rotavirus oke
TRANSCRIPT
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 1/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 1
PENDAHULUAN
Gastroenteritis virus akut disebabkan oleh 4 kategory besar virus yaitu Rotavirus,
Norwalk dan Norwalk-like virus, Calivirus lain dan astrovirus. Virus yang menyebabkan
gastroenteritis ini ditransmisikan melalui jalur fecal oral. Infeksi paling sering terjadi pada waktu
dimana cuaca lebih dingin, berbeda dengan diare yang disebabkan infeksi bakteri yang biasanya
terjadi pada waktu dimana cuaca lebih hangat.
Gastroenteritis ( diare) merupakan penyebab utama kematian anak (5-10 juta per tahun)
pada Negara berkembang dimana kasus malnutrisi masih umum terjadi.
Gastroenteritis virus paling sering terjadi pada bayi usia 1-11 bulan, dimana virus
menyerang sel epitel usus halus bagian atas, yang menyebabkan gangguan absorbsi, transport
sodium dan diare. Manifestasi klinis bervariasi dari asimtomatik, diare yang ringan dengan sakit
kepala dan demam, sampai dengan diare yang berat yang menyebabkan dehidrasi yang fatal.
Gejala muntah hampir selalu ada. Gastroenteritis virus biasanya akan sembuh sendiri.
Penatalaksanaan dilakukan dengan terapi penggantian cairan dengan cairan yang bersifat
isotonis, analgesic dan obat antiperistaltik.1
Penularan Rotavirus melalui feses maka penanganan yang paling baik adalah menjaga
kebersihan lingkungan, dan penanganan bagi yang sudah terjangkit virus ini adalah dengan
mengganti cairan yang hilang dengan meminumkan oralit, atau cairan pengganti oralit yang lain.Sedangkan untuk pencegahannya dapat dilakukan adalah merawat secara terpisah anak yang
terinfeksi rotavirus dengan anak yang sehat, dan juga dilakukan vaksinasi.2
Kemajuan pesat di bidang penunjang diagnostik memungkinkan dilakukan identifikasi
genotipe rotavirus. Di Indonesia penelitian untuk mengetahui genotipe rotavirus sudah dimulai
sejak tahun 1978 oleh Soenarto Y dkk. Laporan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
genotipe rotavirus dengan gambaran klinis diare yang ditimbulkannya memberikan hasil yang
bervariasi.5-10 Di Indonesia belum banyak penelitian yang melaporkan hubungan antara
genotipe rotavirus dengan manifestasi klinis.3
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 2/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Rotavirus adalah penyebab utama diare pada bayi. Rotavirus termasuk dalam family
rotaviridae. Rotavirus dibagi menjadi 7 group, A-G dan hanya grup A, B, C yang menginfeksi
manusia. Rotavirus memiliki RNA untai ganda dan kapsod ganda tanpa amplod. Rotavirus
ditransmisikan melalui jalur fecal oral dan menginfeksi 2/3 proksimal ileum.1
Rotavirus adalah salah satu virus yang menyebabkan penyakit diare, terutama pada bayi.
Rotavirus memiliki diameter tubuh 50-60 nm.2
2.2 STRUKTUR Rotavirus termasuk dalam family reoviridae dan merupakan pathogen yang paling
penting pada manusia dalam kelompok reoviridae. Golongan virus reoviridae meliputi tiga genus
yang dapat meninfeksi manusia yaitu (1) reovirus yang terdiri dari 3 serotipe (2) rotavirus
dengan 2 serotipe (3) orbivirus yang terdiri dari beberapa serotype.
Nama Rotavirus didasarkan pada gambaran mikroskop electron dari pinggir luar kapsid
sebagai pinggiran suatu roda yang mengelilingi jari-jari yang memancar dari inti yang
menyerupai pusat. Partikel-partikel mempunyai kapsid berkulit ganda dan garis tengah berkisar
antara 60-75 nm. Partikel-partikel virus berkulit tunggal yang tidak mempunyai kapsid luar
menunjukkan pinggir-pinggir luar yang kasar dan bergaris tengah 50-60 nm. Inti dalam dari
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 3/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 3
parikel bergaris tengah 33-40 nm. Partikel virus mengandung 11 segmen ARN beruntai ganda
( BM total 10 x 106
).2
Rotavirus memiliki RNA untai ganda. Virion rotavirus yang tidak berselubung terdiri dari3 kkapsids kosensentrik yang mengelilingi genom RNA. Genom ini terbagi menjadi 11 segmen
yang mengkode 6 protein non structural. Rotavirus dibagi menjadi 7 grup, A-G, berdasarkan
pada epitop antigen pada protein structural internal VP6. Antigen ini dapat dideteksi dengan
teknik imunofluresen, ELISA dan IEM (immune electron microscopy). Hanya grup A,B dan C
yang menginfeksi manusia.1
Gambar rotavirus pada feces bayi yang
sedang diare. Terlihat kapsid sebanyak 2 buah.
