
25 MRI (Magnetic Resonance Imaging) 3 TESLA
1 - - 1 1
26 USG dengan 3 probe (musculosceletal, neonatal, abdomen)
5 - 1 - 4
27 ESWL 1 1 - - -
28 Blood bank 2 0 1 1 2
29 Mammografi 1 0 1 1 1
30 Brachyterapi 1 1 0 1 0
31 Biologycal Safety Cabinet 3 2 0 2 1
32 Pharmaceutical Refrigerator
14 4 0 4 10
33 Aquadest Machine 2 1 0 1 1
34 Radioterapi Cobalt 1 1 1 2 -
35 Bone densitometri 1 1 - 1 -
36 Cathlab 1 1 - 1 -
37 Heart Lung Machine 1 1 - 1 -
38 CT-Scan multislice 2 2 - 2 -
39 Liposuction 1 1 - 1 -
Secara umum pada tahun 2013 masih banyak terdapat kekurangan
alat yang sangat dibutuhkan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam
melaksanakan pelayanan. Hal ini mengingat masih sangat terbatasnya
anggaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kesehatan
tersebut. Untuk memenuhi kekurangan tersebut dari dana fungsional
secara keseluruhan belum dapat mencukupi, sehingga masih
membutuhkan dana subsidi yang cukup besar dari Pemerintah Provinsi
Jawa Timur, disamping APBN-TP, DAK, dan DBHCHT.
Untuk pelayanan kedepan agar dapat memperlancar pelayanan
diperlukan perencanaan secara bertahap untuk pemenuhannya.
Sebagaimana kebutuhan alat bagi Instalasi Gawat Darurat, dimana yang
merupakan tempat pertama bagi penanganan pasien gawat darurat dengan
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 38
kondisi pasien yang gelisah, maka sarana untuk penerimaan pasien
haruslah yang aman (terhindar dari jatuh) berupa emergency stretcher dan
ventilator transport dan incubator transport.
Demikian untuk pelayanan intensif yang merupakan pelayanan
dimana ketergantungan pasien pada peralatan dan petugas sangat tinggi.
Kebutuhan sarana atau peralatan Intensif termasuk NICU, PICU dalam
rangka pencapaian program SDGs, yang salah satunya adalah penurunan
angka kematian bayi dan meningkatkan kualitas hidupnya, maka diperlukan
peningkatan kualitas pelayanan NICU dan PICU dengan pemenuhan
peralatan medik antara lain, ventilator, CPAP, CRRT, bedsite monitor,
incubator, dan lain-lain, mengingat tujuan pelayanan yang diberikan adalah
untuk membuat harapan hidup pasien lebih besar. Demikian juga untuk
menurunkan anaka kematia ibu diperlukan ketersediaan peralatan
kesehatan antara lain USG, CTG dan lainnya guna optimalisasi pelayanan
obstetry dan neonatal komprehensif sesuai standar RS Kelas A.
Tidak kalah pentingnya kebutuhan alat di Instalasi Bedah Sentral,
dengan kondisi ruang operasi saat ini belum sesuai dengan standar
Akreditasi yang ada, sehingga diperlukan adanya perubahan dari gedung
instalasi bedah sentral termasuk penambahan jumlah kamar operasi dan
alat-alat pendukungnya yaitu meja operasi, lampu operasi, mesin
anesthesi, instrumen bedah dan lain-lain. Selain itu, saat ini daftar antrian
pasien pre operasi di RSUD Dr. Saiful Anwar masih cukup panjang
sehingga diperlukan percepatan pelaksanaaan operasi dengan pemenuhan
kebutuhan tersebut.
Dalam proses rehabilitasi medik pasien, dengan semakin
meningkatnya kasus degeneratif dan cacat sisa yang dialami oleh pasien
maka kebutuhan alat rehabilitasi akan semakin banyak antara lain Rolator,
ESWT, multi exercise dan lain-lain.
Dengan adanya gaya dan pola hidup masyarakat yang berubah
berdampak pada peningkatan kasus penyakit degeneratife dan katastropic,
cardio cerebrovaskuler, auto imun dan metabolik. Salah satu penyakit
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 39
degeneratife adalah kasus penyakit gagal ginjal dimana penatalaksanaan
yang diberikan antara lain adalah hemodialisa. Ratio antara mesin
hemodialisa dan pasien sangatlah kurang sehingga pasien yang
seharusnya mendapatkan hemodialisa 2 (dua) kali dalam seminggu
akhirnya hanya mendapatkan 1 (satu) kali saja, hal inilah yang mendasari
akan kebutuhan perluasan ruang hemodialisa dan juga mesin hemodialisa.
Sedangkan kasus penyakit katastropic yaitu penyakit kanker
merupakan penyebab kematian nomor 2 (dua) setelah penyakit
kardiovaskular dengan jumlah pasien dari tahun ke tahun yang semakin
meningkat. Hal ini memerlukan penanganan yang tepat yaitu dengan
melakukan relokasi untuk semua pasien menjadi satu tempat khusus untuk
merawat pasien kanker.
Kasus penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC, hepatitis dan
penyakit menular lainnya dengan komplikasi juga semakin meningkat,
sehingga diperlukan penegakan diagnosa yang tepat untuk dapat
memberikan terapi sesuai penyebabnya, sehingga keberadaan
kelengkapan peralatan laboratorium dan peralatan radiologi serta alat
pelindung diri sesuai standar sangatlah penting untuk dipenuhi.
Penyakit jantung adalah merupakan penyebab kematian nomor satu,
penegakan diagnosa dan penanganan awal yang cepat dan tepat
merupakan kunci dalam penanganan kasus penyakit jantung ini. Untuk itu
diperlukan peralatan medik yang mendukung untuk terlaksananya
penanganan yang tepat. Selain itu saat ini keberadaan ruang tindakan
jantung telah tersedia dan untuk operasional ruangan tersebut diperlukan
peralatan medik echocardiography, C Arm dll.
Keselamatan pasien merupakan salah satu program utama yang
harus dilaksanakan di rumah sakit. Program keselamatan pasien ini juga
merupakan cerminan kualitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat,
apabila Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) tidak ada berarti pasien yang
dirawat di RSSA dalam keadaan aman.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 40
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah
pencegahan pasien jatuh yang dapat dilaksanakan apabila semua tempat
tidur pasien ada pengamannya, untuk itu pemenuhan tempat tidur dengan
pengaman harus segera direalisasikan.
Dalam hal alat-alat penunjang masih sangat dibutuhkan beberapa
alat untuk pemeriksaan cross match pada transplantasi ginjal dan
immunopheno typing (membedakan Leukimia AML dan ALL serta
memisahkan stemcell, alat untuk menghitung konsentrasi DNA pada
pemeriksaan biomolekuler seperti alat flowcytometer, spectrofotometer +
UV visible dan microskop flouresence + camera computer (euro staraar III
plus).
Sebagai alat untuk pemeriksaan dengan teknik radiologi yang
menggunakan magnet, gelombang radio, dan computer untuk
menghasilkan gambar struktur tubuh dengan menghasilkan citra dan
resolusi cukup detail dan dapat mendeteksi perubahan kecil struktur dalam
tubuh menggunakan MRI yang saat ini masih kurang jumlahnya.
Alat penunjang untuk terapi kanker dengan menggunakan teknik
radiasi dengan memberikan dosis radiasi ke tumor semaksimal mungkin,
dan membatasi atau meminimalkan radiasi pada jaringan sehat dengan
multileaf collimator yaitu linear accelerator, mammografi full digital
stereotaktik belum dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Peralatan di laboratorium seperti plasma thawer juga masih belum
dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, dimana alat tersebut berfungsi
sebagai peralatan yang digunakan untuk mencairkan plasma dengan
perendaman secara tepat tanpa merusak komponen plasma darah.
Untuk pelayanan di bidang farmasi masih sangat dibutuhkan alat
untuk mengemas obat sekali minum baik puyer maupun tablet secara
otomatis yaitu automatic tablet dispensing and packing system dan
pharmaceutical refrigerator dimana sebagai alat untuk menyimpan obat
dengan stabilitas suhu 2-8 celcius.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 41
2.2.3. Unit Usaha
RSUD Dr. Saiful Anwar dalam mengembangkan pelayanan juga
melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan pihak ketiga antara lain
seperti tertera dalam tabel dibawah ini.
Tabel 2.7. Jumlah Kerjasama yang dilaksanakan dengan Pihak Ketiga
Tahun 2013.
NO BIDANG YANG
DIKERJASAMAKAN JUMLAH
KERJASAMA TUJUAN KERJASAMA
HASIL YANG TELAH DICAPAI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pelayanan
Kesehatan
33 lembaga Melayani kebutuhan darah
untuk pasien, pemeriksaan
kesehatan, rujukan pasien
intensif, pengembangan RS
(RSUD Lewoleba Kabupaten
Lembata dan RSUD Atambua
Kabupaten Belu Prov NTT).
Kebutuhan darah
terpenuhi, pemeriksaan
kesehatan terjamin,
kesehatan pasien menjadi
lebih baik, RSUD
Lewoleba Kabupaten
Lembata dan RSUD
Atambua Kabupaten Belu
Prov NTT bisa lebih baik
pelayanannya
2 Pinjam Pakai Alat 9 lembaga Pemeriksaan spesimen di
laboratorium sentral,
pengecatan
imunohistokimia,pemeriksaan
spesimen di laboratorium
mikrobiologi,penyediaan alat
CT Scan, penyediaan oksigen
Pemeriksaan spesimen
menjadi lebih efisien,
pemeriksaan CT Scan
lebih efisien, kebutuhan
oksigen terpenuhi
3 Konsultasi Hukum 2 lembaga Konsultasi hukum Konsultasi hukum
4 Penanganan Limbah 43 lembaga Pembakaran sampah medis Pembakaran limbah
medis terpenuhi
5 Sewa Lahan 8 lembaga Pemasangan sarana ATM,
penyediaan lahan parkir;
Dharma Wanita; kantin;
koperasi; Bank Jatim
Lahan untuk ATM, parkir;
Dharma Wanita; kantin;
koperasi; Bank Jatim
terpenuhi
6 Pelaksanaan
Pendidikan
54 lembaga Praktek kerja lapangan dan
penelitian, pengembangan RS
(RSUD Lewoleba Kabupaten
Lembata dan RSUD Atambua
Kabupaten Belu Prov NTT)
Pelanggan didik bisa
praktek, magang dan
penelitian di RSSA
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 42
NO BIDANG YANG
DIKERJASAMAKAN JUMLAH
KERJASAMA TUJUAN KERJASAMA
HASIL YANG TELAH DICAPAI
7 Hibah Ambulance 1 lembaga Hibah Ambulance Pasien terjamin
kesehatannya
8 Siaran Mozaik 1 lembaga Siaran untuk kesehatan Siaran promosi kesehatan
Selama tahun 2013 telah dilaksanakan 145 buah kerjasama di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan berbagai Rumah Sakit, PMI, Klinik
Swasta, Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, Perusahaan, Institusi
Pendidikan dan Bank serta Radio untuk Pelayanan Kesehatan, Pendidikan,
Penanganan Limbah, dan lain-lain. Kerjasama terbanyak dilakukan dalam
hal Pendidikan. Hal ini karena RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan
Rumah Sakit pendidikan, disamping itu dalam pelayanan kesehatan dan
penanganan limbah medis juga melayani untuk Rumah Sakit di sekitar
Malang Raya yang belum memiliki alat kesehatan canggih dan penanganan
incenerator.
Dengan adanya kemitraan dengan berbagai instansi maka dampak
yang diperoleh adalah dapat terlayaninya pasien rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat dengan baik serta peserta didik dapat melaksanakan
tugas sesuai standart, selain itu penanganan limbah dapat terlaksana
dengan baik sesuai standar.
Selama pelaksanaan kerjasama dengan berbagai instansi masih
terdapat beberapa kendala antara lain, ketika masa berlaku kerjasama
berakhir beberapa pihak instansi pelaksana kurang memenuhi tatacara dan
peraturan kerjasama yang telah disepakati, seperti pengurusan
perbaharuan kerjasama sering terjadi keterlambatan sehingga
mempengaruhi kelancaran pelayanan.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 43
2.3. Kinerja Pelayanan
Untuk mengukur kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar dapat diketahui melalui pencapaian indikator sasaran melaui Indikator
Kinerja Utama (IKU) dan indikator standar pelayanan minimal (SPM) seperti yang
tertera dalam tabel berikut ini :
2.3.1. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan salah satu indikator untuk
mengukur capaian kinerja sasaran SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi
Jawa Timur termasuk RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor:
188/472/KPTS/013/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama SKPD
Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Guna efektifitas evaluasi indikator kinerja utama (IKU) di RSUD Dr.
Saiful Anwar dikelompokkan dalam 3 jenis kelompok indikator yaitu :
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 44
Tabel 2.8. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
Lingkup pelayanan Administrasi dan Keuangan
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi SKPD
Target Indikator
IKU
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 Persentase dokumen penatalaksanaan BLUD yang disusun tepat waktu dan tepat isi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 56,85% 78,29% 65,52% 73,01% 94,92% 56,85 78,29 65,52 73,01 94,92
2 Cost Recovery Ratio (CRR)
75% 60% 60% 65% 70% 75% 48.95% 79.87% 76.54% 77.71% 80% 81 133 118 111 147.52
3 Persentase pokja akreditasi pelayanan yang memenuhi standar
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100
Secara keseluruhan Realisasi pencapaian IKU dalam lingkup pelayanan Umum dan Keuangan sudah memenuhi target kecuali
capaian Cost Recovery Ratio (CRR) pada tahun 2009 belum mencapai target. Hal ini dikarenakan pada tahun 2009 sistem pengelolaan
pendapatan rumah sakit masih belum terintegrasi. Sedangkan sejak tahun 2010 sistem pendapatan sudah terintegrasi yang berpengaruh
terhadap kenaikan CRR dari tahun ke tahun, disamping karena sejak tahun 2011 adanya kenaikan tarif pelayanan kesehatan di RSSA
sesuai dengan Pergub Jatim No. 9 tahun 2010 serta kenaikan kunjungan pasien dari tahun ke tahun.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 45
Tabel 2.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
Lingkup Pelayanan Medis & Penunjang
NO
Indikator Kinerja sesuai
Tugas dan Fungsi SKPD
Target / Toleransi
IKU
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 Bed Occupancy Rate (BOR)
80% 75% 75% 75% 75% 80% 82.67% 73.41% 74.93% 70.43% 69.26% 110 97.88 99.91 93.91 86.58
2 Average Length of Stay (ALOS)
6 hari 7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
6 hari
7.51 hari
7.06 hari
7.01 hari
6.35 hari
6.39 hari
Belum mencapai target
3 Bed Turn Over (BTO)
40 kali 40 kali
40 kali
40 kali
40 kali
40 kali
40.62 kali
39.26 kali
39.94 kali
42.04 kali
40.83 kali
Belum mencapai target
4 Turn Over Interval (TOI)
2 hari 2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
1.56 hari
2.47 hari
2.29 hari
2.57 hari
2.75 hari
Belum mencapai target
5 Net Death Rate (NDR)
6% 6% 6% 6% 6% 6% 7.46% 7.50% 7.03% 5.82% 6.16% 124 125 117.17 85.00 103
6 Gross Death Rate (GDR)
10% 10% 10% 10% 10% 10% 9,50% 9.89% 9.61% 8,77% 9.27% 95 98.90 96.10 87,3 72.7
7 Jumlah pengembangan pelayanan terpadu per tahun
5 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 1 jenis 100 100 100 100 100
8 IKM 85 80 80 80 80 85 76,18 75,83 77.19 77.74 80.53 89,62 89,21 96.49 97.18 94.74
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 46
Secara umum realisasi pencapaian IKU di lingkup pelayanan Medis dan Penunjang sudah baik. Meskipun beberapa indikator belum
mencapai target yang telah ditetapkan namun melalui beberapa indikator pelayanan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang termasuk efisien
karena masih dalam batas kategori efisiensi yaitu BOR sebesar 60% - 85%, ALOS sebesar 6 – 9 hari, BTO sebesar 40- 50 kali, TOI sebesar
1-3 hari. Demikian juga dengan pencapaian indikator kepuasan masyarakat meskipun belum mencapai target namun masih dalam kategori
baik. Sedangkan indikator pengembangan pelayanan terpadu telah mencapai target yang ditetapkan.
