sap kemoterapi

22
SATUAN ACARA PENYULUHAN KEMOTERAPI DAN PERAWATANNYA DI RUMAH Di Ruang 25 RSU Dr. Saiful Anwar Malang Oleh: TIM PKRS

Upload: dian-agustin

Post on 02-Jan-2016

166 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Kemoterapi

SATUAN ACARA PENYULUHANKEMOTERAPI DAN PERAWATANNYA DI

RUMAH

Di Ruang 25 RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh:

TIM PKRS

MALANG

Page 2: SAP Kemoterapi

2012SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEMOTERAPI DAN PERAWATANNYA DI RUMAH

Di Ruang 25 RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh:

Ika Choiriyah Lusiati 0810720037Yulinda Dwi Cahyaningtyas 0810723017

JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 3: SAP Kemoterapi

MALANG2012

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHANKEMOTERAPI DAN PERAWATANNYA DI RUMAHdi RUANG 25 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Tanggal 9 November 2012

Oleh:

Ika Choiriyah Lusiati 0810720037Yulinda Dwi Cahyaningtyas 0810723017

Mengetahui,

Pembimbing Lahan

( )

Page 4: SAP Kemoterapi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kemoterapi

Pokok Bahasan : Kemoterapi dan perawatannya di rumah

Sasaran : Keluarga pasien rawat inap ruang 25

Tempat : Ruang 25

Waktu : Jumat, 9 November 2012

Alokasi waktu : 25 menit (09.00 – 09.25 WIB)

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Media : Poster

A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu

memahami tentang kemoterapi dan cara perawatan klien di rumah

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan penyuluhan, keluarga mampu untuk:

a. Memahami pengertian kemoterapi

b. Memahami tujuan dan manfaat kemoterapi

c. Memahami indikasi kemoterapi.

d. Memahami kontra indikasi kemoterapi

e. Memahami efek samping kemoterapi

f. Memahami perawatan pasien kemoterapi

B. Subpokok Bahasan

a. Pengertian kemoterapi

b. Tujuan dan manfaat kemoterapi

c. Indikasi kemoterapi.

d. Kontra indikasi kemoterapi

e. Efek samping kemoterapi

f. Perawatan pasien kemoterapi

Page 5: SAP Kemoterapi

C. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan

Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Media

Pembukaan

(3 menit)

Salam pembuka

Menjelaskan maksud dan tu-

juan penyuluhan.

Memberi pertanyaan perihal

yang akan disampaikan

Memperhatikan

mendengarkan dan

menjawab pertanyaan

Ceramah

dan tanya

jawab

Penyajian

(10 menit )

Menyampaikan materi :

Menjelaskan pengertian

kemoterapi

Menjelaskan tujuan dan

manfaat kemoterapi

Menjelaskan indikasi ke-

moterapi.

Menjelaskan kon-

traindikasi kemoterapi

Menjelaskan efek samp-

ing kemoterapi

Menjelaskan perawatan

pasien kemoterapi

Memperhatikan dan

mendengarkan

keterangan

Ceramah

menggu-

nakan

banner

Tanya Jawab

(8 menit)

Memberikan kesempatan

untuk bertanya hal yang

belum dimengerti

Mengajukan per-

tanyaan pada penyaji

Penutup

( 4 menit)

Memberikan kesimpulan

bertanya pada Audien

Mengevaluasi hasil

penyuluhan

Salam penutup

Memperhatikan,

mendengarkan, dan

menjawab salam.

Ceramah

dan

Tanya

jawab

Page 6: SAP Kemoterapi

D. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1. Pengajar mempersiapkan metode, media yang akan dipakai

2. Peserta dan pemateri datang tepat waktu dan pada tempat yang

telah ditentukan

3. Acara dimulai dan berakhir tepat waktu

b. Evaluasi Proses

1. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir

2. Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan kembali:

Pengertian kemoterapi

Tujuan dan manfaat kemoterapi

Indikasi kemoterapi.

