rockvision #11 - juni 2015
DESCRIPTION
Buletin dari SM IAGI Undip yang membahas mengenai geologi / ilmu kebumian.TRANSCRIPT
Sumber gambar: wikimedia.org
Gambar: indonesia360derajat.wordpress.com
2 ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
NEGERI DIANTARA 3 LEMPENG NEGERI DIANTARA 3 LEMPENG NEGERI DIANTARA 3 LEMPENG
TEKTONIK, SUMBER GEOHERITAGETEKTONIK, SUMBER GEOHERITAGETEKTONIK, SUMBER GEOHERITAGE
Kepulauan Indonesia terletak pada tiga
lempeng aktif yang terdiri dari lempeng Australia,
lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Letak ketiga
lempeng ini memberikan dampak positif berupa
pembentukan warisan geologi Indonesia, seperti
bentang alam, bentuk lahan, jenis batuan, mineral
serta singkapan batuan dan fosil. Warisan geologi ini
mempunyai nilai keilmuan, keindahan dan warisan
budaya yang harus di konservasi agar tidak men-
galami kerusakan dan tetap terjaga.
Indonesia memiliki warisan geologi yang san-
gat melimpah, baik yang telah terdaftar di UNESCO
maupun belum terdaftar. Beberapa warisan geologi
di Indonesia diantaranya :
Gunung Batur
Terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten
Bangli, Bali, Indonesia. Merupakan gunung berapi
stratovolcano masih aktif yang memiliki ketinggian
1.717 mdpl. Keindahan gunung Batur yang tidak di
miliki gunung lain di Indonesia berupa kaldera
berukuran 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu
yang terbesar di dunia (van Bemmelen, 1949). Di da-
lam kaldera terdapat danau yang terkenal dengan
nama danau Batur, berbentuk bulan sabit terletak di
bagian tenggara.
Gunung Batur merupakan bagian dari
rangkaian „Ring of Fire„ Pasifik yang terbentuk oleh
subduksi antara lempeng Australia dengan Pasifik.
Gunung Batur ini
telah meletus
sebanyak 26 kali
sejak tahun 1804
dan meletus ter-
akhir pada tahun
2000. Letusan yang berkali-kali ini menghasilkan
keindahan, keunikan geologi berupa kawah, kaldera,
dan danau Batur.
Sungai Merangin
Salah satu kawasan wisata nan elok dan
berkelas dunia yang terletak di Desa Air Batu, Keca-
matan Renah Pemberap, Kabupaten Merangin, Jam-
bi. Keunikan dan keindahan warisan geologi yang di
miliki sungai Merangin sangat langka dan tidak di
miliki di tempat lain, bahkan fosil-fosil yang tersing-
kap dan tersebar di sepanjang sungai Merangin ini
memiliki kekayaan geologis dan umur lebih tua di
daripada fosil-fosil yang ada di Tiongkok. Pada
sungai Merangin ini terhampar fosil-fosil berumur
ratusan juta tahun yang lalu diantaranya fosil pohon
raksasa purba yang akarnya menjulur sepanjang 7
meter disebut
Araucarioxy-
lon, yang ter-
timbun enda-
pan vulkanik,
para peneliti
3 ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
NEGERI DIANTARA 3 LEMPENG NEGERI DIANTARA 3 LEMPENG NEGERI DIANTARA 3 LEMPENG
TEKTONIK, SUMBER GEOHERITAGETEKTONIK, SUMBER GEOHERITAGETEKTONIK, SUMBER GEOHERITAGE
meyakini fosil ini beru-
sia 300 juta tahun lalu,
Zaman Perem. Ter-
dapat fosil hewan Ste-
reochia semireticu-
latus , berbagai
macam fosil molus-
ka jenis kerang-
k e r a n g a n
( b r a c h i o p o d a ) ,
kerang mutiara purba (nautiloidea) dan bellerophon,
sejenis trah moluska yang tersingkap di batuan
sepanjang sungai Merangin. Selain itu pada kawasan
ini tersingkap batuan granit, lava, lapisan batuan
yang menyimpan fosil ratusan juta tahun yang lalu,
sehingga daerah Merangin ini menjadi ladang riset
utama para geolog dunia dalam mempelajari evolusi
bumi.
