saraf kranial

Upload: ewhied-ruslam

Post on 17-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    1/9

    SARAF KRANIAL

    Nomor Nama Jenis Fungsi

    I Olfaktorius

    Sensori

    Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya

    ke otak untuk diproses sebagaisensasibau

    II Optik SensoriMenerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke

    otak untuk diproses sebagai persepsi visual

    III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besarotot mata

    IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapaotot mata

    V Trigeminus

    Gabungan

    Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses

    di otak sebagai sentuhanMotorik: Menggerakkanrahang

    VI Abdusen Motorik Abduksi mata

    VII Fasialis Gabungan

    Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidahuntuk diproses di otak sebagai sensasi rasa

    Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan

    ekspresi wajah

    VIII Vestibulokoklearis Sensori

    Sensorisistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan

    Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses diotak sebagai suara

    IX Glosofaringeus Gabungan

    Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah

    untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa

    Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

    X Vagus GabunganSensori: Menerima rangsang dari organ dalam

    Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

    XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

    XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

    Nervus Olfaktori (N. I):

    - Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Olfaktorius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Olfaktorius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sensasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optik_%28saraf%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optik_%28saraf%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Okulomotorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otot_mata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Troklearis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Troklearis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trigeminus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trigeminus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rahanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdusen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdusen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abduksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fasialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fasialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vestibulokoklearis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vestibulokoklearis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_vestibular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glosofaringeus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glosofaringeus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vagus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vagus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksesorius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksesorius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipoglossus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipoglossus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipoglossus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksesorius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vagus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glosofaringeus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_vestibular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vestibulokoklearis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fasialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abduksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdusen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rahanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trigeminus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Troklearis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otot_mata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Okulomotorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optik_%28saraf%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sensasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Olfaktorius&action=edit&redlink=1
  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    2/9

    - Cara Pemeriksaan: pasien memejamkan mata, disuruh membedakan bau yang dirasakan (kopi,

    teh,dll)

    Nervus Optikus (N. II)

    - Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan

    - Cara Pemeriksaan: Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang

    Nervus Okulomotoris (N. III)

    - Fungsi: saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata keatas, kontriksi pupil, dan sebagiangerakan ekstraokuler

    - Cara Pemeriksaan: Tes putaran bola mata, menggerakan konjungtiva, refleks pupil dan inspeksikelopak mata

    Nervus Trochlearis (N. IV)

    - Fungsi: saraf motorik, gerakan mata kebawah dan kedalam

    - Cara Pemeriksaan: Sama seperti nervus III

    Nervus Trigeminus (N. V)

    - Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunya, sensai wajah, lidah dan gigi, refleks korenea dan

    refleks kedip

    - Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan mata, sentuh

    dengan kapas pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea dengan kapas.

    Nervus Abdusen (N. VI)

    - Fungsi: saraf motorik, deviasi mata ke lateral

    - Cara pemeriksaan: sama seperti nervus III

    Nervus Fasialis (N. VII)

    - Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah

    - Cara pemeriksaan: senyum, bersiul, mengngkat alis mata, menutup kelopak mata dengantahanan, menjulurkan lida untuk membedakan gula dan garam

    Nervus Verstibulocochlearis (N. VIII)

    - Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan keseimbangan

    - Cara pemeriksaan: test webber dan rinne

  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    3/9

    Nervus Glosofaringeus (N. IX)

    - Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa

    - Cara pemeriksaan: membedakan rasa manis dan asam

    Nervus Vagus (N. X)

    - Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan

    - Cara pemeriksaan: menyentuh faring posterior, pasien menelan saliva, disuruh mengucap ah

    Nervus Asesoris (N. XI)

    - Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu

    - cara pemeriksaan: suruh pasien untuk menggerakan bahu dan lakukan tahanan sambil pasien

    melawan tahanan tersebut.

    Nervus Hipoglosus

    - Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah

    - cara pemeriksaan: pasien disuruh menjulurkan lidah dan menggerakan dari sisi ke sisi.

    PENDAHULUANSaraf otak (nervus cranialis) adalah saraf perifer yang berpangkal pada batang otak dan otak.Fungsinya sebagai sensorik, motorik dan khusus. Fungsi khusus adalah fungsi yang bersifat

    panca indera, seperti penghidu, penglihatan, pengecapan, pendengaran dan keseimbangan.

    Saraf otak terdiri atas 12 pasang, saraf otak pertama langsung berhubungan dengan otak tanpa

    melalui batang otak, saraf otak kedua sampai keduabelas semuanya berasal dari batang otak.

