rudi, assessment of coral reef - unja

16
Rudi, Assessment of Coral Reef ......... 30 Penilaian Sumberdaya Terumbu Karang dan Persepsi Masyarakat Tentang Daerah Perlindungan Laut di Ujong Pancu, Aceh Besar Assessment of Coral Reef Resources and Community Perception about Marine Protected Area in Ujong Pancu, Aceh Besar Edi RUDI 1 Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111 email: [email protected] Abstract. The objective of this study was to provide reliable data and information on coral reef resource and community perception about marine managed area. Assessments of coral reef resources consist of hard coral cover and diversity of reef fishes. Data of hard coral cover was collected at three sites that situated in Ujong Pancu, Peukan Bada, Aceh Besar Regency. The point intercept transects methods was used to assess hard coral cover, while Underwater Visual Census Technique was used to collect reef fish diversity. On the other hand, Questioner Methods was used to obtain community perception about marine managed area. The result shows that coral reef condition at all sites were good with percentages of hard corals cover were more than 50%. In the last three years, there were no significant changes on coral cover. Coral community was dominated by Acropora, Pocillopora and Porites. This study found 150 species from 53 families of reef fishes, their densities were ranged from 162 to 180 individual/transect (100m 2 ). The survey on community perception about marine managed area showed that most respondents agreed to conserve their environment by establishing marine managed area, although they had limited knowledge about coastal and marine resources. These findings could be considered for local government of Aceh Besar Regency to establish marine managed area in Ujong Pancu. Keywords: coral reef resources, community perception, marine managed area, Ujong Pancu Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan maksud menyediakan data dan informasi yang memadai tentang potensi sumberdaya terumbu karang dan persepsi masyarakat tentang daerah perlindungan laut. Penilaian potensi sumberdaya terumbu karang meliputi kondisi tutupan karang keras serta keragaman dan kelimpahan ikan karang. Data diambil di tiga stasiun bertempat di ekosistem terumbu karang di wilayah Ujong Pancu, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Propinsi Aceh. Metode Point Intercept Transect digunakan untuk menilai tutupan karang, sedangkan Teknik Underwater Visual Census digunakan untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan ikan karang. Di bagian lain, persepsi masyarakat tentang daerah perlindungan laut diperoleh dengan Metode Kuesioner. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di Ujong Pancu dalam keadaan baik, dengan tutupan karang keras lebih dari 50%. Dalam tiga tahun terakhir tidak terjadi perubahan besar dalam persentase tutupan karang. Komunitas karangnya didominasi oleh genus Acropora, Pocillopora dan Porites. Dalam penelitian ini ditemukan 158 spesies ikan karang dari 40 famili dengan kepadatan berkisar 162 – 180 individu/transek (100m 2 ). Hasil survai tingkat pemahaman dan persepsi tentang daerah perlidungan laut menunjukkan adanya keinginan yang tinggi dari responden untuk melestarikan lingkungan melalui pembentukan daerah perlindungan laut, walaupun mereka memiliki pengetahuan yang terbatas tentang sumberdaya pesisir dan laut. Dari kajian yang telah dilakukan ini diharapkan adanya upaya lebih lanjut dari Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar untuk membentuk daerah perlindungan laut di wilayah Ujong Pancu. Kata kunci: sumberdaya terumbu karang, persepsi masyarakat, daerah perlindungan laut, Ujong Pancu.

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rudi, Assessment of Coral Reef .........

30

Penilaian Sumberdaya Terumbu Karang dan Persepsi Masyarakat Tentang DaerahPerlindungan Laut di Ujong Pancu, Aceh Besar

Assessment of Coral Reef Resources and Community Perception about Marine ProtectedArea in Ujong Pancu, Aceh Besar

Edi RUDI1Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111

email: [email protected]

Abstract. The objective of this study was to provide reliable data and information on coral reefresource and community perception about marine managed area. Assessments of coral reefresources consist of hard coral cover and diversity of reef fishes. Data of hard coral cover wascollected at three sites that situated in Ujong Pancu, Peukan Bada, Aceh Besar Regency. The pointintercept transects methods was used to assess hard coral cover, while Underwater Visual CensusTechnique was used to collect reef fish diversity. On the other hand, Questioner Methods was usedto obtain community perception about marine managed area. The result shows that coral reefcondition at all sites were good with percentages of hard corals cover were more than 50%. In thelast three years, there were no significant changes on coral cover. Coral community was dominatedby Acropora, Pocillopora and Porites. This study found 150 species from 53 families of reef fishes,their densities were ranged from 162 to 180 individual/transect (100m2). The survey on communityperception about marine managed area showed that most respondents agreed to conserve theirenvironment by establishing marine managed area, although they had limited knowledge aboutcoastal and marine resources. These findings could be considered for local government of AcehBesar Regency to establish marine managed area in Ujong Pancu.