Selain fosil dan jenis batuan, kawasan war-
isan geologi Merangin memiliki keindahan lain beru-
pa sungai yang memiliki arus sangat deras dan 18
jeram, sehingga cocok untuk wisata arung jeram.
Karst Pegunungan Selatan Jawa
Warisan geologi Indonesia yang memiliki
keindahan eksostisme diatas permukaan maupun di
bawah permukaan, terbentang di Selatan pulau jawa
dari Gunung Kidul, Wonogiri hingga Pacitan. Merupa-
kan bentang alam Karst dan bentang alam pantai.
Secara geologi proses pembentukan morfol-
ogi karst dipengaruhi oleh proses tektonik, fisika,
kimiawi dan biologi. Batugamping yang telah ter-
endapkan dan terbentuk ratusan juta tahun di bawah
permukaan
mengalami
p r o s e s
pengangkatan oleh tektonik, sehingga tersingkap di
permukaan. Pembentukan topografi karst selanjut-
nya dipengaruhi proses kimiawi berupa pelarutan
batugamping oleh air hujan (H2O) yang berikatan
dengan karbondikosida di udara sehingga air
mengandung asam (H2CO3), air asam ini
mempengaruhi pelarutan batugamping berlangsung
cepat. Secara fisika untuk menghasilkan topografi
karst dipengaruhi oleh batugamping yang tebal se-
hingga tidak habis terlarutkan, selain itu dipengaruhi
oleh struktur geologi berupa kekar dan patahan, ke-
kar atau rekahan pada batuan menyebabkan aliran
air masuk lebih mudah sehingga mempercepat pros-
es pelarutan, secara biologi dipengaruhi oleh aktivi-
tas akar tumbuhan, maupun bakteri anaerob dalam
humus tanaman. Proses-proses pelarutan tersebut
menghasilkan topografi karst, relief berupa bukit-
bukit terjal kerucut karst, menara karst dan drain-
ase khas berupa sungai bawah tanah, goa stalagtit
dan stalagmit pada bentang alam karst.
Selain bentang alam karst yang bagus, ter-
dapat pantai yang menampilkan keunikan dan
keindahan diantaranya pantai Klayar, Sundak, Drini,
Indrayanti dll.
[Kurnia Dewi Mulyani | sumber pustaka: wisataba-
li2010.wordpress.com ; mongabay.co.id]
4 ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
CILETUH GEOPARK: Eksotisme Amfiteater Batuan Tertua di Jawa Barat
Bagaimana Pulau Jawa itu terbentuk? Bagian
mana yang mula-mula muncul ke permukaan? Per-
tanyaan itu memang terasa menggelitik bagi sebagi-
an orang-orang menyenangi geologi atau geopark.
Di Pulau Jawa ini terdapat batuan tua yang
dulunya berada di dalam laut kemudian terangkat ke
permukaan. Batuan tua yang disebut mélange ini kini
dapat ditemui di Karangsambung Kebumen, Jawa
Tengah, Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, dan
Pegunungan Jiwo di Bayat, Klaten. Dan memang,
hanya di tiga daerah itulah batuan tua Pulau Jawa
tersingkap ke permukaan dan dapat diamati dari
dekat.
Dahulu, atau lebih dari 60 juta tahun silam,
Teluk Ciletuh merupakan bagian laut dalam, hasil
tumbukan Lempeng Eurasia (Lempeng Benua) yang
berkomposisi granit (asam), dan Lempeng Indo-
Australia (Lempeng Samudera) yang berkomposisi
basal (basa). Seiring dengan pergerakan lempeng
Australia yang terus menghujam lempeng Eurasia
maka terangkatlah salah satu palung laut terdalam
yang kini mewujud sebagai lembah raksasa di Suka-
bumi bagian selatan. Batuan yang terangkat itu me-
nyingkapkan batuan dasar/ basement berupa batuan
kerak samudera dan sebagian mantel bagian atas
Bumi bernama ofiolit yang tercampur dengan sedi-
men laut dalam dan batuan campur aduk di lereng
bawah palung yang terkenal bernama melange.
Karena memuat batuan-batuan yang berat
(bukan batuan sedimen) dan terbuka ke Teluk
Pelabuhanratu yang dalam, maka Blok Ciletuh ini
runtuh bagian utara-baratlautnya ke da-
lam Teluk Pelabuhanratu, menyisakan ba-
gian selatan- tenggaranya dalam morfolo-
gi terbuka setengah lingkaran mirip tapal
kuda, sementara bagian dekat lautnya-
barat laut tenggelam ke dalam Teluk
Pelabuhanratu yang dalam.
