riset lengkap

22
1. Latihan menyusun latar belakang masalah dan merumuskan masalah. Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Masalah penelitian berbeda dengan masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan dapat menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia antara harapan dan kenyataan. Masalah penelitian dapat dituliskan berupa kalimat pernyataan. Contoh : Latar Belakang Program Kesehatan Lingkungan pada masyarakat adalah bagian dari program pembangunan kesehatan nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan titik berat pada upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit disamping pengobatan dan pemulihan. Indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat, meningkatnya industri dan tempat-tempat umum yang sehat, menurunnya angka penyakit demam berdarah dan penyakit akibat kurang sehatnya

Upload: elgha-lestari

Post on 25-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1. Latihan menyusun latar belakang masalah dan merumuskan masalah. Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Masalah penelitian berbeda dengan masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan dapat menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia antara harapan dan kenyataan. Masalah penelitian dapat dituliskan berupa kalimat pernyataan.Contoh :Latar BelakangProgram Kesehatan Lingkungan pada masyarakat adalah bagian dari program pembangunan kesehatan nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan titik berat pada upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit disamping pengobatan dan pemulihan. Indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat, meningkatnya industri dan tempat-tempat umum yang sehat, menurunnya angka penyakit demam berdarah dan penyakit akibat kurang sehatnya lingkungan di sekitar masyarakat (WHO dalam Widyastuti 2005).Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah yang disebabkan oleh virus dengue (WHO dalam Widyastuti 2005). Infeksi virus tersebut dibawa melalui nyamuk aedes aegepty. Penyakit DBD sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia (Utama, 2007).DBD merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan. Artinya, kejadian dan penularannya dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. Lingkungan yang cocok untuk tempat perkembang biakan dari nyamuk aedes aegepty adalah di tempat-tempat penampungan air bersih dan tenang seperti drum, tempayan, bak mandi, WC, ember, vas bunga, dan kaleng-kaleng bekas yang dapat menampung air hujan, juga baju yang bergantungan (Yatim, 2001).Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia, jumlah penderita DBD dari tanggal 1 Januari 10 Desember Tahun 2008 di seluruh Indonesia mencapai 38.635 orang, sebanyak 539 penderita diantaranya meninggal dunia (Kanisius, 2008).Menurut catatan Dinas Kesehatan Kota Palembang yang terdiri dari 16 kecamatan dan 37 puskesmas di Kota Palembang, jumlah penderita DBD pada Tahun 2006 mencapai 1475 orang, Tahun 2007 berjumlah 1957 orang, dan pada Tahun 2008 sebanyak 1581 orang. Kota Palembang merupakan daerah endemis DBD, hal ini terlihat dari jumlah penderita DBD yang setiap tahunnya selalu ada dengan jumlah yang cukup tinggi. Kasus DBD ini selalu meningkat pada musim penghujan, selain banyak genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, cuaca pada musim tersebut cocok untuk perkembangbiakan nyamuk (Data Dinas Kesehatan Kota Palembang, 2008).Di Puskesmas 23 Ilir yang terdiri dari dua wilayah kerja yaitu Kelurahan 23 Ilir dan 24 Ilir Kota Palembang, jumlah penderita DBD pada Tahun 2006 tercatat 78 kasus, Tahun 2007 ada 37 kasus dan Tahun 2008 berjumlah 36 kasus. Hal ini menunjukkan angka kejadian DBD yang cukup tinggi di Puskesmas 23 Ilir Palembang (Data Puskesmas 23 Ilir Palembang, 2008).Hasil penelitian Marlina (2005) tentang perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan DBD di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki perilaku yang buruk dalam usaha pencegahan penyakit DBD yaitu 57,1 %, dan hanya 42,9 % masyarakat yang memiliki perilaku baik dalam pencegahan DBD. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2008) tentang perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD di Kelurahan Silaberanti Palembang didapatkan sebagian besar responden memiliki sikap yang kurang mendukung dan perilaku yang tidak baik dalam upaya pencegahan DBD.Kasus DBD cenderung meningkat pada musim hujan, kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: perubahan musim mempengaruhi frekuensi gigitan nyamuk, karena pengaruh musim hujan, puncak jumlah gigitan terjadi pada pagi dan sore hari, perubahan musim mempengaruhi manusia sendiri dalam sikapnya, misalnya dengan lebih banyak berdiam di rumah selama musim hujan (Hendarwanto, 1996).Penyakit DBD ini belum ditemukan vaksinnya, sehingga tindakan yang paling efektif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk ini adalah dengan meningkatkan kebersihan lingkungan kita dengan cara 3M, yaitu: menguras tempat penampungan air dengan menyikat bagian dalam dan harus dikuras paling sedikit seminggu sekali, menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan menimbun dalam tanah barang-barang bekas atau sampah yang dapat menampung air hujan (Hadinegoro, 1999).Perilaku dalam pelaksanaan PSN yang meliputi tindakan 3M, ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: faktor predisposisi/faktor yang berasal dari dalam individu sendiri, yaitu pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengetahuan, faktor enabling/faktor yang memungkinkan yaitu: manajemen dan tenaga kesehatan, dan faktor reinforcing/ faktor penguat, yaitu: keluarga dan masyarakat sekitar. Penyebaran penyakit DBD terkait dengan perilaku masyarakat yang sangat erat hubungannya dengan kebiasaan hidup bersih dan kesadaran keluarga terhadap bahaya DBD (Green dalam Notoadmodjo, 2007).Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang Tahun 2014.Rumusan MasalahMasih rendahnya perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang Tahun 2014.

