ringkasan masih geje
TRANSCRIPT
![Page 1: RINGKASAN masih geje](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081804/55721316497959fc0b919327/html5/thumbnails/1.jpg)
RINGKASAN
Sorbitol merupakan pemanis yang melepaskan kalori rendah selama asupan, yang
disarikan melalui proses tekanan tinggi hidrogenasi katalitik. Dengan rasa manis yang
ringan dan menyegarkan, sorbitol sering digunakan sebagai pemanis alternatif dari gula
dan juga sebagai moisture control agent. Produk ini juga melakukan sintesis vitamin serta
menyerap asam amino dan mineral dalam tubuh manusia.
Sorbitol termasuk dalam golongan hexitol. Sorbitol ditemukan terkandung dalam
buah beri dari pegunungan dengan konsentrasi 5 sampai 12%, dan sebagian besar tersebar
pada bunganya. Nama sorbitol merupakan turunan dari nama ilmiah dari pohon
pegunungan yaitu Sorbus aucuparia L. Berikut ini adalah buah – buahan yang kaya akan
sorbitol yaitu plum (1,7 – 4,5 wt%), pear (1,2 – 2,8 wt%), peaches (0,5 – 1,3 wt%), dan
apel (0,2 – 1 wt%). Pada buah dan daun, sorbitol dibentuk sebagai biochemical
intermediate pada sintesis tepung, selulosa, sorbosa dan vitamin C. Pada hewan, sorbitol
dapat dideteksi sebagai intermediate pada absorbsi glukosa atau pembentukan fruktosa
melalui glukosa. Pada tahun 1890, E. Fischer membawa sorbitol sintesis kimia pertama
dengan mereduksi glukosa dengan sodium amalgamat. Hidrogenasi katalitik untuk pertama
kali dilaporkan oleh V. Ipatieff pada 1912. Sejak tahun 1950an, sorbitol dikembangkan
untuk kepentingan ekonomi secara besar – besaran dalam bidang makanan, pemanis buatan
dan sebagai stabilizer kelembapan dan sebagai bahan baku dari produk lain.
Akar singkong merupakan bahan baku utama untuk pembuatan produk sorbitol,
starch, dan starch sweeteners. Akar singkong diproses lebih lanjut menjadi tepung tapioka
kemudian akan mnghasilkan sorbitol dan produk starch sweeteners lainnya. Sorbitol
digunakan untuk beberapa bidang, antara lain makanan, farmasi, kosmetik dan pasta gigi,
industri tekstil, kertas, dan sebagainya.
Sorbitol syrup adalah pemanis biang yang melepas kalori rendah selama asupan,
dan disempurnakan melalui proses hidrogenasi katalitik bertekanan tinggi. Dengan rasa
manis yang ringan dan menyegarkan, Sorbitol sering digunakan sebagai pemanis alternatif
untuk gula dan sebagai agen pengontrol kelembaban. Sirup ini juga merangsang sintesis
vitamin dan penyerapan asam amino dan mineral dalam tubuh. Sorbitol syrup adalah bahan
utama yang digunakan dalam pasta gigi, vitamin C, permen karet, peralatan mandi, dan
produk makanan dietatic dan diabetik.
i
![Page 2: RINGKASAN masih geje](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081804/55721316497959fc0b919327/html5/thumbnails/2.jpg)
Sorbitol dapat dibuat dengan berbagai cara dari berbagai jenis bahan baku, dengan
kondisi operasi serta konversi yang berbeda. Pembuatan sorbitol dari bahan baku pati
melalui dua tahap proses utama yaitu proses perubahan starch menjadi glukosa melalui
hidrolisa double enzym. Enzim yang digunakan yaitu α-amylase dan glukoamylase. Tahap
kedua yaitu proses pengubahan glukosa menjadi sorbitol. Ada dua macam proses konversi
glukosa menjadi sorbitol, yaitu proses reduksi elektrolitik dan proses hidrogenasi katalitik.