Keywords: coral reef resources, community perception, marine managed area, Ujong Pancu

Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan maksud menyediakan data dan informasi yang memadaitentang potensi sumberdaya terumbu karang dan persepsi masyarakat tentang daerahperlindungan laut. Penilaian potensi sumberdaya terumbu karang meliputi kondisi tutupan karangkeras serta keragaman dan kelimpahan ikan karang. Data diambil di tiga stasiun bertempat diekosistem terumbu karang di wilayah Ujong Pancu, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten AcehBesar, Propinsi Aceh. Metode Point Intercept Transect digunakan untuk menilai tutupan karang,sedangkan Teknik Underwater Visual Census digunakan untuk mengetahui keragaman dankelimpahan ikan karang. Di bagian lain, persepsi masyarakat tentang daerah perlindungan lautdiperoleh dengan Metode Kuesioner. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi terumbukarang di Ujong Pancu dalam keadaan baik, dengan tutupan karang keras lebih dari 50%. Dalamtiga tahun terakhir tidak terjadi perubahan besar dalam persentase tutupan karang. Komunitaskarangnya didominasi oleh genus Acropora, Pocillopora dan Porites. Dalam penelitian iniditemukan 158 spesies ikan karang dari 40 famili dengan kepadatan berkisar 162 – 180individu/transek (100m2). Hasil survai tingkat pemahaman dan persepsi tentang daerahperlidungan laut menunjukkan adanya keinginan yang tinggi dari responden untuk melestarikanlingkungan melalui pembentukan daerah perlindungan laut, walaupun mereka memilikipengetahuan yang terbatas tentang sumberdaya pesisir dan laut. Dari kajian yang telah dilakukanini diharapkan adanya upaya lebih lanjut dari Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar untukmembentuk daerah perlindungan laut di wilayah Ujong Pancu.

Kata kunci: sumberdaya terumbu karang, persepsi masyarakat, daerah perlindungan laut, UjongPancu.

Biospecies Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 30-45

31

PENDAHULUAN

Terumbu karang yang ada di perairan Acehbagian utara menempati posisi yang sangatstrategis akibat berada di antara tiga badanperairan yaitu Samudera Hindia, LautAndaman dan Selat Malaka. Terumbukarang pinggiran yang menempati wilayah inididominasi oleh genera Acropora, Montipora,Pocillopora dan Porites (Brown, 2007; Bairdet al., 2012; Rudi et al., 2012).

Dari kajian Rudi et al. (2012), terdapat cukupbukti yang menunjukkan adanya keunikanfauna karang di perairan Aceh bagian utara,antara lain tergambar dari komposisispesiesnya yang merupakan perpaduanspesies karang Indo-Pasifik, SamuderaHindia, Laut Andaman dan spesies karangyang umum di perairan Indonesia. Secaratotal tercatat ada 133 spesies karangScleractinia, termasuk di dalamnya tigaspesies berstatus catatan baru (new record)untuk kawasan ini dan lima spesiesberpotensi kuat sebagai spesies baru (newspecies). Untuk keragaman ikan karang,Rudi (2011) telah mencatat terdapat 53 familidengan 571 spesies yang terdapat di perairanAceh bagian utara. Sementara itu, Allen danAdrim (2003) menduga di perairan Acehbagian utara dan barat memiliki kekayaanspesies ikan karang yang cukup tinggidengan beberapa diantaranya adalah spesiesendemik.

Terumbu karang Aceh terbukti juga tahanterhadap gangguan besar seperti TsunamiLaut Andaman 2004. Adanya pemulihanyang cepat hingga tahun 2009 telah dirusakoleh kematian karang massal akibatpanasnya suhu permukaan laut di wilayah initahun 2010. Namun kerusakan yang timbulterlihat tidak sama antar lokasi dengankerusakan terparah di perairan Sabang,dengan kematian karang mencapai 50%.Sementara hal yang berlawanan dengan itudiperlihatkan oleh terumbu karang yang adadi wilayah Ujong Pancu, Kecamatan PeukanBada, Kabupaten Aceh Besar. Walaupunterumbu karang di Ujong Pancu memilikikeragaman spesies dan didominasi olehAcropora dan Pocillopora, namun tidak adalaporan terjadi kematian massal karang diwilayah ini. Sebagai sites yang terbukti

tahan, maka kelestarian dan perlindunganterumbu karang di Ujong Pancu mutlakdilakukan di masa mendatang. Perma-salahan dan penyebab degradasi terumbukarang yang ada di Ujong Pancu justrumuncul akibat banyaknya praktek-praktekpenangkapan ikan dengan metode merusaklingkungan, terutama pada masa lampau.Hal ini diduga akibat rendahnya tingkatpemahaman masyarakat dan kurangperhatian pemerintah di masa lampau.

