rpp gelombang 2
DESCRIPTION
RPP Gelombang BerjalanTRANSCRIPT
Iin Sanita
TUGAS PENGAJARAN MIKRORENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAKTugas ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pengajaran MikroDosen Mata Kuliah:Diyah Mulhayatiyah, M. Pd
Disusun Oleh:1112016300007Iin SanitaPendidikan Fisika 7A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Madrasah : MAN BayahMata Pelajaran : FisikaKelas/ Semester : XII/1Peminatan : MIASub Materi Pokok : Persamaan Gelombang Berjalan dan Gelombang TegakAlokasi Waktu : 2 x 45 menitPertemuan ke- : 1
A. Kompetensi Inti (KI)KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar1. 2. 3. 3.1. 3.2. Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata4.1 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik melalui percobaan
C. Indikator3.2.1 Mengidentifikasi besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang tegak.3.2.2 Menganalisis perbedaan persamaan gelombang berjalan fungsi sinus dan fungsi cosinus.3.2.3 Membedakan antara gelombang tegak ujung terikat dan ujung bebas.3.2.4 Menentukan amplitudo gelombang tegak ujung terikat dan ujung bebas.3.2.5 Menentukan letak simpul dan perut tertentu suatu gelombang tegak3.2.6 Memformulasikan persoalan gelombang berjalan dan gelombang tegak4.1.1 Menyelidiki bentuk gelombang tegak menggunakan peralatan percobaan melde
D. Tujuan PembelajaranMelalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang persamaan gelombang berjalan dan gelombang tegak serta mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan laporan tertulis. Setelah Proses pembelajaran diharapkan:1. Siswa dapat mengidentifikasi besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang tegak.2. Siswa dapat menganalisis perbedaan persamaan gelombang berjalan fungsi sinus dan fungsi cosinus.3. Siswa dapat membedakan antara gelombang tegak ujung terikat dan ujung bebas.4. Siswa dapat menentukan amplitudo gelombang tegak ujung terikat dan ujung bebas.5. Siswa dapat menentukan letak simpul dan perut tertentu suatu gelombang tegak6. Siswa dapat memformulasikan persoalan gelombang berjalan dan gelombang tegak dalam menyelesaikan soal.7. Siswa dapat menyelidiki bentuk gelombang tegak menggunakan peralatan percobaan melde
E. Materi PembelajaranPeta KonsepGelombang pada tali
PerutPerutSimpulSimpulUjung tertutupUjung terbukaGelombang tegakGelombang berjalan
Uraian MateriBerdasarkan karakteristiknya gelombang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, diantaranya:1. Berdasarkan Arah getar dan arah rambatnyaKlasifikasi gelombang berdasarkan arah getar dan arah perambatannya, gelombang di kelompokkan menjadi dua, yaitu: gelombang transversal dan longitudinal. a. Gelombang TransversalGelombang transversal adalah gelombang yang arah getaran dan arah perambatannya saling tegak lurus terdiri dari lembah dan bukit. Contoh: gelombang tali, gelombang riak air, dan gelombang cahaya.
b. Gelombang LongitudinalGelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya terdiri dari rapatan dan renggangan. Contoh gelombang ini: gelombang slinki, geombang bunyi dan lain-lain. gelombang slinki bisa berubah menjadi gelombang transversal jika digerakan turun naik ke atas dan ke bawah seperti pada gelombang tali), getaran sinar gitar yang dipetik, gelombang bunyi, dan lain-lain.
2. Berdasarkan MediumnyaKlasifikasi gelombang berdasarkan diperlukan dan tidaknya medium dalam perambatan gelombang. Gelombang di kelompokkan menjadi dua, yaitu: gelombang mekanik, dan elektromagnetik.a. Gelombang mekanikGelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk perambatannya. Medium berfungsi untuk memindahkan energi dari sumber ke tujuan. Contoh : gelombang tali dan gelombang bunyi. Medium dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen.b. Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium (berupa udara) untuk perambatannya. Contoh gelombang cahaya matahari.