Tak heran kawasan ini sering disebut sebagai
amfiteater raksasa, meru-
juk pada literasi tempat
pertunjukkan kuno yang
mirip konstruksi lembah di
zaman Romawi.
Jika Anda melihat
Google Earth, akan nampak
jelas pola tapal kuda
raksasa yang sangat unik
dan tidak ditemukan di bagian lain Pulau Jawa.
Berdasarkan waktu geologi pembentukan
Sundaland, yang paling awal muncul ke permukaan
adalah Pulau Jawa barat dan sebagian Jawa Tengah
sekitar 90 juta tahun lalu. Baru kemudian pada 45
juta kemudian, Pulau Jawa benar-benar terbentuk
sempurna. Dasar laut yang terangkat dan menjadi
salah satu singkapan dapat merepresentasikan asal
usul Pulau Jawa ini, akhirnya harus mengalami
pengikisan atau erosi karena lemahnya bebatuan
5 ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
tersebut, sehingga patahan-patahan ini melebur
kembali ke dalam laut.
Morfologi Ciletuh berupa lembah yang di-
batasi dataran tinggi dengan kemiringan lereng yang
sangat terjal hingga mendekati vertikal.
Melihat formasinya secara langsung, Teluk
Ciletuh ternyata benar-benar unik. Di atas
dataran tinggi seperti di Panenjoan, kita
dapat menikmati perpaduan lembah, bukti
tinggi dengan latar belakang Samudra
Hindia dengan pulau-pulau kecil di sekitar
pantainya.
Di dalam lembah Ciletuh akan tampak
rangkaian bukit-bukit kecil
dan bukit soliter yang ba-
tuannya disusun oleh batu-
an Pra-Tersier dan sedi-
men Paleogen.
Di sejumlah tebing-
tebingnya terdapat
sejumlah air terjun atau
Curug dengan ketinggian
sedang dan sangat tinggi yang akan mendebarkan
dada yang melihatnya seperti Curung Awang, Curug
Cimarinjung, Curug Puncak Manik, Curug Cikanteh
dan lain-lain.
Di sini, beragam jenis batuan yang bercam-
pur di dalam palung tua ini dinamakan batuan ban-
cuh (batuan campur aduk) atau dikenal sebagai me-
lange yang merupakan kelompok batuan tertua (Pra
Tersier) yang tersingkap di permukaan daratan Pu-
lau Jawa, dengan umur berkisar 60 juta tahun.
Selain disusun oleh batuan Pra-Tersier berupa batu-
an beku basa (gabro) hingga ultra basa (peridotit),
konon Ciletuh juga disusun oleh batuan sedimen
berumur lebih muda, Paleogen, terdiri atas batu-
pasir greywacke, tuf, batupasir kuarsa dan konglom-
erat.
Menuju Pengakuan Unesco
Untuk mencapai Ciletuh yang eksotis itu perjalanan
akan memakan waktu sekitar 8 jam dari Jakarta,
sedangkan dari Bandung sekitar 7 jam.
Selama di sini, imajinasi Anda akan dibawa
pada situasi jutaan tahun lalu saat Ciletuh terendam
di dasar laut. Hijaunya pemandangan di kanan-kiri
jalan dan juga hamparan pantai yang menghub-
ungkan Pantai Palabuhanratu dan Pantai Ujung Gen-
teng, sungguh merupakan karya Tuhan yang luar bi-
asa.
Keragaman bentukan bumi dengan kehidupan
yang terdapat di atasnya berupa flora, fauna dan
manusia dengan budayanya menjadikan kawasan
Ciletuh sebagai tempat pembelajaran tentang ilmu
kebumian.
