sap terapi bermain ruang anak rs. a. yani metro

Upload: chapuy-desta

Post on 16-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

SAP Terapi Bermain RUANG ANAK RS. A. YANI METRO

TRANSCRIPT

at ChapuyDesta

SATUAN ACARA PENYULUHANTERAPI BERMAIN

Program Pendidikan Profesi Keperawatan (Ners) Universitas MalahayatiTugas Kelompok Stase Keperawatan Anak

OLEH :

Juli Darmawan, S.Kep13350015

Liskanaria, S.Kep13350016

M.Desta .P, S.Kep13350017

M.Ryan Andika. P, S.Kep13350018

Dorkas Sriwijayatmi, S.Kep1335001

Eka Yuliani, S.Kep1335001

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN NERSUNIVERSITAS MALAHAYATIBANDAR LAMPUNG2014

SAP TERAPI BERMAINPADA ANAK DI RUANG ANAK RSUD. JEND A. YANI

Pokok Bahasan: Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah SakitSub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia PrasekolahTujuan: Mengoptimalkan tingkat perkembangan anakTempat: Ruang Anak RSUD Jendral Ahmad Yani.Waktu: Sabtu, 26 april 2014 selama 55 menit (09.00 s.d 09.45 WIB).Sasaran: Anak usia PrasekolahMetode : 1. Ceramah 2. Bermain bersamaMedia : 1. LCD 2. Pengeras Suara 3. Laptop

Pembagian tugas kelompok :

Leader: Intan Purnama Sari, S.KepCo.leader: M. Desta Palisthin, S.Kep Fasilitator: M. Ryan Andika Pratama, S.Kep Observer : Eka Yuliani, S.Kep Dwi Lucyda Santi, S.Kep

BABPENDAHULUAN

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial.Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya. Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMSetelah mendapatkan terapi bermain selama 55 menit, anak diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :1. Bisa merasa tenang selama dirawat.2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat4. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal5. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi.6. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat7. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit

FUNGSI BERMAIN BAGI ANAK 1. Perkembangan sensori motorik,2. Perkembangan intelektual / kognitif,3. Mengembangkan kreativitas anak,4. Merupakan media sosialisasi anak,5. Media kesadaran diri,6. Perkembangan moral,7. Sebagai alat komunikasi, dan8. Terapi.

RENCANA PELAKSANAAN NOTERAPISWAKTUSUBJEK TERAPI

1Persiapan a. Menyiapkan ruangan.b. Menyiapkan alat-alat.c. Menyiapkan anak dan keluarga5 menitRuangan,alat,anak dan keluarga siap

2Proses :a. Membuka proses terapi bermain dengan mengucap kan salam, memperkenalkan diri.b. Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan cara permainan.c. Mengajak anak bermain .d. Mengevaluasi respon anak dan keluarga.

5 menit

5 menit

20 menit

Menjawab salam, Memperkenalkan diri, Memperhatikan

Bermain bersama dengan antusias dan mengungkapkan perasaannya

3Penutup (1 menit).Menyimpulkan, mengucapkan salam

10 menit

Memperhatikan dan menjawab salam

SKEMA RUANG TERAPI

Keterangan: : Leader

: Co Leader: Observer: Peserta

: Fasilitator

MATERI TERAPI BERMAIN

KEUNTUNGAN BERMAINKeuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:1. Membuang ekstra energi.2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-organ.3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.4. Anak belajar mengontrol diri.5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.6. Meningkatnya daya kreativitas.7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

MACAM BERMAIN1. Bermain aktifPada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.b. Bermain konstruksi (Construction Play)Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.c. Bermain drama (Dramatic Play)Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.d. Bermain fisikMisalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.2. Bermain pasifPada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi dsb.Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.2. Tidak ada variasi dari alat permainan.3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.4. Tidak mempunyai teman bermain.

ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakatContoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

BENTUK- BENTUK PERMAINAN1. Usia 0 12 bulanTujuannya adalah :a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.b. Melatih kerjasama mata dan tangan.c. Melatih kerjasama mata dan telinga.d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.e. Melatih mengenal sumber asal suara.f. Melatih kepekaan perabaan.g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.Alat permainan yang dianjurkan :a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2. Usia 13 24 bulanTujuannya adalah :a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.b. Memperkenalkan sumber suara.c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.d. Melatih imajinasinya.e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang menarikAlat permainan yang dianjurkan:a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.

3. Usia 25 36 bulan Tujuannya adalah ;a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.c. Melatih motorik halus dan kasar.d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan warna).e. Melatih kerjasama mata dan tangan.f. Melatih daya imajinansi.g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.Alat permainan yang dianjurkan :a. Alat-alat untuk menggambar.b. Lilin yang dapat dibentuk c. Pasel (puzzel) sederhana.d. Manik-manik ukuran besar.e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.f. Bola.

4.Usia 32 72 bulanTujuannya adalah :a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).e. Membedakan benda dengan permukaan.f. Menumbuhkan sportivitas.g. Mengembangkan kepercayaan diri.h. Mengembangkan kreativitas.i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.Alat permainan yang dianjurkan :a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

6. Usia PrasekolahAlat permainan yang dianjurkan :a. Alat olah raga.b. Alat masakc. Alat menghitung d. Sepeda roda tigae. Benda berbagai macam ukuran.f. Boneka tangan.g. Mobil.h. Menggambar dan mewarnaii. Kapal terbang.j. Kapal laut dsb

7. Usia sekolahJenis permainan yang dianjurkan :a. Pada anak laki-laki : mekanik.b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

8. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.9. Usia remajaJenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

KETIKA ANAK MASUK RAWAT INAPTujuan kegiatan :1. Memberi informasi.2. Memicu normalisasi.3. Menggunakan sistem pendukung yang dikenal.4. Mengidentifikasi teknik koping.Contoh kegiatan :1. Mendesain tanda selamat datang.2. Memicu orang tua mengisi angket mengenai ritual anak.3. Memicu orang tua membawa foto dan mainan.4. Memberi daftar kegiatan rumah sakit.5. Proaktif melakukan permainan.

Kegiatan untuk kesadaran dan citra diriTujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal dan eksternal, fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.Kegiatan :1. Belajar tentang bagian tubuh luar.2. Belajar tentang bagian tubuh dalam.3. Belajar tentang fungsi tubuh.4. Belajar menerima tubuh.

EVALUASIPeserta terapi bermain mampu:1. Menyebutkan nama permainan2. Membedakan warna 3. Menyebeutkan Isi Film yang diputar 4. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta