rks teknis lapang hoki upi- tahap ii a final
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
1/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
1
BAB XII
SYARAT-SYARAT TEKNIS
DAN BAHAN
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
2/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
1
BAB XII
SYARAT-SYARAT TEKNIS DAN BAHAN
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Nama Pekerjaan
Nama Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pekerjaan Pengembangan Gedung
Gymnasium untuk Lapangan Pertandingan Hoki sebagai Persiapan PON XIX tahun
2016, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Tahap II, Tahun Anggaran 2015 -
2016.
1.2 Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Pengembangan Gedung Gymnasium untuk lapangan Pertandingan
Hoki ini adalah di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan
Dr.Setiabudhi no.227 Bandung
1.3 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pengembangan Gedung Gymnasium ini meliputi :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Struktur
1) Pekerjaan Tanah dan Pondasi Lift
2) Pekerjaan Perbaikan Lantai Dasar/1
3) Pekerjaan Struktur Lift
c. Pekerjaan Arsitektur
1) Pekerjaan Perbaikan Toilet Lantai 1 & 3
2) Pekerjaan Perbaikan Penutup Atap Dak
d. Pekerjaan Mekanikal dan ELektrikal
1) Pekerjaan Perbaikan Instalasi Air Bersih, Air Kotor dan Air Hujan
2) Pekerjaan Instalasi Listrik
3) Pekerjaan Tata Suara
4) Pekerjaan Tata Udara
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
3/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
2
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong termasuk pula pengadaan
tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan segala keperluan yang berhubungan
dengan pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan.
1.4 Acuan Pelaksanaan Pekerjaana. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam RENCANA
KERJA DAN SYARAT-SYARAT dan Bill Of Quantity pekerjaan ini ;
b. Gambar-gambar yang dilampirkan pada RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT pekerjaan ini ;
c. Keterangan-keterangan dan gambar-gambar yang diberikan oleh Konsultan
kepada pelaksana pada waktu Rapat Penjelasan Pekerjaan/Rapat Aanwijzing
Pekerjaan /Risalah Aanwijzing.
Pasal 2
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
1. Dalam melaksanakan Pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentua dibawah ini termasuk segala
perubahan dan tambahannya :
a. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan PP No. 29 Tahun.2000 jo PP No. 59
Tahun 2010.
b. Perpres RI No. 54 Tahun 2010 jo. Perpres RI No. 35 Tahun 2010 jo Pepres RI No. 70
Tahun 2012 jo Pepres RI No. 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
c. Permen PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
d. Pergub Jabar No. 99 Tahun 1999 tentang Pedoman Pelaksanaan Jasa Konstruksi
Pembangunan Bangunan Gedung Daerah.
e. Kepgub Jabar No. 910/Kep.1269-Org/2014 tanggal 9 September 2014 tentang Standar
Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk TA. 2015.
f. Perda. Provinsi Jawa Barat No. 13 Tahun 2013 tentang Bangunan Gedung
g. Peraturan Presiden RI Nomor : 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
4/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
3
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
j.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman UmumRencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
l. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang
terkait
m. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat yang bersangkutan dengan masalah bangunan.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan ini, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar Kerja yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan disahkan oleh Pemberi
Tugas termasuk pula Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang diselesaikan
oleh Kontraktor dan sudah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan BoQ.
c. Gambar dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
d. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran tentang Penetapan Kontraktor.
e. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).f. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui oleh Pengawas
Lapangan dan Pemberi Tugas.
Pasal 3
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar Kerja, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.
2. Ukuran :
a. Pada dasanya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As - As
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
5/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
4
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
b. Khusus ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya ukuran yang tertulis
adalah ukuran jadi terpasang atau dalam keadaan selesai/finished.
3. Perbedaan Gambar.
a. Bila suatu Gambar tidak cocok dengan Gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
maka Gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku / mengikat.
b. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan Struktur, maka yang
berlaku / mengikat adalah Gambar Kerja Arsitektur sepanjang tidak mengurangi segi
Konstruksi dan kekuatan Struktur.
c. Bila ada perbedaan antara gambar Kerja Arsitektur dengan Sanitasi/Mekanikal, maka
Gambar Kerja yang dipakai adalah ukuran fungsional dalam Gambar Kerja Arsitektur.
d. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan Elektrikal, maka yang
dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam Gambar Arsitektur.
e. Bila ada perbedaan - perbedaan itu, ketidakjelasan, maupun kesimpangsiuran
menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan
kesalahan, maka Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Pengawas Lapangan, dan
mengadakan pertemuan dengan Konsultan Perencana, untuk mendapatkan keputusan
dari Konsultan Perencana Gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
f. ketentuan diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang
waktu pelaksanaan maupun mengajukan claim biaya pekerjaan tambah.
4. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing).
a. Gambar Detail pelaksanaan atau Shop Drawing adalah Gambar Kerja yang wajib
dibuat Kontraktor berdasarkan Gambar Kerja Dokumen yang telah disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing untuk Detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Kerja Dokumen, maupun yang diminta oleh
Konsultan Pengawas dan atau Konsultan Perencana.
c. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh jadi dari semua bahan, keterangan produk,
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
6/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
5
cara pemasangan dan atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi
pabrik yang belum tercakup secara lengkap dalam Gambar Kerja Dokumen maupun
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
d. Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing kepada Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan tertulis bagi pelaksanaan.
5. Gambar Hasil Pelaksanaan (As Built Drawings)
Kontraktor wajib membuat gambar-gambar yang sesuai dengan hasil pelaksanaan (As
Built Drawings) yang selesai sebelum serah terima ke 1, dan telah disetujui oleh konsultan
Pengawas dan diketahui oleh konsultan Perencana.
6. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum
dalam Gambar Kerja Dokumen tanpa sepengetahun Konsultan Pengawas. Segala akibatyang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor, baik dari segi biaya maupun waktu
pelaksanaan.
Pasal 4
JADWAL PELAKSANAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat rencana kerja
pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart dan S-Curve Bahan danTenaga dan mengkoordinasikan hasilnya kepada Pengawas Lapangan, sehingga
pelaksanaan pekerjaan terkendali dan tidak menggangu kelancaran proyek secara
keseluruhan dan kelancaran kegiatan disekitar lokasi pekerjaan.
2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Lapangan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah SPK diterima
Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan disyahkan
oleh Pemberi Tugas.
3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 4 (empat) rangkap kepadaPengawas Lapangan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada bangsal
Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/prestasi
kerja.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
7/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
6
Pasal 5
LAPORAN HARIAN
1. Pelaksana Lapangan setiap hari akan membuat laporan harian mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis maupun
administratif.
2. Dalam pembuatan laporan tersebut pihak pemborong harus memberikan data-data
yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
3. Laporan tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan sebagai
bahan monitoring.
Pasal 6
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
1. Dilapangan pekerjaan Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa
disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor.
2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab
sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
3. Kontraktor wajib memberi tahu kepada Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas,
nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas,
Pelaksana kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahu kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.
5. Dalam waktu 7(tujuh) hari kalender setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan,
Kontraktor harus sudah menunjuk Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (Penanggung
jawab/ Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.
Pasal 7
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang
mendesak, Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan
nomor telepon di lokasi kepada Tim pengelola Teknis setempat dan Konsultan Pengawas.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
8/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
7
2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja (Workshop) dan
peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan.
3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi
perubahan alamat Kontraktor, Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.
Pasal 8
PENJAGA KEAMANAN LAPANGAN
1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik
Proyek, Pengawas Lapangan dan milik Pihak Ketiga yang ada dilapangan.
2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Pengawas Lapangan/
Konsultan Perencana, baik yang telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung
jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
3. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggungjawab atas akibatnya, baik yang
berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu Kontraktor diwajibkan
menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan di
tempat-tempat yang akan ditetapkan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
Pasal 9
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut Syarat-syarat Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di
lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan
pekerja dilapangan.
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan bagi semua Petugas dan Pekerja yang ada dibawah kekuasaan Kontraktor.
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, Kamar Mandi dan WC yang layak dan bersih
bagi semua Petugas dan pekerja.
4. Tidak diperkenankan membuat penginapan didalam lapangan pekerjaan untuk Pekerja,
kecuali untuk Penjaga Keamanan.
5. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib
diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pasal 10
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
9/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
8
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum
pekerjaan fisik dimulai, dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :
a. Beton Molen yang jumlahnya minimal 1 Buah dalam kondisi yang baik.b. Theodolit dan Waterpass yang telah diijinkan oleh Pengawas Lapangan.
c. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk sistem pengeringan, jika diperlukan.
e. Penggetar beton (vibrator).
f. Scafolding
g. Mesin Pemotong beton.
h. Mesin Pemotong Besi dan Keramik
i. dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pekerjaannya.
Pasal 11
S I T U A S I
11.1 Hal mana pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya
pada waktu rapat penjelasan, untuk itu para calon Pemborong wajib meneliti situasi
medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain
yang berpengaruh terhadap harga penawaran.11.2 Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
klaim dikemudian hari.
11.3 Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana pembangunan akan dilaksanakan.
Pasal 12
PEKERJAAN PERSIAPAN TAPAK
Pekerjaan Persiapan Tapak meliputi :
12.1 Pengukuran tapak terutama untuk penyambungan daya listrik ke gardu
12.2 Pembuatan bedeng pekerja dan mengalokasikan tempat penyimpanan material /
bahan bangunan.
12.3 Pengadaan air untuk keperluan pekerja dan pekerjaan, kualitas air harus baik dan
memenuhi persyaratan kerekatan.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
10/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
9
Pengadaan listrik kerja dan pembuatan tempat pembuangan air kotor sementara.
Pasal 13
PEKERJAAN PERSIAPAN BANGUNAN
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan Pengukuran dalam bangunan
b. Pekerjaan Bongkaran dinding dan plat lantai beton
c. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.
d. dan lain lain.
