rks taman lalin

83
RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN 68 BAB VI SYARAT - SYARAT TEKNIS Pasal I P E N D A H U L U A N I. PETUNJUK UMUM 1. Sifat Pekerjaan Dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Taman Lalu Lintas Kota Balikpapan ini, hal- hal yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan komponen-komponen struktur yang sudah ada, supaya pada waktu pelaksanaannya tidak merusak struktur atau komponen yang sudah ada (seperti : instalasi air, instalasi listrik dan lain-lain). Areal pekerjaan yang disebut di atas sesuai yang tertera dalam gambar rencana ataupun sesuai instruksi Engineer. 2. Persyaratan Dengan sifat atau kondisi di atas, meskipun secara teknis merupakan bangunan konstruksi biasa, pada dasarnya pengkonstruksian gedung Puskesmas ini secara keseluruhan memerlukan satu karakter kerja yang mampu mencakup hal-hal sebagai berikut : Penguasaan sistematika bangunan secara lengkap Perencanaan dan persiapan rencana kerja yang mantap Koordinasi dan pengkoordinasian kerja yang rapid an terintegrasi Konsistensi ketelitian dan kecermatan yang senantiasa terjaga, melalui mekanisme periksa dan diperiksa ulang (check and recheck) yang tidak terputus-putus. II. PENGERTIAN DASAR 1. Kecuali ditentukan lain, kata-kata tersebut dibawah ini mempunyai arti sebagai berikut : a. “Konsultan”, berarti Perusahaan/Badan atau perorangan yang ditunjuk oleh Pemilik Proyek untuk melakukan perencanaan pada proyek ini, khususnya dalam hal ini adalah Perencana Konstruksi. b. “Engineer”, berarti Perusahaan/Badan atau perorangan yang ditunjuk oleh Pemilik Proyek untuk melakukan pengawasan atau menjadi Management Konstruksi untuk pekerjaan pembangunan proyek ini.

Upload: yusrizal-s

Post on 24-Jul-2015

1.200 views

Category:

Documents


101 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  68 

BAB VI SYARAT - SYARAT TEKNIS

Pasal I P E N D A H U L U A N

I. PETUNJUK UMUM 1. Sifat Pekerjaan

Dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Taman Lalu Lintas Kota Balikpapan ini, hal-

hal yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan komponen-komponen struktur yang

sudah ada, supaya pada waktu pelaksanaannya tidak merusak struktur atau komponen

yang sudah ada (seperti : instalasi air, instalasi listrik dan lain-lain). Areal pekerjaan

yang disebut di atas sesuai yang tertera dalam gambar rencana ataupun sesuai

instruksi Engineer.

2. Persyaratan

Dengan sifat atau kondisi di atas, meskipun secara teknis merupakan bangunan

konstruksi biasa, pada dasarnya pengkonstruksian gedung Puskesmas ini secara

keseluruhan memerlukan satu karakter kerja yang mampu mencakup hal-hal sebagai

berikut :

• Penguasaan sistematika bangunan secara lengkap

• Perencanaan dan persiapan rencana kerja yang mantap

• Koordinasi dan pengkoordinasian kerja yang rapid an terintegrasi

• Konsistensi ketelitian dan kecermatan yang senantiasa terjaga, melalui mekanisme

periksa dan diperiksa ulang (check and recheck) yang tidak terputus-putus.

II. PENGERTIAN DASAR 1. Kecuali ditentukan lain, kata-kata tersebut dibawah ini mempunyai arti sebagai berikut :

a. “Konsultan”, berarti Perusahaan/Badan atau perorangan yang ditunjuk oleh Pemilik

Proyek untuk melakukan perencanaan pada proyek ini, khususnya dalam hal ini

adalah Perencana Konstruksi.

b. “Engineer”, berarti Perusahaan/Badan atau perorangan yang ditunjuk oleh Pemilik

Proyek untuk melakukan pengawasan atau menjadi Management Konstruksi untuk

pekerjaan pembangunan proyek ini.

Page 2: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  69 

c. “Alat-alat Pelaksanaan”, berarti semua peralatan atau perlengkapan yang

dibutuhkan dalam pembangunan, penyelesaian ataupun pemeliharaan pekerjaan

atau pekerjaan sementara, akan tetapi tidak termasuk material ataupun barang-

barang lainnya yang dipergunakan untuk membentuk pekerjaan atau sebagian dari

pekerjaan tetap.

d. “Pekerjan Sementara”, berarti semua pekerjaan yang dibangun untuk sementara

dalam keperluan menunjang pelaksanaan pembangunan, penyelesaian dan

pemeliharaan pekerjaan.

2. Tercakup dalam pengertian pekerjaan struktur disini, adalah meliputi pembangunan,

penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan dan penyediaan tenaga kerja, material, alat-

alat pelaksanaan, pekerjaan sementara dan segala sesuatu yang permanen atau

temporer diperlukan dalam pembangunan, penyelesaian dan pemeliharaan ditentukan

dalam kontrak.

3. Pengertian penentuan perhitungan pengukuran dan pembayaran pada spesifikasi teknis

ini adalah untuk penilaian prestasi, yang mana tentunya berlaku bila tidak ditentukan

lain pada Kontrak.

III. ACUAN PENGENDALIAN SELURUH PEKERJAAN 1. Seluruh pelaksanaan pembangunan proyek ini harus mengacu pada standart dan

peraturan sebagai berikut :

a. Peraturan-peraturan standart stempat yang biasa dipakai.

b. Peraturan Semen Portland Indonesia, 1972, NI-8.

c. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

d. Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborongan Pekerjaan Umum

(AV) No. 9, tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara no. 1457.

e. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan

Perencana/M.K.

f. Standart Normalisasi Jerman (DIN).

g. American Society For Testing and Materials (ASTM).

Dan peraturan-peraturan lain yang berlaku dan disyaratkan berdasarkan normalisasi di

Indonesia yang tercantum di atas, serta mendapat persetujuan Perencana dan

Pengawas.

2. Kontraktor harus melaksanakan seluruh pekerjaan menurut dokumen kontrak, instruksi-

instruksi tertulis dari Perencana.

Page 3: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  70 

3. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor pada setiap

saat, kelalaian Perencana dalam pengontrolan/pengawasan terhadap kesalahan yang

dilakukan Kontraktor, Kontraktor tetap bertanggung jawab untuk memperbaiki sampai

dengan disetujui Perencana dengan seluruh biaya ditanggung Kontraktor.

4. Pekerjaan yang tidak memenuhi syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar-

gambar dan instruksi tertulis dari Perencana atau Pengawas harus diperbaiki dengan

semua biaya yang diperlukan untuk menjadi tanggung jawab Kontraktor,

5. Semua bahan yang akan dipakai atau digunakan untuk proyek ini harus mendapat

persetujuan dari Perencana.

6. Ukuran yang tertera dan tertulis pada gambar dan spesifikasi ini adalah ukuran jadi,

bukan ukuran bahan baku.

7. Apabila terdapat perbedaan antara gambar dengan spesifikasi ini maka, Kontraktor

wajib melaporkannya dengan tertulis kepada Perencana untuk dibuatkan putusannya.

Kontraktor tidak diperkenankan mengambil keputusan sendiri.

Pasal II PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN

I. U m u m

Sebelum melakukan pelaksanaan ditempat pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan

lapangan dari tanaman, akar-akar tumbuhan, puing-puing, bekas-bekas bangunan dan

pondasinya, serta material lain yang tidak digunakan. Areal pekerjaan yang disebut diatas

termasuk areal untuk kantor lapangan, akomodasi, alat-alat bantu sementara, sebagai

tertera dalam gambar rencana ataupun sesuai instruksi Engineer.

II. C l e a r i n g a. Pekerjaan clearing ini termasuk antaranya pemotongan tanaman / tumbuh-tumbuhan

sampai dengan akar-akarnya di dalam areal proyek, termasuk juga pembuangan semua

bekas dan sampahnya.

b. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, dan benda-benda lain yang dapat

mengganggu kegiatan pelaksanaan pembangunan proyek, harus dibongkar dan

dibuang. Kecuali hal-hal yang dijelaskan dalam gambar harus dibiarkan tetap.

Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal seperti itu.

Page 4: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  71 

c. Bila dijumpai pipa-pipa saluran yang sudah tidak dipergunakan lagi, maka pipa-pipa tadi

sedapat mungkin dibongkar, dan bila tidak mungkin harus harus disumbat, yang

kesemua langkah ini harus sepengetahuan dan seijin Engineer. Sedangkan bila

dijumpai instalasi-instalasi yang masih berfungsi seperti pipa air minum, pipa gas,

jaringan listrik, jaringan telepon dll, maka kontraktor wajib secepatnya melaporkan hal

tersebut kepada Engineer dan pihak berwenang lainnya untuk mendapat petunjuk-

petunjuk lebih lanjut dalam menanganinya.

d. Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran tersebut haruslah sedemikian rupa sehingga

menjamin barang-barang berharga yang berada di lapangan tidak rusak. Bila terjadi

kerusakan maka biaya reparasi ditanggung oleh pihak kontraktor.

e. Pemindahan semua material-material akibat pembongkaran puing-puing dan semua

yang merintangi pekerjaan, harus menuruti dan tunduk pada peraturan pemerintah.

Pasal III SETTING OUT

(1) Lokasi proyek ini telah disurvey / diukur oleh pihak Pemilik Proyek dengan hasil

sebagaimana tertera dalam gambar Rencana yang diberikan kepada Kontraktor pada

saat pemberian surat Perintah Kerja.

(2) Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan melakukan pengukuran ulang untuk

mencocokkan areal proyek dengan apa yang tertera pada gambar rencana. Survey

ulang tadi harus mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Posisi patok-patok dilapangan, jarak horisontal dan perbedaan tinggi antara tiap

patok.

b. Bangunan konstruksi-konstruksi lain, dan benda-benda yang berada dalam daerah

proyek, bentuk denah tanah (land configuration), dan hal lain yang perlu.

(3) Kontraktor wajib memberi report tertulis tentang hasil survey ulang yang dilakukannya.

Bila terjadi perbedaan-perbedaan, maka semua perbedaan tadi wajib dilaporkan kepada

Engineer untuk menentukan langkah selanjutnya, sedang peng-koreksian gambar

pengukuran harus dilakukan oleh kontraktor dengan diperiksa dan disetujui Engineer.

(4) Sebagai patokan dasar dari ketinggian lantai bangunan, maka peil Arsitektur untuk

lantai dasar ditentukan ketinggiannya adalah +/- 000 cm dari tanah dasar.

Page 5: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  72 

(5) Posisi, ketinggian, dan letak bangunan harus sesuai dengan gambar rencana, dengan

tidak ada bagian yang menyimpang dari posisi dan poros-poros bangunan.

(6) Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan ukuran tersebut dan selalu harus

berkonsultasi dengan Engineer untuk mendapatkan persetujuannya.

III. MEMBUAT SEROBONG KERJA DAN PENYIMPANAN MATERIAL

Untuk lebih memudahkan dalam proses pelaksanaan proyek ini hal yang perlu dipikirkan

adalah penempatan material maupun kantor sementara untuk Pelaksana. HaL ini perlu

agar bongkar muat material untuk pelaksanaan proyek dapat dilakukan dengan mudah

dan sebisa mungkin tempat kerja sementara maupun tempat penyimpanan material tidak

mengganggu aktifitas kerja kantor yang dibangun, dan yang paling penting mempercepat

kerja.

(1) Ukuran luas kantor Kontraktor dan pekerja dibangun secukupnya disesuaikan dengan

kebutuhan jumlah orang dan alat kerja yang ada. Dan mendapat persetujuan direksi di

lapangan.

(2) Khusus untuk tempat simpan material seperti pasir, kerikil harus dibuatkan kotak

simpan di pagar dinding agar masing-masing bahan tidak tercampur. Dan untuk bahan

bakar diletakkan ditempat yang jauh dan aman dari bahaya kebakaran dengan tidak

mengabaikan keamanan dan kebersihan lokasi penyimpanan. Semua penempatan

bahan-bahan tersebut juga harus mendapat persetujuan direksi di lapangan.

IV. PENYEDIAAN AIR DAN LISTRIK KERJA (1) Air untuk bekerja harus disediakan oleh kontraktor, baik yang diambil dari PDAM atau

lainnya, air harus bersih dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya dengan

dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium.

(2) Reservoir/bak air untuk kerja, berukuran minimal 4 m³ dan senantiasa terisi penuh.

(3) Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan diperoleh dari sambungan

sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya secukupnya

ataupun penggunaan genset diesel, harus mendapat persetujuan dari direksi di

lapangan.

Page 6: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  73 

V. PEKERJAAN BONGKARAN (1) Sebelum pekerjaan bongkaran dilaksanakan pelaksana harus benar-benar

memperhatikan gambar rencana renovasi yang telah ada, agar tidak terjadi kesalahan

bongkaran ruang yang akan direnovasi.

(2) Bila dalam pekerjaan pembongkaran dijumpai pipa-pipa saluran yang sudah tidak

dipergunakan lagi, maka pipa-pipa tadi sedapat mungkin dibongkar, dan bila tidak

mungkin harus harus disumbat, yang kesemua langkah ini harus sepengetahuan dan

seijin Engineer. Sedangkan bila dijumpai instalasi-instalasi yang masih berfungsi

seperti pipa air minum, pipa gas, jaringan listrik, jaringan telepon dll, maka kontraktor

wajib secepatnya melaporkan hal tersebut kepada Engineer dan pihak berwenang

lainnya untuk mendapat petunjuk-petunjuk lebih lanjut dalam menanganinya.

(3) Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran tersebut haruslah sedemikian rupa sehingga

menjamin barang-barang berharga yang berada di ruang yang akan di reovasi tidak

rusak. Bila terjadi kerusakan maka biaya reparasi ditanggung oleh pihak kontraktor.

Pasal IV PEKERJAAN TANAH

I. PEKERJAAN GALIAN

Sebelum Pekerjaan galian dilakukan, seluruh areal yang akan dipakai untuk tempat kerja

harus dibersihkan dari pohon, tanggul kayu, semak, bekas-bekas bangunan, dan benda-

benda yang tidak diperlukan sebelum memulai pekerjaan.

Kontraktor harus memeriksa dengan teliti mengenai posisi bangunan untuk mengamankan

patok-patok sumbu bangunan sebelum memulai pekerjaan pondasi khususnya penentuan

patok-patok untuk galian pondasi.

(1) Semua penggalian pondasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

(a) Penggalian biasa

Penggalian biasa adalah penggalian pada jenis-jenis tanah seperti tanah liat, lanau,

pasir, campuran tanah dengan koral atau batu yang agak besar (boulders), tetapi

bukan tipe rock atau weathered rock.

Page 7: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  74 

(b) Penggalian pada Weathered Rock (batuan pelapukan)

Penggalian pada weathered rock adalah penggalian pada semua material yang

memerlukan penghancuran terlebih dahulu, dengan alat berat atau alat pemecah

khusus lainnya, untuk dapat dilakukan penggalian dengan effisien.

(c) Penggalian pada Rock

Penggalian pada rock adalah penggalian pada material yang tidak dapat digali

tanpa melakukan peledakan (blasting) untuk memecah dan menghaluskan batuan

tadi (rock foundation atau rock fragment).

Khusus untuk proyek ini, semua jenis penggalian adalah termasuk type (a).

(2) Penggalian harus dilakukan dengan teliti sesuai gambar dan syarat-syarat yang sudah

ditentukan, baik mengenai kedalaman atau pun dimensinya harus sesuai dengan

gambar rencana yang disetujui Engineer. Lubang galian harus digali dengan kemiringan

yang seperlunya untuk keperluan stabilitas lereng galian, atau ditentukan lain oleh

Engineer.

(3) Penggalian pada kedalaman dibawah muka air tanah, harus dilakukan dengan bantuan

turap-turap kayu atau besi untuk menjaga kemungkinan longsornya dinding galian.

Harga satuan untuk penggalian jenis ini harus sudah termasuk semua material, upah,

dan semua biaya untuk penurapan, pompa dll.

(4) Semua ukuran-ukuran dan dasar galian harus diselesaikan dengan teliti hingga

mencapai ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian, dan kemiringan-kemiringan yang

direncanakan.

(5) Permukaan dasar galian pondasi harus bersih dan bebas dari material-material yang

dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah dalam mendukung beban yang

direncanakan. Kondisi dari dasar galian ini, bila dianggap perlu harus diperiksa oleh

Engineer.

(6) Semua perubahan volume dalam pekerjaan penggalian pondasi yang diakibatkan

modifikasi rencana pondasi, dapat mempengaruhi jumlah nilai pekerjaan untuk

pekerjaan-pekerjaan galian, beton, bekisting, dan urugan kembali, tetap didasarkan

pada harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Bill of Quantities.

(7) Bila kondisi tanah pada kedalaman rencana ternyata tidak baik dari segi daya dukung

tanah, Engineer dapat memerintahkan penggalian diteruskan atau memperbaiki kondisi

tanah tadi dengan batu pecah atau lapisan koral tebal 15 cm yang dipadatkan dengan

baik.

Page 8: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  75 

(8) Bila Kontraktor melakukan penggalian pondasi melebihi kedalaman rencana atau

ukuran lebar yang melebihi ukuran rencana, maka terhadap dasar galian pondasi

ataupun dinding galian pondasi harus dilakukan langkah perbaikan dengan lapisan

gravel seperti tersebut di atas atau memperbesar dimensinya, dengan beban biaya

Kontraktor sendiri.

II. URUGAN

(1) Seluruh pengurugan dan pemadatan harus dibawah pengawasan Engineer, yang harus

menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu sebelum digunakan. Engineer juga akan

mempersiapkan macam-macam test yang diperlukan sesuai standart ASTM dibawah

pengawasan seorang ahli atau laboratorium Mekanika Tanah yang ditunjuk. Kontraktor

tidak diperkenankan melakukan pengurugan tanpa seijin dari Engineer.

(2) Kecuali ditentukan lain oleh Engineer, urugan kembali dari galian pondasi baru dapat

dimulai paling cepat 48 jam setelah pembongkaran bekisting beton pondasi selesai

dilakukan.

(3) Material untuk urugan kembali bekas galian pondasi harus bermutu baik untuk bahan

urugan, yang didapat dari bekas galian itu sendiri ataupun mendatangkan dari tempat

lain yang kesemuanya harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Engineer.

Urugan harus dilakukan dengan lapis demi lapis yang dipadatkan dengan baik, dan

tebal lapisan maximum 30 cm. Pemadatan harus dilakukan dengan menggunakan

peralatan mekanis yang disetujui Engineer, dengan pemadatan minimumnya mencapai

nilai 90 % standart proctor.

(4) Kontraktor harus memperhatikan secara benar peil rencana urugan sesuai dengan

gambar rencana.