Baru-baru ini Pemerintah Aceh Besar melaluiDinas Kelautan dan Perikanan meluncurkanprogram Green Investment. Salah satustrateginya adalah melalui percepatanpembentukan Daerah Perlindungan Laut(DPL) berbasis masyarakat di KabupatenAceh Besar. Namun sejumlah kendaladihadapi antara lain kurangnya data bio-ekologi ekosistem pesisir dan lemahnyasumberdaya manusia. Berdasarkan hal diatas maka perlu dilakukan kajian mengenaipotensi sumberdaya terumbu karang yangada di perairan Ujong Pancu dan penilaiantingkat pemahaman (persepsi) masyarakatakan DPL yang akan dibentuk di wilayahmereka.

BAHAN DAN METODE

Pengambilan data dilakukan dari bulanJanuari hingga Oktober 2012 bertempat diwilayah Ujong Pancu, Aceh Besar. Datapotensi sumberdaya terumbu karang diambildi tiga stasiun penelitian yaitu Lhok Ketapang,Lhok Mata Ie dan Pulau Tuan (Gambar 1).Sementara itu data persepsi masyarakatdilakukan terhadap 27 orang responden daribeberapa desa dalam wilayah Ujong Pancu.

Untuk menilai kondisi terumbu karang,digunakan metode Point Intercept Transectdengan mencatat semua bentukpertumbuhan benthik yang ditemukan.Semua bentuk hidup berupa karangdiidentifikasi hingga tingkat genus untukmemperoleh genus yang dominan diperairan. Sementara itu untuk melihatkelimpahan dan keragaman ikan karangdigunakan metode visual sensus (English etal., 1997; Labrosse et al., 2002; Hill danWilkinson, 2004). Pengambilan data dila-

Rudi, Assessment of Coral Reef .........

32

kukan di dua kedalaman perairan, yaituperairan dangkal (3-5) m dan perairan dalam(8-10 m). Untuk mendapatkan keragamanspesies ikan karang di masing setiap stasiun,maka dilakukan eksplorasi dengan berenangsecara random terhadap semua habitat danrelung ekologis/niche ikan karang yang ada.Semua spesies ikan yang sudah dikenaldengan baik dicatat pada lembar data,sedangkan untuk yang belum teridentifikasi,dilakukan pembuatan sketsa/gambar dilembar data dan mencatat ciri-cirinya dandidokumentasi menggunakan kamera bawahair. Identifikasi lebih lanjut dilakukan dilaboratorium dengan berpedoman padaCarpenter & Niem (1998, 1999a, 1999b,2001a, 2001b), Allen (2000), Kuiter &Tonozuka (2001a, 2001b, 2001c), Kimura &Satapoomin (2009) serta Rudi (2011).

Pengambilan data sosial terkait denganpersepsi dan tingkat pemahaman masyarakatdilakukan dengan Metode Kuesioner. Jumlahresponden yang diambil adalah sekitar 10%dari total populasi yaitu 27 orang dari sekitar270 Kepala Keluarga. Pengambilan datadilakukan oleh enumerator dan dilanjutkanwawancara yang mendalam (deep interview)dengan tokoh-tokoh kunci masyarakat.

HASIL DAN DISKUSI

Sumberdaya Terumbu Karang

Hasil pengamatan menunjukkan bahwakondisi terumbu karang di wilayah UjongPancu dalam keadaan baik, dengan tutupankeras lebih dari 50% kecuali untuk LhokKetapang pada tahun 2010 (Gambar 2).Penilaian yang telah dilakukan dalam tigatahun terakhir menunjukkan tidak terjadiperubahan besar dalam tutupan karang yangmenandakan tidak adanya dampak kegiatanmanusia atau kejadian pemutihan karangmassal di wilayah ini secara besar-besarandalam tiga tahun terakhir. Pada bagian lain,terumbu karang yang ada di wilayah Sabangyang berjarak sekitar 15 km dari wilayah inidilaporkan telah mengalami pemutihanmassal tahun 2010 yang mengakibatkanterjadinya kematian karang massal. Adanyakesadaran masyarakat yang mulai meningkatdalam beberapa tahun terakhir diperkirakan

