rpp xi kimia
TRANSCRIPT
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Identitas Mata PelajaranSatuan Pendidikan : SMA N1 PontianakKelas/ semester : XI/ganjilProgram : I.AMata Pelajaran : KimiaTema : Model-model Atom dan Struktur AtomJumlah Pertemuan : 2
2. Standar Kompetensi : Memahami Struktur Atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa
3. Kompetensi Dasar : 1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik
4. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menjelaskan prinsip-prinsip dari teori atom mekanika
Kuantum 2. Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan sub kulit
dan menggambarkan diagram orbitalnya 3. Menentukan ke-4 bilangan kuantum elektron
berdasarkan konfigurasi elektron dan diagram orbitalnya 4. Menentukan Letak unsur pada tabel periodik
berdasarkan konfigurasi electron5. Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan perbedaan model atom Bohr dan model atom mekanika kuantum
2. Menyebutkan nama-nama ilmuwan yang mempelopori teori atom mekanika kuantum beserta karyanya
3. Menuliskan konfigurasi electron berdasarkan teori atom mekanika kuantum
4. Menentukan letak unsure pada table periodik
6. Materi Ajar1. Teori Kuantum Max Planck
Energi radiasi dipancarkan dalam bentuk paket-paket kecil yang disebut kuanta. Energi radiasi teersebut selain beersifat sebagai gelombang juga bersifat sebagai materi berupa parikel-partikel radiasi yang disebut foton. Energi foton bergantung pada frekuensinya.E(foton) = h x f h : tetapan Planck f : frekuensi
2. Prinsip ketidak pastian HeisenbergTidak mungkin menentukan posisi serta momentum yang pasti dari elektron dalam atom, yang dapat ditentukan adalah keboleh jadian menemukan elektron dalam ruang disekitar inti yang disebut orbital
3. Teori Atom Mekanika kuantum Elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada tingkat-tingkat energi
tertentu. Satu tingkat energi terdiri atas satu atau lebih sub tingkat ( sub kulit) dan setiap sub kulit terdiri atas satu atau lebih orbital. Orbital hanya dapat ditempati oleh maksimum dua elektron.
4. Konfigurasi elektron dan diagram orbital
Konfigurasi elektron merupakan cara penyusunan elektron dalam suatu atom. Menurut teori atom mekanika kuantum dalam menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbitalnya harus memenuhi aturan :a. Aufbaub. Kaidah Hundc. Asas larangan Pauli
5. Bilangan-bilangan KuantumUntuk menyatakan kedudukan atau posisi elektron suatu atom dan membedakannya dari elektron yang lain diperlukan empat bilangan kuantum, yaitu :d. bilangan kuantum utama (n)e. bilangan kuantumazimut (l)f. bilangan kuantum magnetik (m)g. bilangan kuantum spin
6. Tabel periodik dibagi menjadi 4 blok, yaitu :Blok s : Golongan IA dan IIA , ciri elektron valensi menempati sub kulit sBlok p : Golongan IIIA s/d VIIIA, ciri elektron valensi menempati sub kulit s pBlok d : Golongan Unsur Transisi , ciri elektron valensi menempati sub
Kulit ns (n-1) dBlok f : Golongan lantanida dan aktinida
7 Hubungan konfigurasi elektron dengan Periode dan Golongan adalah sebagai berikut : Letak golongan ditentukan oleh jumlah elektron valensinyaLetak periode ditentukan oleh kulit terluar yang sudah terisi elektron
7. Alokasi Waktu4 x 45 menit
8. Metode Pembelajaran Diskusi kelas dengan strategi peta konsep
9. Kegiatan PembelajaranPertemuan ke- 1 : 2 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan awal
(apersepsi)
Siswa menggali informasi dan mengingat kembali tentang teori atom yang telah dipelajari di kelas X.
Siswa menjawab pertanyaan -pertanyaan tentang teori atom Bohr dan kelemahan-kelemahannya.
Kegiatan inti siswa merangkum informasi dari buku pegangan tentang teori atom mekanika kuantum dan menjawab pertanyaan soal-soal pemahaman konsep secara lisan
Guru dan siswa mendiskusikan teori kuantum Max Planck dan Prinsip ketidak pastian Heisenberg dilanjutkan dengan guru memberi penguatan mengenai teori tersebut
Siswa mencari perbedaan model atom Bohr dan model atom mekanika kuantum
Siswa menarik kesimpulan bagaimana teori atom mekanika kuantum Siswa menggali informasi tentang fungsi-fungsi bilangan kuantum ;
susunan kulit dan sub kulit yang dimiliki atom, dan jumlah orbital setiap sub kulit
Siswa menuliskan susunan kulit , sub kulit dan menggambarkan diagram orbitalnya
Siswa menggali informasi tentang aturan Aufbau, kaidah Hund dan asas larangan Pauli
Guru membimbing membuat konfigurasi elektron dan diagram orbitalnya yang memenuhi aturan diatas diselingi tanya jawab
Siswa berlatih membuat konfigurasi elektron dan diagram orbitalnya dari beberapa unsur dan ion
Guru membimbing cara menentukan nilai bilangan kuantum untuk
suatu elektron Siswa berlatih menentukan nilai bilangan-bilangan kuantum untuk
elektron pada posisi tertentu
Penutup Guru memberikan postes terkait materi yang selesai dipelajari
Pertemuan ke-2 : 2x 45 menit
Tahapan Kegiatan Belajar MengajarApersepsi Siswa mengingat kembali SPU
Kegiatan Inti
Guru memberi penjelasan mengenai penentuan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan blok nya, kemudian menentukan golongan dan periodenya
Siswa membuat konfigurasi electron golongan gas mulia Siswa membuat konfigurasi electron secara singkat berdasarkan
konfigurasi golongan gas mulia Siswa membuat konfigurasi electron dari gol IA periode 1 dan 2 , gol IIA
periode 1 dan 2 Siswa menarik kesimpulan golongan IA dan IIA mempunyai ciri electron
valensi ns1 dan ns2 (blok s) Melakukan hal yang sama untuk gol IIIA - VIIIA (blok p) Melakukan hal yang sama untuk golongan Transisi (blok d) Berlatih soal menentukan golongan dan periode berdasarkan
konfigurasi elektronnyaPenutup Pos tes
10. Penilaian Hasil Belajara.Prosedur : tes Tertulisb. Instrumen Penilaian :
Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar1. Jelaskan model atom bohr dengan dilengkapi gambar2. Jelaskan kelemahan teori atom bohr3. Bagaimanakah pendapat Broglie tentang lintasan gerakan electron4. Bagaimana rumusan matematis yang diturunkan Broglie terkait teori dualisme electron5. Apa yang dimaksud dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg ?6. Jelaskan teori atom menurut Teori Atom Mekanika Kuantum7. Sebutkan empat bilangan kuantum yang menentukan kedudukan electron dalam atom beserta fungsinya8. Tentukan kebolehjadian electron jika diketahui empat bilangan kuantumnya
a. n = 2 l= 0 m= 0 s= +1/2 b. n = 4 l= 2 m= -1 s= - ½
9. jika diketahui kebolehjadian electron sebagai berikut tentukan keempat bilangan kuantumnya :
a. 4p b. 3d
10. Berapakah jumlah sub kulit, orbital dan electron maksimum yang terdapat dalam kulit ke-411. Sebutkan urutan penyusunan electron dalam orbital menurut aturan aufbau12. Buatlah diagram orbital menurut kaidah Hund
a.3p2 b. 4d4
13. Tulislah konfigurasi electron dari unsure-unsur berikut :a.12Mg b. 20Ca c. 17Cl d. 25Ag
14. Tentukan keempat bilangan kuantum yang mungkin untuk electron pada tingkat energy tertinggi dari
a.3d7 b. 13Al15. Berapakah nomor atom unsure X jika electron valensi nya terletak pada 3p3
16. Buatlah konfigurasi elektronnyan jika diketahui electron pada tingkat energy tertinggi mempunyai bilangan kuantum
n = 4 l= 0 m= 0 s = -½ 17. Tentukan Golongan dan periode dari unsure yang mempunyai konfigurasi electron :
a.(Ne) 3s2 3p3 b. (Ar) 4s2 3d5
