sap terapi bermain 3
TRANSCRIPT
SAP Terapi Bermain
A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan, perawatan, dan
lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga
merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas
serta intelektual. Oleh karEna itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh kembang anak.
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk membantu anak
mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan dan ketakutan terhadap sesuatu
yang tidak menyenangkan baginya. Bermain pada masa pra sekolah adalah kegiatan serius, yang
merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak.
Hampir sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Elizabeth B Hurlock,
1999).
Anak-anak dapat merasakan tekanan (stress) pada saat sebelum hospitalisasi, selama
hospitalisasi, bahkan setelah hospitalisasi, karena tidak dapat melakukan kebiasaannya bermain
bersama teman-temannnya, lingkungan dan orang-orang yang asing baginya serta perawatan
dengan berbagai prosedur yang harus dijalaninya terutama bagi anak yang baru pertama kali di
rawat menjadi sumber utama stress dan kecemasan / ketakutan (Carson, dkk, 1992).
Hospitalisasi merupakan masalah yang dapat menyebabkan terjadinya kecemasan bagi anak.
Dengan demikian berarti menambah permasalahan baru yang bila tidak ditanggulangi akan
menghambat pelaksanaan terapi di rumah sakit.
Pemberian terapi bermain ini dapat menunjang tumbuh kembang anak dengan baik. Pada
kenyataannya tidak semua anak dapat melewati masa kanak-kanaknya dengan baik, ada sebagian
yang dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan kesehatan. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kami melakukan terapi bermain di rumah sakit khususnya
di ruang perawatan anak, sehingga diharapkan asuhan keperawatan dapat menunjang proses
penyembuhan dan dapat menunjang tumbuh kembang anak selama di Rumah Sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah diberikan terapi bermain, diharapkan kreativitas anak-anak berkembang baik dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi
2. Tujuan khususSetelah mengikuti terapi bermain, 90% anak-anak diharapkan mampu :
a. Memilih gambar dan mencocokannya sesuai bentuk dan warna
b. Mengoleskan lem pada balik gambar yang telah dipotong
c. Menentukan dan menempel gambar pada tempat yang telah ditentukan.
C. JENIS PERMAINAN
Mencocokan gambar sesuai dengan tempatnya.
D. MEDIA
1. Buku bergambar
2. Lem
3. Potongan kertas yang berbentuk binatang
E. METODE
Metode yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Demonstrasi
F. PESERTA
Anak berusia toddler yang berada dibangsal Flamboyan,kamar 8 RSUD Sukoharjo dengan kriteria :
1. Tidak bedrest total
2. Tidak kejang
3. Tidak panas/ bebas demam
4. Bersedia mengikuti permainan/ terapi
G. SETTING PESERTA
Keterangan :
☺ = Leader
☻ = Co Leader
Õ = Anak-anak
= Fasilitator
☼ = Observer
H. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat : Ruang perawatan anak, R.Flamboyan.RSUD Sukoharjo
Hari/Tgl : , Mei 2012
Pukul : 11.00 – 11.35WIB
I. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Irawan D
2. Co Leader : Luciana Winda
3. Fasilitator : Aryn wahyu
Woro W
Eny S
4. Observer : Aziz Nur F
J. RENCANA PELAKSANAAN
NO Kegiatan Waktu Subyek Terapi
1 Persiapan
a. Menyiapkan ruangan.
b. Menyiapkan alat-alat.
c. Menyiapkan anak dan keluarga
10 menit Ruangan,alat,anak dan
keluarga siap
2 Proses :
Membuka proses terapi bermain
dengan mengucap kan salam,
memperkenalkan diri.
Menjelaskan pada anak dan keluarga
tentang tujuan dan manfaat bermain,
menjelaskan cara permainan.
Mengajak anak bermain .
Mengevaluasi respon anak dan
keluarga.
2 menit
5 menit
10 menit
3 menit
Menjawab salam,
Memperkenalkan diri,
Memperhatikan
Bermain bersama
dengan antusias dan
mengungkapkan
perasaannya
3 Penutup (1 menit).
Menyimpulkan, mengucapkan salam
5 menit Memperhatikan dan
menawab salam
K. KRETERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Media yang digunakan berupa macam-macam kertas berbentuk binatang ,buku gambar
b. Tempat yang disediakan untuk bermain telah disediakan
c. SAP telah dibuat
d. Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan dan dosen dalam mempersiapkan terapi
e. Telah melakukan kontrak waktu terapi bermain dengan CI ruangan Flamboyan
2. Evaluasi proses
Terapi bermain berlangsung selama 35 menit dan diikuti oleh anak-anak berusia toddler
3. Evaluasi hasil
1. 80 % anak mengikuti instruksi yang diberikan
2. 75% anak mampu memcocokkan gambar sesuai tempatnya dengan benar
3. 50% anak mampu menempel kertas berbentuk buah sesuai gambar
L. DAFTAR HADIR
Anak yang akan dilakukan terapi bermain semua berada dalam satu ruangan
M. DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
nssulantyskep.blogspot.com/2011/.../proposal-bermain-pada-anak.ht...
http://cahpaidi.blogspot.com/2012/06/sap-terapi-bermain.html