rumah sakit gigi dan mulut - digilib.its.ac.id · bedah, ginjal, kulit dan kelamin. rumah sakit...
TRANSCRIPT
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
LIZA DEWI 3207 100 092
Dosen Pembimbing : Ir. Erwin Sudarma, MT Dosen Koordinator : Ir. M. Salatoen P, MT
arsitektur fakultas teknik sipil dan perencanaan
TUGAS AKHIR | RA 091381
green dentistry
PENGENALAN OBJEK PENGENALAN OBJEK
Definisi OBJEK Yang termasuk Rumah Sakit Khusus berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 340/MenKes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit
Bab V pasal 23 adalah :
Jenis Rumah Sakit khusus antara lain Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Jantung,
Kanker, Orthopedi, Paru, Jiwa, Kusta, Mata, Ketergantungan Obat, Stroke, Penyakit
Infeksi, Bersalin, Gigi dan Mulut, Rehabilitasi Medik, Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah, Ginjal, Kulit dan Kelamin.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut ini (RSGM), berfungsi secara khusus sebagai klinik yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum seputar
permasalahan gigi dan mulut yang juga menyediakan beraneka perawatan yang
lebih mendalam pada tiap permasalahan gigi dan mulut.
Rumah Sakit Gigi & Mulut (RSGM) yang akan menjadi obyek rancang di
sini bukanlah RSGM yang menyatu dengan kampus atau instansi
tertentu yang menyelenggarakan pendidikan Kedokteran Gigi, namun
RSGM yang dimaksud adalah RSGM NON-PENDIDIKAN yang didirikan
oleh pihak Swasta.
Surabaya adalah kota yang sedang berkembang dimana masyarakatnya telah
lebih peduli kepada kesehatan seperti kesehatan gigi dan mulut. Untuk itu
dibutuhkan suatu wadah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bersifat intensif,
spesifik, lengkap dan terpadu dengan fasilitas penunjang yang memadai.
Latar Belakang Proyek
Penanganan dan perawatan
spesialis gigi dan mulut yang
tersedia dalam fasilitas pelayanan
kesehatan gigi dan mulut ini adalah:
1. Periodonsia
2. Prostodonsia
3. Pedodonsia
4. Ortodonsia
5. Konservasi Gigi
6. Bedah Mulut
7. Penyakit Mulut
Lingkup Kegiatan dan Pelayanan
PASIEN
TENAGA MEDIS KEDOKTERAN GIGI : Dokter Gigi
Dokter Gigi Spesialis
TENAGA KEPERAWATAN :
Perawat Gigi
TENAGA KEFARMASIAN : Apoteker
Asisten apoteker
TENAGA KETEKNISISAN MEDIS : Radiografer
Teknisi Gigi
TENAGA NON KESEHATAN : Administrasi
Kebersihan
Pelaku Kegiatan
Alur Kegiatan
Organisasi Ruang
LOKASI PERANCANGAN LOKASI PERANCANGAN
Peraturan Bangunan :
Fasilitas Kesehatan
KDB : 40 - 50%
KLB : 0,3 – 1,8
Jumlah Lantai : 1 - 4
Luas : ± 3400 m2
Lokasi lahan berada di kota SURABAYA, jalan DHARMA HUSADA INDAH UTARA
Potensi Tapak : 1. Lokasi berdekatan dengan rumah
sakit, seperti: RSU Haji, RS
Pendidikan Universitas Airlangga,
RSUD Dr.Soetomo, RS. Husada
Utama, yang nantinya dapat
dijadikan tempat rujukan.
2. Merupakan daerah dengan
kemungkinan banjir rendah
3. Lokasi tapak dekat dengan pusat
kota.
4. Lokasi cukup strategis dengan
kepadatan lalu lintas sedang dan
kebisingan rendah.
5. Berdekatan dengan perumahan
penduduk.
Kendala Tapak : 1. Letak lahan yang dekat dengan
persimpangan berpotensi
menimbulkan kemacetan di
sekitar akses masuk menuju tapak.
TEMA RANCANGAN TEMA RANCANGAN
praktik dokter gigi dengan pemeliharaan lingkungan.
penerapan ramah lingkungan melalui
pengefisiensian energi
LISTRIK
penghawaan ruangan
Green Dentistry yaitu pendekatan yang menggabungkan praktik dokter gigi
dengan pemeliharaan lingkungan.
pengurangan beban kerja pendingin ruangan
karakter bangunan yang ‘gemuk’, ‘berlapis’, dan ‘dingin’
KONSEP RANCANGAN KONSEP RANCANGAN
Axis massa bangunan tedapat dua
sumbu aksis sebagai panduan
perletakan massa :
1. Garis sejajar dengan garis jalan
2. Garis sejajar dengan jalur
pergerakan matahari
menghadirkan area peresapan air
hujan dan ruang terbuka hijau yang
cukup luas.
GUBAHAN MASSA DAN RUANG LUAR
KONSEP RANCANGAN KONSEP RANCANGAN
BENTUK dan TAMPANG
Sisi utara, timur dan barat menggunakan
secondary screen yang membayangi bukaan
(kaca) untuk mengurangi efek panas dan silau
cahaya matahari.
Warna biru dan hijau mendominasi keseluruhan
tampilan luar bangunan. Warna biru dapat
memberikan kesan dingin dan segar. Warna hijau
dapat memberikan efek kesejukan, kesegaran
dan kenyamanan yang dapat menyeimbangkan
dan menstabilkan energi tubuh.
• Tahap pertama, dua buah balok
ramping sejajar yang
memanjang.
• Tahap kedua, mengalami
penyatuan pada salah satu sisi,
saling terhubung sehingga
menjadi massa yang gemuk.
• Tahap ketiga, antara pertemuan
kedua balok tersebut diberi void
untuk pencahayaan alami.
• Tahap keempat, bangunan
dinaikkan sehingga memiliki kaki
(panggung).