sara's blog - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/lomba blog 18...
TRANSCRIPT
9/18/13 sara's blog: Mengkonsumsi Ramuan Tradisional itu "Indonesia" banget loh.......
saraamijaya.blogspot.com/2013/08/mengkonsumsi-ramuan-tradisional-itu.html 1/8
Home | Contact | RSS |
Mengkonsumsi Ramuan Tradisional itu "Indonesia"
banget loh.......
Hi, aku sarah ^_^
Dengan bangga aku mengatakan aku adalah salah satu putri
Kalimantan ^_^.
Lahir dan tumbuh besar di salah satu pelosok bumi Borneo, jelas
membuatku akrab dengan beragam tumbuhan dan pepohonan.
Bahkan saat kecil sekitar rumahku masih di kelilingi hutan, kami tak
punya banyak tetangga. Jarak satu rumah ke rumah lain masih sangat
jauh.
Dengan kondisi yang masih sangat alami tersebut, penduduk
daerahku hampir-hampir tak mengenal obat-obatan kimia. Lantas,
apakah aku tak pernah sakit? Hohoho…jangan salah kawan, sedari
kecil aku justru sering sakit-sakitan (JANGAN DITIRU, ini adalah
contoh penerapan rasa bangga yang amat sangat keliru).
Aneka tumbuhan berkhasiat
sarah amijay a
22Follow
V iew my complete pr ofile
Kh u s u s p e n c a r i an d i
b l o g
Cari Artikel disini
Search/cari
Fo l l o we r s
Join this sitew ith Google Friend Connect
Members (27) More »
Already a member? Sign in
sara's blogJ u s t s h are my min d . . .
9/18/13 sara's blog: Mengkonsumsi Ramuan Tradisional itu "Indonesia" banget loh.......
saraamijaya.blogspot.com/2013/08/mengkonsumsi-ramuan-tradisional-itu.html 2/8
Aneka tumbuhan berkhasiat
Gambar dari sini
Tentu ketika sakit datang, penanganan pertama yang diberikan
keluargaku adalah penanganan secara tradisional. Dan begitu saja
semak belukar, umbi-umbian, dan aneka dedaunan dari pohon ini
dan itu berubah menjadi racikan obat. Entah sekedar dibalurkan di
tubuh maupun yang dengan terpaksa harus kuminum.
Untuk penyakit-penyakit yang biasa menerpa semisal flu, aku cukup
menyukai racikan obat yang dibuatkan nenekku. Beliau biasanya
menggeprak beberapa potong jahe dan merebusnya dalam larutan
gula merah. Kemudian memaksaku meminumnya setelah
mencampurnya dengan susu kental manis. Sungguh, racikan ini sih
aku segan menolaknya, bagaimanapun rasanya maknyusss ^_^.
Setelahnya nenekku akan memotong seruas kunyit, mengolesinya
dengan kapur sirih dan kemudian mencincangnya sedikit untuk
seterusnya dibalurkan di hidung dan keningku. Ya mampet karena flu
biasanya jauh berkurang tapi tetap saja aku tak menyukai warna
kuning yang menempel di bagian wajahku tersebut.
Semakin aku dewasa, kemajuan medis di daerahku terus
berkembang. Puskesmas dan Rumah sakit sudah berdiri. Dokter-
dokter spesialis bahkan sudah mulai berdatangan. Namun, tetap saja
keluargaku sebisa mungkin masih memilih pengobatan tradisional
yang terus diwariskan secara turun-temurun. Dan aku sebagai bagian
dari keluarga besar tersebut mau tidak mau mengikuti pola yang
sudah ada.
Suatu waktu di usia sekolahku, tanganku terkilir cukup parah.
Mengakibatkan bengkak di bahu kananku dan kupikir satu dua
tulangku pastilah mengalami pergeseran posisi. Dalam kondisi
demikianpun keluargaku tak membawaku ke puskesmas atau Rumah
sakit. Mereka lebih suka menanganiku sendiri. Daun kucai, kencur,
dan bawang merah yang telah dihaluskan dicampur dengan tepung
terigu yang telah disangrai, dan kemudian dilarutkan dengan sedikit
air. Campuran itulah yang dibalurkan pada bagian tubuhku yang
terkilir. Memang proses untuk sembuh total memakan waktu yang
cukup lama, sekitar 1 bulan. Tapi bagaimanapun it’s work. Aku
sembuh sempurna ^_^.