3. Berdasarkan Amplitudo (amplitude) nyaKlasifikasi gelombang berdasarkan amplitudo (amplitude) nya, dikelompokkan menjadi dua jenis gelombang, yaitu:a. Gelombang berjalan (travelling wave)Gelombang berjalan yaitu gelombang yang amplitudo (amplitude) nya tetap pada setiap titik yang dilalui gelombang. Contoh gelombang berjalan adalah gelombang pada tali.
b. Gelombang diam/berdiri/tegak (stasioner)Gelombang diam/berdiri/tegak (stasioner) yaitu gelombang yang amplitudo (amplitude) nya berubah/ amplitudonya tidak tetap pada titik yang dilewatinya.
Persamaan Gelombang Berjalan dan Gelombang TegakBanyak sekali jenis dan macam gelombang yang dapat kita temukan di alam, tetapi tidak semua jenis gelombang akan dipelajari. Hanya gelombang mekanik yang akan dikaji lebih dalam. Gelombang mekanik merupakan getaran yang berjalan di dalam medium. Pada saat gelombang melewati medium, partikel-partikel medium bergeser secara khas bergantung dari bentuk gelombang.Pada bab ini akan dibahas tentang gelombang mekanik yang menjalar di dalam suatu medium. Uraian akan dimulai dengan menjelaskan persamaan dasar untuk gelombang, memberi penjelasan tentang bentuk penjalaran dan melihat perjalanan gelombang di dalam tali. Persamaan pada gelombang yang akan dibahas ada buku ini adalah persamaan gelombang berjalan dan persamaan gelombang stasioner.
1. Gelombang Berjalan (traveling wave)Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang dilewatinya. Gelombang berjalan bisa disebut juga sebagai gelombang dengan amplitudo dan fase sama di setiap titik yang dilalui gelombang. Contoh gelombang berjalan adalah seutas tali yang salah satu ujungnya diikat pada tiang dan ujung lainnya digerakkan ke atas dan ke bawah. Persamaan umum untuk getaran:
Kita ketahui bahwa gelombang adalah getaran yang merambat, maka persamaan getaran tersbut tidak akan diam di tempat tapi akan bergerak sejauh x. Dan waktu yang diperlukan untuk sampai di x adalah x/v, dengan demikian persamaan akan berubah menjadi persamaan gelombang:
Kita ketahui v adalah kecepatan gelombang yang besarnya sebanding (v=.f). Jika k adalah bilangan gelombang dengan harga k=2/, maka persamaan gelombang di atas akan berubah. Persamaan dasar untuk gelombang berjalan adalah:
Persamaan gelombang di atas memiliki bentuk persamaan lainnya yaitu :
Berdasarkan keadaan awal simpangan gelombang, gelombang berjalan memiliki dua bentuk persamaan, yaitu persamaan dalam bentuk sinus, dan persamaan cosinus.
a. Persamaan Gelombang Berjalan fungsi sinusPada sebuah tali panjang, jika salah satu ujung tali digetarkan, misalnya dari titik a, maka getaran dari titik tersebut akan bergerak merambat melalui tali dan suatu saat akan melalui titik p. Perhatikan gambar gelombang berjalan di bawah ini!
Gelombang pada saat t=0s, tidak memiliki simpangan (Y =0). Gambar tersebut menunjukkan gelombang transversal pada seutas tali ab (cukup panjang). Pada ujung a kita getarkan sehingga terjadi rambatan gelombang. Titik p adalah suatu titik yang berjarak x dari a. Jika a digetarkan pertama kali ke atas, maka persamaan gelombangnya adalah:
Getaran merambat dengan kecepatan v, getaran akan sampai di p setelah selang waktu x/v. Berdasarkan asumsi getaran terjadi konstan, persamaan gelombang di titik p adalah:
tp adalah selang waktu perjalanan gelombang dari a ke p (x/v). Dengan =2f atau 2/ dan k = /v = 2/ serta v = f. = /T. Persamaan umum untuk gelombang berjalan pada t=0s tidak memiliki simpangan adalah:
Keterangan :Yp : simpangan (m)A : amplitudo (m)k : bilangan gelombang = 2/v : cepat rambat gelombang (m/s) : panjang gelombang (m)t : waktu (s)x : jarak (m)Arah getaran dan posisi simpangan pada saat awal menentukan bentuk persamaan gelombang yang harus digunakan (dipakai). Ada beberapa keadaan yang bisa menunjukkan bentuk persamaan yang berbedabeda, diantaranya:1) Jika gelombang pada saat t=0s tidak memiliki simpangan dan digetarkan pertama kali ke atas, dan gelombang bergerak ke kanan, maka persamaannya akan menjadi:
2) Jika gelombang pada saat t=0s tidak memiliki simpangan dan digetarkan pertama kali ke bawah, dan gelombang bergerak ke kanan, maka persamaannya akan menjadi:
3) Jika gelombang pada saat t=0s tidak memiliki simpangan dan digetarkan pertama kali ke atas, dan gelombang bergerak ke kiri, maka persamaannya akan menjadi:
4) Jika gelombang pada saat t=0s tidak memiliki simpangan dan digetarkan pertama kali ke bawah, dan gelombang bergerak ke kiri, maka persamaannya akan menjadi:
b. Persamaan Gelombang Berjalan fungsi cosinusUntuk memahami persamaan gelombang berjalan fungsi cosinus. Perhatikan gambar di bawah ini!