Pencapaian indikator NDR dan GDR juga masih melebihi batas toleransi angka maksimal yang telah ditetapkan. Hal ini karena
banyaknya kasus-kasus penyakit yang sulit diatasi dan penanganan di rumah sakit yang belum maksimal karena peralatan canggih yang
belum lengkap. Disamping itu juga masih banyaknya kasus-kasus rujukan baik langsung dari masyarakat maupun dari pelayanan tingkat
dasar dan pelayanan tingkat rujukan sekunder yang datang ke RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dalam kondisi sudah parah atau terlambat
datang yang disebabkan karena belum optimalnya system networking. Untuk itu diperlukan optimalisasi sistem networking dengan RS yang
merujuk maupun masyarakat.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 47
Tabel 2.10. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
Lingkup Pelayanan Pendidikan & Pengembangan Profesi
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi SKPD
Target Indikator
IKU
Target Renstra SKPD Tahun (%) Realisasi Capaian Tahun (%) Rasio Capaian pada Tahun (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 Adanya pengakuan sertifikasi rumah sakit pendidikan dari lembaga sertifikasi nasional
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 100% 100% 100% 100% 100%
2 Persentase seleksi prodi profesi kesehatan (Health Care) untuk layak praktik
90% 60% 60% 70% 80% 90% 73,95% 81,66% 74.29% 78.95% 97,63% 123,25% 136,11% 106.13% 98.69% 108,47%
3 Adanya produk hasil penelitian diterbitkan / dipresentasikan tingkat nasional per tahun
10 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 100% 100% 100% 100% 100%
4 Adanya produk hasil penelitian diterbitkan / dipresentasikan tingkat internasional per tahun
5 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 100% 100% 100% 100% 100%
5 Jumlah tenaga rumah sakit yang mendapatkan pendidikan formal
355 0rg 69 org 70 org 71 org 72 org 73 org 79 org 68 org 83 org 80 org 90 org 114,5 % 97,14 % 116.90% 116.91% 123,29%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 48
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi SKPD
Target Indikator
IKU
Target Renstra SKPD Tahun (%) Realisasi Capaian Tahun (%) Rasio Capaian pada Tahun (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
6 Jumlah tenaga rumah sakit yang mendapatkan pelatihan
3800 org
500 org
600 org
800 org
900 org
1000 org
489 org
501 org
1250 org
1455 org
1526 org
97,8 % 83,5 % 156,25% 161,67% 152,6 %
Secara umum pencapaian IKU di lingkungan pelayanan Pendidikan dan Pengembangan Profesi sudah mencapai target yang
ditetapkan. Namun jumlah tenaga rumah sakit yang mendapatkan pelatihan pada tahun 2009 dan tahun 2010 belum memenuhi target
karena kegiatan pelatihan hanya mengandalkan pelatihan keluar rumah sakit. Sejak tahun 2011 dengan diberlakukannya standar
pelayanan minimal rumah sakit, pegawai rumah sakit lebih dari 60 % mengikuti pelatihan minimal ≥ 20 jam per jam setiap tahun, maka
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mulai tahun 2011 meningkatkan kegiatan melalui In House Training.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 49
2.3.2. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang digunakan di RSUD Dr.
Saiful Anwar sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI Nomor
128/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Pebruari 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan
Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Nomor 445 / 0892 / 302/ 2011
tentang Standar Pelayanan Minimal dengan indikator sebanyak 135 dan
mulai berlaku sejak tahun 2011.
SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolok ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada
masyarakat. SPM berisikan indikator-indikator mulai dari penyediaan
sumber daya, cakupan layanan dan mutu layanan, yang digunakan
sebagai alat ukur keberhasilan. Dengan melakukan pengukuran dan
evaluasi secara periodik diharapkan terjadi peningkatan kinerja pelayanan
secara terus menerus. Selain itu juga dapat memberikan informasi secara
transparan terhadap pencapaian kinerja pelayanan.
Jumlah indikator seluruh pelayanan 135 indikator. RSUD Dr. Saiful
Anwar mampu mencapai 112 indikator atau 83%. Hasil pencapaian
masing-masing jenis pelayanan selanjutnya akan diuraikan dalam bentuk
tabel beserta analisa
Guna efektivitas analisa hasil pencapaian SPM di RSUD Dr. Saiful
Anwar dikelompokkan dalam 4 (empat) jenis pelayanan yaitu:
1. Pelayanan Medis dan Keperawatan
2. Pelayanan Penunjang Medis
3. Pelayanan Penunjang Non Medis
4. Pelayanan Administrasi dan Manajemen
Adapun hasil pencapaian SPM dimaksud seperti tertera dalam tabel
berikut ini.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 50
1. Pelayanan Medis dan Keperawatan
Tabel 2.11. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Tahun 2011 – 2013.
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
I Instalasi Gawat Darurat
1 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100% 100% 100%
2 Kemampuan menangani lifesaving pelayanan gawat darurat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat BLS / PPGD / GELS / ATLS
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 3 tim 3 tim 3 tim 300% 300% 300%
5 Waktu tanggap pelayanan dokter di pelayanan gawat darurat :
a. ≤ 5 menit terlayani, setelah pasien datang ≤ 5 menit ≤ 5 menit ≤ 5 menit ≤ 5 menit 1 menit 1 menit 1 menit 100% 100% 100%
6 Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan gawat darurat ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% 79% 80,15% 70,30% 100% 100% 100%
7 Kematian pasien < 24 jam di pelayanan gawat darurat :
a. ≤ 2/1000 (pindah irna setelah 8 jam) ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 8.24/1000 5.71/1000 8,3/1000 Tidak memenuhi target
8 Pasien jiwa yang dapat ditenangkan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9 Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
II Instalasi Rawat Jalan
1 Pemberi pelayanan klinik spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Ketersediaan pelayanan rawat jalan :
a. Klinik Anak 100% 100% 100% 100% Ada Ada Ada 100% 100% 100%
b. Klinik Penyakit dalam 100% 100% 100% 100%
c. Klinik Kebidanan 100% 100% 100% 100%
d. Klinik Bedah 100% 100% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 51
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Buka pelayanan rawat jalan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Waktu tunggu pelayanan rawat jalan ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit 51,87 menit 47,54 menit 50,6 menit 100% 100% 100%
5 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat jalan ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 72,33% 82,77% 77,42% 80,36% 91,96% 86,02%
6 Rawat Jalan TB :
a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB
≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 78% 80% 78% 100% 100% 100%
b. Pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
III Instalasi Rawat Inap I
1 Pemberi pelayanan di rawat inap :
a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 84,92% 96,45% 96,60% 84,92% 96,45% 96,60%
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :
a. Anak - - - - - - - - - -
b. Penyakit dalam 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%
c. Kebidanan - - - - - - - - - -
d. Bedah - - - - - - - - - -
4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 1,02% 1,63% 1,29% 100% 91% 100%
6 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 8,54% 6,84% 6,49% Tidak memenuhi target
8 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 10,42% 10,07% 9,91% Tidak memenuhi target
9 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 78,79% 86,13% 81,70% 87,54% 95,70% 90,77%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 52
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
10 Rawat Inap TB :
a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB
≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Ketersediaan pelayanan rawat inap di RS yg memberikan pelayanan jiwa
100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%
12 Tidak adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
13 Kejadian (re-admission) pasien gangguan jiwa tdk kembali dlm perawatan dlm waktu ≤ 1 bulan
100% 100% 100% 100% 95,95% 99,24% 100% 95,95% 99% 100%
14 Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa ≤ 6 minggu ≤ 6 minggu ≤ 6 minggu ≤ 6 minggu 3.38 minggu 3.13 minggu 3 minggu 100% 100% 100%
IV Instalasi Rawat Inap II
1 Pemberi pelayanan di rawat inap :
a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 92,27% 90,30% 95,24% 92,27% 90% 95%
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :
a. Anak - - - - - - - - - -
b. Penyakit dalam - - - - - - - - - -
c. Kebidanan - - - - - - - - - -
d. Bedah 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%
4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0,30% 0,21% 0% 100% 100% 100%
6 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 3,04% 3,45% 3,07% Tidak memenuhi target
8 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 6,15% 7,36% 8,50% Tidak memenuhi target
9 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 76,42% 86,03% 89,93% 84,91% 95,58% 99,92%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 53
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
V Instalasi Rawat Inap III
1 Pemberi pelayanan di rawat inap :
a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 82,44% 93,57% 94,15% 82,44% 93,57% 94,15%
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat Inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :
a. Anak - - - - - - - - - -
b. Penyakit dalam - - - - - - - - - -
c. Kebidanan 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%
d. Bedah - - - - - - - - - -
4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0,48% 0,30% 0,44% 100% 100% 100%
6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0,59% 0,42% 0,41% 100% 100% 100%
7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 0,04% 0,03% 0,04% 100% 100% 100%
9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 5,6% 7,8% 6,6% 89,35% 98,26% 87,51%
10 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 78,79% 86,13% 81,70% 97,54% 100% 100%
11 Kejadian kematian ibu karena persalinan :
a. Pendarahan ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % ≤ 1 % - 1,06% 1,41% - 94% 96%
b. Preeklamsia ≤ 30 % ≤ 30 % ≤ 30 % ≤ 30 % ≤ 30 % - 6,89% 1,71% - 100% 100%
c. Sepsis ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % - 12,50% 3,84% - 100% 100%
12 Pemberi pelayanan persalinan normal :
a. Dokter Sp.OG 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) 100% 100% 100% 100%
c. Bidan 100% 100% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 54
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
13 Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit :
a. Tim PONEK yang terlatih 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%
14 Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi:
a. Dokter Sp.OG 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Dokter Sp. A 100% 100% 100% 100%
c. Dokter Sp. An 100% 100% 100% 100%
15 Pertolongan persalinan melalui sectio caesaria ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % 37,54% 43% 46,80% Tidak memenuhi target
VI Instalasi Rawat Inap IV
1 Pemberi pelayanan di rawat inap :
a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100,00% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 95,04% 93,67% 95,04 95,04% 93,67% 95,04%
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :
a. Anak 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%
b. Penyakit dalam - - - -
c. Kebidanan - - - -
d. Bedah - - - -
4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0% 0% 0% 100% 100% 100%
6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% Tidak terlaporkan
7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Kemampuan menangani BBLR 1500-2500 gram 100% 100% 100% 100% 60,46% 54,46% 70,44% 60,46% 54,46% 70,44%
9 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 9,14% 7,60% 7,26% Tidak memenuhi target
10 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 17,98% 16,01% 16,33% Tidak memenuhi target
11 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 74,93% 88,77% 84,11% 83,25% 98,63% 93,45%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 55
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
12 Rawat Inap TB :
a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB
≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
VII Instalasi Pelayanan Utama
1 Pemberi pelayanan di rawat inap :
a. Dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Perawat min D3 100% 100% 100% 100% 97,28% 97,16% 95,59% 97,28% 97,16% 95,59%
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Ketersediaan pelayanan rawat inap :
a. Anak 100% 100% 100% 100% ada ada ada 100% 100% 100%
b. Penyakit dalam
c. Kebidanan
d. Bedah
4 Jam visite dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0% 0% 0% 100% 100% 100%
6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0,10% 0% 0% 100% 100% 100%
7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yg berakibat kecacatan/kematian
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% ≤ 0,24% 3,15% 2,70% 2,13% Tidak memenuhi target
9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% ≤ 5% 0,70% 0,84% 0,53% 100% 100% 100%
10 Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 77,47% 86,27% 83% 86,07% 95,85% 92,22%
VIII Instalasi Bedah Sentral
1 Kejadian kematian di meja operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0% 0% 0% 100% 100% 100%
2 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 56
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Tidak adanya kejadian salah tindakan operasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pd tubuh pasien stlh operasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube
< 5% < 5% < 5% < 5% 0% 0% 0% 100% 100% 100%
IX Persentase kualitas pelayanan Keluarga Berencana
1 Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Konseling KB mantap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
X Persentase kualitas pelayanan Intensif
1 Rata-rata pasien yg kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
≤ 3% ≤ 3% ≤ 3% ≤ 3% 0,21% 0,74% 0,51% 100% 100% 100%
2 Pemberi layanan unit intensif :
a. Dokter Sp. Anestesi dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. 100 % perawat min D3 dg sertifikat perawat mahir ICU/setara D4
100% 100% 100% 100% 74,19% 85,50% 91,12% 74,19% 85,50% 91,12%
XI Instalasi Rehabilitasi Medik
1 Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
≤ 50 % ≤ 50 % ≤ 50 % ≤ 50 % 36,39% 26,82% 28,18% 100% 100% 100%
2 Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 78,90% 86,00% 84% 98% 100% 100%
XII Pelayanan Gakin
1 Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 57
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
XIII Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
1 Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih 75% 75% 75% 75% 66,66% 76% 79% 86% 100% 100%
2 Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) di setiap instalasi 60% 60% 60% 60% 81,81% 81,81% 82% 100% 100% 100%
3 Terlaksananya Keg. Pencatatan & Pelaporan Infeksi Nosokomial di RS
75% 75% 75% 75% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
XIV Pemulasaraan Jenazah
1 Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah ≤ 2 jam
≤ 2jam ≤ 2jam ≤ 2jam ≤ 2jam 1.54 jam 1.75 jam 1,64 100% 100% 100%
Secara umum pencapaian kinerja indikator SPM di lingkungan Pelayanan Medis dan Keperawatan sudah baik. Pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat secara umum juga sudah baik, namun satu hal yang belum tercapai yaitu masih tingginya kematian pasien < 24
jam. Hal ini terjadi karena RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan rumah sakit rujukan tertinggi (tersier) yang berakibat banyaknya
pasien yang datang ke IGD sudah dalam kondisi kritis (probability of survival rendah).
Demikian juga pelayanan di Instalasi Rawat Jalan juga sudah baik. Hanya ada satu indikator yang tidak memenuhi target yaitu
kepuasan pelanggan, namun demikian masih masuk dalam kategori baik.
Sebagian besar target indikator SPM di Instalasi Rawat Inap I dan Instalasi Rawat Inap IV sudah tercapai, namun ada tiga
indikator yang belum tercapai yaitu angka kematian pasien > 24 jam yang masih tinggi yang disebabkan karena masih banyak pasien
yang masuk RS sudah dalam kondisi fase terminal, angka kejadian pulang paksa juga masih tinggi karena pertimbangan biaya dari
pihak pasien, serta kepuasan pelanggan yang kurang namun masih dalam kategori baik.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 58
Hampir seluruh indikator SPM di Instalasi Rawat Inap II tercapai target, namun ada dua indikator yang belum mencapai target
yaitu angka kematian pasien > 24 jam masih tinggi dan angka kejadian pulang yang masih tinggi juga, dengan penyebab seperti yang
terjadi pada Instalasi Rawat Inap I. Sebagian besar indikator SPM di Instalasi Rawat Inap III sudah mencapai target, hanya tiga indikator
yang belum tercapai yaitu angka kejadian pulang yang masih tinggi karena pertimbangan biaya dari pihak pasien, angka kematian
pasien pada saat persalinan karena banyaknya pasien yang masuk RS sudah dalam kondisi perdarahan berat serta masih tingginya
pertolongan persalinan melalui sectio caesaria karena banyaknya pasien dengan kondisi perlu dilakukan tindakan persalinan melalui
sectio caesaria.
Secara umum pelayanan di Instalasi Pelayanan Utama sudah baik. Namun ada dua indikator SPM yang tidak mencapai target
yaitu masih tingginya angka kematian pasien > 24 jam karena banyak pasien yang masuk RS sudah dalam kondisi fase terminal.
Disamping itu belum tercapainya target kepuasan pelanggan namun masih termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan pelayanan
Instalasi Bedah Sentral, Keluarga Berencana, pelayanan Intensif, Instalasi Rehabilitasi Medik, Pelayanan Gakin, Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi dan Pemulasaraan Jenazah, sudah baik karena telah mencapai target seluruh indikator SPM.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 59
2. Pelayanan Penunjang Medis
Tabel 2.12. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Tahun 2011 – 2013.