B l o g A r c h i v e
▼ 2013 (28)▼ August (2)
Mengkonsumsi RamuanTradisional itu "Indonesia"ba...
Kok Bebek???
► July (2)► June (3)► May (5)► April (1)► March (10)► February (2)► January (3)
► 2012 (30)► 2011 (8)
M y No t e
cathar (15)cerpen (2)dunia anak (11)dunia laki-laki (2)giveaway (11)info lomba (4)kisah inspiratif (10)lomba blog (14)
9/18/13 sara's blog: Mengkonsumsi Ramuan Tradisional itu "Indonesia" banget loh.......
saraamijaya.blogspot.com/2013/08/mengkonsumsi-ramuan-tradisional-itu.html 3/8
Daun kucai
Gambar dari sini
Ketika aku kuliah di pulau Jawa dan kemudian menikah dan
meninggalkan kampung halamanku. Sedikit demi sedikit kebiasaan
dan warisan pengobatan tradisional yang biasa kuterapkan mulai
bergeser. Kesibukan yang padat dan kelangkaan tanaman-tanaman
obat di kota besar membuatku mulai mengikuti trend yang ada.
Menggunakan obat-obat kimia yang beredar bebas dan dapat
menghilangkan rasa sakit secara cepat.
Namun, seiring dengan teknologi yang semakin berkembang dan
mengakibatkan bermacam ketidakseimbangan dalam kehidupan,
penyakit-penyakit baru yang sebelumnya tak dikenal mulai
bermunculan. Dengan demikian kehidupan yang sehat menjadi
sesuatu yang mahal harganya dan terbilang langka. Tentu penanganan
utama terhadap penyakit-penyakit ini biasanya dengan
mengkonsumsi obat-obatan kimiawi. Beragam obat kimiawi memang
sudah beredar, namun pemakaiannya harus diperhatikan agar tidak
berdampak negative, atau malah mengakibatkan penyakit lainnya
seperti gangguan pada ginjal ataupun hati.
Kemunculan beragam penyakit baru ini menjadi alasan pergeseran
paradigma pada kehidupan modern mengenai obat-obatan. Dengan
mengusung slogan “back to nature”, masyarakat Indonesia mulai
menyadari pentingnya mengkonsumsi obat-obatan tradisional yang
tidak ada efek sampingnya meski digunakan dalam jangka panjang.
Bahkan beberapa program acara di televise secara khusus membahas
mengenai penggunaan ramuan tradisional dan menelaahnya secara
ilmiah.
Suamiku kebetulan tumbuh besar di salah satu kota besar di
kepulauan Sumatra. Lingkungan keluarganya sebagian besar adalah
orang-orang yang sadar dan memiliki pengetahuan cukup baik
seputar medis. Maka, jika sedikit saja ada keluhan seputar
kesehatan suamiku akan selalu siaga membawaku atau anak-anak ke
dokter. Adalah penting menurut suamiku untuk mengetahui kondisi
puisi (3)renungan (1)resensi buku (6)romansa kehidupan (14)
P u t r i k e c i l k u
H an g a t n y a
p e r s au d a r aan
u mmi d an amma
M y an t o l o g i
9/18/13 sara's blog: Mengkonsumsi Ramuan Tradisional itu "Indonesia" banget loh.......
saraamijaya.blogspot.com/2013/08/mengkonsumsi-ramuan-tradisional-itu.html 4/8
Tanaman alang-alang
Gambar dari sini
kesehatan kita secara tepat. Jika setelahnya dipilih jalur
pengobatan tradisional atau modern ya itu hanyalah sebuah ikhtiar
untuk mencapai kesembuhan.
Seorang kawan mengisahkan kepadaku. Suatu waktu ayahnya terus-
terusan menderita sakit perut yang sakitnya tak tertahankan. Si ayah
dengan pikiran konvensionalnya terus menduga-duga bahwa dirinya
telah disantet dan atau sejenisnya . Maka dengan usaha keras
kawanku tadi berhasil membujuk si ayah untuk memeriksakan diri ke
Rumah sakit dan ternyata beliau menderita pembengkakan hati yang
cukup parah. Setelah mengetahui kondisi pasti tentang penyakit
yang diderita ayahnya, kawanku memberikan obat-obat yang telah
diresepkan dokter tapi juga membiarkan ayahnya mengkonsumsi
ramuan tradisional berupa rebusan temulawak, sambiloto dan akar
alang-alang. Alhamdulillah semakin hari kondisi sang ayah telah
mengalami kemajuan.
