satuan acara penyuluhan satu

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) 1. Judul Penyuluhan : ANEMIA PADA IBU HAMIL 2. Identifikasi Masalah Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan fisiologik yang terjadi adalah perubahan haemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel – sel darah berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan thrombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktor – faktor prokoaguasi dan hemostasis. (Sarwono.2009) Suatu penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi Hb tampak menurun, kecuali pada perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsentrasi Hb paling rendah didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan 30 minggu. Pada trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang sudah mempunyai kadar Hb yang tinggi (> 14,5 g/dl) pada pemeriksaan pertama. (Sarwono.2009) Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang. Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap kehamilan/persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan penanganan yang hati-hati, termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab.

Upload: junio-pratama

Post on 23-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Satu

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1.            Judul Penyuluhan :

ANEMIA PADA IBU HAMIL

2.            Identifikasi Masalah

Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit,

tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan fisiologik yang terjadi

adalah perubahan haemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel – sel darah

berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan thrombosis jika terjadi

ketidakseimbangan faktor – faktor prokoaguasi dan hemostasis. (Sarwono.2009)

Suatu penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan

bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi Hb tampak menurun,

kecuali pada perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsentrasi Hb

paling rendah didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan 30 minggu. Pada

trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang sudah

mempunyai kadar Hb yang tinggi (> 14,5 g/dl) pada pemeriksaan pertama. (Sarwono.2009)

Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di Negara maju

maupun di Negara berkembang.

Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap

kehamilan/persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan penanganan yang hati-hati,

termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab.

Berdasarkan data yang dimiliki posyandu “Menur” di Desa Kalak Ijo, Guwosari

Pajangan Bantul, persentase insidensi ibu hamil dengan anemia tahun 2012 mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 40% (persentase insidensi ibu hamil dengan

anemia tahun 2011 sebanyak 30%, tahun 2010 sebanyak 20%). Data menunjukan bahwa ibu

hamil yang mengalami anemia di daerah tersebut rata – rata adalah ibu hamil yang bekerja di

luar rumah dan kondisi sosial ekonominya cenderung tinggi. Letak geografis di daerah

tersebut juga tergolong dekat dengan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Bidan Praktik

Swasta, Posyandu. Setelah dilakukan survey, ternyata penyebab utamanya adalah kurangnya

pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada kehamilan dan ibu hamil cenderung tidak

memperdulikan pentingnya tablet fe yang diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan karena 

ibu hamil di daerah tersebut menganggap bahwa tablet fe hanya membuat merasa mual jika

diminum dan anggapan tersebut telah menjadi budaya pada ibu hamil di daerah tersebut.

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Satu

3.            Pengantar

Hari/Tanggal               : Jumat, 18 Mei 2012

Waktu                         : 09.00 WIB – 09.20 WIB

(20 menit)

Tempat                        : Aula TK ‘Aisyiyah Bustanul Atfhal Kalak Ijo Guwosari Pajangan   

                             Bantul, selaku tempat dilaksanakannya posyandu “Menur”.

Sasaran                        : Ibu hamil di Dusun Kalak Ijo, Guwosari, Pajangan, Bantul.

4.            Tujuan

A.       Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat menambah pengetahuan tentang anemia.

B.     Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan ibu hamil dengan anemia

di Dusun Kalak Ijo Guwosari Pajangan Bantul dapat mengetahui tentang :

1.      Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil

2.      Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia

3.      Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya

4.      Akibat anemia pada ibu hamil

5.      Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

6.      Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar

C.    Materi

Terlampir

D.    Metode

1.      Ceramah

2.      Tanya Jawab

3.      Praktek dengan alat (tablet zat besi)

E.     Media

1.      Leaflet

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Satu

2.      Power Point

3.      Laptop

4.      LCD

5.      Alat praktek (tablet zat besi)

F.         Kegiatan Pembelajaran

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan Menjawab salam,

mendengarkan dengan seksamaa.   Mengucapkan salam dan terima

kasih atas kedatangan para peserta.

b.   Memperkenalkan diri dan apersepsi.

