rev_math_kesantunan ejaan dalam karangan ilmiah
TRANSCRIPT
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
1/41
KESANTUNAN EJAAAN
DALAM KARANGAN ILMIAH
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Tiga
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
DISUSUN OLEH :
1. INDAH OCTAVIYANI (24010112130059)
2. DIMAS ALFAN HIDAYAT (24010112110034)
3. UUN MAUNAH (24010112120015)
4. FITRIA NISSA FHAUZIA (24010112120011)
JURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
2/41
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Kesantunan Ejaan
dalam Karangan Ilmiah. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas
Diponegoro.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak Drs. H. M. Fawzan Ahmad, M. A selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Bahasa Indonesia.
2.
Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
3.
Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah Kesantunan Ejaan dalam
Karangan Ilmiah, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, 29 September 2013
Penyusun
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
3/41
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iiBAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah ................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 3
1.3 Tujuan....................................................................................... 3
BAB 2 KESANTUNAN EJAANDALAM KARANGAN ILMIAH
2.1 Fungsi Ejaan .............................................................................. 4
2.2
Cakupan Ejaan ....................................................................... 5
2.2.1Pemakaian Huruf ............................................................ 5
2.3 Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca .................................... 18
2.3.1 Tanda Titik ............................................................ 182.3.2 Tanda Koma ............................................................ 21
2.3.3 Tanda Titik Koma ................................................ 24
2.3.4 Tanda Titik Dua ................................................. 25
2.3.5 Tanda Hubung............................................................ 26
2.3.6 Tanda Pisah ............................................................. 28
2.3.7 Tanda Tanya ............................................................ 29
2.3.8 Tanda Seru ............................................................ 29
2.3.9 Tanda Elipsis ............................................................ 29
2.3.10 Tanda Petik ............................................................ 30
2.3.11 Tanda Petik Tunggal ................................................ 30
2.3.12 Tanda Kurung ............................................................ 312.3.13 Tanda Kurung Siku..................................................... 31
2.3.14 Tanda Garis Miring..................................................... 32
2.3.15 Tanda Penyingkat atau Apostrof ......................... 33
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................ 34
3.2 Saran.......................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35
SOAL.............................................................................................................. 36
KUNCI JAWABAN....................................................................................... 38
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
4/41
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia kaya akan ragam budaya dan bahasa. Dalam kehidupan sehari- hari bahasa menjadi
menu utama yang tidak akan pernah terpisahkan, baik sebagai media komunikasi sehari - hari
ataupun sebagai bagian dari sebuah bentuk karya seni.
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai
alat komunikasi secara langsung atau lisan, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat
komunikasi secara tulisan. Dalam era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi
seperti sekarang ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami
informasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar. Untuk memahami
informasi tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian secara baik dan tepat dan
dengan penyampaian informasi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan
media tersebut secara baik dan benar.
Guna memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, di sinilah peran aturan
baku digunakan. Dalam hal ini kita selaku warga negara yang baik hendaknya selalu
memperhatikan rambu-rambu ketatabahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan adalah
salah satu dari rambu-rambu tersebut. Seringkali ejaan di Indonesia mengalami pergantian
dari tahun ke tahun guna mengikuti perkembangan zaman. Adapun tujuan dari pergantian
sistem ejaan di Indonesia tak lain untuk menyempurnakan aturan berbahasa masyarakat
Indonesia dan Pedoman Umum Ejaaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah wujud
kongkret dari penyempurnaan ejaan di Indonesia saat ini. Perkembangan ejaan, khususnya
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) di Indonesia adalah submateri dalam ketatabahasa
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
5/41
2
Indonesia yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis
sehingga diharapkan informasi tersebut dapat disampaikan dan dipahami secara baik dan
terarah. Dalam praktiknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian
masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat dilakukan secara baik
dan benar.
Pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar akan terlaksana dengan sebaik
baiknya, jika setiap orang dapat memperhatikan kaidah pemakaian bahasa dalam bentuk tata
bahasa. Sebagai contoh sederhana, karangan ilmiah dapat menjadi runtut dan memberikan
fungsi serta mencakup isinya dan dapat dipahami oleh setiap pembacanya apabila penulis
menggunakan ejaan dan tata bahasa yang baik. Pada umumnya karangan ilmiah disampaikan
bukan dengan lisan, melainkan tulisan , hingga penulis menilai bahwa ejaan menjadi salah
satu aspek yang sangat penting agar kita dapat memaknai isi karangan ilmiah tersebut.
