sambungan kabel tipe ciut panas-syamsir abduh

23
SAMBUNGAN KABEL TIPE CIUT PANAS Syamsir Abduh Jurusan Teknik Elektro, FTI-Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No 1 Jakarta, 11440 [email protected] 3.1 Teknologi Ciut Panas Dewasa ini,banyak penerapan teknologi isolasi pada berbagai macam peralatan listrik. Kemajuan ini seiring dengan teknologi pembuatan bahan isolasi tersebut guna memperoleh keandalan serta kemudahan dalam penggunaan dan pemasangannya. Diantaranya, penggunaan teknologi ciut panas, yang merupakan pemasangan bahan isolasi dengan proses penciutan melalui pemanasan pada bahan tersebut guna memperoleh hasil dengan ukuran yang tepat pada alat yang dipasangkan. 3.1.1 Materi Ciut Panas Materi ciut panas pada dasarnya terbuat dari bahan polimer termoplastik yang telah diikat silang dengan menggunakan energi radiasi yang tinggi. Jadi teknologi ciut panas merupakan teknologi yang menerapkan ilmu kimia radiasi terhadap bahan polimer. Materi yang digunakan untuk pembuatan materi ciut panas adalah polimer polyethylene (PE). Hal ini disebabkan karena polimer polyethylene mempunyai sifat semi kristal. PE ini terdiri dari bagian-bagian yang berdekatan ( crytalline) dan bagian- bagian yang renggang/kosong (amophous). 47

Upload: syamsirabduh

Post on 05-Jul-2015

838 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

Dewasa ini,banyak penerapan teknologi isolasi pada berbagai macam peralatan listrik. Kemajuan ini seiring dengan teknologi pembuatan bahan isolasi tersebut guna memperoleh keandalan serta kemudahan dalam penggunaan dan pemasangannya. Diantaranya, penggunaan teknologi ciut panas, yang merupakan pemasangan bahan isolasi dengan proses penciutan melalui pemanasan pada bahan tersebut guna memperoleh hasil dengan ukuran yang tepat pada alat yang dipasangkan.

TRANSCRIPT

Page 1: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

SAMBUNGAN KABEL TIPE CIUT PANAS

Syamsir Abduh

Jurusan Teknik Elektro, FTI-Universitas TrisaktiJl. Kyai Tapa No 1 Jakarta, 11440

[email protected]

3.1 Teknologi Ciut Panas

Dewasa ini,banyak penerapan teknologi isolasi pada berbagai macam peralatan

listrik. Kemajuan ini seiring dengan teknologi pembuatan bahan isolasi tersebut guna

memperoleh keandalan serta kemudahan dalam penggunaan dan pemasangannya.

Diantaranya, penggunaan teknologi ciut panas, yang merupakan pemasangan bahan

isolasi dengan proses penciutan melalui pemanasan pada bahan tersebut guna

memperoleh hasil dengan ukuran yang tepat pada alat yang dipasangkan.

3.1.1 Materi Ciut Panas

Materi ciut panas pada dasarnya terbuat dari bahan polimer termoplastik yang

telah diikat silang dengan menggunakan energi radiasi yang tinggi. Jadi teknologi ciut

panas merupakan teknologi yang menerapkan ilmu kimia radiasi terhadap bahan

polimer.

Materi yang digunakan untuk pembuatan materi ciut panas adalah polimer

polyethylene (PE). Hal ini disebabkan karena polimer polyethylene mempunyai sifat

semi kristal. PE ini terdiri dari bagian-bagian yang berdekatan ( crytalline) dan bagian-

bagian yang renggang/kosong (amophous).

47

Page 2: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Gambar 3.1

Strktur polimer PE dengan titik-titik kristal

Titik-titik hitam yang terlihat pada gambar 3.1 merupakan titik-titik kristal,dimana satu

polimer PE digambarkan seperti benang yang berdekatan dengan benang polimer PE

yang lainnya. Proses pendekatan ini disebabkan karena adanya daya tarik antar molekul.

Dengan adanya titik-titik kristal inilah yang merupakan sumber utama kekuatan pada

bahan termoplastik yang konvensionil, seperti PE. Karena tanpa titik-titik kristal tersebut

bahan termoplastik seperti PE, akan selalu berbentuk cair (meleleh). Tetapi dengan

adanya gaya tarik antara molekul-molekul di titik kristal, maka gugusan molekul tersebut

menjadi kuat dan dapat berbetuk seperti zat padat.