III. PEMADATAN

(1) Untuk mendapatkan hasil pemadatan sebesar 90 % Standart Proctor maka perlu

disediakan alat-alat percobaan :

a. Speedy moisture test

b. Cone penetrometer

Pengambilan sampel pada setiap jarak 10 (sepuluh) meter dengan jumlah minimal 2 (dua)

buah.

IV. PEMBUANGAN, MENDATANGKAN MATERIAL, DAN DRAINASE

(1) Material yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai bahan urugan, harus segera

dibuang ke luar sesuai pengarahan Engineer.

Page 9: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  76 

(2) Kelebihan material bekas galian setelah pengurugan kembali, harus diratakan dengan

mengaturnya secara baik sekitar pondasi. Sedangkan kelebihan material yang

didatangkan untuk urugan kembali harus dikeluarkan dari daerah tersebut atas biaya

Kontraktor sendiri.

(3) Kontraktor diwajibkan membuat saluran darurat selama pelaksanaan pekerjaan untuk

mengalirkan air dari lokasi proyek dengan tidak mengganggu lingkungannya setempat,

sesuai gambar rencana ataupun sebagaimana diinstruksikan oleh Engineer.

V. PEKERJAAN PANCANG ULIN 5.1 Pondasi dengan tiang pancang ulin.

5.1.1 Umum

Pasal ini mencakup pemancangan yang dikerjakan sesuai gambar dengan uraian dan syarat-syarat.

5.1.2 Material / bahan

a. Material yang digunakan adalah kayu ulin dengan dimensi 10x10 cm dan panjang 4 meter.

a. Kayu ulin harus cukup tua dan lurus.

b. Direksi/Konsultan Pengawas berhak untuk menolak kayu ulin yang dianggap tidak

memenuhi syarat.

5.1.3 Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pemancangan kayu ulin, kontraktor wajib

menyerahkan proposal prosedur pelaksanaan pekerjaan pemancangan kayu ulin

kepada konsultan dan pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

b. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga yang cukup ahli dan berpengalaman

dibidang tersebut.

c. Kontraktor harus melaksanakan pengukuran dan level lapangan untuk mendapatkan

titik-titik pancang ulin.

d. Pemancangan harus menggunakan penumbuk pancang yang berat minimal 40 kg

dan tinggi jatuh hamper rata-rata 0,5 meter.

c. Bagian paku yang ditumbuk hammer harus dilindungi dengan helm/topi besi/ring besi

agar permukaan tidak pecah.

d. batang kayu ulin harus tegak lurus masuk kedalam tanah.

e. Kedalaman pemancangan harus sesuai dengan gambar rencana.

Page 10: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  77 

f. Berita acara pelaksanaan pemancangan (kalendering) harus dilaksanakan

pencatatannya dengan seksama dan ditanda tangani oleh kontraktor dan disetujui

oleh engineer. Adapun data-data yang harus termasuk dalam pencatatan tersebut

adalah :

• Posisi Pancang Ulin

• Peil tanah dimana pile berada terhadap patok tetap.

• Dalamnya pemancangan (Pilling Depth) terhadap patok tetap

• Tingkat akhir pemancangan (Final Set per Blow)

• Deskripsi mengenai pancang

• Hambatan-hambatan yang ada selama pemancangan

• Waktu dan lama pelaksanaan

g. Apabila final set pengakhiran pemancangan belum tercapai, sedang kepala pile

sudah mendekati atau masuk permukaan tanah, maka Kontraktor harus meneruskan

pemancangan pile ini dengan Dolly sampai final set yang ditentukan tercapai.

5.1.4 Hambatan-hambatan

Segala hambatan dalam pemancangan kayu ulin ke dalam lapisan tanah harus

sudah diperhitungkan oleh Kontraktor baik dalam teknik pelaksanaan maupun biayanya.

a. Pembersihan Lapangan

Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala kotoran-kotoran, sisa

pemancangan dan lain-lain yang tertinggal dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Garansi Pelaksanaan

Penyimpangan dari ketentuan dalam spesifikasi ini tidak diperkenankan, segala

akibat dari penyimpanganyang timbul akibatnya akan menjadi tanggung jawab dari

kontraktor termasuk biaya-biaya perbaikkan yang diperlukan atas keputusan

Konsultan.

Pasal V PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON

I. LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan

pekerjaan ini dengan baik dan sempurna.

1.2 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan konstruksi beton.

Page 11: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  78 

II. PERSYARATAN BAHAN 1. STANDARDS

Semua ketentuan baik mengenai material maupun metode pemasangan dan juga

pelaksanaan pekerjaan beton harus mengikuti semua ketentuan dalam SK-SNI T-15-

1991-03, terkecuali bila dinyatakan atau diinstruksikan lain oleh Engineer. Bila terdapat

hal-hal yang tidak tercakup dalam Peraturan tadi, maka ketentuan-ketentuan berikut ini

dapat dipakai dengan terlebih dahulu memberitahukan dan memintakan ijin dari

Engineer. Adapun ketentuan-ketentuan tadi adalah sebagai berikut :

ASTM C 150 Portland Cement

ASTM C 33 Concrete Agregates

ASTM C 494 Chemical Admixtures for Concrete

ASTM A 615 Deformad and Plain Reinforcing Bars for Concrete Reinforcement

ASTM A 185 Welded Steel Wire Fabric for Concrete Reinforcement

2. SEMEN (a) Kecuali ditentukan lain oleh Engineer, semen yang digunakan adalah semen Type I

sesuai ASTM C 150, dan segala sesuatunya harus mengikuti ketentuan SK-SNI T-

15-1991-03. Semen yang digunakan harus merupakan produk dari satu pabrik yang

telah mendapat persetujuan Engineer terlebih dahulu.

(b) Kontraktor harus menunjukkan sertifikat dari produsen untuk setiap pengiriman

semen, yang menunjukkan bahwa produk tadi telah memenuhi sesuatu test

standard yang lazim digunakan untuk material itu.

(c) Engineer berhak untuk memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap

waktu sebelum dipergunakan dan dapat menyatakan untuk menerima atau tidak

semen-semen tersebut.

(d) Kontraktor harus menyediakan tempat/gudang penyimpanan semen pada tempat-

tempat yang baik sehingga semen-semen tersebut senantiasa terlindung dari

kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak, terutama sekali lantai tempat

penyimpanan tadi harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

(e) Semen dalam kantung-kantung semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari dua

meter. Tiap-tiap penerimaan semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga

dapat dibedakan dengan penerimaan-penerimaan sebelumnya. Pengeluaran semen

harus diatur secara kronologis sesuai dengan penerimaan. Kantung-kantung semen

yang kosong harus segera dikeluarkan dari lapangan.

Page 12: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  79 

(f) Kontraktor harus mengambil pengelola gudang yang cakap, yang mengawasi

gudang-gudang semen dan mengadakan catatan-catatan yang cocok dari

penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya.

Tindasan dari catatan-catatan harus disediakan untuk Engineer bila dikehendaki,

yaitu jumlah semen yang digunakan selama hari itu ditiap bagian kerja.

3. AIR UNTUK ADUKAN (a) Air yang digunakan untuk bahan adukan beton, adukan pemasangan dan grouting,

bahan pencuci agregat, dan untuk curing beton, harus air tawar yang bersih dari

bahan-bahan yang berbahaya bagi penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,

bahan organis, garam, silt (lanau), Kadar Silt (lanau) yang terkandung dalam air

tidak boleh lebih dari 2 % dalam perbandingan beratnya. Kadar sulfat maximum

yang diperkenankan adalah 0.5 % atau 5 gr/lt, sedangkan kadar chloor maximum

1,5 % atau 15 gr/lt.

(b) Kontraktor tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa, sumber air yang

berlumpur. Tempat pengambilan harus dapat menjaga kemungkinan terbawanya

material-material yang tidak diinginkan tadi. Sedikitnya harus ada jarak vertikal 0.5

meter dari permukaan atas air kesisi tempat pengambilan tadi.

(c) Apabila diadakan perbandingan test beton antara beton yang diaduk dengan

aquadest dibandingkan dengan beton yang diaduk menggunakan air dari suatu

sumber, dan hasilnya menunjukkan indikasi ketidakpastian dalam mutu beton

walaupun telah digunakan semen yang sama telah disetujui; maka air dari sumber

tadi tidak dapat dipakai bila hasil perbandingan test tadi menunjukkan harga-harga

yang berbeda lebih kecil dari 10 persen. Test tadi dapat dibandingkan dari mutu

kekuatan, dan juga dari waktu pengerasannya. Dallam keadaan ditolak ini,

Pemborong diwajibkan mencari sumber lain yang lebih baik dan dapat diterima dan

disetujui Engineer.

4. AGREGAT HALUS (PASIR) (a) Di dalam spesifikasi ini dipakai bermacam-macam jenis untuk pekerjaan bangunan

yang ditetapkan sebagai berikut :

Page 13: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  80 

1. Pasir buatan : Pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu.

2. Pasir alam : Pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai atau pasir

alam yang didapat dari persetujuan Engineer.

3. Pasir paduan : Paduan pasir buatan dan pasir alam dengan perbandingan

campuran sehingga dicapai gradasi (susunan butiran) yang

dikehendaki.

(b) Semua pasir alam yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembangunan harus

disediakan oleh Kontraktor dan dapat diperoleh dari sungai atau tempat lain sumber

alam yang disetujui. Jika pasir alam didapat dari sumber-sumber yang tidak dimiliki

atau tidak dikuasai Kontraktor, Kontraktor harus mengadakan persetujuan yang

perlu dengan pemiliknya dan harus membayar semua sewa atau lain-lain biaya

yang bersangkutan dengan hal tersebut.

(c) Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan sebagai

persetujuan keseluruhan untuk semua bahan yang diambil dari alam tersebut, dan

kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas satu demi satu dari bahan

sejenis yang dipakai dalam pekerjaan.

(d) Pasir untuk beton, adukan dan grouting harus merupakan pasir alam, pasir hasil

pemecahan batu dapat pula digunakan untuk mencampur agar didapat gradasi pasir

yang baik. Pasir yang dipakai harus mempunyai kadar air yang merata dan stabil,

dan harus terdiri dari butiran yang keras, padat, tidak terselaput oleh material lain.

(e) Pasir yang ditolak oleh Engineer, harus segera disingkirkan dari lapangan kerja.

Dalam membuat adukan baik untuk beton, plesteran ataupun grouting, pasir tidak

dapat digunakan sebelum mendapat persetujuan Engineer mengenai mutu dan

jumlahnya.

(f) Pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan tanah liat, alkali, bahan-

bahan organik dan kotoran-kotoran lainnya yang merusak. Berat subtansi yang

merusak tidak boleh lebih dari 5 %.

(g) Pasir beton harus mempunyai modulus kehalusan butir sesuai dengan persyaratan

pada SK-SNI T-15-1991-03.

Page 14: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  81 

5. AGREGAT KASAR (KORAL) (a) Agregat kasar untuk beton dapat berupa koral dari alam, batu pecah, atau campuran

dari keduanya. Koral yang dipakai harus mempunyai kadar air yang merata dan

stabil. Sebagaimana juga pada pasir, koral keras, padat, tidak porous, dan tidak

terselaput material lain. Dalam penggunaannya koral harus dicuci terlebih dahulu

dan diayak agar didapat gradasi sesuai yang dikehendaki, mempunyai modulus

kehalusan butir antara 6 sampai 7.5 atau bila diselidiki dengan saringan standart

harus sesuai dengan SK-SNI T-15-1991-03 dan material yang halus yaitu yang lebih

kecil dari 5 mm harus disingkirkan.

(b) Koral yang sudah tersedia tidak dapat langsung digunakan sebelum mendapat

persetujuan dari Engineer baik mengenai mutu ataupun jumlahnya.

(c) Kontraktor diwajibkan memperhatikan pengaturan komposisi material untuk adukan,

baik dengan menimbang ataupun volume, agar dapat dicapai mutu beton yang

direncanakan, memberikan kepadatan maximum, baik workability-nya, dan

memberikan kondisi watercement ratio yang minimum.

6. BAHAN PENCAMPUR (ADMIXTURES) Penggunaan bahan admixture harus dengan harus dengan ijin tertulis dari Engineer,

dan admixtures ini harus merupakan bagian yang integral dari adukan beton yang

dibuat.

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. TRANSPORTASI DAN PENIMBUNAN MATERIAL (a) Pengangkutan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga terlindung dari

lembab dan sinar matahari. Semen harus dikirim ke lapangan dalam jumlah yang

harus mendapat ijin dari Engineer terlebih dahulu, dengan memperhatikan kemajuan

pekerjaan beton.

(b) Segera setelah tiba dilapangan, semen harus disimpan dalam tempat penyimpanan

yang kering, terlindung, bebas pengaruh cuaca, mempunyai ventilasi baik. Lantai

tempat penimbunan sedikitnya harus berada 50 cm diatas tanah. Semua

kelengkapan dari tempat penyimpanan harus mendapat persetujuan Engineer dan

memungkinkan dilakukannya pemeriksaan dengan mudah.

(c) Semen dengan type dan asal yang berbeda harus disimpan pada tempat yang

berbeda pula. Semen dalam kantung-kantung harus ditumpuk dengan tinggi

tumpukan tidak lebih dari 13 kantung untuk periode sampai dengan 30 hari, atau

Page 15: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  82 

tinggi tumpukan maximumnya 7 untuk periode-periode yang lebih panjang. Semen

harus secepatnya digunakan segera setelah tiba dilapangan dan pengambilannya

dari tempat penyimpanannya harus berurutan hingga dapat dihindari tersimpannya

semen secara lama. Semen yang sudah rusak atau terkena lembab harus dengan

segera disingkirkan dari lapangan.

(d) Agregat yang berbeda harus disimpan secara terpisah dengan mempertimbangkan

kemungkinan terkena kotoran.

(e) Agregat yang telah tercemar ataupun berubah gradasinya akibat transportasi, harus

disingkirkan dan diganti dengan material yang lebih baik atas biaya kontraktor.

(f) Baja tulangan harus disimpan sedemikian rupa sehingga dapat dihindarinya baja

tulangan mengenai tanah. Bila baja tulangan telah mengalami kemunduran dalam

mutu akibat dari karat ataupun hal-hal lain akibat transportasi atau penyimpanan,

maka baja tadi tidak dapat digunakan. Batang baja dengan mutu dan ukuran yang

berbeda harus disimpan secara terpisah dan diberi label tentang mutunya dari test

pabrik.

2. PERBANDINGAN ADUKAN (a) Kontraktor harus bertanggung jawab atas mutu adukan beton yang di buatnya, dan

harus merencanakan perbandingan adukan agar didapatkan hasil sesuai yang

diminta dalam spesifikasi.

(b) Sedikitnya 8 minggu sebelum dimulainya pekerjaan pengecoran beton, kontraktor

mengajukan usulan komposisi adukan yang akan digunakannya pada Engineer.

Asal usul dan gradasi dari agregat, komposisi adukan, metode pengadukan yang

dipakai, metode pengecoran, harus turut diberitahukan kepada Engineer. Setelah itu

kontraktor harus mengadakan trial test (percobaan pendahuluan), dengan membuat

suatu percobaan adukan yang hasilnya dapat diketahui sebelum pelaksanaan

pekerjaan pengecoran. Test yang diadakan harus dilakukan dengan diawasi

Engineer, dan menggunakan peralatan, bahan, metode yang sesuai dengan kondisi

yang akan dipakai nantinya dalam pelaksanaan pekerjaan.

(c) Adukan percobaan harus dimodifikasi dan diulangi sampai pihak Engineer puas

dengan kenyataan bahwa material dan prosedur yang digunakan akan

menghasilkan beton dangan kekuatan dan kondisi sesuai dengan spesifikasi yang

diminta. Kekuatan dari beton yang disyaratkan harus dibuktikan dengan mengambil

kubus test untuk ditest di laboratorium; yang kesemuanya harus memenuhi

ketentuan-ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03. Tidak satupun komposisi adukan

Page 16: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  83 

beton yang dapat digunakan dalam pekerjaan sebelum mendapat persetujuan dari

Engineer. Untuk selanjutnya komposisi adukan beton yang digunakan harus

berdasar pada hasil adukan percobaan yang telah disetujui.

(d) Komposisi adukan dapat diubah dalam periode pelaksanaan pekerjaan oleh

Engineer dengan berdasar pada hasil test pada agregat dan test beton yang sudah

selesai dikerjakan.

(e) Penggunaan material dan komposisi adukan yang konsisten, harus diterapkan agar

tercapai hal-hal sebagai berikut :

• Kekuatan beton rencana yaitu beton K-225.

• Beton yang padat, kedap air, dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan

lingkungan.

• Pengaruh kembang susut yang kecil.

(f) Pada penggunaan adukan beton “ready mix”, Kontraktor harus mendapat ijin lebih

dahulu dari Engineer, dengan terlebih dahulu mengajukan calon nama dan alamat

supplier untuk beton ready mix tadi. Dalam hal ini Kontraktor tetap bertanggung

jawab penuh bahwa adukan yang disupply benar-benar memenuhi syarat-syarat

dalam spesifikasi ini serta menjamin homogenitas dan kualitas yang kontinu pada

setiap pengiriman. Segala test kubus yang harus dilakukan dilapangan harus tetap

dijalankan, dan Engineer akan menolak supply beton ready mix bilamana diragukan

kualitasnya. Semua resiko dan biaya sebagai akibat dari hal tersebut di atas,

sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

3. T E S T I N G (a) Testing mutu beton harus dilakukan Kontraktor dengan diawasi Engineer. Kontraktor

harus menyiapkan segalanya agar semua proses pengawasan dan pengambilan

sample dapat diawasi Engineer dengan mudah dan dapat diawasi dengan baik dan

mudah didekati selama periode proyek. Pengambilan sample harus sesuai dan

mengikuti ketentuan-ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03. Benda uji yang

dipergunakan harus berupa kubus 15 x 15 x 15 cm3, dimana cetakan untuk benda

uji ini harus terbuat dari besi sehingga bisa didapat benda uji yang sempurna.

(b) Evaluasi dari kualitas beton akan dilakukan oleh Engineer untuk dapat dinyatakan

suatu pekerjaan beton mutunya dapat memenuhi Spesifikasi, dan juga untuk

menolak pekerjaan beton yang sudah dilakukan, dan termasuk menentukan perlu

atau tidaknya merubah komposisi adukan beton.

Page 17: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  84 

(c) Pengujian beton yang dilakukan adalah meliputi test kekuatan (crushing test) dan

slump test. Kesemua test ini harus mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-

03. Tentang jumlah dan waktu pelaksanaan pengambilan kubus test, selain

mengikuti ketentuan-ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03, juga harus dilakukan

bilamana ditentukan oleh Engineer demi pertimbangan kondisi pelaksanaan. Semua

hasil pemeriksaan kubus (crushing test) harus sesegera mungkin disampaikan

kepada Engineer.