telah mengurangi tekanan yang dialami olehterumbu karang yang ada di wilayah ini.Munculnya kearifan local yang berbasiskanmasyarakat adat setempat melalui lembagaPanglima Laot terbukti telah cukup berhasilmempertahankan kondisi terumbu karangpada tingkat yang seharusnya terjadi. Dibagian lain, adanya arus laut yang cukup kuatsepanjang tahun di wilayah Ujong Pancudiperkirakan menjadi penyebab tidakterjadinya pemutihan karang massal diwilayah ini tahun 2010. Hasil yang diperolehdari penelitian ini menunjukkan bahwaterumbu karang di wilayah Ujong Pancucukup resilient. Untuk keperluan sumberlarva pada sejumlah terumbu karang yangada di perairan Aceh bagian utara sepertiSabang dan Kepulauan Aceh, makakeberadaannya menjadi penting.

Komunitas terumbu karang di wilayah UjongPancu didominasi oleh genus Acropora,Pocillopora dan Porites, tergantung lokasi. DiStasiun Lhok Ketapang dan Lhok Mata Ie,terumbu karangnya didominasi oleh Acroporadan Pocillopora, sedangkan di Pulau Tuandidominasi oleh karang Acropora dan Porites(Gambar 3). Terumbu karang yang ada diperairan Ujong Pancu terlihat mirip denganyang ada di wilayah sekitarnya yaitu Sabangdan Pulau Aceh. Hasil yang diperoleh inisejalan dengan laporan Brown (2007) danBaird et al. (2012), bahwa terumbu karangpinggiran (fringing reef) yang ada di perairanAceh bagian utara didominasi oleh karangAcropora, Montipora, Pocillopora dan Porites.Walaupun kebanyakan karang-karang yangdominan di wilayah ini adalah karang kategoritidak tahan (rentan), namun keberadaannyasangat penting dalam membangun terumbukarang sebagai habitat vital bagi berbagaispesies ikan dan organisme lainnya.

Dari penelitian yang telah dilakukan iniditemukan 158 spesies ikan karang dari 40famili (Tabel 1). Keragaman spesies ikankarang terlihat sedikit bervariasi antar lokasi,dengan nilai berkisar dari 95 (Lhok Ketapang)hingga 112 spesies (Pulau Tuan).Kemungkinan besar masih banyak spesiesikan karang yang belum ditemukan karenaketerbatasan waktu dan kemampuanpengamatan. Demikian juga kemungkinanadanya spesies-spesies ikan karang

Biospecies Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 30-45

33

endemik. Menurut Adrim dan Allen (2003),perairan Aceh memiliki potensi keragamanspesies ikan yang tinggi dan beberapaspesies diperkirakan adalah edemik.Menurut Brown (2007) dan Rudi et al. (2012),posisi perairan Laut Aceh yang berada diantara Samudera Hindia, Laut Andaman danSelat Malaka akan mendukung tingginyakeragaman fauna laut di wilayah ini.Beberapa spesies ikan yang diperoleh dalampenelitian ini merupakan perpaduan spesies-spesies ikan karang yang ada di LautAndaman, Samudera Hindia dan Indo-Pasifik.

Pengamatan tentang kelimpahan dan jumlahspesies ikan per transek menunjukkan nilaiyang tidak terlalu bervariasi antar lokasi, nilaiterendah untuk kelimpahan adalah di LhokKetapang (262 ind./transek) sedangkantertinggi adalah di Pulau Tuan (280ind./transek). Sementara itu untuk jumlahspesies per transek berkisar antara 66 (LhokKetapang) hingga 77 spesies (Pulau Tuan)(Gambar 4). Lokasi Pulau Tuan terlihatsebagai habitat yang cukup penting bagi ikankarang yang ada di wilayah Ujong Pancu.Tingginya kelimpahan dan jumlah spesiesikan di lokasi ini diperkirakan berhubungandengan kondisi terumbu karangnya yang baikdan adanya upaya pengelolaan danperlindungan yang dilakukan oleh masyarakatsetempat. Pulau tuan ini juga merupakanlokasi yang diinginkan sebagai zona inti untukperlindungan laut di wilayah Ujong Pancuberdasarkan survai persepsi masyarakat.Dengan letak yang tidak jauh dari pemukimanpenduduk, upaya perlindungan dan peles-tarian terumbu karang di Pulau Tuan terlihatcukup efektif untuk menjaga keragaman dankelimpahan ikan-ikan karangnya.