2. Merumuskan pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat serta ruang lingkup penelitian. Inti dari suatu penelitian ialah dikarenakan adanya masalah yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui. Cara peneliti untuk merumuskan hal tersebut secara jelas ialah dengan membuat pertanyaaan penelitian yang akan di jawab dalam penelitian.Pertanyaan dalam penelitian merupakan pertanyaan yang efektif, menarik, relevan, harus jelas, dan dapat diteliti. Ciri-ciri merumuskan pertanyaan yang baik yaitu: Aktual, Adanya paradoks, dan dilakukan dengan pendekatan yang berbeda. Tujuan penelitian, Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kerah mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable). Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi :a. Tujuan umumTujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian.b. Tujuan khususTujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional dalam tujuan khusus adalah : mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai, mengetahui, dll. Manfaaat penelitian, Bagian ini berisikan uraian tentang temuan baru yang dihasilkan dan manfaat temuan penelitian tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni (IPTEKS). Ruang lingkup penelitian merupakan bingkai penelitian, menggambarkan batas penelitian, mempersempit permasalahan dan membatasi area penelitian. Lingkup penelitian yang menunjukkan secara pasti faktor-faktor mana yang akan diteliti dan mana yang tidak.Contoh :Pertanyaan PenelitianFaktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit DBD pada masyarakat ?Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumUntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang Tahun 2014.2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan masyarakat di Puskesmas 23 Ilir Palembang.b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang.c. Untuk mengetahui gambaran sikap masyarakat terhadap pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang.d. Untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang.e. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan masyarakat dengan perilaku pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang.f. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan perilaku pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang.g. Untuk mengetahui hubungan sikap masyarakat dengan perilaku pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang.

Manfaat Penelitiana. TeoritisMerupakan umpan balik terhadap penanganan teori secara terpadu oleh mahasiswa dan akan berguna untuk perbaikan-perbaikan dalam peningkatan mutu dan kualitas dalam perilaku pencegahan DBD.b. Aplikatif / PraktekDapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang perilaku pencegahan DBD di Puskesmas 23 Ilir Palembang.c. Manfaat MetodologisSebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Depkes Palembang, serta untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh, menambah pengalaman dan wawasan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD. Peneliti dapat mengaplikasikan serta sebagai pengalaman penelitian di masyarakat dalam penerapan ilmu pengetahuan tentang metode penelitian.Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian analitik ini meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan DBD pada masyarakat. Faktor-faktor yang diduga tersebut mencakup: tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap masyarakat. Penelitian ini direncanakan pada bulan Juni Tahun 2014 di Puskesmas 23 Ilir Palembang.3. Latihan menelusuri kepustakaan, menyusun kerangka teori dan kerangka konsep penelitian. Menurut Uma Sekaran (1984), yang dimaksud dengan kerangka kerja teoritis adalah model konseptual yang menggambarkan hubungan di antara berbagai macam faktor yang telah diidentifikasikan sebagai sesuatu hal yang penting bagi suatu masalah.[1]. Dengan kata lain, kerangka kerja teoritis membahas keterhubungan antar variabel yang dianggap terintegrasikan dalam dinamika situasi yang akan diteliti. Melalui pengembangan kerangka kerja konseptual, memungkinkan kita untuk menguji beberapa hubungan antar variabel, sehingga kita dapat mempunyai pemahaman yang komprehensif atas masalah yang sedang kita teliti. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan.Contoh :Gambar 2.1Kerangka konsep teori perilaku manusia menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007)