Kesalahan penggunaan ejaan dalam karangan ilmiah dapat menjadi hal yang sangat
fatal karena dapat menimbulkan arti ganda dan membingungkan pembaca. Untuk mengurangi
atau meminimalisir adanya kesalahan lebih lanjut, dalam makalah ini penulis akan mencoba
memaparkan berbagai pengetahuan mengenai ejaan, antara lain fungsi ejaan, cakupan ejaan
dan penggunaan tanda baca.
Perkembangan bahasa Indonesia bersifat dinamis sesuai perkembangan zaman,
Namun perkembangan itu tidak berjalan lurus dengan pembinaan bahasa. Artinya, dewasa ini
pembinaan bahasa hanya didapatkan seseorang dari sektor formal yaitu sekolah. Hal itu lah
yang menjadi alasan penulis dalam mengangkat judul makalah ini.
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun tertarik untuk mengambil judul makalah
Kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
6/41
3
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah fungsi dari ejaan ?
2.
Apa saja cakupan ejaan ?
3.
Bagaimana cara penggunaan ejaan dan tanda baca ?
1.3 Tujuan
1.
Menjelaskan fungsi dari ejaan .
2. Menjelaskan ruang lingkup ejaan .
3.
Menjelaskan penggunaan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
7/41
4
BAB 2
KESANTUNAN EJAAAN
DALAM KARANGAN ILMIAH
2.1 Pengertian dan Fungsi Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan
penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca (Kuntarto,2011:50).
Sementara menurut Abdul Chaer, Secara umum ejaan bisa diartikan sebagai
konvensi grafis, yaitu semacam perjanjian diantara para penutur suatu bahasa untuk
menuliskan bahasanya (Chaer,2011:152).
Perkembangan ejaan di Indonesia diawali dengan Ejaan van Ophuijsen pada 1901.
Pada ejaan ini ciri khas yang menonjol adalah pada penggunaan hurufjpada katasajang, oe
pada katagoeroe, dan penggunaan tanda diakritik dan trema pada kata doa. Pada 19 Maret
1947 Ejaan van Ophuijsen tergantikan oleh Eja an Soewandi. Ciri ejaan ini adalah
penggunaan kata uuntuk menggatikan oe. Lalu sejak 1972 Ejaan Soewandi digantikan lagi
dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Berdasarkan pengertian dan sejarah ejaan menurut Kuntarto, maka ejaan mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1.
Sebagai acuan dalam penulisan huruf, kata, dan pemakaian tanda baca.
2. Penyesuaian terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baku agar mudah dipahami.
(Kuntarto,2011:50).
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
8/41
5
2.2 Cakupan Ejaan
Dalam penulisan karya ilmiah, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan ejaan
yang tepat. Dalam hal ini ejaan yang disempurnakan memiliki beberapa cakupan
pembahasan, yakni diantaranya pemakaian huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.
Ketiga cakupan tersebut memberikan penjabaran lebih terperinci mengenai penulisan
dan pemakaian ejaan yang baik dan benar. Dalam kehidupan sehari-hari, dibandingkan
dengan tulisan, masyarakat yang sering terlibat langsung menggunakan bahasa lisan, bertatap
muka akan lebih memahami makna yang akan disampaikan oleh lawan bicaranya, hal ini
dipengaruhi oleh penggunaan jeda dan intonasi dari lawan bicara. Disinilah peranan
pemberian tanda baca menjadi hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karangan ilmiah.
Hal ini dijelaskan kembali oleh Akhadiah dkk dalam bukunya Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia.
Gagasan yang disampaikan secara lisan atau tatap muka lebih mudah atau lebih cepatdipahami daripada secara tertulis. Hal ini disebabkan, dalam bahasa lisan faktor dan
gerak gerik, mimik, intonasi, irama, jeda, serta unsur-unsur non bahasa lainnya ikut
memperlancar. Unsur-unsur nonbahasa tersebut tidak terdapat di dalam bahasa tulis.
Ketiadaan itu menyulitkan komunikasi dan memberikan peluang untuk
kesalahpahaman. Disinilah ejaan dan pungtuasi (tanda-tanda baca) berperan sampai
batas-batas tertentu untuk memperjelas gagasan atau pesan(Akhadiah dkk,1994 : 179).
2.2.1 Pemakaian Huruf
2.2.1.1 Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut.