(d) Slump test harus dilakukan pada setiap akan memulai pekerjaan pengecoran, dan

dilakukan sebagaimana ditentukan dalam SK-SNI T-15-1991-03. Toleransi dalam

kekentalan adukan harus dalam batas-batas sebagai berikut :

10 mm untuk nilai Slump yang ditentukan kurang dari 80 mm

5 mm untuk nilai Slump yang ditentukan 80 mm atau lebih

Nilai Slump yang disebutkan dalam 10.(4) harus dicapai dalam pelaksanaan

sesungguhnya di pelaksanaan pengecoran.

(e) Bila ternyata hasil test kubus beton menunjukkan tidak tercapainya mutu yang

disyaratkan, maka Engineer berhak untuk memerintahkan hal-hal sebagai berikut :

• Mengganti komposisi adukan untuk pekerjaan yang tersisa.

• Memperlama proses penjagaan dalam masa pengerasan beton.

• Non-destructive testing.

• Core drilling.

• Test-test lain yang dianggap relevan dengan masalahnya.

Perlu diperhatikan bahwa semua prosedur dan ketentuan-ketentuan dalam SK-SNI

T-15-1991-03 harus tetap diikuti.

(f) Apabila setelah dilakukan langkah-langkah sebagaimana disebutkan diatas, dan

ternyata mutu beton memang tetap tidak dapat memenuhi Spesifikasi, maka

Engineer berhak memerintahkan pembongkaran beton yang dinyatakan tidak

memenuhi syarat tadi sesegera mungkin.

(g) Semua biaya pengambilan sample, pemeriksaan, pembongkaran, pekerjaan

perbaikan, dan pekerjaan pembuatan kembali konstruksi beton yang dibongkar tadi,

sepenuhnya menjadi beban kontraktor.

Page 18: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  85 

4. PENGADUKAN (a) Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan menggunakan alat pengaduk

mekanis (beton mollen) yang harus selalu berada dalam kondisi baik; sehingga

dapat dihasilkan mutu adukan yang homogen. Jumlah tiap bagian dari komposisi

adukan beton harus diukur dengan teliti sebelum dimasukkan ke dalam alat

pengaduk, dan diukur dapat berdasarkan berat atau volume.

(b) Pengadukan beton harus dilakukan dengan alat pengaduk yang mempunyai

kapasitas minimum 0.2 m3 dengan waktu tidak kurang dari 1 ½ menit setelah

semua bahan adukan beton dimasukkan dengan segera, kecuali air yang dapat

dimasukkan sebagian lebih dahulu. Engineer berhak untuk memerintahkan

memperpanjang proses pengadukan bila ternyata hasil adukan yang ada gagal

menunjukkan beton yang homogen seluruhnya, dan kekentalannya tidak merata.

Adukan beton yang dihasilkan dari proses pengadukan tadi harus mempunyai

komposisi dan kekentalan yang merata untuk keseluruhannya.

(c) Air untuk pencampur adukan beton dapat diberikan sebelum dan sewaktu

pengadukan dengan kemungkinan penambahan sedikit air pada waktu proses

pengeluaraan dari adukan yang dapat dilakukan berangsur-angsur. Penambahan air

yang berlebihan yang dimaksudkan untuk menjaga kekentalan yang disyaratkan,

tidak dapat dibenarkan. Mesin pengaduk yang menunjukkan hasil yang tidak

memuaskan, harus segera diperbaiki atau diganti dengan yang baik lainnya. Pada

alat pengaduk yang ditempatkan secara sentral, atau pada mixing plants, Kontraktor

harus menyediakan sarana agar proses pengadukan dapat diawasi dengan baik dari

tempat yang tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan pengadukan. Alat pengaduk

tidak boleh digunakan untuk mengaduk adukan dengan volume yang melebihi

kapasitasnya, kecuali diinstruksikan Engineer.

(d) Alat pengaduk yang digunakan harus menunjukkan dengan jelas data-data dari

pabriknya yang menunjukkan :

• Gross volume dari ruang pengaduk.

• Maximum kecepatan pengadukan.

• Minimum dan maximum kecepatan pengadukan dengan disertai data-data

tentang ruang pengaduk, sirip pengaduk dll.

(e) Alat pengaduk (beton molen) harus benar-benar kosong dan bersih sebelum diisi

bahan-bahan untuk mengaduk beton, dan harus segera dicuci bersih setelah selesai

mengaduk pada suatu pengecoran. Pada saat memulai adukan yang pertama pada

Page 19: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  86 

suatu pengecoran dengan beton mollen yang sudah bersih, pengadukan yang

pertama harus mengandung koral dengan jumlah perbandingan separuh dari jumlah

perbandingan normalnya untuk menjaga adanya material halus dan semen yang

tertinggal melekat pada bagian dalam beton mollen. Juga lama pengadukan dengan

kondisi pertama ini harus dilakukan dengan sedikitnya satu menit lebih lama dari

waktu pengadukan normal.

(f) Pengadukan adukan dengan cara manual tidak diperkenankan, terkecuali untuk

suatu jumlah yang kecil sekali dan hal inipun diperkenankan setelah mendapat

persetujuan dari Engineer. Pengadukan dengan manual (hand mixing) ini harus

dilakukan pada suatu platform yang mempunyai tepi-tepi penghalang. Pada proses

pengadukan ini, bahan-bahan yang akan diaduk harus diaduk dulu secara kering

dengan sedikitnya 3 (tiga) kali pengadukan, untuk kemudian air pencampurnya

disemprotkan dengan selang air, dan setelah itu dilakukan pengadukan kembali

dengan sedikitnya 3 (tiga) kali pengadukan sampai didapat suatu adukan yang

benar-benar merata. Dalam pengadukan kembali ini kekentalannya dapat dinaikkan

dengan 10 persen, serta tidak diperkenankan melakukan pengadukan dengan cara

ini untuk suatu jumlah yang lebih dari ½ m3 diaduk sekaligus.

5. TRANSPORTASI (a) Adukan beton dari tempat pengaduk harus secepatnya diangkut ketempat

pengecoran dengan cara yang sepraktis mungkin yang metodenya harus mendapat

persetujuan Engineer terlebih dahulu. Methode yang dipakai harus menjaga jangan

sampai terjadi pemisahan bahan-bahan campuran beton (segregation), kehilangan

unsur-unsur betonnya, dan harus dapat menjaga tidak timbulnya hal-hal negatif

yang diakibatkan naiknya temperatur ataupun berubahnya kadar air pada adukan.

Adukan yang diangkut harus segera dituangkan pada formwork (bekisting) yang

sedekat mungkin dengan tujuan akhirnya untuk menjaga pengangkutan lebih lanjut;

serta pula penuangan adukan tidak boleh dengan menjatuh bebaskan adukan

dengan tinggi jetuh lebih dari satu meter.

(b) Alat-alat yang digunakan untuk mengangkut adukan beton harus terbuat dari metal,

permukaannya halus dan kedap air.

(c) Adukan beton harus sampai ditempat dituangkan dengan kondisi benar-benar

merata (homogen). Slump test yang dilakukan untuk sample yang diambil pada saat

Page 20: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  87 

adukan dituangkan ke bekisting, harus tidak melewati batas-batas toleransi yang

ditentukan pada pasal 10.(4)

6. PENGECORAN

(a) Sebelum adukan beton dituangkan pada acuannya, kondisi permukaan dalam dari

bekisting atau tempat beton dicorkan harus benar-benar bersih dari segala macam

kotoran. Semua bekas-bekas beton yang tercecer pada baja tulangan dan bagian

dalam bekisting harus dengan segera dibersihkan.

(b) Juga air tergenang pada acuan beton atau pada tempat beton akan dicorkan harus

segera dihilangkan. Aliran air yang dapat mengalir ketempat beton dicor, harus

dicegah dengan mengadakan drainage yang baik atau dengan metode lain yang

disetujui Engineer, untuk mencegah jangan sampai beton yang baru dicor menjadi

terkikis pada saat atau setelah proses pengecoran.

(c) Pengecoran tidak boleh dimulai sebelum kondisi bekisting, tempat beton dicor,

kondisi permukaan beton yang berbatasan dengandaerah yang akan dicor, dan juga

keadaan pembesian selesai diperiksa dan disetujui oleh Engineer. Setelah diperiksa

dan disetujui Engineer, maka pekerjaan yang dapat dilakukan hanyalah pekerjaan

dalam atau terhadap bekisting sampai selesainya pengecoran beton pada daerah

yang telah disetujui; terkecuali dengan seijin Engineer.

(d) Pada tiap pengecoran, Kontraktor diwajibkan menempatkan seorang tenaga

pelaksananya yang berpengalaman baik dalam pekerjaan beton, dan pelaksana ini

harus hadir, mengawasi, dan bertanggung jawab atas pekerjaan pengecoran.

Sedang semua pekerjaan pengecoran harus dilakukan oleh tenaga-tenaga pekerja

yang terlatih, yang jumlahnya harus mencukupi untuk menangani pekerjaan

pengecoran yang dilakukan.

(e) Tidak diperkenankan melakukan pengecoran untuk suatu bagian dari pekerjaan

beton yang bersifat permanen tanpa dihadiri Engineer atau wakil dari Engineer

(inspector).

(f) Kontraktor harus mengatur kecepatan kerja dalam menyalurkan adukan beton agar

didapat suatu rangkaian kecepatan baik mengangkut, meratakan, dan memadatkan

adukan beton dengan suatu kecepatan yang sama dan menerus.

(g) Mengencerkan adukan beton yang sudah diangkut sama sekali tidak

diperkenankan. Adukan beton yang sudah terlanjur agak mengeras tapi belum

dicorkan, harus segera dibuang.

Page 21: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  88 

(h) Seluruh pekerjaan pengecoran beton harus diselesaikan segera sebelum adukan

betonnya mulai mengeras. Dan segala langkah perlindungan harus segera

dilakukan terhadap beton yang baru dicor, dimulai saat-saat beton belum mengeras.

(i) Dalam hal terjadi kerusakan alat pada saat pengecoran, atau dalam hal

pelaksanaan suatu pengecoran tidak dapat dilaksanakan dengan menerus,

Kontraktor harus segera memadatkan adukan yang sudah dicorkan sampai suatu

batas tertentu dengan kemiringan yang merata dan stabil saat beton masih dalam

keadaan plastis. Bidang pengakhiran ini harus dalam keadaan bersih dan harus

dijaga agar berada dalam keadaan lembab sebagaimana juga pada kondisi untuk

construction joint, sebelum nantinya dituangkan adukan yang masih baru. Bila

terjadi penyetopan pekerjaan pengecoran yang lebih lama dari satu jam, pekerjaan

harus ditangguhkan sampai suatu keadaan dimana beton sudah dinyatakan mulai

mengeras yang ditentukan oleh pihak Engineer.

(j) Beton yang baru selesai dicor, harus dilindungi terhadap rusak atau terganggu

akibat sinar matahari ataupun hujan. Juga air yang mungkin mengganggu beton

yang sudah dicorkan harus ditanggulangi sampai suatu batas waktu yang disetujui

Engineer terhitung mulai pengecorannya. Tidak sekalipun diperkenankan melakukan

pengecoran beton dalam kondisi cuaca yang tidak baik untuk proses pengerasan

beton tanpa suatu upaya perlindungan terhadap adukan beton, hal ini bisa dalam

terjadi baik dalam keadaan cuaca yang panas sekali, atau dalam keadaan hujan.

Perlindungan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal ini harus mendapat

persetujuan Engineer.

7. PEMADATAN DAN ADUKAN BETON

(a) Adukan beton harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan yang maximum

sehingga didapat beton yang terhindar dari rongga-rongga yang timbul antara celah-

celah koral, gelembung udara, dan adukan tadi harus benar-benar memenuhi ruang

yang dicor dan menyelimuti seluruh benda yang seharusnya tertanam dalam beton.

Selama proses pengecoran, adukan beton harus dipadatkan dengan menggunakan

vibrator yang mencukupi keperluan pekerjaan pengecoran yang dilakukan.

Kekentalan adukan beton dan lama proses pemadatan harus diatur sedemikian rupa

agar dicapai beton yang bebas dari rongga, pemisahan unsur-unsur pembentuk

beton.

Page 22: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  89 

(b) Beton yang sedang mengeras harus selalu dibasahi mulai dari selesai pengecoran

dengan sedikitnya selama 2 (dua) hari. Pembasahan harus dilakukan dengan

menutup permukaan beton dengan kain atau material lain yang basah agar tetap

lembab. Air yang digunakan untuk keperluan ini harus sama mutunya dengan air

untuk bahan adukan beton.

8. PERBAIKAN BETON (a) Segera setelah bekisting dibuka, kondisi beton harus diperiksa Engineer. Bila

dianggap oleh Engineer perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan atau

pembongkaran, maka langkah tadi harus sepenuhnya dikerjakan atas beban biaya

Kontraktor.

(b) Langkah-langkah perbaikan beton harus dilakukan oleh tenaga yang benar-benar

ahli. Hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain yang menyangkut hal-hal yang kurang

baik pada permukaan beton terutama untuk kebutuhan finishing. Kecuali dinyatakan

lain, maka pelaksanaan pekerjaan perbaikan ini harus diselesaikan dalam waktu 24

jam semenjak pembukaan bekisting. Tonjolan di permukaan beton harus

dihilangkan.

(c) Kondisi beton yang ternyata rusak akibat adanya rongga yang membahayakan dan

permukaan cekung yang berlebihan, dapat mengakibatkan perintah dibongkarnya

beton tadi untuk kemudian dilakukan pembersihan dan pengecoran ulang. Batas-

batas daerah yang harus dibongkar tadi akan ditentukan oleh pihak Engineer, begitu

juga langkah pengecoran dan material yang akan digunakan.

9. J O I N T S (a) Lokasi dan type dari construction joints harus sesuai dengan pada gambar rencana

atau sebagaimana ditentukan Engineer. Penambahan construction joint yang

dikehendaki Kontraktor demi pertimbangan pelaksanaan, harus mendapat

persetujuan Engineer terlebih dahulu. Penentuan letak joint tadi harus

memperhatikan pola gaya-gaya yang bekerja ataupun untuk menghindari terjadinya

retak.

(b) Pengecoran beton harus dilakukan secara menerus tanpa berhenti. Bila terjadi

penghentian dalam pengecoran pada suatu lokasi dimana pada pengecoran

nantinya, beton baru tidak akan dapat tercampur dengan beton lama, maka batas

Page 23: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  90 

tadi harus diperlakukan seperti construction joints, dimana permukaan construction

joints harus dikasarkan, dibersihkan dengan air hingga bersih.

Pasal VI BEKISTING (ACUAN BETON)

I. LINGKUP PEKERJAAN

a. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan

pekerjaan ini dengan baik dan sempurna.

b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan begesting.

II. PERSYARATAN BAHAN 1. MATERIAL

(1) Material untuk bekisting dapat dibuat dari tripleks 9 mm, kayu, besi, atau material

lain yang disetujui oleh Engineer. Semua type material tadi bila digunakan tetap

harus memenuhi kebutuhan untuk bentuk, ukuran, kualitas dan kekuatan, sehingga

didapat hasil beton yang halus, rata, dan sesuai dimensi yang direncanakan.

(2) Bekisting yang digunakan untuk beton exposed, harus benar-benar mempunyai

permukaan yang halus.Jika digunakan bekisting multipleks, sambungan antara

tepi-tepi bekisting harus dibuat dengan diprofil hingga didapat permukaan dalam

bekisting yang benar-benar rata sesuai yang direncanakan.

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 1. U M U M

(a) Kontraktor harus menyerahkan kepada Engineer semua perhitungan dan gambar

rencana bekistingnya untuk mendapat persetujuan bilamana diminta Engineer,

Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai. Dalam hal bekisting ini, walaupun

Engineer telah menyetujui untuk digunakannya suatu rencana bekisting dari

kontraktor, segala sesuatunya yang diakibatkan oleh bekisting tadi tetap

sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

(b) Bekisting harus benar-benar menjamin agar air yang terkandung dalam adukan

beton tidak hilang atau berkurang. Konstruksi bekisting harus cukup kaku, dengan

pengaku-pengaku (bracing) dan pengikat (ties) untuk mencegah terjadinya

pergeseran ataupun perubahan bentuk yang yang diakibatkan gaya-gaya yang

Page 24: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  91 

mungkin bekerja pada begetting tadi. Hubungan-hubungan antara bagian begisting

harus menggunakan alat yang memadai agar didapat bentuk dan kekakuan yang

baik. Pengikatan bagian begesting harus dilakukan horizontal dan vertical. Semua

bekisting harus direncanakan agar dalam proses pembukaan tanpa memukul atau

merusak beton. Untuk pengikatan dalam beton harus menggunakan batang besi

dan murnya.

(c) Semua material yang selesai digunakan sebagai bekisting harus dibersihkan

dengan teliti sebelum digunakan kembali, dan bekisting yang telah digunakan

berulang kali dan kondisinya sudah tidak dapat diterima Engineer, harus segera

disingkirkan untuk tidak dapat dipergunakan lagi atau bilamana mungkin diperbaiki

agar kembali sempurna kondisinya.

(d) Semua pekerjaan sudut-sudut beton, bilamana tidak dinyatakan lain dalam gambar

harus ditakik 25 mm.

2. PEMBASAHAN & MEMINYAKI BIDANG BEKISTING (a) Bagian dalam dari bekisting besi dan kayu boleh dipoles dengan non-staining

mineral oil dengan sepengetahuan Engineer. Pelumasan tadi harus dilakukan

dengan hati-hati agar cairan tadi tidak mengenai bidang dasar pondasi dan juga

pembesian.

(b) Bekisting kayu bilamana tidak dipoles minyak seperti tersebut diatas, harus

dibasahi hingga benar-benar basah sebelum pengecoran beton.

3. PEMBONGKARAN BEKISTING (a) Secara umum, kecuali dinyatakan lain oleh Engineer, semua bekisting harus

disingkirkan dari permukaan beton. Untuk memungkinkan tidak terganggunya

kemajuan pekerjaan dan dapat dengan segera dilakukan langkah perbaikan, bila

perlu bekisting harus secepatnya dibongkar segera setelah beton mempunyai

kekerasan dan kekuatan seperlunya. Bekisting untuk bagian atas dari bidang beton

yang miring, harus segera dibongkar setelah beton mempunyai kekakuan untuk

mencegah berubahnya bentuk permukaan beton. Bilamana diperlukan perbaikan

pada bidang atas beton yang miring, maka perbaikan tadi harus sesegera mungkin,

dan dilanjutkan dengan langkah-langkah penjagaan pada proses pengerasan beton

(curing).

(b) Pembukaan bekisting tidak diperkenankan dilakukan sebelum beton mencapai

umur sesuai daftar dibawah ini setelah pengecorannya dan sebelum beton

Page 25: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  92 

mengeras untuk menahan gaya-gaya yang akan ditahannya. Pembongkaran

bekisting harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah timbulnya kerusakan

pada beton. Bilamana timbul kerusakan pada beton pada saat pembongkaran

bekisting, maka langkah perbaikannya harus sesegera mungkin dilakukan.