18. Buatlah konfigurasi electron unsur yang terletak pada golongan IVA periode 319. Tulislah keempat bilangan kuantum untuk electron pada tingkat energy tertinggi dari unsure golongan VIIA periode 220. Suatu unsure terletak pada Golongan IIIA periode 4, berapakah nomor atom unsure tersebut
11.Sumber Belajar Buku- buku kimia yang sesuai
1. Parning, 2006, KIMIA SMA Kelas XI, Jakarta Yudhistira2. Nana Sutresna, 2005, KIMIA untuk SMA kelas XI, Bandung Grafindo3. Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA kelas XI, Jakarta Erlangga
Chart Peta Konsep
Peta Konsep Teori Atom Mekanika Kuantum
Mengetahui :Kepala SMA Neg. 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
Teori Atom Mekanika KuantumBilangan Kuantum
Diagram Orbital
Bentuk Molekul
Penulisan Konfigurasi Elektron
Larangan Pauli
Aturan Auf bau
Kaidah Hund
Elektron valensi
Nomor Golongan dan Periode
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Identitas Mata PelajaranSatuan Pendidikan : SMA N1 PontianakKelas/ semester : XI/ganjilProgram : I.AMata Pelajaran : KimiaTema : Ikatan Kimia dan bentuk MolekulJumlah Pertemuan : 2
2. Standar Kompetensi : Memahami Struktur Atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa
3. Kompetensi Dasar : 2. Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul
4. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menentukan jumlah domain elektron senyawa
kovalen2. Menentukan tipe senyawa kovalen3. Menggambarkan bentuk molekul senyawa kovalen 4. Menjelaskan hibridisasi orbital untuk meramalkan
bentuk molekul5. Tujuan Pembelajaran :
1. Menggambarkan Struktur ruang molekul dan bentuk molekul senyawa kovalen
2. Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan hibridisasinya
6. Materi Ajar :1. Teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit valensi atau teori VSEPR
Pasangan electron yang terdapat pada kulit terluar dari suatu atom pusat memilikimuatan sejenis sehingga akan terjadi gaya tolak menolak. Pasangan-pasangan electron ini akan meminimumkan gaya tolak menolak tersebut dengan membentuk suatu susunan tertentu
Urutan gaya tolak menolak tersebut PEB-PEB > PEB-PEI > PEI-PEI2. Teori domain electron menyatakan setiap pasangan electron baik ikatan maupun bebas
dinyatakan satu domain, ikatan rangkap dua atau tiga dihitung satu domainUntuk menentukan rumus umum struktur ruang maka atom pusat dinotasikan A, atom terikat dinotasikan X, dan pasangan electron bebas dinotasikan EStruktur ruang molekul ditentukan oleh pasangan electron disekitar atom pusatBentuk molekul ditentukan oleh pasangan electron ikatanContoh :CH4 struktur Lewis : H Keempat pasangan electron disekitar
H C H atom pusat ( C ) merupakan PEI, se H hingga dirumuskan AX4
NH3 struktur Lewis : H keempat pasangan electron disekitar H N H atom pusat (N) 3 PEI dan 1 PEB,
Sehingga dirumuskan AX3E CH4 dan NH3 mempunyai 4 domain sehingga struktur ruangnya tetrahedral
3. Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat energy yang terjadi dalam satu kulitContoh :CH4 6C: (He) 2s2 2p2
1elektron 2s berpindah ke orbital pz
Sehingga susunanya menjadi
4 atom 1H : mengisi 4 orbital atom C membentuk hibridisasi sp3
Hibridisasi sp3 mempunyai struktur ruang molekul tetrahedral
7. Alokasi Waktu :
4 x 45 menit
8. Metode pembelajaran :Ceramah, diskusi , Pemberian tugas, demonstrasi
9. Kegiatan PembelajaranPertemuan ke-1 : 2 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Belajar mengajar
Apersepsi
Untuk mengingat kembali siswa menjawab pertanyaan guru tentang ikatan kimia, ikatan kovalen dan struktur Lewis.
Siswa berlatih membuat struktur Lewis beberapa senyawa
Kegiatan Inti
Siswa menggali informasi tentang teori Domain
Tanya-jawab menentukan domain dari struktur Lewis yang telah dibuat
Menentukan PEI dan PEB dari senyawa, menentukan struktur ruang dan bentuk molekulnya menggunakan tabel
Diskusi kelas untuk meramalkan struktur ruang dan bentuk molekul dari beberapa senyawa kovalen yang lain
Penutup Tugas kelompok dengan alat peraga
membuat beberapa bentuk molekul yang berbeda
Pertemuan ke-2 : 2x 45 menitTahapan Kegiatan Belajar-mengajar
Apersepsi Guru bertanya bagaimana pasangan
elektron dalam suatu senyawa tersusun dalam diagram orbitalnya
Kegiatan Inti
Sebagai contoh senyawa CH4 siswa diminta membuat konfigurasi elektron atom pusat
Tanya jawab bagaimana atom pusat menyediakan orbital untuk berpasangan dengan elektron atom ikatannya
Berdasarkan orbital atom pusat siswa menentukan hibridisasinya
Dengan menggunakan tabel siswa menentukan struktur dan bentuk molekul senyawa
Siwa berlatih menentukan hibridisasi, truktur dan bentuk molekul beberapa senyawa
Penutup Pemberian tugas membuat bentuk molekul
menggunakan alat peraga dijelaskan dengan teori hibridisasi
10.Penilaian Hasil Belajara. Prosedur : tes tertulisb. Instrumen : terlampir
11.Sumber Belajar Buku- buku kimia yang sesuai
1. Parning, 2006, KIMIA SMA Kelas XI, Jakarta Yudhistira2. Nana Sutresna, 2005, KIMIA untuk SMA kelas XI, Bandung Grafindo3. Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA kelas XI, Jakarta Erlangga
Mengetahui :Kepala SMA Neg. 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Identitas Mata PelajaranSatuan Pendidikan : SMA N1 PontianakKelas/ semester : XI/ganjilProgram : I.AMata Pelajaran : KimiaTema : Gaya antar MolekulJumlah Pertemuan : 2
2. Standar Kompetensi : Memahami Struktur Atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa
3. Kompetensi Dasar : Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antarmolekul ) dengan sifatnya
4. Indikator Pencapaian Kompetensi :1. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan
senyawa kovalen bersifat polar2. Menentukan senyawa kovalen yang bersifat polar
dan yang non polar3. Menjelaskan perbedaan gaya yang bekerja pada
senyawa yang sangat polar, polar dan non polar4. Menjelaskan pengaruh gaya antar molekul terhadap
titik didih, titik beku5. Meramalkan sifat fisis suatu senyawa berdasarkan
kepolaran dan gaya antar molekulnya
5. Tujuan Pembelajar : Menjelaskan perbedaan sifat fisis ( titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekulnya
6. Materi Ajar :1. Senyawa kovalen diatomik bersifat polar jika ke dua atom yang berikatan mempunyai
perbedaan keelektronegatifan, makin besar perbedaan keelektronegatifannya makin polar senyawanya. Sedangkan pada senyawa kovalen poliatomik kepolaran ditentukan oleh bentuk molekulnya, bentuk molekul yang tidak simetris menyebabkan senyawa kovalen bersifat polar
2. Ikatan hidrogen terjadi pada molekul-molekul yang mengikat atom H dengan atom O, N, dan F, ikatan hidrogen juga terjadi pada molekul-molekul yang mengandung gugus fungsi –OH. –NH2. Ikatan hidrogen bersifat sangan kuat sehingga senyawanya mempunyai titik didih yang tinggi
3. Pada molekul-molekul senyawa polar bekerja gaya dipol-dipol yang disebut gaya Vander Walls, kekuatan gaya dipol-dipol bergantung pada massa molekul relatif dan bentuk molekulnya
4. Pada molekul-molekul non polar dapat terjadi dipol sesaat yang disebabkan oleh pergerakan elektron disekitar atom menyebabkan berkumpulnya elektron pada satu kutub, dipol yang terjadi mengimbas molekul lain sehingga menjadi molekul dipol maka terjadilah interaksi antar molekul yang disebut gaya London. Gaya London terjadi sesaat dan sangat lemah.