Nama tiap huruf disertakan di kolom ketiga.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
9/41
6
Huruf
Nama
Kapital Kecil
A A A
B B Be
C C Ce
D D De
E E E
F F Ef
G G Ge
H H Ha
I I I
J J Je
K K Ka
L L El
M M Em
N N En
O O O
P P Pe
Q Q Ki
R R Er
S S Es
T T Te
U U U
V V Ve
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
10/41
7
2.2.1.2 Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a,e,i,o,
dan u.
Huruf
Vokal
Contoh pemakaian dalam kata
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
A Api Padi Lusa
E Enak Petak Sore
Emas Kena Tipe
I Itu Simpan Murni
O Oleh Kota Radio
U Ulang Bumi Ibu
2.2.1.3 Huruf Konsonan
Huruf yang dilambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf
b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z.
Huruf Konsonan
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
B Bahasa Sebut Adab
C Cakap Kaca -
D Dua Ada Abad
F Fakir Kafan Maaf
W W We
X X Eks
Y Y Ye
Z Z Zet
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
11/41
8
G Guna Tiga Gudeg
H Hari Saham Tuah
J Jalan Manja Mikraj
K Kami Paksa Politik
- Rakyat Bapak
L Lekas Alas Akal
M Maka Kami Diam
N Nama Tanah Daun
P Pasang Apa Siap
Q Quran status-quo Taufiq
R Raih Bara Putar
S Sampai Asli Tangkas
T Tali Mata Rapat
V Varia Lava -
W Wanita Hawa -
X Xerox - sinar-x
Y Yakin Payung -
Z Zeni Lazim Juz
2.2.1.4 Huruf Kapital
2.2.1.4.1 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
Misalnya :
Dia membaca buku.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
12/41
9
9
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
2.2.1.4.2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya :
Adik bertanya , Kapan kita pulang?
Orang itu menasihati anaknya, Berhati-hatilah, Nak! Kemarin engkau
terlambat, katanya.
Besok pagi, kata ibu, Dia akan berangkat.
2.2.1.4.3 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan tuhan, termasuk kata ganti tuhan.
Misalnya :
Islam Alkitab
Kristen Weda
Tuhan akan menunjukkan jakan kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yangEngkau beri rahmat.
2.2.1.4.4 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
13/41
10
Misalnya:
Mahaputra Yamin Sultan Hasanuddin
Haji Salim Imam Syafii
2.2.1.4.5 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
Misalnya :
Dia baru saja diangkat menjadisultan. Pada tahun ini dia pergi naik haji.
Ilmunya belum seberapa, tetapi agaknya sudah seperti kiai.
2.2.1.4.6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yangdiikuti
nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai
pengganti nama orang tertentu.
Misalnya :
WakilPresiden Adam Malik PerdanaMenteri Nehru
LaksamanaMuda Udara Husein Sastranegara
2.2.1.4.7 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi
yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
Misalnya:
Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia. Sidang itu dipimpin
Presiden.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
14/41
11
Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Kegiatan itu sudah direncanakan olehDepartemen.
2.2.1.4.8
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan pangkat
yangtidak merujuk nama orang, atau instansi nama tempat tertentu.
Misalnya :
Di setiap departemen terdapat seorang inspekturjenderal.
2.2.1.4.9 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya :
AmirHamzah
Dewi Sartika
CATATAN :
1. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan
der(dalam nama belanda), von (dalam nama jerman)atau da(dalam nama
portugal).
Misalnya :
J.J deHollander
J.P. vanBruggen H.
2.
Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan
huruf pertama kata bin atau binti.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
15/41
12
Misalnya :
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
3.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya :
Pascal second Pas
J/K atau JK-1 joule per Kelvin
2.2.1.4.10 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya :
mesin diesel
2.2.1.4.11 Huruf kapital dipakai sebgai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa
Misalnya :
bangsaEskimo suku Sunda bahasaIndonesia
2.2.1.4.12 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan
bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya :
pengindonesiaan kata asing
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
16/41
13
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
2.2.1.4.13
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan
hari raya
Misalnya :
tahunHijriah
bulanAgustus
2.2.1.4.14 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa
sejarah.
Misalnya :
Perang Candu
PerangDunia I
2.2.1.4.15 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak digunakan sebagai nama.
Misalnya :
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa resiko pecahnyaperang dunia.
2.2.1.4.16 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi
Misalnya :
Banyuwangi Asia Tenggara
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
17/41
14
Cirebon JawaBarat
2.2.1.4.17 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama geografi
jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya :
ukiran Jepara pempekPalembang
tariMelayu sarungMandar
2.2.1.4.18 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi
negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan dan nama dokumen
resmi kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk.