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
I Instalasi Radiologi
1 Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
≤ 3 jam ≤ 3 jam ≤ 3 jam ≤ 3 jam 1.59 jam 1.97 jam 1.97 jam 100% 100% 100%
2 Pelayanan ekspertisi hasil pemeriksaan rontgen
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% ≤ 2% 1.69% 0.80% 0.69% 100% 100% 100%
4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 89.47% 86.72% 86% 100% 100% 100%
II Instalasi Laboratorium Sentral
1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
≤ 140 menit
≤ 140 menit
≤ 140 menit
≤ 140 menit
287.68 menit
154.05 menit
79,2 menit
Tidak memenuhi
Tidak memenuhi
memenuhi
2 Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratoium
100% 100% 100% 100% 99.97% 100% 100% 99.97% 100% 100%
4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 69.07% 81.74% 81% 86.00% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 60
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
III Instalasi Farmasi
1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi
≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30 menit 9 menit 7.47 menit 11.78 menit 100% 100% 100%
2 Waktu tunggu pelayanan obat racikan
≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit ≤ 60 menit 18.98 menit 16.81 menit 23.86 menit 100% 100% 100%
3 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 78.90% 78.02% 98.06% 97.52% 97.52% 100%
5 Penulisan resep sesuai formularium
100% 100% 100% 100% 90.59% 94.79% 93.88% 90.59% 94.79% 93.88%
IV Instalasi Gizi
1 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% ≥ 90% 100% 99.91% 100% 100% 100% 100%
2 Sisa makanan yang tidak termakan pasien
≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % ≤ 20 % 24.81% 21.49% 11.48% 75.95% 92.55% 100%
3 Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet
100% 100% 100% 100% 99.31% 99.27% 100% 99.31% 99.27% 100%
V Transfusi darah
1 Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi
100% 100% 100% 100% 82.24% 81.43% 86.33% 82.24% 81.43% 86.33%
2 Kejadian reaksi tranfusi ≤ 0,01 % ≤ 0,01 % ≤ 0,01 % ≤ 0,01 % 1.67% 2.35% 0% - - 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 61
Secara umum Pelayanan di lingkup Bidang Pelayanan Penunjang Medis sudah baik. Hal ini terlihat sebagian besar indikator SPM
telah mencapai target. Namun ada dua indikator SPM yang belum tercapai yaitu belum seluruh penulisan resep sesuai karena beberapa
dokter belum mengetahui standar formularium yang sudah ditetapkan dan kemungkinan juga karena adanya perkembangan ilmu
kedokteran yang cepat, sehingga standar formularium menjadi kurang sesuai. Indikator kedua yang belum tercapai adalah belum seluruh
kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi terpenuhi karena stok darah ada yang tidak jadi diambil/dipakai.
3. Pelayanan Penunjang Non Medis
Tabel 2.13. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Tahun 2011 - 2013.
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
I Instalasi Pengelolaan Limbah
1 Baku mutu limbah cair
100% 100% 100% 100% 97.22% 100% 89% 97.22% 100% 89%
a. BOD < 30 mg/l
b. COD < 80 mg/l
c. TSS < 30 mg/l
d. PH 6-9
2 Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan
100% 100% 100% 100% 99.96% 100% 100% 99.96% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 62
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
II Instalasi Pemeliharaan Sarana Non Medis
1 Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 100% 100% 100% 99.69% 100% 100% 99.69% 100% 100%
III Instalasi Pemeliharaan Sarana Alat Medis
1 Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% 82.61% 95.74% 100% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Peralatan Lab. yg terkalibrasi tepat waktu dan sesuai degan ketentuan
100% 100% 100% 100% 99.96% 81% 63% 99.96% 81% 63%
IV Instalasi Laundry & Sterilisasi Sentral
1 Tidak ada kejadian linen yg hilang 100% 100% 100% 100% 89,66% 96,34% 100% 89,66% 96,34% 100%
2 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Hampir seluruh indikator SPM di lingkup Pelayanan Penunjang Non Medis mencapai target. Hanya ada satu indikator yang tidak
tercapai yaitu kurangnya ketepatan waktu pemeliharaan sarana alat medis, yang disebabkan karena faktor keterbatasan kompetensi
dan jumlah ketenagaan yang menangani sarana alat non medis di rumah sakit.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 63
4. Administrasi dan Manajemen
Tabel 2.14. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Tahun 2011 - 2013.
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
I Kepegawaian
1 Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
II Akuntansi
1 Cost Recovery Rate ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% ≥ 40% 76. 54% 77,71% 80 % 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Ketepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam 0.17 menit 10 menit 10 menit 100% 100% 100%
4 Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 64
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
III Pelayanan Ambulans dan Administrasi
1 Tindaklanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Waktu pelayanan ambulans/kereta jenazah
24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100% 100% 100%
3 Kecepatan memberikan pelayanan ambulans/kereta jenazah
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
IV Evaluasi dan Pelaporan
1 Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
V Pengembangan Profesi
1 Karyawan yang mendapat pelatihan min. 20 jam per tahun
≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% ≥ 60% - 52,34% 56,17% - 87,23% 94%
VI Rekam Medik
1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan.
100% 100% 100% 100% 79,35% 79,58% 65,69% 79,35% 79,58% 65,69%
2 Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas.
100% 100% 100% 100% 26,42% 42,84% 46,62% 26,42% 42,84% 46,62%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 65
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan.
≤ 10 menit ≤ 10 menit ≤ 10 menit ≤ 10 menit 10,69 menit 10,27 menit 10,19 menit Tidak memenuhi target
4 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap.
≤ 10 menit ≤ 10 menit ≤ 10 menit ≤ 10 menit 2,94 menit 5,06 menit 7,9 menit 100% 100% 100%
Sebagian besar indikator SPM di lingkup bagian Administrasi dan Manajemen sudah tercapai. Namun ada empat indikator yang
tidak tercapai yaitu masih kurangnya karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun. Hal ini disebabkan karena sebagian
besar pelatihan masih pada pelatihan keluar RS dan kurangnya aspek pemerataan bagi peserta yang akan dikirim untuk mengikuti
pelatihan.
Sedangkan tiga indikator lainnya yang tidak tercapai adalah masih kurangnya kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan karena sebagai rumah sakit pendidikan harus ada penetapan diagnosis sebab kematian melalui tahapan
Morning Report. Selain itu untuk pelaksanaan Rawat Bersama diperlukan pengisian dokumen Rekam Medik yang dilakukan secara
bersama. Indikator yang juga belum tercapai targetnya adalah belum lengkapnya informed consent setelah mendapatkan informasi
dikarenakan sulitnya mendapatkan tanda tangan saksi dari pihak Rumah Sakit (perawat anastesi). Dan indikator terakhir yang belum
tercapai targetnya adalah masih lamanya waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan karena masih terbatasnya
jumlah tenaga yang menyediakan sekaligus mengantar dokumen rekam medis sesuai standar.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 66
2.4. Anggaran
Sebagai BLUD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang merupakan salah satu SKPD penghasil pendapatan bagi
Pemerintah Daerah. Demikian juga dalam melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan diperlukan pembiayaan yang memadai, baik berupa belanja langsung
maupun belanja tidak langsung. Pendapatan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tahun 2013 sebesar Rp. 320.030.200.000,- (1.95%) dari total anggaran
pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 sebesar
Rp 16.399.184.060.845,-. Sedangkan Anggaran belanja Kesehatan untuk RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2013 termasuk Gaji PNS adalah sebesar
Rp. 516.617.606.585,- (2.93%) dari total APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2013
sebesar Rp 17.611.859.870.893,- (2.93%). Adapun perkembangan anggaran
Pendapatan dan belanja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang lima tahun terakhir
berturut-turut seperti pada tabel berikut ini.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 67
Tabel 2.15. Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2009-2013
No URAIAN
PAGU ANGGARAN TAHUN : REALISASI ANGGARAN TAHUN : RASIO ANTARA REALISASI DAN PAGU
ANGGARAN TAHUN : rata-rata pertumbuhan
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 anggaran realisasi
PENDAPATAN RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
1 INSTALASI RAWAT JALAN
2,865,000,000 4,460,000,000 10,000,000,000 34,005,000,000 36,500,000,000 2,895,167,100 3,810,211,700 31,040,574,600 38,653,972,657 33,437,089,650 101.05 85.43 310.41 113.67 91.61 17,566,000,000 21,388,369,742
2 INSTALASI RAWAT INAP
48,392,500,000 67,070,000,000 48,605,000,000 50,175,000,000 68,300,000,000 47,532,981,040 95,711,500,204 54,445,540,666 71,777,070,108 54,584,531,664 98.22 142.70 112.02 143.05 79.92 56,508,500,000 55,303,728,548
3 INSTALASI RAWAT INAP UTAMA
9,000,000,000 23,000,000,000 28,275,000,000 32,000,000,000 52,000,000,000 7,227,203,400 24,499,951,100 29,954,964,167 61,334,851,574 66,207,442,575 80.30 106.52 105.94 191.67 127.32 28,855,000,000 36,399,441,900
4 INSTALASI BEDAH SENTRAL
1,600,000,000 2,500,000,000 3,000,000,000 3,500,000,000 4,000,000,000 1,551,947,200 2,545,078,850 3,250,000,000 3,450,000,000 4,110,000,000 97.00 101.80 108.33 98.57 102.75 2,920,000,000 2,671,015,789
6 INSTALASI GAWAT DARURAT
2,000,000,000 3,500,000,000 3,775,000,000 5,125,000,000 4,527,000,000 2,856,320,850 4,814,827,100 1,744,686,000 2,505,907,300 2,389,257,350 142.82 137.57 46.22 48.90 52.78 3,785,400,000 2,290,935,579
7 INSTALASI REHAB MEDIK
160,000,000 350,000,000 450,000,000 450,000,000 655,000,000 156,389,300 173,011,300 465,022,850 664,858,600 998,886,400 97.74 49.43 103.34 147.75 152.50 413,000,000 460,355,850
8 INSTALASI LAB.PATHOLOGI KLINIK
4,000,000,000 6,200,000,000 8,000,000,000 14,700,000,000 20,000,000,000 4,664,084,550 6,490,991,750 15,108,369,050 17,018,723,650 27,499,009,500 116.60 104.69 188.85 115.77 137.50 10,580,000,000 13,223,418,813
9 INSTALASI LAB.PATHOLOGI ANATOMI
180,000,000 350,000,000 400,000,000 700,000,000 850,000,000 172,924,050 247,410,450 743,002,700 853,220,100 1,118,503,500 96.07 70.69 185.75 121.89 131.59 496,000,000 592,427,369
10 INSTALASI RADIOLOGI
2,000,000,000 3,500,000,000 6,510,000,000 8,800,000,000 11,200,000,000 2,354,638,400 3,901,418,000 10,840,252,750 12,298,565,750 13,808,132,350 117.73 111.47 166.52 139.76 123.29 6,402,000,000 8,169,673,794
11 INSTALASI GIZI 17,500,000 45,000,000 1,200,000,000 1,500,000,000 1,750,000,000 18,863,900 235,345,000 1,756,532,800 1,842,507,900 1,967,419,500 107.79 522.99 146.38 122.83 112.42 902,500,000 1,160,361,062
12 INSTALASI FORENSIK
35,000,000 45,000,000 50,000,000 50,000,000 100,200,000 44,146,450 37,093,000 33,485,000 134,390,000 443,729,000 126.13 82.43 66.97 268.78 442.84 56,040,000 129,739,425
13 INSTALASI FARMASI
1,500,000,000 89,000,000,000 89,250,000,000 100,500,000,000 112,250,000,000 1,256,091,625 91,714,006,239 100,759,470,051 89,961,295,493 141,410,148,544 83.74 103.05 112.90 89.51 125.98 78,500,000,000 84,768,984,082
14 BAGIAN KEUANGAN (JaGiro Bend.Penerimaan/selisih klaim)
0 250,000,000 350,000,000 2,350,000,000 800,000,000 1,697,538,210 361,811,362 1,394,340,440 722,833,577 2,328,176,800 - 144.72 398.38 30.76 291.02 750,000,000 961,432,436
15 BIDANG PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
0 510,000,000 760,000,000 3,075,000,000 3,075,000,000 - 1,304,758,500 3,845,384,850 4,613,857,500 3,002,019,700 - 255.84 505.97 150.04 97.63 1,484,000,000 2,553,204,110
16 INSTALASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
0 50,000,000 1,000,000,000 3,000,000,000 - 667,501,500 2,845,510,000 - - - 66.75 94.85 810,000,000 702,602,300
18 BAGIAN.UMUM (Pendapatan Sewa lainnya (air,listrik,parkir dan ambulance)
250,000,000 670,000,000 775,000,000 780,000,000 673,000,000 424,105,000 949,356,800 1,094,781,100 467,687,750 1,094,259,761 169.64 141.70 141.26 59.96 162.59 629,600,000 721,217,116
19 INSTALASI PENGOLAH LIMBAH (Pengolah Limbah(buang limbah Cair)
0 250,000,000 250,000,000 310,000,000 350,000,000 - 298,058,500 299,027,000 499,393,250 610,777,000 - 119.22 119.61 161.09 174.51 232,000,000 341,451,150
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 68
No URAIAN
PAGU ANGGARAN TAHUN : REALISASI ANGGARAN TAHUN : RASIO ANTARA REALISASI DAN PAGU
ANGGARAN TAHUN : rata-rata pertumbuhan
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 anggaran realisasi
20 BIDANG PENUNJANG MEDIK (Kerjasama pihak ke III )
0 0.00 0 3,000,000,000 0 - - 5,569,809,703 7,901,237,249 - - - 263.37 - 600,000,000 2,694,209,390
TOTAL 72,000,000,000 201,700,000,000 201,700,000,000 262,020,000,000 320,030,200,000 72,852,401,075 237,094,829,855 262,345,243,728 315,367,873,958 357,854,893,295 101.18 2,280 130.07 120.36 111.82 211,490,040,000 234,532,568,187
Pinjaman Bank 5,000,000,000 25,000,000,000 6,000,000,000 -
II BELANJA :
A TIDAK LANGSUNG : 64,924,767,000 57,129,843,080 67,360,694,517 78,450,006,400 79,890,476,000 55,319,186,220 56,161,529,953 65,666,270,679 75,503,907,974 77,850,900,174 85.21 98.31 97.48 96.24 97.45 69,551,157,399 55,036,521,773
1 Gaji Pegawai 61,317,067,000 56,924,918,080 65,292,812,317 70,376,178,000 72,370,571,000 51,712,186,220 56,103,479,953 63,598,388,734 67,430,079,849 70,330,995,660 84.34 98.56 97.40 95.81 97.18 65,256,309,279 51,492,588,856
2 Hutang dan Bunga 3,607,700,000 204,925,000 2,067,882,200 8,073,828,400 7,519,905,000 3,607,000,000 58,050,000 2,067,881,945 8,073,828,125 7,519,904,514 99.98 28.33 100.00 100.00 100.00 4,294,848,120 3,543,932,937
B LANGSUNG :
1 Fungsional 82,789,856,965 207,465,746,904 286,080,231,100 278,437,988,700 350,415,450,300 78,801,586,135 204,659,338,398 303,641,372,888 293,892,566,314 376,380,272,927 95.18 8.65 106.14 105.55 107.41 241,037,854,794 235,714,710,124
- Belanja Pegawai 28,321,766,150 58,834,334,869 82,048,338,555 88,297,420,280 120,656,306,800 27,203,815,687 62,812,076,471 99,440,645,925 101,380,118,371 133,918,857,329 96.05 106.76 121.20 114.82 110.99 75,631,633,331 79,510,339,638
- Belanja Barang dan Jasa
39,836,205,815 134,460,734,085 146,360,218,015 165,719,211,586 215,486,312,448 37,841,019,098 131,993,930,972 148,868,652,213 169,664,885,781 228,881,669,253 94.99 98.17 101.71 102.38 106.22 140,372,536,390 135,881,827,663
- Belanja Modal 14,631,885,000 14,170,677,950 57,671,674,530 24,421,356,834 14,272,831,052 13,756,751,350 9,853,330,955 55,332,074,750 22,847,562,162 13,579,746,345 94.02 69.53 95.94 93.56 95.14 25,033,685,073 20,322,542,861
2 APBD : 57,796,961,400 65,847,891,656 49,463,947,877 39,380,963,769 91,311,680,285 54,405,201,452 62,696,765,161 47,427,678,062 37,501,239,050 89,371,783,864 94.13 95.21 95.88 95.23 97.88 60,760,288,997 47,399,493,246
- Belanja Pegawai 7,231,016,800 9,412,080,000 9,954,297,877 10,810,829,590 12,324,084,750 6,127,686,580 7,941,053,490 9,625,085,120 10,182,947,640 11,915,438,960 84.74 84.37 96.69 94.19 96.68 9,946,461,803 7,932,905,059
- Belanja Barang dan Jasa
25,690,363,600 38,756,219,423 18,906,712,680 5,973,216,584 6,118,310,000 25,032,367,872 37,958,591,371 18,186,024,442 5,790,876,160 5,694,247,904 97.44 97.94 96.19 96.95 93.07 19,088,964,457 13,525,947,995
- Belanja Modal 24,875,581,000 17,679,592,233 20,602,937,320 22,596,917,595 72,869,285,535 23,245,147,000 16,797,120,300 19,616,568,500 21,527,415,250 71,762,097,000 93.45 95.01 95.21 95.27 98.48 31,724,862,737 25,940,640,229
3 APBN : 9,893,280,000 18,000,000,000 - 10,000,000,000 35,000,000,000 9,540,683,900 17,695,224,400 - 9,911,449,000 34,196,475,000 96.44 98.31 - 99.11 97.70 14,578,656,000 12,360,629,699
- Belanja Pegawai - - - - - - - - - - - - - - - - -
- Belanja Barang dan Jasa
40,830,000 47,150,000 37,000,000 76,400,000 20,240,000 47,150,000 33,449,000 75,278,000 49.57 100.00 - 90.40 98.53 40,276,000 31,175,410
- Belanja Modal 9,852,450,000 17,952,850,000 9,963,000,000 34,923,600,000 9,520,443,900 17,648,074,400 9,878,000,000 34,121,197,000 96.63 98.30 - 99.15 97.70 14,538,380,000 12,329,454,299
TOTAL 215,404,865,365 348,443,481,640 402,904,873,494 406,268,958,869 556,617,606,585 198,066,657,707 341,212,857,912 416,735,321,629 416,809,162,338 577,799,431,965 91.95 97.92 103.43 102.59 103.81 385,927,957,191 350,511,354,787
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 69
Realisasi penerimaan pendapatan yang bersumber dari dana fungsional
dari tahun ketahun terus ada peningkatan dan melebihi target yang telah
ditetapkan. Hal ini disebabkan karena sejak tahun 2010 dilakukan sistem
pendapatan yang terintegrasi, adanya upaya penagihan klaim, upaya Intensifikasi
maupun ekstensifikasi kerjasama dengan pihak III penjamin, serta adanya
kenaikan tarif pelayanan rumah sakit sesuai Peraturan Gubernur nomor 9 tahun
2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di BLUD, RS Daerah Provinsi Jawa
Timur. Sedangkan penerimaan dana dari APBD dan APBN bersifat fluktuatif.