Pergerakan gelombang periodik memiliki bentuk sinusoidal. Jika pertama kali tali digetarkan ke arah atas, maka pada saat t = 0 dan x = 0, tali telah memiliki simpangan (displacement) y sebesar A. Besarnya simpangan (displacement) setiap saat dengan keadaan awal x = 0 adalah:
Getaran merambat dengan kecepatan v, getaran akan sampai di p setelah selang waktu x/v. tp adalah selang waktu perjalanan gelombang dari a ke p (x/v). Oleh karena itu, ada beberapa persamaan yang dapat digunakan untuk menyatakan persamaan tersebut:, atau, atau
Dengan = 2f atau 2/ dan k = /v = 2/ serta v = f. = /T. Persamaan umum untuk gelombang berjalan pada t=0s tidak memiliki simpanganadalah:
Ada beberapa keadaan yang bisa dinyatakan oleh persamaan tersebut, diantaranya:1) Jika gelombang pada saat t=0s sudah memiliki simpangan sebesar A dan digetarkan pertama kali ke atas, dan gelombang bergerak ke kanan, maka persamaannya akan menjadi:
2) Jika gelombang pada saat t=0s sudah memiliki simpangan sebesar A dan digetarkan pertama kali ke bawah, dan gelombang bergerak ke kanan, maka persamaannya akan menjadi:
3) Jika gelombang pada saat t=0s sudah memiliki simpangan sebesar A dan digetarkan pertama kali ke atas, dan gelombang bergerak ke kiri, maka persamaannya akan menjadi:
4) Jika gelombang pada saat t=0s sudah memiliki simpangan sebesar A dan digetarkan pertama kali ke bawah, dan gelombang bergerak ke kiri, maka persamaannya akan menjadi:
Gelombang berdiri pada bunyi memiliki karakterisik simpangan (displacement) yang berbeda dengan gelombang berdiri pada tali atau senar. Simpangan gelombang berdiri pada tali merupakan pergeseran partikel-partikel tali, sedangkan Simpangan gelombang berdiri pada bunyi merupakan pergeseran fluida atau tekanan fluida. Untuk tujuan praktis, karena simpangan sejajar dengan pergetaran medium, Simpangan gelombang berdiri pada bunyi disebut dengan simpul dan perut.Simpul terjadi pada saat partikel fluida tidak bergerak, sedangkan simpangan perut terjadi pada saat partikel fluida bergetar dengan simpangan (displacement) maksimum (Amplitudo). Pada saat kedua partikel di kedua sisi berdekatan, molekul udara menjadi tertekan, dan tekanannya meningkat. Ketika simpul terjadi, tekanan udara maksimum, sedangkan partikel di sekitar perut bejauhan dan tekanannya menurun. Oleh karena itu variasi tekanan udara di dalam pipa bertanggug jawab terhadap terbentuknya gelombang berdiri pada bunyi.