Kapsid terluar memiliki diameter 70 nm, kapsid
dalam memiliki diameter 40 nm. Memiliki
genom RNA dengan 11 subunit
2.3 SIKLUS REPLIKASI
Rotavirus melekat pada permukaan sel pada reseptor B adrenergik. Sesudah virion masuk
ke dalam sel, RNA polymerase mensintesis mRNA dari tia 10 atau 11 segmen didalam
sitoplasma. Sepuluh atau sebelas mRNA di translasikan menjadi protein stuktural dan non
structural. Salahsatu dari RNA polymerase, mensintesisi untai negative yang akan menjadi
bagian dari genom virus. Protein kapsid membentuk kapsid yang tidak lengkap disekeliling untai
negative dan kemudian untai positif dari segmen genom disintesis. Virus dilepas dari sitoplasma
dengan lisis sel.1
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 4/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 4
2.4 PERKEMBANGBIAKAN DALAM BIAKAN SEL
Rotavirus adalah agen yang bersifat pemilih dalam hal kultur. Kebanyakan rotavirus grup
A manusia dapat dibiakan jika sebelumnya diberikan enzim proteolitik tripsin dan jika terdapat
tripsin dalam level yang rendah dalam medium kultur jaringan. Ini bisa memecahkan protein
kapsid luar dan memudahkan pelepasan selubung. Sangat sedikit strain rotavirus nongrup A yang
telah dibiakan.1
2.5 MASA PENULARAN
Penularan dapat terjadi selama fase akut dan selanjutnya penularan terus dapat
berlangsung selama didalam tubuh orang itu masih ditemukan ada virus. Rotavirus biasanya
tidak ditemukan sesudah hari ke-8 sejak infeksi, walaupun virus masih ditemukan selama 30 hari
atau lebih pada penderita dengan gangguan system kekebalan. Gejala klinis akan hilang rata –
rata 4 – 6 hari.1
2.6 PATOGENESIS
Rotavirus adalah virus yang sulit dibiakkan. Rotavirus menginfeksi sel-sel dalam vili
usus halus. Virus-virus itu berkembang biak dalam sitoplasma enterosit dan merusak mekanisme
transportnya. Sel yang rusak dapat masuk ke dalam lumen usus dan melepaskan sejumlah besar
virus, yang kemudian terdapat dalam tinja. Diare yang disebabkan oleh rotavirus mungkin akibat
gangguan penyerapan natrium dan absorpsi glukosa karena sel yang rusak pada vili digantikan
oleh sel kriptus belum matang yang tidak meyerap. Dibutuhkan waktu 3-8 minggu untuk
perbaikan.2
2.7 PATOFISOLOGI
Dasar semua diare adalah gangguan transportasi larutan usus, perpindahan air melaluimembran usus berlangsung secara pasif dan hal ini ditentukan oleh aliran larutan secara aktif
maupun pasif, terutama natrium, klorida dan glukosa.4
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 5/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 5
2.8 FAKTOR RESIKO
Gastroenteritis virus amat berjangkit dan ditularkan melalui muntah atau tinja
orang yang terinfeksi melalui:
• Hubungan orang-ke-orang, misalnya berjabat tangan dengan seorang yang telah sakit dan
mempunyai virus pada tangannya
• Benda tercemar
• Makanan atau minuman tercemar
Infeksi juga mungkin ditularkan melalui zarah aerosol sewaktu orang muntah. Dalam
kebanyakan hal, penularan terjadi dari seorang yang menderita gejala. Beberapa orang dapat
menularkan infeksi tanpa gejala, terutama dalam 48 jam pertama setelah sembuh.