Kontra indikasi kemoterapi

Efek samping kemoterapi

Perawatan pasien kemoterapi

3. Peserta mengajukan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan

benar

4. Peserta mengikuti acara dengan antusias.

c. Evaluasi Hasil

Penyuluhan dikatakan berhasil jika :

A. Lebih dari 75% peserta didik mampu menjawab pertanyaan dari

penyuluh

E. Materi (terlampir)

F. Daftar Pustaka

Joyce., 1993, Nursing Management of Symptoms Associated with Chemo-therapy, 3rd edition, Profesional Service by Farmitalio Carlo Erba.

Brunner and Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGCRumah kanker. 2010. Kemoterapi, Kawan atau Lawan?

http://rumahkanker.com/pengobatan/medis/19-kemoterapi-kawan-atau-lawan

The Medical News. 2010. Jenis Kemoterapi. http://www.news-medical.net/health/Chemotherapy-Types-%28Indonesian%29.aspx.

Page 7: SAP Kemoterapi

MATERI PENYULUHAN

Kemoterapi dan Perawatannya Di Rumah

A. Pengertian Kemoterapi

Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan

memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker atau

menghambat proliferasi sel-sel kanker dan diberikan secara sistematik. Obat

anti kanker yang artinya penghambat kerja sel. Untuk kemoterapi bisa

digunakan satu jenis sitostika. Pada sejarah awal penggunaan kemoterapi

digunakan satu jenis sitostika, namun dalam perkembangannya kini

umumnya dipergunakan kombinasi sitostika atau disebut regimen

kemoterapi, dalam usaha untuk mendapatkan hasiat lebih besar

Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini

bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi,

semakin aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi maka semakin peka

terhadap sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya semakin

lambat proliferasinya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut

Kemoresisten. Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :

1. Obat golongan Alkylating agent, platinum Compounds, dan Antibiotik

Anthrasiklin obat golongsn ini bekerja dengan mengikat DNA di inti sel,

sehingga sel-sel tersebut tidak dapat melakukan replikasi.

2. Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti

sel, yang berakibat menghambat sintesis DNA.

3. Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes

bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi

hambatan mitosis sel.

4. Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan

menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis

DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.

Obat kemoterapi diberikan dengan melalui berbagai cara,

diantaranya yaitu:

a) Intra Vena (IV)

Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV

pelan-pelan sekitar 2 menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 – 120

menit, atau dengan continous drip sekitar 24 jam dengan infusion pump

agar lebih akurat tetesannya.

Page 8: SAP Kemoterapi

b) Intra Tekal (IT)

Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor

dalam cairan otak (liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.

c) Radiosensitizer,

yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk

memperkuat efek radiasi, jenis obat untuk kemoterapi ini antara lain

Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere, Hydrea.

d) Oral

Pemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran®, Alkeran®,

Myleran®, Natulan®, Puri-netol®, Hydrea®, Tegafur®, Xeloda®,

Gleevec®.

e) Subkutan dan Intramuskular

Pemberian subkutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-

Asparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok anafilaksis.

Pemberian per IM juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian

Bleomycin.

f) Topikal

g) Intra Arterial

h) Intraperitoneal/Intrapleural

Intraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang

banyak pada kanker ganas intra-abdomen, antara lain Cisplastin.

Pemberian intrapleural yaitu diberikan ke dalam cavum pleuralis untuk

memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk

menghentikan produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak ,

contohnya Bleocin.

B. Tujuan dan Manfaat Kemoterapi

Kemoterapi bertujuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan

membunuh sel kanker. Sedamgkan manfaat kemoterapi antara lain:

a. Pengobatan

Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu

jenis kemoterapi atau beberapa jenis kemoterapi.

b. Kontrol

Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan

kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.

Page 9: SAP Kemoterapi

c. Mengurangi gejala

Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka kemoterap

yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada

penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih

baik serta memperkecil ukurran kanker pada daerah yang diserang.