2. Gelombang Tegak (Stasioner)Gelombang diam/berdiri (stasioner) yaitu gelombang yang amplitudo (amplitude) nya berubah / amplitudonya tidak tetap pada titik yang dilewatinya. Gelombang stasioner pada kenyataannya tidak terlihat bergetar. Gelombang stasioner bukanlah gelombang dalam arti sesungguhnya, gelombang ini terbentuk oleh peristiwa interferensi terus menerus antara dua gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul yang bergerak dengan kecepatan dan frekuensi yang sama, namun fasenya berbeda (bergerak berlawanan arah) diantara dua titik tetap (biasanya ujungujung dari kawat atau tali yang dihentakkan).Berulangnya papasan dua gelombang itu menghasilkan interferensi. Jika interferensi kedua gelombang itu sefase maka akan mengakibatkan resultan amplitudo gelombang yang besar (lebih tinggi). Jika keduan gelombang tak sefase, maka resultan amplitudonya akan kecil atau nol. Pada titiktitik tertentu yang disebut simpul amplitudonya akan nol. Amplitudo dan frekuensi gelombang stasioner dalam tali atau kawat menentukan amplitudo dan frekuensi gelombang stasioner dalam tali atau kawat menentukan amplitudo dan frekuensi gelombang bunyi yang dihasilkan di udara. Panjang dan tegangan tali atau kawat menentukan rentang dari frekuensi sehingga suara yang dihasilkan akan tinggi. Contoh gelombang stasioner adalah gelombang pada senar gitar yang dipetik. Ada dua jenis gelombang stasioner, yaitu gelombang stasioner ujung terbuka dan ujung tertutup.
Ambilah seutas tali yang cukup panjang kemudian ujung tali lainnya diikat pada sebuah pohon/tiang, hentakan/getarkan tali tersebut turun naik, maka gelombang sinusoidal akan merambat sepanjang tali. Namun, apa yang akan terjadi jika gelombang tali tersebut telah sampai pada ujung tali lainnya?
Gelombang akan dipantulkan kembali dan akan bertemu dengan gelombang datang. Gelombang yang dipantulkan akan memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama dengan gelombang datang. Kedua gelombang ini berinterferensi menghasilkan gelombang stasioner atau gelombang berdiri. Gelombang stasioner terjadi karena interferensi terus menerus antara gelombang datang dan gelombang pantul, yang berjalan dengan arah berlawanan dan memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama. Gelombang stasioner bisa terbentuk oleh dua keadaan:a. gelombang stasioner yang terbentuk oleh ujung tali yang terikat (tetap)b. gelombang stasioner yang terbentuk oleh ujung tali yang bebas (terbuka)Ciri gelombang stasioner adalah terdiri dari simpul dan perut. Simpul yaitu tempat kedudukan titik yang mempunyai amplitudo nol. Perut yaitu tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai amplitudo maksimum.Keterangan :S = SimpulP = Perut
a. Persamaan Gelombang stasioner ujung bebas (terbuka)Untuk memahami bagaimana persamaan gelombang stasioner ujung bebas, perhatikan gambar berikut :
Persamaan yang dapat mendeskripsikan gerak gelombang pada gambar di atas adalah sebagai berikut:Gelombang datang (Yd), gelombang bergerak kearah kanan:
Gelombang pantul (Yp), gelombang bergerak kearah kiri:
Gelombang stasioner adalah gelombang interferensi/perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul, sehingga gelombang yang terbentuk adalah:
Sebagaimana kita ketahui, persamaan gelombang sederhana adalah: Y = A sin wt, sedangkan persamaan gelombang stasioner untuk ujung bebas adalah : Yc = 2A cos kx sin t. Kedua persamaan tersebut dapat kita bandingkan sebagai berikut:
Maka 2A cos kx dapat dikatakan sebagai amplitudo baru untuk gelombang stasioner ujung bebas (A).
Pada persamaan tersebut Amplitudo A tergantung pada jarak suatu titik terhadap ujung pemantul (x).