    Saraf otak kedua dan ketiga berpangkal di mesensefalon, saraf otak keempat, lima, enam dantujuh berinduk di pons, dan saraf otak kedelapan sampai keduabelas berasal dari medulla

    oblongata.(1)

    ANATOMI

    Nervus okulomotorius berasal dan inti yang terletak di sisi ventrolateral substansia grisea

    sentralis mesensefalon sekitar akwaduktus. Penataan inti tersebut masih belum diketahui secara

    pasti. Tetapi mungkin sekali sebagai berikut.

    Inti median ialah tunggal dan dinamakan inti dari Perlia. Inti ini mengurus konvergensi dan

    akomodasi. Inti yang lateral ialah sepasang. Salah satu dari kelompok lateral itu tersusun oleh

    sel-sel yang berukuran kecil. Inilah inti dari Edinger Westphal yang mengurus konstnksi pupil.Inti lateral lainnya terdiri dari motoneuron yang berukuran besar. Serabut-serabutnya menyarafi

    muskulus levator palpebrale, rektus superior, oblikus inferior, rektus medialis dan rektus inforior.

    Baik serabut-serabut visero motorik {dari inti dari EdingerWestphal),maupun serabut-serabut

  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    4/9

    somatomotorik dari inti lateral lainnya menyusun nervus okulomotorius ipsilateral. Lain halnya

    dengan serabut-serabut yang berasal dari inti median yang tunggal. Mereka ikut menyusun

    nervus okulomotorius kedua sisi.

    Setelah mereka meninggalkan intinya nervus okulomotorius menuju ke ventral dan melintasi

    fasikulus longitudinalis medialis, nukleus ruber dan tepi medial substansia nigra untuk munculpada permukaan ventral di tepi medial krus serebri (pedunkulus serebri). Kemudian ia menjulur

    ke depan, di antara arteria serebeli superior dan arteria serebri posterior dekat arteria komunikans

    posterior. Di tingkat prosesus klinoideus posterior ia menembus dura mater pada suatu tempat diantara daun tentorium serebeli yang bebas dan yang lidak bebas. Kemudian ia melanjutkan

    perjalanannya ke depan melalui dinding lateral sinus kavernosus. Di situ ia berdekatan dengan

    saraf otak keempat, keenam dan cabang pertama saraf otak kelima. Ia meninggalkan dinding

    lateral sinus tersebut untuk tiba di fisura orbitalis superior, di antara kedua bagian dari muskulusrektus lateralis. Di sini ia bercabang dua. Yang atas menyarafi muskulus levator palpebrale dan

    muskulus oblikus inferior. Dan cabang bawahnya menyarafi muskulus rektus medialis, rektus

    inferior dan oblikus inferior.

    Nervus okulomotorius mengurus gerakan bola mata secara konjugat dan diskonjugatif. Gerakan

    bola mata konjugat berarti kedua bola mata bergerak ke suatu jurusan sedangkan pada gerakandiskonjugatif kedua bola mata bergerak ke arah yang saling berlawanan, seperti pada waktu

    konvergensi dan divergensi. Pada gerakan konjugat dan diskonjugatif, kedua nervus

    okulomotorius bekerja sama dengan sarafotak -sarafotak okuler lainnya, yaitu nervus trokhlearis

    dan nervus abdusens.(1)

    Secara ringkas, fungsi nervus okulomotorius, mempersarafi otot-otot bola mata antara lain:

    q Muskulus recti superior, inferior dan medial yang fungsinya menarik bola mata ke arah

    superior, inferior dan medial.

    q Muskulus obligus inferior, fungsinya memutar bola mata menghadap atas-lateral.

    q Muskulus levator palpebra superior, fungsi mengangkat palpebra superior.

    q Muskulus ciliaris, fungsi dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis.

    q Muskulus sphingter pupil, fungsi dipengaruhi oleh saraf parasimpatis jika dirangsang pupilmengecil.

    q Muskulus dilatator pupil, fungsi dipengaruhi oleh saraf parasimpatis jika dirangsang pupilmembesar.

    Fungsi N. Trochlearis, mempersarafi muskulus obligus superior fungsi memutar bola matamenghadap bawah-lateral.