Secara umum anggaran belanja baik belanja langsung maupun tidak
langsung selalu meningkat. Belanja langsung yang bersumber dari fungsional dari
tahun ke tahun terus meningkat, bahkan melampaui pagu anggaran yang
ditetapkan. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan permintaan
pemeriksaan kesehatan pasien diluar perkiraan sebelumnya, yang akan
berdampak pada peningkatan kebutuhan biaya operasional dan biaya jasa
pelayanan. Sesuai peraturan yang berlaku, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
sebagai BLUD diperbolehkan melakukan belanja melebihi pagu anggaran sesuai
ambang batas yang ditetapkan.
Realisasi rata-rata pertumbuhan belanja selama lima tahun terakhir sudah
baik dan bahkan realisasi rata-rata pertumbuhan pendapatan melampaui pagu
anggaran yang telah ditetapkan.
Dengan kondisi belanja rumah sakit yang senantiasa meningkat seperti
tersebut maka kedepan diperlukan anggaran tambahan baik yang bersumber dari
APBD, APBN maupun dari dana pinjaman pihak ketiga.
2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Berdasarkan hasil pencapaian sasaran RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan
pengamatan terhadap lingkungan strategis, dapat diidentifikasi tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan dengan dilakukan analisa terhadap
pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kementerian
Kesehatan, Rencana Tata Ruang dan wilayah (RTRW) serta Kajian Lingkungan
Hasil Strategis (KLHS).
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 70
1. Tantangan dan peluang berdasarkan pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang.
Masih tingginya permintaan pemeriksaan penunjang yang berulang
pada satu pasien dalam satu hari. Meskipun hal tersebut memungkinkan,
namun kondisi dimaksud bisa membuka peluang untuk terjadinya inefisiensi
dari pemakaian bahan dan alat kesehatan pakai habis. Untuk itu perlu
dilakukan pembuktian terhadap kondisi tersebut.
2. Renstra Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa timur
Tabel 2.16. Komparasi Capaian Sasaran Renstra RSSA terhadap Sasaran
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Renstra Kemenkes.
No Indikator Kinerja
Capaian Sasaran Renstra Dinas
Kesehatan Prov. Jatim
Target pada Renstra Kemenkes
(1) (2) (3) (4)
1. Cost Recovery Ratio (CRR) - -
2. Bed Occupancy Rate (BOR) - -
3. Average Length of Stay (ALOS)
- -
4. Bed Turn Over (BTO) - -
5. Turn Over Interval (TOI) - -
6. Net Death Rate (NDR) - -
7. Gross Death Rate (GDR) - -
8. IKM - -
Berdasarkan hasil telahaan indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang diketahui bahwa indikator kinerja tersebut tidak ada yang berkaitan
secara langsung terhadap indikator kinerja yang dipakai untuk mengukur
kinerja baik di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur maupun Kementerian
Kesehatan. Hal ini karena indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar hanya
merupakan indikator pendukung terhadap keberhasilan pencapaian indikator
kinerja sasaran Dinas Kesehatan maupun kementerian Kesehatan.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 71
Namun dari sisi pencapaian indikator program Kemenkes sebagian
besar indikator luaran utamanya dalam kegiatan pembinaan upaya kesehatan
rujukan telah dilaksanakan oleh RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Hal ini terlihat
dari hasil pencapaian hasil pelayanan yang berkaitan langsung dalam upaya
mendukung pencapaian indikator luaran kegiatan tersebut antara lain :
- Saat ini sedang berproses untuk memenuhi standar kelas dunia melalui
penerapan akreditasi versi 2012 yang telah mengacu pada standar
akreditasi KARS internasional.
- Menyelenggarakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif
(PONEK) serta pelayanan bagi penderita TB, HIV/AIDS, Kesehatan Jiwa
dan NAPZA serta pelayanan bagi Geriatri.
- Menyelenggarakan pelayanan bagi pasien penderita penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah
- Sebagai RS Pendidikan telah menyelenggarakan pelayanan pendidikan
sesuai dengan standar RS Pendidikan
- Menyelenggarakan pengendalian resistensi anti mikroba
- Menyelenggarakan pelayanan BDRS.
3. Hasil Telaahan Terhadap RTRW
Secara langsung dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 -
2031 tidak terkait dengan keberadaan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
sehingga telahaan RTRW tidak dapat dilakukan. Namun dilihat dari lokasi
RSUD Dr. Saiful Anwar sangat strategis untuk akses bagi masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 72
4. Hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Tabel 2.17. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Jawa Timur
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2013.
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan RSSA
Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan
RSSA
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup makin turun disebabkan oleh pembangunan gedung yang berkelanjutan
Peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan penurunan terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan
Pengelolaan lingkungan untuk menambah daya dukung lingkungan berupa program green hospital dan pengelolaan, pemantauan lingkungan sesuai dengan amdal akibat dampak yang dihasilkan.
2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup
Kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap air, tanah dan udara khususnya di lingkungan RS
Mengganggu estetika lingkungan, pencemaran lingkungan dan infeksi nosokomial
Pengelolaan dan pemantauan yang tepat terhadap limbah padat, cair dan gas yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan
3. Kinerja layanan/jasa ekosistem
Pengelolaan limbah padat, cair dan gas dilaksanakan dengan sistem 3 R (Reuse, Recycle, Reduce) dan sesuai peraturan yang berlaku
Meningkatnya daya dukung lingkungan terhadap ekosistem yang ada di RS
Perlu upaya untuk menjaga kualitas lingkungan & mempertahankan guna menunjang pelayanan rumahsakit.
4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
Peningkatan pelayanan kesehatan berdampak terhadap peningkatan penggunaan sumber daya alam
Meningkatnya biaya untuk penggunaan sumber daya alam dan meningkatnya dampak yang ditimbulkan oleh pelayanan kesehatan
Pengelolaan dan pemantauan terhadap dampak yang dihasilkan dan efisensi penggunaan sumber daya alam berupa bahan bakar, energi listrik, air dll.
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
Lingkungan rumah sakit rentan mengalami penurunan kualitas akibat dari peningkatan pelayanan kesehatan
Penurunan terhadap sumber daya alam dan daya dukung lingkungan khususnya dilingkungan RS dan umumnya lingkungan sekitar RS
Melaksanakan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan secara terpadu serta perlu upaya untuk meningkatkan program green hospital
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
Lingkungan rumah sakit rentan mengalami penurunan ketahanan kualitas lingkungan dan keaneka ragaman hayati akibat peningkatan pelayanan kesehatan
Dilain pihak terjadi peningkatan terhadap pelayanan kesehatan dan dilain pihak terjadi penurunan kualitas lingkungan dan keanegaragaman hayati.
Melaksanakan pemantauan dan pengelolaan lingkungan secara berkesinambungan untuk menjaga kualitas lingkungan sehingga berpotensi meningkatkan keaneka ragaman hayati
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 73
Seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
maka RSUD Dr. Saiful Anwar mengembangkan sarana dan prasarana rumah
sakit secara berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang
optimal bagi masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.
Perkembangan jumlah penduduk dan juga meningkatnya pembangunan
secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Setiap
bangunan yang ada akan berpengaruh terhadap lingkungan artinya selain
dapat dimanfaatkan keberadaannya oleh manusia juga menimbulkan dampak
berupa limbah atau pencemaran lingkungan baik dalam jumlah yang sedikit
maupun banyak.
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berlokasi di jalan Jaksa Agung
Suprapto kecamatan Klojen Kota Malang, berdekatan dengan lingkungan
pemukiman, perkantoran, dan pertokoan serta berdekatan dengan sungai
yang mengalir di sepanjang pemukiman, sehingga sangat potensial bagi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk menjadi sumber penyebaran penyakit
bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring
pelaksanaan pengelolaan lingkungan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sesuai
prosedur tetap dan membandingkan hasil pelaksanaannya dengan standart
baku mutu yang berlaku, serta memberikan penilaian terhadap faktor yang
berkaitan dengan sistem pengelolaan lingkungan rumah sakit.
Pengelolaan lingkungan rumah sakit yang sudah lama diupayakan
dengan menyiapkan perangkat lunaknya yang berupa peraturan-peraturan,
pedoman-pedoman dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pengelolaan dan
peningkatan kesehatan dilingkungan rumah sakit seperti berikut :
1. Undang-Undang Nomor 32/ 2009 Tentang Perlindungan & Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
2. Peraturan Pemerintah, Nomor 85/ 1999 Tentang Pengamanan Limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun);
3. Keputusan Kementerian LH. Nomor 85/ 2002 Tentang Upaya Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
4. PerMenKes Nomor 416/ IX/ 1990 Tentang Baku Mutu Air Bersih;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 74
5. Keputusan Menkes Nomor 1204/SK/X/2004 Tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
6. Peraturan Gubernur JATIM Nomor 72 tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air
Limbah bagi Industri dan atau Kegiatan usaha lainnya.
Menindaklanjuti peraturan tersebut diatas RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang melalui Instalasi Penyehatan Lingkungan melaksanakan pengelolaan
lingkungan berdasarkan ijin Lingkungan yang ada dengan melaksanakan
upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan program pengelolaan lingkungan
di RSUD Dr. Saiful Anwar adalah sebagai berikut :
1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman
Pemantauan kualitas ruangan yang meliputi kebersihan ruangan,
pemantauan mutu udara ruang, udara ambien, mikrobiologi lantai dan
dinding, pencahayaan, kebisingan, suhu, kelembaban, kadar debu serta
sarana sanitasi yang ada di seluruh ruangan di rumah sakit. Rata-rata
kegiatan pemantauan 208 sampel ruangan. Upaya tersebut dilakukan
untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Disamping
itu kegiatan pengelolaan taman sangatlah penting sebagai upaya
mewujudkan program Green hospital dan sebagai daerah resapan air bagi
rumah sakit.
2. Pengendalian serangga, tikus dan kucing.
Pengendalian serangga dan binatang pengganggu di beberapa lokasi yang
sangat berpotensi terhadap gangguan penyakit yang ditularkan melalui
serangga dan binatang pengganggu yang meliputi ;
1). Serangga :
a. Lalat, di TPS belakang Incinerator dan belakang Dapur Gizi ;
b. Kecoak, di bak kontrol air limbah dan lokasi kumuh tertentu ;
c. Nyamuk, di ruangan perawatan/ halaman yang kumuh ;
d. Kutu busuk, di tempat tidur beberapa ruangan perawatan ;
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 75
e. Rayap/ semut, di ruangan/ gudang tertentu.
2). Binatang pengganggu :
a. Tikus, di ruangan/ gudang tertentu ;
b. Kucing, di sekitar dapur Gizi dan ruangan perawatan.
3. Pengawasan dekontaminasi (desinfeksi dan sterilisasi).
Pemantauan mutu terhadap alat/instrument untuk menjaga sterilnya alat-
alat/instrument kedokteran agar dapat mencegah terjadinya infeksi
nosokomial yang diakibatkan oleh pelayanan kesehatan dengan prioritas
tinggi khususnya diruangan yang sangat berisiko seperti ruang ILSS, Bedah
Sentral, Bedah IGD, Bedah THT, Bedah Mata, Bedah Combustio, dan lain-
lain dengan rata-rata kegiatan pemantauan sebanyak 130 sampel alat per
tahun.
4. Pengawasan pengelolaan linen (laundry).
Pemantauan kualitas linen agar terjaga sterilnya linen khususnya bagi
pasien bedah bertujuan untuk mencegah kejadian infeksi nosokomial
dengan rata-rata kegiatan pemantaun sebanyak 63 sampel linen per tahun.
5. Pengawasan hygiene dan sanitasi makanan/ minuman
Pemantauan kualitas makanan dan minuman dari sebelum disajikan
sampai dengan dikonsumsi oleh pasien diruang rawat inap sehingga
kualitas makanan dan minuman tersebut terjaga dari kontaminasi oleh
bakteri pathogen dengan rata-rata kegiatan pemantauan sebanyak 52
sampel makanan per tahun.
6. Pengelolaan limbah (padat, cair dan gas)
1). Pengelolaan limbah padat
a. Sumber dan Komposisi Sampah Padat di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang meliputi sampah padat medis dan non medis yang berasal
dari pelayanan di ruang Bedah Sentral, Poliklinik, Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Radiology, Rehabilitasi Medik, Unit Perawatan
Intensif atau Intensive Care Unit (ICU), Patologi, Ruang Jenazah,
Laboratorium, Rawat Inap, Paviliun, Poliklinik, dan Instalasi
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 76
Farmasi. Sedangkan sumber sampah non-medis saja berasal dari
Ruang Tunggu, Instalasi Dapur/Gizi, Kantin, Kantor Administrasi,
dan halaman/taman Rumah Sakit.
b. Apabila limbah padat tersebut tidak dikelola dengan baik maka
dapat mengganggu kesehatan lingkungan dan estetika khususnya
dilingkungan rumah sakit.
Pengelolaan limbah padat medis.
Sistem pengelolaan limbah medis di rumah sakit dilakukan
dengan cara pembakaran di incenerator seperti tertera pada
skema dibawah ini.
Skema Pengelolaan Limbah Padat Medis
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Rumah sakit dalam melaksanakan pengelolaan limbah
medis berusaha mereduksi sampah tersebut hingga 10%
mengingat limbah medis tersebut merupakan limbah B3
yang harus di kelola dengan baik sehingga tidak mencemari
lingkungan rumah sakit khususnya dan lingkungan diluar
rumah sakit pada umumnya dengan rata-rata timbulan
sampah medis 785 kg/hari.
Limbah padat medis di Ruangan
Tong Sampah di Ruangan
Tong Sampah di Luar Ruangan
Petugas Cleaning Service
Petugas Pengelola Sampah
Incenerator
Abu (residu) Tempat
Pembuangan Akhir
PPLI
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 77
Pengelolaan limbah padat non medis.
Sistem pengelolaan sampah padat dimulai dari
penyimpanan sampah sementara, pengumpulan sampah di
tempat pengumpulan sementara (TPS) sampah dan
pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
untuk dimusnahkan. Pemanfaatan kembali (daur ulang) dan
pengolahan kembali hingga pembuangan akhir dan
pemusnahan sampah memberi kontribusi dalam
pengurangan sumber penyebaran penyakit infeksi di rumah
sakit dan rata-rata rumah sakit menghasilkan limbah padat
non medis 2565 kg/hari.