x diukur dari sini
1) Simpul Pada Gelombang Stasioner Ujung Bebas (Terbuka)Simpul adalah gelombang interferensi dengan amplitudo nol (A=0), maka simpul gelombang stasioner ujung bebas akan terjadi jika besar A = 0. A = O jika cos kx = 0, cos kx akan berharga nol jika kx = 1/2, 3/2, 5/2,... Jadi secara berurutan letak-letak simpul dari ujung bebas dapat ditentukan sebagai berikut :Simpul pertama:
Simpul pertama akan terbentuk/terjadi pada jarak dari ujung bebas.Simpul kedua:
Simpul pada gelombang stasioner ujung bebas dapat dinyatakan polanya sebagai berikut:
Keterangan:x = jarak simpul dari ujung bebasn = 1, 2, 3,... dan seterusnya (orde simpul ke...) = panjang gelombang stasioner
2) Perut Pada Gelombang Stasioner Ujung Bebas (Terbuka)Perut gelombang stasioner ujung bebas akan terjadi jika besar A = 1. A = 1 jika cos kx = 1, cos kx akan berharga 1 jika : kx = 0, , 2, 3, 4,...Perut pertama:
Perut kedua:
Perut ketiga:
Perut gelombang stasioner dari ujung bebas dapat dinyatakan dalam persamaan:
Keterangan:x = jarak perut gelombang dari ujung bebasn = 1, 2, 3, dan seterusnya (orde perut)
b. Persamaan Gelombang stasioner ujung tetap (terikat)Persamaan gelombang stasioner ujung terikat dapat dapat terlihat pada gambar di bawah ini:
Untuk memahami bagaimana persamaan gelombang stasioner ujung terikat, perhatikan gambar berikut:
Persamaan yang dapat mendeskripsikan gerak gelombang pada gambar di atas adalah sebagai berikut:Gelombang datang (Yd), gelombang bergerak kearah kanan:
Gelombang pantul (Yp), gelombang bergerak kearah kiri:
Gelombang stasioner adalah gelombang interferensi/perpaduan antaragelombang datang dan gelombang pantul, sehingga gelombang yangterbentuk adalah:
Yc = 2A sin kx cos tSebagaimana kita ketahui, persamaan gelombang sederhana adalah:, sedangkan persamaan gelombang stasioner untuk ujung terikat adalah: Kedua persamaan tersebut dapat kita bandingkan sebagai berikut:
Maka 2A sin kx dapat dikatakan sebagai amplitudo baru untuk gelombang stasioner ujung terikat (A).
Pada persamaan tersebut Amplitudo A tergantung pada jarak suatu titik terhadap ujung pemantul (x).A = 2A sin kx
1) Simpul Pada Gelombang Stasioner Ujung TerikatSimpul adalah gelombang interferensi dengan amplitudo nol (A=0), maka simpul gelombang stasioner ujung terikat akan terjadi jika besar A = 0. A = O jika sin kx = 0, sin kx akan berharga nol jika kx = 0, , 2, 3,... Jadi secara berurutan letak-letak simpul (x) dari ujung terikat dapat ditentukan sebagai berikut:Simpul pertama:
Simpul pertama akan terbentuk/terjadi pada 0 l dari ujung terikat
Simpul kedua:
Simpul pada gelombang stasioner ujung terikat dapat dinyatakan polanya sebagai berikut:
Keterangan :x = jarak simpul dari ujung terikatn = 1, 2, 3,... dan seterusnya (orde simpul ke...) = Panjang gelombang stasioner
2) Perut Pada Gelombang Stasioner Ujung TerikatPerut gelombang stasioner ujung terikat akan terjadi jika besar A = 1. A = 1 jika sin kx = 1, sin kx akan berharga 1 jika : kx = /2, 3/2, 5/2,...Perut pertama,
Perut kedua,
Perut gelombang stasioner dari ujung terikat dapat dinyatakan dalam persamaan:
Keterangan :x = jarak perut gelombang dari ujung terikatn = 1, 2, 3,..... dan seterusnya (orde perut)
Sama seperti gelombang transversal, gelombang longitudinal pun dapat mengalami superposisi. Ketika gelombang bunyi menjalar di dalam pipa tertutup, ujung pipa tertutup akan mematulkan gelombang yang datang pada ujung tersebut. Gelombang bunyi akan bergabung dengan gelombang datang, sehingga terbentuk gelombang berdiri (mode normal) di dalam pipa. Prinsip ini dimanfaatkan untuk dasar pembuatan alat musik, yaitu pipa organa, alat musik tiup, dan lain-lain.
Penurunan Persamaan GelombangPersamaan umum untuk sebuah gelombang, merupakan fungsi dari jarak (x) dan waktu (t) adalah sebagai berikut:)
Persamaan gelombang dapat diturunkan menjadi beberapa persamaan turunan, diantaranya: kecepatan, dan percepatan. Kecepatan sebuah gelombang (x,t) dapat diturunkan dari persamaan simpangan(displacement) di y(x,t) terhadap t.