7. Alokasi Waktu : 4 jp8. Metode Pembelajaran : Diskusi
9. Kegiatan PembelajaranPertemuan ke-1 : 2 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Apersepsi
Guru menanyakan kepada siswa hal-hal yang berhubungan dengan molekul, ikatan kovalen polar, titik didih air, dan mencairnya molekul-molekul gas pada kondisi tertentu
Kegiatan Inti
Siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing . Setiap kelompok mendiskusikan sejumlah pertanyaan tentang gaya tarik antar molekul
Setelah diskusi kelompok, dengan bimbingan guru siswa melakukan diskusi kelas
Penutup Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil
diskusi
Pertemuan ke-2 : 2 x 45 menitTahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Apersepsi Guru mengingatkan kembali tentang kesimpulan yang
dibuat pada pertemuan sebelumnya
Kegiatan Inti Siswa melanjutkan diskusi kelas dari pertanyaan yang
belum selesai
Penutup Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil
diskusi
10. Penilaian hasil Belajar : a. Prosedur : tes tertulis esayb. Instrumen : terlampir
11. Sumber Belajar Buku- buku kimia yang sesuai
1. Parning, 2006, KIMIA SMA Kelas XI, Jakarta Yudhistira2. Nana Sutresna, 2005, KIMIA untuk SMA kelas XI, Bandung Grafindo3. Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA kelas XI, Jakarta Erlangga
Mengetahui :Kepala SMA Neg. 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
LAMPIRAN
I. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelompokmu
1. Jelaskan apakah senyawa kovalen polar ?, mengapa senyawa kovalen dapat bersifat polar ?
2. Jelaskan faktor apa sajakah yang menyebabkan senyawa kovalen dapat bersifat polar3. Tuliskan contoh senyawa polar dan non polar ( masing-masing 5)4. Apakah ikatan hydrogen ?, dan bagaimana ikatan hydrogen terbentuk , tuliskan contoh
senyawa-senyawa yang memiliki ikatan hydrogen, bagaimana pengaruh ikatan hydrogen terhadap titik didih senyawa
5. H2O ( Mr=18) dan H2S (Mr= 34) adalah senyawa polar, jelaskan mengapa H2S mempunyai titik didih lebih rendah dibanding H2O
6. HCl (Mr= 36,5) dan HBr (Mr=71) adalah senyawa polar,gaya molekul apakah yang bekerja pada ke dua senyawa tersebut ?,mengapa titik didih HCl lebih rendah dari HBr ?
7. Mengapa senyawa-senyawa non polar mempunyai titik didih yang rendah dibanding senyawa polar?
8. Gaya apakah yang bekerja pada senyawa-senyawa non polar, jelaskan bagaimana gaya itu bekerja pada molekul non polar
9. Jelaskan mengapa molekul-molekul oksigen (non dipole) dapat larut dalam air ( molekul dipole)
10. Jelaskan bagaimana gas elpiji dapat berwujud cair dalam tabung gas
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Identitas Mata pelajaran
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 PontianakKelas / semester : XI / ganjilProgram : IPAMata pelajaran : KIMIATema : Termo KimiaJumlah pertemuan : 2
2. Standar kompetensi : Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
3. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm
4. Indikator pencapaian kompetensi :1. Mendefinisikan pengertian entalpi dan perubahannya2. Mendefinisikan reaksi eksoterm dengan memberikan contoh reaksinya3. Mendefinisikan reaksi endoterm dengan memberikan contoh reaksinya4. Menggambarkan diagram tingkat energi dari reaksi eksoterm5. Menggambarkan diagram tingkat energi dari reaksi endoterm6. Menuliskan persamaan reaksi eksoterm dengan perubahan entalpinya7. Menuliskan persamaan reaksi endoterm dengan perubahan entalpinya
5. Tujuan Pembelajaran :Membedakan reaksi endoterm dan reaksi eksoterm dengan menuliskan persamaan reaksi termokimianya
6. Materi Ajar :1. Entalpi adalah energi yang dikandung oleh suatu materi2. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai pelepasan kalor ( dari sistem ke
lingkungan)3. Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai penyerapan kalor ( dari lingkungan ke
sistem) 4. Perubahan entalpi adalah selisih dari entalpi hasil reaksi dengan entalpi pereaksi
7. Alokasi waktu : 4 jp
8. Metode : inkuiri, diskusi
9. Kegiatan pembelajaran :Pertemuan ke- 1 ; 2jp
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Apersepsi Guru menanyakan contoh peristiwa reaksi yang
menghasilkan panas dan contoh peristiwa reaksi yang membutuhkan panas
Kegiatan Inti Menggali informasi dari sumber mengenai reaksi eksoterm dan endoterm
Menyebutkan ciri-ciri reaksi eksoterm dan endoterm Melakukan eksperimen ilmiah
Penutup Mengkomunikasikan hasil eksperimen
Pertemuan ke-2 ; 2 jp
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Apersepsi Guru mengilustrasikan perubahan kalor dari perubahan
air menjadi es dan sebaliknya es yang mencair
Kegiatan Inti Mendiskusikan 2 diagram tingkat energi Menuliskan persamaan termokimia dari reaksi eksoterm
dan endoterm
Penutup Membuat kesimpulan hubungan perubahan entalpi
dengan reaksi endoterm dan eksoterm
10. Penilaian Hasil belajar :a. Prosedur : tes tertulis essayb. Instrumen : terlampir
11. Sumber belajar : 1. Parning, 2006, KIMIA SMA Kelas XI, Jakarta Yudhistira2. Nana Sutresna, 2005, KIMIA untuk SMA kelas XI, Bandung Grafindo3. Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA kelas XI, Jakarta Erlangga4. Muchtaridi, KIMIA 2, Jakarta yudhistira