Adapun skema pengelolaan limbah padat non medis adalah
sebagai berikut :
Skema Pengelolaan Limbah Padat Non Medis
Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Sampah Umum
di Ruangan
Tong Sampah
di Ruangan
Tong Sampah di luar
Ruangan
Petugas Cleaning
Service
Petugas Pengelola Sampah
Tempat Penampungan
Sementara
Dinas Kebersihan
Kota Malang
Tempat Pembuangan
Akhir
Petugas Pemelihara
Taman
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 78
2). Pengelolaan limbah cair.
a. Pengelolaan limbah cair dirumah sakit sangatlah penting mengingat
limbah yang dihasilkan cukup besar + 950 M3 per hari sehingga
perlu pengawasan yang ketat agar tidak terjadi pencemaran badan
air.
b. Pengelolaan limbah cair di rumah sakit dilaksanakan dengan unit
pengolahan air limbah dengan metode lumpur aktif (activated
sludge). Melalui metode ini, semua limbah cair dari ruangan
dialirkan melalui jaringan air limbah sampai ke unit pengolah air
limbah induk. Beberapa ruangan seperti Ruang Radiologi, Bedah
Sentral, Laboratorium Sentral, dan ruangan lainnya yang
menghasilkan limbah dengan mutu diatas baku mutu rata-rata air
limbah, harus melalui pengolahan pre treatment basin (PTB)
sebelum dialirkan kejaringan air limbah induk.
c. Pemantauan mutu air limbah dilaksanakan setiap bulan oleh
laboratorium yang terakreditasi yang ada di luar RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang. Selain itu juga dilaksanakan pemantauan mutu
setiap saat oleh Instalasi Penyehatan Lingkungan, untuk
memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit
sebelum dibuang kebadan air, harus benar-benar dibawah baku
mutu air limbah sehingga tidak mencemari badan air.
3). Pengelolaan Limbah Gas.
Untuk mencegah terjadinya polusi udara yang disebabkan oleh emisi
gas buang incenerator, ketel uap dan genset, maka upaya yang
dilaksanakan adalah dengan pemantauan mutu emisi gas buang untuk
mendapatkan gambaran kualitas emisi gas. Apabila di atas baku mutu
emisi gas maka cara meminimalisir terjadinya polusi udara adalah
dengan melakukan pemeliharaan lebih lanjut terhadap alat tersebut
atau mengganti dengan alat baru sampai kualitas emisi gas yang
dikeluarkan dalam batas normal.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 79
7. Penyehatan air bersih.
Pemantauan mutu air bersih sangatlah penting karena penggunaan air
bersih oleh rumah sakit yang sangat tinggi + 1100 M3 dan harus memenuhi
standar kualitas air bersih. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial
yang disebabkan oleh air bersih maka pemantauan mutu air bersih
sebelum digunakan, dilaksanakan setiap bulan di semua reservoir (tandon)
maupun di titik kran air bersih. Hal ini dilakukan karena air sangat berperan
penting dalam penyebaran penyakit oleh sebab itu kualitas dan mutu air
harus benar-benar terjaga kualitasnya.
8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lingkungan.
Upaya lain yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan yaitu dengan cara penyuluhan kepada masyarakat di rumah
sakit yaitu petugas rumah sakit, pengunjung maupun pasien di rumah sakit
yang dilaksanakan setiap saat melalui PKRS rumah sakit. Upaya kegiatan
penyuluhan dilaksanakan secara langsung diharapkan agar kebersihan
lingkungan rumah sakit tetap terjaga dan untuk meminimalisir pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh limbah padat.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 80
BAB III
ISU - ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RS.
Dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh terhadap program
dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar Malang. Dari kondisi yang ada, maka identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar
Malang seperti tersebut di bawah ini.
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang.
ASPEK KAJIAN
CAPAIAN / KONDISI SAAT INI
STANDAR YANG
DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMASALAHAN PELAYANAN RS INTERNAL EKSTERNAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Hasil analisis gambaran pelayanan
Belum optimalnya fungsi struktur organisasi yang ada
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2008
Adanya ketidaksesuaian beban tugas
1. Perkembangan dinamika masyarakat
2. Kebijakan SOTK ditentukan dengan PERDA
Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan.
Masih banyaknya kekurangan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
Standar kebutuhan tenaga kesehatan di RS Tipe A Berdasarkan PERMENPAN No. 26 Tahun 2011
1. Anggaran operasional untuk rekruitmen tenaga kontrak terbatas
2. Adanya pengembangan jumlah dan jenis pelayanan
1. Keterbatasan rekruitmen tenaga kesehatan PNS oleh Pemprov. Jatim
2. Meningkatnya kunjungan kasus-kasus rujukan penyakit berat
Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 81
ASPEK KAJIAN
CAPAIAN / KONDISI SAAT INI
STANDAR YANG
DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMASALAHAN PELAYANAN RS
INTERNAL EKSTERNAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Masih banyaknya kekurangan alat kesehatan dan penunjangnya
Standar kebutuhan alat kedokteran dan penunjangnya di RS Tipe A
1. Keterbatasan dana untuk pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya
2. Belum optimalnya kerja sama operasional alat dengan pihak ketiga
3. Keterbatasan lahan untuk pengembangan pelayanan
4. Pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang optimal
Adanya ketidakpastian Alokasi dana Subsidi APBD dan APBN
Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
Beberapa indikator SPM belum tercapai
Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Standar Pelayanan Minimum (SPM)
1. Keterbatasan sumber daya kesehatan yang ada.
2. Pelaksanaan program patient safety belum optimal
3. Lemahnya kendali mutu pelayanan RS
1. Sistem rujukan dari PPK I dan PPK II yang belum berjalan optimal
2. Tuntutan akreditasi standar KARS 2012
3. Pola hidup, budaya dan kesadaran masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan di RS masih terbatas.
Kurang optimalnya mutu pelayanan.
Perencanaan pendapatan belanja yang kurang optimal
Renstra dan RSB rumah sakit
1. Penentuan proyeksi pendapatan masih belum berbasis potensi riil.
2. Masih adanya usulan kebutuhan yang belum didukung dengan evaluasi secara komprehensif.
1. Belum optimalnya pelaksanaan pola pengelolaan keuangan BLUD.
2. Pembayaran dengan sistem penjaminan kesehatan (jamkesmas dan jamkesda) kurang lancar.
Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 82
ASPEK KAJIAN
CAPAIAN / KONDISI SAAT INI
STANDAR YANG
DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMASALAHAN PELAYANAN RS
INTERNAL EKSTERNAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Hasil analisis Renstra Kemenkes RI
Rumah Sakit berstandar kelas dunia belum tercapai
Renstra Kemenkes RI
Masih terbatasnya sumber daya RS sesuai standar
Kebijakan dari provinsi belum sepenuhnya mendukung pencapaian RSUD provinsi berstandar kelas dunia.
Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.
Belum sepenuhnya tercapai standar RS pendidikan.
KEPMENKES No.1069/MENKES/SK/XI/2008 tentang Pedoman Klasifikasi dan Standar RS Pendidikan.
Belum terintegrasinya pelayanan dan pendidikan dalam hal pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
Kurang optimalnya dukungan dana dari fakultas kedokteran terhadap penyelenggaraan pendidikan di RS.
Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.
Hasil telaahan RTRW (Lokasi)
- - - - -
Hasil analisis KLHS
Lingkungan RS rentan mengalami penurunan kualitas.
Kepmenkes No. 875/VII/2001 tentang Pengelolaan dan Penataan Lingkungan.
1. Lahan terbatas
2. Ketidaksesuaian pembangunan gedung dengan master plan
Terjadinya perubahan regulasi (KLH dan PERMENKES)
Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
Dari hasil identifikasi permasalahan seperti tersebut di atas maka terdapat
beberapa permasalahan yang berpengaruh terhadap kinerja Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Saiful Anwar Malang, meliputi :
1. Kurang efisiennya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang berdampak pada
kurang efektifnya pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit dapat dilaksanakan meskipun
pelaksanaan tupoksi masih kurang efisien. Ke depan kebijakan yang akan
dilakukan adalah perlu penataan kembali tugas pokok dan fungsi, tanggung
jawab, wewenang serta tata hubungan kerja baik secara vertikal maupun
horizontal di jajaran struktural dan fungsional serta penambahan instalasi baru
disesuaikan dengan perkembangan pelayanan rumah sakit.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 83
2. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar.
Arah kebijakan yang dikembangkan dalam mengatasi permasalahan ini adalah
pengembangan dan pemberdayaan SDM yang diprioritaskan untuk
mendukung pengembangan mutu pelayanan khususnya pelayanan unggulan
serta untuk meningkatkan pendapatan RS. Pengembangan dan
pemberdayaan SDM diutamakan melalui pelatihan dan kursus keterampilan
serta pemenuhan tenaga melalui pengangkatan tenaga non PNS dengan
mempertimbangkan proporsi ketenagaan dan kecukupan anggaran rumah
sakit.
3. Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
Sarana dan prasarana rumah sakit yang kurang memenuhi standar utamanya
untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan akan diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan pelayanan yang mempunyai kontribusi meningkatkan pendapatan
dan dalam rangka pemenuhan standar serta pengganti peralatan yang rusak
serta dikembangkan sistem Kerjasama Operasional (KSO). Sedangkan untuk
pemenuhan kebutuhan gedung rumah sakit akan dilakukan pembangunan
gedung yang mendukung pelayanan unggulan dan pelayanan terpadu yang
telah ditetapkan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran.
4. Kurang optimalnya mutu pelayanan.
Dalam upaya optimalisasi mutu pelayanan maka arah kebijakan yang akan
dikembangkan adalah peningkatan pelayanan diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan sesuai standar akreditasi rumah
sakit dan untuk memenuhi standar IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat).
Disamping itu tetap dan terus akan dilakukan kegiatan pengendalian mutu
melalui Gugus Kendali Mutu (GKM) / Quality Circle Control (QCC) dan
kegiatan manajemen tata graha melalui 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
5. Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan terintegrasi.
Antisipasi kebijakan dan langkah yang akan dilakukan adalah pengembangan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk dapat menyediakan
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 84
data dan informasi yang diperlukan oleh seluruh tingkat manajemen serta
dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan, dan diutamakan
untuk memberikan kecepatan dan peningkatan mutu pelayanan kepada
pengguna jasa rumah sakit. Disamping itu juga akan dilakukan perbaikan dan
pengembangan Teknologi Informasi (IT) yang efektif, efisien, dan memenuhi
standar dalam rangka kelancaran dan percepatan pelayanan informasi
termasuk pengembangan Sistem Informasi Keuangan yang mampu
menyediakan laporan keuangan, cepat serta transparan melalui penerapan E-
Akuntansi.
6. Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.
Arah kebijakan dan langkah yang akan dilakukan adalah melaksanakan
pelayanan di bidang kesehatan dengan berpedoman pada standar akreditasi
KARS Internasional pada seluruh lini administrasi dan pelayanan yang ada.
7. Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.
Hal ini akan ditindaklanjuti dengan mengoptimalkan peran Bakordik dalam
mengkoordinasikan penyelenggaraan Pendidikan Profesi Kedokteran (dokter,
dokter gigi, dokter spesialis I, dokter spesialis II / konsultan, dokter gigi
spesialis I, dokter gigi spesialis II / konsultan) di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang. Disamping itu akan memperluas Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) I dan II / konsultan berdasarkan kemampuan dan kesiapan Rumah
Sakit.
8. Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
Arah kebijakan yang akan dilakukan dalam pengelolaan lingkungan RS agar
lebih optimal adalah melalui peningkatan upaya pemeliharaan sarana
pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan dengan memperhatikan skala
prioritas.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 85
Tabel 3.2. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang.
Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional /
Lokal Lain-lain
(1) (2) (3) (4)
1. Globalisasi perdagangan barang dan jasa khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga makin banyaknya tenaga kesehatan asing yang bekerja di Indonesia khususnya di RS Swasta milik kooperasi.
2. MDGs terutama pada goals ke 4, 5 dan 6 (menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu serta memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya). Dilanjutkan SDCs terutama pada goal ke 3 dalam upaya mengurangi kematian ibu dan bayi, mengakhiri epidemiologi HIV/AIDS dan TBC serta penyakit menular lainnya
3. Pola penyakit metabolic, cardio cerebrovasculair, degeneratif, katastropik dan auto imun yang semakin meningkat. Yang berdampak semakin meningkatkan jumlah kasus dan kematian yang diakibatkannya.
4. Berkembangnya health tourism
1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019.
3. Angka Kemiskinan Nasional yang masih tinggi.
4. Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru.
5. Berkembangnya peredaran narkoba dan alkohol serta jumlah perokok
6. Perekrutan tenaga PNS terbatas dan adanya kebijakan ASN
7. Standar kompetensi tenaga kesehatan
8. Undang-Undang keterbukaan informasi public dan perlindungan konsumen
1. Adanya program Puskesmas PLUS (Pemberi Layanan Unggulan Spesialis) yang merupakan icon Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
2. Angka Kemiskinan di Jawa Timur yang masih tinggi dan Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur yang masih rendah.
3. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandar internasional yang berdiri di Malang.
4. Semakin meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Jawa Timur
5. Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur
6. Terbukanya jalan malalui transportasi darat, udara dan air yang berdampak meningkatnya penularan penyakit
7. Umur Harapan Hidup yang semakin meningkat yang berdampak pada semakin meningkatnya beban akibat penyakit kronis
1. Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di bidang kesehatan
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 86
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur JawaTimur
Menelaah visi, misi, dan program Gubernur Jawa Timur ditujukan untuk
memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan
Gubernur Jawa Timur periode tahun 2014 - 2019. Disamping itu juga untuk
mengidentifikasi keterkaitan tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar terhadap
pencapaian visi dan misi Gubernur Jawa Timur dan akan menjadi input bagi
perumusan isu-isu strategis pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Dengan landasan visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014-2019 “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri,
Berdaya Saing Dan Berakhlak” serta berpedoman pada perwujudan misi
pertama yaitu “Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan” dan misi
ke empat “ Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik”, maka tugas
dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar sangat berkaitan. Adapun tugas dan fungsi
RSUD Dr. Saiful Anwar adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif,
pencegahan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan di
bidang kesehatan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit, terdapat beberapa
permasalahan yang dihadapi. Guna mendukung perwujudan visi, misi dan
program Gubernur Jawa Timur utamanya dalam bidang kesehatan, RSUD Dr.
Saiful Anwar telah mengidentifikasi faktor penghambat sekaligus faktor
pendukung seperti tertera pada tabel di bawah ini.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 87
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan
Program Gubernur Jawa Timur.
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak.
No Misi dan Program Gubernur Jawa
Timur
Permasalahan Pelayanan RSSA
Faktor
Penghambat (Penyebab Masalah)
Pendorong Keberhasilan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 1:
Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
Program:
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
2. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
3. Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan.
1. Adanya ketidaksesuaian beban tugas.
2. Kebijakan SOTK ditentukan dengan PERDA.
1. Re-organisasi RS
2. Spesifikasi kompetensi SDM yang memadai.
Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar
1. Anggaran operasional untuk rekruitmen tenaga kontrak terbatas.
2. Adanya pengembangan jumlah dan jenis pelayanan.
3. Keterbatasan rekruitmen tenaga kesehatan PNS oleh Pemprov. Jatim.
1. Adanya jenjang karir yang baik.
2. Adanya sistem remunerasi.
3. Adanya upaya pengembangan profesi.
4. Terbukanya kesempatan mengangkat tenaga kontrak.
Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
1. Keterbatasan dana untuk pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya.
2. Belum optimalnya kerjasama operasional alat dengan pihak ketiga.
3. Keterbatasan lahan untuk pengembangan pelayanan
4. Pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang optimal.
5. Adanya ketidakpastian Alokasi dana Subsidi APBD dan APBN.
1. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga tentang operasional alat.
2. Jenis peralatan kedokteran yang cukup lengkap.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 88
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak.
No Misi dan Program Gubernur Jawa
Timur
Permasalahan Pelayanan RSSA
Faktor
Penghambat (Penyebab Masalah)
Pendorong Keberhasilan
(1) (2) (3) (4) (5)
Kurang optimalnya mutu pelayanan sesuai SPM.
1. Keterbatasan sumber daya kesehatan yang ada.
2. Pelaksanaan program patient safety belum optimal.
3. Lemahnya kendali mutu pelayanan RS.
4. Sistem rujukan dari PPK I dan PPK II yang belum berjalan optimal.
1. Kompetensi SDM sudah memadai.
2. Tersedianya pelayanan sub spesialistik.
3. Adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan.
4. Sudah memperoleh sertifikat ISO 2008 dan sudah terakreditasi 16 pelayanan.
5. Adanya kegiatan pengendalian mutu melalui kegiatan QCC/ KBK.
6. Pelaksanaan pelayanan prima dan citizen charter.
7. Tuntutan akreditasi standart KARS 2012.
Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.