Sedangkan percepatan dapat diturunkan dari kecepatan (x,t) terhadap waktu atau turunan kedua dari persamaan gelombang y (x,t). Persamaan percepatan ay(x,t) setiap saat adalah:
Karena persamaan simpangan (displacement) gelombang pada tali bergantung pada waktu dan jarak x, maka pada jarak x tertentu lengkungan tali adalah
Dengan membagi persamaan 15.9 dengan 15.10 dan dihubungkan dengan w = vk akan di dapat:
( )( )( )( )2 2 222 2 2, ,, ,y x t t y x tvy x t x k y x t -w= = -2 ( ) 2 ( )2 2 2y x, t 1 y x,tx v t =
1. Fenomenaa. Gelombang air lautb. Gelombang Tali1. Konsep Besaran fisis gelombang Jenis-jenis gelombang3. Prinsip: Teori Melde4. Prosedur: Percobaan Hukum Melde F. Pendekatan, Model dan Metode PembelajaranPendekatan: Pendekatan ProsesModel : SaintifikMetode : Diskusi Kelompok, Demonstrasi dan Tanya Jawab
G. Langkah-Langkah Kegiatan PembelajaranTAHAPANKEGIATAN PEMBELAJARANWAKTU
GuruSiswa
Kegiatan AwalPersiapan Situasi Kelas Guru mengabsen siswa Mengkondisikan situasi kelas dan menyiapkan media pembelajaran Siswa mendengarkan Siswa bersiap-siap mengikuti pelajaran dan membaca doa10 menit
ApersepsiBertanya tentang macam-macam alat optik yang berfungsi memperbesar benda Sebutkan macam-macam alat optik yang berfungsi untuk memperbesar benda! Bagaimana prinsip kerja alat-alat optik?Menjawab pertanyaan guru
Motivasi Menunjukkan alat-alat optik pada siswa Mengamati hipotesis yang dibuat siswaSiswa mendengarkan motivasi mengenai kejadian-kejadian yang berhubungan dengan persamaan gelombang berjalan dan gelombang tegak
Orientasi (Tujuan dan Kegiatan)Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaranSiswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
Siswa dibagi dalam kelompok, masing- masing terdiri atas 4 orangSiswa berkumpul bersama kelompoknya
70 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mengamati flash mengenai gelombang berjalan dan gelombang tegak melalui demonstrasi dan animasi Siswa mengidentifikasi besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang tegak dalam kehidupan sehari-hari Siswa mengidentifikasi komponen-komponen gelombang dan jenis-jenis gelombangPeserta membaca hand out yang diberikan oleh guru
Menanya Siswa mendiskusikan tentang gelombang berjalan dan gelombang tegak Bertanya tentang materi yang akan diajarkan
Berdiskusi dengan kelompok untuk menjawab pertanyaan
MenalarEksperimen Siswa membentuk kelompok, dengan jumlah anggota tiap kelompok yaitu 4-5 siswa. Siswa merangkai alat percobaan yang berkaitan dengan konsep gelombang berjalan dan gelombang tegak Siswa menemukan konsep gelombang berjalan dan gelombang tegakMendiskusikan hasil diskusi kelompok tentang materi yang dipelajari
Mengasosiasi Siswa mengumpulkan data percobaan dari hasil eksperimen Siswa menghitung cepat rambat gelombang pada percobaan Siswa mendiskusikan konsep gelombang berjalan dan gelombang tegak Siswa melakukan diskusi mmbandingkan prediksi dengan hasil pengukuran dan data yang diperoleh Siswa menyusun laporan percobaannya
Menjabarkan hasil hipotesis dan kesimpulannya dalam bentuk tulisan Menjabarkan hasil perhitungannya melalui rumus dan gambar
Mengkomuni-kasikanGuru melihat dan mendengar hasil diskusi siswa dan mencatat prinsip yang kurang tepat Siswa melakukan Tanya jawab mengenai konsep persamaan gelombang berjalan dan gelombang tegak Siswa mempresentasikan hasil diskusinya Siswa diberikan penguatan konsep oleh guru