Daftar ketentuan diperkenankannya dibuka suatu bekisting bila dihitung sejak selesai

pengecoran

• Sisi-sisi balok, dinding & kolom yang tidak dibebani 2 hari

• Plat beton (penyangga tidak dibuka) 3 hari

• Tiang-tiang penyangga plat bila plat tidak mendapat beban 14 hari

• Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani 21 hari

• Tiang-tiang penyangga cantilever 28 hari

Untuk kondisi-kondisi dimana plat dan balok yang masih ada sistim lantai diatasnya,

maka pembukaan bekisting dan penyangganya harus dengan persetujuan Engineer,

dimana dalam hal ini segala kemungkinan beban yang akan bekerja serta umur beton

yang terbebani harus ditinjau dengan teliti.

Pasal VII PEKERJAAN BESI BETON

I. LINGKUP PEKERJAAN

a. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan

pekerjaan ini dengan baik dan sempurna.

b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan besi beton.

II. PERSYARATAN BAHAN

1. BAJA TULANGAN (a) Baja tulangan harus memenuhi ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03 dengan

mutu U-39 (tegangan leleh karakteristik = 3900 kg/cm2) untuk diameter lebih besar

dari 12 mm; sedangkan untuk diameter yang lebih kecil digunakan mutu U-24

(tegangan leleh karakteristik = 2400 kg/cm2).

Page 26: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  93 

(b) Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut :

• Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak/minyak, karat, dan tidak bercacat

seperti retak dll.

• Untuk mutu U-39 harus digunakan profil baja tulangan deformed (deformed-bar).

(c) Kontraktor harus mengadakan pengujian mutu beton baja yang akan dipakai sesuai

dengan petunjuk dari Engineer. Batang percobaan diambil dengan disaksikan

Engineer sejumlah minimum 3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis baik mutu maupun

pengiriman massal atau bilamana terjadi keraguan terhadap mutu baja yang dikirim

ke proyek. Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung

jawab kontraktor. Sedangkan panjang setiap benda uji adalah 100 cm.

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 1. PERATURAN STANDART

Pemasangan besi tulangan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam SK-SNI

T-15-1991-03. Besi beton harus dipasang sebagaimana pada gambar rencana atau

seperti yang diinstruksikan Engineer. Terkecuali sebagaimana yang dinyatakan pada

gambar atau diinstruksikan Engineer, pengukuran pada pemasangan besi tulangan

harus dilakukan terhadap as dari besi tulangan. Besi tulangan yang terpasang harus

sesuai ukuran, bentuk, panjang, posisi, dan banyaknya, dan akan diperiksa setelah

kondisi terpasang.

2. PEMBERSIHAN Sebelum besi dipasang, besi beton harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat,

kotoran lemak, atau material lain yang seharusnya tidak melekat pada besi beton tadi

dan dapat mengurangi atau menghilangkan lekatan antara beton dan besi beton. Dan

kebersihan ini harus tetap dijaga sampai proses pengecoran beton.

3. PEMBENGKOKAN Besi beton harus dibentuk dengan teliti hingga tercapai bentuk dan dimensi sesuai

gambar rencana atau bending schedules yang disiapkan oleh Kontraktor dan disetujui

Engineer. Semua proses pembengkokan harus dilakukan dengan cara lambat, tekanan

yang konstan. Kesemua ujung-ujung pembesian harus mempunyai kait sebagaimana

ditentukan dalam SK-SNI T-15-1991-03. Pembengkokan dengan cara dipanasi hanya

dapat dibenarkan apabila telah mendapat ijin dari Engineer.

Page 27: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  94 

4. PELURUSAN Besi tulangan tidak boleh dibengkokan dengan cara yang dapat menyebabkan

kerusakan pada besi beton. Besi tulangan dengan kondisi yang tidak lurus atau

dibengkok dengan tidak sesuai gambar tidak diperkenankan dipakai.

5. PEMASANGAN (a) Besi beton harus dipasang dengan teliti agar sesuai dengan gambar rencana, dan

harus diikat dengan kuat dengan menggunakan kawat pengikat dan didudukkan

pada support dari beton atau besi ataupun dengan hanger agar posisinya tidak

berubah selama proses pemasangan dan pengecoran. Pengikat dan tumpuan dari

besi tadi tidak boleh menyentuh bidang bekisting dalam hal beton yang dicor adalah

beton exposed. Bila besi tulangan didudukan pada blok beton kecil, blok tadi harus

dibuat dari beton yang mutunya sama dengan beton rencana dan bentuknya harus

menjamin didapatnya permukaan beton yang baik.

(b) Kekakuan pada pemasangan besi beton harus menjamin agar tidak berubah

bentuk dan tempat bila pekerja berjalan atau memanjat pembesian tadi.

(c) Ujung-ujung dari kawat pengikat harus ditekuk kearah dalam beton dan tidak

diperkenankan mengarah keluar. Selama proses pengecoran beton, Kontraktor

harus menyediakan tenaga-tenaga pekerja yang khusus mengawasi dan

memperbaiki pembesian dari kemungkinan tergeser atau berubah bentuk karena

hal-hal yang mungkin timbul; dan hal-hal tadi harus cepat diperbaiki sebelum

pengecoran mencapai daerah tersebut.

(d) Pemasangan besi beton harus mengingat syarat jarak bersih antar tulangan, atau

antar tulangan dan angkur, atau antara benda-benda metal tertanam sebagaimana

yang ditentukan dalam SK-SNI T-15-1991-03.

6. SELIMUT BETON

Besi beton harus dipasang dengan minimum selimut beton (concrete cover)

sebagaimana gambar rencana atau sebagaimana ditentukan Engineer. Dalam segala

hal tebal selimut beton tidak boleh diambil kurang dari 20 mm.

Page 28: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  95 

7. SAMBUNGAN LEWATAN (SPLICING) (a) Sambungan lewatan harus dibuat sesuai gambar rencana instruksi Engineer, atau

minimal mengikuti ketentuan dalam SK-SNI T-15-1991-03.

(b) Bilamana dirasa perlu untuk melakukan sambungan lewatan pada posisi lain dari

posisi pada gambar rencana, posisi tersebut harus ditentukan oleh Engineer.

Sambungan ini tidak diperkenankan diletakkan pada lokasi tegangan yang

maximum, dan penyambungan pada besi beton yang letaknya bersebelahan agar

dilaksanakan dengan bergeser posisinya (staggered). Bilamana dikehendaki suatu

panjang yang tanpa sambungan, panjang dari batang tadi harus dibuat sepanjang

yang bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan panjang sambungan lewatan

sebagaimana ditentukan dalam SK-SNI T-15-1991-03 terkecuali ditentukan lain.

Pasal VIII PEKERJAAN DINDING

A. Pekerjaan Dinding Batu Bata

1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang

diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan

yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh

detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi

Pengawas.

2. Persyaratan bahan a. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan disetujui

Direksi Pengawas. Syarat-syarat batu bata harus memenuhi ketentuan-ketentuan

dalam NI-10.

b. Batu bata yang digunakan ukuran 10 x 10 x 20 cm dengan mutu terbaik, siku dan

sama ukuran, sama warna serta disetujui Direksi Pengawas.

c. Semen portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan

memenuhi syarat-syarat dalam NI-8.

Page 29: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  96 

d. Pasir aduk harus memenuhi NI-3

e. Air untuk adukan pasangan, harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak,

asam, base serta memenuhi PUBI-1982.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang digunakan, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas minimal 3 (tiga) contoh dari hasil

produk yang berlainan untuk mendapatkan persetujuannya.

b. Seluruh dinding dari pasangan batu menggunakan adukan 1pc : 4 pasir pasang,

kecuali pasangan batu bata semen raam.

c. Untuk dinding semen raam/rapat air, adukan yang digunakan 1 pc : 2 pasir pasang,

yakni pada dinding dari atas permukaan sloof/balok sampai 50 cm diatas

permukaan lantai setempat.

B. Pekerjaan Plesteran Dinding 1. Lingkup Pekerjaan

a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan

pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan

sempurna.

b. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam

dan bagian luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Semen portland yang digunakan harus dari satu produk, mutu I dan yang disetujui

Direksi Pengawas serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8.

b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 dan PUBI-1982.

c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.

d. Campuran (agregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan

bebas dari segala macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan 1,6 - 2,0 mm.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran 1 Pc : 4 pasir, kecuali

pada dinding batu bata semen raam/rapat air.

Page 30: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  97 

b. Pada dinding batu bata semen raam/rapat air diplester dengan aduk campuran 1

PC : 2 pasir

c. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan

seperti yang disyaratkan.

d. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetapi dibutuhkan untuk

penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari

jenisnya dan disetujui Direksi Pengawas.

e. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam

kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan

tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.

f. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung bersih.

Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi

sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.

g. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas

untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari

pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui diganti dengan material lain

yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan. Sebelum

memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah disiapkan

apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.

h. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah

disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk di mulainya pekerjaan.

i. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,

Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi Pengawas. Kontraktor tidak

diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum

kelainan/perbedaan diselesaikan.

j. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai

yang ditunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm

harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran,

pada bagian pekerjaan yang diijinkan Direksi Pengawas.

k. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain (kosen dan lain sebagainya),

dibuat naat (tali air) lebar minimal 7 mm dalam 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.

l. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan

campuran yang homogen, acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari

(kering betul).

Page 31: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  98 

m. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak

terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering

dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang

bisa mencegah penyerapan air secara cepat.

n. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang/mengganti bila ada kerusakan yang

terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor

selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik/Pemakai.

C. Pekerjaan Dinding Dilapisi Keramik 1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan

hasil yang baik.

b. Pekerjaan dinding keramik ini meliputi detail yang disebut/ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai petunjuk Perencana/MK.

2. Persyaratan bahan a. Bahan yang digunakan adalah jenis keramik setara ROMAN.

b. Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna harus seragam,

warna yang tidak seragam akan ditolak.

c. Tebal bahan minimal 7 mm, finishing berglazuur, kekuatan lentur 250 kg/cm2 dan

tingkat I (satu).

d. Bahan pengisi siar dari grout semen berwarna/ibagrout/Titlegrout.

e. Bahan perekat dari adukan spesi 1 PC : 4 pasir ditambah bahan perekat/ Ibafix.

f. Ukuran dan lokasi pemasangan finishing keramik dinding.

Ukuran 25 x 40 cm digunakan sebagai finishing keseluruhan dinding keramik

sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.

g. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan

ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII 0023-81.

h. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 dan air

harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus

diserahkan contoh-contohnya (sesuai dengan kriteria bahan) kepada Direksi

Pengawas.

Page 32: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  99 

b. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola

keramik yang disetujui Direksi Pengawas.

c. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan

tidak bernoda.

d. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 4 pasir dan ditambah bahan perekat

seperti yang disyaratkan.

e. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.

f. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus

sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail

gambar serta petunjuk Direksi Pengawas, yang membentuk garis-garis sejajar dan

lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan tegak

lurus sesamanya.

g. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan warna bahan

pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

h. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus

sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

i. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada

permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

j. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding

atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

k. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air

sampai jenuh.

l. Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan alat gurinda, sehingga

diperoleh hasil pengerjaan yang teratur, siku dan memperoleh bentuk tepian yang

sempurna.

m. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama

3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaan lantai.

D. Pekerjaan Clading 1. Lingkup Pekerjaan

Termasuk da lam peker jaan in i ada lah semua c ladding a lumunium

sandwich panel .

Page 33: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  100 

2. Persyaratan Bahan Alumunium comporite panel terdiri dari polythylene diapit oleh alumunium peraluman –

100(Ai Mg 1)

1. Mechanical Properties

• Aluminum skin 0,5 mm

• Tensile strength Rm > 130 N / mm2

• 0,2 % street proof Rp. 0,2 > 90 N / mm2

• Elongation 5,65 + SO AS > 10%

• Modulus Elasticity E = 70.000 N/mm2

2. Thermal Insulating Properties

• Ketebalan 4 mm

• Thermal Resistance 0,0103 m2 K / W

• Heat transmission coefficient 5.54 W /cm 2.K

• Thermal Expansion : Linier expansion 2,4 mm/m/100° C

• Temperature Resistance -50° C s/d 80° C

3. Sifat terhadap kebakaran

Standar :

• Singapore Joint Civil Defense Forces, Fire Safety Boreau of Practice For Fire

Precautions in Building 1991.

• Australia AS 1530, Part 3

• Amerika ASTM E 84

4. Permukaan

• Permukaan harus rata dan bebas dari ketidaksempurnaan seperti bercak-

bercak, gelombang, gelembung, jika dilihat dari segala sudut dengan kemiringan

kurang dari 15 dengan pencahayaan alami.

• Warna : White – 16

Menggunakan PVDF lacquer coating

Lacquering dilakukan dengan sistem multi-layer sistem, dipanggung pada 260°

C di atas coil coating line yang menerus, standarnya mengikuti ECCA.

3. Persyaratan pelaksanaan

• Pemasangan dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dan mengikuti standar

yang ditentukan.

Page 34: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  101 

• Permukaan harus lurus dan rata

• Prosedure pelaksanaan sesuai dengan rekomendasi fabrikator.

• Kelurusan vertikal maupun horisontal tidak 3 mm setiap 6 meter atau 6 mm setiap

12 meter.

Tidak berpindah lebih dari 9 mm dari posisi secara teori.

Pasal IX PEKERJAAN PENUTUP LANTAI

A. Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai Bangunan

1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai

hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan lantai keramik ini dilakukan pada finishing lantai bangunan yang

disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.

2. Persyaratan bahan

a. Bahan yang digunakan adalah jenis keramik ESSENSA untuk keramik lantai dan

ROMANS atau merek setara lainnya untuk keramik KM/WC.

b. Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna harus seragam,

warna yang tidak seragam akan ditolak.

c. Tebal bahan minimal 7 mm, finishing berglazuur, kekuatan lentur 250 kg/cm2 dan

tingkat I (satu).

d. Bahanpengisi siar dari grout semen berwarna/ibagrout/Titlegrout.

e. Bahan perekat dari adukan spesi 1 PC : 4 pasir ditambah bahan perekat/ Ibafix

untuk keramik lantai dan adukan spesi 1 PC : 2 pasir ditambah bahan perekat/ Ibafix

untuk keramik KM/WC.

f. Ukuran dan lokasi pemasangan finishing lantai.

• Ukuran 60 x 60 cm digunakan sebagai finishing keseluruhan lantai sesuai yang

disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.

Page 35: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  102 

• Ukuran 20 x 20 cm digunakan sebagai finishing keseluruhan keramik lantai

KM/WC dan Ukuran 20 x 25 cm digunakan sebagai dinding keramik KM/WC

sesuai yang disebutkan/ditujukkan dalam detail .

g. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan

ASTM, NI-19, PUBI 1982 dan SII 0023-81.

h. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 dan air

harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus

diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang

berlainan) kepada Direksi Pengawas.

b. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola

keramik yang disetujui Direksi Pengawas.

d. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan

tidak bernoda.

d. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 4 pasir dan ditambah bahan perekat

seperti yang disyaratkan.

e. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.

f. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus

sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail

gambar serta petunjuk Direksi Pengawas, yang membentuk garis-garis sejajar dan

lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan tegak

lurus sesamanya.

g. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan warna bahan

pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

h. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus

sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

i. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada

permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

j. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding

atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

k. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air

sampai jenuh.

Page 36: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  103 

l. Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan alat gurinda, sehingga

diperoleh hasil pengerjaan yang teratur, siku dan memperoleh bentuk tepian yang

sempurna.

m. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x

24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaan lantai.

B. Pekerjaan Lapisan Paving Block Area

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan lapisan paving block ini dipasang sebagai lapisan finishing pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan paving block dari produk yang bermutu baik dan disetujui Direksi Pengawas.

b. Bahan harus memenuhi ketentuan dari Asutralian Standard For Metric Concrete Building Block, As 1500-1974, dengan berat jenis 2200 kg/m3.

c. Type dan lokasi pemasangan :

- Type interblock 16,8 warna, dengan subbase dari bahan lapisan sirtu padat tebal 35 cm dan lapisan pasir urug atas lapisan sirtu tebal 5 cm, dipasang sebagai lapisan finishing untuk tempat parkir dan jalan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

- Type Interblock 16,6 warna, dengan subbase dari bahan lapisan pasir urug padat tebal 5 cm, dipasang sebagai lapisan finishing untuk Trotoir serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

d. Sirtu yang digunakan dari dalam sungai dengan ukuran gradasi klas B (100% lolos ayakan 1,5 inchi), bahan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 13, ASTM No. 13/D3/C235 dan peraturan Bina Marga No. 01/ST/BM/1972.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Seluruh permukaan tanah dasar (sub grade) dan lapisan subbase dari hamparan sirtu, harus dipadatkan dengan Smooth Wheel Rollers kapasitas 8 ton, hingga tercapai hasil struktur lapisan homogen dan kepadatan yang maksimal. Penggilasan dilakukan dari bagian tepi yang maksimal. Penggilasan dilakukan dari bagian tepi kerah tengah dengan pengulangan minimal 6 kali.

Page 37: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  104 

b. Lapisan paving block dipasang diatas lapisan pasir urug yang telah dipadatkan serta telah disiram dengan air yang bersih.

c. Jarak pemasangan block yang satu terhadap yang lain dibuat maksimum 8 mm, selanjutnya nat atau se-sela tersebut diisi dengan pasir beton yang diayak dengan mata ayakan maksimum 2 mm.

d. Setelah paving block terpasang dengan teratur, seluruh permukaannya diratakan dengan menggunakan mesin penggilas kapasitas 1 ton atau sesuai yang disyaratkan dalam pekerjaan ini.

e. Tidak diperkenankan memasang bahan paving block yang patah, retak atau yang ada cacat-cacat lain.

f. Hails pemasangan harus cermat, teratur, tidak bergelombang pada permukaan lapisan paving block serta tidak terjadi genangan air.

g. Pasangan lapisan paving block menurut jenisnya, disesuaikan dengan detail-detail gambar untuk itu, dalam arti jenis ukuran dan jenis warnanya.

h. Bahan dari mutu terbaik, tanpa cacat/ retak/ rengat pada permukaannya. Hasil pemasangan harus rata dengan kelandaian/ kemiringan sesuai yang disyaratkan/ ditentukan dalam detail gambar.

Pasal X

PEKERJAAN KAYU KOSEN, PINTU & JENDELA dan RAILLING 

I. PEKERJAAN KUSEN KAYU 1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai hasil pekerjaan

yang bermutu baik dan sempurna.

2. Persyaratan Bahan

• Bahan kosen dari kayu Bangkirai yang telah dikeringkan, mutu kelas A, kelas kuat I-

II dan kelas awet III dan kayu Ulin untuk kosen KM/WC

• Ukuran finish kosen sesuai detail gambar.

Page 38: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  105 

• Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun

1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan SII 0458-81.

• Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas

dari cacat seperti retak-retak, mata kayu fan cacat lainnya.