Kondisi saat ini kawasan Ciletuh telah
ditetapkan sebagai kawasan konservasi flora dan
fauna sebagaimana telah ditetapkannya daerah ini
menjadi ”Suaka Margasatwa Cikepuh-Citireum” dan
“Cagar Alam Cibanteng” sejak tahun 1973. Akan teta-
pi sebagian dari kawasan tersebut telah berubah
fungsi menjadi kawasan latihan militer (bagian se-
latan Gunung Badak) dan tambak udang serta per-
6 ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
tanian rakyat sekitar. Sehingga kegiatan tersebut akan dapat merusak kondisi batuan, khususnya yang ter-
singkap dipermukaan, yang akan mengalami perubahan fisik. Sehingga lama kelamaan batuan yang tersingka-
pan tersebut akan hilang atau habis. Untuk itu secara hukum kawasan ini perlu ditingkatkan, tidak saja se-
bagai kawasan konservasi flora dan fauna, tetapi juga sebagai kawasan konservasi geologi. Usaha untuk
penetapan ini akan dapat memberikan gambaran pentingnya pengelolaan aspek lingkungan geologi yang khas
dalam konsep “Ciletuh sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi” bagi upaya konservasi lingkungan fisik dan
ekosistem . Selain itu, juga dapat dikembangkan untuk menjadi pengembangan ilmu pengetahuan
(geoscience), khususnya Ilmu Kebumian dan memberikan nilai manfaat secara ekomoni dalam upaya
pengembangan potensi kepariwisataan (geoturism). Hal tersebut akan sangat penting dan berguna karena
akan memberikan dampak pada terciptanya kebijakan yang selaras dengan mempertimbangkan aspek daya
dukung dan daya tampung lingkungan geologi.
Dari hasil pengkajian sementara ini, kawasan Teluk Ciletuh adalah satu dari tiga kawasan yang di-
canangkan menjadi bagian Geopark Nasional (GN) dan selanjutnya GN ini sedang diupayakan untuk mendapat-
kan pengakuan dari Unesco (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) sebagai salah
satu Jaringan Taman Bumi Global atau Global Geoparks Network (GGN) pada 2016.
Geopark berawal dari adanya keragaman geologi yang unik sehingga perlu diwariskan dari generasi
ke generasi (geoheritage). Program ini bertujuan untuk membangun dan mengembangkan ekonomi masyara-
kat berasaskan perlindungan (konservasi). Dengan kata lain, geopark menjadikan sumber daya sebagai sum-
ber pertumbuhan.
Geopark mendorong atau menantang orang awam untuk menelusuri kawasan yang disuguhkan.
Semua kalangan masyarakat dapat berpartisipasi. Masyarakat harus diberdayakan untuk menjadi salah satu
mitra yang berkontribusi dan tetap diuntungkan misalnya dengan penyediaan homestay, cindera mata, atau
bahkan menjadi pemandu geowisata dari wilayah mereka sendiri. Interpretator geowisata perlu disiapkan.
Demikian pula panel-panel penjelasan situs geologi, peta rinci geotrek, panduan lapangan bagi wisatawan,
dan lainnya. Kesemuanya dipadukan dalam suatu inovasi kreatif yang baru dan menarik.
Indonesia pun perlu berkaca pada Tiongkok yang sudah memiliki 28 Global Geoparks Network (GGN)
dan memiliki sekitar 140 Geopark Nasional. Perkembangan geoprak di Tiongkok terbilang luar biasa. Geopark
Yuntaishan, misalnya, pada tahun 2000, sebelum menjadi GGN, dikunjungi sekitar 200.000 wisatawan dengan
perolehan devisa US$3 juta. Setelah menjadi GGN Unesco pada tahun 2004, kunjungan wisatawan melonjak
jadi 1,25 juta orang dengan perolehan devisa US$90 juta. Pertumbuhnya hotel, restoran, dan proyek-proyek
besar yang mampu menyerap tenaga kerja hingga 5.000 orang terjadi.
[Mathias Andika | sumber pustaka:geomagz.com]
NEWsFLASH
7 ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
Lapangan Migas Bukit Tua yang
berlokasi di Ketapang, Jawa Ti-
mur yang dike lola oleh
Petronas Carigali telah mulai
produksi migas. Pada tahap
awal, lapangan tersebut mampu
menghasilkan 3.700 barel min-
yak per hari dan 2 juta kaki ku-
bik gas bumi per hari.
Sinyal penguatan permintaan
Tiongkok angkat harga Nikel.
Jim Lennon, Chairman Macquar-
ie Securities, mengatakan pasar
nikel fisik sudah kembali
bergairah, kemungkinan pada
semester II/2015 bisa menjadi
momentum kenaikan harga ko-
moditas logam industri terse-
but.
KEN (Komite Eksplorasi Na-
sional) : Eksplorasi migas ter-
ganjal perizinan di daerah.