Pada umumnya bahan termoplastik akan melunak serta mencair pada suhu yang

tinggi. Gejala pelunakan dan pencairan PE terjadi pada titik cair kristal (crystalline

melting point) pada PE tersebut, yaitu sekitar 121oC. Pada saat PE dipanaskan,kedudukan

kristal-kristal yang mengatur kekuatan gugusan molekul polimer PE, berangsur-angsur

akan hilang sedikit demi sedikit. Hilangnya titik-titik kristal pada molekul polimer PE

menyebabkan adanya pergeseran antara benang molekul yang satu dengan benang

molekul yang lainnya secara lilin. Karena pada suhu air tersebut,seluruh benang-benang

molekul PE tidak lagi terpegang oleh kristal. Jadi pada suhu 121oC tersebut, PE akan

berubah wujud dari bahan padat menjadi bahan cair namun kental.

48

Page 3: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Bila PE dalam wujud cair ini dihujani dengan radiasi dalam dosis dan energi yang

tinggi, maka akan terjadi suatu reaksi kimia, seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.2

Reaksi Pembentukan XLPE

Pada gambar 3.2 di atas,setelah polimer PE terkena sinar radiasi, maka salah satu atau

beberapa dari molekul karbon dioksida (CH2) pada polimer PE akan kehilangan satu

atom hidrogen (H). Hilangnya satu atom hidrogen pada molekul CH2 mengakibatkan

ikatan polimer PE menjadi tidak stabil. Sehingga molekul CH2 yang kehilangan satu atom

H tersebut akan mencari pasangan baru, yaitu sesama molekul CH2 yang kehilangan satu

atom H yang lainnya. Ikatan antara dua molekul ini dinamakan ikat silang (cross-link).

Dengan adanya ikat silang pada polimer PE, maka polimer ini dikenal dengan nama

polyethylene ikat silang (XLPE), dan dalam keadaan dingin titik-titik kristal bermunculan

kembali sehingga struktur XLPE seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

49

Page 4: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Gambar 3.3

Struktur Polimer XLPE

Gejala ikat silang yang dialami PE, menciptakan suatu jaringan benang molekul

polimer PE yang kuat dalam bentuk tiga dimensi. Karena sambungan ikat silang ini jauh

lebih kuat dari sambungan kristal, maka bila XLPE dipanaskan di atas suhu cair kristal

(121oC), tidak akan meleleh dan mencair sehingga bentuknya tetap. Daya tahan terhadap

suhu panas ini, disebabkan karena pada suhu tersebut gugusan tersebut. Jadi pada suhu di

atas 121oC, sambungan-sambungan antara molekul hanya akan ditunjang oleh

sambungan ikat silang, karena pada suhu tersebut ikatan-ikatan sudah hilang/menguap.

Dilain pihak, bahan plastik XLPE tidak lagi meleleh, mencair atau menetes,

namun bahan tersebut akan melunak (seperti karet ) sehingga dapat dengan mudah di

bentuk menjadi bahan plastik yang berguna. Pada gambar di bawah ini ,akan di jelaskan

suatu proses pemuaian dan pembentukan bahan plastik XLPE menjadi materi ciut panas,

guna memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam peralatan listrik.

50

Page 5: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3.4

Proses pembentukan materi ciut panas

Gambar 3.4(a) menggambarkan polimer PE yang sudah mengalami proses ikat silang

(cross link) menjadi XLPE, dalam keadaan dingin. Kemudian XLPE tersebut dipanaskan

pada suhu di atas 121oC.dalam proses pemanasan ini, titik-titik kristal secara perlahan-

lahan akan menghilang dan tinggal hanya sambungan ikat silangnya saja, sehingga

molekul polimer XLPE menjadi kenyal seperti karet tetapi tetap tidak akan mencair,

seperti yang terlihat pada gambar 3.4(b). Lalu dilakukan proses pemuain/pemelaran dan

pembentukan pada XLPE yang telah kenyal tersebut. (gambar 3.4(c). Setelah dilakukan

proses pemelaran dan pembentukan, lalu dilakukan proses pendinginan. Dalam proses

pendinginan, titik-titik kristal bermunculan kembali dan perlahan-lahan polimer XLPE

yang kenyal menjadi kaku dan dingin, seperti yang terlihat pada gambar 3.4(d). oleh

karena bermunculan kembali titik-titik kristal tersebut,yang mempertahankan polimer

XLPE tetap dalam bentuk pemelaran walaupun dilakukan proses pendinginan.