Faktor yang dapat menyebabkan diare seperti faktor lingkungan, faktor perilaku
masyarakat, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang diare serta malnutrisi. Contoh dari
faktor lingkungan berupa sanitasi yang buruk serta sarana air bersih yang kurang. Faktor perilaku
masyarakat seperti tidak mencuci tangan sesudah buang air besar serta tidak membuang tinja
dengan benar. Tidak memberi ASI secara penuh 4-6 bulan pertama kehidupan pada bayi
mempunyai resiko untuk menderita diare lebih besar, ini akibat kurangnya
pengetahuanmasyarakat khususnya ibu tentang diare .Diare merupakan penyebab utama dari
malnutrisi. Setiap episode diaredapat menyebabkan kehilangan berat badan . Semakin buruk ngsi
normal.4,5
2.9 GEJALA KLINIS
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam
sehari, yang kadang disertai:
Muntah
Badan lesu atau lemah
Panas
Tidak nafsu makan
Darah dan lendir dalam kotoran
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 6/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 6
Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus.
Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan
nafsu makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta
gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala.
Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam
tinggi. Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium),
sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak. Diare
seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan
bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung
(pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya
menyebabkan syok.5
2.10 PENATALAKSANAAN
Bayi dan anak kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar.
Karena itu, penanganan awal sangat penting pada anak dengan diare adalah mencegah dan
mengatasi keadaan dehidrasi. Pemberian cairan pengganti (cairan rehidrasi) baik yang diberikan
secara oral (diminumkan) maupun parenteral (melalui infus) telah berhasil menurunkan angka
kematian akibat dehidrasi pada ribuan anak yang menderita diare.
Oralit merupakan cairan rehidrasi oral (CRO) yang mengandung elektrolit (Na, K, CI,HC03) dan glukosa telah terbukti dapat mengganti kehilangan cairan saluran secara efektif dan
memberikan dehidrasi. Saat ini telah banyak cairan rehidrasi oral di pasaran dengan berbagai
nama.
Pengamatan klinis merupakan langkah awal yang penting dalam serangkaian penanganan
diare pada anak, terutama dalam hal penentuan derajat dehidrasi. Kita mengenal 3 status
dehidrasi pada seorang anak yang mengalami diare, yaitu: (1) tanpa dehidrasi, (2) dehidrasi
ringan-sedang, dan (3) dehidrasi berat. Tetapi cairan yang diberikan pun disesuaikan dengan
derajat dehidrasi yang ada.
Pada keadaan tanpa dehidrasi, secara klinis anak masih terlihat aktif dan buang air kecil
masih berlangsung normal. Pada keadaan ini tidak perlu membatasi pemberian makanan dan
minuman termasuk susu formula. ASI diteruskan pemberiannya.
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 7/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 7
Untuk mencegah dehidrasi dapat diberikan CRO sebanyak 5-10 cc/kg BB setiap buang
air besar dengan tinja cair. Pada bayi, oralit dapat diberikan dengan cara berselang-selang dengan
cairan yang tidak mengandung kadar Na seperti air putih atau ASI.
Rehidrasi dengan menggunakan clear fliud (air putih, cairan rumah tangga, sari buah,
dsb) akan memberikan hasil tidak optimal. Karena, kandungan natriumnya kurang. Sebaiknya,
pemberian jus buah dan coal dapat memperbesar keadaan diare, Karena mengandung osmolaritas
tinggi disamping kadar Na yang rendah
Dehidrasi ringan-sedang
Pada keadaan dehidrasi ringan-sedang, anak terlihat gelisah, rewel, sangat haus, dan
buang air kecil mulai berkurang. Mata agak cekung, tidak ada air mata, turgor (kekenyalan kulit)
menurun, dan mulut kering. Rehidrasi dilaksanakan dengan memberikan CRO sebanyak 75ml/kg
BB yang diberikan dalam 3-4 jam.
Apabila telah tercapai rehidrasi dapat segera diberikan makan dan minum, ASI
diteruskan, pemberian CRO rumatan (5-10 ml/kg BB) setiap buang air besar cair. Minuman,
seperti cola, gingerale, aple juice, dan minuman olah raga sports drink umumnya mengandung
kadar Na yang rendah sehingga tidak dapat mengganti kehilangan elektrolit yang telah terjadi.
Makanan tidak perlu dibatasi, karena meneruskan pemberian makanan (early feeding)
akan mempercepat penyembuhan. Bila disertai muntah, CRO dapat diberikan secara bertahap; 1
atau 2 sendok teh setiap 1 atau 2 menit dengan peningkatan jumlah sesuai dengan kemajuan daya
terima anak. Tindakan ini perlu di bawah pengawasan, sehingga dapat dilaksanakan pada suatu
ruang observasi yang dikenal dengan ruang Upaya Rehidrasi Oral atau Ruang Rawat Sehari.