1. Masih terbatasnya sumber daya RS sesuai standar.
2. Kebijakan dari provinsi belum sepenuhnya mendukung pencapaian RSUD provinsi berstandar kelas dunia.
1. Adanya komitmen seluruh unsur RS untuk mewujudkan standar kelas dunia.
2. Proses pemenuhan standar akreditasi RS versi 2012 (KARS) yang mengacu standar akreditasi KARS Internasional.
Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.
1. Belum terintegrasinya pelayanan dan pendidikan dalam hal pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
2. Kurang optimalnya dukungan dana dari fakultas kedokteran terhadap penyelenggaraan pendidikan di RS.
1. Terakreditasinya RS pendidikan dan seluruh program studi.
2. Adanya Badan Koordinasi Pendidikan (Bakordik)
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 89
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak.
No Misi dan Program Gubernur Jawa
Timur
Permasalahan Pelayanan RSSA
Faktor
Penghambat (Penyebab Masalah)
Pendorong Keberhasilan
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
1. Lahan terbatas.
2. Ketidaksesuaian pembangunan gedung dengan master plan.
3. Terjadinya perubahan regulasi (KLH dan PERMENKES).
1. Sudah ada AMDAL yang masih berlaku.
2. Adanya izin operasional pengolahan limbah
3. Adanya laboratorium kesehatan lingkungan RS.
2 Misi 4:
Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
Program :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
4. Program Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi.
Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar
1. Penentuan proyeksi pendapatan masih belum berbasis potensi riil.
2. Masih adanya usulan kebutuhan yang belum didukung dengan evaluasi secara komprehensif.
3. Keterbatasan dana untuk pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya.
4. Belum optimalnya kerjasama operasional alat dengan pihak ketiga.
5. Keterbatasan lahan untuk pengembangan pelayanan
6. Pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang optimal.
7. Adanya ketidakpastian Alokasi dana Subsidi APBD dan APBN.
1. Adanya Dokumen perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi (RENSTRA, DPA, LAKIP, EVALUASI KINERJA, dll).
2. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga tentang operasional alat.
3. Jenis peralatan kedokteran yang cukup lengkap.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 90
3.3. Telaahan Terhadap Renstra Kementerian Kesehatan
Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan Beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.
No
Sasaran/ Program Strategis Renstra
Kementerian Kesehatan
Permasalahan Pelayanan RSSA
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan dengan indikator Rumah Sakit berstandar kelas dunia.
Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.
1. Masih terbatasnya sumber daya RS sesuai standar.
2. Kebijakan dari provinsi belum sepenuhnya mendukung pencapaian RSUD provinsi berstandar kelas dunia.
1. Adanya komitmen seluruh unsur RS untuk mewujudkan standar kelas dunia.
2. Proses pemenuhan standar akreditasi RS versi 2012 (KARS) yang mengacu standar Akreditasi KARS Internasional.
2. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan dengan indikator Rumah Sakit Pendidikan menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan standar RS Pendidikan.
Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.
1. Belum terintegrasinya pelayanan dan pendidikan dalam hal pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
2. Kurang optimalnya dukungan dana dari fakultas kedokteran terhadap penyelenggaraan pendidikan di RS.
1. Terakreditasinya RS pendidikan dan seluruh program studi.
2. Adanya Badan Koordinasi Pendidikan (Bakordik)
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 91
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.
Tabel 3.5. Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar berdasarkan
Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya.
No Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi
SKPD
Permasalahan
Pelayanan RSSA
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Lingkungan RS rentan mengalami penurunan kualitas
Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
1. Lahan terbatas
2. Ketidaksesuaian pembangunan gedung dengan master plan.
3. Terjadinya perubahan regulasi (KLH dan PERMENKES)
1. Sudah ada AMDAL yang masih berlaku.
2. Adanya izin operasional pengolahan limbah
3. Adanya laboratorium kesehatan lingkungan RS
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Penentuan isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ditetapkan dengan
memperhatikan gambaran pelayanan rumah sakit, sasaran jangka menengah
pada Renstra Kementerian Kesehatan, serta implikasi RTRW dan implikasi KLHS
bagi pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Adapun tahapan yang dilakukan
dalam menentukan isu strategis adalah dengan melakukan Focussed Group
Discussion (FGD) dengan melibatkan seluruh jajaran manajemen RSUD Dr. Saiful
Anwar dengan menggunakan skala kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.6 Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis
No Kriteria Bobot
1 Memiliki pengaruh yang besar / signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
20
2 Keterkaitan dengan tupoksi RSUD Dr. Saiful Anwar malang 25
3 Dampak pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar terhadap kepuasan pelanggan 25
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 92
No Kriteria Bobot
4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan kesehatan di Jawa Timur 15
5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15
Total 100
Dari berbagai isu strategis yang ada maka setelah dilakukan Focussed
Group Discussion (FGD) didapatkan hasil skor seperti tertera di dalam tabel
berikut ini.
Tabel 3.7 Daftar nilai skala kriteria dalam penentuan isu strategis RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang.
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke-
Total Skor
Ranking 1 2 3 4 5
1 Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan.
15 22.5 18.75 12 7.5 75.75 11
2 Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar.
20 22.5 25 11.25 7.5 86.25 5
3 Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
18 22.5 25 10.5 9 85 6
4 Kurang optimalnya mutu pelayanan.
19 23.75 25 13.5 9 90.25 3
5 Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.
20 22.5 21.25 13.5 9.75 87 4
6 Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.
14 18.75 21.25 9 11.25 74.25 13
7 Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
16 20 20 9 9.75 74.75 12
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 93
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke-
Total Skor
Ranking 1 2 3 4 5
8 Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi.
12 17.5 17.5 9 12 68 17
9 Globalisasi perdagangan barang dan jasa khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga makin banyaknya tenaga kesehatan asing yang bekerja di Indonesia khususnya di RS Swasta milik kooperasi.
14 17.5 21.25 9.75 4.5 67 19
10 MDGs terutama pada goals ke 4, 5 dan 6 (menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu serta memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya termasuk TBC). Dilanjutkan SDCs terutama pada goal ke 3 dalam upaya mengurangi kematian ibu dan bayi, mengakhiri epidemiologi HIV/AIDS dan TBC serta penyakit menular lainnya.
18 22.5 18.75 14.25 7.5 81 8
11 Pola penyakit metabolic, cardio cerebrovasculair, degeneratif, katastropik dan auto imun yang semakin meningkat. Yang berdampak semakin meningkatkan jumlah kasus dan kematian yang diakibatkannya.
18 23.75 20 12 4.5 78.25 9
12 Berkembangnya health tourism.
15 15 21.25 7.5 7.5 66.25 20
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 94
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke-
Total Skor
Ranking 1 2 3 4 5
13 Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
16 25 25 13.5 12 91.5 1
14 Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019.
19 25 25 14.25 7.5 90.75 2
15 Angka Kemiskinan Nasional yang masih tinggi.
2 2.5 1.25 1.5 1.5 8.75 25
16 Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru.
16 22.5 17.5 13.5 7.5 77 10
17 Berkembangnya peredaran narkoba dan alkohol serta jumlah perokok.
11 11.25 10 9.75 1.5 43.5 22
18 Perekrutan tenaga PNS terbatas dan adanya kebijakan ASN.
13 20 17.5 11.25 6 67.75 18
19 Undang-Undang keterbukaan informasi publik dan perlindungan konsumen.
14 18.75 17.5 10.5 10.5 71.25 14
20 Adanya program Puskesmas PLUS (Pemberi Layanan Unggulan Spesialis) yang merupakan icon Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
6 7.5 7.5 4.5 4.5 30 23
21 Angka Kemiskinan di Jawa Timur yang masih tinggi dan Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur yang masih rendah.
12 7.5 10 13.5 4.5 47.5 21
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 95
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke-
Total Skor
Ranking 1 2 3 4 5
22 Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandar internasional yang berdiri di Malang.
14 21.25 17.5 9 9 70.75 15
23 Pertumbuhan jumlah penduduk di Jawa Timur.
1 1.25 1.25 12 1.5 17 24
24 Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur.
18 22.5 22.5 12.75 6 81.75 7
25 Terbukanya jalan melalui transportasi darat, udara dan air yang berdampak meningkatnya penularan penyakit.
2 1.25 1.25 1.5 1.5 7.5 27
26 Umur Harapan Hidup yang semakin meningkat yang berdampak pada semakin meningkatnya beban akibat penyakit kronis.
2 1.875 1.25 1.5 1.5 8.125 26
27 Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di bidang kesehatan.
14 18.75 20 9 8.25 70 16
Berdasarkan hasil skor terhadap beberapa isu-isu strategis tersebut maka
yang diambil sebagai isu strategis RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah :
1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah
Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta
pada tahun 2019.
3. Kurang optimalnya mutu pelayanan.
4. Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia.
5. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar.
6. Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 96
7. Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur.
8. MDGs terutama pada goals ke 4, 5 dan 6 (menurunkan angka kematian anak,
meningkatkan kesehatan ibu serta memerangi HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular lainnya). Dilanjutkan SDCs terutama pada goal ke 3 dalam
upaya mengurangi kematian ibu dan bayi, mengakhiri epidemiologi HIV/AIDS
dan TBC serta penyakit menular lainnya.
9. Pola penyakit metabolic, cardio cerebrovasculair, degeneratif, katastropik dan
auto imun yang semakin meningkat. Yang berdampak semakin meningkatkan
jumlah kasus dan kematian yang diakibatkannya.
10. Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru.
11. Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang
efektifnya pelayanan kesehatan.
12. Pengelolaan lingkungan RS belum sepenuhnya sesuai standar.
13. Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan.
14. Undang-Undang keterbukaan informasi publik dan perlindungan konsumen.
15. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandart internasional yang
berdiri di Malang.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 97
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Seperti yang tertuang di dalam Perubahan RPJMD Jawa Timur tahun 2014 –
2019 maka visi pembangunan Jawa Timur adalah “Jawa Timur Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak”. Untuk mewujudkan visi tersebut
ditempuh melalui lima misi yang diberi judul “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama
Wong Cilik”. Sebagai salah satu organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah
Provinsi Jawa Timur maka RSUD Dr. Saiful Anwar berkewajiban dan bertekad untuk
mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, utamanya misi pertama yaitu
“Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang berkeadilan”, melalui tujuan “Meningkatkan
pemerataan dan perluasan akses pendidikan, kesehatan, dan perluasan lapangan
kerja serta Mempercepat dan memperluas penanggulangan kemiskinan” serta melalui
sasaran “Meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan standart pelayanan
minimal”.
Guna mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Jawa Timur
maka RSUD Dr. Saiful Anwar menetapkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
sebagai berikut :
4.1. Tujuan
Dalam rangka ikut mewujudkan visi dan misi Gubernur Jawa Timur, maka
harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa
perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.
Tujuan merupakan hasil yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai lima tahun mendatang yang menggambarkan arah strategis
organisasi dan digunakan untuk meletakkan kerangka prioritas dengan
memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada pencapaian
misi.
Adapun tujuan yang akan dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar Malang dalam mewujudkan misi pertama Gubernur Jawa Timur telah
dirubah dari 3 (tiga) tujuan menjadi 1 (satu) tujuan yaitu “Mewujudkan Rumah
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 98
Sakit bertaraf internasional yang profesional, transparan dan akuntabel” dengan
indikator kinerja tujuan sebagai berikut :
- Tingkat akreditasi pelayanan RS
- Tingkat kemandirian RS
4.2. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan
dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan
pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang menetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat, dengan
indikator :
- Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar.
- Indek Kepuasan Masyarakat (IKM).
- Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai
target.
2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit, dengan
indikator :
- Persentase Elemen Akreditasi RS Pendidikan yang memenuhi standar
3. Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional,
dengan indikator :
- Cost Recovery Ratio (CRR).
- Tingkat Akuntabilitas Kinerja
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 99
Adapun indikator sasaran dan target kinerja yang mengalami perubahan
sejalan dengan perubahan indikator kinerja dan target yang tertuang di dalam
Perubahan RPJMD Tahun 2014 - 2019 seperti tertera pada tabel 4.3. di bawah
ini.
Di dalam Review II Renstra ini, target kinerja dalam periode lima tahun ke
depan dimulai tahun 2015 sampai tahun 2019 yang dibagi dalam 2 (dua) sub
periode yaitu tahun 2015 – 2017 dan tahun 2018 – 2019. Adapun yang digunakan
sebagai awal perencanaan adalah data tahun 2013.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 100
Tabel 4.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014 – 2019.
NO MISI
GUBERNUR TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL
(2013)
TARGET AKHIR TAHUN
RENSTRA
SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
KONDISI AWAL
(2013)
TARGET TAHUN
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1. Misi I :
Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
Mewujudkan Rumah Sakit bertaraf internasional yang profesional, transparan dan akuntabel.
Tingkat akreditasi pelayanan RS.
- Paripurna Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat.
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
% 75 100 100 100 - - Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Program Pembinaan Lingkungan Sosial
Tingkat kemandirian RS
66% 70 % Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi KARS Internasional
% 60 70 80 90 - -
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
% 83 85 87.5 90 95 100
BOR % 69.26 70 72 73 - -
ALOS Hari 6.39 7 7 7 - -
TOI Hari 2.75 3 2 2 - -
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 101
NO MISI
GUBERNUR TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL
(2013)
TARGET AKHIR TAHUN
RENSTRA
SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
KONDISI AWAL
(2013)
TARGET TAHUN
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
BTO Kali 40.83 41 42 44 - -
NDR % 6.16 6.5 5.5 4.5 - -
GDR % 9.27 8.5 7.5 6.5 - -
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
- 80.32 80,5 81 81,5 82 82,5
Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar
% - - - - 100 100
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit.
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan pendidikan yang memenuhi standar akreditasi KARS
% 60 70 80 85 - - Program Peningkatan Pelayanan BLUD
Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS
% 99,96 100 100 100 - -
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 102
NO MISI
GUBERNUR TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL
(2013)
TARGET AKHIR TAHUN
RENSTRA
SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
KONDISI AWAL
(2013)
TARGET TAHUN
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional.
% 12,5 37,5 62,5 87,5 - -
Persentase elemen akreditasi RS pendidikan yang memenuhi standar
% - - - - 100 100
2. Misi IV :
Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik
Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional.
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
% 100 100 100 100 - - Program Peningkatan Pelayanan BLUD
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah
Cost Recovery Ratio (CRR)
% 80 82 84 86 88 90
IKM - 80,32 80,5 81 81,5 - -
Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik
% - 90 92,5 95 - -
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 103
NO MISI
GUBERNUR TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL
(2013)
TARGET AKHIR TAHUN
RENSTRA
SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN
KONDISI AWAL
(2013)
TARGET TAHUN
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
% 83 85 87.5 90 - - Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
- - - - - A A
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 104
4.3. Strategi dan Kebijakan
4.3.1. Strategi
Strategi dan kebijakan jangka menengah RSUD Dr. Saiful Anwar
menunjukkan bagaimana cara RSUD Dr. Saiful Anwar mencapai tujuan,
sasaran jangka menengah dan target kinerja hasil (outcome) program
prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi RSUD Dr. Saiful Anwar,
sekaligus menjadi dasar perumusan kegiatan RSUD Dr. Saiful Anwar bagi
setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi RSUD Dr.
Saiful Anwar.
Guna merumuskan strategi dan kebijakan tersebut maka dilakukan
perumusan strategi setiap sasaran sebagai berikut.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 105
Tabel 4.4. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
“Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan
masyarakat”.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Stengths-S
1. Spesifikasi kompetensi SDM yang memadai.
2. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga tentang operasional alat.
3. Jenis peralatan kedokteran yang cukup lengkap.
4. Tersedianya pelayanan sub spesialistik.
5. Adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan
Weaknesses-W
1. Kurang optimalnya mutu pelayanan
2. Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia
3. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar
4. Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar
Opportunities-O
1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019.