Dari kisah kawan tersebut membuatku
sepakat dan sepaham dengan suamiku. Ya,
penting bagi kita untuk memeriksakan diri
secara medis jika suatu keluhan dalam hal
kesehatan menghampiri kita. Dengan
mengetahui jenis penyakit secara tepat
memudahkan kita memilih dan mencari
pengobatan yang tepat pula. Bahkan melalui
pengobatan tradisional sekalipun. Atau memadukannya dengan
obat-obatan kimiawi.
Bagaimanapun negri kita dianugerahi dengan beragam kekayaan alam
yang sebagian besar darinya terbukti memiliki khasiat sebagai
penyembuh. Meski hidup di zaman kekinian dengan segala
kemodernannya termasuk di bidang medis, bagiku tidaklah serta
merta berarti meniadakan beragam ramuan tradisional. Ramuan
tradisional yang lebih di kenal dengan jamu ini, adalah warisan
budaya turun temurun yang sudah ada sejak zaman dulu kala. Tentu
kita ingat Ra Tanca, seorang tabib ahli pengobatan terkenal di masa
kerajaan Majapahit. Ini menunjukkan bahwa ramuan tradisional telah
ada dan digunakan sejak zaman dulu kala. Dan sekarang aneka jamu
ini tampil dengan kemasan yang menarik dan higienis. Baik dalam
bentuk bubuk maupun kapsul. Kita tak lagi perlu repot-repot
meraciknya sendiri tatkala membutuhkan.
Namun, kita tetap perlu mewaspadai aneka jamu dalam bentuk
kemasan ini. Karena kembalinya minat masyarakat untuk
mengkonsumsi jamu-jamuan ini ternyata menciptakan celah bagi
Kado Untuk Pasutri
A n t o l o g i A n ak n ak a l
a t au b an y ak ak a l
A n t o l o g i Ke t i k a s i
b u ah h a t i b e r t an y a
A n t o l o g i G ad o - G ad o
P o l i g ami
9/18/13 sara's blog: Mengkonsumsi Ramuan Tradisional itu "Indonesia" banget loh.......
saraamijaya.blogspot.com/2013/08/mengkonsumsi-ramuan-tradisional-itu.html 5/8
pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menuai keuntungan dengan
cara tak laik. Sudah mahfum berdasarkan beberapa penelusuran
terpercaya bahwa beberapa jamu kemasan yang beredar di pasaran
ternyata dicampur dengan bahan kimia yang jika dikonsumsi bisa
berakibat lebih fatal ketimbang obat-obatan kimia itu sendiri.
Maka menjadi penting bagi masyarakat untuk memilih dan
mengkonsumsi jamu yang sudah halal dan legal, yang dibuktikan
dengan serttifikat halal dari MUI. Dan adalah lebih baik lagi jika
masyarakat mampu mengolah sendiri ramuan tradisional yang akan
dikonsumsinya. Tentu dengan mengikuti resep terpercaya seperti
yang telah diuji cobakan para ahli. Resep-resep yang memuat
takaran tepat ramuan tersebut sekiranya telah banyak dan mudah
diakses melalui buku-buku yang tepat ataupun situs-situs online
terpercaya.
Masyarakat juga bisa mengunjungi pusat studi biofarmaka IPB, yang
juga merupakan pusat pengembangan dan penelitian aneka tanaman
tradisional Indonesia dan khasiatnya. Dimana dengan adanya
biofarmaka IPB ini semakin menumbuhkan kepercayaan di tengah-
tengah masyarakat bahwa setiap ramuan tradisional yang dipercaya
berkhasiat telah di telaah secara ilmiah dan kemudian
dikembangkan oleh sebuah pusat studi yang terpercaya pula.
Dan perlu kita sadari mengkonsumsi ramuan tradisional memberi
efek yang sangat jauh berbeda dengan obat-obatan kimiawi.
Ramuan tradisional biasanya bersifat membangun sehingga
membutuhkan waktu lama untuk memperoleh hasilnya. Sementara
obat-obatan kimiawi hanya bersifat menghilangkan rasa sakit,
hingga hasilnya lebih cepat kelihatan.
Berdasarkan pengalamanku dalam mengkonsumsi ramuan tradisional,
setidaknya ada 3 tahapan dalam proses pengobatan ini. Yang
pertama adalah membersihkan toksin, biasanya setelah
mengkonsumsi ramuan tradisional akan ada efek tak menyenangkan
seperti panas tinggi, muntah atau pusing. Hal ini adalah wajar
menunjukkan bahwa ramuan sedang bekerja. Setelah semua racun
terbuang tahap selanjutnya adalah membangun atau menyembuhkan
organ yang rusak, hal ini berarti kondisi tubuh kita mulai distabilkan.