51

Page 6: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Selama suhu sekitarnya dijaga agar tidak melebihi suhu cair kristal (121oC), maka

polimer XLPE yang sudah dibentuk ini dapat disimpan untuk selama-lamanya. Jadi

materi ciut panas ini tidak memiliki batas waktu atau batas suhu penyimpanan gudang.

Apabila polimer XLPE dalam bentuk muai dan dingin (seperti gambar 3.4(d)

dipanaskan kembali, maka proses tersebut di atas akan terulang mengikuti langkah-

langkah 3.4(d), dan 3.4(c) dan seterusnya kembali ke urutan semula. Gejala seperti

XLPE yang dapat berubah-ubah bentuknya sampai kembali ke bentuk semula dengan

kemampuan polimer termoplastik ikat silangnya, dikenal dengan nama gejala ”Ingatan

Elastis”

3.1.2 Penerapan Materi Ciut Panas pada Aplikasi Praktis

Penerapan materi ciut panas sebagai bahan isolasi pada peralatan listrik baru

dapat dilaksanakan setelah materi ciut panas tersebut di bentuk sesuai dengan peralatan

listrik yang dipasangkan. Hal ini disebabkan karena peralatan listrik mempunyai fungsi

dan ukuran yang berbeda. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, polimer

yang telah diradiasikan (XLPE) dipanaskan pada suhu di atas 121oC sehingga menjadi

elastis dan mudah dibentuk guna memenuhi keperluan di atas. Melalui proses tekanan

,polimer yang sudah menjadi elastis tadi dirubah bentuknya sesuai dengan keperluan

(misalnya : dibuat supaya diameter selongsongnya membesar), sehingga sambungan-

sambungan ikat silang pada molekul-molekul polimer tersebut memuai. Kemudian bahan

polimer yang telah dimuaikan tersebut, didinginkan dan menjadi padat dalam bentuk

muai yang diinginkan seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

52

Page 7: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Gambar 3.5

Proses pembuatan selongsong ciut panas

Biasanya dalam pembuatan materi/isolasi ciut panas ini, disertai dengan bahan

perekatan yang dilapisi pada bagian dalam bahan isolasi ciut panas. Bahan perekat ini

dibuat secara khusus agar dapat menyekat air, mencegah pengkarata dan menambah

kekuatan pegang isolasi ciut panas dengan peralatan listrikyang di pasangkan.

Bahan perekat yang di pra-lapis (pre-coated) pada isolasi ciut panas, dirancang

agar dapat meleleh dan mencair pada suhu di atas 121oC. Suhu tersebut merupakan titik

cair kristal pada materi ciut panas, yang sekaligus merupakan suhu penciutan isolasi ciut

panas. Karena selubung isolasi ciut panas yang sedang menciut membawa tekanan ciut

yang cukup besar (jejak ingatan elastis), maka perekat yang cair akan mengisi semua

celah-celah dan rongga-rongga yang kosong pada permukaan rekat. Sewaktu selubung

ciut panas selesai menciut dan mengalami proses pendinginan, maka perekat cairakan

membeku menjadi zat padat yang melekat dengan kuat serta kedap air.

53

Page 8: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

3.1.3 Langkah-langkah Pemasangan Sambungan Kabel Tipe Ciut Panas

1. Pasang konektor menghubungkan penghantar kedua ujung kabel. Pres dengan alat pengepres hidraulik (crimping tool). Bersihkan tonjolan logam tajam yang timbul akibat pengepresan.Gambar 3.6 (a)

2. Lilitkan pita mastic kuning panjang, mengisi celah-celah antara konektor dan isolasi, sampai diameter pengisi celah sama dengan diameter isolasi inti kabel. Lilitkan juga pita mastik kuning panjang menutupi konektor mulai dari 5mm di atas isolasi sebelah kiri sampai 5 mm diatas isolasi sebelah kanan. Pelilitan dilakukan sambil ditarik sehingga lebar mastic kuning menjadi kurang lebih 50%, dan menjadi tipis sehingga lilitannya halus. Tumpang tindih lilitan sekitar 50%. Gambar 3.6 (b)

3. Lilitkan pita mastic kuning pendek pada ujung screen semikonduktip, 10mm menutupi screen semikonduktip dan 10mmm menutupi isolasi. Lilitkan pula pada ujung screen tembaga , 10mm menutupi screen tembaha dan 10mm menutupi screen semikonduktip. Pelilitan pita mastic kuning pendek ini dilakukan sambil ditarik hingga lebarnya menjadi 50% dan menjadi lebih tipis, sehingga lilitannya halus.