Kegiatan AkhirUmpan balik dan rangkumanGuru mengumpulkan menyimpulkan hasil pembelajaran Siswa menyimpulkan konsep dasar persamaan gelombang berjalan dan gelombang tegak Siswa memecahkan beberapa permasalahan terkait dengan materi persamaan gelombang berjalan dan gelombang tegak melalui soal-soal yang diberikan Iswa diberikan penghargaan (reward) karena melakukan kegiatan aktif dan antusiasSiswa menyimak dan mencatat kesimpulan yang diberikan oleh guru10 menit
EvaluasiGuru menberikan soal kepada siswa
Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru
RefleksiBersama siswa merefleksikan hasil pembelajaranBersama guru merefleksi hasil pembelajaran
H. Alat/ Bahan/ Sumber BelajarAlat/Bahan: Komputer/Laptop TaliSumber Belajar: Buku Fisika SMA Buku yang relevan Lembar Kerja Siswa Media : cetak dan elektronik (internet) Alat: karet, neraca pegas, pegas, mistar, statif, beban. Sumber Belajar: buku pegangan Fisika jilid 1, Buku Fisika Penunjang Aktivitas Peserta didik, mechanics 1 dan 2, dan hands out VII. Sumber Belajar : a. Sumber : Buku Fisika Kelas XII ( Penerbit Erlangga : Bob Foster ) b. Alat dan Bahan : - Slinki , katrol, beban gantung, vibrator, power suplay - Gambar-gambar tentang gelombang pada CD ( Media Presentase )
I. PENILAIANTeknik dan Bentuk InstrumenTeknikBentuk Instrumen
Pengamatan sikapLembar Pengamatan
Tes untuk kerjaTes Uji Petik Kerja
TugasTertulis (konsep
Tes TertulisTes
Penilaian Kognitif (Terlampir)1. Teknik penilaian: Tugas dan Tes tertulis2. Bentuk instrumen : Pilihan Ganda dan Lembar Kerja Siswa3. Soal: Terlampir4. Kunci Jawaban: Terlampir
Penilaian Aktivitas Siswa (Psikomotorik)Nilai diperoleh dari hasil pengamatan guru terhadap kinerja kelompok selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat melakukan percobaan. Unsur-unsur yang dinilai meliputi: Kelompok : ............................NoAspek Keterampilan Proses SainsSkorNilai total
12345
1
2
3
4
Jumlah Nilai
Keterangan Indikator Keterampilan Proses Sains:1. Siswa dapat mencari konsep yang mendasari prinsip pembentukan bayangan pada mata, lup, dan kamera. 2. Siswa menyadari bahwa suatu penjelasan perlu dibuktikan kebenarannya dengan berdiskusi melalui gambar pembentukan bayangan pada prinsip kerja alat-alat optik3. Siswa dapat menggunakan konsep dan prinsip yang telah diberikan kasus lain tentang alat-alat optik4. Siswa dapat memakai alat optik dengan baik
Kriteria Penilaian:Skor 5 bila anggap cara melakukan aspek keterampilan sangat tepat;Skor 4 bila tepat;Skor 3 bila agak tepat; Skor 2 bila tidak tepat; dan Skor 1 bila sangat tidak tepat;
Rekapitulasi penilaian dari 10 indikator KPS:
Nilai yang diperoleh adalah :
Jakarta, 14 Mei 2015Mengetahui:Kepala Madrasah
Drs. NurrahimNIP. -Guru Bidang Studi,
Iin Sanita, S.PdNIP.-
Lampiran:
1. Penilaian Kognitifa. Teknik penilaianb. Bentuk penilaian
NoIndikator pencapaian kompetensiTeknik penilaianBentuk penilaianInstrumen
1. Mengenal bagian-bagian mata dan fungsinya
Tes tulisIsian/PG1. Jelaskanlah pengertian mata2. Sebutkanlah bagian-bagian mata3. Jelaskanlah fungsi bagian-bagian mata
2.Mengidentifikasi berbagai macam cacat mataTes tulisIsian/PG4. Sebutkanlah macam-macam cacat mata5. Jelaskanlah letak jatuhnya bayangan benda pada mata6. Sebutkanlah masing-masing jenis kaca mata untuk membantu penderita cacat mata
3.Menentukan perbesaran anguler lup baik mata tidak berakomodasi maupun berakomodasiTes tulisIsian/PG7. Identifiksilah perbesaran anguler lup baik mata tidak berakomodasi maupun berakomodasi