Mengetahui :Kepala SMA Neg. 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 PontianakMata Pelajaran : KIMIAKelas/ Semester : XI/GenapStandar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya Kompetensi Dasar : menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dan
mengukur serta menghitung pH larutan garam tersebut Alokasi Waktu : 4 jp (4 x 45 menit )Indikator : 1. Menggunakan kurva perubahan harga pH pada
titrasi asam-basa untuk menentukan sifat larutan garam
2. Menjelaskan sifat larutan garam berdasarkan konsep hidrolisis
3. Menyatakan hubungan antara tetapan hidrolisis (Kh), tetapan ionisasi air(Kw) dan konsentrasi OH- atau H+ larutan garam yang terhidrolisis
4. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis
( Pertemuan ke-1 ; 2 jp ; indikator no 1 dan 2 )
I. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu :1. menentukan sifat garam berdasarkan sifat asam
dan basa pereaksinya2. menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat
terhidrolisis3. Menuliskan reaksi hidrolisis garam
II. Uraian Materi Pokok :1. Garam merupakan hasil reaksi dari asam dan basa2. Larutan garam dapat bersifat asam (pH < 7), basa (pH>7), atau netral3. Sifat larutan garam ditentukan oleh sifat asam dan basa pereaksinya4. Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis
merupakan istilah yang digunakan untuk reaksi zat dengan air5. Menurut konsep hidrolisis komponen garam (kation) yang berasal dari
basa lemah dan komponen garam (anion) dari asam lemah bereaksi dengan air6. Hidrolisis garam merupakan reaksi asam-basa Bronsted-Lowry7. Komponen garam yang berasal asam lemah atau basa lemah merupakan
basa konjugasi atau asam konjugasi yang relatif kuat, sehingga dapat bereaksi dengan air. Sedangkan komponen garam yang berasal dari asam kuat atau basa kuat merupakan basa konjugasi atau asam konjugasi yang lemah, sehingga tidak bereaksi dengan air.Contoh : CH3COONa → CH3COO- + Na+
CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
Na+ + H2O
III. Metode Pembelajaran : ► Ceramah► Diskusi informasi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran : Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Awal Siswa mengigat kembali tentang konsep asam-basa dan
kurva titrasi asam-basa Kegiatan Inti Siswa menyimak penjelasan 3 macam kurva titrasi yang
dihubungkan dengan sifat larutan garam dari masing-
masing kurva siswa membuat kesimpulan (dipandu guru ) tentang
beberapa sifat larutan garam berdasarkan reaksi asam dan basanya
Siswa mengingat kembali beberapa senyawa asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa lemah
Siswa dan guru mendiskusikan 4 contoh senyawa garam untuk menentukan sifat larutan garam tersebut
siswa menentukan sifat larutan garam yang lain yang ditulis guru dipapan tulis
Siswa mengingat kembali sifat asam-basa Bronsted- Lowry dan menuliskan beberapa contohnya
Siswa menyimak penjelasan dari konsep hidrolisis beserta contoh reaksinya
siswa menuliskan reaksi hidrolisis pada beberapa contoh garam yang berbeda sifat
Penutup Guru dan siswa menarik kesimpulan tentang pengertian
hidrolisis garam dan jenis-jenis reaksi hidrolisis yang terjadi pada larutan garam
V. Sumber belajar : Buku-buku Kimia yang sesuaiVI. Penilaian :
Bentuk Instrumen : Uraian Objektif1. Dengan mempertimbangkan kekuatan asam dan basa pembentuknya, ramalkan sifat larutan
garam berikut, bersifat asam, basa,atau netral ? a. Na2S b. Ca(NO3)2 c. NH4Cl
2. jelaskan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis3. Tuliskan reaksi hidrolisis ( jika ada) bagi larutan garam –garam berikut dan tentukan
apakah larutannya bersifat asam, basa, atau netrala. (NH4)2SO4 b.CaCO3 c. MgCl2
Kunci jawaban :1. a. Bersifat basa b. Bersifat netral c. Bersifat asam2. Ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis :
1. garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam lemah dengan basa kuat2. garam yang terbentuk dari hasil reaksi basa lemah dengan asam kuat 3. garam yang terbentuk dari hasil reaksi asam lemah dengan basa lemah
3. a. ( NH4)2SO4(aq) → 2NH4+
(aq) + SO42-
(aq)
Reaksi hidrolisis : NH4+ (aq) + H2O(l) ↔ NH4OH(aq) + H+
(aq) Larutan bersifat asam
b. CaCO3 (aq) → Ca2+(aq) + CO3
2-(aq)
Reaksi hidrolisis : CO32-
(aq) + H2O(l) ↔ H2CO3(aq) + OH-(aq)
Larutan bersifat basa c. MgCl2(aq) → Mg2+
(aq) + 2 Cl-(aq)
Tidak terjadi reaksi hidrolisis
( Pertemuan ke2 ; 2 jp; indikator 3 dan 4 )
I. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu :1. Mendeskripsikan hubungan antara Kh dan Kw, dengan H+ atau
OH-
2. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis3. Menghitung pOH larutan garam yang terhidrolisis
II. Uraian Materi Pokok :
1. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis anion.Contoh : CH3COONa(aq) → CH3COO- (aq) + Na+
(aq)
Reaksi hidrolisis : CH3COO- (aq) + H2O(l) ↔ CH3COOH(aq) + OH-
(aq) Tetapan hidrolisis :Kh = [ CH3COOH] x [OH - ] [ CH3COO-][OH-] = [CH3COOH] dan [CH3COO-] adalah [Anion garam] [ anion garam ] = a x [ garam] ; a = valensi
jadi Kh = [OH - ] 2 a x [garam]
jadi [OH-] = √ Kh x a.[ garam ]
Perhatikan perhitungan Kh berikut :CH3COOH(aq) ↔ CH3COO-
(aq) + H+
(aq) Ka = [CH3COO-] x [H+] [CH3COOH ]
H2O(l) ↔ H+(aq) + OH-
(aq) Kw = [ H+] x [OH-]