• Kelembaban yang disyaratkan maksimum 17%, untuk seluruh bahan kayu kosen

yang digunakan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-

gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk

mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan

detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu ditempat pekerjaan harus ditempatkan

pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung

dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angkur-

angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya untuk bidang-

bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

d. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain

sisi-sisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk

penyetelan/pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.

e. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan

pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat

pekerjaan/pemasangan.

f. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran,

bentuk profil, type kosen dan arah pembukaan pintu/jendela.

g. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku,

sehingga mekanisme pembukaan pintu/jendela bekerja dengan sempurna.

h. Kosen tidak diperkenankan dipoles dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya

sebelum diperiksa dan diteliti oleh Direksi Pengawas.

i. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angkur diameter

10 mm. Pada setiap sisi kosen pintu yang tegak dipasang 3 angkur dan untuk sisi

kosen jendela 2 angkur.

j. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari

akibat pelaksanaan pekerjaan lain.

Page 39: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  106 

k. Pemasangan tiang kosen yang langsung diatas lantai (kosen pintu) dibuat neud

tinggi 10 cm. Bahan dari beton adukan 1 PC : 2 pasir beton : 3 koral.

II. PEKERJAAN DAUN JENDELA KACA 1. Lingkup Pekerjaan

a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dicapai hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan daun pintu kaca meliputi pembuatan daun jendela kaca/frame dari kayu

bangkiray untuk seluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

Bahan Panel

Untuk panel digunakan bahan kaca yang memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal

63 dan SII 0819-78. Digunakan kaca Reflektif tebal 5 mm.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-

gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk

mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan

detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan jendela ditempat

pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik,

tidak terkenan cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka jendela dan penguat lain

agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan, tidak

boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

d. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Direksi

Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat pada permukaan rangka yang tampak.

e. Untuk daun jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak

melintir dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik.

Page 40: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  107 

III. PEKERJAAN DAUN PINTU DOUBLE TEAKWOOD KOMBINASI KACA 1. Lingkup Pekerjaan

a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dicapai hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pembuatan daun pintu double teakwood kombinasi kaca dipasangkan

pada pintu-pintu dan seluruh detail seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam

gambar.

2. Persyaratan Bahan a. Bahan rangka dari kayu Bengkirai yang telah dikeringkan, mutu I, kelas kuat II dan

kelas awet I-II, ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

b. Pengisi pintu dari bahan block board tebal 18 mm lapis double Teakwood 4 mm.

Pelapisan dilakukan pada kedua belah sisi/muka block board.

c. Pada bagian-bagian daun pintu seperti yang telah ditentukan dalam detail gambar,

dipasang list dari kayu Ramin yang telah dikeringkan, lebar 5 cm, pemasangan

sesuai detail gambar.

d. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus kering dengan permukaan rata, bebas dari

cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya. Kelembaban bahan kayu

yang digunakan, disyaratkan maksimum 12%.

Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun

1961),PUBI 82 pasal37 dan memenuhi persyaratan dlm SII 0458-81.

e. Bahan block board dari jenis yang bermutu baik, buatan dalam negeri merk Asahi,

teak Teakwood dari merk Asahi atau yang setara dan Teakwood merk Singa Laut,

bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam PUBI tahun 1982

pasal 38 dan memenuhi SII 0404-81.

f. Setiap sambungan rangka daun pintu dan setiap penempelan permukaan bahan

pelapis untuk panel daun pintu, digunakan lem kayu yang bermutu baik, merk Aica

Aibon atau merk lain yang setara.

4. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-

gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk

mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan

detail-detail sesuai gambar.

Page 41: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  108 

b. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan

harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak

terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu agar tetap terjamin

kekuatannya dengan memperhatikan kerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang atau

cacat bekas penyetelan.

d. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu

sama lain sisi-sisinya ukuran rangka kayu merupakan ukuran jadi.

e. Penyambungan rangka daun pintu dibuat sistim lubang dan pen dengan paku/pasak

kayu atau bambu serta digunakan lem kayu yang bermutu baik produk dalam negeri

dari merk seperti yang telah disyaratkan dan disetujui Direksi Pengawas. Pekerjaan

daun pintu dilakukan dibengkel penyambungan rangka dan penempelan dari seluruh

bahan panel, dilakukan dengan sistim pres di pabrik).

f. Untuk kombinasi kaca digunakan bahan kaca yang memenuhi persyaratan dalam

PUBI 82 pasal 63 dan SII 0819-78.

g. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Direksi

Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat pada permukaan kayu yang tampak.

h. Daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir dan

semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

IV. PEKERJAAN DAUN PINTU PANEL KACA REFLEKTIF

1. Lingkup Pekerjaan a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dicapai hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pembuatan daun pintu panel kaca reflektif dipasangkan pada pintu-pintu

dan seluruh detail seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan a. Bahan rangka dari kayu Bengkirai yang telah dikeringkan, mutu I, kelas kuat II dan

kelas awet I-II, ukuran 3,5 x 4 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

b. Pengisi pintu (panel) dari bahan block board tebal 18 mm lapis double plywood 6

mm dan teak plywood tebal 4 mm. Pelapisan dilakukan pada kedua belah sisi/muka

block board. Lapisan teak plywood merupakan penutup paling luar untuk kedua

muka, dengan pemasangan tekstur kayu pada bagian luar yang kelihatan.

Page 42: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  109 

c. Pada bagian-bagian daun pintu seperti yang telah ditentukan dalam detail gambar,

dipasang list dari kayu Ramin yang telah dikeringkan, lebar 2 cm, pemasangan

sesuai detail gambar.

d. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus kering dengan permukaan rata, bebas dari

cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya. Kelembaban bahan kayu

yang digunakan, disyaratkan maksimum 12%.

Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun

1961),PUBI 82 pasal37 dan memenuhi persyaratan dlm SII 0458-81.

e. Bahan block board dari jenis yang bermutu baik, buatan dalam negeri merk Asahi,

teak plywood dari merk Asahi atau yang setara dan plywood merk Singa Laut,

bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam PUBI tahun 1982

pasal 38 dan memenuhi SII 0404-81.

f. Setiap sambungan rangka daun pintu dan setiap penempelan permukaan bahan

pelapis untuk panel daun pintu, digunakan lem kayu yang bermutu baik, merk Aica

Aibon atau merk lain yang setara.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-

gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk

mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan

detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan

harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak

terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu agar tetap terjamin

kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-

lubang atau cacat bekas penyetelan.

d. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu

sama lain sisi-sisinya ukuran rangka kayu merupakan ukuran jadi.

e. Penyambungan rangka daun pintu dibuat sistim lubang dan pen dengan paku/pasak

kayu atau bambu serta digunakan lem kayu yang bermutu baik produk dalam negeri

dari merk seperti yang telah disyaratkan dan disetujui Direksi Pengawas. Pekerjaan

daun pintu dilakukan dibengkel penyambungan rangka dan penempelan dari seluruh

bahan panel, dilakukan dengan sistim pres di pabrik).

Page 43: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  110 

f. Tebal lapisan panel daun pintu, bentuk dan susunan pelapisannya, sesuai yang

ditunjukkan dalam detail gambar.

g. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Direksi

Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat pada permukaan kayu yang tampak.

h. Daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir dan

semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

V. PEKERJAAN RAILLING 1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat

tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Meliputi pekerjaan railing dilakukan untuk seluruh detail yang disebutkan/

ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan a. Bahan rangka dari kayu Bengkirai Profil yang telah dikeringkan, mutu I, kelas kuat II

dan kelas awet I-II, ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

b. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus kering dengan permukaan rata, bebas dari

cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya. Kelembaban bahan kayu

yang digunakan, disyaratkan maksimum 12%.

Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun

1961),PUBI 82 pasal37 dan memenuhi persyaratan dlm SII 0458-81.

c. Setiap sambungan digunakan lem kayu yang bermutu baik, merk Aica Aibon atau

merk lain yang setara.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-

gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk

mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan

detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu ditempat pekerjaan harus ditempatkan

pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung

dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angkur-

angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya untuk bidang-

bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

Page 44: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  111 

d. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain

sisi-sisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk

penyetelan/pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.

e. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan

pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat

pekerjaan/pemasangan.

f. Railling yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran dan

bentuk profilnya.

g. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan Railling tangga setelah dipasang harus

rata, tidak bergelombang, tidak melintir dan dapat berfungsi dengan baik dan

sempurna.

h. Railling tidak diperkenankan dipoles dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya

sebelum diperiksa dan diteliti oleh Direksi Pengawas.

j. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari

akibat pelaksanaan pekerjaan lain.

k. Pemasangan tiang railling yang langsung diatas lantai dibuat serapi mungkin dan

tidak meninggalkan cacat di permukaan lantai maupun pada bahan railling.

VI. PEKERJAAN KOSEN & DAUN PINTU ALUMINIUM 1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan alat-alat khusus yang diperlukan

dalam pelaksanaan pekerjaan ini, meliputi :

• Rangka curtain wall alumunium (unitized system atau system yang lain)

• Kusen-kusen jendelan dan pintu alumunium

• Sealant

• Kelengkapan dan bahan lain untuk terlaksananya pekerjaan ini

• Untuk pekerjaan kaca lihat Pasal pekerjaan kaca pada speifikasi ini.

Persyaratan Bahan 2.1 Type-type produk yang digunakan :

Kusen Pintu/Jendela

• 4” x 13/4” x 1.15mm DIE 5104 ( W = 0.817 Kg/m ; P = 524.83 mm )

[Untuk semua Kusen Jendela Kaca Mati]

• 4” x 13/4” x 1.15mm DIE 5106 ( W = 0.690 Kg/m ; P = 443.03 mm )

[Untuk semua Kusen Pintu, Jendela & BV]

Page 45: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  112 

Daun Pintu/Jendela

• 921 (W = 0.817 Kg/m ; P = 137.60 mm)

• 922 (W = 0.365 Kg/m ; P = 215.12 mm)

• 923 (W = 0.489 Kg/m ; P = 205.08 mm)

2.2 a. Standar Industri Indonesia

• SII 0695-82, produk hasil alumunium extrusi untuk keperluan arsitektur

• SII 0694-82, Syarat umum jendela Alumunium paduan

• SII 0405-82, Paduan Alumunium Ekstrusi

b. The Alumunium Association (AA)

c. American Architektural Manufacture Ass (AAMA)

d. American Standard for testing Material (ASTM)

e. Japan Industrial Standard (JIS)

f. Standar dari pabrik pembuat

g. Spesifikasi Teknis ini.

2.3 Alumunium yang dipergunakan harus alumunium paduan untuk keperluan

arsitektur dengan Alloy 6063 { Aluminium-Magnesium-Silicon Alloy (AlMgSiO) }–

Temper produk YKK dengan sifat-sifat sebagai berikut :

Berat jenis = 2,71x103 kg/mm3

Titik Lebur = 600 – 650º C

Koefisien memuai linier antara 20º c – 100º c = 23 x 106 / º C

Kuat tarik minimum = 150 Mpa

Batas leleh tarik / tekan = 110 Mpa

Kekuatan geser minimum = 90 Mpa

Modulus Elastisitas = 69 x 103 Mpa

2.4 Finishing Alumunium PPG atau PVdf coating harus mempunyai ketebalan

lapisan poder coating 20 micron. Warna putih dan harus memberikan jaminan

warna tidak akan belang ataupun pudar secara tertulis selama 20 tahun

(dinyatakan dalam surat garansi).

2.5 Ukuran profile untuk curtain wall/jendela sesuai dengan gambar detail ketebalan

profile sesuai kebutuhan perhitungan kekuatan kecuali bagian-bagian yang tidak

mempengaruhi kekuatan dari curtainwall/jendela.

Page 46: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  113 

2.6 Sealant yang digunakan adalah sealant yang tidak mengandung asam dan dari

jenis yang direkomendasikan sesuai dengan keperluannya (untuk structural

sealant atau non structural selant). Dari produk ABA atau GE.

5. Syarat-syarat Pelaksanaan 3.1 Peker jaan in i harus d iker jakan o leh perusahaan apl ikator yang

te lah berpengalaman menger jakan peker jaan sejen is dengan

t ingkat kesul i tan dan vo lume yang menimal sama dengan proyek

in i .

3.2 Jika ada pekerjaan pembengkokan (bending form) maka proses finishing

dikerjakan setelah proses pembengkokan tersebut.

3.3 Tanda-tanda dan cat yang timbul dipermukaan alumunium harus

dibuang/dihilangkan.

3.4 Shop drawing akan menunjukkan ukuran, ketebalan, kekuatan, Alloy tempers,

finish, detail pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara

keseluruhannya.

Harus pula memperlihatkan cara penyambungannya atau hubungan antara

alumunium dengan alumunium dan alumunium dengan kaca lengkap dengan

spesifikasi dari karet maupun silicon penjepit kaca.

3.5 Dimana pekerjaan harus tepat koordinatnya dengan finishing permukaan-

permukaan dan ukuran jarak kolom, maka penentuan ukuran harus diambil

dilapangan dan tidak dari gambar arsitektur. Apabila beton, pasangan bata dan

material lain akan menerima alumunium, maka dalam pemasangan harus

dilengkapi dengan asistensi dan pengarahan yang diperlukan agar disiplin lain

dapat menentukan daerah mereka.

3.6 Semua pakerjaan akan dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar arsitek dan

gambar kerja yang sudah disetujui Perencana.

3.7 Hubungan kaca dengan kaca dan kaca dengan frame / kusen harus diisi dengan

sealant merk ABA / GE warna sesuai dengan warna frame cara pemasangan

dan persiapan pemasangan harus memenuhi syarat dari produsen kaca dan

produsen sealant termasuk pemasangan setting block dan lain-lain.

3.8 Pada saat aplikasi sealant harus masih dalam keadaan baik, tidak dipergunakan

menggunakan sealant yang telah kadaluarsa, cara aplikasi sealant harus

mengikuti semua persyaratan dari produsen sealant.

Page 47: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  114 

6. FABRIKASI Semua bagian dari pekerjaan alumunium baik material design, ukuran ketebalan harus

sesuai dengan gambar perencanaan dan spesifikasi ini. Semua pekerjaan pembentukan

(forming) harus dikerjakan lebih dahulu dari pada finishing.

Semua detail pertemuan harus runcing, halus dan rata, bersih dari goresan-goresan

serta cacat yang mempengaruhi permukaan alumunium dan semua dikerjakan dengan

mesin.

a. CONTOH Kecuali dinyatakan lain dalam spesifikasi, maka semua contoh harus disertakan dan

contoh extruction tidak kurang dari 30 cm dengan ketebalan yang ditentukan untuk

pekerjaan ini contoh harus dengan ukuran 1:1.

Contoh harus disertai usulan finishing, warna dan perbedaan warna maximum yang

mungkin terjadi. Pekerjaan pelaksanaan baru dapat berjalan setelah ada persetujuan

dari perencana.

b. MATERIAL – MATERIAL LAIN Apabila alumunium berhubungan dengan bahan lain (kecuali Galvanized Steel, Zinc,

Stainless Steel atau Nekel campuran perak), material tadi harus dilapisi dengan :

• Lapisi alumunium dengan zinc Chromate primer

• Lapisi material lain tersebut dengan cat bituminous

• Lapisi tape atau gasket diantaranya

Apabila alumunium diletakkan berhubungan dengan beton atau plesteran, disarankan

permukaan alumunium tadi dilapisi dahulu dengan zinc chromate primer.

Apabila dalam finishing selanjutnya memungkinkan terjadinya kontak antara plesteran

(finish tembok) dengan alumunium, maka alumunium harus dibungkus dahulu dengan

tape sebelum dipasang.

Setiap pertemuan frame dengan konstruksi utama (beton, dinding dan lain-lain) agar

kedap terhadap air, maka harus diberi dempul elastis/sealant.

Perlindungan terhadap permukaan :

a. Perlindungan terhadap permukaan alumunium adalah tanggung jawab setiap

kontraktor, sampai dengan penyerahan pekerjaan secara keseluruhan.

Page 48: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  115 

b. Perlindungan dapat dengan cara :

• Lapisan Clear Methacrylate laguer (pernis transparan)

• “Tape” plastik pembungkus yang melekat

Atau cara-cara lain selama fabrikasi, pengangkutan dan pemasangan dengan

catatan pada saat pembersihan tidak merusak atau meninggalkan bekas baik

pada alumunium, kaca maupun pada bagian-bagian gedung yang berhubungan

dengan alumunium.

c. Penggunaan pernis tadi atau silicon pada permukaan yang akan diberi caulking

atau selant tidak dibenarkan.

d. Setelah pemasangan ditempat, kontraktor bertanggung jawab terhadap

pembersihan dari perlindungan permukaan alumunium tersebut.

7. PEMASANGAN a. “Brench Mark” untuk ketinggian dan “Line Offset Mark” harus dipastikan dan

disediakan oleh kontraktor yang bertanggung jawab ketepatannya. Jika ada

kesalahan maka kontraktor harus memperbaiki dulu sebelum pekerjaan

pemasangan dilaksanakan.

b. Apabila ada pekerjaan yang membutuhkan angker di dinding atau struktur maka

pemasangan tersebut harus disesuaikan dengan ketat seperti gambar shop

drawing gambar tersebut harus mendapat persetujuan dari perencana/MK.

c. Bila ada pemasangan “Sealant” maka penggunaan harus sesuai dengan instruksi

dari produsen produk tersebut. Semua permukaan alumunium yang akan diberi

sealant harus bersih dari segala kotoran yang mungkin tertinggal.

d. Plastik tape (atau bahan pelindung lain) yang dipakai pada waktu pemasangan

harus segera dibersihkan.

e. Gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui sebelum dipesan, semua ukuran

harus diteliti dan disesuaikan dengan keadaan lapangan dan memperhatikan

kembang susut bahan serta ikatan-ikatan terhadap penumpu-penumpu. Konstruksi

harus tahan terhadap tekanan dan hisapan angin sekurang-kurangnya 100 km/m2.

f. Pemasangan oleh tenaga ahli yang disetujui pabrik dan bertanggung jawab atas

segala bahan kaca. Pengerjaan secara teliti dan hasilnya harus dapat disetujui

pengawas.

g. Semua bahan harus dijaga agar tetap baik, bersih tidak menjadi cacat. Bahan yang

cacat harus dikeluarkan dari tempat kerja dan diganti yang baru.

Page 49: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  116 

h. Semua konstruksi penyangga harus dipasang sampai konstruksi berdiri tegak dan

dibersihkan sesudah selesai.

i. Semua system dan perlengkapan dipasang dengan tatacara pelaksanaan yang

baik, terutama bahan-bahan kedap air / water proof.

j. Setelah semua bagian terpasang dengan rapi dan baik, tidak diperkenankan terjadi

kebocoran pada situasi apapun termasuk pada saat hujan dan angin.