Persepsi Masyarakat

Survei persepsi masyarakat terkait dengansumberdaya terumbu karang telah dilakukanterhadap sejumpah responden yang ada diwilayah Ujong Pancu. Secara keseluruhantelah di-interview sebanyak 27 orang yangterdiri dari 19 laki-laki (70%) dan delapanperempuan (30%). Keterlibatan perempuanuntuk survey ini sudah diupayakan sede-mikian rupa, namun karena berbagai hal dankebiasaan yang terjadi di tengah-tengahmasyarakat, maka keterlibatan dan keter-

tarikan perempuan untuk masalah lingkungantampaknya masih kurang. Biasanya kaumperempuan di wilayah Ujong Pancu lebihbanyak terlibat dalam rutinitas urusan rumahtangga, sedangkan kaum laki-laki lebihdominan dalam mencari nafkah. Demikianjuga untuk kegiatan yang sifatnya, survey danpelatihan atau yang berkaitan dengankegiatan lingkungan, maka biasanya kaumperempuan lebih tertutup dan cenderungmenyerahkan urusan tersebut kepada kaumlaki-laki.

Kondisi sosial ekonomi masyarakat di UjongPancu cukup rendah, walaupun jarak darikota Banda Aceh hanya sekitar 10 km.Tingkat pendidikan yang rendah adalah salahsatu faktor yang mempengaruhi rendahnyatingkat perekonomian mereka. Dari survaiyang telah dilakukan, terlihat bahwa sebagianbesar masyarakat di Ujong Pancu berpen-didikan SD atau tidak tamat SD (59%),sisanya adalah tamat SMP (15%) dan SMU(22%) dan satu orang (4%) berpendidikansarjana. Kondisi ini menggambarkan rendah-nya tingkat keahlian yang dimiliki masyarakatsetempat. Pada umumnya mereka sangatmenggantungkan hidup dari sumberdayaalam pesisir dan laut yang ada di sekitarmereka. Kondisi ini telah menyebabkantingginya tekanan yang dialami lingkunganakibat banyaknya praktek-praktek yang tidakramah lingkungan dalam pemanfaatansumberdaya alam, terutama di masa lampau.

Rendahnya tingkat pendidikan terlihatberdampak terhadap rendahnya pemahamanmasyarakat akan fungsi dan perananterumbu karang. Hasil survai menunjukkanmasih ada responden yang tidak tahu bahwaterumbu karang memiliki hubungan denganhutan mangrove dan padang lamun baiksecara fisik maupun migrasi fauna. Jumlahresponden yang menjawab tidak adahubungan adalah lima orang (19%),sedangkan yang menyatakan ada hubunganadalah 22 orang (81%) (Gambar 5).

Hal yang kontras terlihat pada penyebabkerusakan terumbu karang akibat pemanasanglobal. Hanya 56% responden yang mem-percayainya, sisanya (44%) menyatakanpemanasan global tidak menyebabkankerusakan pada terumbu karang (Gambar 6).

Rudi, Assessment of Coral Reef .........

34

Hal ini tentu cukup menguatirkan, mengingatdampak dari pemanasan global tersebut dilaut sudah terlihat secara nyata antara lainadanya kematian karang massal di perairanAceh, seperti di Sabang tahun 2010.Pemberitaan akan hal ini sudah tersebar luasmelalui media massa lokal, namun ternyatamasyarakat pesisir tempat sumberdaya ituberada masih banyak yang belummengetahuinya.

Hal yang cukup menggembirakan adalahsebagian besar responden menyatakansetuju bahwa pengaturan alat tangkap dapatmelestarikan terumbu karang. Sebanyak 21responden (78%) setuju dengan pernyataantersebut dan enam responden (22%)menyatakan tidak setuju (Gambar 7).

Hal yang serupa pun diungkapkan untukrencana pembentukan daerah perlindunganlaut berbasis masyarakat, dimana 24responden (89%) menyatakan setuju,sedangakan tiga responden (11%)berpendapat tidak setuju (Gambar 8).Sementara itu untuk calon zona inti,kebanyakan responden mengusulkan PulauTuan (77%), sisanya adalah Lhok Ketapang(4%) dan Lhok Mata Ie (4%), sedangkanempat orang (15%) tidak memberikanpendapat.

Adanya keinginan yang besar untukmelestarikan lingkungan pesisir inisebagaimana tergambar dari survai persepsimasyarakat ini menunjukkan telah terben-tuknya kesadaran yang tinggi masyarakatpesisir akan pentingnya upaya pelestariansumberdaya terumbu karang dan berbagaihabitat vital lainnya di sekitar mereka. Hal initentu memerlukan langkah-langkah danstrategi lebih lanjut terutama dari pemerintahdaerah setempat. Sejumlah program dankegiatan yang membimbing dan mening-katkan kapasitas masyarakat lokaldiharapkan akan dilakukan di masa yangakan dating, demi kelestarian dankeberlanjutan sumberdaya pesisir dan lautyang ada di wilayah Ujong Pancu, AcehBesar.