3. Pekerjaan Bangsal Kerja / Direkskeet.
a.Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang material/bahan diatas tapak
pekerjaan.
Bangsal Kerja terdiri dari :
- Bangsal Konsultan Pengawas
- Bangsal Kontraktor
- Los - los kerja untuk Pekerja.
b. Luas Bangsal/Direkskeet adalah 12 m2 (dua belas) meter persegi dengan spesifikasi :
- Lantai plesteran 1 PC : 5 pasir
- Rangka bangunan : kayu kelas II
- Dinding : panel tripleks/multipleks tebal 4 mm, dengan rangka kayu kelas II
- Atap : Asbes semen gelombang, seng gelombang, dengan rangka kayu kelas II
- Jendela : kayu kelas II, dengan jumlah secukupnya
- Pintu : kayu kelas II, jumlah secukupnya dan dapat dikunci dengan baik.
- Dilengkapi dengan sebuah kamar mandi/WC dan tempat cuci tangan dengan
persediaan air yang cukup
c. Perlengkapan Bangsal Konsultan Pengawas :
- Meja tulis + kursi
- Papan tulis ukuran 90 x 180 cm (White Board)
- Alat-alat tulis (spidol,tipp ex) dan mesin tik
- Papan untuk menempelkan gambar
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
11/89
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
12/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
11
5. Pekerjaan Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam
kebakaran (fire Extinguiser) lengkap dengan isinya sehingga siap digunakan, minimal 1
buah kapsitas 5 kg.
6. Pekerjaan Pembongkaran, Pembersihan dan Pengamanan sebelum Pelaksanaan
Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran lantai untuk Lift serta
pembongkaran dinding, pembuangan lapisan tanah permukaan, dan pembuangan serta
pembersihan puing-puing di dalam daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah
ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai ketentuan
Pasal-pasal yang lain dari Spesifikasi ini.
a) Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Umum
Konsultan Pengawas akan menetapkan batas-batas pekerjaan, dan menentukan
benda-benda lain yang harus tetap berada di tempatnya.
2) Pembersihan, dan Pembongkaran
Dinding dan lantai yang dibongkar harus sesuai dengan bagian yang
dibongkarnya saja, seperti bagian depan dinding dibongkar untuk mendapatkan
bukaan langsung boven light dan bongkaran lantai dilaksanakan karena untuk
keperluan pembuatan pondasi Lift.
b. Pembuangan Material Hasil Bongkaran & Pembersihan
Kontraktor harus membuang sisa-sisa bongkaran ke luar tapak, karena akan
menggangu ruang gerak pekerjaan di lapangan.
Jalan dan daerah-daerah di sekitarnya harus dijaga kerapihannya. Tidak boleh
terdapat puing-puing di dalam bangunan maupun sekitar bangunan.
c. Metode Pengukuran
Pembersihan pembongkaran, pengupasan lapisan atas tanah dan pembuangan
bekas-bekas pembongkaran dan perlindungan untuk daerah-daerah tertentu, akan
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
13/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
12
dipandang sebagai pekerjaan pembersihan tempat kerja, dan akan dibayar
berdasarkan ukuran meter persegi.
Pekerjaan pembersihan tempat kerja pada daerah yang diperuntukan bagi daerah
pembuangan, daerah material, daerah penambangan material timbunan, daerah jalankerja dan semua daerah konstruksi sementara, tidak akan dibayar bila daerah-daerah
tersebut berada diluar daerah yang telah ditetapkan untuk dibersihkan akan
dibongkar, dan kontraktor diijinkan menentukan apakah memilih menggunakan
daerah pembuangan ataupun penambangan material timbunan.
9. Pekerjaan Pemasangan Peil Ukur bangunan
a. Peil Ukur 1). Peil ukur ditulis di dinding untuk memberikan indikasi peil +0,00, sesuai dengan
gambar kerja. Indikasi selanjutnya selain tersebut di atas agar dicantumkan pada
patok ukur sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
2). Pada dasarnya peil ukur ini dibutuhkan sesuai dengan patokan ketinggian atau
peil permukaan yang ada dan tercantum dalam gambar kerja.
3). Jumlah peil ukur yang harus dibuat oleh Kontraktor pada tiap bagian pekerjaan
minimal 2(dua) buah dan lokasi penempatannya sesuai petunjuk dan persetujuan
Konsultan Pengawas, sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu atau tergangguselama pelaksanaan pembangunan berlangsung.
Pasal 14
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
14.1 Lingkup pekerjaan area gedung ini meliputi :
a. Galian Tanah Pondasi Lift
b.
Urugan Kembalic. Urugan Pasir Bawah pondasi
d. dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
14.2 Pekerjaan Galian
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
14/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
13
a. Galian tanah harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai tanah yang
dianggap cukup menahan beban bangunan. Apabila diperlukan untuk
mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan/ ditumbuk.
b. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun kembali
dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.c. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ke
tempat yang direncanakan, atau tempat sementara yang disetujui Direksi.
14.3 Pekerjaan Urugan / Timbunan dan Pemadatan
a. Tanah yang dipergunakan untuk pengurugan harus dari tanah yang baik dan
memenuhi syarat teknis, bebas dari akar, bahan-bahan organis, barang
bekas/sampah dan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan direksi dan jika
diizinkan dapat digunakan tanah bekas galian.b. Tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu
bouwplank dan lobang pondasi.
c. Urugan tanah peninggian lantai, harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
Ukuran yang tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran tanah urugan dalam
keadaan padat.
Untuk urugan tanah peninggian lantai dengan tinggi ukuran lebih dari 20 cm,
maka pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dimana tebal setiap lapisan
adalah 20 cm (maksimal).Pemadatan tanah peninggian lantai, harus menggunakan Stamper dan
dilaksanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran dinding.
d. Pemadatan subgrade fill khusus termasuk pasir kerikil dan batu harus seluruhnya
dipadatkan hingga mencapai 90% kepadatan maximum. Ini meliputi semua daerah
(bangunan dan bukan bangunan) untuk jalan pengerasan aspal dan di bawah
bangunan-bangunan di dalam batas areal yang harus dilaksanakan.
e. Urugan pada lereng harus dilakukan dengan membuat bertangga pada lereng
tersebut untuk memberikan kaitan yang kokoh terhadap tanah urugan.
f. Urugan pasir dilaksanakan pada bagian-bagian seperti ditunjukkan pada gambar.
Lapisan pasir urug, harus dipadatkan dengan cara di timbris setelah terlebih
dahulu disiram air secara merata, sehingga urugan pasir tersebut benar-benar
padat.
Pasal 15
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
15/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
14
PEKERJAAN PONDASI
15.1. Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan pondasi seperti tercantum dalam gambar kerja diantaranya :
a.
Base Coureb. Lantai Kerja
c. Pondasi Plat Beton Lift
15.2. Persyaratan Teknis
a. Pondasi Plat Beton
a.1. Umum
Pekerjaan Pembuatan Plat Beton meliputi pengukuran, penggalian serta
pengamannya, pengeringan air tanah, pembuatan bekising, perakitan tulanganbesi dan pengecoran beton sesuai dengan gambar rencana serta spesifikasi lain
yang berhubungan.
Kontraktor diharuskan mengusulkan rencana kerja mulai dari kelengkapan alat-
alat yang akan dipakai sampai dengan siap pengecoran Plat dan Dinding dan
harus memperhatikan kedalaman serta kondisi tanah karena untuk Plat Beton ini
kondisi tanah harus dibuat perbaikan tanah dengan memasang base course
dengan ketebalan 25 cm dan dengan kepadatan maksimal Apabila terdapat airtanah didalam lubang Pondasi maka air tersebut harus dipompa keluar lubang
sehingga kondisi lubang harus kering pada saat pengecoran dilakukan.
a.2. Pelaksanaan Pondasi
Sebelum Penggalian lubang dilakukan maka kontraktor wajib untuk
mempersiapkan semua alat Bantu yang dibutuhkan agar tidak terjadi
kelongsoran tanah pada saat penggalian lubang. Penggalian ini dapat dilakukan
oleh tenaga manusia sampai mendapatkan kedalaman tanah yang direncanakan
dari muka tanah asli. Apabila terjadi keraguan misalnya kedalaman yang
direncanakan sudah dicapai dengan persetujuan pihak pengawas.
Pembersihan dasar lubang dari Lumpur harus dilakukan oleh kontraktor karena
Lumpur ini dapat mempengaruhi daya dukung pondasi. Untuk memastikan
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
16/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
15
lubang tersebut sudah bersih dari Lumpur maka sebelum dan sesudah
pembersihan harus dilakukan pengukuran kedalaman dengan pita ukur serta
setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas maka pekerjaan selanjutnya
dapat dilaksanakan.
Tahap selanjutnya yaitu, pemasangan bekisting, serta tulangan pondasi dan
dinding dimana jumlah tulangan besi utama maupun sengkang serta panjangnya
dapat dilihat pada gambar kerja.
Tahap terakhir yaitu, pengecoran beton. Sebelum pengecoran dilakukan maka
kontraktor harus sudah mendapat ijin pengecoran dari pihak Pengawas. Adapun
mutu beton yang dipakai untuk bor pile ini adalah K-250 dan mutu baja tulangan
< diameter 12 mm adalah dipakai U-24 dan untuk tulangan > diameter 16 mmdipakai U-39 ulir.
a.3. Persyaratan Bahan
a Semen
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merek KELAS SATU sekualitas
Merek “Tiga Roda” dari mutu yang baik dan disetujui oleh Direksi . Semen yang
telah mengeras sebagian atau seluruhnya tidak diperkenankan untuk digunakan.
