sap terapi aktivitas bermain

5
SAP Terapi Aktivitas Bermain (TAB) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Mata ajar : keperawatan anak Sub.topik : Terapi bermain pada anak sakit Sasaran : anak toddler Hari/Tanggal : Waktu : Pukul 10:00-10:45 WIB Tempat : Ruang RSUD Kardinah Tegal Permainan : membedakan warna berdasarkan gambar, melempar bola 1. Latar belakang Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermaian akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak (2006).Ketika masa anak sudah memasuki masa todler anak selalu membutuhkan kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-macam alat permainan, jika orang tua tidak selektif dan kurang memahami fungsinya maka alat permainan yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat permaianan hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan

Upload: akhdan-ziyad-al-arifin

Post on 02-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kep ANAK

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Terapi Aktivitas Bermain

SAP Terapi Aktivitas Bermain (TAB)SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata ajar : keperawatan anak

Sub.topik : Terapi bermain pada anak sakit

Sasaran : anak toddler

Hari/Tanggal :

Waktu : Pukul 10:00-10:45 WIB

Tempat : Ruang RSUD Kardinah Tegal

Permainan :  membedakan warna berdasarkan gambar, melempar bola

1.     Latar belakang

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan,

tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu

banyak bermaian akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang

bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar

pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak (2006).Ketika masa anak sudah memasuki masa

todler anak selalu membutuhkan kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu

permainan. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang

banyak dijual macam-macam alat permainan, jika orang tua tidak selektif dan kurang memahami

fungsinya maka alat permainan yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat permaianan

hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang

perkembangan anak dengan optimal. Dalam kondisi sakitpun aktivitas bermaian tetap perlu

dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi anak.Ruangan yang digunakan adalah di

ruangan terapi bermaian Rumah Sakit Blambangan Banyuwangi. Dimana di ruang tersebut

terdapat alat-alat bermain yang disesuaikan dengan usia anak. Terapi bermaian ini bertujun untuk

mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif dan

merupakan suatu aktifitas yang memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan kognitif

dan afektif.

Page 2: SAP Terapi Aktivitas Bermain

2.     Tujuan umum

Setelah mengikuti program bermain diharapkan anak dapat bersosialisasi dan dapat

mengekspresikan perasaannya selama di rawat di rumah sakit,Untuk melanjutkan tumbuh

kembang anak dan meminimalkan hospitalisasi pada anak.

3.     Tujuan khusus

Setelah dilakukan program bermain selama 45 menit,diharapkan:

A.    Segi kognitif

Anak mampu mengikuti instruksi yang diberikan

B.     Segi motorik

Anak mampu membedakan warna gambar sesuai dengan benar

Anak mampu melempar bola dengan benar

C.     Segi sensorik

1.      peserta dapat membedakan 1 dari 3 warna gambar dengan benar

2.      peserta dapat melempar bola ke keranjang.

4.     Kriteria hasil

Secara verbal anak mengatakan senag dapat mengikuti aktivitas bermain bersama yang telah

dilaksanakan,Anak keluar dari ruangan bermain dengan wajah ceria dan menceritakan

pengalamannya pada orang tua,Anak termotivasi untuk bermain lagi,Anak tidak merasa cemas

selama dirawat di Rumah Sakit.

5.     Pengorganisasian

Leader          :

Co.leader      :

Fasilitator     :

Observer       :

Page 3: SAP Terapi Aktivitas Bermain

6.     Kriteria peserta

1.Peserta adalah anak toddler usia 1-3 tahun yang dirawat di Rumah Sakit

2.Jumlah peserta 4 orang

3.Anak yang kooperatif

7.     Kegiatan

NO WAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN ANAK1 Pukul 10:00-10:05

Fase orientasi Ucapkan salam teraupetik Perkenalan anggota

kelompok Perkenalan nama masing-

masing anak Menjelaskan tema bermain

dan tujuan bermain

Menjawab salam Mendengar dengan

antusias Memperkenalkan diri

dengan antusias  Anak memahami tujuan

bermain

2 Pukul 10:05-10:35Fase kerja

Memulai permainan  Memberikan pendidikan

kesehatan cara mencuci tangan dengan benar

Anak tertarik dengan permainan

Anak dapat mengikuti permainan dengan antusias

 Anak memperhatikan dengan antusias

3 Pukul 10:35-10:45Fase terminasi

Membahas manfaat dan kesimpulan permainan

Menentukan pemenang  Salam penutup

Anak mendengarkan Anak terlihat antusias

dan gembira  Anak menjawab salam

Page 4: SAP Terapi Aktivitas Bermain

8.     Evaluasi

a.     Evaluasi struktur

1)      Media yang digunakan berupa macam-macam warna kertas,buku gambar,bola,dll

2)      Tempat yang disediakan untuk bermain telah disediakan

3)      SAP telah dibuat

4)      Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan dan dosen dalam mempersiapkan terapi

5)      Telah melakukan kontrak waktu terapi bermain dengan  CI ruangan.

b.    Evaluasi proses

Terapi bermain berlangsung selama 45 menit dan diikuti oleh anak-anak berusia 1-3 tahun

c.      Evaluasi hasil

         Dari 4 anak 80% anak mengikuti instruksi yang diberikan         Dari 4 anak 65% anak mampu membedakan warna berdasarkan gambar dengan benar         Dari 4 anak 65% anak mampu melempar bola ke dalam keranjang dengan baik.