KESIMPULAN

Dari serangkaian kajian yang telah dilakukandapat disimpulkan bahwa potensisumberdaya pesisir dan laut yang ada diwilayah Ujong Pancu, Aceh Besar cukuptinggi sebagaimana tergambar dari kondisiterumbu karangnya yang baik sertakeragaman ikan karangnya yang tinggi.Potensi lainnya adalah tingkat kesadaranmasyarakat yang tinggi untuk upayapelestarian dan perlindungan ekosistem lautberbasis masyarakat. Sejumlah tindakanlebih lanjut berupa langkah-langkah nyatauntuk pembentukan DPL di wilayah UjongPancu oleh pemerintah daerah KabupatenAceh Besar dan didukung para pihakdiharapkan dapat segera terealisasi diiringidengan upaya lain dalam kerangkapeningkatan kapasitas masyarakat pesisiruntuk mengurangi tekanan terhadapsumberdaya pesisir dan laut.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepadaThe CORAL (Coral Reef Alliance) yang telahmembiayai kegiatan penelitian ini melaluisebuah microgrant. Ucapan terima kasihjuga disampaikan kepada Erdiansyah, S.Kel.dan adik-adik dari Ocean Diving Club (ODC),Universitas Syiah Kuala atas bantuanterbaiknya selama pengambilan data dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Allen GR. 2000. Marine fishes of south-eastAsia - A field guide for anglers anddivers. Periplus, Singapore.

Allen GR & Adrim M. 2003. Coral reef fish ofIndonesia. Zoological Studies 42: 1-72.

Baird AH, Campbell SJ, Fadli N, Hoey AS &Rudi E. 2012. The shallow water hardcorals of Pulau Weh, Aceh Province,Indonesia. Bioflux 5 (1): 23-28.

Brown BE. 2007. Coral Reefs of theAndaman Sea - and integratedperspective. Oceanography and MarineBiology Annual Review 45:173-194.

Biospecies Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 30-45

35

Carpenter KE & Niem VH. 1998. The livingmarine resources of the WesternCentral Pacific, Volume 2.Cephalopods, crustaceans,holothurians and sharks. FAO – UN,Rome (Italy).

Carpenter KE & Niem VH. 1999a. The livingmarine resources of the WesternCentral Pacific, Volume 3. Batoidfishes, chimaeras and Bony fishes part1 (Elopidae to Linophrynidae). FAO –UN, Rome (Italy).

Carpenter KE & Niem VH. 1999b. The livingmarine resources of the WesternCentral Pacific, Volume 4. Bony fishespart 2 (Mugilidae to Carangidae). FAO– UN, Rome (Italy).

Carpenter KE & Niem VH. 2001a. The livingmarine resources of the WesternCentral Pacific, Volume 5. Bony fishespart 3 (Menidae to Pomacentridae).FAO – UN, Rome (Italy).

Carpenter KE & Niem VH. 2001b. The livingmarine resources of the WesternCentral Pacific, Volume 6. Bony fishespart 4 (Labridae to Latimeriidae),estuarine crocodiles, sea turtles, seasnakes and marine mammals. FAO –UN, Rome (Italy).

English S, Wilkinson C & Baker V. 1997.Survey Manual for Tropical MarineResources. Townsville: AustralianInstitute of Marine Science.

Hill J & Wilkinson C. 2004. Methods forEcological Monitoring of Coral Reefs.Townsville: Australian Institute ofMarine Science.

Kimura S & Satapoomin U. 2009. Fishes ofAndaman Sea: west coast of southernThailand. National Museum of Natureand Science, Tokyo.

Kuiter RH & Tonozuka T. 2001a. Pictorialguide to Indonesian reef fishes. Part 1,Eels to snappers (Murainidae toLutjanidae). Zoonetics, Australia.

Kuiter RH & Tonozuka T. 2001b. Pictorialguide to Indonesian reef fishes. Part 2,Fusiliers to dragonets (Caesionidae toCallionymidae). Zoonetics, Australia.

Kuiter RH & Tonozuka T. 2001c. Pictorialguide to Indonesian reef fishes. Part 3,Jawfishes to sunfishes (Muraeinidae toLutjanidae). Zoonetics, Australia.

Labrosse P, Kulbicki M & Ferraris J. 2002.Underwater visual fish census surveys.Noumea, New Caledonia: Secretariatof the Pacific Community.