Untuk menghindari terjadinya hal tersebut diatas. Pemborong harusmemperhatikan syarat-syarat penyimpanan semen yang baik.
b. Pasir Beton
Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan bebas dari bahan
organis, lumpur dan sebagainya, sesuai dengan persyaratan yang tercantum
didalam PBI 1971.
c. Koral/Kerikil Beton
Koral/kerikil beton yang digunakan harus bersih dari segala macam kotoran serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam PBI 1971 (ukuran 2/3 dan 1/2).
d. Air
Air yang akan digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, minyak garam alkalis, asam yang dapat merusak beton. Apabila
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
17/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
16
diperlukan, Direksi dapat meminta kepada pemborong untuk memeriksakan air
yang akan digunakan ke Laboratorium Pemeriksaan yang resmi dan sah atas biaya
pemborong.
e. Baja TulanganMutu tulangan yang digunakan untuk tulangan 16mm adalah U-39 (Ulir), yaitu tulangan dengan
tegangan leleh karakteristik sebesar 3.900 Kg/Cm2 .
Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran (lumpur, lemak
dan karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
Kualitas tulangan yang digunakan adalah sekualitas keluaran Pabrik Baja KrakatauSteel.
Pasal 16
PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG
16.1 Lingkup Pekerjaan meliputi :
a. Pekerjaan Beton Bertulang terdiri dari :Pondasi Lift, dan dinding Lift serta perbaikan lantai beton akibat bongkaran, dan
lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
b. Pekerjaan Beton tidak bertulang terdiri dari :
Lantai kerja, Rabat, dan segala sesuatu yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini
sesuai gambar.
16.2 Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada :a. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-03
b. PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun 1964
c. PBI NI-2 tahun 1971 terutama mengenai :
1. Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton ( PBI 1971 NI-2, Bagian II
Bab 3 Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9)
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
18/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
17
2. Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971 NI-2, Bagian II Bab 4-5-6
seluruh pasal).
3. Syarat-syarat pekerjaan tulangan (PBI 1971 NI-2, Bagian IV Bab 8 seluruh pasal).
16.3 Persyaratan Beton :Penjelasan Mutu Beton
a. Untuk beton bertulang yang bersifat struktur mutu beton yang digunakan K-250
dimana beton harus mempunyai kekuatan tekan dan kareakteristik sebesar 250
kg/cm2 (minimal). Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang disyaratkan,
maka Pemborong harus membuat MIX DESIGN di Laboratorium Beton milik
Pemerintah atau yang ditunjuk oleh Direksi, untuk mendapatkan komposisi
campuran dari bahan-bahan yang digunakan
Termasuk Mutu Beton K-250 dimana beton harus mempunyai kekuatan tekan dankareakteristik sebesar 250 kg/cm2 (minimal).
b. Untuk beton bertulang yang bersifat praktis, seperti kolom praktis, balok lintel dll,
campuran beton yang digunakan adalah K-175 atau campuran 1PC : 2 PS : 3 KR.
c. Untuk beton tidak bertulang, adukan dibuat dengan campuran : 1PC : 3PS : 5KR,
seperti untuk lantai kerja dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
16.4 Persyaratan Bahan
a. Semen Portland / PC
Semen Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut peraturan Semen
Portland Indonesia 1972 (NI-8) atau British Standard No. 12 tahun 1965 Semen
harus sampai di tempat kerja dalam kondisi yang baik serta dalam kantong asli
dari Pabrik. Merek PC dianjurkan produksi dalam negeri seperti, Tiga Roda, atau
yang setaraf dipersyaratkan satu merek PC yang disetujui Konsultan Pengawas
untuk seluruh pekerjaan. Semen harus disimpan dalam gudangyang kedap air,
cukup ventilasi di atas lantai setingi 30 cm dari atas tanah. Penyimpanan harus
berurutan dan terpisah menurut menurut pengiriman. Kantong-kantong semen
tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis.
b. Pasir
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
19/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
18
1). Semua pasir yang akan dipakai harus pasir alam tidak di perkenankan memakai
pasir laut.
2). Pasir harus halus bersih dan bebas dari tanah liat, mika dan substansi lain yanjg
merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5 %.
3).
Kontraktor harus menyerahkan contoh pada Konsultan Pengawas sebagai bahanpemeriksaan pendahuluan dan persetujuan, contoh seberat 15 kg dari pasir alam
yang diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum
diperlukan.
4). Timbunan pasir alam harus dibersihkan semua dari tumbuh-tumbuhan, kotoran
dan bahan-bahan lain yang tidak dapat dipakai harus disingkirkan. Bahan harus
diayak dan dicuci sebagaimana diperlukan untuk mengahasilkan
c. Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)Agregat dapat dipakai agragat alami ata buatan memenuhipersyaratan PBI 1971
(NI-2) pasaln 3.3, 3.4, dan 3.5 Agragat tidak boleh mengandung bahan yang dapat
merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap karat. Untuk itu Kontraktor harus
mengajukan contoh yang memenuhi syarat dari berbagai sumber terlebih dahulu.
d. Air
Air untuk campuran dan pemeliharaan beton spesui/mortar dan speci injeksi harus
dari aiar yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton. Airtersebut harus memenuhi syarat-syarat menurut PBI 1971 (NI-2) pasal3.6.
e. Baja tulangan
1). Baja tulangan yang dipakai adalah mutu baja U-32 (Ulir) untuk baja diameter
lebih besar dan sama dengan 16mm serta mutu baja U-24 untuk baja diameter
lebih kecil atau sama dengan 12mm, sesuai dengan PBI 1971. JIS SR 24 British
Standard No. 785. 1938 atau ASTM Designation A-15.
2).
Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dengan gambar kerja, penggantiandengan diameter lain harus dengan persetujuan tertulis dari direksi. Segala biaya
yang diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap gambar sejauh Gambar
Kerja adalah Kontraktor.
3). Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas lembab
disesuaikan diameter serta asal pembelian.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
20/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
19
4). Semua baja tulangan harus dilindungi terhadap semua macam kotoran dan
lemak serta sejauh mungkin terhadap karat.
f. Bahan campuran (additives)
1). Pemakaian bahan tambahan kimiawi (Konkret admixtures additives) kecuali yang
disebut tegas dalam Gambar Kerja (RKS) harus seijin tertulis dari Konsultan
Pengawas.
2). bahan tambahan yang mempercepat pengerasan awal (initial set) tidak boleh
dipakai. Sedangkan untuk beton kedap air dalam tanah hidrostatik pressure tidak
boleh bahan kedap air yang mengandung bahan stearate. bahan campuran
tambahan beton harus sesua dengan iklim tropis AS 1978 & ASTM C 494 Type B &
D sekaligus sebagai pengurang air adukan dan penunda pengerasan awal.3). Semua admixture yang akan digunakan ditentukan berdasarkan hasil pekerjaan
benda uji/contoh-contoh yang dibuat dan telah mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
4). Untuk penyambungan kembali akibat terhentinya suatu pengecoran beton dipakai
bahan perekat CALBOND sebelum dicor dengan beton baru serta permukaannya
harus dikasarkan. Jumlah pemakaian untuk 1 M2 adalah 0,3 liter CALBOND
dicampur dengan larutan semen/PC sekitar 25 %nya dengan cara ditaburkan.
g. Bekisting
1). Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo tebal minimal 2 cm
dengan rangka penguat penyokong dan penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7,
5/10 secukupnya, sehingga mampu mendapatkan kekakuan dan kekuatan
mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton. Untuk kolom struktur
dipakai papan borneo tebal 3/20.
2). Steger cetakan/bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm
atau pipa besi (scaffolding). Tidak diperkenankan mempergunakan bambu.
3). Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih kokoh dan lebih
kaku, permukaan panel lurus, halus sehingga menghasilkan bidang yang rata dan
halus.
16.5 Persyaratan teknis
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
21/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
20
a. Komposisi campuran beton
1). Beton dibentuk dari semen portland/PC, pasir, kerikil, batu pecah, air seperti yang
ditentukan ; semuanya dicampur dalam perbandingan yang sesuai dan diolah
sebaik-baiknya sehingga sampai didapat kekentalan yang tepat.
2). Untuk mengetahui karakteristik dari beton tersebut, harus memenuhi syarat mutu
beton menurut PBI 1971, disertai sertifikat hasil pengujian laboratorium pengujian
beton dilaksanakan 4 (empat) kali tahapan.
3). Ukuran maksimum dari agragat kasar dalam beton tidak boleh melampaui ukuran
yand ditetapkan dalam persyaratan bahan beton dan harus memperhitungkan celah
lubang anatar tulang agar tidak terjadi rongga-rongga beton.
4). Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai
pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama
berjalannya pekerjaan demikian juga pemeriksaan terhadap agrqgat dan beton yang
dihasilkan. Pebandingan campuran dan faktor air semen yan tepat akan ditetapkan
atas dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai kekedapan, keawetan, dan
kekuatan yang dikehendaki. Faktor air semen dari beton tidak terhitung air yang
dihisap oleh agregat dan tidak boleh melebihi 0,55 (dari beratnya). Pengujian beton
akan dilakukan oleh Kontraktor dan perbandingan-perbandingan campuran harusdiubah jika perlu untuk tujuan-tujuan seperti di atas dan Kontraktor tidak berhak
claim atas perubahan-perubahan yang demikian.
b. Pengujian dari Konsistensi Beton dan benda-benda uji Beton
1). Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keprluan untuk
menjamin beton dengan Konsistensi yangn baik dan untuk penyesuaian variasi
kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk dalammesin pengaduk (mixer). Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat
hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang
tidak diperkenankan. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan
sengat perlu. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump) tidak boleh kurang
dari 8 cm dan tidak melampaui 12 cm untuk segala beton yang dipergunakan.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
22/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
21
2). Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan melaui pengujian biasa dengan
silinder berukuran 15 x 30 cm atau kubus 15 x 15 x 15 cm atau kubus 20 x 20 x 20 cm
dibuat dan diuji sesuai dengan NI-2 PBI 1971. Pengujian slump disesuaikan dengan
NI-2 PBI 1971 dan Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk
mengerjakan contoh-contoh pemeriksaan yang erpresetatif, frekuensi akanditetapkan oleh Pengawas Lapangan (Pengawas Lapangan).
c. Benda uji
Selama pengecoran beton harus terdapat benda-benda uji sebagai berikut :
- Minimum 1 benda uji setiap hari
- Minimum 20 benda uji pada akhir pelaksanaan
- Setiap pengecoran 5 m3 dibuat 1 benda uji
- Yang terbesar menentukan
d. Persyaratan pelaksanaan
1). Rencana Cetakan
- Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan pada
Gambar Kerja. bahan yang akan dipakai untuk rencana cetakan harus
mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas sebelum pembuatan cetakan
dimulai.