    Fungsi N. Abdusen, mempersarafi muskulus rectus lateral fungsi menarik bola mata kearah

    lateral.(2)

  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    5/9

    DEFINISIParese nervus okulomotorius atau paralysis parsial nervus okulomotorius adalah gangguan fungsi

    motorik akibat adanya lesi jaringan saraf pada nervus okulomotorius.(3)

    ETIOLOGI

    Parese nervus okulomotorius dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

    1. Meningitis (meningitis tuberkulosa, luetika, dan purulenta).2. Lues serebrospinal.3. Infiltrasi karsinoma anaplstik dari nasofaring.4. Stroke (infark atau perdarahan di mesensefalon, yang menimbulkan sindroma dari

    weber).

    5. Trauma kapitis (fraktur basis kranii, traksi pada nervus okulomotorius).6. Aneurisma pada sirkulasi arteriosus Willisii.7. Migren.8.

    Neuritis reumatika.9. Neuropatia pasca-difteri.

    10. Herpes zoster oftalmikus.(1,4)

    MANIFESTASI KLINIS

    Manifestasi klinis yang ditimbulkan oleh parese nervus okulomotorius dapat berupa hal dibawah

    ini:

    1. Ptosis , hal ini disebabkan oleh karena kelupuhan musculus levator palpebra (sinistra ataudekstra) sesuai dengan letak lesi.2. Jika lesi pada sinistra, maka bola mata kiri hanya dapat bergerak ke samping kiri. Bilamelihat ke bawah, bola mata itu akan agak memutar, karena adanya kontraksi darimusculus obligus superior.

    3. Pupil midriasis dengan refleks cahaya dan konvergensi yang negatif.4. Tidak dapat melakukan akomodasi.5. Strabismus divergens.6. Diplopia dengan gambar kembar heteronim. (1,4,5)

    Suatu paralysis totalis dari nervus okulomotorius hanyalah dapat timbul bila nervus

    okulomotorius itu oleh karena suatu sebab misalnya trauma sehingga menjadi terputus. Bila lesi

    itu terletak pada nucleus okulomotorius (yang mengambil tempat yang cukup luas), maka olehkarena selalu masih akan terdapat nuclei yang bebas lesi, akan timbul suatu paralysis yangparsial.

    Suatu paralysis nervus okulomotorius yang parsial dapat pula kita jumpai pada lesi di perifer,

    yaitu bila paralysis nervus okulomotorius itu ditimbulkan oleh suatu meningitis. Suatu meningitis

    akan menghinggapi hanya bagian marginal dari nervus okulomotorius tersebut. Bagian sentral

    dari saraf itu akan terhindar.

  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    6/9

    Dengan demikian, maka fungsi nervus okulomotorius itu hanyalah akan terganggu secara parsial.

    Bila pada mata itu hanya tampak ptosis saja, maka kita harus pertimbangkan kemungkinan-

    kemungkinan akan adanya:

    1. Lesi parsial nervus okulomotorius.2.

    Sindrom Horners.3. Miastenia gravis

    4. Pseudoptosis karena trakoma. (1,4,5,6,7,8)DIAGNOSIS

    Diagnosis parese nervus okulomotorius dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis tentang

    riwayat penyakit, termasuk juga riwayat keluhan, berapa lama keluhan sudah timbul dan apakah

    unilateral ataukah bilateral.

    Pemeriksaan nervus okulomotorius biasanya dilakukan bersama-sama dengan pemeriksaan

    nervus troklearis dan nervus abdusen, pemeriksaan tersebut terdiri atas:

    1. Celah kelopak mataPasien disuruh memandang lurus ke depan kemudian dinilai kedudukan kelopak mata

    terhadap pupil dan iris

    1. PupilYang perlu diperiksa adalah (1) ukuran: apakah normal (diameter 4-5 mm), miosis, midriasisatau pin pont pupil, (2) bentuk: apakah normal, isokor atau anisokor, (3) posisi: apakah central

    atau eksentrik, (4) refleks pupil: refleks cahaya langsung cahaya diarahkan pada satu pupil reaksi yang tampak untuk kontraksi pupil homolateral, refleks cahaya tidak langsung (konsensual/crossed light refleks) selain kontraksi homolateral juga akan tampak kontraksi kontralateral,

    refleks akomodasi-konvergensi pasien diminta melihat jauh kemudian melihat ketangan

    pemeriksa yang diletakkan 30 cm di depan hidung pasien. Pada saat melihat tangan pemeriksa,

    kedua bola mata pasien bergerak secara konvergensi (kearah nasal) dan tampak pupil mengecil.Refleks ini negatif pada kerusakan saraf simpatikus leher, refleks siliospinal refleks nyeri ini

    dilakukan dalam ruangan dengan penerangan samar-samar. Caranya ialah merangsang nyeri

    pada daerah leher dan sebagai reaksi pupil akan melebar pada sisi ipsilateral. Refleks ini terjadibila ada benda asing pada kornea atau intraokuler, atau pada cedera mata atau pelipis, refleks

    okulosensorik refleks nyeri ini adalah konstriksi atau dilatasi disusul konstriksi, sebagai

    respons rangsang nyeri di daerah mata atau sekitarnya.