Gambar 3.6 (c ).

4. Oleskan sedikit minyak silicon pada permukaan isolasi kemudian ratakan dengan tangan yang bersih. Gambar 3.6 (d).

5. Geser kedudukan selongsong pengendali stress (hitam), sampai simetris terhadap konektor. Panasi mulai dari bagian tengah secara merata sampai selongsong tersebut menciut seluruhnya.Gambar 3.6(e).

6. Lilitkan satu kali lilitan pita mastic merah pada ujung-ujung pengendali stress (hitam) yang sudah diciutkan .Gambar 3.6 (f).

7. Geser selongsongan isolasi (merah) hingga menutupi selongsongan pengendali stress yang sudah dipasang sebelumnya, kemudian ciutkan secara merata mulai dari bagian tengahnya, selanjutnya sampai ke bagian ujung-ujungnya. Gambar 3.6 (g)

8. Lilitkan satu kali pita mastic merah pada ujung-ujunng selongsong isolasi (merah) yang sudah diciutkan. Gambar 3.6(h)

54

Page 9: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

9. Geser selongsong isolasi berlapis screesn (merah dan hitam) hingga menutupi selongsong isolasi (merah) yang sudah diciutkan sebelumnya. Ciutkan mulai dari tengah, berangsur-angsur secara merata sampai ke kedua ujungnya. Gambar 3.6(i)

10. Solderkan pita anyaman tembaga berlapis timah putih pada screen tembaga masing-masing inti kabel, sehingga screen tembaga inti-inti kabel A dan B terhubung. Bila pita ini terlalu panjang, boleh dipotong sesuai dengan kebutuhan. Gambar 3.6 (j)

11. Lilitkan jaring screen tembaga berlapis timah menutupi pita anyaman tembaga berikut selongsong-selongsong yang sudah diciutkan tadi, dengan tumpang tindih pelilitan 50%.

Gambar 3.6(k)

12. Lilitkan pita masuk merah menutupi ujung armo : kabel, sebagian menutupi selubung luar dan sebagian menutupi selubung dalam.

13. Pasang armor (susunan pita baja pelindung mekanis ) menutupi selubung kabel, dengan lapisan alumuniumnya di sebelah dalam. Ujung-ujungnya harus tumpang tindih dengan armor kabel. Ikat ujungnya dengan klem pengikat armor. Lilitkan pita (PVC) kain katun pada klem pengikat armor dan dua titik di tengah armor sehingga bentuk sambungan rapih (streamline). Tutup ujung-ujung armor (sekitar 40mm) dengan pita mastic merah. Gambar 3.6(l).

14. Buang plastik pelindung perekat di bagian dalam lembaran selongsong luar pelindung keseluruhan sambungan. Gambar 4.6(m )

15. Pasang lembaran selongsong luar melingkupi seluuruh sambungan. Katupkan lembaran ini dengan menggunakan klip penyambung rel. (seluruhnya ada 2 buah klip). Gambar 3.6(n)

16. Ciutkan selongsong luar penutup keseluruhan sambungan, penciutan ini dimulai dengan pemanasan bagian tengah selongsong dan diteruskan secara merata sampai ke kedua ujungnya. Gambar 3.6(o).

17. Biarkan sambungan mendingin sendiri sampai sama dengan temperatur sekitarnya, dan baru setelah itu boleh digerak-gerakkan. Gambar 3.6 (p).