- Panel cetakan hanya boleh dipergunakan 2 (dua) kali bolak-balik, atausetiap permukaan hanya 1 (satu) kali.
- Semua cetakan harus kokoh
Konstruksi untuk cetakan harus diperkuat dengan kaso secukupnya sehingga
menghasilkan beton yang lurus rata. Dipersyaratkan untuk beton tampak
(Exposed) adalah semi exposed aratinya setelah cetakan dibongkar memberikan
bidang yang rata dan hanya memerlukan sedikit penghalusan.
- Sebelum beton dicor permukaan panel cetakan diminyaki secara merata
untuk cegah lekatnya beton pada cetakan.- Celah - celah antara papan atau panel cetakan harus rapat sehingga pada
waktu pengecoran tidak ada air adukan yangkeluar.
2). Baja Tulangan
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
23/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
22
a). Baja tulangan beton sebelum dipasang harus bersih dari serpih-serpih,
karat minyak gemuk dan lapisan lain yang merusak atau mengurangi
daya lekat dalam beton. Bentuk baja tulangan sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang tertera pada gambar.
b). Baja tulangan harus dipasang dengan teliti sesua dengan Gambar Kerja.Agar tulangan tetap tepat di tempatya maka tulangan harus diikat kuat dengan
dengan kawat beton (bindraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak/beton
decking atau kursi- kursibesi/cakar ayam, perenggang, specer atau logam
gantung (metal hanger) sesuai dengan kebutuhan. Dalam segala hal untuk baja
tulangan yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat sehingga
tidak akan ada batang yang turun.
c). Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggungdinding atau dasar cetakan serta harus mempunyai jarak tetap
untuk setiap bagian - bagian konstruksi tertentu seperti : kolom dan balok
2,5 cm, plat beton 1,5 cm.
d). Penyambungan Jika diperlukan untuk menyambung tulangan Overlap
pada sambungan untuk tulang - tulangan dinding tegak (vertikal) dan
kolom sedikitnya harus 40 (empat puluh) diameter batang.
3). Pengadukan, pengangkutan, pengecatan, pemadatan dan perawatan beton harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan di dalam PBI 1971 pasal 6.1. sampai dengan
pasal 6.6.
4). Mengaduk
Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam “Mesin
Pengaduk Beton” yaitu Bath Mixer atau Portabel Continues Mixer, dalam hal ini
hars dujaga adukan plastis merata danntidak boleh ada bagian air yang tidak terikatoleh bahan beton. Truk Pengaduk (Truck Mixer) diatur sedemikian rupa, sehingga
beton dari adukan ke adukan mempunyai konsistensi dan mutu yang sama.
Pengaduk yang sewaktu-waktu memproduksi dengan hasil yang tidak memuaskan
harus diperbaiki. Mesin pengaduk yang disentralisir (Batching Mixing Plant) harus
diatur, sehingga pekerjaan mengaduk dapat dapat diawasi dengan mudah dari
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
24/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
23
station operator. Tiap mesin pengaduk diperlengkapi dengan alat mekanis untuk
mengatur waktu dan jumlah adukan.
Disarankan memakai adukan beton siap pakai “Beton Ready Mix” agar kualitas
beton lebih konsisten dan lebih cepat dalam pelaksanaannya.
5). Suhu
Suhu beton waktu di Cor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat dan biula suhu
dari beton yang ditaruh berada anatara 27 sampai 32 derajat celciuis, beton harus
diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian di Cor.
6). Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus
sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkandapat dibawa ke tempat pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan nilai
slump.
7). Pengecoran
- Beton tidak boleh di cor sebelum semua pekerjaan cetakan bekisting selesai,
Ukuran dan letak baja tulangan baja tulangan beton sesuai dengan Gambar
Pelaksanaan pemasangan instalasi - instalasi yang harus ditanam, besi
penggantung plafond sesuai pola kerangka langit -langit, besi penggantung,cable tray dan stek-stek penyokong dan pengikatan serta lain-lain telah selesai
dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai permukaan - permukaan yang
berhubungan telah disetujui Pengawas Lapangan.
- Sebelum pengecoran beton semua permukaan pada tempat pengecoran
beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan dan barang
lepas. Permukaan bekisting dari bahan - bahan yang menyerap pada
tempat-tempat yang akan di cor harus dibasahi dengan merata sehinggakelembaban air dari beton yang baru di cor tidak akan diserap.
- Pada pengecoran, beton baru ke permukaan beton yang telah di cor terlebih
dahulu permukaan beton lama tersebut harus bersih, dilembabkan dan
dikasarkan. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
25/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
24
- Perlu diperhatikan letak jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran
yang
akan masih berlanjut terhadap sistem struktur/penulangan yang ada.
- Koordinasi dengan pekerjaan elektrikal, sanitasi dan mekanikal harus dilakukan
sebelum pengecoran dimulai. Terutama yang menyangkut pipa-pipa sparing
yang menembus/tertanam dalam beton untuk keprluan setiap disiplin kerja.
- Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan Pengawas serta Kontraktor ada di
tempat kerja dan persiapan betul-betul memadai.
- Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar
pengangkutannya ke posisi terakhir harus sependek mungkin, sehingga tidak
terjadi pemisahan antar kerikil dan spesi pada waktu pengecoran.
- Pengecoran beton untuk bagian yang vertikal seperti kolom, harus
menggunakan tremie dengan tinggi jatuh tidak boleh lebih dari 2 (dua) m.
Pengecoran beton untuk bagian horizontal seperti : plat, balok, parapet harus
dicor lapis demi lapis horizontal menyeluruh dengan ketebalan perlapis < 50
cm. Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut
apabila pengecoran dengan tebal lapisaan 50 cm tidak dapat memenuhi
spesifikasi.
- Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sehingga sedemikian rupa sehinggga speci/mortal terpisah dari agregat
kasar. Suatu pengecoran yang sudah dimulai pada suatu bagian tidak
boleh terputus sebelum bagian itu selesai.
- Setiap lapisan beton harus dipadatkan sepadat mungkin sehingga ia bebas
dari kantong - kantong kerikil dan menutup rapat-rapat semua permukaan
dari cetakan dan material yang diletakan. Dalam pemadatan setiap lapisan
dari beton kepala alat penggetar (Vibrator) harus dapat menembus
dan menggetarkan beton pada bagian atas dari lapisan yang
terletak di bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan
terpisahnya bahan beton dengan airnya.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
26/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
25
- Untuk pengecoran kolom, plat lantai ataupun balok, agar dalam
pelaksanaannnya lebih efektif diwajibkan menggunakan tremie yang
disediakan oleh Pengusaha “beton ready mix”.
8. Waktu dan Cara-cara Pembukaaan Cetakan
Waktu dan cara-cara pembukaan dan pemindahan cetakan, harus dilakukan
dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton baru dapat
diijinkan dibebani setelah berumur 28 (dua puluh delapan) hari, kecuali beton yang
menggunakan bahan additives. Permukaan beton harus diperiksa dengan
teliti, permukaan yang tidak rata, berongga dan tidak rata/rapi harus segera
diperbaiki sampai disetujui oleh Pengawas Lapangan.
9. Perawatan (Curing)
Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan dibawah ini.
Beton yang dirawat (cured) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14 (empat
belas) hari secara terus menerus sesudah beton cukup keras, untuk mencegah
kerusakan dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan
pipa berlubang. Pengawas Lapangan berhak menentukan cara/sistem perawatan
yang harus dilaksanakan pada tiap bagian pekerjaan beton.
10. Perlindungan (Protection)
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan
sebelum dapat diterima oleh Pengawas Lapangan. Permukaan beton yang
terbuka harus dilindungi dari sinar matahari yang langsung paling sedikit 3
(tiga) hari sesudah pengecoran. Perlindungan seperti itu harus dibuat efektif
secepatnya setelah pengecoran dilaksanakan.
11. Perbaikan permukaan beton
- Jika hasil pembukaan cetakan terdapat beton yang tidak tercetak
dengan baik menurut gambar atau diluar garis permukaan atau
ternyata ada permukaan yang rusak, hal itu dianggap tidak sesuai dengan
spesifikasi dan harus dibuang/dibongkar dan diperbaiki atas biaya
pemborong. Apabila kerusakan tersebut dapat diperbaiki atas izin
Pengawas Lapangan dengan cara ditambal pada tempat yang rusak, maka
teknik penambalan harus dilaksanakan sebagai berikut.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
27/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
26
- Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang
terdiri dari ; sarang kerikil, kerusakan - kerusakan karena cetakan,
lubang - lubang baut, ketidakrataan dan bengkok kecil, maka
dilaksanakan dengan pemahatan kemudian digosok dengan gurinda.
Lubang-lubang pahatan harus diberi pinggiran tajam dan dicor sedemikianrupa sehingga pengisian akan terkunci rapat ditempatnya. Semua lubang
harus terus menerus dibasahi selama 24 (dua puluh emapat) jam sebelum
dicor.
12. Pipa sparing listrik
Pipa sparing untuk listrik digunakan dengan pipa PVC sekwalitas AW dengan
alur sesuai gambar kerja yang dilengkapi dengan doos dan kawat penarik kabel
didalam sparing pipa. Untuk posisi pipa sparing ini, kontraktor harus
memperhatikan dan meneliti gambar kerja elektrikal.
13. Beton tumbuk
Semua beton tumbuk untuk rabat atau lantai harus mempunyai kemiringan agar
air tidak menggenang pada permukaan tanpa ada cekungan.
14. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
- Semua gambar detail pelaksanaan (shop drawing) harus memenuhi
persyaratan seperti yang terurai dalam RKS ini.
- Pembuatan cetakan beton (bekisting) yang menyangkut detail prinsif harus di
buat Shop Drawing untuk dimintakan persetujuan tertulis dari Pengawas
Lapangan.
15. Pipa-pipa instalasi
- Semua pipa-pipa (air hujan, elektrikal, gas dan lain-lain) serta bagian-bagian
yang tertanam didalam atau bersinggungan dengan beton harus dibuat dari
bahan yang tidak merusak beton.
- Pipa-pipa yang ditanam didalam plat, balok beton dan kolom tidak boleh
mempunyai diameter lebih dari 1/3 tebal plat atau balok tempat pipa tersebut
tertanam, dan jarak dari pusat ke pusat pipa tidak boleh lebih kecil dari 3 kali
diameter pipa.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
28/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
27
- Semua pipa serta serta bagian - bagian yang menembus lantai, balok dan
kolom harus mempunyai ukuran dan letak yang tidak mengurangi kekuatan
konstruksi (harus dipilih tempat momen = 0) atau sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan.
PASAL 17
PEKERJAAN LANTAI
17.1 Lingkup Pekerjaan
a. Finishing Lantai 1; Ruang Loby, Ruang persiapan, Ruang Lapangan untuk
latihan/pemanasan,
b. Finishing Lantai 2; Finishing penutup lapang hoki, lantai Rise Floor, lantai koridor
Toilet dan tribun.
17.2. Pekerjaan Finishing Lantai Lapangan Pemanasan
1. Jenis Pekerjaan1.1 Pelapisan permukaan Lapangan Indoor.
2. BahanCat Lapangan Cat pelapis khusus untuk lapangan olahraga ini diformulasi khusus
untuk kesempurnaan lapangan olahraga, yang tidak licin dan tahan gesekan sepatu.
Bahan yang digunakan dari merek sekualitas Premio Sport coat.
3. Pelaksanaan
• Cat lapangan olahraga yang terbuat dari bahan dasar air.
• Daya sebar antara 4 – 7 meter persegi per kali aplikasi per liter. (Bergantungkondisi dan tingkat porositas media aplikasi).
• Pengenceran dapat dilakukan maksimal 5%-10% dengan air bersih.
• Gunakan kuas atau roller berbahan busa untuk hasil aplikasi yang maksimal.
• Pelapisan ulang dapat dilakukan setelah 6 jam dari aplikasi sebelumnya.
• Sebelum proses aplikasi, pastikan permukaan lapangan olahraga telah mengeringsempurna dan bersih dari berbagai polutan seperti, debu, minyak, pasir, garam,alkali dan cat lama yang mengelupas.
• Aplikasikan Cat dengan menggunakan kuas atau roller berbahan busa.
• Untuk mendapatkan permukaan lapangan yang relatif kasar, campurkan 10bagian cat lapangan dengan 1 bagian pasir silika yang halus.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
29/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
28
17.3. Pekerjaan Finishing Lantai Lapang Hoki
1. Jenis Pekerjaan1.1 Pelapisan permukaan Lapangan Indoor.
1.2 Pembuatan garis lapangan.
1.3 Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga ahli, serta peralatanyang dipergunakan untuk penyelesaian pekerjaan ini.
2. Bahan2.1. Jenis Produk.
Produk yang digunakan sekualitas H - RH Sport Floor System : adalah materialLapisan Sintetis sebagai finishing lantai olahraga dalam ruangan yang terdiridari lembaran karet ( Rubber Pad ) yang di gelar dan dilapisi oleh Lapisan Self-Levelling berbahan dasar Poly Urethane yang dituang diatasnya, sehinggasystem lantai H - MF tidak memiliki sambungan, tidak poros, hygienic danmudah perawatannya.
2.2. Struktur Bahan Finishing Lapangan Indoor.H - RH Sport Floor System terdiri dari lapisan-lapisan :
1. Rubber Pad ( tebal 7 mm ) yang direkatkan pada lantai dengan menggunakanH - UN 700 Adhesive.
2. H - EG 120 Sealer pengisi pori-pori Rubber Pad.
3. H - EX 800 Self Levelling ( diaplikasikan 2 lapis)
4. H - PU 145 sebagai lapisan Finishing / Top Coat.
Catatan : Total ketebalan H - EG 120, EX 800 dan PU 145 = 2 mmSehingga total ketebalan System = 9 mm
3. Struktur Mutu dan Hasil Pengujian
3.1. Semua bahan harus fresh/segar ( barang yang diimport harus yang baruproduksi )
3.2. Lapisan finishing harus mempunyai karakteristik yang memenuhi kriteriauntuk permukaan lapangan Hockey Indoor yaitu berbahan dasar PolyUrethane dan rubber pad.
3.3. Masa Pemeliharaan 365 hari3.4. Tenaga Ahli
Tenaga Ahli untuk pemasangan finishing Lapangan Indoor berpengalamanlebih dari 5 tahun dan minimal 5 proyek Lapangan Indoor / Gedung olahraga.
4. Pelaksanaan4.1. Persiapan Lahan Kerja :
Lahan kerja harus bebas dari gangguan pekerjaan sipil lainnya dan bebas darilalu lintas pihak luar selain pekerja pemasangan H - RH System. Lahan kerja juga harus bebas dari debu, bebas dari kotoran akibat tiupan angin ke dalamlokasi, bebas dari segala bentuk resapan air ke dalam lahan kerja.
4.2. Persiapan Permukaan
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
30/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
29
1. Proses persiapan permukaan yang benar mutlak diperlukan untuk kelekatanlapisan dan lapisan akhir dari apikasi H - RH System.
2. Permukaan beton, plester harus melampaui masa curing minimal 21 hari.
3. Permukaan harus rata, kering, bebas dari minyak, kotoran, debu, cat, aspal,karat, butir-butir pasir, curing compounds, dll partikel lepas lainnya.
4. Semua permukaan yang menonjol harus diratakan, dengan demikian jugaarea lekukan harus diisi dengan leveling compound sampai mencapaipermukaan rata.
5. Permukaan yang akan diaplikasikan harus kering. Permukaan tidak bolehbasah karena embun atau kondensasi. Pengetesan kekeringan permukaanmutlak dilakukan dengan Concrete Moisture Meter dimana kelembabanpermukaan tidak boleh melebihi 3 %.
6. Pengisian retak :A. Retak kecil/retak yang tidak bergerak : cukup dibersihkan dengan
vacuum cleaner atau dengan kuas.
B. Retak yang besar harus diisi dengan H - Joint-Filler Thix setelah
dibersihkan, sedangkan untuk retak yang kecil, tidak perlu diisi.
C. Untuk retak Joint Non-Structural namun bergerak ( control joint, etc )dibersihkan dengan vacuum cleaner atau dengan kuas atau udara darimesin kompresor, kemudian diisi dengan H - Joint-Filler Thix
D. Untuk retak struktur yang bergerak ( control joints, dll ) perlumengkonsultasikan hal ini dengan arsitek perencana.
7. Lindungi semua area di sekeliling yang berbatasan langsung dengan areapekerjaan dengan lembaran polyethylene dan tentukan garis awal untukmemulai pemasangan lembaran karet ( Rubber Matting ).
4.3. Aplikasi Sistem1. Tuangkan H - UN 700 adhesive dan ratakan dengan menggunakan UN 700Blade, dengan daya sebar 700 gr/m2
2. Segera gelar Rubber Pad ( tebal 7 mm) sesuai dengan tanda garis yang telahdipasang. Inspeksi semua yang terpasang dan lakukan koreksi apabilaperlu.
3. Tuangkan H - EG 120 Sealer dan ratakan dengan roskam besi dengan dayasebar 600 gr/m2. Semua celah antara Rubber Mat dan dinding, socketlantai, dll harus diisi oleh EG 120 Sealer, koreksi dan melakukan sealerulang apabila dipandang perlu.
4. Biarkan H - EG 120 Sealer mengering selama satu malam.
5. Aplikasikan H - EX 800 self-levelling Lapisan Pertama dengan daya sebar ±400 gr/m2 ( perataan cairan dengan menggunakan alat squeeze)
6. Biarkan H - EX 800 self-levelling Resin mengering selama 16-18 jam ( satumalam )
7. Periksa ulang semua permukaan yang sudah diaplikasikan EX 800 self-levelling Lapisan Pertama, bila perlu lakukan pengamplasan bidang-bidangmenonjol, lalu bersihkan dari semua debu.
8. Tuangkan H - EX 800 Self Leveling Resin lapisan kedua dan ratakan denganalat squeeze dengan posisi 90 derajat ke lantai.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
31/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
30
9. Biarkan H - EX 800 Self-Levelling Resin lapisan kedua mengering dalam satumalam.
10. Aplikasikan PU 145 Colored Top Coating pada permukaan ( yang sudahdiperiksa dan dikoreksi antara lain dengan mengamplas permukaan yangtidak rata lalu dibersihkan.Aplikasi PU 145 sebagai berikut :
a. Pertama, dengan kuas, 10 cm dan rol selebar 25 cm untuk menyebarkanPU 145.
b. Kedua, dengan rol 50 cm dengan overlap 15 cm terhadap aplikasisebelumnya.
c. Ketiga, dengan rol 75 cm overlap 30 cm terhadap aplikasi sebelumnya.
11. Biarkan H - PU 145 Colored Top Coating mengering selama 24 jam sebelummenerima proses aplikasi garis permainan ( line marking ).
12. Pemasangan garis permainan : dengan H - GLPM Marking Paint dilakukansesuai dengan petunjuk / persyaratan dari konsultan dan / asosiasi yangberwenang dengan pemasangan masking tape parallel dengan jarak 5 cm.Aplikasikan H - GLMP Marking Tape Paint dengan kuas yang disusul
dengan alat foam roller setelah 5 menit. Segera setelah selesai, maskingtapenya dilepas.