Dan yang terakhir pengkonsumsian ramuan tradisional menjaga
kondisi tubuh kita agar selalu fit.
Aku pribadi memilih pengobatan bergantung pada situasi dan jenis
penyakit. Misalnya jika anak-anakku flu maka aku tak segan-segan
menuruti apa-apa yang telah diwariskan nenek dan ibuku. Tapi
dalam kasus mereka menderita demam aku memilih langsung
A n t o l o g i L e l ak i
B e r a r o ma A y ah
A n t o l o g i To o g o o d t o
b e t r u e
A n t o l o g i S e r i n g k u h
9/18/13 sara's blog: Mengkonsumsi Ramuan Tradisional itu "Indonesia" banget loh.......
saraamijaya.blogspot.com/2013/08/mengkonsumsi-ramuan-tradisional-itu.html 6/8
memberi mereka sirup penurun panas ketimbang membaluri mereka
dengan parutan bawang merah sebagaimana ibuku dulu biasa
memperlakukanku demikian tatkala demam menyerang. Bukan apa-
apa, anak-anakku adalah penderita alergi, jika aku memaksa
membaluri mereka dengan ramuan tersebut, maka yang terjadi
adalah tubuh mereka akan memerah dan gatal-gatal. Atau ketika
beberapa tahun lalu dokter menyarankanku untuk operasi karena
terdapat darah beku di bagian pipiku, aku memilih meminum kapsul-
kapsul herba P***r C******r. Alhamdulillah aku sama sekali tak perlu
menjalani operasi yang disarankan tersebut.
Begitupun pasca melahirkan, meski telah meminum vitamin yang
diresepkan dokter, bagiku tetap tidak afdol jika belum
mengkonsumsi jamu habis melahirkan. Dan entah mengapa
pengkonsumsian beragam racikan tradisional itu di sepanjang usiaku
membuatku merasa “Indonesia” banget ^_^.
Daftar Pustaka:
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection
http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-info/501-info-jamu-as-
world-cultural-heritage-2013
at 4:03 PM
Reactions: lucu (0) menarik (0) inspiratif (0)
2 c o m m e n t s :
Powered by Blogger.
Recommend this on Google
Leyla Hana Menulis August 15, 2013 at 8:12 AM
herbal dan kimia saling melengkapi ya mb :-)
Reply
@dhenokku September 1, 2013 at 4:53 PM
Ada award spesial dari gamazoe, silahkan diambil yaa
mbak Sarah. Salam hangat dari gamazoe.. :)
http://gamazoe.wordpress.com/2013/09/01/dan-
pemenangnya-adalah/
Reply
9/18/13 sara's blog: Mengkonsumsi Ramuan Tradisional itu "Indonesia" banget loh.......
saraamijaya.blogspot.com/2013/08/mengkonsumsi-ramuan-tradisional-itu.html 7/8
Older Post
Enter your comment...
Comment as: Google Account
Publish Preview
L i n k s t o t h i s p o s t
Create a Link
Home
Goog le+ Badg e
sarah amijaya on Add to circles
Ent r i Populer
Bahasa Banjar kekayaan Indonesia Jua
Setiap daerah memiliki keunikan bahasa masing-
masing. Jika pulau jawa terkenal dengan bahasa
Jawanya, Pulau Sulawesi terkenal dengan dial...
Suamiku dan Istri-istrinya??????
“Bersediakah kau menjadi istriku???” pertanyaan
mengejutkan itu menghantarkan beribu mawar ke
dalam relung hatiku. “ Baik jadi ...
Wanita dan perselingkuhan
gambar dari sini Ketika menemukan fakta
perselingkuhan pasangan, pada umumnya reaksi awal
para wanita bisa di bilang tak jauh berbed...
Catatan Ramadhan 1433 H: Mengapa harus berbeda???
Powered by Google Sudah mahfum, jika di Negara kita
ini awal Ramadhan dan perayaan Idul Fitri seringkali
tidak dirayakan secara seren...
The Adventure Husband
“Dek, abang mau resign” “Haaa…lagi???” Suamiku
hanya mengangguk sambil tersenyum, tanpa menunggu
komentarku Ia berlalu seraya menga...