Kh = [CH3COOH] x [OH - ] X [H + ] [CH3COO-] [H+]
= [CH3COOH] x [OH-] x [H+] [CH3COO-] [H+]
= 1/ Ka x Kw Kh = Kw / Ka Jadi : [OH-] = √ Kw / Ka x a [garam]
2. garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, mengalami hidrolisis parsial yaitu hidrolisis kation.Contoh : NH4Cl (aq) → NH4
+ (aq) + Cl-(aq)
Reaksi hidrolisis :NH4
+(aq) + H2O(l) ↔ NH4OH(aq) + H+
(aq)
Tetapan hidrolisis :Kh = [ NH4OH ] x [ H + ]
[ NH4 + ][H+] = [ NH4OH ] dan [NH4
+ ] adalah [kation garam][ kation garam ] = ax [garam] ; a= valensiJadi :Kh = [ H + ] 2 sehingga [ H+ ] = √ Kh x ax[garam ]
ax [garam ]
Perhatikan perhitungan Kh berikut :
NH4OH(aq) ↔ NH4+
(aq) + OH-(aq) Kb = [ NH4
+ ] x [ OH - ] [ NH4OH ]
Kh = [ NH4OH ] x [ H + ] X [ OH - ] [ NH4 + ] [ OH- ]
= [ NH4OH ] x [H+]. [ OH- ][ NH4
+ ] . [OH-] = 1/ Kb x Kw
Kh = Kw / Kb Jadi : [ H+ ] = √ Kw / Kb x a. [garam ]
3. Contoh perhitungan pH larutan garam yang terhidrolisisTerdapat 500 ml larutan CH3COONa 0,002 M. Tentukan pH larutan garam tersebut. ( Ka = 2 x 10-5 )
Jawab : garam CH3COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat Sehingga bersifat basa
Diketahui : [ CH3COONa ] = 0,002 M Jadi [ OH- ] = √ Kw / Ka x a. [garam]
= √ 10-14 / 2.10-5 x 1. 0,002 = √ 0,5 x 10-9 x 0,002 = √ 10-12
= 10-6
Jadi pOH = - log 10-6 = 6 pH = 8
III. Metode Pembelajaran : ► Ceramah► Diskusi informasi► Pemberian tugas
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Awal
Siswa menjawab tentang hal-hal sebagai berikut a. Pengertian hidrolisis
b. jenis-jenis garam yang terhidrolisis c. contoh garam yang bersifat asam dan contoh garam yang bersifat basa
siswa berbagi dalam kelompok diskusi, dan siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing
Kegiatan Inti
Setiap kelompok mendapatkan fotokopi Kegiatan Belajar Alternatif 1 (terlampir) mengenai hubungan Kh dan Kw, dengan [H+] atau [OH-]
Sambil siswa berdiskusi, guru memberikan penguatan materi dengan menjelaskan beberapa rumusan hubungan Kh, Kw dengan [OH-] untuk larutan garam bersifat basa
Siswa diberi kesempatan untuk mencoba menurunkan rumusan yang sama, tetapi untuk garam yang bersifat asam serta garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Salah satu kelompok diberi kesempatan menjelaskan di depan kelas
Setiap kelompok mendapat fotokopi Kegiatan Belajar Alternatif 2 ( terlampir) mengenai perhitungan pH larutan garam terhidrolisis
Salah satu siswa dari setiap kelompok bergiliran menuliskan hasil diskusinya di depan kelas dan dibahas bersama-sama
Penutup Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Uji pemahaman
konsep dan uji kompetensi dari buku pegangan siswa
V. Sumber Belajar : Buku-buku Kimia yang sesuaiVI. Penilaian :
Bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian Objektif1. Terdapat 4 Lt larutan NH4Cl 0,001 M. Jika Kh = 10-9, pH larutan garam tersebut adalah ........
A. 5 B. 5,5 C. 6 D. 8,5 E. 102. Terdapat 5 lt larutan (CH3COO)2Ca dengan konsentrasi 0,004 M. Jika Ka = 2 x 10-5, maka
pH larutannya adalah ..........A. 5 – log 2 C. 9 + log 2 E. 9B. 6 – log 2 D. 8 + log 2
3. Jika 2 Lt larutan CH3COOH 2 M direaksikan dengan 8 Lt larutan NaOH 0,5 M, Tentukan pH larutan setelah bereaksi . Ka = 2 x 10-5
Kunci jawaban :1. larutan NH4Cl bersifat asam, jadi [H+] = √Kh x a[ garam ]
= √ 10-9 x 1 .10-3 = 10-6
pH = -log 10-6
= 6
2. (CH3COO)2Ca bersifat basa, jadi [OH-] = √ Kw/ ka x a.[garam] [OH-] = √ 10-14/ 2. 10-5 x 2(0,004)
= √ 5. 10-10 x 0,008 = √ 4x 10-12
[OH-] = 2 x 10-6
pOH = - log 2 x 10-6
= 6 – log 2 pH = 14 – ( 6 – log 2) = 8 + log 2
3. Diket : v. CH3COOH = 2 lt v. NaOH = 8 lt [ CH3COOH ] = 2 M [ NaOH] = 0,5 M
n CH3COOH = 2 lt x 2 M = 4 mol n NaOH = 8 lt x 0,5 M = 4 molDit : pH campuran ?
Jw : CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O 4 mol 4 mol 4 mol
Larutan garam bersifat basa
[CH3COONa] = 4 mol / 10 lt = 0,4 M[ OH- ] = √ Kw/ Ka x a[ garam][ OH- ] = √ 10-14 / 2. 10-5 x 1(0,4) = √ 2 x 10-10 = 1,42 . 10-5
pOH = - log 1,42 . 10-5 = 5 – log 1,42pH = 14 – ( 5 – log 1,42 ) = 9 + log 1,42
Mengetahui,Kepala SMA N 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
Lampiran.
Kegiatan Belajar Alternatif 1.
Tujuan : Menurunkan rumusan hubungan Kh dan Kw dengan [H+] atau [OH-] pada garam - garam yang terhidrolisis
Diskusikan dan kerjakanlah soal-soal berikut , gunakan literatur yang ada sebagai sumber informasi.
1. Terdapat garam Na3PO4 a. Tentukan sifat larutan garam tersebut ( asam atau basa )b. Tuliskan reaksi kesetimbangan hidrolisis garam tersebutc. Turunkan rumusan yang menyatakan hubungan Kh dan Kw dengan [ OH-]
2. Terdapat garam (NH4)2SO4
a. Tentukan sifat larutan garam tersebut ( asam atau basa )b. Tuliskan reaksi kesetimbangan hidrolisis garam tersebutc. Turunkan rumusan yang menyatakan hubungan Kh dan Kw dengan [H+ ]
3. Terdapat garam (NH4)3PO4 a. Tentukan sifat larutan garam tersebut ( asam atau basa )b. Tuliskan reaksi kesetimbangan hidrolisis garam tersebutc. Turunkan rumusan yang menyatakan hubungan Kh dan Kw , Ka, Kb dengan [H+] atau [OH-]
Kegiatan Belajar Alternatif 2
Tujuan : Menghitung pH garam-garam yang terhidrolisis
Diskusikan dan kerjakanlah soal-soal berikut, gunakan literatur yang ada sebagai sumber informasi.
