SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. MATA KULIAH 2. KODE MATA KULIAH 3. WAKTU PERTEMUAN 4. PERTEMUAN KE 5. INDIKATOR PENCAPAIAN 6. MATERI POKOK 3 x 60 menit = 180 menit 1 (satu) Mahasiswa dapat menyebutkan kembali dan memahami konsep Sosiologi Kesehatan dan relevansinya dengan Program studi Sosiologi Pengertian konsep Sosiologi Kesehatan, memberikan batasan pengertian tertang kesehatan dalam konteks Bio, Psiko, Sosio dan budaya, dan relevansinya gengan studi Sosiologi Mempelajari dan memahami konsep Sosiologi kesehatan berkenaan dengan konsep kesehatan dari perspertif Biomedis maupun dari perspektif kebudayaan (biobudaya), penerapan konsep tersebut dalam kehidupan masyarakat. SOSIOLOGI KESEHATAN

7. PENGALAMAN BELAJAR

TAHAPAN (1) Pembukaan

KEGIATAN DOSEN (2) Memberikan ulasan umum tentang Sosiologi Keseha tan, relevansinya dengan studi Sosiologi dan membuat kontrak kerja

KEGIATAN MHS (3)

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN (4)

Melihat, mendengarkan Silabus, SAP, rencana dan penjelasan serta menca- jadwal studi, textbook, tutat yang dianggap perlu gas terstruktur, diktat, slide presentasi Idem

Penyajian

Mengulas tentang pentingMelihat, mendengarNya Sosiologi Kesehatan kan penjelasan, serta bagi mahasiswa Prodi Sosio- mencatat. logi dan menjelaskan ttg. konsep-konsep medis dari perspektif kebudayaan, serta menjelaskan tetang program kesehatan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.

Penutup

Merangkum atau konklusi Uraian tentang konsep-konsep, teori-teori kesehatan dlm. perspektif kebudayaan

Menyimak, mengajukan pertanyaan, dan pendapat dalam diskusi, serta menyusun laporan kegiatan

Idem

Post-test

Ujian tertulis, ujian lisan, melakukan pendekatan lapangan (pada masyarakat tertentu), evaluasi terhadap proses belajar, membuat resume atau karya tulis.

Referensi

Traditional Societies and Technological Change : Foster, George M (1973); Deseases, Ecology and Human Behavior : Brown and Inhorn (1990); Culture Deseases and Healing : David Landy (1995); Man Health ang Nursing : A Kleinman(1986); Explanatory Models : F Dunn (1986); Model Alternatif Perilaku Kesehatan : F Dunn, terjemahan Kalangie (1996).

Dosen : Drs. I Gst. Putu Sudiarna, Ma

Tanda tangan

PengertianMata kuliah ini membicarakan tentang teori-teori maupun pandangan-pandangan konseptual yang berkembang dan digunakan dalam penelitian Ilmu-ilmu Sosial Kesehatan masa kini, serta dalam desiplin ilmu lainya. Penjabaran teori-teori dan konsep-konsep dapat bersifat efistimologi, maupun dikemas kedalam kasus-kasus tertentu, yang menekankan pada perspekif BIOBUDAYA. Biobudaya dimaksud merupakan pendekatan kesehatan dari pandangan budaya masyarakat : merupakan kajian lintas budaya mengenai kepercayaan dan praktek-praktek kesehatan pribumi sampai konstruksi budaya biomerdis. Walaupun secara umum perspektif biobudaya memberikan penekanan pada konsep kebudayaan Ideasionalisme, namun Perilaku merupakan konskuensi logis dan manunggal tak terpisahkan dari kebudayaan, dan ketunggalan ini dikenal sebagai system Sosiobudaya. Perilaku kesehatan seseorang senantiasa terkait dengan pengetahuan, kepercayaan, nilai dalam lingkungan sosialnya, berkenaan dengan Sistem dan teori penyakit, etiologi dan atribusi penyakit, system perawatan dan pencegahan penyakit. Dalam konteks Deseases dan Illness, dapat saja seseorang memperlihatkan perilaku psikologis disamping perilaku budaya dalam kaitanya dengan gangguan sakit dikenal dengan istilah Peran Sakit.

BIOMEDIS

SISTEM TEORI PENYAKIT

SISTEM PERAWATAN KESEHATAN

BIOBUDAYA

NATURALISTIK

PERSONALISTIK

System teori penyakit

system perawatan kesehatan

sistem teori penyakit

system perawatan kesehatan

PERSPEKTIF BIOMEDIS

struktur tubuh kepribadian aksi dan perilaku

pandangan terhadap Pasien adalah benda Yang harus direparasi dengan melepas segala atributnya (premis budaya barat) pasien adalah orang Dengan berbagai atri butnya, ada koordina Si dan kolaborasi da perawatan kesehatan (premis budaya local)

PERSPEKTIF BIOBUDAYA

body Spirit Soul

Keanekaragaman persepsi sehat-sakit, eteologi penyakit, system dan teori penyakit serta perawatan kesehatan antarkomunitas pada dasarnya ditentukan oleh nilai, norma pengetahuan dan kepercayaan, namun kebudayaan dapat pula menjelaskan kaitanya dengan gejala-gejala social, seperti proses interaksi social, hubungan dan jasringan social dalam menentukan sumber perawatan kesehatan : seperti perawatan rumahtangga (folk sector), perawatan kedukunan (popular sector), ataupun perawatan biomedis (professional sector).