C. Indikasi

1. Untuk penyembuhan kanker

Hanya beberapa jenis kanker yang disembuhkan oleh kemoterapi seperti

akut limfoblastik leukemia, burkit limfoma, wilm tumor pada anak-anak,

choriokarsinoma.

2. Memperpanjang hidup dan remisi

Kanker yang sensitive terhadap kemoterapi walaupun penyakit progresif

seperti akut myeloblatik leukemia limfoma maligna stadium III atau IV,

myeloma, metastase melanoma maligna atau kanker mamma, kolon,

ovarium, testis.

3. Memperpanjang intervensi bebas kanker

Walaupun kanker kelihatan masih local setelah operasi atau radioterapi

seperti limfoma stadium III, melanoma maligna, kanker mamma, kolon,

ovarium. Pengobatan perlu waktu cukup lama dan dosis tinggi dengan

interval yang panjang untuk memberikan kesempatan jaringan normal

pulih diantara pengobatan

4. Menghentikan progesi kanker

Progresi penyakit ditujukan secara subyektif seperti anoreksia,

penurunan berat badan, nyeri tulang atau terdapat kelainan obyektif

seperti penurunan fungsi-fungsi organ dapat diberikan sitostatik asalkan

kemungkinan keberhasilan 25% atau lebih,misalnya pada metastase

kanker mamma, kolon.

5. Paliatif simtom

Pada kanker yang terdapat pada tempat-tempat yang tidak cocok untuk

radiasi dapat diberikan sitostatik walaupun obat itu tidak member respon

yang baik sebagai terapi sistemik, misalnya dapat diberikan instalasi

sitostatik, intrapleural, injeksi intratumoral dengan thiotepa dan

sebagainya

Page 10: SAP Kemoterapi

6. Mengecilkan volume kanker

Mengecilkan tumor pra bedah atau pra radioterapi seperti pemberian

bleomycin untuk kanker mulut, saluran nafas bagian atas atau pemberian

alkylator dengan kombinasinya pada limfoma stadium II

7. Menghilangkan gejala para neoplasma

Pada metastase kanker yang memberikan sindroma para neoplasma,

misalnya pemberian kortikosteroid pada anemia hemolitik, fibrinolisis,

dermatomyositis, neuropati perifer, degenerasi cerebelair, pemberian

androgen pada kaheksia, anoreksia atau pemberian mithamycin pada

hiperkalsemia.

D. Kontraindikasi Kemoterapi

Kontra indikasi absolute :

a) Penyakit stadium terminal

b) Hamil trimester pertama, kecuali akan digugurkan

c) Septicemia

d) Koma

Kontra indiaksi relative :

a) Usia lanjut, terutama untuk tumor yang tumbuhnya lambat dan sensi-

tivitasnya rendah

b) Status penampilan yang sangat jelek

c) Ada gangguan fungsi organ vital yang berat seperti hati, ginjal, jan-

tung, sumsum tulang dan sebagainya

d) Dementia

e) Penderita tidak dapat mengunjungi rumah sakit secara teratur

f) Penderita tidak kooperatif

g) Tumor resisten terhadap obat

h) Tidak ada fasilitas penunjang yang memadai

E. Efek Samping Kemoterapi

Depresi sumsum tulang

Sumsum tulang merupakan cairan yang berada di bagian dalam

tulang, yang berfungsi memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah

putih dan trombosit. Sumsum tulang sangat sensitif terhadap efek dari

kemoterapi. Penurunan sel-sel darah tidak akan terjadi pada awal

Page 11: SAP Kemoterapi

kemoterapi, karena kemoterapi tidak menghancurkan darah yang berada

di aliran darah tepi tetapi darah yang baru saja diproduksi oleh sumsum

tulang.

Masing-masing sel darah mempunyai masa hidup yang berbeda-

beda. Netrofil yang merupakan bagian dari sel darah putih yang berfungsi

sebagai pertahanan tubuh mempunyai umur 6 jam, sedangkan trombosit

mempunyai umur 10 hari, dan sel darah merah mempunyai umur yang

terpanjang yaitu 120 hari. Sehingga netrofil akan turun lebih cepat

dibandingkan sel darah merah yaitu satu sampai dua minggu sedangkan

sel darah merah sekitar 4 minggu.