55

Page 10: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Gambar 3.6 Langkah-langkah Penyambungan Kabel Tipe Ciut Panas

56

5mm 5mmArah pengepresan

Page 11: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

(a).Pemasangan Konektor (b). Pengujian Pita Mastik

(c). Pelilitan Pita Mastik (d). Pengolesan Minyak Silikon

(e). Penggeseran Kedudukan (f).Pelilitan pita mastik merah

selongsong pengendali stress pada ujung-ujung selongsong

(hitam) isolasi

57

ScreenSemikonduktip

Isolasi

Mastik Kuning

Screen Tembaga

10 10 10 10

Page 12: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

(g). Penggeseran selongsong isolasi (h).Pelilitan pita mastik merah pada (Merah) ujung-ujung selongsong isolasi

(merah).

Gambar 3.6 Langkah-langkah Penyambungan Kabel Tipe Ciut Panas

3.1.4 Sambungan Transisi (Hetero Joint )

Sebelum pemasangan sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap komponen-komponen yang diperlukan dalam sambungan transisi (tipe IJKA 15-/240-SOD), antara lain :

58

Page 13: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Tabel 3.1. Komponen-komponen sambungan transisi tipe IJKA 150/240 SOD

No. Nama Komponen Jumlah

1Selongsong pencegah rembesan minyak

(bening) 3 buah2 Selongsong konduktif (hitam) 3 buah3 Pita mastik kuning panjang 9 buah4 Celana kabel konduktif 1 buah5 Konektor 3 buah6 Pita mastik kuning pendek 6 buah7 Pita perekat (merah) 7 buah8 Minyak Silikon 3 sachet9 Selongsong pengendali stress (hitam) 3 buah

10 Selongsong isolasi (merah) 3 buah

11Selongsong isolasi berlapis screen

(merah/hitam) 3 buah12 Pita anyaman tembaga lapis timah 3 buah13 Jaring screen tembaga lapis timah 3 buah14 Armor pelindung kabel 1 lembar15 Klem pengikat armor 2 buah16 Kawat pengikat screen tembaga 2 gulung Kawat pengikat armor 2 buah

17 Pita kain katun 1 rol

18Selongsong luar pelindung keseluruhan

sambungan 1 lembar19 Rel penjepit selongsong luar 3 buah20 Klip penyambung rel 2 buah21 Cairan pembersih (TCE) + lap 1 set22 Ampelas 2 buah23 Timah Solder 1 gulung

59

Page 14: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

3.1.5 Persiapan Kabel untuk Sambungan Tipe IJKA 150/240 – SOD

Dikarenakan penyambungan transisi menyambungkan antara dua jenis kabel yang berbeda, maka persiapan kabel untuk penyambungan juga terbagi dua.

a. Persiapan Kabel Plastik (XLPE) :

1. Atur kedudukan kedua ujung kabel (kabel XLPE dan kabel PILC) sehingga sejajar, dengan tumpang tindih sekitar 150mm, buat tanda / garis di tengah-tengah bagian tumpang tindih, dan potong kedua ujung kabel di titik tersebut. Gambar 3.7(a).

2. Kupas selubung luar kabel A (XLPE) sepanjang 900mm diukur dari ujung kabel. Gambar 3.7(b).

3. Potong armor kabel A sepanjang 50mm dari ujung kupasan selubung luar kemudian ikat ujungnya dengan kawat pengikat armor. Gambar 3.7(c).

60

Page 15: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

4. Kupas selubung dalam kabel A sepanjang 20 mm dari ujung armor, hati-hati jangan sampai melukai atau merusak screen tembaga. Buang bahan pengisi (filler) yang ada di antara inti kabel. Gambar 3.7(d).

5. Potong dan kupas screen tembaga pada masing-masing inti kabel A sepanjang 210mm dari ujung kabel, lalu ikat ujungnya dengan kawat pengikat screen tembaga. Ujung potongan harus rata, tidak boleh tajam/ bergerigi. Gambar 3.7(e).

6. Potong dan kupas screen semikonduktip sepanjang 30mm dari ujung screen tembaga. Ujung potongan harus rata dan pada saat pemotongan, isolasi tidak boleh terluka atau tergores. Gambar 3.7 (f).

7. Kupas ujung isolasi masing-masing inti kabel A sepanjang setengah panjang konektor ditambah maksimum 5 mm. Gambar 3.7(g).

61

Page 16: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

(a). Penggeseran selongsong isolasi (b).penyolderan pita anyaman tembagaBerlapis screen (merah & hitam) berlapis timah putih pada screen.

© pelilitan jarring screen tembaga (d).pemasangan armor menutupi selubung kabel

dengan lapisanAlumunium.

