rumusan masalah 3 (1)
DESCRIPTION
rumusanTRANSCRIPT
REFERENSI
file:///C:/Users/WIN%207/Downloads/26-69-1-PB.pdf
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014
RUMUSAN MASALAH NOMOR 3
1. Peran Staf Rekam Medis Berdasarkan Kualifikasi dan Pendidikan Staf dalam
Menghadapi Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi JCI Menurut Undang-undang
Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 pasal 40, disebutkan bahwa:
1. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi
secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali.
2. Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu lembaga
independen baik dari dalam maupun luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku.
3. Lembaga independen yang dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri
2. Menganalisis Kelengkapan Dokumen Standar Kualifikasi dan Pendidikan Staf Apa Saja
yang Terkait Staf Rekam Medis Sesuai Elemen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit
dan Akreditasi JCI Menurut hasil analisis terhadap isi standar akreditasi yang ditetapkan oleh
Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik (2011), Rumah Sakit bisa dikatakan terakreditasi
jika menyediakan dokumen yang dibutuhkan untuk memenuh standar KPS 1, KPS 2, KPS 3,
KPS 4, KPS 5, KPS 6, KPS 7, KPS 9, KPS 16, dan KPS 17. Hal ini sudah memenuhi standar
akreditasi rumah sakit dan standar akreditasi JCI. Proses Kredensial Staf Rekam Medis
Sesuai Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi JCI Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 755 Tahun 2011, kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf
medis untuk menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis (clinical privilege).
Elemen penilaian pada standar akreditasi Kualifikasi dan Pendidikan Staf yang
memuat hal tentang kredensial terdapat pada:
a. Elemen Penilaian 9
1. Dibutuhkan kredensial (antara lain : pendidikan, izin, registrasi) sesuai peraturan
dan kebijakan rumah sakit bagi setiap anggota staf medis fungsional yang disalin
oleh rumah sakit dan disimpan dalam file kepegawaian atau dalam file kredensial
yang terpisah bagi setiap anggota staf medis fungsional.
2. Semua kredensial (antara lain : pendidikan, izin, registrasi) diverifikasi dengan
sumber yang mengeluarkan kredensial sebelum individu tersebut memulai
memberikan pelayanan kepada pasien.
3. Semua kredensial (antara lain : pendidikan, izin, registrasi) terkini dan terupdate
sesuai persyaratan.
b. Elemen Penilaian 15
1. Rumah sakit memiliki standar prosedur untuk mengumpulkan kredensial setiap
staf kesehatan professional lainnya.
2. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan bahwa staf lainnya yang bukan
pegawai rumah sakit tetapi mendampingi dokter memiliki kredensial yang sahih
yang sebanding dengan persyaratan kredensial rumah sakit. Proses kredensial juga
merupakan verifikakasi pendidikan, surat izin, registrasi dengan sumber yang
mengeluarkan kredensial sebelum individu tersebut mulai memberikan pelayanan
kepada pasien.
a. Pendidikan
Kualifikasi dan pendidikan staf rekam medis dimuat dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Perekam Medis. Di dalam pasal 3 berbunyi:
1) Standar kelulusan Diploma tiga sebagai ahli madya Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan;
2) Standar kelulusan Diploma empat sebagai Sarjana Terapan Rekam Medis dan
Informasi Rekam Medis;
3) Standar kelulusan Sarjana sebagai Sarjana Rekam Medis dan Informasi
Rekam Medis;
4) Standar kelulusan Magister sebagai Magister Sarjana Rekam Medis dan
Informasi Rekam. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 pasal 9
menyebutkan bahwa:
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Perekam Medis yang sesuai
dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) atau ayat (2), maka Perekam Medis yang
berada di atas atau di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan
tersebut berdasarkan penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja yang
bersangkutan. Sedangkan pasal 38 menyebutkan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri ini
telah dan masih melaksanakan tugas di bidang pelayanan rekam medis
informasi kesehatan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang,
dapat disesuaikan/ inpassing dalam jabatan fungsional Perekam
MedisAhli, harus memenuhi syarat:
a) Berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau DIV program studi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan/ rekam Medik/ Manajemen Informasi Kesehatan/ Informatika Rekam Medik dan
Kesehatan Masyarakat dengan latar belakang D3RMIK;
b) Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
c) Memiliki Surat Regristasi Perekam Medis yang masih berlaku; dan
d) Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (tahun) terakhir
2. Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/ inpassing dalam jabatan
fungsional Perekam Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
3. Angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hanya berlaku
selama masa penyesuaian/ inpassing.
4. Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan jumlah Pegawai
Negeri Sipil yang akan disesuaikan/ diinpassing sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), maka pelaksanaan penyesuaian/ inpassing harus mempertimbangkan
formasi jabatan Berdasarkan hasil penelitian peneliti melalui wawancara
dengan beberapa responden dan studi dokumentasi terdapat 22 staf rekam
medis yang belum D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Namun,
berdasarkan wawancara triangulasi, 22 staf rekam medis tersebut telah
diusahakan agar bisa memenuhi kualifikasi sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 55 Tahun 2013 dan tuntutan akreditasi.