Misalnya :
RepublikIndonesia
DepartemenKeuangan
BadanKesejahteraanIbu danAnak
2.2.1.4.19 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
Misalnya :
PerserikatanBangsa-Bangsa
YayasanIlmu-Ilmu Sosial
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
18/41
15
2.2.1.4.20 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata(termasuk semua
unsur kata ulang yang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar
dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, danuntuk
yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya :
Bacalah majalahBahasa dan Sastra
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan
2.2.1.4.21 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya :
Dr. doktor
S.E. sarjana ekonomi
Ny. nyonya
2.2.1.4.22 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara,kakak, adik, dan paman, yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya :
Adik bertanya,Itu apa, Bu?
Besok Paman akan datang
2.2.1.4.23 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan
dalam penyapaan.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
19/41
16
Misalnya :
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima dengan baik
2.2.1.5 Huruf Miring
2.2.1.5.1 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku majalah,
dan surat kabar yng dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.
MajalahBahasa dan Sastraditerbitkan oleh Pusat Bahasa. Berita itu muncul
dalam surat kabar Suara Merdeka.
Catatan :
Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam
tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
2.2.1.5.2 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya :
Huruf pertama kata abad adalah a
2.2.1.5.3 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan
yang bukan bahasa Indonesia.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
20/41
17
Misalnya :
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak. Politik devide et
imperapernah merajalela di negeri ini. Weltanschauungdipadankan dengan
pandangan dunia.
Catatan :
Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya
diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Misalnya :
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.
2.2.1.6 Huruf Tebal
2.2.1.6.1 Hhuruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku bagian bab,
daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Misalnya :
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran :
DAFTAR ISI
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
21/41
18
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
LAMPIRAN
2.2.1.6.2 Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan
ataumengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk
keperluan itu digunakan huruf miring.
Misalnya :
Saya tidak mengambil bukumu
Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah
Seharusnya ditulis dengan huruf miring :
Saya tidakmengambil bukumu
Gabungan kata kerja samaditulis terpisah
2.3 Pengunaan Ejaan Dan Tanda Baca
2.3.1 Tanda Titik (.)
1.
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalkan :
Ayahku tinggal di Demak.
Catatan:
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah
bertanda titik.
Misalkan :
Buku ini disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
22/41
19
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
Misalkan :
1. Patokan Umum
1.1Isi Karangan
1.2Ilustrasi
1.2.1
Gambar Tangan
1.2.2
Tabel
1.2.3
Grafik
Catatan :
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau
ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka
atau huruf.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Misalkan :
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
Catatan :
Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut.
(1)Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan
keteranganpagi, siang, sore, atau malam.
Misalkan :
pukul 9.00pagi
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
23/41
20
(2)Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan
pagi, siang, atau malam.
Misalkan :
pukul 09.00
pukul 17.00
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu.
Misalkan :
1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan
yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.
Misalkan :
Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar,
Merari. 1920.Azab dan sengsara.Weltevreden: Balai Poestaka.
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Misalkan :
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Catatan :
(1)Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalkan:
Dia lahir pada tahun 1994 di Demak
(2)
Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan karangan atau
kepala ilustrasi, tabel, dan sebangainya.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
24/41
21
Misalkan :
Bentuk dan Kedaulatan (BAB I UUD 1945)
(3)Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) nama dan alamat penerima surat, (b)
nama dan alamat pengerim surat, dan (c) di belakang tanggal surat.
Misalkan :
Yth. Sdr. Moh. Hasan
Jalan Diponegoro 13
Demak
(4)
Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dan desimal dilakukan sebagai
berikut.
Misalkan :
Rp 200.250,75
8.750 m
7. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan. Singkatan nama orang, gelar, sapaan,
jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik dibelakang tiap-tiap singkatan itu.
Misalkan :
A.H.Nasution Abdul Haris Nasution
M.Si. magister sains
2.3.2 Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalkan :
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan,
sedangkan,dan kecuali.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
25/41
22
Misalkan :
Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau memilihnya.
Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahulai induk kalimatnya.
Misalkan :
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
Catatan :
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkananak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalkan :
Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang luas.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat
yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu,dan meskipun begitu.
Misalkan :
Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di
luar negeri.
Catatan :
Ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan
demikian, sehubungan dengan itu, danmeskipun begitu,tidak dipakai pada awal
paragraf.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
26/41
23
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, sepeti o, ya, wah, aduh, dan
kasihan,atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik,atauMas
dari kata lain yang terdapat didalam kalimat.