1. Tentukan pH garam-garam berikut :a. 100 ml larutan CH3COONa 0,5 M ( Ka = 2 x10-5 )b. 500 ml larutan NH4Cl 0,1 M ( Kb = 2 x 10-5 )c. 1 Lt CH3COONH4 0,4 Md. 100 ml larutan (NH4)2SO4 0,1 M
2. Tentukan pH campuran larutan-larutan berikut :a. 100 ml larutan CH3COOH 0,5 M (Ka = 2 x 10-5) direaksikan dengan 100 ml larutan NaOH 0,5
M b. 200 ml larutan NH3 0,1 M ( Kb = 2 x 10-5) direaksikan dengan 100 ml larutan HCl 0,2 Mc. 2 lt larutan CH3COOH 4 M ( Ka = 2 x10-5) direaksikan dengan 8 lt larutan Ba(OH)2 0,5 M
3. Berapa gram kristal NH4Cl harus dilarutkan dalam 500 ml larutan sen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 PontianakMata Pelajaran : KIMIAKelas/ Semester : XI/GenapStandar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya Kompetensi Dasar : Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam
larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basaAlokasi Waktu : 2 jp (2 x 45 menit )Indikator : 1. Menuliskan contoh-contoh reaksi dalam larutan
elektrolit2. Menuliskan reaksi molekul maupun reaksi ion dalam
larutan elektrolit3. Menggunakan konsep mol, konsentrasi, volume
larutan, dan pereaksi pembatas untuk perhitungan kimia (Stoikiometri larutan)
I. Tujuan Pembelajaran : Setelah proses belajar siswa diharapkan dapat :
1. Menuliskan reaksi ion lengkap 2. Menuliskan reaksi ion bersih 3. menuliskan hasil reaksi kimia berdasarkan jenis reaksinya 4. Menghitung banyaknya zat pereaksi atau hasil reaksi
dengan menggunakan konsep mol
II. Uraian Materi Pokok :
1. Cara penulisan senyawa ion sebagai berikut : - hanya elektrolit kuat yang dituliskan sebagai ion yang terpisah dalam larutan
- ion penonton yaitu ion yang tidak mengalami perubahan dalam reaksi dan dapat dihilangkan dari persamaan ion bersih
2. Jenis-jenis reaksi dalam larutan elektrolit : 1. reaksi asam – basa : Asam + Basa → Garam + air Contoh : HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(aq)
2. reaksi logam dengan asam kuat encer : L(s) + HA(aq) → Garam + gas H2 Contoh : Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
3. reaksi garam karbonat dengan asam : Garam karbonat(s) + HA(aq) → Garam + air + gas CO2
Contoh : CaCO3(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
3. Contoh Perhitungan Kimia :Langkah-langkah :
2. Menuliskan persamaan reaksi kimia setara3. Merubah yang diketahui kedalam satuan mol4. menentukan jumlah mol yang ditanyakan berdasarkan perbandingan
koefisien reaksi5. menghitung jumlah zat yang ditanyakan 6. jika ke dua pereaksi diketahui jumlahnya, maka gunakan pereaksi
pembatasSoal : gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi zink dengan asam sulfat. Hitunglah volume
asam sulfat 2 M yang diperlukan untuk menghasilkan 6,72 Lt gas H2 (STP)Jawab : • Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g)
• Zat yang diketahui gas H2.Mol H2 = V / Vm = 6,72 / 22,4 = 0,3 mol
• Zat yang ditanyakan konsentrasi H2SO4
Mol H2SO4 = 1/1 x 0,3 mol = 0,3 mol Volume H2SO4 = n x Vm = 0,3 mol x 22,4 = 0,15 Lt
III. Metode Pembelajaran : ► Ceramah► Diskusi informasi► Pemberian tugas
IV . Langkah-langkah Pembelajaran :
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Awal Siswa menyebutkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia Siswa menyelesaikan satu contoh reaksi kimia, dan
reaksinya lengkap dengan koefisien reaksinya
Kegiatan Inti
Siswa menyimak contoh yang diberikan guru tentang cara menuliskan reaksi molekul dan reaksi ion pada larutan elektrolit
Dengan bimbingan guru siswa menuliskan beberapa reaksi kimia yang berbeda-beda dan mengungkapkan hasil kerjanya di depan kelas secara bergiliran
Siswa menggali informasi dan mengingat kembali rumus-rumus perhitungan dengan konsep mol
Dengan bimbingan guru siswa mencoba menyelesaikan satu soal hitungan kimia yang berhubungan dengan larutan
Siswa mengerjakan soal-soal hitungan kimia yang berhubungan dengan reaksi kimia yang menghasilkan endapan, yang menghasilkan gas dalam berbagai kondisi dan menuliskan hasil kerjanya di depan kelas secara bergiliran
Penutup Siswa mendapat tugas rumah untuk menyelesaikan uji
pemahaman konsep
V. Sumber Belajar : Buku-buku kimia yang sesuai
VI. Penilaian :
Bentuk Instrumen : uraian objektif
1. Tuliskan persamaan reaksi ion lengkap dan persamaan ion bersih reaksi berikut : Al(s) + H2SO4(aq) →
2. Tuliskan persamaan reaksi berikut : a. Larutan kalsium hidroksida dengan larutan asam nitrat b. larutan natrium karbonat dengan larutan asam klorida c. perak dengan larutan asam sulfat
3. Tentukan volume H2SO4 2 M yang diperlukan untuk melarutkan 5,4 gr aluminium (Ar Al = 27)
4. Sebanyak 50 ml larutan timbel (II) nitrat 0,1 M direaksikan dengan 50 ml NaCl 0,4 M. Tentukan massa endapan yang terbentuk
Kunci Jawaban :1. Persamaan ion lengkap : Al(s) + 2H+
(aq) + SO4 2-(aq) → Al3+
(aq) + H2(g) + SO42-(aq) Persamaan ion bersih : Al(s) + 2H+
(aq) → Al3+(aq) + H2(g)
2. a. Ca(OH)2(aq) + 2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + 2H2O(l)
b. Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
c. 2Ag(s) + H2SO4(aq) → Ag2SO4(aq) + H2(g)
3. 3 H2SO4(aq) + 2Al(s) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
• yang diketahui Al : Mol Al = m / Ar = 5,4 gr / 27 = 0,2 mol• yang ditanyakan H2SO4 : Mol H2SO4 = 3/ 2 x 0,2 = 0,3 mol Volume H2SO4 = mol / M = 0,3 / 2 = 0,15 Lt
4. Yang diketahui ke dua pereaksi :Mol Pb(NO3)2 = V x M = 50 ml x 0,1 M = 5 mlmolMol NaCl = V x M = 50 ml x 0,4 M = 20 mlmol Pb(NO3)2(aq) + 2NaCl(aq) → PbCl2(s) + 2NaNO3(aq) 5 mmol 20mmolR: 5 mmol 10mmol 5 mmolMassa endapan PbCl2 = mol x Mr = 5 mmol x ( 207 + 2 x 35,5)
= 5 mmol x 278 = 1390 mg = 1,39 gr
Mengetahui,Kepala SMA N 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 PontianakMata Pelajaran : KIMIAKelas/ Semester : XI/GenapStandar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan Alokasi Waktu : 2 jp (2 x 45 menit )Indikator : 1. Menyebutkan ciri-ciri larutan asam atau basa
berdasarkan data percobaan 2. Menjelaskan pengertian asam-basa menurut Arrhenius
I. Tujuan Pembelajaran : Setelah proses belajar siswa diharapkan dapat :1. mengklasifikasikan berbagai larutan kedalam kelompok
asam, basa atau netral 2. Menuliskan reaksi ionisasi pada larutan asam-dan larutan
basa menurut teori Arrhenius
II. Uraian Materi Pokok :1. Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dapat dibedakan ke dalam tiga golongan,
yaitu bersifat asam, bersifat basa atau bersifat netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukan dengan menggunakan indikator asam-basa
2. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam .Contoh : HCl(aq) → H+
(aq) + Cl-(aq) ; asam bervalensi 1H2SO4(aq) → 2H+
(aq) + SO42-
(aq) ; asam bervalensi 2 3. Menurut Arrhenius basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida
(OH-). Jumlah ion OH- yang dihasilkan oleh 1 molekul basa disebut valensi basa.
