satuan acara penyuluhan dmg

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIABETES MELITUS GESTASIONAL (DMG) DIPUSKESMAS KELURAHAN PASAR MINGGU DISUSUN OLEH : OKTAMI KUSUMA WARDANI : ( 141.072.015) LINDA RATNASARI : (141.072.022) ISTI YANUARI : (141.072.021) ALDRIN NUR QOWI : (141.072.015) PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

Upload: isti-yanuari

Post on 13-Sep-2015

172 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

SAP

TRANSCRIPT

  • SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

    DIABETES MELITUS GESTASIONAL (DMG)

    DIPUSKESMAS KELURAHAN PASAR MINGGU

    DISUSUN OLEH :

    OKTAMI KUSUMA WARDANI : ( 141.072.015)

    LINDA RATNASARI : (141.072.022)

    ISTI YANUARI : (141.072.021)

    ALDRIN NUR QOWI : (141.072.015)

    PROGRAM STUDI PROFESI NERS

    FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

    VETERAN JAKARTA

  • 2014/2015

    SATUAN ACARA PENYULUHAN

    BAHASAN : Diabetes Melitus Gestasional/DM Dalam Kehamilan

    SUB POKOK BAHASAN : Menjelaskan tentang pengertian DM Gestasional, penyebab,

    klasifikasi, tanda dan gejala, komplikasi dan cara

    penanganan DM Gestasional.

    SASARAN : Klien (pengunjung) puskesmas kelurahan pasar minggu

    TEMPAT : Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu

    TANGGAL : 08 april 2015

    WAKTU : 10 menit

    A. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum

    Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan klien mampu memahami tentang Diabetes

    Melitus Gestasional (DMG).

    2. Tujuan Instruksional Khusus

    a. klien mampu menyebutkan pengertian Diabetes Melitus Gestasional (DMG)

    b. klien mampu menyebutkan penyebab Diabetes Melitus Gestasional (DMG)

    c. klien mampu menyebutkan klasifikasi Diabetes Melitus Gestasional (DMG)

    d. klien mampu menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Melitus Gestasional (DMG)

    e. klien mampu menyebutkan komplikasi Diabetes Melitus Gestasional (DMG)

    f. klien mampu menyebutkan Cara penanganan Diabetes Melitus Gestasional

    (DMG)

  • B. SASARAN Sasaran dalam penyuluhan ini adalah klien yang hadir dalam penyuluhan.

    C. METODE a. Ceramah

    b. Tanya jawab

    c. Demonstrasi

    D. PELAKSANAAN KEGIATAN

    Proses Audience Metode Media Waktu

    1. Pembukaan

    a. Salam pembuka

    b. Apersepsi

    c. Tujuan

    d. Kontrak waktu

    Menjawab salam

    Menjawab

    Mendengarkan

    Mendengarkan

    Ceramah

    Tanya jawab

    Ceramah

    Ceramah

    3

    menit

    2. Isi

    a. Menjelaskan tentang

    pengertian Diabetes

    Melitus Gestasional

    (DMG)

    b. Menjelaskan tentang

    penyebab Diabetes Melitus

    Gestasional (DMG)

    c. Menjelaskan tentang

    klasifikasi Diabetes

    Melitus Gestasional

    (DMG)

    d. Menjelaskan tentang tanda

    dan gejala Diabetes

    Melitus Gestasional

    Menyimak

    Menyimak

    Menyimak

    Menyimak

    Menyimak

    Menyimak

    Ceramah

    Ceramah

    Ceramah

    Ceramah

    Ceramah

    Demonstrasi

    Flip Chart

    Flip Chart

    Flip Chart

    Flip Chart

    5

    menit

  • (DMG)

    e. Menjelaskan tentang

    komplikasi Diabetes

    Melitus Gestasional

    (DMG)

    f. Menjelaskan tentang cara

    penanganan Diabetes

    Melitus Gestasional

    (DMG)

    3. Penutup

    a. Evaluasi

    b. Kesimpulan

    c. Salam penutup

    Tanya jawab

    Menyimak

    Menjawab Salam

    Tanya jawab

    Ceramah

    Ceramah

    2

    menit

    E. MEDIA DAN SUMBER 1. Media

    Infokus, alat tulis, leaflet

    2. Sumber

    Chamberlain, Geofferey. 1994. Obstetrik dan Ginekologi Praktis. Jakarta : Widya

    Medika

    Ledewig. W. Patricia. 2005. Buku Saku Asuhan Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir

    Jakarta :EGC

    Manumba, Ida Bagus. 1993. Penuntun Kepanitraan Klinik Obstetrik dan

    Ginekologi Jakarta : EGC

    Oxorn, Harry. 1990. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan . Yayasan

    Esentia Medika

    F. EVALUASI a. Evaluasi Proses :

    1. Penyuluhan dilaksanakan selama 10 menit

    2. Penyuluhan diberikan dalam bentuk ceramah & tanya jawab

  • 3. klien aktif berpartisipasi dan kooperatif selama penyuluhan dilakukan.

    b. Evaluasi Hasil :

    1. Setelah di adakan penyuluhan, klien dapat memahami 70 % dari materi yang

    di sampaikan.

    a. klien dapat menyebutkan pengertian dari Diabetes Melitus Gestasional

    (DMG)

    b. klien dapat menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala dari Diabetes Melitus

    Gestasional (DMG)

  • Lampiran Materi

    1. Pengertian

    Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis terjadi defisiensi

    insulin atau retensi insulin, di tandai dengan tingginya keadaan glukosa darah (hiperglikemia)

    dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan

    hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan

    dengan kurangnya sekresi insulin secara absolut / relatif dan atau adanya gangguan fungsi

    insulin (Kapita Selekta, jilid II, 2006 dan catatan kuliah pemenuhan kebutuhan gizi

    reproduksi, 2006).

    Diabetes Melitus gestasional (DMG) adalah intoleransi karbohidrat dengan berbagai

    tingkat keparahan, yang awitannya atau pertama kali dikenali selama masa kehamilan. Jadi

    diabetes mellitus gestasional adalah adalah difisiensi insulin ataupun retensi insulin pada ibu

    hamil sehingga mengakibatkan terjadinya intoleransi karbohidrat ringan maupun berat yang

    baru diketahui selama mengalami kehamilan (ADA, 1990).

    2. Penyebab

    Penyakit gula dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau

    absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya

    glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan

    Menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga

    dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan

    persalinan.

    Factor Predisposisi :

    Umur sudah mulai tua

    Multiparitas

  • Penderita gemuk

    Kelainan anak lebih besar dari 4000 g

    Bersifat keturunan

    Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urine

    Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam rahim, Sering mengalami lahir mati,

    Sering mengalami keguguran

    Glokusuria

    3. Klasifikasi

    Diabetes mellitus dapat dibedakan menjadi:

    a. DM Tipe 1 (IDDM) Insulin dependent diabetes mellitus atau tergantung insulin (T1)

    yaitu kasus yang memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah.

    b. DM Tipe 11 (NIDDM) Non insulin dependent diabetes mellitus atau tidak tergantung

    insulin (TT1) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar

    gula darah.

    c. Diabetes mellitus gestasional (DMG) yaitu diabetes yang hanya timbul dalam

    kehamilan.

    4. Tanda dan gejala klinis

    - Polifagia. - Mata kabur .

    - Poliuria. - Pruritus vulva.

    - Polidipsi. - Ketonemia.

    - Lemas. - Glikosuria.

    - BB menurun. - Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.

    - Kesemutan. - Gula darah sewaktu > 200 mg/dl.

    - Gatal. - Gula darah puasa > 126 mg/dl.

  • 5. Komplikasi

    Pengaruh diabetes gestasional Diabetes Melitus menurut Kapita Selekta Jilid III, 2006.

    Meskipun tanpa gejala, bila tidak diadakan pengendalian kadar gula maka diabetes

    mellitus gestasional akan menimbulkan dampak bagi ibu maupun pada janin.

    a. Pengaruh DM terhadap kehamilan.

    1) Abortus dan partus prematurus.

    2) Pre eklamsia.

    3) Hidroamnion.

    4) Insufisiensi plasenta.

    b. Pengaruh DM terhadap janin/bayi.

    1) Kematian hasil konsepsi dalam kehamilan muda mengakibatkan abortus.

    2) Cacat bawaan.

    3) Dismaturitas.

    4) Janin besar (makrosomia)

    5) Kematian dalam kandungan.

    6) Kematian neonatal.

    7) Kelainan neurologik dan psikologik.