2 7 menit Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Mendengarkan dan

memperhatikana.       Menyampaikan materi tentang

pengertian Anemia dan anemia pada

ibu hamil

b.      Menyampaikan ciri-ciri ibu hamil

dengan anemia

c.    Menjelaskan Macam-macam anemia

pada ibu hamil dan penyebabnya

d.    Menjelaskan Akibat anemia pada ibu

hamil

e.    Menjelaskan Penatalaksanaan dan

pencegahan anemia pada ibu hamil.

f.      Menjelaskan cara minum tablet zat

besi yang benar

3 10

menit

Penutup Peserta memperhatikan dan

memberikan pertanyaan jika ada

yang belum jelas serta

menjawab pertanyaan yang

diberikan kepada peserta saat

evaluasi.

a.       Memberikan kesempatan pada

peserta untuk bertanya jika terdapat

hal-hal yang belum jelas.

b.      Menyimpulkan atau merangkum

hasil penyuluhan

c.       Mengevaluasi hasil kegiatan dan

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Satu

meminta salah satu dari peserta

untuk mengulangi cara meminum

tablet zat besi yang benar.

Menjawab salamd.      Memberi salam dan meminta maaf

bila ada kesalahan

9.      Pengesahan

Yogyakarta, 18 Mei 2011

   Sasaran                                                                                 Pemberi Penyuluhan

         (                          )                                                                         (Nasrul Lufiyasari)

         Mengetahui,

         Pembimbing

    (Dwi Ernawati, S.ST)

10.        Evaluasi

Pertanyaan lisan :

1.                  Apa yang dimaksud dengan anemia dan anemia pada ibu hamil ?

2.                  Apa saja ciri-ciri ibu hamil dengan anemia ?

3.                  Sebutkan macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya ?

4.                  Apa akibat anemia pada ibu hamil ?

5.                  Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil ?

6.                  Bagaimana cara minum tablet zat besi yang benar ?

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Satu

11.  Lampiran Materi

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A.       Pengertian

Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di bawah normal

(normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Pada wanita hamil dikatakan anemia apabila kadar Hb

nya di bawah 11 gr % dan anemia berat jika Hb dibawah 8 gr%. Cara mengetahui secara pasti

kadar Hb dengan dilakukan tes darah.

B.     Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia

Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri

dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri

tersebut antara lain :

a.          Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.

b.         Lemah

c.          Letih

d.         Lesu

e.          Lunglai

f.          Nafas terengah-engah

g.         Nyeri dada

h.         Ikterus

C.    Macam-macam anemia pada ibu hamil

1.      Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi

Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi

dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat, karena pengeluaran

darah yang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi

pada suatu kehamilan dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi besi pada kehamilan

berikutnya.

Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi (Scholl, 1998). Pada

gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu oleh kehamilannya rata-

rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu

sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas

melebihi cadangan besi pada sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Satu

cadangan besi ibu dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas

dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia defisiensi besi. 

Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua, maka

kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasi hemoglobin.

Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidak terlalu besar, kebutuhan

akan besi tetap meningkat karena peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak

besi yang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari

jumlah yang secara normal dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita

anemia defisiensi besi ( Arisman, 2007 ).

2.      Anemia karena perdarahan

Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat menjadi

sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran. Pada awal kehamilan,

anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan

mola hidatidosa. Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan dan

mempertahankan perfusi di organ-organ vital walaupun jumlah darah yang diganti umumnya

tidak mengatasi difisit hemoglobin akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila

hipovolemia yang berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa

seyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya

lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius,

dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama

setidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah ( Sarwono,

2005 ). 

3.      Anemia karena radang/ keganasan

Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak jaman dulu

dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit terutama infeksi kronik dan

neoplasma menyebabkan anemia derajat sedang dan kadang-kadang berat, biasanya dengan

eritrosit yan sedikit hipokromik dan mikrositik. Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis,

endokarditis, atau esteomielitis sering menjadi penyebab, tetapi terapi antimikroba telah

secara bermakna menurunkan insiden penyakit-penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal

kronik, kanker dan kemoterapi, infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), dan peradangan

kronik merupakan penyebab tersering anemia bentuk ini.

Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia. Beberapa

diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit peradangan usus (inflammatory

bowel disease), lupus eritematosus sistemetik, infeksi granulomatosa, keganasan, dan arthritis

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Satu

remotoid. Anemia biasanya semakin berat seiring dengan meningkatnya volume plasma

melebihi ekspansi massa sel darah merah. Wanita dengan pielonfritis akut berat sering

mengalami anemia nyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit

dengan produksi eritropoietin normal (Cavenee dkk,2001). 

4.      Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang

Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia aplastik adalah suatu penyulit

yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai anemia, biasanya disertai

trombositopenia, leucopenia, dan sumsum tulang yang sangat hiposeluler (Marsh dll, 1999).