Rudi E, Campbell SJ, Hoey AS, Fadli N,Linkie M, & Baird AH. 2012. The CoralTriangle Initiative: what are wemissing? A case study from Aceh. Oryx46 (4): 482-485.

Rudi E. 2011. Ikan karang perairan Acehdan sekitarnya. Lubuk Agung,Bandung.

Rudi, Assessment of Coral Reef .........

36

Gambar 1. Lokasi penelitian penilaian sumberdaya terumbu karang di wilayah Ujong Pancu

Gambar 2. Rata-rata (± SE) tutupan karang keras di tiap stasiun dalam tiga tahun terakhir, NA =not available

Biospecies Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 30-45

37

Gambar 3. Karang keras yang dominan di tiap stasiun pengamatan

C

BA

Rudi, Assessment of Coral Reef .........

38

Gambar 4. Kelimpahan dan jumlah spesies ikan per transek di tiap lokasi

Gambar 5. Pendapat responden tentang ada tidaknya hubungan terumbu karang denganekosistem pesisir lainnya

Biospecies Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 30-45

39

Gambar 6. Pendapat responden tentang ada tidaknya pengaruh pemanasan global terhadapkerusakan terumbu karang

Gambar 7. Pendapat responden tentang pengaturan alat tangkap untuk melestarikan terumbukarang

Rudi, Assessment of Coral Reef .........

40

Gambar 8. Pendapat masyarakat tentang rencana pembentukan daerah perlindungan laut berbasismasyarakat di Ujong Pancu

Tabel 1. Daftar spesies ikan yang ditemukan di wilayah Ujong Pancu, Aceh BesarKehadiran

No Famili Spesies St. LhokKetapang

St.Lhok

Mata Ie

St.PulauTuan

1 Acanthuridae Acanthurus blochii + + +

2Acanthurusleucosternon + + +

3 Acanthurus lineatus + + +4 Acanthurus mata + + +

5Acanthurusnigricauda + + +

6Acanthurustriostegus + +

7 Acanthurus tristis + +

8Ctenochaetusstriatus + + +

9 Naso brevirostris + + +

10Nasocauroleacauda +

11 Naso elegans + +12 Naso hexacanthus +13 Naso thynnoides + + +14 Naso brachycentron + +15 Zebrasoma scopas + + +16 APOGONIDAE Apogon bandaensis +17 Apogon compressus +18 Apogon exostigma + +

Biospecies Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 30-45

41

Kehadiran

No Famili Spesies St. LhokKetapang

St.Lhok

Mata Ie

St.PulauTuan

19 Apogon apogonides + +20 Archamia fucata + +

21Archamiamacroptera + +

22Cheilodipterusquinquelineatus +

23Cheilodipterusmacrodon +

24 AULOSTOMIDAEAulostomuschinensis + + +

25 BALISTIDAE Odonus niger +26 Sufflamen bursa + + +27 BELONIDAE Tylosurus crocodilus +28 BLENNIIDAE Ecsenius bicolor + +29 CAESIONIDAE Caesio xanthonota + + +30 Pterocaesio tille + + +

31 CARANGIDAECaranxmelampygus + +

32 Caranx ignobilis +33 Caranx sexfasciatus + +34 CENTRISCIDAE Aeoliscus strigatus +35 CHAETODONTIDAE Chaetodon collare + + +

36Chaetodondecussatus + + +

37Chaetodonguttatissimus + + +

38Chaetodoninterruptus + + +

39 Chaetodon kleinii + + +

40Chaetodonlineolatus +

41 Chaetodon meyeri + + +

42Chaetodontriangulum +

43Chaetodontrifascialis + + +

44Chaetodontrifasciatus + + +

45Chaetodonvagabundus + + +

46Chaetodonunimaculatus + +

47Heniochussingularis +

48Heniochuspleurotaenia +

49Heniochusmonoceros + +

Rudi, Assessment of Coral Reef .........