Misalkan :
O, begitu ?
Kue ini enak,Bu.
6.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Misalkan :
Kata Ibu, Saya gembira sekali.
7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.
Misalkan :
Masuk ke kelas sekarang! perintahnya.
8. Tanda koma dipakai antara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
Misalkan :
Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka.
Misalkan :
Sugono, Dendy. 2009.Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
27/41
24
10. Tanda koma dipakai antara bagian bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalkan :
Poerwadarminta, W.J.S.Bahasa Indaonesiauntuk Karang-mengarang
(Jogjakarta: UP Indonesia, 1997), hlm. 4.
11. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Misalkan :
Ny. Khadijah, M.A.
12. Tanda koma dipakai dimuka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalkan :
12,5 m
13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Misalkan :
Semua mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan,mengikuti latihan paduan
suara.
14. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca / salah pengertian di
belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalkan :
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
2.3.3 Tanda Titik Koma (;)
1.
Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
28/41
25
Misalkan :
Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerja; Adik
membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan puisi-
puisi penyair kesayanganku.
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam
kalimat yang berupa frasa atau kelompok data. Dalam hubungan itu, sebelum
perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
Misalkan :
Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini :
(1)Berkewarganegaraan Indonesia;
(2)Berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
(3)Berbadan sehat;
(4)Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Tanda titk koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih
apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
Misalkan :
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan
jeruk.
2.3.4 Tanda Titik Dua ( : )
1. Tanda titk dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian
atau pemerian. Tanda titk dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalkan :
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
29/41
26
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalkan :
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalkan :
Ibu : Bawa kopor ini, Nak!
Amir : Baik, Bu.
Ibu : Jangan lupa. Letakkan baik baik!
4. Tanda titik dua dipakai diantara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat
dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan
penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalkan :
Surah Yasin: 9
Horison, XLIII, No. 8 / 2008: 8
2.3.5 Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalkan :
Sebagaimana kata peribahasa, tak ada gading yang takretak.
2.
Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau
akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.
Misalkan :
Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
30/41
27
3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalkan :
Anak-anak
Kemerah-merahan
4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf
dalam kata yang dieja satu-satu.
Misalkan :
1-8-2012
5.
Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata
atau ungkapan, (b) penghilang bagian frasa atau kelompok kata.
Misalkan :
Ber-evolusi
Bandingkan dengan :
Be-revolusi
6.
Tanda hubung dipaki untuk merangkai :
a. Se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
b. Ke- dengan angka,
c. Angkan denganan,
d. Kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
e. Kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
f. Gabungan kata yang merupakan kesatuan.
Misalkan :
Se-Indonesia
Peringkat ke-1
Tahun 1980-an
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
31/41
28
Hari- H
Sinar-X
Mem-PHK-kan
Ciptaan-Nya
Atas rahmat-Mu
Bandara Sukarno-Hatta
Alat pandang-dengar
7.
Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Misalkan :
di-mark-up
2.3.6 Tanda Pisah ( - )
1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelas di luar bangun utama kalimat.
Misalkan :
Kemerdekaan itu - hak segala bangsa - harus dipertahankan.
2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalkan :
Gerakan Pengutama Bahasa Indonesia amanat Sumpah Pemuda harus terus
ditingkatkan.
3.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti
sampai dengan atau sampai ke.
Misalkan :
Tahun 1928-2008
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
32/41
29
Jakarta-Bandung
2.3.7 Tanda Tanya ( ? )
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalkan :
Kapan dia berangkat?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalkan :
Dia dilahirkan pada tahun 1994 (?).
2.3.8 Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi
yang kuat.
Misalkan :
Bersihkan kamar itu sekarang juga!
2.3.9 Tanda Elipsis (...)
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalkan :
Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.
2. Tanda elipsis dipaki untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah
ada bagian yang dihilangkan.
Misalkan :
Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
33/41
30
2.3.10 Tanda Petik ( )
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalkan :
Saya belum siap, kata dia, tunggu sebentar!
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi , karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat.
Misalkan :
Bacalah Penggunaan Tanda Baca dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa
yang Disempurnakan.
3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.
Misalkan :
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara coba dan ralat saja.
2.3.11 Tanda Petik Tunggal ( )
1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam
petikan lain.
Misalkan :
Tanya dia, Kau dengar bunyi kring kring tadi?
2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.
Misalkan :
Terpandai paling pandai
Retina dinding mata sebelah dalam
3.