Proses reduksi katalitik saat ini sudah tidak digunakan karena mahal dan
membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan sorbitol. Proses pembuatan sorbitol
dengan hidrogenasi katalitik dilakukan dengan mereaksikan larutan dekstrose dan gas
hidrogen bertekanan tinggi dengan menambahkan katalis nikel dalam reaktor (Reaktor
Hidrogenasi). Gas hidrogen masuk dari bawah reaktor secara bubbling dan larutan
dekstrose diumpankan dari atas reaktor sehingga kontak yang terjadi semakin baik. Proses
hidrogenasi katalitik memiliki beberapa keuntungan, yaitu yield tinggi mencapai 95 – 99%.
Selain membutuhkan waktu yang lebih cepat untuk menghasilkan sorbitol. Selain itu,
harga bahan baku penunjang mudah di dapat dengan harga terjangkau.
Pabrik sorbitol ini direnacanakan akan didirikan di Propinsi Jawa Tengah tepatnya
di Kabupaten Batang. Pemilihan lokasi didasarkan pada ketersediaan bahan baku. Selain
itu juga letaknya yang strategis untuk pamasaran karena letaknya berada di jalur pantura
dan bagian tengah pulau Jawa sehingga bisa mempermudah proses pemasaran dan
menjangkau konsumen yang sebagian besar berada di pulau Jawa. Ketersediaan air juga
terjamin karena Kabupaten Batang dialiri oleh 2 sungai besar yaitu Kali Sambong dan Kali
Kramat. Dengan berdirinya pabrik sorbitol ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup
penduduk sekitar.
Dalam proses produksi sorbitol dari tepung tapioka dengan hidrogenasi katalitik
ini dibagi menjadi 3 tahapan proses, yaitu:
1. Glucose Production Unit
2. Catalytic Hydrogenation Unit
3. Finishing Unit
Glucose Production Unit menghasilkan larutan dekstrosa hasil dari hidrolisis pati
yang terkandung dalam tepung tapioka. Hidrolisis memakai metode hidrolisis enzim ganda
yaitu α-amylase dan glukoamylase. Larutan dekstrosa kemudian akan dikonversi menjadi
sorbitol syrup.
Catalytic Hydrogenation Unit merupakan proses inti dari produksi sorbitol. Pada
unit larutan dekstrosa akan dikonversi menjadi sorbitol dengan adanya penambahan
ii
![Page 3: RINGKASAN masih geje](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081804/55721316497959fc0b919327/html5/thumbnails/3.jpg)
hidrogen pada tekanan tinggi. Proses hidrogenasi ini dibantu oleh katalis Raney Nikel.
Konversi untuk reaksi ini mencapai 95-99%.
Tahap ketiga yaitu finishing unit, pada tahap ini sorbitol syrup mengalami proses
decolorisasi sehingga diperoleh sorbitol syrup dengan warna yang lebih jernih.
Decolorisasi menggunakan karbon aktif berbentuk serbuk. Selain itu larutan sorbitol akan
dievaporasi hingga menghasilkan sorbitol syrup dengan konsentrasi 70%.
Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinyu 24 jam selama 330 hari pertahun
operasi dengan perencanaan sebagai berikut:
a. Kapasitas produksi : 25.000 ton/tahun
b. Jumlah tenaga kerja : 457 orang
c. Kebutuhan bahan baku tepung tapioka : 17.541,880 ton/tahun
Pabrik amoniak ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2013 di Kabupaten
Batang Propinsi Jawa Tengah, dan direncanakan beroperasi pada tahun 2015. Modal
diperoleh dengan perbandingan 70 % modal sendiri dan 30 % modal pinjaman. Dari
analisa perhitungan ekonomi didapat hasil-hasil sebagai berikut :
Modal tetap : Rp 168.124.074.630
Modal kerja : Rp 29.668.954.346
Investasi total : Rp 197.793.028.977
Biaya produksi per tahun : Rp 328.183.234.528
Hasil penjualan per tahun : Rp 450.000.031.763
Internal Rate of Return : 35,3%
Payout time : 2,73 tahun
Break even point : 31,23%
Dari uraian diatas, dari segi teknis dan ekonomis, pabrik ini layak untuk didirikan.
iii