salatiga history

Upload: kinanthi-s-pangestuningtyas

Post on 23-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Salatiga History

    1/1

    Dulu, kabupaten Semarang termasuk wilayah kesultanan Demak. Daerah ini diperintah oleh seorang Bupati

    bernama Ki Ageng Pandanaran. Beliau seorang Bupati yang ditaati rakyat. Selain berwibawa, beliau juga kaya

    raya.

    Akan tetapi, lama kelamaan beliau makin memperkaya diri sendiri. Beliau tidak lagi mempedulikan rakyatnya.

    Sunan Kalijaga penasehat Sultan Demak, bermaksud mengingatkan sang Bupati. Dengan berpakaian compang-

    camping, beliau menyamar sebagai pedagang rumput. Beliau menawarkan rumput kepada Ki Ageng. Ki Ageng

    mau membeli rumput itu dengan harga murah. Sunan Kalijaga tidak mau memberikannya.

    Akhirnya, Ki Ageng marah dan mengusir Sunan Kalijaga. Sebelum pergi, Sunan Kalijaga berkata bahwa dia

    dapat menunjukkan cara memperoleh kekayaan dengan mudah. Sunan Kalijaga kemudian meminjam cangkul.

    Sunan Kalijaga lalu mencangkul tanah di depan kabupaten. Ki Ageng kaget ketika melihat bongkahan emas

    sebesar kepala kerbau di balik tanah yang di cangkul Sunan Kalijaga. Ki Ageng lalu memerhatikan pedagang

    rumput itu dengan seksama. Setelah tahu siapa sebenarnya, ia pun terkejut. Kemudian, ia minta maa. !a pun

    bersedia dihukum karena kesalahannya. Sunan Kalijaga memaakan Ki Ageng. Sunan Kalijaga berpesan agar Ki

    Ageng kembali memerintah dengan cara yang benar.

    Sejak kejadian itu, hidup Ki Ageng menjadi gelisah. Beliau lalu memutuskan untuk menebus kesalahannya.

    Beliau meninggalkan jabatan Bupati. Beliau ingin mengikuti jejak Sunan Kalijaga menjadi penyiar agama. Beliau

    pun berniat pergi ke gunung "abaikat. Beliau akan mendirikan pesantren disana. #yai Ageng ingin ikut bersama

    Ki Ageng. Ki Ageng memperbolehkan #yai Ageng ikut, tetapi dengan syarat, #yai Ageng tidak boleh membawa

    harta benda.

    Pada waktu yang ditentukan, #yai Ageng belum siap. Beliau masih sibuk. #yai Ageng ternyata mengatur

    perhiasan yang akan dibawanya dalam tongkat bambu. Ki Ageng lalu berangkat duluan. Setelah siap, #yai

    Ageng lalu menyusul. Ditengah jalan, #yai Ageng dihadang tiga perampok yang meminta hartanya. Akhirnya

    semua perhiasan yang dibawa diberikannya kepada perampok.

    #yai Ageng menyusul Ki Ageng. Setelah bertemu, #yai Ageng menceritakan peristiwa yang dialaminya. Ki Ageng

    berkata bahwa kelak, tempat #yai Ageng dirampok akan dinamakan $Salatiga%, berasal dari kata salah dan tiga,

    yaitu tiga orang yang bersalah.