Pada akhir jam ke 3-4, pasien dapat dipulangkan untuk mendapat terapi rumatannya di
rumah, atau tetap diobservasi untuk mendapat terapi lebih lanjut bila dehidrasi masih
berlangsung. Suatu hal yang paling penting sebelum memulangkan pasien adalah orangtua harus
paham betul dalam menyiapkan dan memberikan CRO dengan benar. Seorang anak tidak boleh
hanya diberikan CRO saja selama lebih dari 24 jam. Early feeding harus segera diberikan.
Makanan sehari-hari dapat dicapai secara bertahap dalam 24 jam..
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 8/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 8
Dehidrasi berat
Pada dehidrasi berat, selain tanda klinis pada dehidrasi ringan-sedang, juga terlihat
kesadaran anak menurun, lemas, malas minum, mata sangat cekung, mulut sangat kering, pola
napas yang sangat cepat dan dalam, denyut nadi cepat, dan kekenyalan kulit sangat menurun.
Pada keadaan ini, anak harus segera dirawat untuk mendapat terapi rehidrasi parenteral (malalui
infus).
Pemberian susu formula khusus pada bayi diare hanya pada kasus yang terindikasi.
Pemberian susu yang mengandung rendah atau bebas laktosa hanya diberikan kepada anak yang
secara klinis jelas memperlihatkan gejala intoleransi laktosa (tidak dapat mencerna laktosa yang
terdapat di dalam susu).
Sebagian besar diare pada anak terutama pada bayi disebabkan oleh virus, karena itu
antibiotik pada bayi dengan diare hanya diberikan pada kasus tertentu saja. Pemberian obat
antidine yang banyak beredar saat ini meskipun dari beberapa laporan memperlihatkan hasil
yang baik dalam hal lama dan frekuensi diare. Tetapi, hal ini belum dimasukkan ke dalam
rekomendasi penanganan diare pada anak. Secara singkat, pemahaman gejala dehidrasi dan
penanganan yang benar merupakan kunci keberhasilan terapi anak dengan diare.6
2.11 PENCEGAHAN
Suntikan Vaksin Rotavirus
Di Indonesia kematian anak mencapai 240.000 orang per tahun. Kematian anak karena
diare 50.400 orang. Dari jumlah itu 10.088 anak di antaranya akibat rotavirus. Di Jakarta dan
Surabaya sekitar 21-42 persen balita meninggal akibat diare dari rotavirus.
Rotavirus ditemukan pertama kali oleh Ruth Bishop (Australia) tahun 1973. Di Indonesia
rotavirus ditemukan pada 1976. Rotavirus kemungkinan masuk ke tubuh manusia bukan hanya
lewat oral tapi juga melalui saluran pernafasan.
7/27/2019 Rotavirus Oke
http://slidepdf.com/reader/full/rotavirus-oke 9/9
ROTAVIRUS 2012
[Type text] Page 9
Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral
(melalui mulut). Sayangnya di Indonesia, vaksin rotavirus ini belum ada. Namun karena
rotavirus generasi awal itu strainnya sama dengan yang di dunia, G1, G2, G3, dan G4, maka
vaksin yang sudah ada di negara lain bisa digunakan.
Tahun 2005, strain rotavirus di Indonesia berubah menjadi G9. Jenis ini jarang meski
sempat ditemukan di India. Saat ini Amerika, hampir di semua negara Eropa, Cina, India,
Bangladesh dan Filipina, sudah menggunakan vaksin rotavirus. Bahkan di Filipina dan Amerika
vaksinasi rotavirus termasuk diwajibkan.
Sementara itu di Indonesia, vaksinasi rotavirus belum ada. Rotavirus diberikan 2-3 kali
pada bayi usia 6-8 minggu. Harganya memang masih mahal Rp 300 ribu-500 ribu satu kali
vaksin. Jika digunakan massal, bisa lebih murah sebagaimana hepatitis B. Saat ini vaksin
rotavirus buatan Merck dan GSK sudah masuk proses izin di BPOM.
Apabila disetujui Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan), selanjutnya menyiapkan
delapan rumah sakit (enam rumah sakit pendidikan, RSUD Kodya Yogyakarta dan RSUD
Purworejo) untuk post marketing surveillens vaksin rotavirus. Vaksin diharap bisa mengurangi
diare akibat rotavirus.7,8