sap terapi bermain 3

7
SAP Terapi Bermain A. LATAR BELAKANG Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan, perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas serta intelektual. Oleh karEna itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh kembang anak. Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Bermain pada masa pra sekolah adalah kegiatan serius, yang merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak. Hampir sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Elizabeth B Hurlock, 1999). Anak-anak dapat merasakan tekanan (stress) pada saat sebelum hospitalisasi, selama hospitalisasi, bahkan setelah hospitalisasi, karena tidak dapat melakukan kebiasaannya bermain bersama teman-temannnya, lingkungan dan orang-orang yang asing baginya serta perawatan dengan berbagai prosedur yang harus dijalaninya terutama bagi anak yang baru pertama kali di rawat menjadi sumber utama stress dan kecemasan / ketakutan (Carson, dkk, 1992). Hospitalisasi merupakan masalah yang dapat menyebabkan terjadinya kecemasan bagi anak. Dengan demikian berarti menambah

Upload: sukma397

Post on 09-Aug-2015

132 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Terapi Bermain 3

SAP Terapi Bermain

A.    LATAR BELAKANG

Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan, perawatan, dan

lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga

merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas

serta intelektual. Oleh karEna itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh kembang anak.

      Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk membantu anak

mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan dan ketakutan terhadap sesuatu

yang tidak menyenangkan baginya. Bermain pada masa pra sekolah adalah kegiatan serius, yang

merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak.

Hampir sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Elizabeth B Hurlock,

1999).

      Anak-anak dapat merasakan tekanan (stress) pada saat sebelum hospitalisasi, selama

hospitalisasi, bahkan setelah hospitalisasi, karena tidak dapat melakukan kebiasaannya bermain

bersama teman-temannnya, lingkungan dan orang-orang yang asing baginya serta perawatan

dengan berbagai prosedur yang harus dijalaninya terutama bagi anak yang baru pertama kali di

rawat menjadi sumber utama stress dan kecemasan / ketakutan (Carson, dkk, 1992).

      Hospitalisasi merupakan masalah yang dapat menyebabkan terjadinya kecemasan bagi anak.

Dengan demikian berarti menambah permasalahan baru yang bila tidak ditanggulangi akan

menghambat pelaksanaan terapi di rumah sakit.

      Pemberian terapi bermain ini dapat menunjang tumbuh kembang anak dengan baik. Pada

kenyataannya tidak semua anak dapat melewati masa kanak-kanaknya dengan baik, ada sebagian

yang dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan kesehatan. Dengan

memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kami melakukan terapi bermain di rumah sakit khususnya

di ruang perawatan anak, sehingga diharapkan asuhan keperawatan dapat menunjang proses

penyembuhan dan dapat menunjang tumbuh kembang anak selama di Rumah Sakit.

B.     TUJUAN

1. Tujuan umum

Page 2: SAP Terapi Bermain 3

Setelah diberikan terapi bermain, diharapkan kreativitas anak-anak berkembang baik dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi

2.       Tujuan khususSetelah mengikuti terapi bermain,  90% anak-anak diharapkan mampu :

a.       Memilih  gambar dan mencocokannya sesuai bentuk dan warna

b.      Mengoleskan lem pada balik gambar yang telah dipotong

c.       Menentukan dan menempel gambar pada tempat yang telah ditentukan.

C.    JENIS PERMAINAN

Mencocokan gambar sesuai dengan tempatnya.

D.    MEDIA

1. Buku bergambar

2. Lem

3. Potongan kertas yang berbentuk binatang

E.     METODE

Metode yang digunakan adalah :

1.      Ceramah

2.      Demonstrasi

F.      PESERTA

      Anak berusia toddler yang berada dibangsal Flamboyan,kamar 8 RSUD Sukoharjo dengan kriteria :

1.      Tidak bedrest total

2.      Tidak kejang

3.      Tidak panas/ bebas demam

4.      Bersedia mengikuti permainan/ terapi

Page 3: SAP Terapi Bermain 3

G.    SETTING PESERTA

 

            Keterangan :

            ☺   =   Leader

            ☻   =   Co Leader

            Õ    =  Anak-anak

                =   Fasilitator

            ☼   =   Observer

H.    Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat      :   Ruang perawatan anak, R.Flamboyan.RSUD Sukoharjo

Hari/Tgl     :   ,  Mei 2012

Pukul        :   11.00 – 11.35WIB

I.       PENGORGANISASIAN

1.      Leader             : Irawan D

2.      Co Leader       : Luciana Winda

3.      Fasilitator        : Aryn wahyu

                          Woro W

                          Eny S

Page 4: SAP Terapi Bermain 3

4.      Observer          : Aziz Nur F

 

J.      RENCANA PELAKSANAAN

NO Kegiatan Waktu Subyek Terapi

1 Persiapan

a.    Menyiapkan ruangan.

b.   Menyiapkan alat-alat.

c.    Menyiapkan anak dan keluarga

10 menit Ruangan,alat,anak dan

keluarga siap

2 Proses :

       Membuka proses terapi bermain

dengan mengucap kan salam,

memperkenalkan diri.

       Menjelaskan pada anak dan keluarga

tentang tujuan dan manfaat bermain,

menjelaskan cara permainan.

       Mengajak anak bermain .

       Mengevaluasi respon anak dan

keluarga.

2 menit

5 menit

10 menit

3 menit

Menjawab salam,

Memperkenalkan diri,

Memperhatikan

Bermain bersama

dengan antusias dan

mengungkapkan

perasaannya

3 Penutup (1 menit).

Menyimpulkan, mengucapkan salam

5 menit Memperhatikan dan

menawab salam

Page 5: SAP Terapi Bermain 3

K.    KRETERIA EVALUASI

1.      Evaluasi struktur

a.       Media yang digunakan berupa macam-macam kertas berbentuk binatang ,buku gambar

b.      Tempat yang disediakan untuk bermain telah disediakan

c.       SAP telah dibuat

d.      Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan dan dosen dalam mempersiapkan terapi

e.       Telah melakukan kontrak waktu terapi bermain dengan  CI ruangan Flamboyan

2.      Evaluasi proses

Terapi bermain berlangsung selama 35 menit dan diikuti oleh anak-anak berusia toddler

3.      Evaluasi hasil

1.      80 % anak mengikuti instruksi yang diberikan

2.      75%  anak mampu memcocokkan gambar sesuai tempatnya dengan benar

3.      50%  anak mampu menempel kertas berbentuk buah sesuai gambar

L.     DAFTAR HADIR

Anak yang akan dilakukan terapi bermain semua berada dalam satu ruangan

M.   DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga

nssulantyskep.blogspot.com/2011/.../proposal-bermain-pada-anak.ht...

http://cahpaidi.blogspot.com/2012/06/sap-terapi-bermain.html