13. H - RH System yang terpasang dibiarkan melampaui curing selama 3 hari.Disarankan mengepel permukaan yang baru ini dengan Herculan GS Sportpada ratio campuran 30:1 dan biarkan mengering. Treatment ini akanmembuat permukaan lebih mudah perawatannya.
5. Persyaratan Perusahaan5.1. Spesialis harus melampirkan Brosur dan sampel produk.
5.2. Spesialis untuk pekerjaan finishing lapangan Indoor harus memilliki keagenantunggal yang ditunjuk oleh pabrik, dan terdaftar di Departemen PerdaganganRepublik Indonesia.
5.3. Spesialis untuk pekerjaan finishing lapangan Indoor harus memiliki keahliandalam bidang fasilitas keolahragaan yang ditunjukan dengan memiliki sertamelampirkan Sertifikat Badan Usaha ( SBU ) Jasa Pelaksana Konstruksi SubKualifikasi M1 Kode : SI011 dan SI012, dan memiliki SIUJK.
5.4. Spesialis untuk pekerjaan finishing lapangan Indoor harus melampirkanSertifikat menajemen mutu ISO 9001:2008
5.5. Spesialis untuk pekerjaan finishing lapangan Indoor harus terdaftar sebagaianggota KADIN bidang jasa konstruksi.
5.6. Spesialis untuk pekerjaan finishing lapangan Indoor harus melampir kansertifikasi produk dari WBF ( Word Badminton Federation ), SuratRekomendasi dari PBSI ( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ) dan sudahdipergunakan untuk PON ( Pekan Olahraga Nasional ), FIBA ( FederationInternationale de Basketball ), IHF (Internationale Handball Federation ), ISA (Instituut voor Sportaccommodaties B.V. ), Ecospecifier, Test Report,Classification of Reaction to Fire Performance.
5.7. Spesialis untuk pekerjaan finishing lapangan Indoor harus melampirkanMaintenance Manual pada saat serah terima lapangan (BAST 1).
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
32/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
31
5.8. H - RH System harus diaplikasi oleh tenaga ahli dari perusahaan perwakilan(agent ) dari H - Sport Surfaces B.V. of Netherlands yang berada di Indonesiadengan pengalaman pemasangan H - MF minimal 10 tahun.
17.4. Pekerjaan Lantai Loby dan ruangan penunjang lainnya
1. Jenis Pekerjaan1.1 Penggantian permukaan lantai Ruang Loby
1.2. Penggantian Lantai Ruangan Lainnya seperti :
a. Ruang Wasit
b. Ruang Oficial
c. Ruangan Ganti & Lockers
d. Toilet
2. Persyaratan Bahan
a. Semen Portland/PC, pasir, air harus memenuhi persyaratan bahan seperti teruraidalam pasal pekerjaan beton dan pekerjaan pasangan dalam Buku RKS ini.
b. Ubin keramik 20 x 20 cm merek sekualitas “ROMAN” golongan B, digunakanuntuk lantai dan pelapis KM/WC, meja dapur sesuai gambar kerja. Keramik40x40cm, 60x60cm Merek sekualitas “ROMAN” digunakan untuk lantai Ruangwasit, Ruang Oficial kecuali ditentukan lain dalam gambar. Plint keramik10/40cm memakai keramik merek sekualitas “ROMAN”, dan Anti slip padaujung tanggga “Stair step nousing”ukuran 8/40 cm. Persyaratan bahan ubinkeramik harus memenuhi ketentuan ubin keramik pada pasal pekerjaan pelapisdinding, khusus untuk keramik untuk lantai memiliki lebih tebal dan tahangoresan.
c. Untuk lantai ruangan Loby menggunakan bahan “homogenius tile” setara RomanGranite/Esenza/Niro granite dengan ukuran 60x60 cm, dengan warna dasar
cerah.
d. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan lengkap dengan spesifikasi bahankepada Direksi/konsultan pengawas dan perencana untuk dapat disetujuisebelum pemesanan barang.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Tanah urug sebagai lapisan dasar harus mencapai kepadatan yang disyaratkandan rata waterpass, kemudian dipasang urugan pasir padat tebal 10 cm.
b. Landasan konstruksi lantai bawah adalah plat beton 1:3:5 tebal 5-7 cm dengan
cara pemasangan harus memenuhi persyaratan pekerjaan beton dalam Pasal lainBuku RKS ini. Untuk pemesang penutup lantai atas, sebelum pemasangankeramik harus terlebih dulu dipasang pasir urug setebal 10 cm untuk lantai dasardan tebal 5 cm untuk lantai atas. Aduk pemasangan untuk ubin keramik danpearl stone adalah 1PC:3PS, dengan tebal adukan pemasangan minimal adalah 3cm diatas pasir (lantai atas) dan pada plat beton (lantai bawah). Jarak antara ubinkeramik atau siar lebar adalah 2 mm, dan antara pearl stone adalah 5mm.
c. Pola pemasangan dan awal pemasangn harus sesuai dengan Gambar Kerja ataudimintakan kepada konsultan perencana, dengan mengikuti pola corak masing-
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
33/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
32
masing ubin keramik yang dipakai awal pemasangan dan pemotongan harusdisetujui oleh Pengawas Lapangan.
d. Ujung lantai teratas yang berhubungan dengan trap tangga dan setiap ujungtangga harus dipasang keramik alur anti slip ukuran 8/30 cm sebagai penutup,sedangkan lantai yang berhubungan dengan dinding dipasang plint keramikukuran + 7/30 cm.
17.5. Pekerjaan Lantai “Rise Floor” ruangan Lapang Hoki
1. Jenis Pekerjaan1.1. Pekerjaan Rangka Besi dudukan Penyesuaian ketinggian lapang hoki terhadap
lapang Tribun eksisting
1.2. Penutup permukaan “Rise Floor”
2. Persyaratan Bahan
2.1. Rangka Rise Floor menggunakan bahan Baja Siku ukuran L 50.50.5 mm, L40.40.4 mm atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar.
2.2. Bahan Penutup menggunakan kayu balok dengan kualitas kayu kualitas kuat 1dan Awet 1, dengan jenis kayu Kamper Banjar atau Medan yang sudah di oven,menggunakan bahan dasar ukuran 6/15 cm, dan ukuran jadi yang sudahdiserut rapih dan halus menjadi ukuran 5 /14 cm minimal.
3. Persyaratan Pelaksanaan
3.1. Rangka Rise Floor menggunakan bahan Baja Siku dirakit dengan systemkonstruksi system las dan baut, sesuai dengan yang tertera dalam gambar.
3.2. Rangka “Rise Floor” dirakit/dipasang menurut bentuknya pada Bengkel kerja.
3.3. Semua lubang baut atau lubang yang dibuat untuk alat sambung lainnya harusdicocokan sehingga dapat dibaut dengan mudah. Pengunaan drip untukpenyetelan lubang harus dilakukan dengan baik sehingga tidak merusak bajaatau memperbesar lubang.
3.4. Setiap bagian struktur harus disetel sesegera mungkin setelah strukturdidirikan. Sambungan tidak boleh dikencangkan sebelum struktur dijajarkan,diratakan, ditegakka, dan dibaut sambungan sementara, untuk menjamin tidakterjadinya perpindahan posisi pada saat mendirikan atau menyetel bagianstruktur berikutnya.
3.5. Semua bagian struktur baja harus dilabur dengan cat Zinchromate secara
merata dan menutupi semua permukaan besi agar terlindung dari korosi.3.6. Pada bagian bawah kaki Rise Floor harus dipasang bantalan karet untuk
peredam serta leveling dari permukaan “rise floor” tersebut.
Pasal 18PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA & PARTISI
1. Lingkup pekerjaan
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
34/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
33
Pekerjaan ini meliputi :- Pekerjaan kusen pintu, jendela, kayu ;(kusen, daun pintu & jendela, lemari built in)- Kusen & daun pintu Shaft- Kusen & daun pintu tempat sampah- Kusen Partisi
- dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. Persyaratan Umum
a. Semua pekerjaan kayu disini harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalamPekerjaan Kayu Halus di pasal Pekerjaan Kayu di Buku RKS ini.
b. Semua pekerjaan metal disini harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalampasal Pekerjaan metal di buku RKS ini.
c. Semua pekerjaan kaca disini harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalampasal pekerjaan kaca dan cermin dalam Buku RKS ini.
d. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan pula uraiandalam pasal Pekerjaan Perlengkapan Pintu, Jendela, Bovenlicht di buku RKS ini.
3. Persyaratan Bahan
a. Semua bahan kusen menggunakan alumunium warna coklat dengan produk sekualitas“YKK” ukuran 4” dengan ketebalan 1,35mm, dengan warna coklat.
b. Semua bahan metal harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pasalpekerjaan metal dalam Buku RKS ini.
c. Daun pintu dibuat dari bahan Alumunium yang sama dengan kusennya yaitu sekualitas“YKK” untuk pintu bagian luar, sedangkan untuk bagian dalam daun pintu dari bahan
Kamper Samarinda dan panel Multiplex 12mm dan dilapisi dengan formika untukkusen KM/WC.d. Penempatan dan ukuran serta bentuk kusen,daun pintu dan jendelan disesuaikan
dengan gambar, begitu pula dengan tipe-tipe profil alumunium yang dipergunakan.e. Bahan panel untuk partisi adalah CalsiBoard dengan ketebalan 9mm dua lapis yang
menggunakan rangka Boral dan bagian atasnya kaca 5mm atau sesuai dengan desaindalam gambar.