III. Metode Pembelajaran : ► Demonstrasi► Diskusi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Awal
Siswa menggali informasi untuk mengingat kembali tentang pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit, jenis-jenis larutan yang tergolong elektrolit, ciri-ciri larutan asam dan basa
Guru menyiapkan alat dan bahan demonstrasi
Kegiatan Inti
Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing dan mendapat fotokopi kegiatan belajar alternatif 1tentang pengenalan larutan asam-basa (terlampir)
Siswa memperhatikan tahapan-tahapan demonstrasi dan mencatat hasilnya
Siswa mengolah data pengamatan, dilanjutkan dengan mendiskusikan Kegiatan belajar alternatif 2 tentang teori asam-basa Arrhenius (terlampir)
Setiap kelompok secara bergiliran membacakan hasil diskusinya, dan mengumpulkannya
Penutup Siswa menyimak penguatan materi dari guru
V. Sumber belajar : Buku-buku kimia yang sesuaiVI. Penilaian :
Bentuk instrumen : Uraian objektif1. Berikut hasil pengujian berbagai larutan dengan lakmus merah (LM)
dan lakmus biru (LB), tentukanlah sifat larutan apakah asam, basa, atau netralLarutan LM LB Sifat Larutan
A Merah Biru ............ B Merah Merah ............ C Biru Biru ............ D Merah Biru ............
2. Asam cuka, belimbing, dan asam jawa mempunyai rasa yang sama, yaitu asam, apakah penyebab sifat asam ?
3. Apakah penyebab sifat basa ? 4. Tuliskan reaksi ionisasi dari asam/ basa berikut :
a. HNO3 c. KOH b. HClO4 d. Fe(OH)3
Kunci Jawaban :1. Larutan A bersifat netral Larutan C bersifat basa
Larutan B bersifat asam Larutan D bersifat netral2. Pembawa sifat asam adalah ion H+3. pembawa sifat basa adalah ion OH-4. a. HNO3(aq) → H+
(aq) + NO3-(aq) c. KOH(aq) → K+
(aq) + OH-(aq)
b. H2CrO4(aq) → 2H+(aq) + CrO4
-(aq) d. Fe(OH)3(aq) → Fe3+
(aq) + 3OH-(aq)
Mengetahui,Kepala SMA N 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
LAMPIRAN
Kegiatan Belajar Alternatif 1
Pengenalan larutan asam dan basa
Tujuan : mengetahui ciri-ciri asam dan basa
Alat dan Bahan : 1. gelas kimia 2. pelat tetes3. pipet tetes4. kertas lakmus merah dan biru5. air jeruk, cuka, asam klorida6. larutan garam dapur7. air sabun, air kapur, natriumkarbonat
Langkah kerja : 1. ambil air jeruk dari gelas kimia, kemudian teteskan pada pelat tetes sebanyak 5 tetes
2. Ujilah dengan kertas lakmus merah dan biru dan catat data hasil pengamatan
3. Lakukan langkah 1 dan 2 untuk berbagai larutan yang lain
Data Pengamatan :
No LarutanPerubahan warna Sifat larutan
Lakmus merah Lakmus Biru Asam Basa Netral1234567
Air jerukCuka
Asam kloridaGaram dapur
Air sabunAir kapur
Natrium karbonat
Pertanyaan :1. larutan-larutan apa saja yang bersifat asam ?2. larutan-larutan apa saja yang bersifat basa ?
LAMPIRAN
Kegiatan Belajar Alternatif 2
Teori Asam-Basa Arrhenius
Tujuan : 1. Menjelaskan teori asam-basa Arrhenius 2. Menuliskan reaksi asam dan basa
Kerjakan dan dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut. Gunakan literatur yang ada.
1. Tuliskan reaksi ionisasi larutan-larutan asam berikut :a. HCl(aq) → ...... + ..........b. HNO3(aq) → ...... + ..........c. HI(aq) → ...... + .........d. H2SO4(aq) → ....... + ..........e. H3PO4(aq) → ........ + .........
2. Tuliskan reaksi ionisasi larutan-larutan basa berikut :a. NaOH(aq) → ....... + ..........b. Ca(OH)2(aq) → ..... + ..........c. Al(OH)3(aq) → ...... + ............d. Pb(OH)2(aq) → ....... + ...........e. Fe(OH)3(aq) → ....... + ...........
3. Berdasarkan reaksi ionisasi asam dan basa jelaskan pengertian asam dan basa menurut pengertian Arrhenius
4. Berdasarkan kegiatan belajar alternatif 1 dan 2 , tuliskan ciri-ciri asam dan basa secara lengkap
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 PontianakMata Pelajaran : KIMIAKelas/ Semester : XI/GanjilStandar Kompetensi : Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara
pengukurannyaKompetensi Dasar : Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi; reaksi
eksoterm, dan reaksi endoterm. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan
Alokasi Waktu : 2 jp (2 x 45 menit )Indikator : 1. Menuliskan persamaan termokimia dengan lengkap
dan benar2. Menyebutkan jenis-jenis perubahan entalpi3. Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi4. Menghitung harga dari berbagai jenis perubahan entalpi
I. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu :1. menjelaskan pengertian persamaan termokimia2. menjelaskan perubahan entalpi standar3. menyebutkan 4 jenis perubahan entalpi4. menuliskan persaman termokimia sesuai dengan data
perubahan entalpinya 5. menuliskan persamaan termokimia berdasarkan reaksi dan
jumlah zatnyaII. Uraian Materi Pokok :
1. Suatu persamaan reaksi yang dilengkapi dengan data perubahan entalpinya disebut persamaan termokimia
2. perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm 3. jenis-jenis perubahan entalpi standar (∆H°) yaitu :
1. Entalpi pembentukan standar (∆Hf°), yaitu : energi yang dilepas atau diterima pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya
2. Entalpi penguraian standar (∆Hd°), yaitu : energi yang dilepas atau diterima pada penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya
3. Entalpi pembakaran standar (∆Hc°), yaitu : energi yang dilepas pada pembakaran 1 mol zat
4. entalpi pelarutan standar (∆Hs°), yaitu : energi yang dilepas pada pelarutan 1 mol zat
III. Metode Pembelajara : ► Ceramah ► Diskusi informasi► Pemberian tugas
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Awal Siswa mengingat kembali tentang entalpi dan perubahan
entalpi, reaksi eksoterm dan reaksi endotermKegiatan Inti Siswa mencari informasi dari buku tentang perbedaan
persamaan reaksi kimia stoikiometri dengan persamaan reaksi termokimia
Dengan bimbingan guru siswa mencoba menuliskan 2 persamaan termokimia
Siswa mencari dari buku dan menuliskan jenis-jenis entalpi reaksi, dan guru memberikan penguatan dengan memberikan contoh reaksinya
Siswa menuliskan persaman termokimia berdasarkan jenis
data entalpinya, dan mendiskusikannya bersama-sama Siswa menyelesaikan soal-soal persamaan termokimia
berdasarkan jumlah zat dan jenis reaksinya, dan membahasnya secara bersama-sama
Penutup Guru mengingatkan kembali hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan persamaan termokimia
V. Sumber Belajar : Buku-buku kimia yang sesuaiVI. Penilaian :
Bentuk instrumen : Uraian 1. Tuliskan persamaan termokimanya :
