screening
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
-
SCREENING
-
PengertianUsaha utk mengidentifikasi penyakit2 yg scr klinis blm jelas dgn penggunaan pemeriksaan tertentu/prosedur lain yg dpt digunakan scr cepat utk membedakan orang2 yg kelihatannya sehat, tetapi mempunyai kemungkinan sakit atau betul2 sehat. (Mausner & Bahn 1974, 1985)
-
Tujuan1. Penemuan kasus (case-finding) menemukan penyakit secara dini dari seseorang.2. Surveillens kesehatan masyarakat menentukan prevalens dan distribusi dlm suatu kelompok / populasi, bukan scr individual.
-
Dasar Screening Pada Populasi1. Penyakit kronis lebih efektif bila ditentukan lebih awal.2. Beberapa kondisi dapat dicegah dgn mendeteksi sebelum adanya gejala.
-
Prinsip Dasar ScreeningPenyakit yg dituju harus merupakan masalah kesehatan yg berarti.Harus ada cara pengobatan yg efektif.Tersedia fasilitas pengobatan dan diagnosa.Diketahui stadium simptomatik dini.Tes harus cocok / sesuai.Teknik dan cara pemeriksaan hrs dpt diterima oleh masy.Sifat perjalanan penyakit diketahui.Ada standar yg disepakati ttg mrk yg menderita.Biaya harus seimbang dgn risiko.Harus dimungkinkan utk diadakan follow-up dan kemungkinan pencarian px scr berkesinambungan
-
Macam ScreeningMass Screening : populasi secara keseluruhanSelective Screening : pada kelompok2 sasaranSinggle Disease Screening : individual pada lab2,perusahaan2 pada karyawanMulthiphasic Screening : screening dilakukan sekali, tapi untuk beberapa perusahaan
-
Contoh ScreeningMammography Ca MamaePap Smear Ca CervicPemeriksaan tekanan darah HipertensiPada awal usaha pemberantasan TBc di Indonesia :- Paru2 dgn sinar x- Pemeriksaan sputum- Pembuatan biakan basil.
-
PENTING KEAMANANKarena inisiatif untuk melakukanscreening pada umumnya dari pemberi pelayanan kesehatan, bukan dr orang ygmenjalani screening
-
LEAD TIME
1966197419721968OnsetBiologiScreeningProgramDxTxOut Come :SembuhCacatKronisCarier
Interval waktu antara saat ditegakkan diagnosa (Dx) lebih dini dgn saat penegakan diagnosa dgn cara yg normal dilakukan (Px) merasakan gejala Lead Time
-
PENILAIAN VALIDITAS Kemampuan untuk menentukan individu yg mempunyai penyakit dan tidak mempunyai penyakit
SENSITIVITAS :Kemampuan dari suatu test untuk mengidentifikasi scr benar org2 yg mempunyai penyakit.Persentase dari mereka yg SAKIT yg kemudian dinyatakan POSITIF oleh test TN (True Positif)TP + FN = %
TP
-
SPESITIVITAS :Kemampuan dari suatu test utk mengidentifikasi scr benar orang2 yg tidak mempunyai penyakit.Persentase dari mrk yg TIDAK SAKIT yg kemudian dinyatakan NEGATIF oleh test TN (True Negatif).TP + FN = %
TPKet :TP: True Positif FP: False Positif FN: False Negatif Tn: True Negatif
-
(GOLD STANDART) Status PenyakitHasilScreening
Ada ( + )Tidak Ada ( - )+TPFP-FNTN
-
Jumlah penduduk : 15.389kasus diare: 1478meningggal: 173 (37,4 %)jumlah penduduk yg menggunakan air minum irigasi : 5755 orangjumlah kasus diare yg minum air sumur : 139. 7 orang meninggal dunia.
-
COMBINATION OF TESTUntuk meningkatkan Sensitivitas dan SpesifisitasSeries Test Untuk meningkatkan spesifisitas / hasil (+)Paralel Test Untuk meningkatkan sensitivitas / hasil (-)
-
PENYAKITTest ICONTOH :Populasi 1000900 + 100 % = 94,74 %
950SERIES TEST
+-+105060-40900940509501000
-
PENYAKITTest IICONTOH :Populasi 10003 + 100 % = 6 %
50
+-+358-74552105060
-
PENYAKITTest IILanjutan.Spesifisitas:(900 + 45) X 100 %= 99,47 % 950
+-+358-47945992509501000
-
PENYAKITTest ICONTOH :Populasi 100010 + 100 % = 20 %
50PARALEL TESTSENSITIFITAS
+-+105060-40900940509501000
-
PENYAKITTest IICONTOH :Populasi 1000(10 +10) 100 %= 40 %
50SENSITIVITAS
+-+10100110-3080083040900940
-
Lanjutan.Sensifisitas:(800) X 100 %= 84,21 % 950
-
HASIL SCREENING ( + ) = POSITIF PREDICTIVE VALUE (PPV)TP + FP = %
TP
-
HASIL SCREENING ( - ) = NEGATIF PREDICTIVE VALUE (NPV)TP + FN = %
TP
-
CatatanPredictive Value probabilitas sakit terhadap suatu hasil testPPV Prosentase dari mereka dengan hasil test (+) yang benar2 sakitNPV Prosentase dari mereka dengan hasil test (-) dan tidak mempunyai penyakit
-
HUBUNGAN PREDICTIVE VALUE dan PREVALENSIMakin tinggi prevalensi, makin tinggi PPV
-
ReliabilitasKemampuan test untuk menghasilkan nilai yg konsisten bila test dilakukan > 1 kali, pada individu dan kondisi yg sama.Rehabilitasi meliputi 2 aspek :
1. Stabilitas : konsistensi intra pengamat.2. Kesamaan : konsistensi antar pengamatReliabilitas di pengaruhi oleh :
Variasi observer : Interobserver dan Intra observerVariasi metode : instrumenMengurangi variasi :
- Standarisasi prosedur- Pelatihan secara periodeik bagi observer- Pemeriksaan secara periodik kerja observer alat- Gunakan 2 atau lebih observer