Menurut National Cancer Institute USA, keadaan yang perlu

diperhatikan yaitu Neutropenia dimana jumlah netrofil di bawah 1000 sel

per meter kubik-jika dibawah 500 sel per meter kubik disebut severe

neutropenia-. Hal ini disebabkan oleh karena tubuh jadi mudah terkena

infeksi. Gejala yang sering menyertai neutropenia antara lain panas, nyeri

tenggorok, batuk, pilek, sesak, nyeri saat buang air kecil, phlebitis.

Demam merupakan gejala yang paling sering muncul sebagai akibat dari

infeksi pada keadaan neutropenia yang biasa dikenal dengan demam

neutropenia yang perlu perhatian dan penanganan khusus. Dalam

keadaan ini biasanya kemoterapi akan ditunda kemudian diberikan

antibiotik, anti jamur, anti virus dan obat perangsang pertumbuhan

netrofil.

Perdarahan sebagai akibat dari kekurangan trombosit pada

pengobatan kemoterapi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.

Lennan menyebutkan bahwa kadar trombosit kurang dari 20.000 akan

berpatensi signifikan menimbulkan perdarahan spontan apabila

kemoterapi dilanjutkan. Untuk meningkatkan kadar trombosit diperlukan

tranfusi trombosit concentrate, selain tranfusi dapat juga diberikan

oprelvelkin untuk merangsang pembentukan trombosit.

Anemia merupakan keadaan lain yang juga harus diperhatikan,

kadar hemoglobin dibawah 12 g/dl atau hematokrit kurang dari 37 %

merupakan definisi dari anemia. Dalam keadaan yang berat transfusi sel

darah merah diperlukan untuk mengatasi kegawatan, tindakan lain yaitu

dengan memberikan erithropoetin untuk mempercepat pembentukan

darah merah.

Page 12: SAP Kemoterapi

Pada beberapa pusat pendidikan dan protokol kemoterapi

menerapkan syarat profil hematologi yang aman untuk menerima

kemoterapi. Kadar hemoglobin minimal 10 g/dl, hitung leukosit diatas

2000 dan atau jumlah neutropil absolut diatas 1000 serta hitung trombosit

diatas 50.000 dipandang aman untuk pemberian kemoterapi. Persyaratan

profil hematologi ini berbeda di setiap pusat pendidikan atau protokol

kemoterapi.

Mual dan muntah

Efek samping yang juga sering timbul pada pengggunaan

kemoterapi adalah mual dan muntah. Ada beberapa penjelasan

mengenai munculnya muntah oleh karena efek samping kemoterapi.

Pertama oleh karena teriritasinya mukosa usus halus sehingga akan

merangsang saraf-saraf tertentu yang akan mengaktifasi vomiting center

dan chemoreseptor trigger zone di otak. Kedua area di otak ini juga dapat

diaktifasi oleh karena obstruksi saluran cerna, peradangan, perlambatan

pengosongan lambung yang kesemuanya dapat disebabkan oleh

kemoterapi.

Penangulangan mual dan muntah yang disebabkan oleh karena

efek samping kemoterapi antara lain dengan pemberian anti mual dan

muntah seperti ondansentron yang termasuk golongan penghambat

serotonin. Selain pemberian preparat anti mual dan anti muntah dapat

juga diberikan ekstrak jahe, akupuntur, akupresure dan terapi relaksasi.

Kerontokan rambut

Kemoterapi akan menyebabkan kerusakan pada folikel rambut

sehingga rambut akan mudah patah dan rontok. Kerontokan rambut ini

secara klinis tidak membahayakan, akan tetapi dapat mengganggu aspek

sosial dan psikologis dari penderita kanker. Kerontokan rambut ini tidak

bersifat permanen sehingga apabila kemoterapi dihentikan maka rambut

akan tumbuh kembali. Penggunaan kompres dingin di kepala untuk

pencegahan kerontokan rambut masih menjadi kontroversi.