Pada sekitar sepertiga kasus, anemua dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasim,

leukemia, dan gangguan imunologis.

Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan mencolok sel induk yang

terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai

oleh proses imunologis (Young dan Maciejewski, 1999). Pada penyakit yang parah, yang

didefinisikan sebagai hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25 persen, angka

kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 persen (Suhemi, 2007).

5.      Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek

Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih

cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :

a. Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia, anemia sel

sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal hemoglobinuria

b.      Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan dapat beserta

obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain. 

Gejala utama adalah anemia dengan kelaina-kelainan gambaran darah, kelelahan,

kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital

Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh

infeksi maka infeksinya di berantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada

beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka transfusi darah yang

berulang dapat membantu penderita ini. 

6.      Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan

Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama kehamilan

sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin B12 karena tidak

adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit autoimun yang sangat jarang pada wanita

dengan kelainan ini. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Satu

pada mereka yang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit

Crohn, reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus. 

Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama kehamilan, kadar

nonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein pengangkut B12 transkobalamin. Wanita

yang telah menjalani gastrektomi total harus diberi 1000 mg sianokobalamin (vitamin B12)

intramuscular setiap bulan. Mereka yang menjalani gastrektomi parsial biasanya tidak

memerlukan terapi ini, tetapi selama kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada

alasan untuk menunda pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena kekhawatiran

bahwa akan terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan secara

bersamaan mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga tidak

diobati).

7.      Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel sabit

Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai

dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik. Pada penyakit sel

sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya

abnormal, sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel

menjadi seperti sabit.

Sel yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa,

ginjal, otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke

organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah,

menyebabkan anemia berat, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ dan mungkin

kematian.

Anemia sel sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah menjadi berbentuk

bulan sabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal berbentuk donat tanpa lubang

(lingkaran, pipih di bagian tengahnya), sehingga memungkinkan mereka melewati pembuluh

darah dengan mudah dan memasok oksigen bagi seluruh bagian tubuh. Sulit bagi sel darah

merah berbentuk bulan sabit untuk melewati pembuluh darah terutama di bagian pembuluh

darah yang menyempit, karena sel darah merah ini akan tersangkut dan akan menimbulkan

rasa sakit, infeksi serius, dan kerusakan organ tubuh.

D.    AKIBAT ANEMIA PADA IBU HAMIL

Akibat anemia pada ibu hamil antara lain :

a.       Abortus

b.      Persalinan preterm/sebelum waktunya

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Satu

c.       Proses persalinan lama

d.      Perdarahan setelah persalinan

e.       Syok

f.       Infeksi pada saat dan sesudah persalinan

g.      Payah jantung

h.      Bayi lahir prematur

i.        Bayi cacat bawaan

j.        Kekurangan cadangan besi

k.      Kematian janin

l.        Kematian ibu

E.     Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan pemberian

suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan.

Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada kunjungan ANC pertama dan pada

minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet

perhari dan disarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan.

Pada ibu hamil trimester  3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat secara IM dan

disarankan untuk bersalin di rumah sakit.

Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi makanan yang

mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan memperbanyak konsumsi makanan-

makanan yang kaya akan zat besi seperti hati ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupun

sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan (disarankan hati hewan, sayur dan buah organik).

Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel

darah merah dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari. Periksakan sedini

mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi bisa segera

dilakukan.

F.     Cara meminum Tablet zat besi

1.      Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Satu

2.      Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan jus jeruk

atau air lemon untuk membantu proses penyerapan.

3.      Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena dapat

menghambat proses penyerapan.

DAFTAR PUSTAKA

Dorland. 2003. Kamus Saku Kedokteran. Jakarta : EGC

Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke Tiga Jilid I. 2001. Jakarta : Media Aesculapius FK UI

Mufdilah.2009.Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : Mitra Cendikia

Panjaitan, yudistira.2008.blogspot satuan-acara-penyuluhan.html

Pengurus pusat Ikatan Bidan Indonesia.2003.Standar pelayanan kebidanan. Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina pustaka sarwono prawirohardjo

Supandiman, Imam. 1997. Hematologi Klinik. Bandung : Alumni

Suseno, Tutu A, dkk. 2009. Kamus Kebidanan. Yogyakarta : Citra Pustaka

Utami, Sintha.2008.Info Penting Kehamilan. Jakarta : Dian Rakyat