Pasal XI

PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI

I. Lingkup Pekerjaan 1. Yang termasuk pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,

perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan

hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengawasan dan perawatan dari seluruh alat-alat

yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang

disebutkan/ditentukan dalam gambar.

II. Persyaratan Bahan 1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragam dalam

pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi Pengawas.

2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.

3. Perlengkapan Daun Pintu

a. Engsel (butt ghinges) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu enkel dan 2 x 3 buah

untuk pintu double, pada daun jendela minimum dipasang 2 buah setiap daunnya,

menggunakan engsel merk Schlage, Falcon atau Curbin type/serie 414, atau merk

lain yang setara dan yang disetujui Direksi Pengawas.

Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang bahan sama

dengan bahan engsel, finish satin stainless steel atau satin chromium.

b. Pada daun pintu yang telah disyaratkan/ditentukan dalam gambar, dipasang Door

Closer merk Schlage, Falcon, Curbin type/serie LCN 1000 (steel grey)

Page 50: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  117 

c. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah disyaratkan/ditentukan dalam gambar,

dipasang peralatan-peralatan dari merk Schlage, Falcon, Curbin atau merk lain,

antara lain :

• Flush Bolt type/serie FB 007 dari Satin Stainless Steel

• Door Guard type/serie DG 005 dari Polish Chromium

• Door Stop type/serie 431 dari alumunium

• Door viewer type/serie DV 004 dari Brass

• Rack Bolt type/serie WB 006 dari Brass

d. Lock set, Handle dan Back Plate

• Pada seluruh daun pintu panel kayu, daun pintu double teak Teakwood dan

daun pintu glasal, digunakan kunci pintu merk Schlage type/serie A dan B

dengan material finish satin stainless steel atau satin chromium.

• Knob handle untuk kunci-kunci pintu type/serie A dan D adalah Orbit.

e. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.

f. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang

menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.

g. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door stop dari

merk dan type seperti yang telah disyaratkan, dipasang dengan baik pada lantai

dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.

III. Syarat-syarat Pelaksanaan 1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih

dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan

persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang

bersangkutan.

2. Apabila dianggap perlu, Direksi Pengawas dapat meminta untuk mengadakan test-test

laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai

dasar persetujuan. Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor

sepenuhnya.

3. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 20 cm (as) dari sisi atas pintu kebawah. Engsel

bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai keatas.

Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

4. Penarik ‘lock’ dan ‘latch’ harus diajukan oleh Kontraktor kepada Direksi Pengawas untuk

mendapatkan persetujuan.

Page 51: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  118 

Pasal XII PEKERJAAN PLAFOND

a. Pekerjaan Kayu Rangka Plafon 1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga diperoleh hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan kayu rangka plafond ini dilakukan pada ruang serta seluruh detail yang

disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas.

2. Persyaratan Bahan a. Bahan : Kayu Bangkirai, disetujui Direksi Pengawas.

b. Pola pemasangan : Sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.

c. Rangka kayu bangkirai yang telah dikeringkan, rangka pembagi ukuran 5 x 7 cm

dan sebagai penggantung utama dengan kayu 5 x 10 cm. Pola pemasangan rangka

pembagi maksimal dibuat 60 x 60 cm serta kelos kayu ukuran 3 x 4 cm yang

dipasang pada setiap sambungan rangka pembagi.

d. Bahan kayu yang digunakan harus dipilih dari mutu terbaik, kering, tua, lurus dan

tanpa cacat. Kelembaban maksimum 17 % dan memenuhi persyaratan yang

ditentukan dalam NI-5.

e. Bagian bawah dari seluruh rangka diratakan / diserut sampai rata dan lurus. Seluruh

permukaan rangka kayu dilapis bahan cat.meni kayu yang bermutu baik sampai

rata.

f. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam PUBI

82 pasal 38, memenuhi SII 0404-81 dan NI-5.

3. Persyaratan Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas.

b. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk

penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik

dari jenisnya dan harus disetujuan dari Direksi Pengawas.

Page 52: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  119 

c. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

d. Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam

pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.

Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletak diatas

langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

e. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan

perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas

tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti terlebih dahulu pada

gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan lain-lain). Untuk detail

pemasangan harus konsultasi dengan Direksi Pengawas.

b. Pekerjaan Plafon Gypsum 1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga diperoleh hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan plafond gysum ini dilakukan pada ruang serta seluruh detail yang

disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas.

2. Persyaratan Bahan a. Bahan : gypsum tebal 9 mm produk bermutu baik, disetujui

Direksi Pengawas.

b. Pola pemasangan : Sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.

c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam PUBI

82 pasal 38, memenuhi SII 0404-81 dan NI-5.

4. Persyaratan Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas.

b. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk

penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik

dari jenisnya dan harus disetujuan dari Direksi Pengawas.

c. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

Page 53: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  120 

d. Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam

pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.

Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletak diatas

langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

e. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan

perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas

tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti terlebih dahulu pada

gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan lain-lain). Untuk detail

pemasangan harus konsultasi dengan Direksi Pengawas.

f. Pola pemasangan langit-langit gypsum tebal 9 mm harus sesuai dengan yang

ditunjukkan dalam gambar.

g. Bidang pemasangan langit-langit tripleks harus rata / waterpass dan sesuai dengan

detail gambar. Hasil pemasangan harus betul-betul bersih.

h. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai yang

ditujukkan dalam detail gambar, dari bahan gypsum yang di finish cat sesuai yang

disyaratkan.

c. Pekerjaan Plafon Lumbersiring 1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga diperoleh hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan plafond Lumbersiring ini dilakukan pada ruang serta seluruh detail yang

disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas.

2. Persyaratan Bahan a. Bahan : Lumbersiring bermutu baik, disetujui Direksi Pengawas.

b. Pola pemasangan : Sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.

c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam PUBI

82 pasal 38, memenuhi SII 0404-81 dan NI-5.

Page 54: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  121 

5. Persyaratan Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas.

b. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk

penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik

dari jenisnya dan harus disetujuan dari Direksi Pengawas.

c. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

d. Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam

pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.

Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletak diatas

langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

e. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan

perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas

tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti terlebih dahulu pada

gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan lain-lain). Untuk detail

pemasangan harus konsultasi dengan Direksi Pengawas.

f. Pola pemasangan langit-langit Lumbersiring harus sesuai dengan yang ditunjukkan

dalam gambar.

g. Bidang pemasangan langit-langit Lumbersiring harus rata / waterpass, jarak

pemasangan satu sama lain (naad) dibuat 0,5 cm atau sesuai dengan detail

gambar. Naad harus lurus dan sama lebar, pada pertemuan harus saling

berpotongan tegak lurus satu sama lian. Hasil pemasangan harus betul-betul bersih.

h. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai yang

ditujukkan dalam detail gambar, dari bahan kayu kamper yang di finish cat sesuai

yang disyaratkan.

Page 55: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  122 

Pasal XIII

PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN PENUTUP ATAP

I. PEKERJAAN KUDA-KUDA KAYU BANGKIRAI

1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai hasil pekerjaan yang

bermutu baik dan sempurna.

2. Persyaratan Bahan

• Bahan kuda-kuda dari kayu Bangkirai yang telah dikeringkan, mutu kelas A, kelas kuat

I-II dan kelas awet III.

• Ukuran kuda-kuda sesuai detail gambar.

• Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun 1961),

PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan SII 0458-81.

• Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari

cacat seperti retak-retak, mata kayu fan cacat lainnya.

• Kelembaban yang disyaratkan maksimum 17 %, untuk seluruh bahan kayu kuda-kuda

yang digunakan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-

gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, lay out /

penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada

ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan

terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angkur-

angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya untuk bidang-

bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

Page 56: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  123 

d. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-

sisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan / pemasangan,

kecuali bila ditentukan lain.

e. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan

pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan / pemasangan.

II. PEKERJAAN PENUTUP ATAP METAL 1. Lingkup Pekerjaan

a. Meliputi pengadaan dan pemasangan semua bahan penutup atap seperti yang tertera

pada Bill of Quantity dan gambar rencana. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga

kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam

pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan

sempurna.

b. Mengadakan koordinasi dengan disiplin lain, yang berkaitan dengan pekerjaan

pemasangan atap, seperti pekerjaan baja, pekerjaan kayu dan pekerjaan lainnya.

2. Persyaratan Bahan Sebelum didatangkan penutup atap di datangkan ke lokasi pekerjaan, contoh-contoh

semua bahan atap, bubungan dan lain sebagainya yang akan digunakan harus diajukan

terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan konsultan perencana dan konsultan

pengawas.

a. Bahan : Multiroof.

b. Bahan tidak mudah pecah,tidak mudah berlumut atau berjamur, tahan terhadap

perubahan cuaca, dan dapat mereduksi udara panas dan suara hujan.

c. Spesifikasi bahan :

Ukuran reng gording disesuaikan dengan ukuran genteng multiroof dan sesuai

persetujuan konsultan pengawas.

d. Warna sesuai persetujuan perencana dan konsultan pengawas.

3. Persyaratan Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas.

Page 57: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  124 

b. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk

penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik

dari jenisnya dan harus disetujuan dari Direksi Pengawas.

c. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

III. PEKERJAAN ATAP DAK 1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan dan pemasangan semua bahan penutup atap seperti yang

tertera pada Bill of Quantity dan gambar rencana. Pekerjaan ini meliputi penyediaan

tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan

dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu

baik dan sempurna.

2. Persyaratan Bahan Semua persyaratan pelaksanaan dan mutu beton untuk atap dak sepeti tercantum

balam bab pekerjaan beton.

Pasal XIV PEKERJAAN PENGECATAN

I. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING 1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat

bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga diperoleh hasil pekerjaan

yang bermutu baik dan sempurna.

b. Meliputi pengecatan dinding / beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang

disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan cat buatan dalam negeri produk Danapaint, ICI atau merk lain yang setara dan

disetujui Direksi Pengawas.

b. Jenis cat finishing / akhir

Page 58: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  125 

• Jenis Vinyl Acrylic emulsion digunakan sebagai cat finishing dinding / beton bagian

dalam (interior).

• Jenis Weathershield digunakan sebagai cat finishing dinding / beton bagian luar

(exterior).

• Pengecatan untuk dinding / beton bagian dalam / luar minimal dilakukan 2 lapis.

c. Warna akan ditentukan kemudian.

d. Cat dasar

• Digunakan jenis alkali Pimer (untuk dinding/beton bagian dalam)

• Digunakan jenis Sealer (untuk dinding/beton bagian luar)

• Lapisan cat dasar dilakukan minimal 1 lapis sampai rata dan sama tebalnya.

e. Kapasitas / daya sebar maksimal 12 m2/liter untuk pengecatan 1 lapis.

f. Pengencer air bersih maksimum 20%.

g. Pengeringan minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.

h. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982

pasal 54, NI-4, BS no. 3900-1970. AS K-41 dan sesuai ketentuan teknis dari pabrik

yang bersangkutan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum digunakan terlebih dahulu harus

diserahkan contohnya untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas.

b. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatip dari

pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada Direksi Pengawas.

c. Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan

bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.

d. Bidang pengecatan siap dicat setelah seluruh permukaan telah diratakan / dihaluskan

dengan amplas. Plesteran harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan telah

disetujui Direksi Pengawas.

e. Sebelum pengecatan dilakukan, Kontraktor diwajibkan membuat contoh-contoh

warna, untuk disetujui Direksi Pengawas.

f. Pengecatan disyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana

pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik.

g. Cat dasar dilakukan setelah seluruh permukaan pengecatan memenuhi persyaratan

dan telah selesainya pekerjaan-pekerjaan yang ada didalamnya.

h. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-

benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.

Page 59: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  126 

II. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU 1. Lingkup Pekerjaan

a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga

dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Meliputi pengecatan permukaan kosen kayu, daun pintu dan daerah service serta

permukaan kayu yang tampak sesuai yang ditentukan / ditunjukkan dalam detail

gambar.

2. Persyaratan Bahan a. Digunakan bahan finishing melamine semi gloss buatan dalam negeri dari mutu

terbaik produk ICI atau dari produk lain yang setara dan disetujui Direksi Pengawas.

b. Seluruh permukaan sebelum dilapis cat awal dan cat akhir, harus dilicinkan dengan

mesin amplas listrik sampai halus dan licin.

c. Sebagai cat awal digunakan cat jenis Vinotex clear yang dilapiskan sehingga tebal

dan merata pada seluruh permukaan pengecatan dengan kuas atau dengan cara lain

yang disetujui Direksi Pengawas.

d. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-4

serta sesuai ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

e. Warna cat akhir akan ditentukan kemudian.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya

kepada Direksi Pengawas, minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang berlainan, untuk

mendapat persetujuan Direksi Pengawas.

b. Contoh-contoh yang diserahkan harus disertai brosur dari pabrik yang bersangkutan.

c. Kontraktor harus membuat contoh jadi dari pekerjaan pengecatan dalam beberapa

macam warna, untuk diserahkan kepada Direksi Pengawas.

d. Penukaran / penggantian bahan harus dari mutu sesuai contoh yang disetujui serta

harus dengan persetujuan pihak Direksi Pengawas, penukaran dan penggantian

bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya tanpa adanya tambahan

biaya.

Page 60: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  127 

e. Bidang permukaan pengecatan harus diratakan / dihaluskan dengan bahan / alat

mesin amplas elektrik yang bermutu baik, sampai merupakan bidang permukaan

pengecatan yang halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi

persyaratan dengan baik dan telah disetujui Direksi Pengawas.

f. Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji, benar-benar

bebas dari minyak, dan sebagainya serta kering betul.

g. Harus dihindarkan adanya celah-celah / pori-pori serat kayu pada permukaan

pengecatan.

h. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian bahan dilakukan.

i. Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis atau hingga dicapai hasil pengecatan

yang tebal, rata dan sama warnanya. Lapis pengulangan dilaksanakan setelah 2 hari

dari pengecatan awal.

j. Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh pekerjaan lain serta jauh

dari tumbuh-tumbuhan.

Pasal XV PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING

I. PENJELASAN & SPESIFIKASI UMUM

(1) Pekerjaan instalasi plumbing ini harus dilaksanakan oleh Instalatur Pipa yang telah

mempunyai surat pengakuan (P.A.S) golongan III dari PAM setempat dan SIBP klas A

dari Pemerintah Daerah.

(2) Pada dasarnya untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi plumbing ini, disamping Rencana

Kerja dan syarat-syarat ini, berlaku :

• A.V. 1941

• Peraturan / persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja Pemerintah

Daerah setempat.

• Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja Pemerintah

Daerah setempat.

• Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik dimana mesin, peralatan dan material

tersebut dibuat.

• Peraturan / persyaratan lainnya yang berlaku sah di Indonesia.

Page 61: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  128 

(3) Semua gambar-gambar kerja atau shop drawing yang dibuat oleh Kontraktor / Instalatur

Plumbing maka sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan

Pengawas/ Contrustion Management.

(4) Setelah pekerjaan selesai, Kontraktor / Instalastur diharuskan menyerahkan gambar

instalasi yang telah direvisi dan disahkan oleh PAM setempat, dalam rangkap 5 (lima)

dilampiri surat tanda keur dari PAM yang menyatakan bahwa pemasangan instalasi

telah memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan.

(5) Dalam perhitungan biaya penawaran, harus sudah termasuk :

• Biaya perizinan dan pengetesan untuk bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang

dipasang.

• Biaya tanggungan instalasi.

• Semua biaya yang diakibatkannya dan biaya resiko pecah / rusaknya sanitary

fixtures.

• Biaya penyimpanan / gudang untuk sanitary fixtures.

• Biaya penyambungan PAM.

(6) Semua instalasi, peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang telah terpasang, sebelum

diserahkan harus di test mengenai kemampuan bekerjanya, sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang dipersyaratkan.

II. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(1) Pekerjaan Air Bersih

• Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang

diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa, panel pompa

beserta perlengkapan.

• Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang meliputi

pemipaan reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan distribusi pada

setiap titik pengeluaran.

• Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti halnya closed,

wastafel, urinal dan lain-lain.

(2) Pekerjaan Air Kotor

• Pengadaan dan pemasangan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam sistem

pembuangan air kotor.

• Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closed, wastafel,

urinal, floor drain dan lain-lain.

Page 62: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  129 

(3) Pekerjaan Fire Fighting

• Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit peralatan utama yang

diperlukan dalam sistem fire fighting berupa satu set pompa fire hydrant, dan panel-

panel control pompa beserta perlengkapan, sprinkler dan panel kontrol, smoke

detector serta head detector dan perlengkapannya.

• Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan meliputi

pemipaan reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan distribusi pada

setiap titik pengeluaran.

• Pengadaan dan pemasangan unit-unit perlengkapan sistem pemadaman kebakaran

berupa fire hydrant pillar, fire hydrant box, siamese connection, peralatan valve-

valve kontrol, panel system,sprinkler, smoke detector dan head detector.

• Mengadakan testing dan commissioning semua sistem pekerjaan yang terpasang

III. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM (1) Waktu Pelaksanaan

Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan disesuaikan

dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

(2) M a t e r i a l

• Semua material / bahan yang digunakan / dipasang harus dari jenis material

berkualitas terbaik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak atau afkir),

sesuai dengan mutu dan standard yang berlaku (SII) atau standard International

seperti B.S., J.I.S., A.S.T.M., DIN atau yang setaraf.

• Instalatur dalam hal ini Kontraktor bertanggung jawab penuh atas mutu dan kwalitas

material yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan Pemilik Proyek dan

Konsultan Perencana.

• Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru

bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap kualitas

atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.

• Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti

dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah

ditandatangani berita acara penerimaan barang.

• Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material / peralatan menjadi tanggung

jawab Kontraktor.

Page 63: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  130 

• Sebelum dilakukan pemasangan-pemasangan, instalasi dipasang / digunakan untuk

diminta persetujuannya kepada Pemilik Proyek dan Konsultan Perencana.

(3) Gambar-gambar dan Spesifikasi

Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan suatu

kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau

peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya

dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja.

Kontraktor harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

(4) Gambar-gambar Perencanaan

Di dalam gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan

semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara terperinci. Semua bagian-

bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik

harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor, apabila diperlukan, agar instalasi ini

lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.

(5) Gambar-gambar Kerja

Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan (site).

Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya. Selama

pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan

pinsil / tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya, penghapusan atau

penambahan pada instalasi tersebut.

(6) Gambar Pelaksanaan

Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (Shop Drawing) untuk

disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan (As Built Drawing)

yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari

seluruh instalasi di atas / digambar dikertas kalkir. Pelaksanaan pemasangan harus

memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing

Indonesia tahun 1979.

(7) Contoh-contoh Barang

Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam

pelaksanaan, kepada Direksi Lapangan atau brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan

menunggu persetujuan dari Direksi Lapangan sebelum alat-alat tersebut dipasang. Bila

bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan

bahan-bahan atas biaya Pemborong / Kontraktor. Bila ternyata terdapat bahan-bahan

yang telah dinyatakan tidak baik / tidak bisa dipakai oleh Direksi Lapangan, maka

Page 64: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  131 

Pemborong harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka

waktu 3 (tiga) hari, harus sudah tidak ada di lapangan (sita).