    6. Cara Penanganan

    Penatalaksanaan Diabetes Melitus menurut Kapita Selekta Jilid III, 2006

    1. Mangatur diet.

  • Diet yang dianjurkan pada bumil DMG adalah 30-35 kal/kg BB, 150-200 gr karbohidrat,

    125 gr protein, 60-80 gr lemak dan pembatasan konsumsi natrium. Penambahan berat

    badan bumil DMG tidak lebih 1,3-1,6 kg/bln. Dan konsumsi kalsium dan vitamin D secara

    adekuat.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diit diabetes mellitus sebagai berikut ;

    a. Diit DM harus mengarahkan BB ke berat normal, mempertahankan glukosa

    darah sekitar normal, dapat memberikan modifikasi diit sesuai keadaan penderita

    misalnya penderita DMG, makanan disajikan menarik dan mudah diterima.

    b. Diit diberikan dengan cara tiga kali makan utama dan tiga kali makanan antara

    (snack) dengan interval tiga jam.

    c. Buah yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis, misalnya pepaya, pisang,

    apel, tomat, semangka, dan kedondong.

    d. Dalam melaksanakan diit sehari-hari hendaknya mengikuti pedoman 3J yaitu ;

    J1 ; Jumlah kalori yang diberikan harus habis.

    J2 ; Jadwal diit harus diikuti sesuai dengan interval.

    J3 ; Jenis makanan yang manis harus dihindari.

    2. Pengobatan insulin.

    Daya tahan terhadap insulin meningkat dengan makin tuanya kehamilan, yang

    dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta. Penderita yang sebelum kehamilan sudah

    memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama dengan dosis diluar kehamilan sampai

    ada tanda-tanda bahwa dosis perlu ditambah atau dikurangi. Perubahan-perubahan dalam

    kehamilan memudahkan terjadinya hiperglikemia dan asidosis tapi juga manimbulkan

    reaksi hipoglikemik. Maka dosis insulin perlu ditambah/dirubah menurut keperluan

    secara hati-hati dengan pedoman pada 140 mg/dl. Pemeriksaan darah yaitu kadar post

    pandrial, terrutama pada trimester I mudah terjadi hipoglikemia apabila dosis insulin tidak

    dikurangi karena wanita kurang makan akibat emisis dan hiperemisis gravidarum.

    Sebaliknya dosis insulin perlu ditambah dalam trimester II apabila sudah mulai suka

    makan , lebih-lebih dalam trimester III. Selama berlangsungnya persalinan dan dalam

  • hari-hari berikutnya cadangan hidrat arang berkurang dan kebutuhan terhadap insulin

    barkurang yang mengakibatkan mudah mengalami hipoglikemia bila diet tidak

    disesuaikan atau dosis insulin tidak dikurangi. Pemberian insulin yang kurang hati-hati

    dapat menjadi bahaya besar karena reaksi hipoglikemik dapat disalah tafsirkan sebagai

    koma diabetikum. Dosis insulin perlu dikurangi selama wanita dalam persalinan dan nifas

    dini. Dianjurkan pula supaya dalam masa persalinan diberi infus glukosa dan insulin pada

    hiperglikemia berat dan keto asidosis diberi insulin secara infus intravena dengan

    kecepatan 2-4 satuan/jam untuk mengatasi komplikasi yang berbahaya.

    3. Penanggulangan Obstetri

    Pada penderita yang penyakitnya tidak berat dan cukup dikuasi dengan diit saja dan tidak

    mempunyai riwayat obstetri yang buruk, dapat diharapkan partus spontan sampai

    kehamilan 40 minggu. lebih dari itu sebaiknya dilakukan induksi persalinan karena

    prognosis menjadi lebih buruk. Apabia diabetesnya lebih berat dan memerlukan

    pengobatan insulin, sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini sebaiknya kehamilan 36-37

    minggu. Kehamilan disertai komplikasi, maka dipertimbangkan untuk menghindari

    kehamilan lebih dini lagi baik dengan induksi atau seksio sesarea dengan terlebih dahulu

    melakukan amniosentesis. Dalam pelaksanaan partus pervaginam, baik yang tanpa

    dengan induksi, keadaan janin harus lebih diawasi jika mungkin dengan pencatatan

    denyut jantung janin terus menerus.