(e).Pembuangan plastik pelindung (f).Pemasangan lembaran selongsongPerekat di bagian lembaran selongsong luar melingkupi seluruh sambunganluar

62

RelPlastik Pelindung

Klip penyambung

Raychem

Page 17: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

(g). penciutan selongsong luar (h). dibiarkan sambungan

mendingin Keseluruhan sambungan

sendiri sampai sama dengan

temperatur sekitarnya

3.1.6 Menghitung Luas Konektor

Persamaan 3.1 digunakan untuk menghitung luas konektor

C=( ) x 100 (3.1)

Luas awal adalah luas konektor dan luas penghantar kabel, sebelum dilakukan pengepresan.

Luas awal = Luas Konektor + Luas Penghantar Kabel

= x (D12 - Dd2) + n x x D2

= x [ D12 – Dd2 + (n x D2)] (3.2)

Dimana: D1 = Diameter luar konektor sebelum dipres (mm) Dd = Diameter dalam konektor sebelum dipres (mm) N = Jumlah penghantar kompak kabel D = Diameter setiap penghantar kompak (mm)

Luas akhir adalah luas konektor beserta penghantar kabel setelah dilakukan pengepresan. Pengepresan dilakukan dengan menggunakan dies yang berbentuk heksagonal, dimana luas permukaan heksagonal tersebut adalah luas akhir pengepresan:

Luas Akhir = Ds2 Sin (3.3)

63

Page 18: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Dimana Ds = Ukuran dies pengepresan (mm)

Gambar 3.8Ukuran dies konektor setelah dipres

Dari persamaan (3.2) dan (3.3), maka persamaan (3.4) menjadi :

C = { 1 - } x 100 (3.4)

Dimana: C= Konstanta pengerutan konduktor kabel setelah dipres, yang besarnya tergantung dari jenis materi penghantarC>15% (Untuk penghantar kompak, alumunium)C>10% (Untuk penghantar kompak, tembaga) Sebagai contoh:

Gambar 3.9Konektor tipe 150/240 mm²

Konektor yang dipakai pada sambungan ciut panas berukuran 240 mm², mempunyai diameter luar 25 mm dan diameter dalam 16,5 mm. Digunakan untuk menyambung penghantar kompak NA2XSEFGbY. Jika dilihat dari karakteristik mekanikalnya, kabel tersebut memiliki harga n=34 dan D=3,14 mm, maka berapa ukuran dies konektor yang sesuai.Oleh karena kabel NA2XSEFGbY, berpenhantar kompak dan terbuat ari alumunium,

maka konstanta C diambil sebesar 16%.

64

Page 19: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

C= { } x 100

16%= { } x 100

0,16=(

=0,84

Ds²x0,866=459,552Ds²=530,66Ds=23,03

Maka konektor tersebut mempunyai dies sebesar 23,03 mm.

3.1.7 Intruksi Umum Penyambungan

Pada saat pemasangan sambungan ciut panas, para penyambung/jointer harus memperhatikan intruksi-intruksi di bawah ini sebelum melakukan proses penciutan pada bagian-bagian sambungan yang terbuat dari bahan ciut panas:

1. Gunakan gas LPG, propane atau butane sebagai bahan bakar, jangan menggunakan minyak tanah

2. Atur alat pembakar (brander) untuk mendapatkan api yang berwarna biru dengan ujung api yang berwarna kuning, hindarkan penggunaan api biru yang runcing pada brender.

3. Brender diarahkan menuju arah penciutan.

4. Api harus disapukan secara merata untuk menghindari pemusatan panas.

5. Bersihkan minyak yang mungkin menempel pada permukaan yang akan tertutup perekat.

6. Selongsong-selongsong yang disuplai tidak boleh dipotong (dikurangi).

7. Penciutan selongsong dimulai dari bagian tengah, selanjutnya menuju tepi-tepi selongsong. Hal ini dilakukan guna mencegahterperangkapnya udara di dalam selongsong.

65

Page 20: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

8. Penciutan selongsong harus merata di sekeliling tempat penciutan dimulai, kemudian barulah penciutan diteruskan melaju ke tempat berikutnya.