3. Pola penyakit degeneratif dan Katastropic yang semakin meningkat
4. Munculnya penyakit menular dengan jenis strain baru
Strategi SO
1. Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar kelas dunia akreditasi KARS Internasional
2. Mengevaluasi Standar Prosedur Operasional (SPO)
3. Meningkatkan sistem jejaring rumah sakit
Strategi WO
1. Meningkatkan sumber daya (Sarana prasarana, SDM, dll) yang mendukung pencapaian SPM
2. Pemenuhan standar keselamatan pasien
3. Realokasi tempat tidur di ruangan rawat inap
4. Meningkatkan audit medis
Treaths-T
1. Regionalisasi sistem rujukan di Provinsi Jawa Timur
2. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandar internasional yang berdiri di Malang
3. Undang-Undang keterbukaan informasi public dan perlindungan konsumen.
Strategi ST
1. Meningkatkan sumber daya RS
2. Meningkatkan sistem jejaring rumah sakit
Strategi WT
1. Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar akreditasi RS versi
terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 106
Dari alternatif strategi seperti tersebut diatas maka strategi yang
dipilih untuk mencapai sasaran “Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan
dan kepuasan masyarakat” beserta indikatornya adalah sebagai berikut.
Tabel 4.5. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya efisiensi,
mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat”.
SASARAN INDIKATOR KINERJA STRATEGI STRATEGI TERPILIH
Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat.
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar
Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar akreditasi RS versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
1. Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar akreditasi RS versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
2. Meningkatkan sistem jejaring RS melalui intensifikasi dan ekstensifikasi kerjasama operasional
Meningkatkan sumber daya RS (Sarana prasarana, SDM, dll).
Meningkatkan sumber daya (Sarana prasarana, SDM, dll) yang mendukung pencapaian SPM.
Meningkatkan audit medis.
Mengevaluasi Standar Prosedur Operasional (SPO )
Selanjutnya analisa SWOT untuk menentukan strategi pada sasaran
”Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit” dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 107
Tabel 4.6. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
“Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah
sakit”.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Stengths-S
1. Terakreditasinya RS pendidikan dan seluruh program studi
2. Spesifikasi kompetensi SDM yang memadai.
3. Jenis peralatan kedokteran yang cukup lengkap.
4. Adanya Badan Koordinasi Pendidikan (Bakordik)
Weaknesses-W
1. Kurang efisiennya pelayanan sebagai kompensasi proses pendidikan
2. Belum optimalnya pencapaian standar kelas dunia khususnya RS pendidikan
3. Masih terbatasnya jumlah penelitian dipublikasikan di jurnal internasional
Opportunities-O
1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019
3. Globalisasi perdagangan barang dan jasa khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Strategi SO
1. Meningkatkan standar kualitas penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar akreditasi RS Pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Strategi WO
1. Fasilitasi publikasi ilmiah pada jurnal internasional
2. Mengoptimalkan sistem pendataan jurnal penelitian
Treaths-T
1. Perekrutan tenaga PNS terbatas dan adanya kebijakan ASN
2. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berstandar internasional yang berdiri di Malang
3. Undang-Undang keterbukaan informasi public dan perlindungan konsumen
Strategi ST
1. Meningkatkan standar kualitas penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar akreditasi RS Pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Strategi WT
1. Meningkatkan standar kualitas penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar akreditasi RS Pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 108
Sesuai dengan hasil analisa diatas, selanjutnya dipilih maupun
digabungkan beberapa strategi dalam upaya mencapai mencapai sasaran
“Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit”
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit”.
SASARAN INDIKATOR
KINERJA STRATEGI
STRATEGI TERPILIH
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit.
Persentase elemen akreditasi RS pendidikan yang memenuhi standar
Meningkatkan standar kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian sesuai dengan standar akreditasi RS pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Meningkatkan standar kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian sesuai dengan standar akreditasi RS pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Sasaran terakhir yaitu “Meningkatnya kualitas tata kelola rumah
sakit dan SDM yang professional” dapat diformulasikan beberapa alternatif
strategi sebagai berikut.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 109
Tabel 4.8. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
“Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang
profesional”.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Stengths-S
1. Adanya jenjang karir yang baik
2. RSSA sebagai BLUD
3. Adanya sistem remunerasi
4. Adanya Dokumen perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi
Weaknesses-W
1. Kurang efiensinya pelaksanaan tupoksi yang berdampak pada kurang efektifnya pelayanan kesehatan
2. Belum sepenuhnya perencanaan, penganggaran, pengendalian, evaluasi dan pelaporan terintegrasi
Opportunities-O
1. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan melalui tuntutan terbentuknya Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
2. Berlakunya sistem JKN dan target pencapaian jaminan kesehatan semesta pada tahun 2019
3. Perkembangan dinamika masyarakat
Strategi SO
1. Meningkatkan sistem informasi manajemen RS
2. Meningkatkan pendapatan fungsional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi
3. Meningkatkan efisiensi biaya
Strategi WO
1. Meningkatkan koordinasi antar unit kerja dalam rangka penyusunan dokumen SAKIP
2. Meningkatkan sumber Daya RS
Treaths-T
1. Kebijakan SOTK ditentukan dengan PERDA
2. Perekrutan tenaga PNS terbatas dan adanya kebijakan ASN
Strategi ST
1. Meningkatkan pemahaman tentang peraturan kepegawaian
2. Optimalisasi tenaga kerja dan tenaga kontrak
Strategi WT
1. Meningkatkan sistem informasi manajemen RS
Sesuai dengan hasil analisa SWOT terdapat beberapa strategi yang
dapat dipilih maupun dikombinasikan sesuai dengan sasaran yang ingin
dicapai. Dari beberapa strategi tersebut, strategi yang digunakan untuk
mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM
yang profesional” adalah sebagai berikut.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 110
Tabel 4.9. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran “Meningkatnya kualitas
tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional”.
SASARAN INDIKATOR
KINERJA STRATEGI STRATEGI TERPILIH
Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional
Cost Recovery Ratio (CRR)
Tingkat Akuntabilitas Kinerja.
Meningkatkan koordinasi antar unit kerja dalam rangka penyusunan dokumen SAKIP.
Meningkatkan sistem informasi manajemen RS.
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan
Meningkatkan efisiensi biaya
Meningkatkan pendapatan fungsional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
Meningkatkan efisiensi biaya.
Meningkatkan sumber daya RS (Sarana prasarana, SDM, dll)
Meningkatkan sumber daya (Sarana prasarana, SDM, dll) yang mendukung pencapaian SPM.
4.3.2. Kebijakan
Kebijakan merupakan cara pelaksanaan strategi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dengan lebih mudah. Dari
perumusan strategi seperti tersebut di atas maka kebijakan yang akan
dilaksanakan adalah seperti tertera dalam tabel berikut ini.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 111
Tabel 4.10. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dr. Saiful Anwar
Tahun 2014 – 2019.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan Rumah Sakit bertaraf internasional yang profesional, transparan dan akuntabel.
Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat.
Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar akreditasi RS versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Meningkatkan sistem jejaring RS melalui intensifikasi dan ekstensifikasi kerjasama operasional.
Pemenuhan sumber daya RS sesuai standar akreditasi RS versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Peningkatan kerjasama operasional (KSO) dengan RS sekitar
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit.
Meningkatkan standar kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian sesuai dengan standar akreditasi RS Pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Pemenuhan standar akreditasi RS pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan.
Meningkatkan efisiensi biaya
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan yang dapat menyediakan data dan informasi bagi seluruh tingkat manajemen secara cepat dan tepat dalam rangka meningkatkan kecepatan dan mutu pelayanan.
Mengaplikasikan cost containment dalam setiap pelayanan di seluruh unit kerja.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 112
4.4. Nilai Dasar
Nilai Dasar (Core Values) merupakan tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan rumah sakit. Guna mewujudkan visi dan misinya, RSSA selalu
memfokuskan kegiatannya untuk menghasilkan nilai-nilai bagi penerima
pelayanan, dan senantiasa melakukan improvement terhadap sistem dan proses
dalam memberikan pelayanan. Dengan demikian, untuk memenuhi dua tuntutan
tersebut, rumah sakit perlu menanamkan dan menjujung tinggi nilai-nilai dasar
yang disingkat sebagai RSSA, yaitu
R = Respect
Pelayanan kepada masyarakat diberikan dengan ikhlas tanpa membedakan
status sosial, yang merupakan tindakan terpuji, sehingga masyarakat merasa
dipedulikan dan akan menumbuhkan rasa cinta dan senang kepada rumah sakit.
S = Safety
Pelayanan harus menjamin keselamatan bagi pasien dan keluarganya serta
petugas rumah sakit, agar terhindar dari bahaya dan ancaman yang bisa
menyebabkan cidera, tertular penyakit, maupun kejadian yang tidak diinginkan.
S = Sinergy
Pada dasarnya sifat manusia saling membantu, karena setiap manusia tidak bisa
bekerja sendiri. Sistem kerja lintas fungsi dan secara tim menjadi pijakan utama
dalam bekerja. Sistem kerja lintas fungsi menjadikan organisasi belajar (learning
organization) untuk membuat perubahan yang berkelanjutan yang merupakan
awal menuju sukses kelas dunia.
A = Accountable
Sebagai institusi publik, pelayanan yang diberikan harus transparan dan dapat di
pertanggungjawabkan kepada pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 113
4.5. Budaya Kerja
Dalam rangka untuk meningkatkan produktifitas setiap tenaga medis,
paramedis, dan non medis perlu dibangun budaya kerja. Budaya kerja akan
membentuk sikap dan perilaku dalam melaksanakan pekerjaan maupun
berhubungan dengan sesama sehari hari selalu berdasarkan nilai-nilai yang
dianut, sehingga dapat menjadi motivasi dan memberi inspirasi untuk senantiasa
bekerja lebih baik. Dengan motto “Kepuasan dan Keselamatan Pasien adalah
tujuan kami” serta slogan “Kami melayani dengan kasih sayang (With love we
serve )” perlu dibudayakan rasa:
1. Peduli : Semua insan rumah sakit harus peduli baik terhadap sesama,
pasien dan keluarganya maupun lingkungan dengan tindakan
yang nyata dan segera.
2. Melayani : Semua insan rumah sakit harus mempunyai jiwa melayani dan
tidak harus dilayani baik terhadap sesama, pasien dan
keluarganya serta partner kerja rumah sakit.
3. Memiliki : Semua insan rumah sakit harus merasa memiliki rumah sakit
seperti milik sendiri, ikut memelihara dan menjaga sarana dan
prasarana rumah sakit serta menjaga kebersihan dan
kenyamanan lingkungan rumah sakit.
4. Ramah : Semua insan rumah sakit harus memberikan pelayanan dengan
senyum, salam, sapa, sopan dan santun kepada seluruh
pelanggan RS.
5. Bersih : Semua insan rumah sakit harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 114
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dari penetapan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan memperhatikan analisis
lingkungan internal dan eksternal maka Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar
Malang menetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu lima
tahun ke depan. Adapun rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif adalah sebagai berikut :
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 115
Tabel. V.1.
Sasaran dan Program Serta Indikator Kinerja
Tujuan : Mewujudkan Rumah Sakit bertaraf internasional yang profesional, transparan dan akuntabel, dengan indikator kinerja :
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL KONDISI AWAL TAHUN (2013)
TARGET PADA AKHIR RENSTRA
(TAHUN 2019)
1. Tingkat akreditasi pelayanan RS. Hasil penilaian / evaluasi Tim KARS terhadap pelaksanaan elemen akreditasi di rumah sakit. Dikatakan lulus paripurna apabila mencapai nilai minimal 80%.
- Paripurna
2. Tingkat kemandirian RS
66% 70 %
NO SASARAN
DEFINISI OPERASIONAL KONDISI
AWAL (2013)
RENCANA / TARGET PADA TAHUN : STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
URAIAN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
1.
Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat
Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar
75 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1. Meningkatkan standar kualitas pelayanan RS sesuai dengan standar akreditasi RS versi terbaru yang ditetapkan
Kemenkes.
2. Meningkatkan sistem jejaring RS melalui intensifikasi dan ekstensifikasi kerjasama operasional
1. Pemenuhan sumber daya RS sesuai standar akreditasi RS versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
2. Peningkatan kerjasama operasional (KSO) dengan RS sekitar
1. Program Peningkatan Pelayanan BLUD
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan
Layanan Umum Daerah.
3. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32 80,5 81 81,5 82 82,5
Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target.
83 % 85 % 87,5 % 90 % 95 % 100 %
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 116
NO SASARAN
DEFINISI OPERASIONAL KONDISI
AWAL (2013)
RENCANA / TARGET PADA TAHUN : STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
URAIAN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit.
Persentase Elemen Akreditasi RS Pendidikan
yang memenuhi standar
75 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Meningkatkan standar kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian sesuai dengan standar akreditasi RS pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Pemenuhan standar akreditasi RS pendidikan versi terbaru yang ditetapkan Kemenkes.
Program Peningkatan Pelayanan BLUD
3. Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional
Cost Recovery Ratio (CRR)
80 % 82% 84% 86% 88% 90% Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan
Meningkatkan efisiensi biaya
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap dan berkesinambungan yang dapat menyediakan data dan informasi bagi seluruh tingkat manajemen secara cepat dan tepat dalam rangka meningkatkan kecepatan dan mutu pelayanan.
Mengaplikasikan cost containment dalam setiap pelayanan di seluruh unit kerja.
1. Program Peningkatan Pelayanan BLUD
Tingkat Akuntabilitas Kinerja.
Tingkat Akuntabilitas Kinerja.adalah tingkatan nilai yang merupakan hasil akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang terdiri dari perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian kinerja.
- - - - A A 2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah
5. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan.
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 117
Tabel V.2.
Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Indikatif
Sasaran : 1. Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat, dengan indikator :
- Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar
- Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
- Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
NO Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang
gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Program
Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Persentase
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
83 % 85% 369.036.300.000 87,5% 387.363.115.000 90% 558.500.000.000 - 371.770.502.000 - 374.770.502.000 90% 2.061.440.419.000 RSUD Dr.
Saiful Anwar
Kota
Malang
Bed
Occupancy Rate (BOR)
69,26% 70% 72% 73% - - 73%
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32 80,5 81 81,5 - - 81,5
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 118
NO Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Persentase pencapaian indikator Pelayanan RS
67 % - - - 67% 83% 83%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP-4
Output :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
369.036.300.000
81
387.363.115.000
-
-
-
-
-
-
81
756.399.415.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Hasil :
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
83 %
85%
87,5 %
-
-
-
87,5%
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
75 % 100 % 100 % - - - 100 %
Bed Occupancy Rate (BOR)
69,26 % 70% 72% - - - 72 %
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 119
NO Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Kegiatan Penguatan Pelayanan RS / RS Khusus
Output :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
-
-
81,5
558.500.000.000
-
371.770.502.000
-
374.770.502.000
81,5
1.305.041.004.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Persentase pemenuhan biaya operasional RS
- - - - 100% 100% 100%
Hasil :
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
-
-
-
90 %
95 %
100 %
100 %
Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012
- - - 100 % - - 100 %
Bed Occupancy Rate (BOR)
- - - 73% - - 73%
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
- - - - 82 82,5 82,5
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 120
NO Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Persentase pemenuhan sarana prasarana termasuk alat kedokteran RS
- - - - - - - 100% 788.893.916.000 100% 694.000.000.000 100% 1.482.893.916.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Kegiatan pelayanan kesehatan (DAK)
Output :
Jumlah pemenuhan sarana prasarana dan peralatan kesehatan yang tersedia
-
-
-
-
-
-
-
78 jenis
253.893.916.000
64 jenis
213.000.000.000
142 jenis
466.893.916.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Hasil :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
-
82
82,5
82,5
Persentase Indikator Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
- - - - 95% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 121
NO Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Kegiatan Pelayanan Kesehatan (Pajak Rokok)
Output :
Jumlah Pembangunan Gedung Pelayanan Penunjang
-
-
-
-
-
-
-
1 Unit
150.000.000.000
2 Unit
93.000.000.000
3 Unit
243.000.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah Pengadaan Alat Kesehatan
- - - - 10 Jenis
10 Jenis
20 Jenis
Jumlah kegiatan promotif preventif dalam dan luar gedung
- - - - 6.300 Kegiatan
6.300 Kegiatan
12.600 Kegiatan
Hasil :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
-
82
82,5
82,5
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
- - - - 95% 100% 100%
Kegiatan Pelayanan Kesehatan.