4. Persyaratan Teknis
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar dan kondisilapangan serta membuat gambar Shop Drawing.
b. Tipe Pintu/Jendela dan dinding partisi yang terpasang harus sesuai Daftar tipe yangtertera dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk Profil, Material,Detail Arah Bukaan dan lain-lain, dengan petunjuk sbb :
GAMBAR URAIAN
* Denah Lokasi, jenis bukaan, Engsel-Engsel
* Daftar Jenis Pintu/ Merk, kualitas, bentuk, ukuran, jendela materialfinish, tipe, anti corrosive treatment, glass hardware
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
35/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
34
dan lain-lain.
* Shop Drawing Detail Tipe/jenis ukuran,lokasi dan kedudukan pintu dan jendela,
c. Semua ukuran dan bentuk kusen maupun daun pintu, jendela, bovenlicht yangtercantum dalam gambar Kerja adalah ukuran jadi. Untuk kayu sudah diserut halusdan siap di "Finish", harus lurus, tanpa cacat, kayu dan noda-noda lain.
d. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela Kayu
1). Disyaratkan dipasang angker tulangan beton D 10 mm bentuk L pada kusen pintu, jendela dan bovenlicht. Jumlah angker; minimal 2 (dua) buah untuk kusen jendeladan bovenlicht, minimal 3 (tiga) buah untuk kusen pintu pada masing-masing tiangterluar. Ukuran dan jarak penempatan sesuai dengan Gambar Kerja atau petunjukKonsultan Pengawas.
2). Disyaratkan pula dipasang angker tulangan beton D 12 bentuk I pada kedua ujungbawah kusen pintu, untuk ditanam dalam "neut" atau sepatu kusen. Ukuran angkersesuai Gambar kerja atau petunjuk Konsultan Pengawas.
3). Disyaratkan pula dibuat alur air pada sisi sebelah luar kusen pada dua batang kusenvertikal dan sebuah batang kusen bagian bawah; untuk kusen pintu, jendela,maupun bovenlicht.
4). Sambungan-sambungan pertemuan dan sudut harus benar-benar tegak lurus, kokohdan tidak dapat digerak-gerakan, serta pengerjaannya harus rapi. Sistemsambungan adalah sistem pasak lubang.
5). Persiapan sebelum pamasangana). Semua kayu harus sudah diberi cat dasar/meni kayu.b). Kontraktor harus memperhatikan dan meneliti kembali letak-letak dan ukuran
lubang-lubang pintu maupun jendela dan bovenlicht serta tipe-tipe jendela,bovenlicht, maupun pintu yang dipasang.
6). Pemasangan kusen kayu dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan dinding danpekerjaan kolom praktis/ kolom struktur, khususnya untuk kusen kusen yangdiapit oleh kolom praktis/kolom struktur.
7) Pemasangan kusen Alumunium dilaksanakan setelah pemasangan kolom maupunbalok sudah dicor dan dalam keadaan kering.
e. Pekerjaan Daun Pintu Kayu
1). Rangka Daun Pintu.Sambungan-sambungan pertemuan dan sudut harus benar-benar tegak lurus,kokoh dan tidak dapat di gerakan-gerakan, serta pengerjaan harus rapi. Sistemsambungan adalah sistem pasak-lubang.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
36/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
35
2). Panil daun pintu adalah Multiplek 12 mm,rangkakayu Kamper Samarinda. Khususpintu daerah basah/toilet, panil sisi dalam harus dibuat rata rangka luar dandilapis formika.
f. Pekerjaan Daun Jendela dan Bovenlicht Alumunium
1). Rangka daun jendela dan bovenlicht.Memenuhi persyaratan yang tercantum dalam butir (4.g.01) di pasal ini. DigunakanAlumunium dengan profil sesuai dengan gambar kerja.
2).KacaPemasangan kaca harus sedemikian rupa sehingga tidak akan pecah pada waktumengembang. Kaca harus terpasang dengan kokoh, tidak dapat digerakkan danrapi.
g. Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti yangtertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak cocokan,kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian Kontraktordalam Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan
ditolak dan harus diganti hingga disetujui Pengawas Lapangan Perbaikan, Perubahandan Penggantian harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di claimsebagai pekerjaan tambah, maupun penambahan waktu.
h. Perubahan bahan/material karena alasan tertentu harus diajukan kepada KonsultanPengawas untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.Semua perubahan yangdisetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhikontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akandiperhitungkan sebagai Pekerjaan Kurang.
i. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segeradilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.
Pasal 19PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi : pengadaan dan pemasangan semua bahan perlengkapan pintudan jendela seperti : Kunci, Engsel, Sloot dan hardware lainnya yang dipergunakan didalam pekerjaan ini :
- Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela.
- Pekerjaan perlengkapan pintu rangka alumunium- Dan lain-lain seperti yangtercantumdalam Gambar Kerja 2. Persyaratan Bahan.
a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantumdalam Buku Spesifikasi ini.
b. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dariKonsultan Pengawas.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
37/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
36
c. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
d. Engsel
1). Pintu untuk daun pintu kayu dipakai engsel kupu-kupu setaraf Lion 5". Pemakaian
engsel adalah 3 (tiga) buah tiap daun pintu2). Daun pintu Alumunium menggunakan engsel tanam atas bawah “FLOOR
HINGED” dengan spesifikasi dan dapat menahan bobot minimal 60 kg setiapdaunnnya.
3). Daun Jendela AlumuniumDipakai sistem engsel geser ayun (Friction Stay), yang merangkap berfungsi sebagaihak angin dan slot. Bahan difinish Galvanis dipasang pada atas dan bawah 1/3lebar daun jendela Produk Witcko stay
e. Kunci dan Sloot1). Semua pintu kayu digunakan kunci silinder setaraf SES warna Silver, kecuali
KM/WC bagian dalam dipakai kunci WC setaraf SES.
02. Semua pintu harus dipasang sloot, untuk pintu satu daun dipasang satu buah slootpada bagian pinggir, sedangkan untuk pintu dua buah daun dipakai sloot tanamatas bawah dari bahan steel di Galvanisir atau Stainles Steel.
3. Persyaratan Teknis
Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baiksebelum dan sesudah pemasangan. untuk itu, harus dilakukan pengujian secara kasardan halus.
4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (Gambar Detail Pelaksanaan) berdasarkankeadaan di Lapangan dan standar standar pabrikasi.
b. Shop Drawing harus disetujui dahulu oleh Pengawas Lapangan.
c. Engsel1). Pemasangan engsel pintu adalah + 30 cm dari permukaan atas dan bawah pintu2). Pemasangan engsel Whitco Stay (gesek) adalah dipasang atas dan bawah yang pada
posisi 1/3 lebar jendela atau sesuai spesifikasi dari Pabrik..
Pasal 20PEKERJAAN KACA DAN CERMIN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
38/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
37
a. Pekerjaan KacaUntuk semua kaca jendela dan bovenlicht yang meliputi;- Kaca tebal 5 mm, untuk jendela atau seperti tercantum dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan CerminUntuk semua cermin dalam Toilet seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. Persyaratan Bahan
a. Semua kaca yang dipakai harus memenuhi standard SII 0189-78. Semua cermin harussesuai dengan NI-3. Kaca dan cermin harus bebas dari cacat dan noda, bebas sulfidamaupun bercak-bercak lain, produk setaraf ASAHIMAS.
b. Type bahan
1). Kaca Ryben- tebal 5 mm : untuk jendela, pintu kaca dan bovenlich.
2). Kaca Es- tebal 5 mm : untuk Pintu WC tamu sesuai gbr.
3). CerminTipe Clear Glass Float Type tebal 5 mm dengan salah satu permukaan dilapisiperak (Chemical Depositosital Sirver).
3. Persyaratan Teknis
a. Syarat Mutu
1). Dimensi
Toleransi Tebal kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal 0,3mm. Toleransi Lebar dan panjang Kaca dan cermin adalah 1,5 mm sampai 2 mm.2). Kaca dan cermin lembaran harus mempunyai sudut siku, tepi potongan rata dan
lurus, bebas dari cacat dan noda.3). Cermin
Lapisan perak/"Chemical deposited silver" pada cermin yang dipakai harusterlihat merata. Apabila terjadi bercak- bercak hitam, maka harus diganti atas biayaKontraktor.
4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pemotongan harus rapih dan lurus dan harus menggunakan alat PemotongKaca/cermin khusus. Sisi kaca/cermin yang tampak maupun yang tidak tampakakibat pemotongan harus digurinda dan dihaluskan.
b. Kaca dan cermin yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturandan diberi tanda agar mudah diketahui
c. Pekerjaan Kaca
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
39/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
38
1). Kaca harus dipotong menurut ukuran kaca dengan kelonggaran cukup, sehinggapada waktu kaca mengembang tidak pecah.
2). Sepanjang alur kaca "sponing" dan list kayu harus dibersihkan, diplamur dan dicatsebelum kaca dipasang.
3). Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan kayu, harus diberi "Sealant"tipe "Silicone Glass Sealant". Tidak diperkenankan "Sealant" mengenai kaca
terpasang lebih dari 0,5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca.
d. Pekerjaan Cermin
1). Cermin dalam pekerjaan harus dipasang pada rangka kayu dibuat khusus seuaiukuran, walaupun rangka kayu tersebut tidak disajikan dalam gambar kerja.
2). Pemasangan cermin diatas rangka kayu dengan memakai seke- rup. Jarakpemasangan sekrup maksimal 60 cm, kepala sekrup yang timbul di permukaankaca ditutup oleh penutup yang di verchroom.
e. Kwalitas Pekerjaan.
1). Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca dan cermin akibat pemasangan list,maupun sekrup.2). Kaca dan cermin harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser
dari Sponing.
3). Semua kaca dan cermin pada saat terpasang tidak boleh bergelombang. Apabilamasih terlihat adalah gelombang, maka kaca dan cermin tersebut harus dibongkardan diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor,tidak dapat di "claim" sebagai pekerjaan tambah.
f. Kaca dan cermin yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturandan harus diberi tanda agar mudah diketahui.