9. Selongsong yang diciutkan harus rata tidak boleh berkerut.

3.1.8 Sambungan Sejenis (Straight Joint)

Sebelum melakukan pemasangan, para jointer sebaiknya melakukan pemeriksaan visual terhadap komponen-komponen yang diperlukan dalam penyambungan antara dua kabel yang sejenis (tipe IJKA 150/240-SO). Komponen-komponen tersebut antara lain:

Tabel 3.2 Komponen-komponen sambungan tipe IJKA 150/240-SONo Nama Komponen Jumlah

1 Konektor 3 buah2 Pita mastik kuning panjang 6 buah3 Pita mastik kuning pendek 12 buah4 Minyak silikon 3 sachet5 Pita mastik merah 12 buah6 Selongsong pengendali stress (hitam) 3 buah7 Selongsong isolasi (merah) 3 buah8 Selongsong isolasi barlapis screen (merah/hitam) 3 buah9 Pita anyaman tembaga lapis timah 3 buah

10 Jaring screen tembaga lapis timah 3 buah

11 Selongsong luar pelindung keseluruhan sambungan 1 lembar

12 Kawat pengikat screen tembaga 2 gulung Kawat pengikat armor 1 gulung

13 Pita ampelas 2 buah14 Timah solder 1 gulung15 cairan pembersih (TCE) + lap 1 set16 Armor (susunan pita baja) pelindung mekanis 1 lembar17 Klem pengikat armor 2 buah18 Pita kain katun 1 rol19 Rel penjepit selongsong luar 3 buah20 Klip penyambung rel 2 buah

a. Persiapan kabel untuk Sambungan Tipe IJKA 150/240-SO (XLPE-XLPE)1. Atur kedudukan dua ujung kabel yang akan disambung hingga sejajar, dengan tumpang

tindih sekitar 150 mm, buat tanda (garis) di tengah-tengah bagian yang tumpang tindih seperti gambar 3.10(a), dan potong kedua ujung kabel di titik tersebut.

2. Kupas selubung luar ujung kabel A sepanjang 900 mm. Gambar 3.10 (b)

66

Page 21: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

3. Kupas selubung luar ujung kabel B sepanjang 600 mm. Gambar 3.10(c )

4. Potong dan kupas armor kabel A dan B sepanjang 50 mm dari kupasan selubung kabel, seperti gambar 3.10(d). Ikat ujungnya dengan kawat pengikat armor.

5. Kupas selubung dalam kabel A dan B sepanjang 20 mm dari ujung armor, seperti gambar 3.10(e). Pengupasan dilakukan secara hati-hati, jangan sampai melukai atau merusak screen tembaga.

6. Buang bahan pengisi (filter) yang ada di antara inti kabel.

7. Potong dan kupas screen tembaga masing-masing inti kabel A dan B sepanjang 210 mm dari ujung kabel. Gambar 3.10 (f). Tepi potongan harus rata dan tidak tajam (bergerigi).

8. Ikat tepi screen tembaga dengan kawat tembaga yang disediakan.

9. Potong dan kupas screen semikonduktip sepanjang 30 mm dari ujung screen tembaga. Gambar 3.10(g). Ujung potongan screen semikonduktip harus rata, dan perhatikan alat pemotong agar tidak menggores atau melukai permukaan isolasi pada saat pemotongan.

10. Kupas ujung-ujung isolasi masing-masing inti kabel A dan B sepanjang setengah panjang konektor ditambah maksimum 5 mm. Gambar 3.10 (h).

11. Tempat berturut-turut selongsong pengendali stress (hitam), selongsong isolasi (merah), selongsong isolasi berlapis screen (merah dan hitam) pada masing-masing inti kabel A (kabel yang kupasan luarnya lebih panjang).

Atur kedua ujung kabel hingga sejajar

Kupas selubung luar kabel A

67

Page 22: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Kupas selubung luar kabel B

Kupas armor kabel A dan B

Kupas selubung dalam kabel A dan B

Kupas screen tembaga masing-masing inti kabel A dan B

Potong dan kupas screen semikonduktip

Kupas ujung-ujung isolasi masing-masing inti kabel A dan B

Gambar 3.10Persiapan kabel untuk penyambungan tipe IJKA 150/240-SO (XLPE-XLPE)

Jika dilihat secara keseluruhan, maka konstruksi persiapan kabel adalah seperti gambar di bawah ini:

68

Page 23: Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh

Gambar 3.11Konstruksi persiapan kabel untuk sambungan tipe IJKA 150/240-SO secara

keseluruhan

69