Predisposing Factor:Pengetahuan, pendidikanSikap,sosial ekonomiSistem nilaiJenis kelamin,umur, dll

Enabling Factor (pemungkin):SaranaPrasaranaPosyandu, poskesdes, puskesmas, pustu, dll

Perilaku Spesifik

Reinforcing factor (penguat):Tokoh masyarakatTokoh agama Tokoh adatTokoh pemudaPetugas kesehatan, dll

Kerangka KonsepBerdasarkan tinjauan pustaka yang telah dibahas sebelumnya bahwa pencegahan DBD terkait dengan perilaku masyarakat. Peneliti menggunakan variabel dependen (perilaku) dan variabel independen (tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap) dari konsep teori Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007). Maka kerangka konsep yang ditulis oleh peneliti yaitu sebagai berikut :Gambar 3.1Kerangka Konsep Penelitian Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan DBD Di Puskesmas 23 Ilir PalembangTahun 2014

Pendidikan

PengetahuanPerilaku masyarakat dalam Pencegahan DBD

Sikap

4. Merumuskan variabel penelitian dan membuat definisi operasional variabel. Definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya: agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.Contoh :Gambar 3.1Kerangka Konsep Penelitian Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan DBD Di Puskesmas 23 Ilir PalembangTahun 2014

Pendidikan

PengetahuanPerilaku masyarakat dalam Pencegahan DBD

Sikap

Definisi OperasionalTabel 3.1Definisi Operasional Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan DBD Di Puskesmas 23 Ilir PalembangTahun 2014NoVariabelDefinisiOperasionalCaraUkurAlatUkurHasil UkurSkalaUkur

1.Tingkat PendidikanJenjang pendidikan formal terakhir yang didapatkan respondenWawancaraKuesioner1. Tinggi, Jika responden berijazah tamat SLTA.2. Rendah, Jika responden tamat < SLTA.(Arikunto, 2002)Ordinal

2.PengetahuanHal-hal yang diketahui responden tentang penyakit DBD dan pencegahannyaWawancaraKuesioner1. Baik, Jika responden menjawab mean.2. Kurang, Jika responden menjawab < mean.(Arikunto, 2002)Ordinal

3.SikapRespon responden terhadap penyakit DBD dan pencegahannyaWawancaraCheck List1. Positif, Jika skor jawaban benar mean.2. Negatif, Jika skor jawaban < mean.(Arikunto, 2002)Ordinal

4.PerilakuTindakan yang dilakukan responden berkaitan dengan pencegahan DBDWawancaraCheck List1. Baik, Jika nilai yang didapat responden mean.2. Tidak baik, Jika nilai yang didapat responden < mean.(Budiarto, 2004)

5. Mengukur variabel dan menetapkan hipotesis Variabel : sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep tertentu.Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Hipotesis : jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.Contoh :Hipotesis1. Ada hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan perilaku pencegahan DBD.2. Ada hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan perilaku pencegahan DBD.3. Ada hubungan antara sikap masyarakat dengan perilaku pencegahan DBD.

6. Menetapkan populasi, menghitung besar populasi dan sampel Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian.Contoh :