(8) Tenaga Pelaksanaan

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang / tenaga-tenaga ahli

dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan

rapi. Untuk pelaksanaan, khusus Pemborong harus memberikan surat pernyataan yang

membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut

memang mempunyai pengalaman dan kecakapan. Kontraktor wajib mempunyai PAS

INSTALATUR yang dikeluarkan oleh PDAM setempat sesuai dengan Domisili dengan

Pemborong / Kontraktor tersebut.

(9) P e n g a m a n a n

Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan / peralatan-peralatan untuk

instalasi ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan-bahan / peralatan-peralatan yang

hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.

(10) K o o r d i n a s i

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi

dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan Struktur, Elektrikal, Interior dan

sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam

pemasangan dapat diperkecil / dihilangkan.

IV. PENGECATAN DAN LABEL (1) Semua pipa-pipa yang tidak tertanam didalam tembok / tanah harus diberi tanda-tanda

dengan mengecat pipa-pipa tersebut dengan warna 2 (dua) lapis bahan anti karat dan

tanda arah aliran warna akan ditentukan kemudian (kecuali pipa PVC).

(2) Semua pipa-pipa yang akan ditanam didalam tanah harus dilapisi berturut-turut lapisan

aspal, lapisan goni dan lapisan aspal / primecoat minyak.

(3) Pipa-pipa air yang tidak tertanam didalam bagian bangunan harus dicat dengan lapisan

cat dasar yang tahan karat dan kemudian difinish dengan cat finish.

(4) Sebelum dilakukan pengecatan / pelapisan dengan bahan anti karat, semua bagian pipa

harus dibersihkan dari kotoran, lemak dan karat dengan menggunakan alat yang sesuai

dengan untuk itu.

Page 65: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  132 

V. PEMASANGAN INSTALASI PIPA AIR BERSIH

(1) Pemasangan instalasi air bersih harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan lokasi

yang telah ditentukan didalam gambar kerja. Pipa yang digunakan untuk keperluan ini

adalah pipa GIP. Fittings dari Class 10 K dengan tiap-tiap sambungan menggunakan

sambungan ulir dan fitting tape atau sambungan flange serta welding untuk hidrant dan

sprinkler.

• Merk pipa : Bakrie, PPI atau setaraf.

• Merk Fittings : TG, HE atau setaraf.

(2) Pada setiap penyambungan pipa-pipa ke fixtures ataupun equipments valve harus

digunakan union fitting, kecuali apabila fictures atau equipment yang bersangkutan telah

dilengkapi oleh alat-alat penyambung tersebut.

(3) Pada setiap pipa penyatu yang disambungkan pada tiap-tiap fixtures atau equipment

harus dipasang valves sesuai dengan gambar. Semua valves ukuran dia. < 2,5"

digunakan screwed class 10 K, dan ukuran > 2,5" digunakan flanged class 10 K.

• Merk : Kitazawa, toyo atau setaraf.

(4) Ketentuan penggantung Pipa, Konstruksi & Persyaratan Pemipaan.

• Semua alat-alat penggantungan harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak

merusakkan pipa-pipa dan cukup kuat sehingga tidak menyebabkan turunnya pipa-

pipa yang terpasang.

• Semua pipa-pipa harus digantung pada struktur bangunan dan tidak diperkenankan

meletakkan pipa-pipa tersebut pada rangka langit-langit.

Konstruksi penggantung harus memungkinkan adanya expansi termis dari pipa dan

mengurangi transmisi vibrasi sampai batas 1".

• 1 1/4" - Mak. 7 feet.

• 1,5" - Mak 9 feet.

• 2" - Mak. 10 feet.

• 3" - Mak. 12 feet.

• 4" - Mak. 14 feet.

• 6" - Mak. 17 feet.

(5) Pemasangan pipa-pipa harus dilakukan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

• Pemasangan pipa dan perlengkapannya serta peralatan lainnya harus sesuai

dengan gambar rencana dan penyambungan kedap air dengan sealing tape

Page 66: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  133 

• Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan sebelum salut dinding / plesteran dan

langit-langit dilaksanakan.

• Pembobokan plesteran / salut dinding dan pembongkaran langit yang sudah

terpasang harus dihindarkan.

• Pemasangan sparing harus pipa-pipa yang mungkin akan menembus struktur

bangunan harus dilaksanakan bersama-sama pada waktu pelaksanaan struktur

yang bersangkutan.

• Pemasangan pipa-pipa atau equipment harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

tidak ada suatu sambungan yang saling bersilangan antara pipa-pipa air bersih

dengan pipa-pipa pembuangan lainnya.

(6) Pemotongan pipa harus dilaksanakan dengan menggunakan gergaji atau pipa cutter.

Permukaan pipa bekas potongan harus diratakan sehingga mencapai ukuran

penampang aslinya, selanjutnya pipa tersebut harus dibersihkan dari kotoran-kotoran

bekas gergaji atau perataan.

(7) Penempatan dari valves, clean out, accessories, equipment dan lain-lain peralatan

harus sedemikian rupa sehingga :

• Terlindung (bila perlu dengan tanda-tanda petunjuk).

• Mudah dicapai.

• Tidak mengganggu.

(8) Perlindungan / proteksi waktu pelaksanaan :

• Semua pipa-pipa yang terbuka karena belum tersambung dengan equipment atau

fixtures, harus ditutup dengan cap atau plug.

• Sebelum pemasangan dan penyambungan, semua pipa-pipa valves, trape dan

fitting harus diperiksa dan dibersihkan dari segala kotoran yang akan menyumbat.

• Equipment dan fixtures harus dilindungi dari gangguan pekerjaan dan kerusakan-

kerusakan.

• Semua pekerjaan gantungan pipa-pipa diplat lantai harus seizin pengawas dan

kontraktor sipil.

• Pemasangan pipa datar harus benar-benar lurus dan pemasangan pipa tegak harus

benar-benar vertikal.

• Pipa-pipa didalam shaft pipa harus diikat denga “U” klem terhadap kanal yang

ditempatkan pada jarak maksimum jauh 1,2 meter dengan konstruksi klem seperti

pada gambar.

Page 67: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  134 

• Apabila terdapat segmen pemipaan yang ternyata menghalangi jalur instalasi lain

maka perbaikan-perbaikan atau pembongkaran dilaksanakan atas biaya pemborong

sendiri.

• Perubahan arah pipa harus dilaksanakan dengan fitting pembantu (elbow, bend),

begitu pula dengan percabangan harus menggunakan TEE atau Cross tee sesuai

dengan kebutuhan, membengkokkan pipa tidak diperkenankan.

• Perubahan design oleh Pemborong atas permintaan Owner, shop drawing yang

dibuat harus dengan persetujuan pemilik proyek.

• Fitting, peralatan bantu, peralatan ukur dan lainnya yang memiliki tahanan aliran

yang berlebihan tidak diperkenankan dipasang kecuali bila disyaratkan pada buku

ini.

• Sebelum dipasang, selama pemasangan dan sesudah dipasang pipa-pipa dan

accessoriesnya, terutama bagian dalamnya harus dijaga agar tetap bersih dan

harus diperiksa setiap saat terhadap kerusakan dan kotoran.

• Harus disediakan automatic release valve pada tempat-tempat tertinggi untuk

mengeluarkan udara secara otomatis dan pada tempat terendah harus dipasangkan

katup blow off berikut pemipaannya menuju ke saluran air hujan terdekat.

(9) Sambungan Pipa

a. Sambungan pipa yang digunakan adalah sambungan ulir, sambungan flange dan

sambungan las.

b. Sambungan ulir dipergunakan untuk pipa dengan diameter kurang dari 4 inch

dimana setiap jarak 2 length (standard pipe length) harus diberi sambungan flange.

c. Sambungan flange dipergunakan untuk pipa dengan diameter lebih besar dari 3

inchs, persyaratan flange yang dipakai dan pelubangnya seperti yang tercantum

pada pasal selanjutnya.

d. Sambungan las diperlukan untuk membantu pemasangan pada tempat-tempat yang

sulit dicapai sehingga segmen pipa tersebut harus dirakit terlebih dahulu sebelum

dipasang pada tempatnya. Segmen pipa yang disambung dengan las harus

dihubungkan dengan segmen lainnya menggunakan flange.

e. Sambungan las harus dipergunakan untuk membuat “intake port” dan “outlet-port”

pada pipa header.

f. Pada sambungan ulir, terlebih dahulu harus dilapisi dengan “read-lead cement”,

kemudian dibalut dengan menggunakan pintalan serabut kain atau pipa khusus.

g. Pada sambungan flanged harus dilengkapi dengan “Ring Type Gasket” untuk lebih

menjamin kekuatan sambungan tersebut.

Page 68: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  135 

h. Sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih besar sudut maksimum yang

ditentukan oleh pabrik pipa yang bersangkutan (maksimum deflection allowed).

(10) Pemasangan Peralatan Ukur/ Sensor

Pemasangan peralatan ukur dan peralatan sensor harus mengikuti persyaratan yang

dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan tersebut sehingga hasil pengukuran dapat

dipertanggung jawabkan.

(11) F i t t i n g

a. Double-nipple, socket, elbow, bend dan lainnya.

Jenis : Cast-Iron Fitting

Kelas : 150 psi

Merk : Top Brand atau setaraf.

8. Flange

Jenis : Forged Steel Flange

Kelas : 150 psi

c. Flange bolt

Jenis : Commercial Bolt

Persyaratan Peralatan Pembantu

(1) Katup Penutup

Jenis : Bronze valve, hand-wheel operated

Stem : Non-rising (air bersih) rising stem (air cond.) rising stem (air cond)

Kelas : 150 psi

Standard : (B.S.), (JIS), (ANSI), (ASTM).

(2) Katup Searah

Jenis : Swing “Y” pattern bronze

Arah aliran : Horizontal atau vertikal bergantung posisi pipa

Kelas : 150 psi

Katup searah harus type anti water hummer.

(3) Katup Pengatur/ Pembalans.

Jenis : Full foot ball bronze valve, lever operated.

Kelas : 150 psi

(4) Katup Reservoir/Foot Valve

Jenis : Ball foot ball bronze valve, lever operated.

Kelas : 150 psi

Page 69: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  136 

(5) Katup Pelepas Udara

Jenis : Cast-iron valve

Kelas : 150 psi

(6) S t r a i n e r

Jenis : “Y” pattern bronze

Screen : Stainless steel

Kelas : 150 psi

Merk : Kitazawa, Toyo atau setaraf.

(7) Flexible Connection

Jenis : Spool type flexible rubber

Bentuk : Spherical

Kelas : 150 psi

Merk : Proco, Tozen, atau setaraf.

(8) Pressure gauge

Jenis : Bourdon, dial-gage

Fluida kerja : Air

Dial size : 10 cm

Range : 1 - 1 0 atm

Merk : Nagano atau setaraf

(9) Flow Meter

Jenis : Direct-reading impact-tube

Range : 10 - 100 gpm

Tekanan kerja : 5 atm

Ketelitian : + 5%

(10) Thermometer

Jenis : Mercury expansion

Mounting : Pipa

Range : 10 - 40 centrigrade

Kelengkapan : - Thermometer well

- Bronze glass guard

Page 70: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  137 

(11) Kran Taman & Kran Botol

Jenis : Per chroom

Ukuran : 0 1/2"

Khusus untuk kran taman/ Hose Bibb dilengkapi dengan coupling penyambungan ke

slang.

Merk : TOTO atau setaraf.

VI. PENGETESAN/PENGUJIAN SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH

Semua peralatan yang sudah terpasang harus ditest dengan ketentuan-ketentuan sbb :

a. Sistim pemipaan harus ditest dengan tekanan hydrostatis sebesar 2 x tekanan kerja atau

sekurang-kurangnya 120 psi atau 6 atm absolut selama 6 (enam) jam terus menerus.

b. Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa-pipa tersalut dengan plesteran/ salut

dinding dan sebelum langit-langitdi daerah yang bersangkutan terpasang.

c. Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa-pipa tersalut dengan plesteran/ salut

dinding dan sebelum langit-langit di daerah yang bersangkutan terpasang.

d. Pengujian dinyatakan berhasil apabila selama pengujian tidak terjadi penurunan tekanan.

e. Pengujian dilakukan pada pipa utama sebelum pipa tersebut ditanam dalam tanah atau

didalam bagian bangunan.

f. Bila terjadi penurunan tekanan selama waktu waktu pengujian, kontraktor harus mencari

sebabnya dan segera memperbaiki kesalahan/ kerusakan/ ketidaksempurnaan tersebut

dan pengujian harus diulang.

g. Pekerjaan desinfeksi, dengan memasukkan larutan chlorine ke dalam sistim pemipaan

air bersih dengan sistim injeksi dan menjalankan pompa dan setelah 16 jam harus dibilas

dengan air bersih sehingga dosis chlorine yang sisa tidak lebih dari 0,2 ppm

VII . KETENTUAN PENGGANTUNG PIPA, KONSTRUKSI & PERSYARATAN PEMIPAAN (1) Semua alat penggantungan harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak

merusakkan pipa-pipa, isolasi dan cukup kuat sehingga tidak menyebabkan turunnya

pipa-pipa yang terpasang.

(2) Semua pipa harus digantung pada struktur bangunan dan tidak diperkenankan

meletakkan pipa-pipa tersebut pada rangka langit-langit.

Konstruksi dan jarak penggantung sesuai dengan ketentuan pada instalasi pipa air

bersih.

Page 71: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  138 

(3) Untuk pipa-pipa horizontal dipasang miring ke atas mengikuti arah aliran, kemiringan

pipa dari 1 : 200 s/d 1 : 300.

(4) Pemotongan pipa, perlindungan/proteksi pada waktu pelaksanaan sesuai dengan

ketentuan pabrik dan ketentuan pada instalasi pipa air bersih.

(5) Apabila terdapat segmen pemipaan yang ternyata menghalangi jalur instalasi lain

maka perbaikan-perbaikan atau pembongkaran dilaksanakan atas biaya pemborong

sendiri.

(6) Perubahan arah pipa harus dilaksanakan dengan fitting pembantu (elbow, bend),

begitu pula dengan percabangan harus menggunakan Tee atau Cross Tee sesuai

dengan kebutuhan, membengkokkan pipa tidak diperkenankan.

(7) Bila ada perubahan design atas permintaan owner, kontraktor harus membuat shop

srawing dengan persetujuan pemilik proyek.

VIII. FITTING

Double nepple, elbow, bend, tee, reduct, socket dan lainnya, dengan jenis material yang

sama.

Kelas atau type dari fitting harus equivalent dengan type dari pipa tembaganya.

IX. PEMASANGAN INSTALASI PIPA AIR KOTOR & AIR BEKAS

(1) Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan pemipaan/ saluran air kotor dan air bersih buangan dari sanitary fixtures

sampai ke tempat pengolahan air kotor/ air buangan.

- Pemasangan semua sanitary fixtures dengan perlengkapannya.

- Pembuatan bak kontrol (inspection chamber) untuk waste dan soil.

(2) Persyaratan Pemipaan Air Kotor

a. Pemasangan instalasi pipa air kotor dan air bekas harus dilaksanakan sesuai

dengan ukuran dan lokasi yang telah ditentukan didalam gambar kerja.

Pipa yang digunakan harus dari jenis poly vinyl chloride (P.V.C) klas/kwalitas

terbaik (clase A.W.) tidak rapuh, merk : WAVIN atau setaraf (SII Standard), khusus

pipa menyeberangi jalan atau parkir harus dilindungi pipa Galvanized Steel Pipe

(GSP). Untuk vent dan semua fittingnya menggunakan pipa PVC dengan bentuk

sambungan monolit (solit), sambungan dengan las tidak dibenarkan untuk dipakai.

b. Fitting yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut

- Semua perubahan ukuran pipa harus menggunakan reducing fitting.

Page 72: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  139 

- Pembelokkan arah aliran harus menggunakan “Y” fitting kombinasi dari “Y” dan

1/8 “bend”, long sweep 1/4, 1/6, 1/8 dan 1/16.

- Untuk pipa-pipa vertikal dipakai cabang “Tee” dengan short weep 1/4 bend,

untuk arah aliran horisontal ke vertikal dan untuk belokan pembuangan dari

closed.

- Fitting yang digunakan harus sesuai dengan standard PVC connection.

- Fitting, merknya harus sesuai dengan merk pipa yang dipakai.

c. Penggantungan pipa-pipa harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan

atau standard dari jenis pipa PVC system.

Tidak dibenarkan menembak/ ramset pada plat lantai untuk keperluan

penggantung pipa-pipa, kecuali dengan cara mengebor pada tempat-tempat

tertentu atas petunjuk pengawas dan kontraktor sipil.

d. Pemasangan pipa harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

- Arah aliran instalasi pipa air kotor (sewage) & air bekas ditujukan ke pipa

sewage treatment melalui basin pompa sewage.

- Semua pipa-pipa horizontal dengan kemiringan minimal 1,5 % (1,5 cm per

meter) ke arah aliran, kecuali apabila dinyatakan lain sesuai dengan

kebutuhannya.

- Pipa-pipa dan fitting harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak

menimbulkan kebocoran, rembesan atau retakan-retakan pada sambungannya.

- Cara proteksi, pemotongan dan pembersihan disesuaikan dengan cara

sebelumnya.

Penyambungan pipa atau fitting harus mengikuti petunjuk dan instruksi dari pabrik

produsen via yang bersangkutan.

e. Trape harus dipasang dengan ketentuan sebagai berikut :

- Setiap pemasangan fixtures harus dilengkapi dengan pemasangan trap pada

pipa yang akan menuju fixture, kecuali apabila fixtures tersebut telah dilengkapi

dengan trap tersendiri.

- Trap harus dipasang ditempat yang sudah dicapai dan harus menggunakan

clean out plug.

f. Floor drain harus dipasangkan dengan dilengkapi trap, grate dan brass strainer

yang dapat dibuka-buka untuk pembersihan.

Merk : Toto atau setaraf.

g. Vent harus dipasang dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Page 73: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  140 

- Pipa horizontal harus dipasang miring ke arah aliran drain yang menuju

pembuangan tanpa ada trap atau konstruksi yang berbentuk trap.

- Pipa vertikal utama dari instalasi air kotor dan air bekas dengan ukuran yang

sama, diteruskan ke atap sebagai vent yang dengan pipa-pipa vent vertikal

lainnya.

- Pipa vent yang berasal dari kelompok fixtures, jika dihubungkan dengan pipa

vent utama harus pada ketinggian tidak kurang dari 30 cm diatas atap dan

harus dilengkapi dengan flashing fittings.

h. Sleeves dikerjakan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

- Untuk semua pipa-pipa yang menembus beton (sloop plat lantai, dinding atau

balok) harus dibuat sleeve, sebelum beton-beton yang bersangkutan dicor.