4. Mengenal bagian-bagian dan cara kerja kameraTes tulisIsian/PG8. Sebutkanlah bagian-bagian kamera9. Jelaskanlah fungsi masing-masing bagian kamera10. Jelaskanlah cara kerja kamera
5. Menentukan bayangan pada kameraTes tulisIsian/PG11. Identifikasilah bayangan pada kamera
c. Soald. Kunci JawabanNo.IndikatorSoalJawabanSkorRanah Kognitif
1.Mengenal bagian-bagian mata dan fungsinya
1. Alat optik yang mempunyai cara kerja seperti kamera adalah....a. Lupb. Matac. Mikroskopd. Teropongb1C1
2.Mengidentifikasi berbagai macam cacat mata2. Seseorang mempunyai titik jauh 2 meter. Tentukanlah kekuatan lensa kacamata dan jenis kacamata yang harus digunakan orang tersebut.a. 2 dioptrib. -2 dioptric. dioptrid. - dioptrid1C2
3.Menentukan perbesaran anguler lup baik mata tidak berakomodasi maupun berakomodasi3. Sebuah lup mempunyai jarak fokus 5 cm, digunakan untuk melihat benda kecil yang berjarak 5 cm dari lup. Perbesaran anguler lup itu adalah....a. 2 kalib. 3 kalic. 4 kalid. 5 kalid1C3
4.Mengenal bagian-bagian dan cara kerja kamera4. Cara kerja kamera sama dengan cara kerja....a. Teropongb. Matac. Mikroskopd. Lupb1C1
5.Menentukan jarak bayangan pada kamera5. Gambarkan cara kerja pembentukan bayangan pada kamera dengan menggunakan prinsip sinar istimewa 20C4
Jumlah5 Soal (4x10) + 20 = 100
Rekapan Penilaian KognitifNo.Nama SiswaButir SoalJumlah soalNilai
12345
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst.
Penilaian AfektifNilai diperoleh dari hasil pengamatan guru terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat melakukan pembelajaran. Insrumen Penilaian AfektifNoAspek yang dinilaiSkor Penilaian
12345
1Aktif dalam merumuskan masalah
2Aktif dalam membuat hipotesis
3Aktif dalam melakukan pengamatan
4Aktif dalam berdiskusi
5Aktif dalam presentasi
6Kerja sama dalam diskusi kelompok
7Kerja sama dalam melakukan pemecahan masalah
8Jujur dalam mengerjakan tes
9Teliti dalam melakukan pengamatan
10Teliti dalam menganalisis data
11Tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran
12Terbuka dalam kegiatan pembelajaran
13Disiplin dalam kegiatan pembelajaran
14Disiplin dalam melakukan pengamatan
15Kritis dalam kegiatan pembelajaran
Jumlah Skor
*) Kriteria Penilaian:skor 5 bila anggap aspek afektif sangat baik, skor 4 bila baik, 3 bila cukup, 2 bila tidak baik, dan skor 1 bila sangat tidak baik
Penilaian keterampilan
FORMAT PENILAIAN PERCOBAANMata pelajaran:Kelas/peminatan:Materi pokok:NoNama SiswaAspek Penilaian
Ketepatan Menggunakan AlatKerja SamaTanggung JawabDisiplinKejujuranKeaktifanKetelitianKebersihanLaporan AwalSkor Rata-RataNilai
1.
2.
3.
Dst
Penilaian sikapObservasi (sikap yang diamati jujur, kerjasama, disiplin, tanggung jawab)Lembar observasiNoNama KelasSikap PribadiSikap IlmiahJumlah SkorNilai
JujurDisiplinTanggungJawabPeduli LingkunganKritisToleransiObjekRasa Ingin Tahu
1.
2.
3.
Dst
Penilaian diri sendiriAspekSelaluSeringKadang-kadangTidak pernahJumlah skor
Saat guru menjelaskan saya memperhatikan
Saat guru menjelaskan saya mencatat
Saat guru memberikan latihan soal, saya mengerjakannya
Saat guru memberikan tugas kelompok, saya aktif bekerja dalam kelompok
Saat presentasi tugas kelompok saya aktif menjawab
Penilaian sejawatAspekSelaluSeringKadang-kadangTidak pernahJumlah skor
Apakah temanmu mendengarkan penjelasan guru saat di jelaskan?
Apakah temanmu mencatat saat diterangkan?
Apakah temanmu mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru?
Apakah temanmu aktif bekerja dalam kelompok?
Apakah temanmu aktif menjawab dalam presentasi hasil percobaan yaang kalian telah lakukan