a. Pembakaran 1 mol gas metana dibebaskan kalor 890,37 kJ b. Penguraian 1 mol gas amonia menjadi gas nitrogen dan gas hidrogen diperlukan kalor
46 kJ2. Apa yang dimaksud dengan perubahan entalpi standar ?3. Sebutkan jenis-jenis perubahan entalpi standar4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Entalpi pembentukan standar (∆Hf°) b. Entalpi penguraian standar (∆Hd°) c. Entalpi pembakaran standar (∆Hc°) d. entalpi pelarutan standar (∆Hs°)
5. Tuliskan persamaan termokimia untuk soal-soal berikut :a. ∆Hf° CS2(g) = + 117,1 kJ/molb. ∆Hd° AgCl(s) = + 127,07 kJ/molc. ∆Hc° SO2(g) = - 98,87 kJ/ mold. ∆Hs° NaCl(aq) = + 3,9 kJ /mol
6. Tuliskan persamaan termokimia dari :Pembakaran sempurna 2 gr karbon dibebaskan kalor 65,6 kJ (Ar C = 12)
Kunci Jawaban :1. a. CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ∆H = - 890 kJ
b. NH3(g) → ½ N2(g) + 3/2H2(g) ∆H = + 46 kJ2. perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm 3. 1. Entalpi pembentukan standar (∆Hf°)
2. Entalpi penguraian standar (∆Hd°) 3. Entalpi pembakaran standar (∆Hc°)4. entalpi pelarutan standar (∆Hs°)
4. a. energi yang dilepas atau diterima pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnyab. energi yang dilepas atau diterima pada penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnyac. energi yang dilepas pada pembakaran 1 mol zatd. energi yang dilepas pada pelarutan 1 mol zat
5. a. C(g) + 2S(g) → CS2(g) ∆H =+117,1 kJ b. AgCl(s) → Ag(s) + ½ Cl2(g) ∆H = 127,07 kJ/mol c. SO2(g) + ½ O2(g) → SO3(g) ∆H = -98,87 kJ/ mold. NaCl(s) + H2O(l) → NaCl(aq) ∆H = + 3,9 kJ/ mol
6. mol C = n/ Ar = 2 / 12 = 0,16 molPada pembakaran 0,16 mol dibebaskan kalor 65,6 kJ, maka pada pembakaran 1 mol = 1/ 0,16 x 65,6 kJ
= 410 kJPersamaan termokimia : C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = + 410 kJ/ mol
Mengetahui,Kepala SMA N 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 PontianakMata Pelajaran : KIMIAKelas/ Semester : XI/GenapStandar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya,serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar : Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan
Alokasi Waktu : 6 jp (6 x 45 menit )Indikator : 1. Menjelaskan keadaan kesetimbangan suatu reaksi
2. Membedakam kesetimbangan homogen dan heterogen3. Menghitung nilai tetapan kesetimbangan (Kc)
4. menghitung nilai tetapan kesetimbangan dalam tekanan (Kp)
5. Menjelaskan arah pergeseran kesetimbangan ( Le Chaterlie)6. Meramalkan arah pergeseran suatu sistem kesetimbangan7. menghitung jumlah mol zat pada keadaan kesetimbangan
yang baru
Pertemuam ke- 1 : 2 jp (2x 45 menit): indikator 1, 2, 3
I.Tujuan Pembelajaran : setelah proses belar siswa mampu :1. Menjelaskan reaksi dapat balik dan menuliskan contoh
reaksi dapat balik2. Menjelaskan kesetimbangan dinamis3. menjelaskan sistem kesetimbangan homogen4. menjelaskan sistem kesetimbangan heterogen5. menuliskan persamaan tetapan kesetimbangan untuk
sistem homogen dan heterogen6. Menentukan susunan zat saat setimbang7. menghitung nilai tetapan kesetimbangan (Kc)
II. Uraian Materi :
Proses alami umumnya berlangsung searah ( reaksi tidak dapat balik) , contoh pada proses pembakaran, hasil pembakaran tidak akan kembali seperti semula, begitu pula pada proses fermentasi, pengaratan besi, pematangan buah dan lainnya.Dalam industri atau laboratorium banyak reaksi yang dapat balik (reversible), contoh reaksi nitrogen dan hidrogen menghasilkan amonia, sebaliknya amonia dapat terurai menghasilkan nitrogen dan hidrogen.
Keadaan setimbang adalah keadaan dimana zat-zat pereaksi dan hasil reaksi terdapat bersama-sama tetapi tidak ada lagi perubahan yang dapat diamati. Pada reaksi kesetimbangan ,reaksi berjalan dua arah ( reversible) kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri.
Pada kesetimbangan homogen zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi berada pada fase yang sama. Contoh : H2(g) + I2(g) 2HI(g). Jika zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi
berada pada fase yang berbeda, maka sistem berada pada kesetimbangan heterogen. Contoh : CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g).Gulberg dan Wage menemukan hubungan yang tetap antara konsentrasi kesetimbangan, yaitu nisbah hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat produk terhadap hasil kali konsentrasi setimbang za-zat pereaksi masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.Contoh: sistem homogen : N2(g) + 3 H2(g) 2NH3(g)
[NH3]2
Kc = _________ [N2] . [H2]3
Nilai Kc hanya mengandung komponen yang konsentrasi atau tekanannya berubah selama reaksi. Hal itu tidak terjadi pada zat padat murni atau zat cair murni. sistem heterogen : BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)
[HCl]2
Kc = ______
[BiCl3]
III. Metode : Diskusi Kelas
IV. Langkah-langkah :
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Awal Menanyakan pengertian setimbang yang dipahami siswa Menyampaikan dengan singkat tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru memberikan pertanyaan tentang reaksi tidak dapat balik dan reaksi dapat balik, reaksi dalam keadaan setimbang, kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen
Siswa menggali informasi untuk menjawab pertanyaan Guru dan siswa mendiskusikan jawaban pertanyaan
tersebut melalui diskusi kelas Guru menampilkan suatu data hasil percobaan yang
menunjukan susunan konsentrasi pada keadaan setimbang dari suatu reaksi kimia
Siswa menghitung hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat produk terhadap hasil kali konsentrasi setimbang za-zat pereaksi masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
Siswa menuliskan persamaan tetapan kesetimbangan untuk beberapa reaksi homogen dan heterogen
Guru menyampaikan contoh soal sederhana mengenai susunan kesetimbangan
Siswa berlatih membuat susunan zat (mol) pada kesetimbangan dan menghitung nilai Kc
Penutup Siswa menyimak penguatan materi dari guru
V. Sumber belajar : Buku-buku kimia yang sesuai
VI. Penilaian a. Prosedur : Tes tertulisb. Instrumen : Pilihan ganda dan uraian ( terlampir)
Mengetahui,Kepala SMA N 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs .H. Nurali Heny Mulyaningsih,S.Pd NIP. 19560606 198703 1 011 NIP. 19680414 199512 2 004
PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/ PROGRAM : XI/ IPA
TAHUN AJARAN : 2010/ 2011
GURU : HENY MULYANINGSIH, SPd
NIP : 19680414199512 2 004
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1PONTIANAK