Pasal 21PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
- Pekerjaan penutup langit-langit Calsiboard tebal 4 mm untuk bagian luar & daerahbasah
- Finishing Acian beton untuk langit-langit dengan system beton eksposed pada langit-
langit ruangan latihan/pemanasan serta ruang-ruang lainnya sesuai dengan gambar.- Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. Persyaratan Bahan
a. Semua bahan kayu yang dipakai harus memenuhi persyaratan seperti tercantum dalampasal Pekerjaan Kayu di buku RKS ini.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
40/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
39
b. Semua alat penggantung, pengikat, penjepit dari metal seperti baja siku, baja strip, klemkabel, dan angker; harus memenuhi persyaratan seperti tercantum dalam pasalPekerjaan Metal di buku RKS ini.
e. Paku yang dipakai untuk Calsiboard harus mempunyai panjang minimum 14 mm danharus dapat menahan beban langit-langit.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Umum1). Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama GambarKerja
dan memeriksa keadaan ditempat peker jaan yang akan dilaksanakan sertamengadakan koordinasi dengandisiplin lain yaitu : Elektrikal, Mekanikal danSanitasi; terhadap peletakan-peletakan diantaranya :* Armatur, "Intake" dan Exhaust" grille dari ducting* Intercom, Pengabelan dan Pemipaan* Dan instalasi-instalasi lain.
Bila pekerjaan tersebut di atas tidak tercantum dalam Gambar Rencana langit-langit, maka Kontraktor harus meneliti Gambar Kerja disiplin yang bersangkutan.Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada KonsultanPengawas, untuk mendapatkan keputusan yang harus dilaksanakan. Koordinasiharus selalu berada di bawah petunjuk dan pengarahan dari Konsultan Pengawas.
2). Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standard spesifikasi dari bahan danmaterial, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain mengikutiGambar Kerja dan Buku Spesifikasi ini.
b. Pekerjaan List Plafon
1). Bahan untuk semua kayu List Plafon yang dipakai adalah kayu Kamper Banjaryang memenuhi persyaratan dalam butir 2.d di pasal ini.
2). Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan jarakpemakuan maksimum 20 cm, berseling diantara pemakuan langit-langit. Lubangbekas paku harus ditutup dengan dempul, kemudian diratakan denganpermukaan memakai ampelas halus.
3). Setiap pertemuan sudut harus di adu manis. Setiap perselingan dan pertemuanharus tegak lurus dan rapi.
4). Disyaratkan tidak ada sambungan sepanjang kayu utuh yaitu minimal 300 cm.5). Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala kerusakan, baik
berupa benturan, pecah, retak, noda dan cacat-cacat lain. Apabila hal tersebut diatas ditemui,maka Kontraktor harus membongkar dan mengganti dengan mutu
tetap seperti yang disyaratkan. Biaya untuk pekerjaan ini adalah tanggunganKontraktor.
6) Untuk list profil gipsum bentuk dan ukuran dilihat sesuai dengan tipe yang terteradalam gambar kerja.
c. Rangka Langit-langit
1). Pekerjaan rangka langit-langit dari bahan kayu harus memenuhi persyaratanpelaksanaan seperti terurai pada bab Pekerjaan Kayu dalam Buku ini yaitu kayuBorneo.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
41/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
40
2). Sebelum pemasangan penutup langit-langit, rangka langit- langit harus sudahterpasang rapi dan kuat sesuai dengan pola yang tercantum dalam Gambar Kerja,serta permukaan bawah rangka langit-langit diserut halus, rata dan waterpass dansudah dilapisi meni kayu .
3). Tidak diperkenankan memasang penutup langit-langit sebelum rangka langit-langitdisetujui oleh Pengawas Lapangan.
d. Penutup langit-langit panel Calsiboard .
1). Ukuran panjang dan lebar setiap unit panel yang akan dipasang harus sesuaidengan modul rangka langit-langit seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2). Pemotongan harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati untuk pekerjaan ini,sehingga panel mempunyai sudut siku, tidak pecah. Panel yang terpasang harusbebas dari cacat tersebut.
3). Pemakuan dilakukan + 1 cm dari tepi Penutup langit-langit dengan jarak pemakuanmaksimum 20 cm. Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelumpelaksanaan.
4). Lubang - lubang bekas paku harus ditutup dengan dempul, kemudian harusdirapikan rata dengan permukaan bidang dan siap menerima finish.
5). Jarak antara panel Harflex terpasang adalah 0,2 cm berupa nat. Nat harus lurus,sama besar, tegak lurus pada setiap pertemuan, untuk bagian tertutup list ketentuanini tidak berlaku.
6). Selesai panel terpasang; bidang permukaan harus rata, lurus dan waterpass, peilharus sesuai dengan Gambar Kerja. Sambungan antar unit harus tegak lurus dantoleransi kecembungan 2 mm untuk jarak 2 m.
7). Finishing list langit-langit adalah cat kayu.
Pasal 22PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi :
1). Pekerjaan Pengecatan besi railling tangga, listplank besi dan semua pekerjaan besiyang di ekspose.
2). Pekerjaan pengecatan dinding, beton dan plafond.
3). Pekerjaan pengecatan kayu, pipa PVC
4). Pekerjaan pengecatan lain seperti tercantum dalam Gambar
b. Pekerjaan Pengecatan Metal
Semua metal seperti tersebut di atas seperti tercantum dalam Gambar Kerja denganketentuan sebagai berikut :
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
42/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
41
1). Semua bagian/permukaan yang tampak/"esposed" di cat sampai dengan cat:”finish"
2). Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan/ "un exposed" menempelke bahan/material lain, tertutup oleh bahan/material lain di cat hanya sampaidengan cat anti karat atau cat dasar/primer.
c. Pekerjaan Pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata, beton dan plafond.Semua dinding/permukaan pasangan batu beton & plafond yang tampak/"exposed"seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
d. Pekerjaan Pengecatan Kayu
Semua kayu yang terpasang baik yang termasuk pekerjaan kayu halus maupun kayukasar seperti tercantum dalam Gambar Kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
1). Semua bagian/permukaan yang tampak/"esposed" di cat sampai dengan cat"finish" yang diperinci lebih lanjut sebagai berikut :
* Cat "finish" warna untuk permukaan yang tidak ditonjolkan serat kayunya.* Cat "finish" jenis "clear" untuk permukaan yang ditonjolkan serat kayunya sesuaidengan ketentuan di Gambar Kerja.
2). Semua permukaan yang tidak ditampakkan /"Unexposed" dicat hanyasampai dengan cat dasar.
3). Khusus untuk konstruksi dan rangka atap yang tidak ditampakkandilakukan dengan residu ketentuan ini tidak berlaku.
e. Pekerjaan Pengecatan Pipa PVCSemua pipa talang dari bahan/material PVC yang dalam Gambar Kerja ditampakkan.
2. Persyaratan Umum
a. Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam Standard dan normalisasidi Indonesia dan atau sesuai dengan Spesifikasi pabrik pembuat.
b. Pabrik dan Kontraktor harus memberi jaminan minimal selama lima (5) tahunterhitung dari waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinancacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya.
3. Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam. Produk Cat :- Cat kayu & besi digunakan setaraf Cat Duco “Danagloss”, untuk Dempul yangdigunakan harus satu produk dengan cat yang digunakan.
- Cat tembok, beton dan plafond digunakan setaraf “Catylac”.
b. Bahan didatangkan langsung dari pabrik.Tiba di Tapak/Site konstruksi harus masih tersegel baik dalam kemasannya dan tidakcacat,serta disetujui Pengawas Lapangan.
-
8/19/2019 Rks Teknis Lapang Hoki Upi- Tahap II a Final
43/89
Syarat Teknis & Bahan Hoky Indoor - UPI Tahap II
42
4. Persyaratan Teknis
a. Peralatan seperti: Kuas, Roller, Sikat kawat,Kape, dan seba- gainya; harus tersedia darikualitas baik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
b. Semua cat dasar harusdisapukandengankuas. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan cat
dasar untuk komponen bahan metal,harus dilakukan sebelum komponen tersebutterpasang.
5. Persyaratan Pelaksanaan
a. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulang dan diganti.Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finishyang kurang menutupi atau lepas, sebagaimana ditunjukkan oleh KonsultanPengawas. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat di "claim" sebagaipekerjaan tambah.
b. Pekerjaan Pengecatan Dinding, Plafond dan beton
1). Sebelum pelaksanaan pengecatan seluruh permukaan harus dibersihkan daridebu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas cat yang terkelupas dan dalam kondisikering.
2). Untuk meratakan permukaan dinding atau beton digunakan plamur temboksampai rata, kemudian dihaluskan dengan hampelas dan dibersihkan dari debu.Dan Khusus untuk pengecatan dinding bagian luar untuk meratakannya tanpamenggunakan plamur , cukup dengan menghaluskan dengan amplas saja.
3). Pengecatan dilakukan berulang-ulang sampai 3 (tiga) lapisan. Pengecatan lapisanpertama dan lapisan berikutnya harus diberi jarak waktu selama 24 jam agar cat
cukup kering dan meresap pada bidang pengecatan.
4). Untuk pengecatan langit-langit karena sulit dijangkau dengan kuas dapat meng-gunakan roller. Pengecatan langit-langit yang ditentukan dengan pengecatan Jamestone harus menggunakan mesin compressor .
5). Hasil pengecatan yang belang dan tidak rata harus diperbaiki dan diulang kembali.
c. Pekerjaan Pengecatan Kayu
1). Sebelum pelaksanaan pengecatan seluruh kayu kusen dan jendela harus sudahdiberi lapisan anti rayap.
2). Pekerjaan persiapan sebelum pengecatan- Kayu harus dalam keadaan kering,- Gosok dengan batu kambang, kemudian digosok dengan hampelas No. 0- Beri wood filler untuk menutupi pori-pori dan celah kayu. Setelah 1/2 jam gosok
dengan hampelas halus. Wood filler / dempul kayu harus dilakukan secaramerata sehingga menutupi pori-pori kayu sehingga permuka