Kerusakan epitel mukosa saluran pencernaan

Epitel mukosa saluran pencernaan merupakan sel normal tubuh

yang sering menerima dampak kemoterapi oleh karena sel epitel mukosa

saluran pencernaan membelah dengan cepat. Manifestasi klinis dari

rusaknya sel epitel mukosa saluran cerna dapat berupa stomatitis, ulcer,

Page 13: SAP Kemoterapi

diare dan kolitis.

Stomatitis merupakan salah satu efek samping kemoterapi yang

sering timbul akibat kemoterapi. Hal ini disebabkan oleh karena rusaknya

mukosa akibat dari pemberian kemoterapi. Biasanya stomatitis muncul

setelah dua sampai dengan empat minggu setelah kemoterapi, dan akan

sembuh sempurna setelah kemoterapi dihentikan.

Kerusakan mukosa juga akan menimbulkan gejala diare. Hal yang

perlu diperhatikan adalah gejala dehidrasi dan ketidakseimbangan

elektrolit yang terjadi akibat diare. Kolitis dan ulcer merupakan perlukaan

pada lambung dan usus akibat lesi pada sel epitel.

Gangguan jantung, hati dan ginjal

Beberapa kemoterapi meyebabkan gangguan pada otot pada otot

jantung. Hal ini dapat menyebabkan terjadi kegagalan pompa jantung.

Untuk menghindari efek fatal dari gangguan jantung sebelum kemoterapi

dimulai biasanya dilakukan pemeriksaan untuk menilai fungsi jantung

seperti EKG, CK, CKMB, dan Ekokardiografi.

Pemecahan sebagian jenis obat kemoterapi terjadi di hati, dan

sebagian lagi terjadi di ginjal, namun disayangkan kemoterapi juga

merusak hati dan ginjal. Namun seperti efek samping yang lainnya, hal ini

hanya bersifat sementara. Apabila obat kemoterapi dihentikan maka

fungsi jantung, hati dan ginjal akan kembali normal. Pemeriksaan

penunjang ureum dan kreatinin harus rutin dilakukan untuk memantau

fungsi ginjal. Peningkatan ureum diatas 50 mg/dl dan kreatinin diatas 1

mg/dl harus diwaspadai bila akan memberikan kemoterapi. Untuk

pemantauan fungsi hati dilakukan pemeriksaan enzim SGOT dan SGPT,

apabila terjadi peningkatan diatas 3-4 kali lipat dari kadar normal perlu

dilakukan penyesuaian dosis atau bahkan penghentian kemoterapi.

Fatique

Fatique adalah perasaan lelah atau kurang energi. Penyebab dan

mekanisme pastinya sampai saat ini belum diketahui. Namun demikian

fatique hampir selalu timbul pada setiap penderita yang menjalani

kemoterapi. Fatique akibat efek samping kemoterapi berbeda dengan

kondisi fatique sehari-hari yang biasanya hilang setelah istirahat. Fatique

akibat kemoterapi biasanya muncul tiba-tiba dan tidak hilang atau

berkurang dengan istirahat.

Page 14: SAP Kemoterapi

Gejala fatique berbeda pada setiap individu dan sangat subyektif,

tergantung juga pada jenis obat dan dosis obat kemoterapi yang

digunakan. Dapat berlangsung dalam waktu seminggu atau bahkan

sampai sebulan, tetapi biasanya berkurang sesuai sel kanker yang

respon terhadap kemoterapi yang dilakukan.

F. Perawatan Pasien Kemoterapi

ANOREKSIA

Penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan kepada

pasien cara mengatur makanan:

a) Kebutuhan karbohidrat, sebagai sumber energi harus dikonsumsi

secara teratur, bisa diperoleh dari tepung, sereal, pasta dan roti,

tetapi hindari yang terlalu manis seperti permen dan kue-kue basah.

b) Kebutuhan protein, penting karena banyak mengandung vitamin dan

mineral. Bisa dengan mengkonsumsi suplemen nutrisi seperti ensure,

sustacal, resource, bisa juga dengan osmolit, isocal, isosource. Untuk

menambah masukan protein bisa juga dengan makan telur rebus,

daging, yoghurt.