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa
daerah atau bahasa asing.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
34/41
31
Misalkan :
Feed-back balikan
Tadulako panglima
2.3.12 Tanda Kurung (( ))
1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalkan :
Dia tidak membawa SIM (surat izin mengemudi).
2.
Tanda kurung dipaki untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan
bagian utama kalimat.
Misalkan :
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar
dalam negeri.
3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam
teks dapat dihilangkan.
Misalkan :
Pejalan kaki itu berasal dari (Kota) Surabaya.
4. Tanda kurung dipaki untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan
keterangan.
Misalkan :
Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c)
tenaga kerja.
2.3.13 Tanda Kurung Siku ([ ])
1.
Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
35/41
32
orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang
terdapat di dalam naskah asli.
Misalkan :
Ia memberikan uang [kepada] anaknya.
2. Tanda kurung siku dipaki untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Misalkan :
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35-38] perlu dibentangkan di sini.
2.3.14 Tanda Garis Miring ( / )
1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
Misalkan :
No. 7/PK/2008
Jalan Kramat III/10
Tahun Ajaran 2012/2013
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap,danataupun.
Misalkan :
Dikirimkan lewat darat/laut
dikirimkan lewat darat atau lewat laut
Harganya Rp1.500,00/lembar
harganya Rp1.500,00 tiap lembar
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
36/41
33
2.3.15 Tanda Penyingkat atau Apostrof ()
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Dia kan sudah kusurati. (kan = bukan)
1 Januari o8 (o8 = 1988)
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
37/41
34
34
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan
penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca.
2.
Fungsi dari ejaan dalam karangan ilmiah adalah :
a. Sebagai acuan dalam penulisan huruf, kata, dan pemakaian tanda baca.
b.
Penyesuaian terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baku agar mudah
dipahami.
3. Cakupan ejaan dalam penulisan karangan ilmiah yakni meliputi : pemakaian huruf,
penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.
3.2 Saran
Bagi pembaca yang akan membuat karangan ilmiah diharapkan lebih
memperhatikan penggunaan tanda baca dan ejaan, pemilihan huruf, serta penulisan kata
yang digunakan sebaiknya mengacu kepada pedoman ejaan yang disempurnakan.
Konsistensi penulisan tanda baca dan penomoran dalam penulisan karangan ilmiah juga
perlu untuk diperhatikan.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
38/41
35
35
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah Sabarti, Arsjad G Maidar, Ridwan H Sakura. 1994. Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Chaer, Abdul. 2011.Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Kuntarto, Niknik M. 2011.Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir, Edisi Kedua.
Jakarta: Mitra Media Wacana.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. 2010.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan PedomanUmum PembentukanIstilah. Bandung :
Yrama Widya.
Wijaya, Laksmi. 2012. EYD(Ejaan Yang Disempurnakan),edisipertama. Depok :
PustakaMakmur.
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
39/41
36
SOAL
Pilihan Ganda
1. Penulisan yang paling benar menurut Ejaan Yang Disempurnakan adalah.
a. Dilipat gandakan
b. Pascasarjana
c. Dinon-akifkan
d.
Usaha Tani
e.
Aero dinamika
2.
Penggunaan huruf kapital yang paling benar adalah.
a. bangsa indonesia
b. Bangsa indonesia
c. bangsa Indonesia
d. Bangsa Indonesia
e. BangsaIndonesia
3.
Berikut ini contoh kalimat yang benar dalam penggunaan tanda baca, kecuali :
a. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b. Buku itu disusun oleh Drs.Sudjatmiko, M.A.
c. SitiAminah, S.E.M.M.
d. Surah Yasin:9
e.
Kalaubegitu., marilahkita laksanakan
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
40/41
37
4. Pada tahun berapakah Ejaan Soewandi digantikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan ?
a. 1927
b. 1872
c. 1977
d. 1972
e.
1982
5.
Penggunaan tanda koma dalam kalimat di bawah ini yang benar adalah....
a. A.k,Pardede,as,M,A.
b. Saya, setuju saudara.
c. O, begitu kami baru mengerti sekarang.
d. Jendral Sudirman, Pemimpin Tertinggi Tentara Indonesia.
Essay
1.
Sebutkan 3 fungsi dari ejaan ?
-
5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah
41/41
38
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
1. B
2. C
3. C
4. D
5.
D
Essay
1. Fungsi dari ejaan dalam karangan ilmiah adalah :
a. Sebagai acuan dalam penulisan huruf, kata, dan pemakaian tanda baca.
b. Penyesuaian terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baku agar mudah
dipahami.