42

Kehadiran

No Famili Spesies St. LhokKetapang

St.Lhok

Mata Ie

St.PulauTuan

50 CIRRHITHIDAECirrhitichthysoxycephalus +

51 Paracirrhites forsteri + + +52 CONGRIDAE Heteroconger hassi +53 EPHIPPIDAE Platax teira + +54 Platax orbicularis +

55 FISTULARIIDAEFistulariacommersonii + + +

56 HAEMULIDAEPlectorhinchusmacrospilus +

57Plectorhinchusvittatus + + +

58 HOLOCENTRIDAEMyripristishexagona +

59 Myripristis violacea + + +60 Myripristis vittata + + +61 Myripristis murdjan +62 KYPHOSIDAE Kyphosus vaigiensis + + +

63 LABRIDAEGomphosuscaeruleus + + +

64Halichoeresrichmondi +

65 Halichoeres vrolikii + +66 Halichoeres chrysus +

67Halichoereshortulanus + + +

68Halichoeresmelanurus +

69 Labroides bicolor + + +

70Labroidesdimidiatus + + +

71Oxycheilinusarenatus +

72Oxycheilinusbimaculatus +

73 Thalassoma lunare + +

74 LETHRINIDAEGnathodentexaureolineatus +

75 Lethrinus harak +

76Monotaxisgrandoculis +

77 LUTJANIDAE Lutjanus fulvus +78 Lutjanus kasmira + + +79 Lutjanus fulviflamma + + +

80Lutjanusquinquelineatus + + +

81 MONACANTHIDAEParaluteresprionurus +

Biospecies Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 30-45

43

Kehadiran

No Famili Spesies St. LhokKetapang

St.Lhok

Mata Ie

St.PulauTuan

82 MUGILIDAECrenimugilcrenilabis +

83 MULLIDAEMulloidichthysvanicolensis + +

84Parupeneusheptacanthus +

85 Parupeneus indicus +

86Parupeneusmacronema + + +

87 Upeneus vittatus + + +

88 MURAENIDAERhinomuraenaquaesita +

89 NEMIPTERIDAE Scolopsis auratus + +90 Scolopsis bilineata + + +91 Scolopsis ciliatus + + +92 OSTRACIIDAE Lactoria cornuta + +93 Ostracion cubicus + + +94 Ostracion nasus +

95 PEMPHERIDAEPempherisvanicolensis + + +

96 PINGUIPEDIDAE Parapercis signata +97 PLOTOSIDAE Plotosus lineatus +98 POMACANTHIDAE Centropyge eibli + + +

99Pomacanthusimperator + +

100 POMACENTRIDAE Abudefduf nottatus +

101Abudefdufvaigiensis + + +

102 Amphiprion clarkii + + +103 Amphiprion ocellaris +

104Amphiprionakallopisos +

105 Chromis dimidiatus + +106 Chromis ternatensis + + +107 Chromis viridis + + +

108Chrysipteraleucopoma + + +

109Chrysipterabrownriggii +

110 Dascyllus aruanus + + +111 Dascyllus carneus + + +

112Dascyllustrimaculatus + +

113Neopomacentrusazysron +

114Neopomacentruscyanomos +

115 Plectroglyphidodon + +

Rudi, Assessment of Coral Reef .........

44

Kehadiran

No Famili Spesies St. LhokKetapang

St.Lhok

Mata Ie

St.PulauTuan

dickii

116Plectroglyphidodonlacrymatus + +

117 Pomacentrus adelus + +

118Pomacentrusamboinensis + +

119Pomacentrusmolluccensis + + +

120 Pomacentrus pavo +

121Pomacentrustrimaculatus + +

122 Stegastes obreptus +123 PRIACANTHIDAE Priacanthus hamrur +124 SCARIDAE Chlorurus sordidus + + +

125Chlororusstrongylocephalus +

126 Scarus ghobban + +127 Scarus niger +128 Scarus tricolor + +129 Scarus schelegeli +130 Scarus frenatus + +131 Scarus scaber + +132 Scarus festivus +133 Scarus prasiognatus +134 SCORPAENIDAE Pterois miles +135 Pterois radiata +136 Pterois antennata +

137Scorpaenopsisoxycephala + +

138 SERRANIDAE Cephalopholis argus + + +

139Cephalopholispolyspila +

140Epinephelusfasciatus + + +

141Epinephelusfuscoguttatus +

142Epinephelusquoyanus + + +

143Epinephelusrivulatus +

144 Epinephelus tauvina +

145Epinephelusspilotoceps +

146Grammistessexlineatus +

147Pseudanthiasevansi +

148 Pseudanthias + +

Biospecies Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 30-45

45

Kehadiran

No Famili Spesies St. LhokKetapang

St.Lhok

Mata Ie

St.PulauTuan

squamipinnis149 SIGANIDAE Siganus fuscescens +150 Siganus guttatus +151 Siganus javus +152 SYNGNATHIDAE Saurida gracilis +

153 SYNODONTIDAESynodusdermatogenys + +

154 Synodus jaculum + + +155 Synodus variegatus +

156 TETRAODONTIDAEArothronnigropunctatus + + +

157Canthigastervalentini +

158 ZANCLIDAE Zanclus cornutus + + +Jumlah Spesies 95 99 112