Output :
Jumlah pembangunan gedung rawat inap
-
-
-
-
-
-
-
1 Unit
385.000.000.000
1 Unit
388.000.000.000
2 Unit
773.000.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 122
NO Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Jumlah pengadaan alat kesehatan
- - - - 35 Jenis
40 Jenis
75 Jenis
Hasil :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
-
82
82,5
82,5
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
- - - - 95% 100% 100%
3. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
Persentase pemenuhan sarana prasarana, peralatan dan operasional
- - - - - - - 100% 221.359.602.200 100% 137.000.000.000 100% 358.359.602.200 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Kegiatan Penyediaan / Pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan bagi
Masyarakat yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan Penyakit Lainnya
Output :
Jumlah pembangunan gedung
-
-
-
-
-
-
-
3 Unit
221.359.602.200
3 Unit
137.000.000.000
6 Unit
358.359.602.200 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah pengadaan Alat Kesehatan
- - - - 88 Jenis
60 Jenis
148 Jenis
Hasil :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
-
82
82,5
82,5
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 123
NO Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal
(SPM) yang mencapai target
- - - - 95% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 124
Sasaran : 2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan di rumah sakit, dengan indikator :
- Persentase Elemen Akreditasi RS Pendidikan yang memenuhi standar
NO Program
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Persentase penyelesaian pendidikan di RS
99,96% 100% 1.500.000.000 100% 1.750.000.000
100% 3.000.000.000 - 2.723.386.200 - 2.723.386.200 100% 11.696.772.400 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Persentase kelulusan peserta didik yg menyelesaikan pendidikan tepat waktu di RS
- - - - 100% 100% 100%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP-4
Output :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
1.500.000.000
81
1.750.000.000
-
-
-
-
-
-
81
3.250.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Hasil :
Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS
99,96%
100 %
100 %
-
-
-
100 %
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 125
NO Program
dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penang gung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional
12,5% 37,5% 62,5% - - - 62,5%
Kegiatan Penguatan pelayanan RS / RS Khusus
Output :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
-
-
81,5
3.000.000.000
-
2.723.386.200
-
2.723.386.200
81,5
8.446.772.400 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Persentase
pemenuhan biaya operasional RS
- - - - 100% 100% 100%
Hasil :
Persentase peserta didik yang menyelesaikan periode pendidikan tepat waktu di RS
-
-
-
100 %
-
-
-
Persentase karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Internasional
- - - 87,5 % - - -
Persentase elemen akreditasi RS pendidikan yang memenuhi standar
- - - - 100 % 100 % 100 %
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 126
Sasaran : 3. Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional, dengan indikator :
- Cost Recovery Ratio (CRR)
- Tingkat Akuntabilitas Kinerja
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum (BLUD)
Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32 80,5 6.000.000.000 81 6.250.000.000 81,5 3.500.000.000 - 215.506.111.800 - 217.506.111.800 81,5 448.762.223.600 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Persentase pegawai RS yang mengikuti pelatihan
- 60% 70% 80% 90% 95% 95%
Persentase pencapaian indikator pelayanan RS
67 % - - - 67% 83% 83%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan RS/RS Khusus/BP-4.
Output :
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
6.000.000.000
81
6.250.000.000
-
-
-
-
-
-
81
12.250.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 127
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Hasil :
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
83 %
85 %
87,5 %
-
-
-
87,5 %
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32 80,5
81
- - - 81
Kegiatan Penguatan pelayanan RS / RS Khusus
Output :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
-
-
81,5
3.500.000.000
-
215.506.111.800
-
217.506.111.800
81,5
436.512.223.600 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Persentase pemenuhan biaya operasional RS
- - - - 100% 100% 100%
Hasil :
Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
-
-
-
90 %
-
-
90 %
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
- - - 81,5 - - 81,5
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 128
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
- - - - A A A
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indeks kepuasan masyarakat/ aparatur thd pelayanan adm perkantoran dan kenyaman an kantor
100% 100% 1.422.000.000 100% 1.422.000.000 100% 1.629.000.000 100% 1.629.000.000 100% 1.629.000.000 100% 7.731.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Kegiatan Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Output :
Persentase tenaga yang puas terhadap pelayanan perkantoran
100 %
100 %
1.422.000.000
100 %
1.422.000.000
100 %
1.629.000.000
-
1.629.000.000
-
1.629.000.000
-
7.731.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
100 % 100 % 100 % 100 % - - -
Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan administrasi perkantoran
- - - - 100% 100% 100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 129
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Hasil :
Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik
-
90 %
92,5 %
95 %
-
-
-
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
- - - - A A A
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi
100 % 100 % 3.962.000.000 100 % 4.125.770.000 100 % 4.294.453.100 100 % 12.250.000.000 100 % 14.000.000.000 100 % 38.632.223.100 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana Dan Prasarana
Output :
Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana SKPD
60 %
65 %
3.962.000.000
70 %
4.125.770.000
100 %
4.294.453.100
-
12.250.000.000
-
14.000.000.000
100 %
38.632.223.100 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana dan prasarana yang tersedia
- - - - 3 paket
3 paket 3 paket
Hasil :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
81
81,5
-
-
81,5
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 130
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
- - - - A A A
4. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
Persentase kelembagaan yang tepat fungsi
100 % 100 % 75.000.000 100 % 75.000.000 100 % 152.000.000 - - - - 100 % 302.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah.
Output :
Persentase kesesuaian kelembagaan pemerintah daerah dengan aturan yang berlaku.
100 %
100 %
75.000.000
100 %
75.000.000
100 %
152.000.000
-
-
-
-
100 %
302.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah Koordinasi dan Konsultasi
348 kali
348 kali
348 kali
348 kali
- - 1.044 kali
Hasil :
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
100 %
100 %
100 %
100 %
-
-
100 %
Cost Recovery Ratio (CRR)
80 % 82 % 84 % 86 % - - 86 %
5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah
Persentase kelembagaan yang tepat fungsi
- - - - - - - 100 % 152.000.000 100 % 152.000.000 100 % 304.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 131
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Kegiatan Konsultasi Kelembagaan Perangkat Daerah.
Output :
Jumlah Konsultasi
-
-
-
-
-
-
-
348 kali
152.000.000
348 kali
152.000.000
696 kali
304.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Hasil :
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
-
-
-
-
A
A
A
6. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu.
100 % 100 % 1.750.000.000 100 % 2.500.000.000 100 % 925.000.000 100 % 925.000.000 100 % 1.525.000.000 100 % 7.625.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Output :
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersusun
5 dok
5 dok
400.000.000
5 dok
900.000.000
5 dok
550.000.000
-
350.000.000
-
950.000.000
15 dok
3.150.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah dokumen review masterplan yang disusun
0 dok 0 dok 1 dok - - - 1 dok
Jumlah dokumen perencanaan perangkat daerah yang tersusun
- - - - 5 dok 7 dok 12 dok
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 132
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Hasil :
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
100 %
100 %
100 %
100 %
-
-
-
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
- - - - A A A
Kegiatan
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
Output :
Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun
1 dok
1 dok
350.000.000
1 dok
350.000.000
1 dok
350.000.000
2 dok
300.000.000
2 dok
300.000.000
7 dok
1.650.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah dokumen evaluasi (Hasil Evaluasi pelaksanaan program/ kegiatan ) yang tersusun
4 dok 4 dok 4 dok 4 dok - - 12 dok
Jumlah dokumen pelaporan
keuangan dan Anggaran
1 dok 1 dok 1 dok 1 dok - - 3 dok
Hasil :
Persentase Kelengkapan Dokumen SAKIP yang tepat waktu
100 %
100 %
100 %
100 %
-
-
100%
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 133
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Cost Recovery Ratio (CRR)
80 % 82 % 84 % 86 % - - 86%
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
- - - - A A A
Kegiatan Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data
Output :
Jumlah Update database SKPD
-
1 paket
1.000.000.000
1 paket
1.250.000.000
1 paket
25.000.000
-
25.000.000
-
25.000.000
3 paket
2.325.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah SOP PDE yang tersusun
- 1 dok 1 dok 1 dok - - 3 dok
Jumlah Update database perangkat daerah
- - - - 1 paket 1 paket 2 paket
Hasil :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
81
81,5
-
-
81,5
Tingkat Akuntabilitas
Kinerja
- - - - A A A
Kegiatan penyusunan laporan pengelolaan keuangan
Output :
Jumlah dokumen laporan pengelolaan keuangan yang tersusun
-
-
-
-
-
-
-
1 dokumen
250.000.000
1 dokumen
250.000.000
2 dokumen
500.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 134
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Hasil :
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
-
-
-
-
A
A
A
7. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD)
Persentase pemenuhan sarana prasarana termasuk alat kedokteran RS
60% 65% 229.358.124.500 70% 196.818.936.950 100% 662.600.000.000 - - - - 100% 1.088.777.061.450 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas RS/RSK/Balai/Akper/ Latkesmas
Output :
Jumlah pengadaan kendaraan dinas RS
0 unit
2 unit
600.000.000
2 unit
600.000.000
2 unit
600.000.000
-
-
-
-
6 unit
1.800.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Hasil :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32
80,5
81
81,5
-
-
81,5
Persentase hasil Penilaian Kinerja Pegawai yang baik
- 90 % 92,5 % 95 % - - 95%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan (DAK)
Output :
Jumlah pengadaan TT Kelas III
45 Set
50 Set
3.000.000.000
60 Set
4.000.000.000
20 Set
211.000.000.000
-
-
-
-
130 Set
218.000.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah pengadaan alat kesehatan.
3 Jenis 3 Jenis 4 Jenis 21 Jenis
- - 28 Jenis
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 135
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Jumlah pengadaan alat kesehatan.
11 Jenis
11 Jenis 10 Jenis
18 Jenis
- - 39 Jenis
Hasil :
IKM
80,32
80,5
81
81,5
-
-
81,5
BOR 69,26% 70% 72% 73% - - 73%
ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari - - 7 hari
TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari - - 2 hari
BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali - - 44 kali
Kegiatan Pendampingan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK)
Output :
Jumlah pengadaan TT Kelas III
5 Set
5 Set
300.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
5 Set
300.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah pengadaan alat kesehatan
5 jenis 5 jenis -
-
-
-
5 jenis
Jumlah pengadaan alat kesehatan penunjang
1 jenis 1.jenis - -
-
-
1 jenis
Hasil :
IKM
80,32
80,5
-
-
-
-
80,5
BOR 69,26% 70% - - - - 70%
ALOS 6,39 hari 7 hari - - - - 7 hari
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 136
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
TOI 2,75 hari 3 hari - - - - 3 hari
BTO 40,83 kali 41 kali - - - - 41 kali
Kegiatan Pembangunan RS /RSK/Balai/ Akper/ Labkesmas
Output :
Jumlah gedung yang dibangun
1 Unit
1 Unit
10.000.000.000
1 Unit
65.000.000.000
1 Unit
125.000.000.000
-
-
-
-
3 Unit
200.000.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Hasil :
IKM
80,32
80,5
81
81,5
-
-
81,5
BOR 69,26% 70% 72% 73% - - 73%
ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari - - 7 hari
TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari - - 2 hari
BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali - - 44 kali
Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan /Lab RS/RSK/Balai/Akper/ Labkesmas
Output :
Jumlah pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya
19 Jenis
25 Jenis
50.458.124.500
30 Jenis
27.218.936.950
32 Jenis
100.000.000.000
-
-
-
-
87 Jenis
177.677.061.450
RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Hasil :
IKM
80,32
80,5
81
81,5
-
-
81,5
BOR 69,26% 70% 72% 73% - - 73%
ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari - - 7 hari
TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari - - 2 hari
BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali - - 44 kali
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 137
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Kegiatan Peningkatan derajad kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok (DBHCHT)
Output :
Jumlah gedung yang dibangun
1 unit
1 unit
65.000.000.000
0 unit
50.000.000.000
-
-
-
-
-
-
1 unit
115.000.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah pengadaan alat kesehatan dan penunjang nya
9 Jenis
35 Jenis
35 Jenis
- - - 70 jenis
Hasil :
IKM
80,32
80,5
81
-
-
-
81
BOR 69,26% 70% 72% - - - 72%
ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari - - - 7 hari
TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari - - - 2 hari
BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali - - - 42 kali
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana RS/RSK/Balai/Akper/Labkesmas (Pajak Rokok)
Output :
Jumlah pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya
0 Unit
0 Unit
50.000.000.000
1 Unit
50.000.000.000
4 Unit
91.000.000.000
-
-
-
-
5 Unit
191.000.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah pengadaan alat kesehatan untuk pelayanan
0 jenis
40 jenis
40 jenis
20 jenis
- - 100 jenis
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 138
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Jumlah kegiatan promotif preventif dalam dan luar gedung
- - - 6.300 Kegiatan
- - 6.300 Kegiatan
Hasil :
IKM
80,32
80,5
81
81,5
-
-
81,5
BOR 69,26% 70% 72% 73% - - 73%
ALOS 6,39 hari 7 hari 7 hari 7 hari - - 7 hari
TOI 2,75 hari 3 hari 2 hari 2 hari - - 2 hari
BTO 40,83 kali 41 kali 42 kali 44 kali - - 44 kali
Kegiatan Penyediaan / Pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan Penyakit Lainnya
Output :
Jumlah gedung yang dibangun
-
-
-
-
-
1 unit
135.000.000.000
-
-
-
-
1 unit
135.000.000.000 RSUD Dr.
Saiful Anwar
Kota Malang
Jumlah pengadaan alat kesehatan dan penunjangnya
- - - 55 Jenis
- - 55 Jenis
Hasil :
IKM
-
-
-
81,5
-
-
81,5
BOR - - - 73% - - 73%
ALOS - - - 7 hari - - 7 hari
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 139
NO
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome)
danKegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
(2013)
Target Kinerja Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggung jawab
Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
TOI - - - 2 hari - - 2 hari
BTO - - - 44 kali - - 44 kali
Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan (APBN-TP)
Output :
Jumlah pengadaan alat kesehat an dan laboratorium RS
11 jenis
20 jenis
50.000.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
20 jenis
50.000.000.000 RSUD Dr. Saiful Anwar
Kota Malang
Hasil :
IKM
80,32
80,5
-
-
-
-
80,5
BOR 69,26% 70% - - - - 70%
ALOS 6,39 hari 7 hari - - - - 7 hari
TOI 2,75 hari 3 hari - - - - 3 hari
BTO 40,83 kali 41 kali - - - - 41 kali
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 140
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja digunakan untuk mengukur kemajuan dan mengevaluasi
kebijakan serta program pembangunan bidang kesehatan guna mewujudkan tujuan
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yaitu: ”Mewujudkan rumah sakit bertaraf internasional
yang profesional, transparan dan akuntabel”, meliputi Indikator kinerja yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014 - 2019.
Indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 ditampilkan dalam tabel
dibawah ini.
Tabel 6.1. Indikator kinerja RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019.
NO Indikator
KondisiKinerja pada awal
periode Renstra
Target Capaian
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD Tahun
2013 Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Persentase Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target
83 % 85 % 87,5 % 90 % 95 % 100 % 100%
2. Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
80,32 80,5 81 81,5 82 82,5 82,5
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 141
NO Indikator
KondisiKinerja pada awal
periode Renstra
Target Capaian
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD Tahun
2013 Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
3. Persentase elemen akreditasi RS yang memenuhi standar
- - - - 100 % 100 % 100 %
4. Persentase elemen akreditasi RS pendidikan yang memenuhi standar
- - - - 100 % 100 % 100 %
5. Cost Recovery Ratio (CRR)
80 % 82 % 84 % 86 % 88 % 90 % 90 %
6. Tingkat Akuntabilitas Kinerja
- - - - A A A
Review II Rencana Strategis RSSA Tahun 2014-2019 142
BAB VII
PENUTUP
Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2014-2019 ini dipakai sebagai
perencanaan lima tahunan sekaligus memuat langkah antisipatif terhadap datangnya
era perdagangan bebas dan segala perubahan yang akan terjadi, strategi
pengembangan pelayanan medis yang merupakan kegiatan inti dari seluruh pelayanan
di rumah sakit, juga strategi pengembangan diversifikasi usaha yang akan digunakan
menunjang pengembangan pelayanan inti. Penjabaran tahapan kerja setiap tahun
disusun dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 sampai dengan 2019. Dengan
adanya Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 maka dilakukan
Review II Renstra RSUD Dr. Saiful Anwar Tahun 2014-2019.
Dengan tersusunnya Review II Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan, dengan tetap memperhatikan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
Disadari bahwa dalam penyusunan Review II rencana strategis ini masih
memiliki beberapa keterbatasan yang memungkinkan dilakukannya perbaikan. Apabila
dikemudian hari terdapat hal yang perlu untuk dilakukan perubahan terkait dengan
hasil evaluasi, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan Review Renstra lagi.
Demikian pula, untuk dapat terlaksananya Renstra ini, perlu mendapat
dukungan dan partisipasi dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari seluruh
karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur, baik bersifat administratif, teknis maupun politis. Kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Renstra ini diucapkan terima kasih.