“Kami sedang mengusulkan ma-
na perizinan yang penting, mana
yang tidak penting. Ternyata 26
persen dari perizinan itu dibuat
dalam peraturan daerah setem-
pat, sisanya diamanatkan oleh
undang-undang,” ujar Ketua KEN
Andang Bachtiar.
Tim Kajian Pengelolaan Sumber Daya Alam Papua Dibentuk
Pemerintah membentuk tim kajian pengelolaan sumber
daya alam Papua. Tim yang terdiri dari sejumlah menteri, jaksa
agung, serta gubernur Papua dan Papua Barat ini bertugas un-
tuk membuat sebuah cetak biru pembangunan ekonomi di Papua
dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof
Chaniago menjelaskan, tim ini dibentuk berdasarkan Keputusan
Presiden (Keppres) nomor 16 tahun 2015 tentang Tim Kajian Ke-
bijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam Bagi Pembangunan
Ekonomi Papua.
Tim ini nantinya berkewajiban untuk menyerahkan
laporan kajian kepada Presiden Joko Widodo sekali setiap bu-
lannya. Andrinof menyebutkan, tim ini akan bertugas hingga 31
Desember 2015 atau 6 bulan masa kerja.
Kajian yang dilakukan sendiri mencakup seluruh aspek
lingkungan serta pemanfaatannya di Papua, termasuk pem-
anfaatan mineral dan batubara, minyak dan gas bumi, kehu-
tanan, serta kelautan.
Adapun anggota Tim, adalah: Menteri ESDM; Keuangan ;
Dalam Negeri; Hukum dan HAM; Lingkungan Hidup dan Kehu-
tanan; BUMN; Perindustrian; Perdagangan; Agraria dan Tata Ru-
ang/Kepala BPN; Jaksa Agung; Kepala BKPM; Gubernur Papua;
Gubernur Papua Barat; Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi
Kantor Staf Presiden.
“Tim sebagaimana dimaksud bertugas untuk melakukan
evaluasi dan kajian terhadap kebijakan pengelolaan sumber daya
alam di Papua dalam rangka pembangunan ekonomi Papua,”
bunyi Keppres tersebut. [republika.co.id]
Earth Observatory—Image of The Month ini berisi citra satelit yang bersumber dari
situs resmi NASA dan bisa diakses melalui alamat internet http://
e a r t h o b s e r v a t o -
ry.nasa.gov/.
Image of the
month yang Rockvision
pilih kali ini adalah foto
yang diambil oleh astro-
not dari ISS. Foto terse-but memperlihatkan ke-
nampakan yang kontras
antara bagian kiri Cas-
cade Mountais dengan
bagian kannanya. Kiri: hijau, kanan: coklat ger-
sang. Kegersangan ini
alami akibat barisan
pe ngunungan y ang
menghalangi uap air dari samudera pasifik untuk
menuju Columbia basin
yang berwarna coklat itu.
“Panorama of the Pacific Northwest”
-
SM-IAGI Universitas Diponegoro adalah salah satu organisasi mahasiswa di Pro-
gram Studi Teknik Geologi Undip yang memiliki visi sebagai wadah generasi muda di ka-
langan mahasiswa kebumian untuk mengajukan, mengusahakan dan menjalankan perannya
demi kedaulatan dan kesejahteraan Bangsadan Tanah Air Indonesia. Serta menjadi SDM yang
memiliki kapabilitas untuk dapat bersaing di dunia global
Buletin SM-IAGI Universitas Diponegoro ini memiliki nama ROCKVISION. Penamaan
buletin ini terinspirasi oleh nama ketua IAGI saat ini yaitu bapak Rovicky. ROCKVISION ini
merupakan kata yang diperoleh dari pemlesetan kata Rovicky. ROCKVISION secara harafiah
terdiri dari dua kata yaitu Rock dan Vision. Rock memiliki arti batuan, yang merupakan objek
studi utama dari ilmu geologi. Sedangkan kata Vision disini dapat diartikan sebagai impian
ataupun bayangan tentang masa depan. Dari kata Vision ini maka diharapkan SM-IAGI Undip
dapat memiliki masa depan yang cerah baik bagi organisasinya sendiri, maupun bagi para
anggota-anggotanya.
SM IAGI Undip
ROCKVISION
Image of The Month
Jiwa Muda Semangat Merdeka