7. UTS8. Merancang metodologi penelitian, desain penelitian, eksperimen dan non eksperimen. Metodologi penelitian sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain dalam perencanaan penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian, sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan. Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen.Contoh :BAB IVMETODE PENELITIANA. Desain PenelitianJenis penelitian ini adalah survey analitik, dengan pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian Cross sectional yaitu setiap objek penelitian diobservasi sekali saja dengan cara observasi atau pengumpulan data sekaligus. (Notoatmodjo, 2003).B. Populasi Dan Sampel1. Populasi PenelitianPopulasi penelitian yang diambil adalah seluruh masyarakat yang datang atau berobat di Puskesmas 23 Ilir Palembang.2. Sampel PenelitianTeknik pengambilan sampel dengan menggunakan non-random sampling dengan metode Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel bukan secara acak yaitu dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia (Hidayat, 2008). Sampel penelitian ini adalah Kepala Keluarga dan Ibu-ibu yang datang atau berobat di Puskesmas 23 Ilir Palembang pada saat penelitian, jumlah sampel minimal yaitu 30 responden. C. Lokasi PenelitianPenelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas 23 Ilir Palembang.D. Waktu PenelitianPenelitian ini direncanakan pada bulan Juni tahun 2014.E. Etika Penelitian1. Memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan penelitian.2. Responden mengisi surat dan bersedia untuk menjadi responden (informed consent).3. Responden mengisi instrument penelitian dan terjamin kerahasiaannya.4. Adapun data yang diambil dari responden tidak akan diketahui oleh orang lain, kecuali peneliti dan responden.5. Data yang didapat akan diolah dan hasilnya untuk kepentingan penelitian.F. Pengumpulan Data1. Sumber DataData primer adalah data yang diperoleh langsung dari para responden melalui penyebaran kuesioner berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner tersebut.2. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dari penelitian ini diambil langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang sudah disusun oleh peneliti.3. Instrumen Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan check list yang telah disusun oleh peneliti.a. Kuesioner (pengetahuan) :Pertanyaan yang meliputi pengetahuan responen tentang Penyakit DBD.Benar dengan skor 1Salah dengan skor 0b. Check list (sikap) :Pernyataan yang meliputi sikap responden dalam pencegahan DBD terdiri dari 10 pernyataan.Pada soal sikap, peneliti menggunakan skala likert yang terdiri dari dua pernyataan, antara lain :1) Pernyataan PositifSangat setuju (SS) dengan skor 4Setuju (S) dengan skor 3Tidak setuju (TS) dengan skor 2Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 12) Pernyataan NegatifSangat setuju (SS) dengan skor 1Setuju (S) dengan skor 2Tidak setuju (TS) dengan skor 3Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 4c. Chek list (perilaku) :Pernyataan yang meliputi perilaku responden dalam pencegahan DBD terdiri dari 10 pernyataan. Pada soal perilaku, peneliti menggunakan kategori (Ya dengan skor 1, Tidak dengan skor 0).G. Pengolahan DataPengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik dan benar. Tahap-tahap pengolahan data yaitu:1. Coding (pengkodean)Mengklasifikasikan jawaban-jawaban yang ada menurut bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode.2. Editing (pengeditan)Meneliti apakah jawaban pada lembar kuesioner sudah cukup baik sehingga dapat diproses lebib lanjut. Editing dapat dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga jika terjadi kesalahan maka upaya perbaikan dapat segera dilakukan.3. Processing (Pemrosesan)Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data ke paket program pengolahan data di komputer.4. Cleaning (pembersihan data)Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita meng-entry ke komputer.H. Analisis Data1. Analisis UnivariatTujuan analisis ini adalah untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel yang diteliti baik dependen maupun independen. Variabel dependen yaitu (perilaku pencegahan DBD) dan Variabel independen yaitu (pendidikan, pengetahuan, sikap).2. Analisis BivariatYaitu untuk mengetahui hubungan variabel dependen (perilaku pencegahan) dan independen (pendidikan, pengetahuan, dan sikap). Data yang telah ditabulasi diolah dengan menggunakan komputer menurut distribusi frekuensi dan tabulasi silang kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05, dengan kriteria uji apabila p value > dari taraf kesalahan yang ditetapkan (nilai ) maka tidak ada hubungan. Bila p value < dari taraf kesalahan yang ditetapkan (nilai ) maka ada hubungan (Hidayat, 2008)

9. Menyusun instrumen penelitian dan pengumpulan data instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110).Contoh :Pengumpulan Data4. Sumber DataData primer adalah data yang diperoleh langsung dari para responden melalui penyebaran kuesioner berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner tersebut.5. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dari penelitian ini diambil langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang sudah disusun oleh peneliti.6. Instrumen Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan check list yang telah disusun oleh peneliti.a. Kuesioner (pengetahuan) :Pertanyaan yang meliputi pengetahuan responen tentang Penyakit DBD.Benar dengan skor 1Salah dengan skor 0b. Check list (sikap) :Pernyataan yang meliputi sikap responden dalam pencegahan DBD terdiri dari 10 pernyataan.Pada soal sikap, peneliti menggunakan skala likert yang terdiri dari dua pernyataan, antara lain :3) Pernyataan PositifSangat setuju (SS) dengan skor 4Setuju (S) dengan skor 3Tidak setuju (TS) dengan skor 2Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 14) Pernyataan NegatifSangat setuju (SS) dengan skor 1Setuju (S) dengan skor 2Tidak setuju (TS) dengan skor 3Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 4c. Chek list (perilaku) :Pernyataan yang meliputi perilaku responden dalam pencegahan DBD terdiri dari 10 pernyataan. Pada soal perilaku, peneliti menggunakan kategori (Ya dengan skor 1, Tidak dengan skor 0).