PERUBAHAN INDRA PENGECAP

a) Hindari makanan yang pahit

b) Makanan lunak berprotein ( susu, ikan,ayam )

c) Pertahankan rasa manis

d) Konsumsi makanan tambahan

e) Lakukan tes pengecapan

f) Karbohidrat pada pasien yang tidak suka manis

g) Gunakan tambahan bumbu

STOMATITIS DAN ESOFAGITIS

Untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya stomatitis dan esofagitis :

a) Melakukan pemeriksaan gigi 14 hari sebelum kemoterapi pertama

b) Gosok gigi 30 menit setelah makan dan sebelum tidur, gunakan sikat

gigi yang lembut, gunakan air hangat untuk kumuran pertama

kemudian bilas dengan air dingin. Kemudian letakkan sikat gigi di

tempat yang kering.

c) Gunakan pasta gigi berflouride atau yang mengandung baking soda.

d) Jaga bibir tidak kering

Page 15: SAP Kemoterapi

e) Minum air 3 l perhari, kecuali merupakan kontra indikasi.

f) Hindari rokok dan alcohol

g) Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu

banyak mengandung zat kimia.

h) Kontrol gigi setelah selesai semua sesi kemoterapi.

MUAL DAN MUNTAH

Untuk mencegah atau meminimalkan mual dan muntah :

a) Makan makanan yang dingin atau yang disajikan dengan suhu

ruangan karena makanan panas meningkatkan sensasi mual.

b) Minum segelas jus apel, lemon, gelatin, teh atau cola untuk

meredakan mual.

c) Hindari makanan yang terlalu manis, berlemak dan telalu pedas.

d) Hindari makan dan minum 1-2 jam sebelum dan setelah kemoterapi.

e) Gunakan teknik distraksi ( musik,radio,televisi )

f) Gunakan untuk tidur saat terasa mual

KONSTIPASI

a) Sediakan waktu untuk BAB secara teratur

b) Minum jus buah atau makan buah setelah waktu makan

c) Minum air hangat

d) Minum 3l air kecuali merupakan kontraindikasi

e) Usahakan agar diet yang dikonsumsi mengandung serat

f) Hindari produk yang banyak mengandung tepung

g) Tingkatkan aktivitas fisik

DIARE

a) Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti : sereal, roti dari

tepung, kacang, biji-bijian, coklat, buah segar atau yang dikeringkan,

jus buah (pisang, avocado, apel dan anggur diperbolehkan), sayur

mentah, makanan yang banyak mengandung gas, makanan dan

minuman yang mengandung kafein.

b) Gunakan untuk beristirahat.

c) Minum 3 l perhari kecuali merupakan kontraindikasi.

d) Makan sedikit tapi sering.

e) Hindari makanan yang terlalu panas atau dingin.

f) Hindari susu atau produk susu

Page 16: SAP Kemoterapi

ALOPECIA

Penanganan untuk meminimalkan alopecia adalah :

a) Gunakan sampho bubuk atau yang lembut, sampho dengan bahan

dasar protein, diikuti dengan penggunaan minyak rambut atau

kondisioner setiap 3-5 hari.

b) Minimalkan penggunaan hair dryer, jika memang diperlukan gunakan

dengan panas rendah.

c) Hentikan penggunaan mesin dengan listrik seperti alat pelurus

rambut. Selain itu hentikan pula penggunaan roll rambut, bandana

yang menekan rambut, hair spray, semir rambut karena akan

menyebabkan kerapuhan rambut.

d) Hindari menggosok rambut dan menyisir rambut terlalu keras.

e) Hindari manipulasi rambut yang berlebihan seperti mengikatnya ekor

kuda.

f) Gunakan bantal yang lembut