    1. Gerakan bola mataFungsi otot-otot ekstrinsik bola mata dinilai dengan gerakan bola mata keenam arah yaitu lateral,

    medial, lateral atas, medial atas, medial atas dan medial bawah, cara: pasien menghadap ke

    depan dan bola mata digerakkan menurut perintah atau mengikuti arah objeck.

  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    7/9

    Kelainan-kelainan yang dapat terjadi:

    1. Kelemahan otot-otot bola mata (opthalmoparese/opthalmoplegi) berupa:(1) gerakanterbatas, (2) kontraksi skunder dari anta-gonisnya, (3) strabismus, (4) diplopia

    2. Nistagmus (gerakan bolak-balik bola mata yang involunter) dapat terlihat saat melihatke samping, atas, bawah.

    (4,5,6,7,8)

    DAFTAR RUJUKAN

    1. Mardjono M, Sidharta P. Sarafotak dan Patologinya. Dalam: Neurologi Klinis Dasar.Penerbit PT. Dian Rakyat. Jakarta. 2000: 11482.

    2. Sidarta Ilyas. Anatomi dan Fisiologi Otot Pengerak Bola Mata. Dalam: Ilmu PenyakitMata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000: 23365.

    3. Dorland: Kamus Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Edisi 26, cetakan II,Jakarta 1996

    Otot penggerak bola mata disebut juga otot ekstraokuler yang sangat kecil ukurannya namunsangat kuat dan efisien gerakannya. Ada enam otot penggerak bola mata yang melekat pada bolamata. Keenam otot ini harus bekerja secara bersama-sama secara sinkron dan tepat serta serentak

    agar manusia bisa melihat secara normal untuk melihat ke atas, bawah, samping kanan, samping

    kiri dan rotasi atau memutar.

    Otot-otot tersebut adalah:

    1. medial rectus(MR),2. lateral rectus(LR),3. superior rectus(SR),4. inferior rectus(IR),5. superior oblique(SO), and6. inferior oblique(IO).

    Pergerakan mata

    http://klikharry.files.wordpress.com/2012/08/ototbolamata.pnghttp://klikharry.files.wordpress.com/2012/08/ototpenggerakbolamata.gifhttp://klikharry.files.wordpress.com/2012/08/ototbolamata.pnghttp://klikharry.files.wordpress.com/2012/08/ototpenggerakbolamata.gif
  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    8/9

    medial rectus(MR)menggerakkan mata ke arah dalam atau mendekati hidung(adduction)

    lateral rectus(LR)menggerakan mata ke arah luar atau menjauhi hidung (abduction) superior rectus(SR)menggerakkan mata ke atas (elevation)

    o membantu otot superior oblique memutarkan bagian atas mata kearah mendekatihidung (intorsion)

    o membantu otot medial rectus melakukan gerakan adduction inferior rectus(IR)menggerakkan mata ke bawah (depression)

    o membantu otot inferior oblique memutarkan bagian tas mata ke arah menjauhihidung (extorsion)

    o membantu oto lateral rectus melakukan gerakan abduction. superior oblique(SO)memutarkan bagian atas mata mendekati hidung (intorsion)

    o membantu gerakan depression dan abduction inferior oblique(IO)memutarkan bagian atas mata menjauhi hidung (extorsion)

    o membantu gerakan elevation dan abduction.

    Persarafan otot mata

    superior oblique(SO)oleh nervus ke IV(Trochlear) inferior oblique(IO)oleh nervus keIII(Oculomotor) superior rectus(SR)oleh nervus keIII(Oculomotor) inferior rectus(IR)oleh nervus keIII(Oculomotor) medial rectus(MR)oleh nervus keIII(Oculomotor) lateral rectus(LR)oleh nervus ke (Abducens)

    http://klikharry.files.wordpress.com/2012/08/fungsiototbolamata.jpg
  • 5/27/2018 SARAF KRANIAL

    9/9