- Jika tidak memakai isolasi maka sleeve harus dipasang minimal satu ukuran

lebih besar dari pada aslinya.

- Sleeve yang dipakai adalah galvanized steel pipe.

- Rongga antara pipa instalasi dan sleeve harus ditutup rapat dengan bahan

yang elastis.

i. Perlindungan/ proteksi sesuai dengan cara sebelumnya.

j. Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini harus dari satu merk dan

mengikuti standard yang sama.

k. Fittings terbuat dari bahan yang sama dengan jenis bahan pipa dan merupakan

cetakan pabrik.

l. Semua pipa tegak harus dijangkar kuat pada tiap jarak 2,5 m maksimum. Untuk

pipa mendatar harus ditumpu/ digantung kuat pada jarak maksimum 2 m.

m. Semua clean out adalah yang dimaksud sampai menembus lantai (floor clean out)

atau type clean out lantai.

Merk : San-Ei, Toto atau setaraf.

n. Untuk fitting/ belokan yang menerima beban vertikal akibat adanya pipa tegak

diatas harus diberi penumpu beton/ thrust blok.

o. Pipa vent tegak yang keluar dari permukaan tanah harus mempunyai ketinggian

2,5 m dan diujung pipa tersebut dipasang Tee.

p. Pengujian dari seluruh sistim pemipaan air kotor/ bekas ini dilakukan setelah

pemasangan selesai dan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk CM/ Perencana.

q. Pemborong harus menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk keperluan

pengujian tersebut dan segala biaya menjadi tanggung jawab Pemborong.

Page 74: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  141 

r. Pemasangan/ perletakan pipa-pipa ini disesuaikan dengan gambar pelaksanaan

dan dimensi dari masing-masing pipa tertera jelas dalam gambar.

s. Pada jalur pemipaan setelah keluar dari bangunan harus dipasang inspection

chamber dengan konstruksi sesuai dengan persyaratan/ standard.

t. Pada bagian bawah dari pipa tegak ke pipa datar harus diberi penumpu/ support

dan pipa datar lainnya diberi penggantung.

Persyaratan Sambungan Pipa Air Kotor (1) Sambungan pipa PVC harus menggunakan sambungan dengan “solvent cement”.

(2) Sambungan harus mampu menahan tekanan air kotor sebesar tinggi kolom air dari

pipa terendam sampai ke titik ujung atap pipa vent stack.

(3) Sambungan antara pipa dan arah yang berbeda harus menggunakan “Long Radius

Elbow” dan/ atau combination WYE.

(4) Fitting yang digunakan harus dari jenis “Injection moulded fitting”, fitting dari jenis

welded fitting tidak diperkenankan untuk dipakai.

Pengujian Sistim Pemipaan Air Kotor & Vent (1) Semua lubang keluar/ pembuangan harus ditutup rapat dengan menggunakan plastik

yang khusus untuk itu.

(2) Seluruh sistem pemipaan diisi dengan air sampai ke lubang pipa vent yang tertinggi.

(3) Bila selama 60 menit penurunan permukaan air tidak lebih dari 10 cm, pengujian

dinyatakan berhasil.

(4) Bila penurunan permukaan air melebihi batas yang ditentukan maka Kontraktor

harus segera memperbaiki dan pengujian harus diulang kembali.

X. PEMASANGAN INSTALASI AIR HUJAN

(1) Pemasangan dan pemipaan ini meliputi :

- Pemasangan semua instalasi air hujan dari atap sampai ke bak kontrol di lantai

dasar.

- Pemasangan roof drain dari pipa yang bersangkutan.

- Seluruh bak kontrol untuk air hujan tidak termasuk dalam skope ini (masuk

pekerjaan sipil/ arsitektur).

(2) Pipa yang digunakan harus PVC pipe dari clase AW dengan solvent cement.

Merk : Ruchika, Wavin, Pralon atau setaraf.

Roof drain type cast iron drain.

Page 75: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  142 

(3) Untuk pipa-pipa horizontal, kemiringan pipa harus sesuai dengan gambar dan keadaan

setempat.

Pengetesan kebocoran dilakukan sesuai dengan diatas.

XI. PETUNJUK KERJA DAN PETUNJUK PEMELIHARAAN INSTALASI

(1) Setelah selesai pemasangan seluruh instalasi dan setelah selesai pelaksanaan

pengujian, Kontraktor harus menempatkan tenaga terdidik dan ahli dalam

mengoperasikan serta memelihara seluruh sistim perlengkapan instalasi yang

dilaksanakan.

(2) Kontraktor diharuskan melatih orang-orang yang ditunjuk Pemilik Bangunan sehingga

mahir dalam mengoperasikan seluruh peralatan dan sistim instalasi yang

dilaksanakan, sampai orang yang ditunjuk Pemilik Bangunan tersebut benar-benar

mahir dan sanggup menggantikannya.

(3) Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk mengoperasikan seluruh peralatan

dan sistim instalasi yang dilaksanakan, sampai orang yang ditunjuk Pemilik Bangunan

tersebut benar-benar mahir dan sanggup menggantikannya.

(4) Kontraktor harus menyerahkan 4 (empat) set buku petunjuk kerja sistim instalasi san

petunjuk pemeliharaan kepada CM. Brosur-brosur yang dikeluarkan pabrik pembuat

peralatan tidak dapat dianggap sebagai petunjuk kerja dan petunjuk pemeliharaan,

tetapi dapat dilampirkan hanya sebagai pelengkap.

(5) Buku petunjuk sistim kerja instalasi dan petunjuk pemeliharaan harus disusun

sedemikian, sehingga mudah dipelajari dan bersampul kertas tebal dengan muka

depan tertulis dengan jelas jenis instalasi yang bersangkutan dan tertulis dalam

Bahasa Indonesia.

Buku tersebut harus memuat :

- Uraian secara umum dari sistem dan peralatan instalasi Plumbing secara

keseluruhan.

- Sistim kerja dari setiap bagian instalasi.

- Cara menjalankan/mematikan setiap peralatan serta mengatasi kerusakan-

kerusakan kecil yang mungkin timbul.

- Tebal peralatan yang memuat macam dan jumlah mesin/ peralatan lokasi, pabrik

asal, tipe, tahun pembuatan, nama dan alamat perusahaan yang menjadi agen di

Indonesia.

Page 76: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  143 

- Literatur dari pabrik tentang peralatan yang terpasang. Jangan memasukkan

brosur, data dan literatur dari peralatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan

peralatan yang terpasang.

- Petunjuk pemeliharaan dari sistim instalasi dan semua peralatan, yang memuat

tugas pemeriksaan secara umum, semua pemeliharaan berkala, tabel pelunasan

dan daftar suku cadang.

XII. PENGUJIAN INSTALASI, RUNNING TEST DAN COMMISSIONING (1) Semua pekerjaan yang dilaksanakan harus diuji, sehingga dapat dijamin bahwa

pekerjaan tersebut dapat bekerja dengan baik, untuk waktu jangka panjang.

(2) Tata cara pengujian dan pelaksanaan pengujian harus dilakukan dibawah

pengawasan CM.

(3) Semua perlengkapan, tenaga dan biaya untuk mengadakan pengujian menjadi

tanggungan Kontraktor.

(4) Kontraktor harus menanggung biaya untuk pemeriksaan dan pemberian izin dari

instansi yang berwenang, bila diperlukan.

(5) Sebelum melakukan test, Kontraktor harus menyerahkan prosedur running test

kepada Direksi/ CM berikut start up manual yang dikeluarkan dari pabrik pembuat

mesin tersebut.

(6) Harus dilakukan oleh tenaga ahli dari penjual mesin/peralatan tersebut yang mana

telah mendapat pendidikan khusus untuk itu dari pabrik pembuat mesin tersebut.

(7) Harus disaksikan oleh Pemberi Tugas, CM/ Team Pengawas dan badan lain yang

berwenang.

Pasal XVI PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

 

I. INSTALASI LISTRIK

1. Persyaratan Umum (1) Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh Instalatur Listrik yang telah

mempunyai Surat Pengakuan (PAS) golongan C dari PLN setempat dan SIPP

kelas A dari pemerintah setempat.

Page 77: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  144 

(2) Gambar spesifikasi dan risalah aanwijzing merupakan suatu kesatuan yang saling

mengikat dan melengkapi. Kontraktor harus menjalin hubungan yang baik dengan

kontraktor lain dalam pekerjaan ini, sehingga secara bersama-sama

menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang

ditentukan.

(3) Pada dasarnya untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini, disamping

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini, berlaku :

• A.V. 1941

• Puil 2000

• AVE/VDE.

• Peraturan/persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja

Pemerintah Daerah setempat.

• Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja

Pemerintah Daerah setempat.

• Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik dimana mesin, peralatan dan material

tersebut dibuat.

• Peraturan/ persyaratan lainnya yang berlaku sah di Indonesia

(4) Semua gambar-gambar kerja atau shop drawing yang dibuat oleh Kontraktor/

Instalatur listrik maka sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus mendapat

persetujuan Pengawas/ Direksi Lapangan.

(5) Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-

penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus

dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) As Built Drawing dan harus

diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai.

(6) Dalam perhitungan biaya penawaran, harus sudah termasuk :

• Biaya perizinan dan pengetesan untuk bahan-bahan dan peralatan-peralatan

yang dipasang.

• Biaya keur dan biaya tanggungan instalsi

• Biaya administrasi pengurusan penyambungan.

(7) Semua instalasi peralatan dan mesin yang telah dipasang sebelum diserahkan

harus dites mengenai kemampuan bekerjanya, sesuai dengan ketentuan yang

dipersyaratkan.

Page 78: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  145 

(8) Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang dipasang kepada

direksi. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian

contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan pemborong.

(9) Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud dalam spesifikasi

teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga

ahli.

(10) Pengawas

Kontraktor wajib bertanggung jawab atas semua pekerjaannya. Kontraktor wajib

menempatkan pengawas untuk mengawasi pekerjaannya sendiri. Penanggung

jawab pelaksana pekerjaan harus selalu berada di tempat pekerjaan dan dapat

mengambil keputusan demi kelancaran pekerjaan.

(11) Commisioning & Testing

a. Pemborong pekerjaan instalasi harus dilakukan testing dan pengukuran yang

dianggap perlu untuk memeriksa, mengetahui apakah seluruh instalasi yang

dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan

yang berlaku.

b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan

testing tersebut merupakan tanggung jawab pemborong. Hal ini termasuk pula

peralatan khusus yang diperlukan untuk testing.

2. Persyaratan Teknik Khusus Sistem Elektrikal.

2.1 Umum Pekerjaan sistem elektrikal meliputi semua bahan, peralatan, tenaga kerja,

pemasangan, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan trainning bagi

calon operator.

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan sistem distribusi daya listrik

• Pengadaan, pemasangan, dan penyambungan panel tegangan menengah

• Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan

menengah lengkap dengan cable fitting lainnya.

• Pengadaan dan pemasangan trafo distribusi

• Pengadaan, pemasangan unit-unit panel tegangan rendah

• Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan

rendah dengan berbagai ukuran dan type.

Page 79: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  146 

• Pekerjaan pentanahan (earthing) dari panel, armatur lampu, kotak kontak

dan pompa.

b. Pekerjaan Sistem Penerangan dan Stop Kontak

1. Sistem Penerangan dan Stop Kontak

• Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur dan lampunya.

• Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa atau

khusus

• Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, switches

• Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung

kabel serta berbagai accecoris lainnya seperti box untuk saklar, stop

kontak, junction box, flexible conduit, bends/ elbows, socket, dll.

• Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi

penerangan dan stop kontak.

• Pengadaan dan pemasangan pipa conduit, flexible harus dipasang untuk

melindungi kabel antara kotak sambung dan armature lampu.

2. Pekerjaan Sistem Penerangan Luar (Outdoor Lighting)

• Pengadaan dan pemasangan tiang lampu, armature, lampu, kabel

instalasi dan pipa pelindung kabel dan accecorisnya.

3. Instalasi dan pemasangan kabel

a. Umum

Semua kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi

persyaratan PUIL/ LMK. Semua kabel/ kawat harus baru,jelas ditandai

ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalan.

Konduktor yang dipakai dari type :

• Untuk instalasi penerangan adalah NYM/ NYA denganconduit PVC.

• Untuk kabel distribusi adalah NYY

Semua kabel harus berada dalam conduit UPVC High Impact yang

disesuaikan ukurannya, semua kabel pada rak kabel harus diklem.

b. Splice/ Pencabangan

• Tidak diperkenankan adanya splice baik dalam feeder maupun

cabang, kecuali pada outlet yang bisa dicapai.Sambungan kabel

circuit cabang harus di buat secara mekanis dan harus teguh

secara electric.

Page 80: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  147 

• Semua sambungan kabel baik dalam junction box, panel atau

tempat lain harus mempergunakan connector yang terbuat dari

tembaga yang diisolasi porselen, bakelite atau PVC.

c. Bahan isolasi

• Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti

karet, PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin splice case,

composition dan lain-lain harus dari type yang disetujui.

d. Penyambungan kabel

• Semua penyambungan kabel dilakukan dalam kotak-kotak

penyambung yang khusus untuk itu.

• Kabel-kabel disambung sesuai warna atau nama masing-masing

dan dites tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan.

• Penyambungan tembaga dilapisi timah putih dan kuat.

• Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi untuk

pipa PVC yang khusus untuk listrik.

• Bila kabel dipasang tegak lurus di permukaan yang terbuka, harus

dilindungi GIP conduit.

e. Saluran Penghantar dalam Bangunan

• Instalasi penerangan tanpa ceiling gantung, saluran penghantar

(conduit) ditanam dalam beton.

• Instalasi penerangan dengan ceiling gantung, saluran penghantar

(conduit) dipasang di atas cable tray dan diletakan di atas ceiling.

• Instalasi saluran penghantar di luar bangunan digunakan saluran

beton, kecuali untuk penerangan taman digunakan pipa galvanized.

• Setiap kabel dalam bangunan digunakan pipa conduit minimum 5/8”

diameternya.

• Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus

dilengkapi dengan socket/ lock nut.

f. Pemasangan kabel dalam Tanah

• Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.

• Kabel yang langsung ditanam dalam tanah harus dilindungi bata

merah, diberi pasir , ditanam minimal 80 cm.

• Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan dilapisi

pipa Galvanized.

Page 81: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  148 

• Kabel yang menyebrang jalur selokan, dilindungi pipa galvanized

atau pipa beton.

• Galian untuk tempat kabel harus bersih dari bahan-bahan yang

dapat merusak isolasi kabel, seperti batu, abu, kotoran bahan

kimia, dll.

• Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara

langsung, harus menggunakan peralatan khusus unrtuk

penyambungan kabel dalam tanah.

2.2 Konstruksi Panel dan Instalasinya.

a. Kabinet.

Semua kabinet harus di buat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm.

Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci.

b. Finishing

Semua kabinet dicat dengan warna yang ditentukan direksi.Semua kabinet

dari pintu untuk panel board listrik, di buat tahan karat atau diberi lapisan anti

karat.

c. Pasangan panel

Pasangan panel sedemikain rupa sehingga setiap peralatan dalam panel

dengan mudah dijangkau tegantung macam atau type panel.

d. Panel-panel Sub Distribusi Utama

Panel-panel sub distribusi harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk

lain.

e. Papan nama

Setiap pemutus daya harus dilengkapi dengan papan nama dan dapat dilihat

dengan mudah.

f. Bus-bar/ Rel

Bus bar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis

dengan lapisan perak, dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 %

dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaiakan dengan ukuran PUIL.

g. Terminal dan Mur Baut

Semua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga dan disekrup dengan

menggunakan mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut yang

divernikel dengan ring tembaga.

Page 82: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  149 

h. Cadangan/ Penyambungan di kemudian hari

Bila dalam gambar ada cadangan, maka ruangantersebut dilengkapi dengan

bus, klem-klem pemasangan, pendukung dsb, untuk peralatan yang dipasang

dikemudian hari dapat berupa equipment bus bar, panel kayu, switch, circuit

breaker, dll.

i. Alat-alat ukur

Setiap panel dilengkapi dengan alat ukur seperti pada gambar.

j. Transformator Arus

Trafo harus adalah type kering, dalam ruangan type kering, dalam ruangan

type jendela dengan perbandingan kumparan yang sesuai dengan ketelitian

0,3 dengan burden sesuai standar – standar VDE.

k. Sikring

• Sikring adalah dari type kapasitas interupsi tinggi. Sikring harus dipasang

pada pendukung yang sama pada peralatan yang dapat dicabut.

• Sikring cadangan disediakan sebanyak sikring yang ada disimpan dalam

almari khusus dan diberi pengenal.

l. Kabel-kabel pengontrol

Dipasang di pabrik/ bengkel secara lengkap dan dibundel dan dilindungi

terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimal adalah 1,5 mm2 dari type 600

volt PVC.

m. Merk Pabrik

Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik. Panel

adalah assembling lokal.

n. Peralatan Pengaman Pemutus Daya

Peralatan pengaman adalah pemutus daya dengan moulded case.

o. Pilot Lamp

Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :

1. Pilot lampu untuk menyatakan adanya tegangan R.S.T

2. Pilot lampu untuk push button on/ off, untuk menyatakan sistem telah

on/ off.

3. Pilot lampu untuk remote control pada panel.

Penyediaan dari pilot lampu yang disebutkan di atas merupakan

keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.

Page 83: Rks Taman Lalin

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT(RKS) TAMAN LALU LINTAS 

 

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BALIKPAPAN  150 

Warna-warna untuk pilot lamp :

1. Untuk phase R : warna merah

2. Untuk phase S : warna kuning

3. Untuk phase T : warna biru

4. Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push button atau

dengan saklar, ataupun dengan Time Switch , menyatakan sistem on

dengan warna merah.

5. Untuk menyatakan sistem telah off dengan warna hijau.

II. PEKERJAAN TATA UDARA 1. Ketentuan Umum

2.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk instalasi tata udara disini adalah seluruh pekerjaan yang

ditunjukan dalam gambar dan buku spesifikasi ini, yang meliputi pengadaan dan

pemasangan lengkap dengan instalasinya sesuai gambar rencana dan buku

spesifikasi, yaitu :

a. AC Split Duct

b. Air Handling Unit

c. Exhaust, Intake Fan

d. Ducting untuk Udara Supply, Return maupun Exhaust

e. Pemipaan Condensate lengkap denganperalatannya.

f. Diffuser dan Grille

g. System Control

h. Pondasi Mesin-mesin

i. Testing dan Balancing

j. Pemeliharaan

2.2. Koordinasi

a. Gambar-gambar rencana hanya menunjukan secara umum tentang posisi dari

peralatan-peralatan, pemipaan, ducting dan lain-lain. Pemborong harus

mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan disesuaikan dengan

kondisi-kondisi bangunan tanpa tambahan biaya.

b. Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi tapi tidak ditunjukan pada

gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang.