risiko dampak gempa & tsunami

Upload: aryo-teguh-waseso

Post on 02-Mar-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    1/11

    MATA KULIAH MITIGASI BENCANA GEOLOGI

    RISIKO BENCANA GEMPA BUMI & TSUNAMI DI PANTAI

    PANCABUAYA DESA CIDORA KABUPATEN GARUT

    JAWA BARAT

    Disusun oleh:

    ARYO TEGUH WASESO

    115.130.101

    KELAS A

    JURUSAN TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

    YOGYAKARTA

    2016

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    2/11

    RISIKO BENCANA GEMPA BUMI & TSUNAMI DI PANTAI

    PANCABUAYA DESA CIDORA KABUPATEN GARUT

    JAWA BARAT

    Gempa adalah suatu sentakan asli yang terjadi di bumi, bersumber dari dalam

    bumi yang kemudian merambat ke permukaan (Katilli, 1966). Pada saat gempa bumi

    terjadi dapat menimbulkan getaran di permukaan yang dapat dirasakan oleh kita,

    getaran yang dirasakan dapat terjadi oleh banyak faktor diantaranya gempa bumi akibat

    erupsi gunung berapi maupun pergeseran lempeng bumi. Sehingga dengan perbedaan

    tersebut gempa dibagi ke dalam 2 jenis berbeda yaitu gempa bumi vulkanik dan gempa

    bumi tektonik. Gempa bumi vulkanik adalah gempa yang disebabkan adanya aktivitas

    vulkanisme atau letusan gunung api. Dengan adanya kegiatan magmatik pada dapur

    magma dengan adanya gas volatile yang tinggi dan sifat mobilitas magma menjadikan

    pergerakan secara spontan pada leher kepundan utama yang mengintrusi batuan-batuan

    disekitarnya. Intrusi magma mengakibatkan getaran yang dapat direkam oleh

    seismogram. Gempa bumi tektonik disebabkan adanya pergeseran-pergeseran lempeng

    di dalam bumi secara tiba-tiba. Gejala ini sangat erat hubungannya dengan

    pembentukan pegunungan yang biasanya diikuti dengan pembentukan sesar-sesar baru.

    Seperti contoh nya pergerakan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia

    mengakibatkan proses geologi konvergen sehingga terdapat zona subduksi (Lempeng

    Samudra menyusup ke dalam Lempeng Benua).

    Salah satu lokasi yang memiliki keberadaan zona Subduksi ialah Pulau Jawa,

    sepanjang 127.000 Km2 terdapat jalur Ring of Fire yang merupakan faktor utama

    adanya konvergen antar lempeng. Kehadiran zona tersebut sangat berpengaruh

    terhadap gejala gejala gempa bumi hingga bencana tsunami, proses gempa bumimemiliki titik sumber getaran yang biasa dikenal sebagaiEpicenter, yang terdapat pada

    bawah permukaan.Epicentergempa menghasilkan getaran yang menjadikan nya suatu

    gelombang akustik yang memiliki nilai fisika. Pada penjalaran gelombang tersebut,

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    3/11

    Gambar 1. Zona Subduksi

    terdapat gelombang P dan gelombang S serta waktu penjalaran yang dapat diketahui

    dari data Seismogram. Data tersebut dapat menentukan titik gempa serta kekuatan

    gempa yang terjadi. Kekuatan gempa yang dapat menimbulkan kerusakan bergantung

    pada media penjalaran gelombang (litologi), semakin tidak resisten litologi tersebut

    maka semakin besar kerusakan yang terjadi. Demikian juga terjadi pada bencana

    Tsunami dimana kekuatan gempa dapat memicu lempeng terlipat dan melepaskan

    energi, yang dapat menimbulkan adanya bencana Tsunami (Gambar.1).Salah satu daerah yang memiliki potensi terjadi bencana Tsunami berada di

    Provinsi Jawa Barat bagian selatan. Potensi tersebut dikarenakan faktor topografi serta

    banyaknya pemukiman di sepanjang pesisir pantai. Hal tersebut dapat menimbulkan

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    4/11

    jumlah korban jiwa yang banyak apabila tidak adanya perencanaan mitigasi di daerah

    selatan Provinsi Jawa Barat (Gambar 2).

    Gambar 2. Peta Indeks Risiko Bencan Tsunami Provinsi Jawa Barat (BNPB, 2010)

    Beberapa lokasi pada Provinsi Jawa Barat bagian Selatan cenderung memiliki

    banyak potensi risiko bencana tetapi terdapat salah satu daerah yang sangat berpotensi

    bencana Tsunami yaitu daerah Garut bagian Selatan Pantai PancaBuaya Desa Cidora

    Kabupaten Garut Barat (Gambar 3). Desa Cidora dapat ditempuh 3 jam perjalanan

    darat dari Kota Bandung dengan jarak sekitar 40 km ditarik berdasarkan garis sejajar

    dengan arah Utara. Desa Cidora memiliki pemukiman-pemukiman kecil serta adanya

    UKM warga di sepanjang pantai PancaBuaya dikarenakan banyaknya wisatawan

    dalam kota maupun luar kota yang berwisata pada pantai PancaBuaya yang terkenal

    memiliki pantai yang masih bersih dan lestari.

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    5/11

    Gambar 3. Jarak Kota Bandung dengan Desa Cidora

    Dengan penelitian yang sedang berjalan, tentu masih jauh dari pengambilan

    kesimpulan tentang segmentasi zona subduksi Jawa dan karakteristiknya. Tetapi pada

    saat ini, secara kasar, dapatlah dikatakan bahwa zona subduksi Jawa khususnya

    di busur luar terbagi ke dalam sedikitnya empat segmen berbeda. Segmen pertama

    terletak di selatan Jawa Barat, membentang dari tepian Selat Sunda hingga ke segmen

    kedua. Segmen pertama ini dapat disebut sebagai segmen Sunda, karena berhadapan

    dengan selat Sunda. Sementara segmen kedua, sebutlah segmen Pangandaran,adalah

    segmen sepanjang sekitar 200 kilometer yang menjadi lokasi sumber Gempa

    Pangandaran 17 Juli 2006. Segmen ketiga terletak di selatan Jawa Tengah dan DIY

    serta (sebagian) Jawa Timur. Segmen ketiga ini dapatlah disebut segmen Jawa Tengah.

    Dan yang keempat adalah segmen sepanjang sekitar 200 kilometer yang menjadi

    sumber Gempa Banyuwangi 3 Juni 1994. Segmen ini juga bisa dinamakan segmen

    Banyuwangi.Di antara keempat segmen tersebut, segmen Pangandaran dan segmen

    Banyuwangi telah melepaskan energinya dalam gempa tektonik besar yang juga

    memproduksi tsunami signifikan dan mematikan. Sementara segmen Sunda dan Jawa

    Tengah belum. Kedua segmen tersebut memiliki perbedaan yang sangat jelas

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    6/11

    dibanding segmen Pangandaran dan Banyuwangi dalam peta seismisitas regional.

    Karena jarang terjadi gempa tektonik di segmen Sunda maupun Jawa Tengah,

    khususnya sejak pencatatan gempa modern dimulai pada 1960-an, apabila

    dibandingkan dengan kawasan sekitarnya.

    Gambar 4. Koordinat episentrum gempa di seluruh pulau Jawa hingga 2007. Nampak dua lokasi di zona

    subduksi yang telah melepaskan gempa besar dan tsunaminya. Masing-masing di sebelah timur dan

    sebelah barat. Nampak pula dua lokasi jarang gempa (ditandai garis putus-putus), masing-masing di

    selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Tengah (ditandai sebagai seismic gap). Dua lokasi tersebut

    diprediksi bakal menjadi sumber gempa besar dan tsunami mendatang. (Natawidjaja, 2007).

    Dengan adanya frekuensi gempa yang terjadi pada derah subduksi dapat

    mengakibatan potensi risiko Tsunami semakin besar di Pantai PancaBuaya Desa

    Cidora, maka dari itu dibuat peta risiko Tsunami di kawasan Pantai PancaBuaya

    (Gambar 5). Peta tersebut memaparkan mengenai daerah yang memiliki risiko bencana

    Tsunami dengan ditandai dengan garis berwarna merah, garis berwarna kuning

    memiliki risiko dampak bencana Tsunami sedang dan garis hijau menandakan wilayah

    yang aman apabila terjadi Tsunami. Dengan adanya perbedaan topografi serta

    banyaknya vegetasi yang secara alami dapat mengurangi dampak kerusakan materiil

    maupun korban jiwa (Gambar 6).

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    7/11

    Gambar 5. Peta Daerah Rawan Tsunami Desa Cidora Kab. Garut Jawa Barat

    Gambar 6. Daerah Pemukiman Warga Desa Cidora

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    8/11

    Dapat terlihat dengan adanya perbedaan topografi pada Desa Cidora bagian

    utara serta adanya vegetasi alamiah disepanjang pesisir garis pantai, dengan jarak

    antara pemukiman warga dengan bibir pantai dapat mengakibatkan dampak kerugian

    semakin besar. Namun, terdapat beberapa cara dalam mengurangi dampak risiko

    kerugian apabila terjadi bencana Tsunami yaitu dengan cara pembuatan jalur evakuasi

    Tsunami. Jalur evakuasi dibuat dengan sederhana dan praktis, hal ini ditujukan agar

    warga dapat mengetahui lokasi yang aman apabila terjadi gejala-gejala Tsunami. Jalur

    evakuasi tersebut memiliki jarak sekitar 300 meter kearah utara Desa Cidora (Gambar

    7).

    Gambar 7. Jalur Evakuasi Tsunami Desa Cidora

    Berdasarkan peta tersebut garis warna kuning merupakan jalur utama Desa

    Cidora yang memiliki orientasi arah dari Barat-Timur sedangkan terdapat jalan kearah

    utara dengan kemiringan sekitar 8o. Garis warna hijau merupakan jalur evakuasi

    bencana Tsunami dengan tujuan jalur evakuasi yang bertanda kotak berwarna merah.

    Daerah tersebut merupakan daerah lahan luas yang dapat dimanfaatkan untuk

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    9/11

    menampung evakuasi warga sekitar Desa Cidora selama warga merenovasi beberapa

    kerusakan yang diakibatkan oleh bencana Tsunami.

    Selain risiko bencana Tsunami, daerah tersebut memiliki potensi dampak

    gempa cukup besar yang dimana susunan batuan yang terdapat pada daerah tersebut

    merupakan litologi breki tuffan, gamping, serta pasir dan lempung. Salah satu pemicu

    kerusakan dampak gempa bumi merupakan adanya batuan yang tidak kompak yang

    mengakibatkan elastisitas batuan mudah terdeformasi sehingga konstruksi bangunan di

    permukaan mengalami goncangan destruktif. Berikut merupakan susunan stratigrafi

    yang terdapat pada daerah Garut dan sekitarnya (Gambar 8).

    Gambar 8. Stratigrafi kesebandingan Jawa Barat menurut M. Alzwar & Van Bammelen (1992)

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    10/11

    Gambar 9. Peta Geologi Daerah Karangnunggal

  • 7/26/2019 Risiko Dampak Gempa & Tsunami

    11/11

    Berdasarkan beberapa data yang diperoleh dalam penentuan dampak risiko

    bencana gempa bumi & Tsunami dapat ditarik kesimpulan bahwa:

    Pada Desa Cidora memiliki tingkat risiko dampak gempa bumi dan tsunami

    yang tinggi seperti yang terlihat daro faktor topografi, litologi, dan jarak

    pemukiman dengan bibir pantai.

    Jalur evakuasi berjarak sekitar 30 meter kearah Utara dari Desa Cidora

    melewati jalur utama Desa Cidora.

    DAFTAR PUSTAKA

    Natawidjaja. 2007. Tectonic Setting Indonesia dan Pemodelan Gempa dan Tsunami.

    Pelatihan Pemodelan Tsunami Run up, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 20

    Agustus 2007.

    Asah Umat Foundation. 2011. Cisarua Pasca Gempa.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2010. Peta Risiko Dampak

    Bencana Tsunami Provinsi Jawa Barat.

    BNPB. 2012. Masterplan Pengurangan Risiko Bencana Tsunami. Badan Nasional

    Penanggulangan Bencana, Juni 2012.

    https://ekliptika.wordpress.com/category/gempa, diakses pada tanggal 23 Juni 2016.

    https://sainsmini.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-penjelasan-gempa-

    bumi.html, diakses pada tanggal 24 Juni 2016.